GCT
-
Upload
kurniawati-husnah -
Category
Documents
-
view
284 -
download
0
Transcript of GCT
5/12/2018 GCT - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/gct5571fe8549795991699b901b 1/12
GIANT CELL TUMOUR
I. PENDAHULUAN
Giant cell tumour (GCT) didefinisikan sebagai neoplasma jinak namun
agresif secara lokal. Asal giant cell tumour tidak diketahui secara pasti.Giant cell
tumour menyerang tulang matur dengan lempeng epifisis yang sudah tertutup.
Diagnosis GCT pada pasien dengan tulang imatur sulit ditegakkan.1,2
II. INSIDENS
Giant cell tumour menduduki peringkat keenam neoplasma tulang primer
yang paling umum, merupakan 20% dari tumor jinak tulang dan 5% dari tumor
tulang primer. Tidak seperti tumor tulang pada umumnya, GCT lebih banyak
diderita oleh perempuan dengan rasio perempuan : laki-laki = 1,3-1,5 : 1. Sekitar
70% pasien GCT berusia 20 sampai 40 tahun dengan insidens puncak dekade
ketiga kehidupan. Sebagian besar GCT terjadi di daerah epifisis tulang panjang
tetapi dapat meluas ke metafisis. Predileksi paling sering yaitu distal femur,
proximal tibia, proximal humerus, dan distal radius. Tulang lain yang dapat
menjadi predileksi adalah sacrum, pelvis, dan anterior corpus vertebra.2,3
gambar 1 : distribusi giant cell tumour berdasarkan usia dan jenis kelamin
(dikutip dari kepustakaan2
)
5/12/2018 GCT - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/gct5571fe8549795991699b901b 2/12
gambar 2 : predileks giant cell tumur
(dikutip dari kepustakaan3 )
III. GEJALA KLINIS3,4
a. Nyeri
Pasien biasanya merupakan dewasa muda yang datang dengan keluhan
nyeri dalam dan persisten di ujung tulang panjang, paling sering di daerah
lutut.
b. Pembengkakan
Bengkak sering menyertai keluhan nyeri. Selain disebabkan tumor itu
sendiri, pembengakakan dapat disebabkan oleh efusi yang reaktif. Pada
pemeriksaan fisis dapat ditemukan benjolan yang hangat.
Fraktur patologis
Fraktur patologis terjadi pada sekitar 10 sampai 15 persen kasus.
IV. STAGING1,3
Enneking dan Campanacci membuat sistem staging untuk operasi giant
cell tumour, yang menitikberatkan pada temuan radiologis dan berhubungan
dengan prognosis. Staging giant cell tumour menurut Campanacci adalah sebagai
berikut :
Stage 1 : lesi terbatas pada tulang
5/12/2018 GCT - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/gct5571fe8549795991699b901b 3/12
Stage 2 : lesi meluas hingga ke korteks
Stage 3 : 1- melibatkan sendi
2- metastasis jauh
Staging giant cell tumour menurut Enneking :
a. Stage 1: Benign, latent giant cell tumour
Lesi ini ditandai oleh pola pertumbuhan yang statis , tanpa gambaran
agresifitas lokal.
b. Stage 2 : Benign, active giant cell tumour
Lesi sering bergejala. Pemeriksaan radiologi, bone scan, CT scan, dan
MRI menggambarkan lesi radiolusen ekspansif yang sering mengubah
kontur korteks tulang.
c. Stage 3 : Aggressive giant cell tumour
Lesi simptomatik, tumbuh cepat dan sering berhubungan dengan fraktur
patologis. CT scan dan MRI menunjukkan gambaran lesi litik yang
merusak medula dan korteks tulang. Pemeriksaan histologi menunjukkan
infiltrasi sel tumor melewati korteks dan meluas ke jaringan lunak sekitar.
