Buku Saku Pelatih

download Buku Saku Pelatih

of 22

Transcript of Buku Saku Pelatih

  • 7/21/2019 Buku Saku Pelatih

    1/22

    Tuntunan melatih

    Om SwastiastuTabe salamat lingu nalatai sembahsujud karendem marempang

    Memberi materi (melatih) di KMHDI tentu bukanpekerjaan yang mudah karena ada beberapa hal yangmembuat terjadinya suasana yang berbeda dalam pelatihanseperti : komunitas yang didominasi oleh Mahasiswasebagai kaum intelektual yang tentunya tidak bisa dianggapsebelah mata oleh seorang pemateri/pelatih di KMHDI.Memberikan materi sangat dipengaruhi oleh keintelektualan

    pelatih/pemateri, namun perlu diingat bahwa dalam surveypenelitian yang dimuat oleh sebuah majalah di luar negerimengatakan bahwa 93 % keberhasilan dari pelatihan(pemberian materi ) sangat ditentukan oleh kemampuanpara pemateri untuk mentransfer ilmunya kepada pesertamelalui metode metode yang diterapkan dan hanya 7%yang dipengaruhi oleh tingkat intelektualitas seorangpemateri.

    Dalam buku filosofi pendidikan KMHDI telahdisebutkan tuntunan bagi para pemateri KMHDI, yangdikenal dengan istilah metodologi pelatihan yakni : segalateknik, cara penyajian, bentuk, proses serta alat penunjangyang diramu sebagai perwujudan filosofi pelatihan, yangdalam hal ini adalah pelatihan partisipatif (participatorytraining). Sebagai pelatih atau pemandu latihan, tugas kitaadalah menciptakan kegiatan dimana peserta dapat

    Departemen Kaderisasi PP KMHDI 2006-2008

    1

    Pendah

    uluan

  • 7/21/2019 Buku Saku Pelatih

    2/22

    Tuntunan melatih

    dilibatkan dalam suatu proses belajar yang terstruktur dantersistematis.

    Buku ini dipersembahkan kepada segenap pelatih

    kaderisasi KMHDI dengan harapan dapat menjadi pedomandan tuntunan manakala melatih pada setiap kegiatankaderisasi yang dilaksanakan KMHDI.

    Persembahan ini tidak lebih merupakan ringkasandari buku Pedoman Kaderisasi Jilid 1 KMHDI (Filosofi danTeknik Kaderisasi) yang ada dan beberapa pengalamandari kawan-kawan yang telah lebih dulu menjadi pelatih diKMHDI selama ini. Isi buku dalam bentuk Buku Pedoman

    akan terlihat banyak dan lengkap, sedangkan dalam edisiBuku Saku ini menjadi ringkas. Namun demikian,pengadaan buku saku ini tidak akan menghilangkan esensiatau substansinya. Yang muncul adalah intisari dari apayang wajib diketahui oleh para pelatih kaderisasi di KMHDI.

    Akan menjadi tidak berguna, jika isi buku ini hanyadibaca tanpa pernah dipraktekkan. Hal ini merupakankesalahan yang terus berulang-ulang dilakukan oleh para

    pelatih maupun calon pelatih KMHDI. Pepatah mengatakanpractice make perfect, jadi setelah anda membaca danmemahami buku ini, tidak ada salahnya jika andamempraktekkannya.

    Seekor macan tutul dilahirkan tanpa kemampuanberburu mangsa sebelumnya. Si induk dengan telaten akanmengajarinya cara berburu hingga si anak tumbuh menjadiseekor macan tutul muda dan mampu berburu mangsauntuk kemudian pergi mengembara sendiri.

    Sebuah lempengan besi selamanya akan tetapmenjadi besi, namun jika diasah tiap hari ia bisa menjadipisau. Sebaliknya sebuah pisau, tanpa pernah digunakandan diasah, akan menjadi tumpul dan berkarat untukkemudian menjadi sebuah rongsokan.

