Gejala Klinis Cauda Equina

9
GEJALA KLINIS Gejala sindrom cauda equina meliputi: Low back pain Siatika unilateral atau bilateral Hipoestesi atau anestesi saddle atau perineal Gangguan buang air besar dan buang air kecil Kelemahan motorik ekstremitas bawah dan defisit sensorik Berkurang atau hilangnya refleks ekstremitas bawah Low back pain dapat dibagi menjadi nyeri lokal dan radikular. Nyeri lokal secara umum merupakan nyeri dalam akibat iritasi jaringan lunak dan corpus vertebra. Nyeri radikular secara umum adalah nyeri yang tajam dan seperti ditusuk-tusuk akibat kompresi radiks dorsalis. Nyeri radikular berproyeksi dengan distribusi sesuai dermatom. Manifestasi buang air kecil pada sindrom cauda equina meliputi: Retensi Sulitnya memulai miksi Berkurangnya sensasi urethra Secara khas, manifestasi buang air kecil dimulai dengan retensi urin dan kemudian diikuti oleh inkontinensia urin overflow. Gangguan buang air besar dapat meliputi: Inkontinensia

description

bedah ortho

Transcript of Gejala Klinis Cauda Equina

Page 1: Gejala Klinis Cauda Equina

GEJALA KLINIS

Gejala sindrom cauda equina meliputi:

Low back pain

Siatika unilateral atau bilateral

Hipoestesi atau anestesi saddle atau perineal

Gangguan buang air besar dan buang air kecil

Kelemahan motorik ekstremitas bawah dan defisit sensorik

Berkurang atau hilangnya refleks ekstremitas bawah

Low back pain dapat dibagi menjadi nyeri lokal dan radikular.

Nyeri lokal secara umum merupakan nyeri dalam akibat iritasi jaringan lunak dan

corpus vertebra.

Nyeri radikular secara umum adalah nyeri yang tajam dan seperti ditusuk-tusuk

akibat kompresi radiks dorsalis. Nyeri radikular berproyeksi dengan distribusi

sesuai dermatom.

Manifestasi buang air kecil pada sindrom cauda equina meliputi:

Retensi

Sulitnya memulai miksi

Berkurangnya sensasi urethra

Secara khas, manifestasi buang air kecil dimulai dengan retensi urin dan

kemudian diikuti oleh inkontinensia urin overflow.

Gangguan buang air besar dapat meliputi:

Inkontinensia

Konstipasi

Hilangnya tonus dan sensasi anus

ANAMNESIS

Pasien CES sering menunjukkan gejala-gejala yang tidak spesifik, dengan nyeri

punggung yang merupakan gejala yang paling menonjol. Bell et al menunjukkan bahwa

didapatkan akurasi diagnostik antara retensi urin, frekuensi urin, inkontinensia urin,

penurunan sensasi berkemih dan penurunan sensasi perineal dengan hasil MRI yang

menunjukkan adanya prolaps diskus. Anamnesis yang harus didapatkan dari pasien antara

Page 2: Gejala Klinis Cauda Equina

lain:

• Nyeri punggung bawah. Nyeri ini mungkin memiliki beberapa karakteristik yang

mengesankan adanya hal yang berbeda dari strain lumbal pada umumnya. Pasien

mungkin melaporkan adanya trigger yang memperparah, seperti menolehkan kepala.

• Nyeri tungkai atau nyeri menjalar ke kaki yang bersifat akut atau kronik

• Kelemahan motorik ekstremitas bawah unilateral atau bilateral dan/atau abnormalitas

sensorik

• Disfungsi bowel dan bladder

Gejala awal biasanya adalah retensi urin yang diikuti dengan munculnya overflow

incontinence, dan kemudian bisa juga diikuti dengan keluhan inkontinensia alvi

Biasanya dihubungkan dengan anesthesia/hipestesia tipe sadel

• Gangguan ereksi dan ejakulasi

PEMERIKSAAN FISIK DAN NEUROLOGIS

Pemeriksaan fisik dari cauda equina sindrom meliputi :