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Radiologi
a. X-RAY
Gambaran radiologi GCT pada tulang panjang melibatkan
metafisis dan epifisis yang meluas ke permukaan sendi. Lesi tampak
radiolusen, sering disertai trabekulasi dan berbatas jelas. Korteks tulang
menipis dan kadang-kadang menggembung (ballooning). Gambaran
khas GCT pada X-ray adalah soap bubble appearnce dan kadng-kadang
membentuk gambaran egg shell. Sebagian besar lesi bersifat eksentrik
dan dekat dengan permukaan persendian.1,3,4
5/12/2018 GCT - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/gct5571fe8549795991699b901b 4/12
a) b)
gambar 3 : a) gambaran lesi litik di condilus lateralis femur sinistra dengan
perluasan ke area subchondral; b) gambaran lesi litik di trochanter mayor femur
dekstra (dikutip dari kepustakaan1 )
b. CT-scan
Pemeriksaan CT-scan membantu menentukan luas dekstruksi
korteks secara tepat dan lokasi optimal untuk cortical window.3,5
c. MRI
Pemeriksaan MRI diindikasikan ketka tumor telah mengikis
korteks dan dicurigai adanya keterlibatan neurovaskular. Pemeriksaan
MRI dapat membantu mengevaluasi penetrasi subkondral.3,5
d. Bone Scan
Bone scan akan menunjukkan penurunan ambilan radioisotop di
tengah lesi (doughnut sign).3,5
2. Biopsi
Pemeriksaan biopsi dapat dilakukan dengan metode frozen section
bersamaan dengan tindakan operasi maupun secara terpisah. Sediaan
diambil dari area yang nekrosis dan hemoragis. Pada pemeriksaan
histologi didapatkan gambaran giant cell berinti banyak dengan sel stroma
yang homogen, berinti satu yang bulat atau oval. Nukleus sel stroma yang
identik dengan nukleus giant cell merupakan gambaran histologi yang
5/12/2018 GCT - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/gct5571fe8549795991699b901b 5/12
khas pada GCT yang membedakan dengan kondisi lain yang mengandung
giant cell.1,3,5
Gambar 4 : gambaran
mikoroskopis giant cell tumour
(dikutip dari kepustakaan 3 )
VI. TERAPI
Penanganan giant cell tumour adalah operasi, baik dengan kuratase
intralesi, maupun eksisi luas.
1. Stage 1 atau 2
Untuk lesi stage 1 atau 2, tujuan terapi adalah mengangkat lesi
dengan tetap menyelamatkan sendi yang terlibat. Terapi yang dipilih
adalah kuretase. Namun karena tingginya angka rekurensi post kuretase,
yaitu sekitar 22 hingga 52 %, maka dilakukan ajuvan terapi dengan
menggunakan nitrogen cair, phenol, atau methylmethacrylate. Dengan
penambahan ajuvan terapi, kesuksesan kontrol lokal meningkat menjadi
85 sampai 90 %. Eksisi dilakukan dengan membuat cortical window yang
cukup luas untuk mengakses setiap sudut dari lesi intraoseus.1,3
Kryoterapi dengan nitrogen cair dapat menyebabkan kematian sel
tumor 2 cm dari batas kavitas dan formasi krristal es intralsel
dipertimbangkan menjadi mekanisme utama nekrosis sel. Komplikasi
penggunaan nitrogen cair dapat berupa ekstensif nekrosis dri tulang dan
jaringan lunak sekitar dan dapat mempresipitasi fraktur patologis atau
nekrosis kulit. Penggunaan phenol secara lokal membantu mengeliminasi
sel tumor melalui mekanisme nekrosis koagulasi non spesifik dan lebih
5/12/2018 GCT - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/gct5571fe8549795991699b901b 6/12
aman dibanding nitrogen cair karena phenol hanya menyebabkan nekrosis
1,5 mm pada tulang. Kavitas yang terbentuk dari kuretase ditutup dengan
menggunakan methacrylate atau bone grafts setelah pemberian terapiadjuvan.
