GASTROPODA PARASIT PADAEKHINODERMATAoseanografi.lipi.go.id/dokumen/os_xl_4_2015_5.pdf · ini sesuai...

12
41 I) UPT Lob Konservasi Biota Laut, Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI, Bitung pasang surut. Akhirnya, akurasi hasil penelitian yang dilakukan tergantung dari luas area yang diamati, pemabaman kompleksitas substratnya dan tingkat mobilitas organismenya (Davidson et al. 2004; Jones & Frid 2009). Kenyataannya, terdapat berbagai macam interaksi antar komponen dalam sebuah ekosistem, namun kadang komponen lain terabaikan karena belum diketahui peranannya.Interaksi antar jenis (simbiosis), dapat berupa mutualisme, komensalisme, maupun parasitisme (Thompson et al. 2005; Hales 2006; Richards et 0/. 2007). Dalam hubungan parasitisme, organisme parasit memanfaatkan inang sebagai tempat hidup untuk melangsungkan sebagian besar siklus hidupnya, baik sebagai tempat tinggal maupun sebagai sumber makanan bagi paras it Keberadaan suatu spesies dan kemampuannya untuk menyebar, berhubungan sangat erat dalam membentuk distribusi spesies di dunia. Dalam skala ruang dan waktu yang kecil, kesulitan mengukur biodiversitas organisme laut di suatu perairan, antara lain karena ada komponen yang bergerak (mobile), dan bermigrasi. Biasanya pengamatan hanya dilakukan pada saat surut dan dasar perairan terpapar, yang dilakukan untuk tujuan praktisnya. Walaupun organisme yang bergerak bukan merupakan indikator yang tepat untuk zonasi intertidal, tetapi tetap bisa menunjukkan karakter spesifik zona-zona yang ada. Mobilitas organismenya sendiri terlibat antara lain berupa migrasi saat dewasa, sildus diurnal, dan siklus PENDABULUAN PARASITIC GASTROPODS OF ECHINODERMS. Similar to the case on land, at marine ecosystems also occur symbiotic relationship among two types of living organisms. in theform of mutualism. commensalism. and parasitism. Symbiotic relationship has not been much discussed, especially in the publications that discuss the relationship between gastropods and echinoderms parasitism. Observations on the gastropod parasites that infect some echinoderms have made to understand parasitism relationship between two groups of marine organisms. Aspects ofparasitism were observed among other specifications of the selection of the host. attachment patterns and types of parasitism. Observations were carried out in-situ in the coral reefs and seagrass beds with the SCUBA diving equipment. The results showed thai there was a clear parasitism symbiotic relationship between gastropods and their echinoderms hosts. The parasitisms is specific, e.g. certain types of parasitic gastropod infect only to afew specific types of echinoderms. ABSTRACI UcuYanuArbi I) GASTROPODA PARASIT PADA EKHINODERMATA Oleb ISSN 0216-1877 Oseana, Volume XL, Nomor 4, Tahun 2015 : 41- 52

Transcript of GASTROPODA PARASIT PADAEKHINODERMATAoseanografi.lipi.go.id/dokumen/os_xl_4_2015_5.pdf · ini sesuai...

Page 1: GASTROPODA PARASIT PADAEKHINODERMATAoseanografi.lipi.go.id/dokumen/os_xl_4_2015_5.pdf · ini sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan oleh Jansen (1985), dimana terjadi korelasi

41

I)UPT Lob Konservasi Biota Laut, Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI, Bitung

pasang surut. Akhirnya, akurasi hasil penelitianyang dilakukan tergantung dari luas area yangdiamati, pemabaman kompleksitas substratnyadan tingkat mobilitas organismenya (Davidsonet al. 2004; Jones &Frid 2009). Kenyataannya,terdapat berbagai macam interaksi antarkomponen dalam sebuah ekosistem, namunkadang komponen lain terabaikan karena belumdiketahui peranannya.Interaksi antar jenis(simbiosis), dapat berupa mutualisme,komensalisme, maupun parasitisme (Thompsonet al. 2005; Hales 2006; Richards et 0/. 2007).Dalam hubungan parasitisme, organisme parasitmemanfaatkan inang sebagai tempat hidupuntuk melangsungkan sebagian besar siklushidupnya, baik sebagai tempat tinggal maupunsebagai sumber makanan bagi paras it