    Dalam dunia militer terdapat sebuah adagium yangmenyatakan bahwa lebih baik mati pada saat latihandaripada mati konyol dalam pertempuran. Walaupun mati

    dalam peperangan adalah sebuah peristiwa heroik namun

    Departemen Kaderisasi PP KMHDI 2006-2008

    2

  • 7/21/2019 Buku Saku Pelatih

    3/22

    Tuntunan melatih

    yang terpenting dalam peperangan itu sendiri adalahsebuah kemenangan dengan penekanan pada jumlahkorban dan kerugian yang ditimbulkan. Apakah mungkin kita

    maju berperang dengan sepasukan tentara yang tidakterlatih dan tanpa kemampuan bertempur sama sekali,jangankan untuk menembak, memegang senjata punmereka belum pernah.

    Demikian pula di KMHDI. Akankah mungkin kitadapat mewujudkan visi dan misi kita sebagai wadahpemersatu dan alat pendidikan kader mahasiswa Hindudengan memperbesar jumlah kader mahasiswa Hindu yang

    berkualitas, tanpa mempersiapkan para pelatih yangnantinya akan melanjutkan semangat pendidikan yang kitaperjuangkan.

    Mempersiapkan disini tidak hanya denganmenyediakan buku-buku kaderisasi bagi mereka, tapi jugamempersiapkan segala sesuatu yang akan mereka gunakanuntuk berlatih dan mengasah kemampuannya termasukmemberi kesempatan untuk mempraktekkan ilmunya

    dengan melibatkan mereka pada setiap pelaksanaankegiatan organisasi.Manusia boleh berencana, Tuhan (meonx!) boleh

    menorehkan goresan-goresan takdirnya, namun dengansemangat dan usaha yang pantang menyerah niscayasemua aral yang melintang dapat terlalui. Akhir kata,selamat membaca dan mencoba, semoga bermanfaat!

    Om Santih, Santih, Santih OmSaheySatyam Eva Jayate !!!

    Surabaya, 10 Desember 2006Departemen Kaderisasi

    PP KMHDIKetua

    Departemen Kaderisasi PP KMHDI 2006-2008

    3

  • 7/21/2019 Buku Saku Pelatih

    4/22

    Tuntunan melatih

    I Putu Winarta

    1. Prinsip pendidikan orang dewasaPrinsip yang menekankan konsep saling menghormatisesama warga didik, setara satu sama lain. Prinsip ini

    meliputi beberapa hal yaitu :a. Motivasi, yaitu menumbuhkan daya tarik gairah dan

    semangat warga didik terhadap proses belajar.b. Partisipasi, yaitu mendorong warga didik untuk terlibat

    total dalam proses belajar. Pelibatan peserta adalahmutlak dalam seluruh proses pendidikan.

    c. Pendekatan Individu, mengingat kemampuan wargadidik yang berbeda-beda dalam menyerap ide dan

    informasi, maka pendekatan individu akan sangatmempercepat pemahaman dan memperbaiki kualitashasil belajar.

    d. Komunikasi, mekanisme hubungan antara pendidikdan warga didik yang dilandasi dengan konsepkesetaraan dan bukan hubungan yang hirarkis ataudominatif.

    e. Tepat Guna, yaitu suatu proses yang dirancang untukmempertegas relevansi dari materi dan proses yangdisajikan dengan cara menyajikan materi yangberkesesuaian dengan aplikasi praktis dari anak didik.

    2. Prinsip pengalaman berstrukturProses belajar dipandang sebagai daur ulang bagisemua struktur pengalaman manusia yang diperoleh darikehidupan nyata. Kekayaan pengalaman ini dijadikansebagai titik tolak proses pendidikan.

    3. Prinsip partisipatif

    Departemen Kaderisasi PP KMHDI 2006-2008

    4

    Prinsip KaderisasiKMHDI

  • 7/21/2019 Buku Saku Pelatih

    5/22

  • 7/21/2019 Buku Saku Pelatih

    6/22

    Tuntunan melatih

    Menyusun Peta Latihan

    Pelatihan adalah suatu medan, dimana kita dituntutmenggunakan peta sebelum terjun ke dalamnya, agartidak tersesat. Peta yang diperlukan untuk itu dapatberupa kerangka analisis atau pola pikir yang akanmembantu kita sebagai alat pengkaji dan penyaringsekaligusDisini, ada 5 (lima) peta yang terdiri dari 5 (lima) unsurpokok metodologi pelatihan, yaitu

    1. Proses, bagaimana proses tersebut berlangsung danbagaimana dinamikanya.2. Bentuk, apa dan bagaimana bentuk pelatihan yang kita

    maksudkan.3. Sarana, apa saja sarana yang diperlukan dalam

    pelatihan.4. Tujuan (Isi), apa tujuan pelatihan dan hasil akhir

    pelatihan.