1
2. Stage 3 atau lesi rekuran
Kategori ini termasuk fraktur patologis atau destruksi sendi. Eksisi
luas diindikasikan pada :1
a. Tumor stage 3 ekstensif tanpa support mekanik dari tulang yang
tersisa
b. Lesi rekuren
c. GCT yang disertai fraktur patologis dengan intraartikular dispacement
d. GCT yang terletak di proximal fibula atau distal ulna
e. Tumor di distal radius dengan ekstensi extraoseous
Untuk keadaan rekureni lokal yang masif, transformasi maligna,
atau infeksi, amputasi merupakan pilihan terapi. Adapun penggunaan
radioterapi pada tumor yang tidak dapat direseksi masih dipertimbangkan
karena dapat menyebabkan transformasi maligna.
VII. DIFFERNTIAL DIAGNOSIS
a. Brown Tumour
Gambaran histologis Brown tumour pada hipertiroidisme sulit dibedakan
dengan GCT. Walau bagaimanapun, dsitribusi giant cell pada GCT lebih
seragam dengan jumlah inti sel yang lebih banyak. Selain itu, brown
tumour lebih sering mengenai diapisis dan serum Ca pada GCT normal.1,3
b. Aneurysmal Bone Cyst (ABC)
Giant cell tumour sering berhubungan dengan aneurysmal bone cyst
sekunder. Pemeriksaan radiologi kedua lesi sering tumpang tindih
sehingga tidak dapat dibedakan. Namun demikian, keterlibatan epifisis
pada ABC sangat jarang.1
5/12/2018 GCT - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/gct5571fe8549795991699b901b 7/12
c. Non-ossifying Fibroma
Non-ossifying fibroma terjadi pada pasien yang lebih muda.Lesi lebih
sering terjadi pada metafisis dan dikelilingi oleh zona sklerotik yangmencolok.
1
d. Giant Cell Rich Osteosarcoma
Diagnosis GCT sering terjebak oleh lesi osteosarkoma dengan prominen
giant cell. Gambaran histologis lesi ini terdiri dari giant cell dengan jumlah
osteoid minimal dan dikelilingi oleh stroma sel mononuklear yang terdiri
dari sel hiperkromatik dengan sejumlah gambaran mitosis atipik.1
VIII. PROGNOSIS
1. Rekurensi
Faktor yang mempengaruhi terjadinya rekurensi adalah :1
a. staging tumor
b. batas reseksi
c. agresifitas kuretase yang dilakukan
d. bahan terapi ajuvan yang digunakan
e. sifat biologis tumor
2. Metastasis Paru
Sekitar 5% pasien akan mengalami metastasis ke paru. Sebagian
besar lesi dideteksi setelah satu tahun post operasi. Hipotesis yang
digunakan untuk menjelaskan alasan tumor jinak ini dapat bermetastasis
adalah invasi pembuluh darah dan iatrogenic induced emboli seeding
pada saat operasi. Penanganan yang dapat dilakukan adalah reseksi.1
3. Transformasi maligna
Pada 5 -10 % kasus mengalami transformasi maligna.3,5
5/12/2018 GCT - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/gct5571fe8549795991699b901b 8/12
DAFTAR PUSTAKA
1. Muscolo, et al. Giant Cell Tumours of Bone. Current Orthopaedics (2001) 15,41d50
2. Valerae. Giant Cell Tumour. [online] 2009 Apr [cited 2012 Jan 10] Available
from : http://emedicine.medscape.com/article/1255364-overview
3. Rhatomy, Sholahuddin. Giant Cell Tumour in Orthopaedic Oncology. p. 22-6
4. Solomon. L. et al. Tumour in Apley¶s System of Orthopaedics and Fractures 9th
Edition. New York : 2010. p. 203-4
5. Wheeless. Giant Cell Tumour of Bone in Wheeless¶ Textbook of
Orthopaedics. Data Trace Internet Pulishing. 1996
5/12/2018 GCT - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/gct5571fe8549795991699b901b 9/12
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. C
Usia : 25 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
RM : 483238
Tanggal MRS : 15 Desember 2011
B. ANAMNESIS
Keluhan Utama: benjolan di kaki kanan
Benjolan dialami sejak 7 bulan sebelum masuk rumah sakit. Benjolan
awalnya sebesar kelereng lalu membesar secara perlahan hingga sebesar sekarang
(bola tenis). Pasien juga mengeluhkan nyeri. Nyeri berlangsung terus-menerus,
tajam, dan bertambah berat dengan berdiri atau berjalan. Nyeri malam hari (-).
