Isi Makalah Fisika Alarm Gempa
-
Upload
febryana-pratiwi -
Category
Documents
-
view
988 -
download
28
Transcript of Isi Makalah Fisika Alarm Gempa
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas praktikum fisika kami. Tujuan dari
praktikum ini adalah membuat alat sederhana berdasarkan konsep fisika untuk
kehidupan sehari-hari, maka dengan ini kami melakukan praktikum dan membuat
makalah mengenai pendeteksi (alarm) gempa bumi sederhana.
Alat penanda gempa ini kami buat untuk menandakan bahwa gempa sedang
terjadi. Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari alat sederhana ini dan dapat dicoba
di rumah masing-masing.
Hal ini juga dilatar belakangi oleh kebanyakan warga Indonesia yang tidak
memiliki tingkat kesadaran yang tinggi akan bahaya gempa yang akan dihadapi
dalam kehidupan sehari-hari. Indonesia merupakan Negara yang strategis yang dapat
dilihat dari belahan bumi manapun. Tetapi, Negara Indonesia memiliki kekurangan
yang sangat sangat banyak yaitu Indonesia memiliki lempeng yang dapat
menyebabkan sering terjadinya gempa tektonik karena pergeseran kulit bumi. Oleh
karena itu, kami menciptakan sebuah inovasi untuk mengurangi tingkat kematian
dan meningkatnkan kewaspadaan yang disebabkan gempa bumi tektonik yaitu
berupa alat penanda (alarm) gempa sederhana.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun masalah yang diangkat dalam pembuatan alat pendeteksi gempa
sederhana ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara membuat alat pendeteksi gempa sederhana?
2. Bagaimana prinsip kerja alat pendeteksi gempa sederhana?
3. Apakah pendeteks gempa desain siswa SMAN 2 Lubuk Pakam ini bisa
membantu sebagai pemberi peringatan dini akan terjadinya gempa bumi di
masyarakat?
1
1.3 Tujuan
Praktikum dan penulisan makalah ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui bagaimana pembuatan dan prinsip kerja pendeteksi gempa
bumi sederhana.
2. Untuk sarana peringatan dini bahaya gempa bumi dengan menggunakan alat
sederhana dan biaya yang murah.
3. Untuk menerapkan prinsip fisika dalam kehidupan sehari-hari.
1.4 Manfaat
Dengan pembuatan makalah dan alat penanda gempa sederhana ini diharapkan
akan memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Mengetahui bagaimana pembuatan dan sistem prinsip kerja alarm gempa bumi
sederhana.
2. Mengembangkan pola pikir siswa/siswi SMA Negeri 2 Lubuk Pakam akan ilmu
fisika.
3. Meningkatkan kreatifitas siswa/siswi SMA Negeri 2 Lubuk Pakam dalam
pelaksanaan praktikum yang sederhana.
4. Mendeteksi gempa secara dini sehingga dapat mengurangi kerugian akibat
gempa.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian
Pendeteksi (alarm) adalah sesuatu yang digunakan untuk menyiagakan orang
pada sesuatu dengan cepat. Memberitahukan apabila terjadi bahaya dan kerusakan
ataupun kejadian yang tidak diharapkan pada jaringan melalui sinyal sehingga
memberikan peringatan secara jelas agar dapat diantisipasi.
Pendeteksi gempa desain siswa SMAN 2 Lubuk Pakam merupakan suatu alat
yang didesain berupa alarm sederhana yang berfungsi untuk memberikan peringatan
adanya getaran (gempa) bumi. Sistem alarm dengan speaker otomatis yang bersuara
sangat nyaring mampu membangunkan orang yang sedang tidur sehingga dapat segera
menyelamatkan diri.
a. Gelombang
Gelombang didefinisikan sebagai energi getaran yang merambat. Dalam
kehidupan sehari-hari banyak orang berfikir bahwa yang merambat dalam gelombang
adalah getarannya atau partikelnya, hal ini sedikit tidak benar karena yang merambat
dalam gelombang adalah energi yang dipunyai getaran tersebut. Dari sini timbul
pertanyaan, medium yang digunakan gelombang kenapa tidak ikut merambat? padahal
pada kenyataannya terjadi aliran air di laut yang luas. Menurut aliran air dilaut itu tidak
disebabkab oleh gelombang tetapi lebih disebabkan oleh perbedaan suhu pada air laut.
Tapi mungkin juga akan terjadi perpindahan partikel medium, ketika gelombang melalui
medium zat gas yang ikatan antar partikelnya sangat lemah, maka sangat dimungkinkan
partikel udara tersebut berpindah posisi karena terkena energi gelombang. Walau
perpindahan partikelnya tidak akan bisa jauh tetapi sudah bisa dikatakan bahwa partikel
medium ikut berpindah.