    5. Peran Pemandu, apa, dimana posisi dan peran pemandudalam proses pelatihan.

    1. AD/ART KMHDI2. Peraturan Peraturan KMHDI3. Buku Buku Pelatihan KMHDI

    Departemen Kaderisasi PP KMHDI 2006-2008

    6

    PersiapanMelatih

    yang harusdikuasai

  • 7/21/2019 Buku Saku Pelatih

    7/22

  • 7/21/2019 Buku Saku Pelatih

    8/22

    Tuntunan melatih

    Yang patut diperhatikan

    Berapa jumlah peserta pelatihan

    Berapa umur, jenis kelamin dan faktor-faktor lain

    yang berhubungan peserta Sejauhmana mereka mengetahui materi pelatihan

    Seberapa jauh peserta mengenal satu sama lain

    Apa harapan peserta terhadap pelatihan

    Bagaimana tingkat kemampuan rata-rata peserta

    2. Faktor Materi Kaderisasi.

    Rancangan materi kaderisasi harus disesuaikandengan kemampuan rata-rata peserta. Materi-materi yangspesifik umumnya lebih mudah dimengerti oleh pesertadibandingkan dengan materi-materi yang inter disiplin.Bagi kader pemula, materi kaderisasi harus selaludiselipkan dengan contoh-contoh yang relevan, agarkader dapat lebih mudah mengerti. Penyesuaian daribahan kaderisasi yang telah baku dapat dilakukan pada

    masing-masing daerah, tergantung dengan situasisetempat.

    3. Faktor Waktu.

    Yang patut diperhatikan

    Alokasi waktu antara berbagai materi diatur sesuaidengan kemampuan peserta didik, materi yang beratdiberi alokasi waktu yang lebih panjang.

    Kecepatan penyampaian materi, materi yang beratsebaiknya disampaikan dengan kecepatan yangagak lambat.

    Kesesuaian antara materi dengan jam biologispeserta, jangan memberikan materi yang berat padasaat fisik peserta sedang lelah.

    4. Faktor Setting Tempat.

    Departemen Kaderisasi PP KMHDI 2006-2008

    8

  • 7/21/2019 Buku Saku Pelatih

    9/22

    Tuntunan melatih

    Faktor setting tempat juga berperanan sangat besardalam menentukan keberhasilan kegiatan. Ada beberapamodel setting yang dapat dipilih dalam pelaksanaan

    kegiatan yang disesuaikan dengan kondisi setempat.

    Agar teknik pemanasan benar-benar berfungsi

    sebagaimana mestinya, maka terdapat beberapa faktoryang diperhatikan oleh pelatih/fasilitator, yaitu :1. Karakteristik peserta, Pelatih/fasillitator harus sensitif

    terhadap latar belakang dan karakteristik peserta. Tidaksemua teknik pemanasan dapat dipakai sebagai alatpenunjang proses belajar. Harus diingat bahwa teknik-teknik pemanasan yang digunakan adalah tidakbertentangan dengan keyakinan tata nilai para peserta.

    2. Materi dan metode latihan, Kendatipun teknikpemanasan yang digunakan selalu berkaitan denganteknik dan metode latihan, tetapi teknik pemanasanrelevan dengan konteks latihan secara keseluruhan.

    Jenis-jenis Teknik Pemanasan

    Untuk efektifitas penggunaannya, teknik pemanasanterbagi atas beberapa jenis yang berkaitan dengankegunaannya, yaitu sbb:1. Meningkatkan semangat belajar dengan permainan,

    Teknik ini dimaksudkan untuk merubah semangatpeserta agar lebih meningkat dalam proses belajar.Beberapa jenis permainan memerlukan keterlibatanfisik para peserta. Memperhatikan bahwa tidak setiappeserta senang dengan keterlibatan fisik. Maka

    hendaknya pelatih/fasilitator menghargai setiap

    Departemen Kaderisasi PP KMHDI 2006-2008

    9

    Pemanasan

  • 7/21/2019 Buku Saku Pelatih

    10/22

    Tuntunan melatih

    keinginan peserta untuk tidak terlibat dalam permainantersebut.

