GEMPA (ISI)

17
BAB 1 Pendahuluan Gempa bumi adalah getaran (goncangan) yang terjadi karena pergerakan (bergesernya) lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi dan juga bisa dikarenakan adanya letusan gunung berapi. Gempa bumi sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas. Gempa bumi adalah getaran yang terjadi permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan. 1

description

Gempa bumi adalah getaran yang terjadi permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.

Transcript of GEMPA (ISI)

Page 1: GEMPA (ISI)

BAB 1

Pendahuluan

Gempa bumi adalah getaran (goncangan) yang terjadi karena pergerakan

(bergesernya) lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi

dan juga bisa dikarenakan adanya letusan gunung berapi. Gempa bumi sering terjadi

di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang

dikelilingi lautan luas.

Gempa bumi adalah getaran yang terjadi permukaan bumi. Gempa bumi biasa

disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga

digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut.

Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan

yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.

1

Page 2: GEMPA (ISI)

BAB 2

GEMPA

2.1 Seisme (Gempa)

Gempa bumi adalah suatu peristiwa pelepasan energi gelombang seismik

secara tiba tiba  diakibatkan oleh adanya deformasi  lempeng tektonik yang terjadi

pada kerak bumi. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar : Patahan lempeng kerak bumi saat terjadi gempa bumi.

Sumber: Badan Meteorologi dan Geofisika

Tentunya Anda tidak akan percaya dengan cerita di atas. Sesungguhnya

gempa terjadi akibat getaran kulit bumi yang disebabkan oleh kekuatan dari dalam

bumi. Bagaimana getaran itu terjadi? Kerak bumi ini merupakan lempengan yang

kaku. Di daerah yang labil, lapisan litosfer ini mengalami perubahan letak. Misalnya

di satu bagian terangkat ke atas, sedangkan di bagian sebelahnya menurun atau

bertahan pada kedudukannya. Pelengkungan pada perbatasan antara dua bagian yang

2

Page 3: GEMPA (ISI)

bergeser ini menimbulkan ketegangan yang lama-kelamaan akan patah yang

mendadak. Patahan yang mendadak itulah yang menimbulkan getaran gempa.

Tenaga dari dalam bumi yang menyebabkan gempa ini bermacam-macam.

Karena itu gempa dapat diklasifikasikan berdasarkan penyebabnya, bentuk

episentrumnya, letak hiposentrumnya, jarak, dan letak episentrumnya.

Berdasarkan peristiwa yang menimbulkannya, gempa dibagi menjadi gempa

tektonik, gempa vulkanik, dan gempa runtuhan:

Gempa tektonik merupakan jenis gempa yang terkuat dan bisa meliputi

wilayah yang luas. Gempa ini merupakan akibat dari gerakan gempa tektonik

yaitu berupa patahan atau retakan.

Gempa vulkanik yaitu gempa yang terjadi sebelum atau pada saat gunung

berapi meletus. Gempa ini hanya terasa di daerah sekitar gunung berapi,

sehingga tidak begitu kuat jika dibandingkan dengan gempa tektonik.

Gempa runtuhan yaitu gempa yang terjadi akibat runtuhnya atap gua yang

terdapat di dalam litosfer, seperti gua kapur atau terowongan tambang. Gempa

ini relatif lemah dan hanya terasa di sekitar tempat runtuhan terjadi.

Masih banyak penggolongan jenis gempa. Misalnya berdasarkan bentuk

episentrumnya, dibedakan menjadi 2 macam, yaitu gempa linier dan gempa sentral.

Gempa linier yaitu episentrumnya berupa garis. Sedangkan gempa sentral yaitu

episentrumnya berbentuk suatu titik. Berdasarkan letak kedalaman hiposentrumnya

dibedakan menjadi tiga macam gempa, yaitu gempa dalam, gempa intermedier

(menengah), dan gempa dangkal. Berdasarkan jarak episentrumnya, gempa dibedakan

menjadi tiga macam, yaitu gempa setempat, gempa jauh, dan gempa sangat jauh.