Gelombang berdasarkan mediumnya dibedakan menjadi 2 macam, yaitu ;
1. Gelombang mekanik, yaitu gelombang yang dalam perambatannya membutuhkan
medium. Contoh gelombang mekanik adalah gelombang bunyi.
3
2. Gelombang elektromagnetik, yaitu gelombang yang dalam perambatannya tidak
membutuhkan medium. Contoh gelombang elekromagnetik adalah gelombang
cahaya.
Gelombang berdasarkan arah rambatnya dibedakan menjadi 2 macam :
1. Gelombang Longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar dengan arah
getarnya. Contohnya adalah gelombang bunyi.
2. Gelombang Transversal adalah gelombang yang arah rambatnya tegak lurus dengan
arah getarnya. Contohnya gelombang cahaya.
Besaran dalam gelombang hampir sama dengan besaran dalam getaran. Besarannya
adalah sebagai berikut ini.
1. Periode (T) adalah banyaknya waktu yang diperlukan untuk satu gelombang.
2. Frekuensi (f) adalah banyaknya gelombang yang terjadi dalam waktu 1 sekon.
3. Amplitudo (A) adalah simpangan maksimum suatu gelombang.
4. Cepat rambat (v) adalah besarnya jarak yang ditempuh gelombang tiap satuan waktu.
5. Panjang gelombang (λ) adalah jarak yang ditempuh gelombang dalam 1 periode.
Atau besarnya jarak satu bukit satu lembah.
b. Getaran
Getaran adalah gerak bolak balik secara berkala melalui suatu titik
keseimbangan. Pada umumnya setiap benda dapat melakukan getaran. Suatu benda
dikatakan bergetar bila benda itu bergerak bolak balik secara berkala melalui titik
keseimbangan.
Beberapa contoh getaran yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari
antara lain sinar gitar yang dipetik, bandul jam dinding yang sedang bergoyang, ayunan
anak-anak yang sedang dimainkan, dan mistar plastik yang dijepit pada salah satu
ujungnya, lalu ujung lain diberi simpangan dengan cara menariknya, kemudian
dilepaskan tarikannya.
4
BAB III
HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN
3.1 Proses Pembutan Alarm Gempa Sederhana
Sebelum pemberian perlakuan seperti gempa untuk menguji alarm gempa,
terlebih dahulu mempersiapkan peralatan dan bahan-bahan yang digunakan dalam
pembuatan alarm gempa sederhana ini. Adapun bahan-bahan dan alat yang dipersiapkan
adalah :
a. Bahan
1. Alarm sederhana
2. Kabel listrik
3. Pipa paralon
4. Bandul
5. Seng
6. Lem pipa
7. Kawat
8. Saklar
9. Magnet
b. Alat
1. Tang
2. Obeng
3. Gergaji
4. Gunting
c. Prosedur pembuatan
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Memotong pipa menjadi dua bagian.
3. Lubangi pipa kemudian tempelkan seng pada bagian dalam pipa dan rekatkan
kembali pipa yang telah ditempel seng.
4. Pasang kawat atau paku berbentuk menyilang pada dalam pipa bagian atas
untuk menggantungkan bandul di dalam pipa.
5. Buat bandul dari magnet kecil yang kemudian dililit dengan kawat.
5
6. Sambungkan kabel alarm dengan bandul dengan cara diikat menggunakan
kawat, kemudian gantung pada kawat silang yang telah dibuat sebelumnya.
7. Tempelkan salah satu kabel alarm pada seng.
8. Sambungkan kabel tersebut ke saklar.
9. Sambungkan kabel ke sumber listrik.
10. Kemudian melakukan uji coba dengan membuat gempa buatan dengan
menggoyangkan pipa, dan alarm pun.
3.2 Cara Kerja
Prinsip kerja alat ini adalah dari getaran gempa. Pertama alat pendeteksi gempa di
hubungkan dahulu ke stop kontak. Kemudian membuat gempa buatan dengan cara
menggoyangkan pipa, pada saat pipa tergoyang maka bandul yang terbuat dari
magnet akan menyentu seng yang ada di dalam pipa dan lengket pada seng , jika
bandul lengket maka akan mengalirkan listrik yang ada pada kabel yang sudah di lilit
pada bandul. Kemuadian jika alarm bekerja dengan baik, aliran listrik menuju ke
alarm sehingga menimbulkan bunyi, untuk menghentikan bunyi alarm dapat
menggunakan saklar yang sudah di pasang dengan kabel alarm.