    2. Meningkatkan komunikasi antar peserta, Teknik

    pemanasan dalam jenis ini dititik-beratkan pada aspek-aspek penting dalam berkomunikasi, yaitu umpan balik(feed back) dan bagi rasa (share of feeling). Jenispermainan ini digunakan sebagai alat peragaan proseskomunikasi ketimbang sebagai cara untukmengembangkan hubungan komunikasi dalam proseslatihan.

    3. Umpan balik (feed back) adalah proses penerimaan

    koreksi atau informasi yang bersifat penilaian. Proses inipenting untuk memahami bagaimana persepsi orangterhadap orang lain.

    4. Bagi rasa (share of feeling) adalah salah satu kegiatandari proses umpan balik dan dimaksudkan sebagaimedia untuk saling memahami orang lain sebagaimanakita melihat diri kita sendiri.

    5. Menciptakan suasana santai dan gembira, Sesuai

    dengan tujuannya, teknik pemanasan dalam jenis inilebih berorientasi pada kelincahan dan kecerdikan parapeserta dalam permainan. Walaupun permainandalam jenis ini tidak langsung berkaitan dengan tujuandan materi latihan, tetapi dapat memberi dampak yangpositif terhadap proses belajar.

    6. Menciptakan suasana terbuka dan intim, Teknikpemanasan dalam jenis ini dimaksudkan sebagai upayauntuk menghilangkan penghalang antar peserta latihanyang secara tidak langsung dapat mengganggu suasanadan semangat belajar. Tujuan khusus dari jenispemanasan ini adalah untuk menciptakan kontak awaldan menghapus atau mengurangi kesan negatif yangtimbul pada seseorang terhadap peserta lainnya padaawal latihan.

    Departemen Kaderisasi PP KMHDI 2006-2008

    1

  • 7/21/2019 Buku Saku Pelatih

    11/22

    Tuntunan melatih

    Memulai Pelatihan

    Teknik Penyajian MateriBeberapa langkah dari penyajian materi antara lain :o Bangun minat dan ketertarikan peserta, dan

    perkenalan isi sebelum pelatihan berjalan lebih jauh.o Penuhi kebutuhan (tuntutan) peserta akan kegiatan-

    kegiatan yang relatif lebih mudah (sederhana).o Berikan konsep yang lebih mudah sebelum

    memberikan konsep yang lebih sulit.o Praktekkan keterampilan yang sederhana sebelum

    memberikan konsep yang lebih kompleks.o Jaga dan pertahankan variasi kegiatan belajar dengan

    baik.o Tutuplah urutan kegiatan pelatihan dengan diskusi

    tentang apa selanjutnya.

    Desain urutan kegiatan dapat dimulai dari yang umum keyang khusus, atau dari yang khusus ke yang umum.

    Ketika proses belajar dilangsungkan, mulailah darilangkah pertama dari prosedur yang ditetapkan kelangkah akhir.

    Departemen Kaderisasi PP KMHDI 2006-2008

    1

    Yang harusdiperhatikan

    dalammenyajikan

    materi

  • 7/21/2019 Buku Saku Pelatih

    12/22

    Tuntunan melatih

    Tempatkan kegiatan pengalaman sebelum persentasi isipelatihan, atau ikutkan persentasi isi pelatihan denganexercise pengalaman.

    Anda dapat mulai belajar dari teori ke praktek atau daripraktek ke teori.

    Penampilan diri

    Ketika hendak melatih, maka hal yang pertama harusdiperhatikan adalah penampilan. Walaupun penampilantidak mempengaruhi kelancaran jalannya pelatihan, namunsangat membantu dalam hal menarik minat pesertaterhadap materi yang akan disampaikan. Selain itu, dengan

    penampilan yang rapi dan necis, seorang pelatih akanmampu membangkitkan rasa hormat dan segan parapeserta terhadap dirinya. Misalnya : dengan menyisir rambut(bagi yang berambut panjang, diikat), mengenakan kemejadan celana panjang kain bagi cowok atau rok bagi yangcewek, dan memakai sepatu atau sandal berbahan kulit.