Inspeksi : mencari beberapa manifestasi eksternal dari nyeri, seperti : sikap tubuh

yang abnormal, pemeriksaan sikap tubuh dan gaya berjalan untuk mengetahui

kemungkinan dari defek dan adanya kelainan pada tulang belakang

Palpasi untuk mengetahui adanya nyeri tekan

Nyeri sering berlokasi di punggung bawah. Mungkin didapatkan nyeri tekan

setempat atau nyeri sewaktu diperkusi. Nyeri punggung bawah dapat dibagi

menjadi nyeri lokal dan radikular. Nyeri lokal biasanya nyeri yang dalam akibat

iritasi jaringan lunak dan korpus vertebra. Nyeri radikular umumnya bersifat

tajam, seperti tertusuk-tusuk akibat dari kompresi radiks saraf dorsal. Nyeri

radikular diproyeksikan dalam distribusi dermatomal.

Kekuatan tonus dan otot ekstremitas bawah

Kelemahan otot mungkin timbul pada otot-otot yang mendapatkan inervasi dari

radiks saraf yang terkena. Atrofi otot dapat terjadi pada CES kronik. Tonus sphincter ani

yang menurun atau hilang merupakan karakteristik CES. Adanya tanda babinski atau

Page 3: Gejala Klinis Cauda Equina

tanda-tanda upper motor neuron lainnya menunjukkan diagnosis selain CES,

kemungkinan merupakan kompresi medula spinalis. Penurunan fungsi bladder dapat

dinilai secara empiris dengan kateterisasi urin.CES harus dipertimbangkan

kemungkinannya pada semua pasien yang memiliki keluhan nyeri punggung bawah

dengan inkontinensia bowel atau bladder. Disfungsi bladder biasanya merupakan akibat

dari kelemahan otot detrussor dan areflexic bladder; disfungsi ini awalnya menyebabkan

retensi urin yang kemudian diikuti dengan overflow incontinence pada stadium

selanjutnya. Pasien yang menderita nyeri punggung dan inkontinensia urin tetapi hasil

pemeriksaan neurologisnya normal seharusnya diukur volume residual postvoid-nya.

Volume residual postvoid yang lebih besar dari 100 mL menunjukkan adanya overflow

incontinence dan memerlukan evaluasi lebih lanjut; sedangkan volume kurang dari 100

mL menyingkirkan diagnosis CES.

Sensoris ekstremitas bawah

Abnormalitas refleks mungkin ada, berupa berkurangnya atau hilangnya refleks

fisiologis. Refleks yang meningkat merupakan tanda adanya keterlibatan medula spinalis

sehingga diagnosis CES bisa disingkirkan. Nyeri menjalar ke kaki (ischialgia) unilateral

atau bilateral merupakan karakteristik CES, diperburuk dengan manuver valsava.

Abnormalitas sensorik mungkin muncul di area perineal atau ekstremitas bawah.

Pemeriksaan raba ringan (light touch) pada area perineal seharusnya dilakukan. Area

yang mengalami anestesi mungkin menunjukkan adanya kerusakan kulit. Refleks anal,

yang ditimbulkan dengan mengusap kulit lateral anus, normalnya menyebabkan kontraksi

refleks sphincter ani eksterna.

Colok dubur

Pemeriksaan rektal seharusnya dilakukan untuk menilai tonus sphincter ani

dan sensibilitas jika ditemukan tanda atau gejala CES.