Alat pendeteksi gempa terdiri atas 3 bagian utama yaitu sensor, rangkaian Kabel,
dan alarm. Bagian sensor merupakan rangkaian mekanik yang bekerja berdasarkan
prinsip getaran. Alat ini berfungsi untuk menangkap adanya getaran yang berupa
gempa. Alat sensor dibuat dalam bentuk bandul. Gempa bumi akan menyebabkan
getaran pada bandul. Sentuhan bandul pada kawat besi menyebabkan terjadinya
aliran arus listrik. Aliran listrik inilah yang menyebabkan bekerjanya rangkaian
pengendali ini. Rangkaian pengendali menerima arus listrik melalui sensor jika
menangkap adanya getaran. Apabila ada getaran, arus listrik akan mengalir dari
sumber listrik melalui sensor sehingga alarm berbunyi (hidup).
Hasil praktikum dari pengujian alarm gempa desain SMAN 2 Lubuk Pakam ini
menunjukkan adanya keberhasilan dalam pembuatan alarm gempa ini ditandai ketika
terjadi getaran maka bandul akan bersentuhan dengan penghantar listrik yang
menyebabkan alarm berbunyi.
Dengan alarm ini kita dapat dengan cepat menyiagakan diri saat terjadi peristiwa
gempa. Karena telah adanya alarm gempa ini sehingga kita menjadi lebih siaga
6
ketika kita lengah (misalnya saat tertidur). Sehingga kita lebih cepat untuk
mempersiapkan diri melakukan tindakan penyelamatan saat terjadinya peristiwa
gempa bumi.
3.3 Pembahasan
Hasil praktikum dari pengujian alarm gempa desain SMAN 2 Lubuk Pakam ini
menunjukkan adanya keberhasilan dalam pembuatan alarm gempa ini ditandai ketika
terjadi getaran maka bandul akan bersentuhan dengan penghantar listrik yang
menyebabkan alarm berbunyi.
Dengan alarm ini kita dapat dengan cepat menyiagakan diri saat terjadi peristiwa
gempa. Karena telah adanya alarm gempa ini sehingga kita menjadi lebih siaga
ketika kita lengah (misalnya saat tertidur). Sehingga kita lebih cepat untuk
mempersiapkan diri melakukan tindakan penyelamatan saat terjadinya peristiwa
gempa bumi.
3.4 Keunggulan dan Kelemahan
Adapun keunggulan dari alarm gempa sederhana desain siswa SMAN 2 Lubuk
Pakam, yaitu :
1. Terbuat dari alat dan bahan yang murah dan mudah dijangkau.
2. Cara membuatnya sangat mudah sehingga dapat diterapkan oleh semua siswa dan
masyarakat.
3. Mengeluarkan bunyi yang cukup nyaring, sehingga dapat segera memperingati
masyarakat yang ada disekitar alarm.
4. Ukurannya tidak terlalu besar dan ringan.
5. Mudah diletakan atau digantung di mana saja yang terdapat sumber listrik.
6. Semakin menambah wawasan dan pengaplikasian ilmu fisika dalam kehidupan
sehari-hari.
Adapun kelemahannnya adalah :
1. Harus terdapat sumber listrik (menggunakan energi listrik) supaya alarm
berfungsi dengan baik dan dapat menyala.
7
2. Apabila pemasangan alarm tidak dilapisi pelindungi plastic, maka alarm akan
mudah rusak apabila terkena air/hujan.
3. Jangkauan peringatan dari bunyi alarm hanya menjangkau kawasan tidak lebih
dari 20 meter dari lokasi alarm gempa.
8
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari uraian makalah dan pembuatan alarm gempa ini dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Alat penanda gempa bumi ini bekerja atas prinsip getaran.
2. Getaran yang dihasilkan dapat menghasilkan energi listrik yang diubah menjadi
energi bunyi.
3. Alarm gempa sederhana desain siswa SMAN 2 Lubuk Pakam ini berhasil
berfungsi dengan baik.
4.2 Saran
Alat pengendali gempa ini dapat dibuat dengan menggunakan bahan-bahan dan
alat-alat yang sederhana serta mudah dicari dengan biaya yang cukup terjangkau.
Cara pembuatannya pun mudah. Karena itu, alangkah baiknya jika memungkinkan,
kita sebagai pelajar mencoba membuat alat ini untuk alat peringatan gempa dini di
rumah masing-masing. Alat ini akan berguna terutama di daerah yang rawan gempa.
9
DAFTAR PUSTAKA
id.wikipedia.org
http://id.wikipedia.org/wiki/Alarm
http://xi-fisika-laporan-praktikum-alat_5438.html
10
LAMPIRAN
Gambar : Pemasangan kabel pada alar
Gambar : hasil akhir alarm gempa sederhana dan miniatur rumahnya
11