    Disamping masalah pakaian, yang harus diperhatikandalam penampilan adalah bahasa tubuh. Meliputi gerakantangan, langkah kaki, cara duduk dan berdiri, dan mimikwajah. Bahasa tubuh yang berlebihan akan sangatmengganggu perhatian peserta dalam mengikuti pelatihan.

    Gerakan tangan haruslah sesuai dengan pengucapankata, jangan terlalu mebuat banyak gerakan tangan.

    Langkah kaki ketika memasuki ruangan diusahakanteratur dan anggun, jangan tergesa-gesa dan janganterlalu melenggang/lambat. Jika memberikan pelatihansambil berdiri, usahakan jangan terlalu banyak melangkahatau mondar-mandir.

    Departemen Kaderisasi PP KMHDI 2006-2008

    1

    Tips &Trik

  • 7/21/2019 Buku Saku Pelatih

    13/22

    Tuntunan melatih

    Cara duduk dan berdiri juga harus diperhatikan.Usahakan hal tersebut dilakukan dengan rileks. Janganduduk sambil menyilangkan kaki, sebab mungkin akan

    terlihat tidak sopan bagi para peserta. Bagi yangperempuan, jika menggunakan rok, kenakan rok yangujung dibawah lutut, jangan menggunakan rok mini.

    Mimik wajah yang rileks dan terkadang diselingisenyuman akan membantu dalam menbuat peserta rileksdalam mengikuti pelatihan. Mimik wajah yang tegangakan membuat menjadi tegang pula, sebaliknya mimikwajah yang terlalu banyak senyum akan membuat pelatih

    terlihat cengengesan (tidak serius) dihadapan peserta.

    Tatapan mata

    Tatapan mata sangat membantu dalam membuatperhatian peserta pelatihan terfokus pada materi yangdisampaikan. Dalam melatih, usahakan tatapan mata dapatmenyapu semua mata peserta. Jangan pernah menatapmata peserta dengan pandangan kosong. Jangan pulamenatap ke arah tempat kosong, seperti ke atas atau kebawah (menunduk).

    Tatapan mata juga membantu dalam menanganipeserta yang membuat ulah dalam pelatihan. Hanya denganmenatap ke arah peserta yang membuat ulah, secara tidaklangsung kesan bahwa anda tidak setuju dengan apa yangmereka lakukan akan tersampaikan dan perlahan-lahan

    peserta yang membuat ulah akan memfokuskanperhatiannya pada materi.

    Cara melatih tatapan mata1. Ambil 2 batang dupa, nyalakan, taruh dihadapan anda.2. Fokuskan penglihatan anda pada salah satu cahaya

    dupa tersebut selama kurang lebih 15 menit tanpaberkedip. Lakukan setiap hari selama 1 minggu.

    Departemen Kaderisasi PP KMHDI 2006-2008

    1

  • 7/21/2019 Buku Saku Pelatih

    14/22

    Tuntunan melatih

    3. Setelah 1 minggu, tambahkan satu buah dupa lagi danlakukan hal yang sama, ulangi setiap minggunya selama1 bulan.

    4. Setelah berjalan 1 bulan, ganti dupa tersebut dengan 3buah lilin. Tatap selama kurang lebih 25 menit tiap haritanpa berkedip. Setiap 1 minggu tambahkan 1 buah lilin,demikian seterusnya selama 1 bulan.

    5. Selama jangka waktu dua bulan tersebut, setiap andaberbicara dengan seseorang usahakan untuk selalumenatap matanya. Ketika anda bercermin, usahakanmenatap mata pantulan bayangan anda yang ada di

    cermin tersebut. Niscaya setelah selesai anda akanmempunyai tatapan mata yang tajam setajam mataelang. Silahkan dibuktikan.