Berdasarkan letak episentrumnya, gempa dapat dibedakan menjadi gempa laut dan

gempa darat.

3

Page 4: GEMPA (ISI)

2.1.1 Tipe Gempa

Gempa bumi tektonik disebabkan oleh perlepasan tenaga yang terjadi karena

pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan

dilepaskan dengan tiba-tiba. Tenaga yang dihasilkan oleh tekanan antara batuan

dikenal sebagai kecacatan tektonik. Teori dari tektonik plate (plat tektonik)

menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan, sebagian besar area

dari lapisan kerak itu akan hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan

tersebut begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama

lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gempa tektonik.

Gempa bumi tektonik memang unik. Peta penyebarannya mengikuti pola dan

aturan yang khusus dan menyempit, yakni mengikuti pola-pola pertemuan lempeng-

lempeng tektonik yang menyusun kerak bumi. Dalam ilmu kebumian (geologi),

kerangka teoretis tektonik lempeng merupakan postulat untuk menjelaskan fenomena

gempa bumi tektonik yang melanda hampir seluruh kawasan, yang berdekatan

dengan batas pertemuan lempeng tektonik. Contoh gempa tektonik ialah seperti yang

terjadi di Yogyakarta, Indonesia pada Sabtu, 27 Mei 2006 dini hari, pukul 05.54

WIB.

2.1.2 Jenis Gempa Bumi

Dari faktor-faktor penyebab terjadinya, maka gempa bumi dapat digolongkan

menjadi dua. Pertama di sebut gempa "Tektonik". Gempa Tektonik terjadi karena

lapisan kerak bumi yang keras menjadi genting (lunak) dan akhirnya bergerak. Teori

dari "Tektonik Plate" menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan,

sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan hanyut dan mengapung di lapisan

seperti salju. Lapisan tersebut begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan

bertabrakan satu sama lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya Gempa

Tektonik.

4

Page 5: GEMPA (ISI)

Keterangan gambar:

Gambar 1 (Paling Kiri) : Gambar bergesernya lapisan bumi, dinamakan gelombang "L"

Gambar 2 (Tengah) : Gambar bergesernya lapisan bumi, dinamakan gelombang "P"

Gambar 3 (Paling Kanan): Gambar bergesernya lapisan bumi, dinamakan gelombang "S"

Gempa Vulkanik jarang terjadi bila dibandingkan dengan gempa tektonik.

Gempa vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat.

Ketika gunung berapi meletus maka getaran dan goncangan letusannya bisa terasa

sampai dengan sejauh 20 mil. Sejarah mencatat, di Indonesia pernah terjadi letusan

gunung berapi yang sangat dahsyat pada tahun 1883 yaitu meletusnya Gunung

Krakatau yang berada di Jawa barat. Letusan ini menyebabkan goncangan dan bunyi

yang terdengar sampai sejauh 5000 Km. Letusan tersebut juga menyebabkan adanya

gelombang pasang "Tsunami" setinggi 36 meter dilautan dan letusan ini memakan

korban jiwa sekitar 36.000 orang.

Oleh karena itu, untuk mengetahui aktivitas gunung berapi, manusia dengan

akalnya telah berhasil membuat alat pengukur aktivitas gunung berapi dan juga alat

pengukur besarnya gempa. Ukuran gempa ini dikenal dengan sebutan Richter, sama

dengan nama orang yang membuat dan mengembangkannya yaitu Charles Richter.

2.1.3 Proses Kejadian

Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila

tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat di tahan

oleh lempeng tektonik tersebut. Proses pelepasan energi berupa gelombang elastis

yang disebut gelombang seismik atau gempa yang sampai ke permukaan bumi dan

menimbulkan  getaran dan kerusakan  terhadap benda benda atau bangunan di

permukaan bumi. Besarnya kerusakan tergantung dengan besar dan lamanya getaran

5

Page 6: GEMPA (ISI)

yang sampai ke permukaan bumi. Selain itu juga tergantung  dengan kekuatan

struktur bangunan.