Keberadaan suatu spesies dankemampuannya untuk menyebar, berhubungansangat erat dalam membentuk distribusi spesiesdi dunia. Dalam skala ruang dan waktu yangkecil, kesulitan mengukur biodiversitasorganisme laut di suatu perairan, antara lainkarena ada komponen yang bergerak (mobile),dan bermigrasi. Biasanya pengamatan hanyadilakukan pada saat surut dan dasar perairanterpapar, yang dilakukan untuk tujuanpraktisnya. Walaupun organisme yang bergerakbukan merupakan indikator yang tepat untukzonasi intertidal, tetapi tetap bisa menunjukkankarakter spesifik zona-zona yang ada. Mobilitasorganismenya sendiri terlibat antara lainberupamigrasi saat dewasa, sildus diurnal, dan siklus

PENDABULUAN

PARASITIC GASTROPODS OF ECHINODERMS. Similar to the case on land, at marineecosystems also occur symbiotic relationship among two types of living organisms. in the form ofmutualism. commensalism. and parasitism. Symbiotic relationship has not been much discussed,especially in the publications that discuss the relationship between gastropods and echinodermsparasitism. Observations on the gastropod parasites that infect some echinoderms have made tounderstand parasitism relationship between two groups of marine organisms. Aspects of parasitismwere observed among other specifications of the selection of the host. attachment patterns andtypes of parasitism. Observations were carried out in-situ in the coral reefs and seagrass beds withthe SCUBA diving equipment. The results showed thai there was a clear parasitism symbioticrelationship between gastropods and their echinoderms hosts. The parasitisms is specific, e.g.certain types of parasitic gastropod infect only to afew specific types of echinoderms.

ABSTRACI

UcuYanuArbi I)

GASTROPODA PARASIT PADA EKHINODERMATA

Oleb

ISSN 0216-1877Oseana, Volume XL, Nomor 4, Tahun 2015 : 41- 52

Page 2: GASTROPODA PARASIT PADAEKHINODERMATAoseanografi.lipi.go.id/dokumen/os_xl_4_2015_5.pdf · ini sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan oleh Jansen (1985), dimana terjadi korelasi

42

No. Gastropod! Paralit Edtlaodermata POlisI PenempelanI. Thyca crystalline Linckia laevigata Di seluruh bagian .pennukaan luar2. Belum teridentifikasi Linckia laevigata Di bagian aksial3. Belum teridenti fikasi Linckia laevigata Mengebor ke dalam lengan4. Thyca astericola Protoreaster nodosus Di bagian dorsals. Vitreolina shopland; Protoreaster nodosus Di bagian ventral6. Melanella shopland! Archaster typicll.f Di bagian dorsal7. Parvioris fulvescens Archaster typicus Di bagian ventral8. Stilifer ophidiastericola Ophidiaster granifer Mengebor ke dalam lengan9. Belum teridenrifiJcasi Salmaci.r belli Di antara duri bagian dorsal10. Echineulima robusta Diadema setosum Di antara duri bagian dorsalII. Balcis aciculata Sticbopus hermani Di bagian ventral12. Belum teridentifiJcasi Pearsonothuria graftii Di bagjan ventral

Tabel l. Jems Gastropoda parasit dan Echinodermata yang diperoleh selarna pengamatan

Semua jenis Echinodermata didugamemili1cihubungan sirnbiosis parasitisme denganGastropoda tertentu. Namun demikian, tidaksemua jenis dan individu Echinodermata yangditemukan selama penelitian ini ditempeli olehGastropoda parasit. Beberapa jenisEchinodermata yang ditemukan selamapenelitian yang ditempeli oleh Gastropodaparasit disajikan pada Tabel 1.