    Gaya Bicara

    1. Suara tidak harus keras atau nyaring, namun yangterpenting mampu didengar oleh peserta yang duduk

    paling belakang.2. Jika menggunakan mikrofon, atur posisinya sedemikian

    rupa agar suara anda dapat jelas terdengar. Janganterlalu dekat sebab suara nafas anda juga akan ikutterdengar. Sebaliknya jangan terlalu jauh sebab volumesuara anda terdengar pelan.

    3. Intonasi dan artikulasi kata yang anda ucapkan haruslahjelas. Usahakan sesuai dengan kaidah pengucapannya.

    4. Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, hindaripenggunaan bahasa slang (bahasa gaul) dan kosakatabahasa daerah yang terlalu sering. Tujuannya agarpeserta dapat dengan mudah menangkap materi yangdisampaikan.

    5. Hilangkan kata-kata yang mengganggu penangkapanpeserta seperti eee, aaa, dan sebagainya.

    6. Jika terdapat kosakata asing, usahakan untuk

    menyebutkan sesuai kaidah pengucapannya. Kaidah

    Departemen Kaderisasi PP KMHDI 2006-2008

    1

  • 7/21/2019 Buku Saku Pelatih

    15/22

    Tuntunan melatih

    pengucapannya sendiri dapat ditemukan dalam kamusbahasa asing. Jika tidak mampu mengucapkannya,tuliskan kata tersebut di papan tulis.

    7. Pelankan suara jika para peserta banyak yangberbincang dengan kawan di sebelahnya.

    Cara melatih gaya bicara1. Ambil sebuah cermin, minimal berukuran 30cm x 40cm,

    taruh dihadapan anda.2. Mulailah berbicara sambil menatap mata pantulan

    bayangan anda yang ada di cermin.

    3. Lakukan hal ini selama 20 menit tiap hari selama 1bulan.

    4. Agar lebih mantap, jangan hentikan latihan gaya bicaraanda walau di sebelah anda ada orang lain yangmenyaksikannya.

    5. Anda juga dapat mengambil inspirasi gaya bicara daribeberapa presenter acara televisi, seperti : Farhan (OMFarhan) di Anteve, Indy Barens (Ceriwis dan Lepas

    Malam) di Trans TV, Ira Kusno dan (Liputan 6) SCTV,Najwa Shihab dan Sandrina Malakiano di Metro TV, danTantowi Yahya (Who Wants To Be A Milionaire) RCTI,Dewi Hughes, Helmi Yahya, Efendy Ghozali dan lain-lain.

    Salam perkenalan

    1. Sebutkan nama dan beberapa data diri yang diperlukan.2. Usahakan data diri yang disebutkan dapat mengundangminat ketertarikan peserta pada anda dan mencairkansuasana pelatihan, misalnya : Om Swastiastu, namasaya I Putu Winarta SH, Sarjana Humor, biasa dipanggilmeonx, status masih lajang alias jomblo, dulu waktukecil pipis tidak pernah lurus, sekarang sudah besarkuliah tidak lulus-lulus.

    3. Jika peserta nampak kelelahan mengikuti materi atauterpecah konsentrasinya, sebelum perkenalan, ucapkan

    Departemen Kaderisasi PP KMHDI 2006-2008

    1

  • 7/21/2019 Buku Saku Pelatih

    16/22

    Tuntunan melatih

    salam KMHDI Satyam Eva Jayate. Dapat diulangibeberapa kali jika peserta nampak belum kompak dalammembalas salam tersebut.

    4. Perkenalkan materi yang akan disampaikan sertamaksud dan tujuan materi tersebut diberikan.

    5. Jika perlu anda dapat menggunakan trik umpan-baliksebelum pelatihan dimulai, contoh : disini sayamendapatkan tugas untuk membawakan materi tentangProgram Kerja, sebelum saya menjelaskan mungkin adakawan-kawan yang mengetahui tentang apa itu ProgramKerja?.

    6. Review (ulas kembali) secara singkat agenda pelatihanyang telah diberikan sebelumnya (jika ada), lalu kaitkandengan materi yang hendak anda sampaikan, contoh :tadi kawan-kawan telah mendapat materi tentangGBPK, yakni gambaran pelaksanaan dari modelpengembangan organisasi yang ada dalam GBHO.Nantinya GBPK ini akan lebih dijabarkan lagi dalamsuatu bentuk yang lebih teknis lagi yang dinamakan

    Program Kerja".7. Dapat juga sembari me-review, anda menggunakan trikumpan-balik dalam bentuk pertanyaan, agar pesertatidak melupakan poin-poin materi yang telahdisampaikan sebelumnya, misalnya : apa itu GBPK?Metoda apa yang digunakan oleh KMHDI untukmenyusun GBPK?.