Riwayat trauma (+) di proximal kaki 7 bulan lalu. Pasien ketika itu sedang
berjalan dan kakinya membentur tembok. Demam (-), riwayt penuruan berat
badan (+), riwayat batuk lama (-), riwayat tumor dalam keluarga (-), riwayat haid
tidak lancar (+) sejak pasien mengguanakan kontrasepsi suntik sejak 2 tahun lalu.
C. PEMERIKSAAN FISIS
Status Generalisata : Gizi sedang / komposmentis
Tanda Vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80 bpm
Pernapasan : 20 tpm
Suhu : 36,6 ÛC
Status Lokalis (Right Leg Region)
Inspeksi : benjolan (+) sebesar bola tenis di proximal of the right leg,
diameter 5 cm, mengkilat (+), warna kulit sama dengan sekitar,
venektasi (-), skar (-), luka (-)
5/12/2018 GCT - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/gct5571fe8549795991699b901b 10/12
palpasi : suhu permukaan sama dengan kulit sekitar, konsistensi keras,
immobile, permukaan halus, berbatas tegas, nyeri tekan (+),
pembesaran kelenjar limfe inguinal (-) auskultasi : bruit (-)
ROM : gerakan aktif dan pasif ankle dan knee joint normal
NVD : sensibilitas normal, pulsasi arteri dorsalis pedis & tibialis
posterior teraba, CRT <2´
Gambar : Foto klinis
D. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
WBC : 9.930 /µL
RBC : 4. 260.000 /µL
HGB : 12,3 g/dL
PLT : 267.000 /µL
Ur/Cr : 17 / 0,6 mg/dL
GOT : 21 mg/dL
GPT : 16 mg/dL
FT4 : 16 mg/dL
TSHs : 3,69 mg/dL
ALP : 91 U/L
5/12/2018 GCT - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/gct5571fe8549795991699b901b 11/12
CEA : 1,58
HBsAg : negatif
E. PEMERIKSAAN RADIOLOGI
a. Foto Thorax AP/ Lateral
Kesan : tidak tampak tanda metastasis pada foto thorax ini
b. Foto Right Knee dan Cruris AP/ Lateral
Kesan : suspek Giant cell tumour tibia dekstra
5/12/2018 GCT - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/gct5571fe8549795991699b901b 12/12
F. PEMERIKSAAN FNA
Mikroskopik : sediaan hapusan terdiri dari banyak sel dengan stroma
diantaranya, dimana inti sel stroma sama dengan inti giantsel.
Kesimpulan : sesuai dengan Giant Cell Tumour
G. RESUME
Perempuan, 25 tahun, masuk rumah sakit dengan keluhan benjolan
dialami sejak 7 bulan yang lalu. Benjolan awalnya sebesar kelereng lalu
membesar secara perlahan hingga sebesar bola tenis. Nyeri (+) terus-menerus,
tajam, dan bertambah berat dengan berdiri atau berjalan. Riwayat trauma (+),
riwayat penurunan berat badan (+).
Pada pemeriksaan fisis didapatkan benjolan (+) sebesar bola tenis di
proximal of the right leg, diameter 5 cm, mengkilat (+), warna kulit sama dengan
sekitar, nyeri tekan (+).
Pemeriksaan radiologi menunjukkan suspek giant cell tumour. Biopsi
FNA menunjukkan giant cell tumour
H. DIAGNOSIS
Giant Cell Tumour of the Right Proximal Tibia
I. PENANGANAN
Analgesik
Operatif