JENIS GASTROPODA PARASIT DANECHINODERMATA INANGNYA

erat, mulai dari yang paling sederhana (bersifatektoparasit) sampai yang kompleks (bersifatendoparasit) (AltnMer eta/. 2(07). Waren (1983)menemukan 33 jenis dari 15 genus parasit dariFamili Eulimidae yang berasosiasi denganEchinodermata Kelas Holothuroidea. Hubunganparasitisme pada Gastropoda danEchinodermata telah beberapakali menjadi objekpeoelitian (Mohan & James 2005; Campos et al.2009). Namun penelitian di wilayah Indonesiamasih sangat jarang (Crandall et al. 2008; Arbi& Vimono 2010). Oleh karena itu, tujuan daritulisan ini adalah mengungkap spesifikasipemilihan inang, pola penempelan dan jenisparasitisrne yang terjadi antara Gastropoda danEchinodermata serta identifikasikedua kelompokfauna tersebut di beberapa lokasi perairanIndonesia.

(Nieberding et al. 2004; Sotka 2005; Nieberding&Olivieri 2(07). Hal inikadang menjadi falctorfisiologi yang penting dapat mempengaruhipertumbuhan bagi salab satu atau keduanya(Elder 1979). Sehingga, dapat dikatakan babwaparasit memiliki ketergantungan yang tinggiterbadap kondisi inang. Namun demiki an,parasit tidak. pernah membunub inang walauparasit tersebut bersifat pathogen (menyebab­kan penyakit) sekalipun (Elder 1979; Baumiller&Gahn 2002). CuJrupbanyakjenis Gastropodayang bersifat parasit bagi organisme lain,termasuk bagi moluska lain. Ada blanyahubungan parasitisme yang terjadi bersifatspesifik, yaitu satu jenis parasit banya dapathidup pada inang tertentu saja (Baumiller 199O;Funk et al. 2000; BaumilJer&Gahn 2(02).

Salah satu contobnya adalab yangterjadi pada Gastropoda Parvioris fulvescensdan Mel anella sbaplandi (Eulimidae,Gastropoda) sebagai parasit spesifik padabintang laut Archaster typicus (Arcbasteridae,Asteroidea) (Guenther et al. 2007). Contohlaionya adalah yang terjadi pada GastropodaThyca crystallina (Eulimidae, Gastropoda)sebagai parasit spesifik pada bintang laut biruLinckia laevigata (Ophidiasteridae, Asteroidea)(Elder 1979; Crandall et al. 2008;Arbi&Viroono2010). Sebagian besar Gastropoda parasit padaEchinodermata adalah terrnasuk daJam FamiliEulimidae. Hubungan antara keduanya sangat

Page 3: GASTROPODA PARASIT PADAEKHINODERMATAoseanografi.lipi.go.id/dokumen/os_xl_4_2015_5.pdf · ini sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan oleh Jansen (1985), dimana terjadi korelasi

43

Hoebema (2006), Gitteoberger eI oJ. (2000; 2004;inpru$). Jib dibandingkan deogan penelitianpada kelompok Gastropoda parasit FamiliEpitoniidae dan Coraliophilidae yangmenginfebi karang jamur, terdapat kesamaan(Arbi 2010; Gittenberger &Gittenberger2003;2(05). Kesamaan tersebut terutama dalam halpola pemilihan inang yang bersifat spesifikasi,dan sangat jarang yang bersifat generalis.