    Menggunakan papan tulis

    1. Usahakan untuk sesekali menoleh kepada peserta ketikasedang menuliskan sesuatu, jangan terus-menerusmenatap papan tulis.

    2. Tulisan yang ada buat haruslah besar dan dapat di bacaoleh peserta yang berada paling belakang.

    3. Jika anda terbiasa menggunakan tulisan sambung,namun tidak bisa menulisnya dengan besar, gunakan

    huruf kapital.

    Departemen Kaderisasi PP KMHDI 2006-2008

    1

  • 7/21/2019 Buku Saku Pelatih

    17/22

    Tuntunan melatih

    4. Apa yang hendak tulis haruslah poin-poin inti dari materiyang hendak disampaikan.

    5. Ketika hendak menghapus tulisan yang ada di papan,

    selalulah bertanya, apakah tulisan tersebut bolehdihapus, pada para peserta.

    Menjawab Pertanyaan

    1. Ketika peserta mengajukan sebuah pertanyaan, simakdengan baik apa yang ia sampaikan. Tekankan bahwaanda menghargai dan sangat mengharapkan pertanyaanpeserta tersebut.

    2.Menangani Perilaku Negatif Peserta

    Beberapa jenis perilaku umum yang mungkin akandihadapi dalam meberikan pelatihan adalah :1. Monopoli

    Membatalkan kesepakatan waktu yang telah dibuatdengan bermacam-macam alasan.

    2. SokMenonjolkan pengetahuan/ketrampilan yang dimilikinyadiatas orang lain, termasuk sang pelatih.

    3. MengaduSelalu berusaha mencari kesalahan pelatih.

    4. Berkenaan dengan kecerdasanSok rasional dan selalu memaksakan ide/gagasannyakepada orang lain.

    5. PendiamTidak mau berpartisipasi dalam proses latihan (danterkadang mempengaruhi kelompok/orang lain untukmelakukan hal-hal yang tidak perlu/menggangguproses).

    6. RewelSelalu membantah dengan keras setiap pendapat oranglain yang tidak disetujuinya.

    7. Tanya/komentar berlebihan

    Departemen Kaderisasi PP KMHDI 2006-2008

    1

  • 7/21/2019 Buku Saku Pelatih

    18/22

    Tuntunan melatih

    Memotong omongan orang lain dengan kasar dancenderung berlebihan.

    8. Membadut,

    Membuat lelucon pada saat yang tidak tidak tepat dantidak diharapkan.

    Bagi peserta dengan perilaku tersebut, diperlukanbeberapa langkah kontrol :1. Jangan berpihak pada salah satu peserta2. Gunakan humor alamiah yang baik untuk menetralisir

    konflik

    3. Lakukan pendekatan personal dengan peserta yangberkonflik

    4. Perluas partisipasi peserta yang lain.5. Lindungi peserta sewajarnya, jika ada yang

    diserang/ditekan.

    Menyiapkan Materi1. Baca, pelajari dan pahami materi yang hendak anda

    bawakan.2. Garisbawahi setiap poin-poin materi yang ada.3. Buat sebuah kesimpulan dari tiap sub-bab materi

    tersebut.4. Buatkan pula sebuah kesimpulan inti dari keseluruhan

    materi tersebut.5. Susun secara sistematis poin-poin dan kesimpulan-

    kesimpulan yang anda buat, dari awal hingga akhirsecara berurutan.

    Menyajikan Materi1. Perkenalkan diri dan materi yang hendak disampaikan

    serta apa harapan anda pada para peserta ketikapelatihan selesai.