Para ahli gempa mengklasifikasikan gempa menjadi dua katagori, gempa 

intra lempeng (intraplate) dan antar lempeng (interplate). Gempa intraplate adalah

gempa yang terjadi di dalam lempeng itu sendiri, sedangkan gempa interplate terjadi

di batas antar dua lempeng. Sebenarnya gempa bumi terjadi setiap hari, namun

kebanyakan tidak terasa oleh manusia , hanya alat seismograph saja yang  dapat

mencatatnya dan tidak semuanya menyebabkan kerusakan. Di Indonesia gempa

merusak terjadi 3 sampai 5 kali dalam setahun.

Proses terjadinya gempa bumi dapat dilihat dari penyebab utama terjadinya

gempa bumi. Ada  5 (lima)  jenis gempa bumi yang dapat dibedakan menurut

terjadinya, yaitu:

a. Gempa Tektonik

 Seperti diketahui bahwa kulit bumi terdiri dari lempeng lempeng tektonik  

yang terdiri dari lapisan lapisan batuan. Tiap tiap lapisan memiliki kekerasan dan

massa jenis yang berbeda satu sama lain. Lapisan kulit bumi  tersebut mengalami

pergeseran  akibat arus konveksi yang terjadi di dalam bumi.

Gambar Proses Terjadinya Gempa Tektonik

6

Page 7: GEMPA (ISI)

a. Sesar aktif bergerak  sedikit demi sedikit kearah

yang saling berlawanan  Pada tahap ini terjadi 

akumulasi energi elastis.

b. Pada tahap ini mulai  terjadi deformasi sesar,

karena energi elastis makin besar.

c. Pada tahap ini terjadi pelepasan energi secara

mendadak sehingga terjadi peristiwa yang disebut

gempa bumi tektonik.

d. Pada tahap ini sesar kembali mencapai tingkat

keseimbangannya kembali. Pergeseran ini kian lama menimbulkan energi-energi

stress yang sewaktu waktu terjadi   pelepasan energi yang mendadak. Peristiwa inilah

yang disebut gempa tektonik yaitu peristiwa pelepasan energi secara tiba-tiba  di

dalam batuan sepanjang sesar atau patahan seperti terlihat dalam gambar.

b. Gempa Vulkanik

Sesuai dengan namanya gempa vulkanik atau gempa gunung api merupakan

peristiwa gempa bumi yang disebabkan oleh tekanan  magma dalam gunung berapi.

Gempa ini dapat terjadi sebelum dan saat  letusan gunung api. Getarannya kadang-

kadang dapat dirasakan oleh manusia dan hewan sekitar gunung berapi  itu berada.

Perkiraaan meletusnya gunung berapi salah satunya  ditandai dengan sering 

terjadinya getaran-getaran gempa vulkanik.

c. Gempa  Runtuhan

Gempa runtuhan atau terban merupakan gempa bumi yang terjadi karena

adanya runtuhan tanah atau batuan. Lereng gunung atau pantai yang curam memiliki

energi potensial yang besar untuk runtuh, juga terjadi di kawasan tambang akibat

runtuhnya dinding atau terowongan pada tambang-tambang bawah tanah sehingga

7

Page 8: GEMPA (ISI)

dapat  menimbulkan getaran di sekitar daerah runtuhan, namun dampaknya tidak

begitu membahayakan. Justru dampak yang  berbahaya adalah akibat  timbunan

batuan atau tanah  longsor itu sendiri.

d. Gempa Jatuhan

Bumi merupakan  salah satu planet yang ada dalam susunan tata surya. 

