Gaya-gaya Pelatih

download Gaya-gaya Pelatih

of 7

Transcript of Gaya-gaya Pelatih

2009151351

Gaya atau Cara Melatih / Memimpin Dan Definisi Latihan

Disusun oleh:Nama Nim Kelas/Semester Mata Kuliah Program Studi Dosen Pengasuh : Ermanto : 2009151351 : i / 6 ( enam ) : Dasar-dasar Ilmu Kepelatihan : Pendidikan Olahraga : Rizaldy Marti, S. Pd.,

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

TAHUN AJARAN 2011/2012

1

2009151351GAYA-GAYA KEPEMIMPINAN PELATIH

1. GAYA OTORITER

Ciri-ciri kepemimpinannya : Lebih banyak menggunakan gaya otoriter dalam pembinaan atlet. Sifatnya perintah dan harus dipatuhi. Bertindak kurang manusiawi. Menentukan sendiri tugas-tugas yang akan dilaksanakan. Tugas-tugas itu harus dilaksanakan dan diselesaikan. Hukuman diberikan kepada atlet yang tidak menurut perintahnya.

Kelebihannya : Atlet memiliki disiplin yang tinggi. Timnya agresif ; semangat tinggi, keyakinan. Timnya terorganisir dengan baik.

Kekurangannya : Mudah timbul perselisihan dalam tim bila timnya kalah.

2. GAYA DEMOKRATIS

Ciri-ciri kepemimpinannya : Lebih akrab dengan atlet. Mendengar suara atlet. 2

2009151351 Memberi izin kepada atlet untuk saling berinteraksi tanpa harus meminta izin terlebih dahulu kepada pelatih. Tidak banyak memberikan instruksi atau perintah.

Kelebihannya : Setiap individu atlet merasa diakui sebagai insan social. Setiap individu mempunyai tujuan, sasaran, dan nilai-nilai yang memotivasi perilakunya, karena mereka merasa bukan diperlakukan sebagai seorang yang tidak harus tunduk pada perintah-perintah pelatih. Gaya kepemimpinan demokratis bisa meningkatkan persatuan dan kesatuan antar anggota tim. Gaya demokratis juga dapat memberikan kepuasan kepada atlet.

Kekurangannya : Jika waktu untuk latihan terlampau singkat (misalnya kurang dari sebulan), maka gaya kepemimpinan demokratis tidak efektif dalam memanfaatkan waktu latihan dengan sebaik-baiknya. Dibandingkan dengan gaya otoriter, kepemimpinan demokratis kurang dapat menanamkan sifat-sifat agresif pada atlet yang sering dibutuhkan dalam banyak cabang olahraga. Demikian pula dengan kedisiplinan.

3

2009151351 Gaya demokratis seringkali pula kurang efektif dalam situasi-situasi yang membutuhkan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat

3. GAYA YANG LEBIH MEMPERHATIKAN ANAK BUAH/ATLET (PEOPLE CENTERED) Gaya yang menekankan kepada pemenuhan kebutuhan pribadi atlet.

Kelebihannya : Dapat mengurangi ketegangan dan kecemasan walaupun tugas tidak dijalankan dengan baik atau kalah dalam bertanding. Komunikasi lebih baik dengan atlet yang bimbang atau gelisah. Lebih efektif dalam situasi yang menyenangkan baginya, yaitu dimana para atlet membutuhkan bimbingan dalam membuat keputusan.

Kekurangannya : Kurang keras dalam menuntut pada atlet untuk menjalankan tugas dengan baik. Kurang efektif dalam situasi yang kurang menguntungkan. Kurang dapat diterima oleh atlet yang senang pada gaya task oriented.

4

20091513514. GAYA YANG LEBIH MENEKANNKAN PADA TUGAS (TASK ORIENTED) Gaya ini fokus perhatiannya memenangkan setiap pertandingn.

Kelebihannya : Lebih efisien segala usaha ditujukan pada tugas yang harus diselesaikan. Tidak banyak buang waktu untuk komunikasi pribadi denganatlet dan antara atlet

Pemberian instruksi yang cepat, tegas dan langsung pada tugas yang harus dijalankan.

Efektif dalam situasi yang menguntungkan atau tidak bagi pemimpin, misalnya banyak atlet yang bandel, kurang disiplin, dan butuh kepemimpinan yang tegas

Kekuranganya : Dapat menumbuhkan anxiety pada atlet. Kurang acuh akan pemenuhan kebutuhan akan pribadi atlet. Kurang efektif dalam situasi yang kurang menegangkan, situasi ini atlet biasanya lebih bebas dibanding situasinya menegangkan. Kurang serasi dalam hubungan kerja dengan bawahan.

5

2009151351DEFINISI LATIHAN, PELATIH DAN MELATIH

Latihan adalah suatu proses berlatih yang berencana, menurut jadwal, menurut pola dan sistem tertentu, metodis, dari mudah kesukar, teratur, dari sederhana ke yang lebih komplek yang dilakukan secara berulang-ulang dan yang kian hari jumlah beban latihannya kian bertambah.

Pelatih adalah seorang profesional yang tugasnya membantu atlet dan tim olahraga dalam memperbaiki dan meningkatkan penampilannya. Karena pelatih merupakan suatu profesi maka pelatih diharapkan dapat memberikan pelayanan sesuai dengan standar profesional yang ada (Pate, RB. Mc.Clenaghan and Rotella : 1984).

Latihan adalah Proses melakukan gerak secara berulangulang

untuk meningkatkan kemampuan.

Latihan adalah Suatu usaha meningkatkan gerak tubuh yang dilakukan secara berulang-ulang untuk menimbulkan automasisasi dalam suatu latihan, kegiatan, dan suatu proses untuk tujuan yang dicapai.

Kepelatihan adalah suatu konsep tentang upaya pembinaan sumber daya manusia (sdm) untuk mencapai prestasi optimal dalam bidang khusus, pada konteks ini sasaran yang ingiun dicapai adalah prestasi dalam bidang olahraga.

6

2009151351Pelatih adalah suatu kegiatan yang merupakan upaya pembinaan sumber daya manusia untuk mencapai prestasi optimal dalam bidang olahraga.

Pelatih adalah orang yang memberikan bimbingan serta tuntunan kepada atlet agar dapat tercapai prestasi yang optimal.

Melatih adalah aktifitas pelatih dalam menyiapkan dan menciptakan situasi lingkungan latihan sebaik mungkin dalam konteksnya dengan atlet dalam mentransformasikan pengetahuan dan keterampilan olahraga, sehingga terjadi proses berlatih secara efektif dan efisien untuk mencapai sasaran tujuan latihan pada saat itu.

Berlatih adalah suatu proses penyempurnaan kualitas atlet, yang dilakukan secara sadar untuk mencapai prestasi optimal, khususnya pada bidang olahraga dan memberikan keterampilan gerak secara ilmiah.

Melatih adalah suatu proses kegiatan untuk membantu orang lain (atlet) mempersiapkan diri sebaik-baiknya dalam usahanya mencapai tujuan tertentu (prestasi).

Melatih adalah ialah aktifitas pelatih menyiapkan dan menciptakan situasi lingkungan latihan sebaik mungkin dan mengembangkan nya dengan anak latih, sehingga terjadi proses berlatih melatih secara efektif dan efesien untuk mencapai sasaran latihan pada saat itu (Suharno hp, 1993 : 3).

7