    2.Belajar Melatih

    Departemen Kaderisasi PP KMHDI 2006-2008

    1

  • 7/21/2019 Buku Saku Pelatih

    19/22

    Tuntunan melatih

    1. Bentuk kelompok simulasi yang terdiri dari 5-10orang kawan anda, yang sedang dan/atau sudahmenjadi pelatih sebelumnya di KMHDI, di suatu tempat,

    misalnya di sekretariat KMHDI.2. Sediakan pula sebuah papan tulis, spidol atau

    kapur dan penghapus papan.3. Mulailah berbicara seolah-olah anda sedang

    menyampaikan suatu materi dihadapan kawan-kawananda yang lain.

    4. Lakukan semua tips dan trik yang telah dipaparkanpada halaman sebelumnya.

    5. Ketika selesai, mintalah saran, pendapat dankritikan terhadap simulasi latihan yang telah andalakukan.

    6. Lakukan hal ini sekurang-kurangnya selama 8 kalipertemuan.

    Menurut penelitan, apa yang anda sampaikan dalam

    pelatihan hanya berdampak sekitar 7% bagi peserta, 93%

    yang lain adalah bagaimana peserta merespon anda yangdiperoleh dari bagaimana anda mengkonsumsikannya dengan

    bakat, wajah, dan bahasa tubuh yang menarik dan

    mendukung apa yang anda katakan.

    Departemen Kaderisasi PP KMHDI 2006-2008

    1Yang terpenting

    bukanlah apa yanganda katakan, tetapi

    bagaimana andamengatakannnya

    Yang terpenting

    bukanlah apa yanganda katakan, tetapi

    bagaimana andamengatakannnya

  • 7/21/2019 Buku Saku Pelatih

    20/22

    Tuntunan melatih

    Dinamika kelompok tidak terjadi dengan tiba-tiba.Dinamika kelompok datang dengan kesadaranmemfungsikan kelompok, mengembangkan efisiensi dan

    kepuasan individu peserta. Kelompok-kelompok yangumumnya terjadi dalam suatu proses latihan memilikikarakteristik sebagai berikut :1. Keterhubungan, Tingkat dimana seluruh peserta menjadi

    akrab dan saling mendukung.2. Iklim, Suasana psikologi peserta dalam mengikuti

    seluruh proses latihan.3. Tekanan, Mempengaruhi peserta dengan memberikan

    sedikit tekanan yang positif.4. Tujuan, Berusaha keras untuk mencapai hasil kelompok.5. Struktur, Saling keterkaitan di antara semua kelompok,

    seperti : proses pengambilan keputusan, proseskomunikasi, pencapaian tujuan dll.

    6. Standar, Sikap atau tingkah laku peserta yangdiharapkan muncul dalam kelompok.

    7. Kontrol, Pengaturan kelompok dan pengelolaankelompok latihan.

    Dinamika kelompok yang terjadi sangat tergantungpada Pola Pengambilan Keputusan yang terjadi didalamproses latihan.

    Departemen Kaderisasi PP KMHDI 2006-2008

    2

    Sentralistik-

    Terarah

    Demokrasi-

    Konsensus

    Dinamika

  • 7/21/2019 Buku Saku Pelatih

    21/22

    Tuntunan melatih

    Pola pengambilan keputusan tersebut sangatmempengaruhi apakah suatu dinamika kelompok bisaberjalan efektif atau tidak. Semakin besar keterlibatanpeserta dalam setiap pengambilan keputusan, maka akansemakin baik dinamika kelompok.

    PenutupTulisan didepan hanyalah sebagian dari

    banyaknya hal yang harus diperhatikan oleh seorangpemateri/pelatih KMHDI, untuk menambah khasanahpengetahuan yang ada, maka membaca, membaca danmembaca adalah kuncinya. Dan Ingat kawan, ini adalahbagian dari perjuangan kita di KMHDI seperti peribahasa

    mengatakan, bahwa perjuangan tentunya akan memakankorban tapi tak akan ada korban dari perjuangan yang akanterbuang secara cuma cuma. Selamat Berjuang di KMHDI!!!

    Departemen Kaderisasi PP KMHDI 2006-2008

    2

  • 7/21/2019 Buku Saku Pelatih

    22/22

    Tuntunan melatih

    Pelatih biasa hanya mampu

    Pelatih yang baik hanya

    Pelatih standar mampu

    Pelatih ideal KMHDI mampu

    Departemen Kaderisasi PP KMHDI 2006-2008

    2