Dalam tata surya kita terdapat ribuan meteor atau batuan yang bertebaran

mengelilingi orbit bumi. Sewaktu-waktu meteor tersebut jatuh ke atmosfir bumi dan

kadang-kadang sampai ke permukaan bumi. Meteor yang jatuh ini akan menimbulkan

getaran bumi jika massa meteor cukup besar. Getaran ini disebut gempa jatuhan,

namun gempa ini jarang sekali terjadi.

kawah terletak dekat Flagstaff, Arizona, sepanjang 1,13 km akibat kejatuhan

meteorite 50.000 tahun yang lalu dengan diameter 50 m.

e. Gempa Buatan

Suatu percobaan peledakan nuklir bawah tanah atau laut dapat menimbulkan

getaran bumi yang dapat tercatat oleh seismograph seluruh  permukaan bumi

tergantung dengan kekuatan ledakan, sedangkan ledakan dinamit di bawah

permukaan bumi juga dapat menimbulkan getaran namun efek getarannya sangat

lokal.

8

Page 9: GEMPA (ISI)

Penyebab gempa bumi  menurut Beno Gutenberg, ilmuwan Jerman

mematahkan teori tersebut. Menggunakan seismograf ciptaan Emil Wiechert,

Gutenberg melakukan penelitian di sepanjang pantai Norwegia hingga Gottingen

(Jerman). Ia berhasil membuktikan gempa tektonik disebabkan gerakan lempeng

bumi ( tektonik ). Gempa tektonik terjadi karena gerakan dari berbagai lempengan

bumi baik besar maupun kecil yang membentuk kerak bumi. Lapisan kerak bumi

yang keras menjadi genting (lunak) dan akhirnya bergerak. Teori dari “Tektonik

Plate” menjelaskan, bumi terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar area

dari lapisan kerak itu akan hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan

tersebut begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama

lainnya. Hampir sebagian besar gempa tektonik terjadi di perbatasan antara

lempengan-lempengan pembentuk kerak bumi tersebut, seperti di lingkaran Pasifik. 

Kegiatan zone subduksi atau area tumbukan lempeng memegang peranan hampir 50

persen dari peristiwa seismik yang terjadi. Kegiatan zone subduksi ini terkonsentrasi

di daerah yang dinamakan lingkaran api (ring of fire), sebuah pita sempit yang

panjangnya sekitar 38.600 km. Panjang pita ini membentang dari Selandia Baru-

Indonesia-Jepang-hingga Amerika Selatan.

2.1.4 Penyebab Terjadinya Gempa Bumi

Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan

oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan

itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut

tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan

terjadi.

Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut.

Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan

kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi

karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada

kedalaman lebih dari 600 km.

9

Page 10: GEMPA (ISI)

Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di

dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya

letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena

menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di

Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau

akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga

panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari

peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes

rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh

manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.

2.1.5 Zona Gempa Dunia

Zona gempa dunia terbagi atas dua jalur, yaitu Jalur Circum Pasifik dan Jalur

Mediteranian.

Jalur Circum Pasifik adalah  jalur wilayah dimana banyak terjadi gempa-

gempa dalam dan juga gempa- gempa besar yang dangkal. Jalur ini terbentang mulai

dari  Sulawesi, Filipina , Jepang, dan kepulauan Hawai.

Jalur Mediteranian adalah  jalur wilayah dimana banyak terjadi gempa-gempa

besar yang membentang dari benua Amerika, Eropah ,Timur Tengah, India,

Sumatera, Jawa dan Nusa Tenggara.

10

Page 11: GEMPA (ISI)

Pada jalur inilah sering terjadi gempa-gempa tektonik dan juga vulkanik

seperti pada gambar di bawah ini.

Sedangkan zona gempa di Indonesia dapat dilihat pada gambar berikut ini:

11

Page 12: GEMPA (ISI)

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa kepulauan Indonesia merupakan

daerah rawan gempa tektonik. karena dilewati jalur gempa Mediteran dan Circum

Pasifik.

12