Nyeri dan defisit dengan keterlibatan akar saraf ditunjukkan dalam tabel berikut:

Page 4: Gejala Klinis Cauda Equina

Akar saraf Nyeri Defisit sensorik Defisit motorik Defisit refleksL2 Paha bagian

anterior medial Paha bagian atas

Kelemahan slight quadricep; fleksi panggul; aduksi paha

Suprapatella yang sedikit menurun

L3 Paha anterior lateral

Paha bagian bawah

Kelemahan quadricep; ekstensi lutut; aduksi paha

Patella atau suprapatella

L4 Paha posterolateral; tibia anterior

Kaki bagian bawah sebelah medial

Ekstensi lutut dan pedis

Patella

L5 Dorsum pedis Dorsum pedis Dorsofleksi pedis dan ibu jari kaki

Harmstring

S1-2 Pedis bagian lateral

Pedis bagian lateral

Plantar fleksi pedis dan ibu jari kaki

Achilles

S3-5 Perineum Saddle Sfingter Bulbocavernosus; anus

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan radiologi dan laboratorium digunakan untuk mengonfirmasi diagnosis

dan untuk menentukan lokasi patologik dan penyakit yang mendasari. Pemeriksaan yang

dapat dilakukan dalam penelusuran diagnosis CES adalah:

Pemeriksaan laboratorium

Termasuk pemeriksaan darah rutin, pemeriksaan kimia, kadar gula darah, sedimen,

sifilis dan lyme serologies. Pemeriksaan liquid cerebrospinal (LCS) harus dilakukan jika

ada indikasi, berdasarkan riwayat dan pemeriksaan fisik yang ditemukan. Human

leucocyt antigen (HLA)-B27 dapat diperiksa jika ankylosing spondilitis atau berbagai

spondyloarthropati seronegatif diyakinkan sebagai diagnosa banding.

Pemeriksaan urodinamik

Sangat berguna untuk menilai derajat dan sebab dari disfungsi sphingter, sebaiknya

pantau pemulihan dari fungsi kandung kemih yang disebabkan oleh operasi dekompresi.

Radiografi

Page 5: Gejala Klinis Cauda Equina

Foto polos harus dilakukan untuk menemukan perubahan destruktif, penyempitan

ruang diskus atau hilangnya alignment spinal.

Myelografi Lumbal

Myelografi tidak lagi dilakuakan secara rutin karena tersedianya MRI. Myelografi

dipilih pada keadaan tertentu dimana MRI menjadi kontraindikasi (misalnya pasien

dengan pacemaker jantung). Obstruksi aliran kontras pada area kompresi membantu

untuk mengkonfirmasi level kondisi patologis yang dicurigai.

CT-scan dengan atau tanpa kontras

CT-scan sering lebih mudah didapatkan daripada myelografi lumbal. CT-scan

memberi detail tambahan tentang densitas dan integritas tulang yang membantu dalam

rencana terapi, khususnya pada kasus tulang belakang dan mana instrumen untuk

stabilisasi dibutuhkan setelah agen yang mengganggu dihilangkan dari regio cauda

equina. CT-scan yang dilakukan setelah myelografi dapat menunjukkan blok kontras

dan memperjelas kondisi patologis lebih baik dari yang ditunjukkan dengan CT-scan.

MRI

MRI adalah modalitas yang paling membantu untuk diagnosis kelainan medulla

spinalis dan umumnya menjadi tes yang dipilih untuk membantu dokter dalam

mendiagnosis sindrom cauda equina.

Page 6: Gejala Klinis Cauda Equina

MRI memberikan gambaran jaringan lunak, termasuk struktur neuron dan keadaan

patologis yang terjadi. Ini kurang membantu dibanding dengan CT-scan dalam

mengevalusi arsitektur tulang dan stabilitas medulla spinalis.

Radionuclide scanning

Ini merupakan modalitas yang membantu saat berhadapan dengan osteomyelitis

dan infeksi tulang belakang pada kondisi sindrom cauda equina.

Positron emission tomography scan

Positron emission tomography (PET) dalam hubungannya dengan CT-scan

dikatakan sebagai modalitas yang berguna pada penderta sindrom cauda equina dan

keganasan pada tulang belakang.

Daftar Pustaka :

1. A. Gitelman et al., Cauda Equina Syndrome: A Comprehensive Review. Am J Orthop.

2008; 37(11):556-562.