Pola spesifikasi dalam hal pemilihaninang dapat dijelaskan dengan studi filogeoisecara molekuler. Sebagai contoh, rek_onstrubifi1ogeoi molekuler padaFamili Epitoniidae yangmeounjukkan bahwa nenek moyang Gastropodaektoparasit tersebut awaJnya sebagian besarberasosiasi secara generalis dengan karangjamur Famili Fungiidae. Namun, yang bersifatgeneralis pada perjalanan evolusionemyasebagian anggota famili tersebut tetapberasosiasi generalis dengan karang FamiliFuogiidae, sebagian lainoya menjadi spesialis,Sedangkan yang sejak awal bersifat spesialistetap menjadi spesialis. Sebagian lagi bahkanberubah inang dari karang jamur FamiliFuogiidae Icekarang Famili EupbyUiidae atau IceFamili Dendrophylliidae. Akan tetapi, sebagiandiantara yang bersifat generalis pads karangFamili OendrophyUiidae tetap generalis dengankarang famili yang sama (Gitteoberger &Gitteoberger 2005). Hal serupa diduga jugaberlangsung secara evolusioner pads keJompokGastropoda parasit pads inang Echinodermata.

loang bagi Gastropoda parasit tersebutberfungsi sebagai milcrohabitat uotuk berbagaimacam kepentingan pemenuhan kebutuhandasar hidupnya. Pemilihan mikrohabitat danGastropoda parasit pads inangnya terkadangbubo hanya dalam hal jenis inangnya saja tetapijuga posisi tertentu pads inangnya. Pemilihaotersebut berhubungan dengan tingkatkemudahan mendapatkan makanan, mendapat­lean perlindungan dan kepentingan lainnya.Pemilihan mikrohabitat dalam hal iui berartipemilihan posisi untuk menempel pada

Gastropoda yang bersimbiosis denganEchinodermata maupun jenis inang lainnyadisebut parasit, Hal ini sesuai yang dikatakanoleh Elder (1979). bahwa kelompok Gastropodadisebut parasit karena bidupnya sangattergantung pads bintang laut tersebut denganmendapatkan makanan dari dalam tububEchinodermata inangnya. Gastropoda parasitmengisap cairan tubuh inangnya melalui sebuahorgan di dalam moncong yang berukuranpanjang, disebut proboscis. Organ ini jugaberfungsi untuk menempelkan diri pads tubuhinangnya dengan cara menempelkan diri padsjaringan-jaringan lunak tubuh inang tersebut.Proboscis dari Gastropoda parasit biasanyamemilild ukuran lebih panjang dari panjangcangkangnya, sehingga dapat menjangkaubagian yang lebih dalam yang diinginbn daritubuh inangnya.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwapola penempelan Gastropoda parasit padaberbagai jenil inang menunjukkankccenderungan untuk bersifat spesialis. Artinya,latu jenis Gastropoda tertcntu banya dapatditemukan pada satu atau beberapa jenis inangsaJa, dan satu jenis inang hanya ditempeli olehlatu etau beberapajenis Gastropoda parasit saja.Hal ini juga pemah dilaporkan dalam beberapapenelltian, antara lain Gittenberger &Gittcnberger (2005; 2011), Gittenberger &

POLAPENEMPEl..ANGASTROPODAPARASITPADAINANG

Dan jenis-jenis Echinodermata yangdidapatkan banya diamati secara visual sehinggajumlab jenis Gastropoda pamsit yang ditemukantidak terla1u banyak. Jib djlaJmkan pengamatmyang lebih menyeluruh di bawab mikroskop,kemungkinan variasi jenisnya dan jumlahGastropoda parasit yang didapat akan lebihbesar. Beberapa jenis Gastropoda parasit yangditemuk:anse1amapenelitian belum diidentifikasikarena masih harus dikonfirmasikan denganberbagai literatur.

Page 4: GASTROPODA PARASIT PADAEKHINODERMATAoseanografi.lipi.go.id/dokumen/os_xl_4_2015_5.pdf · ini sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan oleh Jansen (1985), dimana terjadi korelasi

44

Gambar 2. Gastropoda parasit pada bintang lautArchaster typicus: 1)Bintang laut di habitat alaminya;AI) Gastropoda paras it Me/anel/a shap/andi difoto bawah mikroskop; A2; A3)Gastropoda parasit Me/aneJla shaplandi pada bagian dorsal bintang laut (bagian dilingkari;B1)Gastropoda parasit Parvioris fulvescens di amati bawahmikroskop; B2; B3) Gastropodaparasit Parvioris fulvescens pada bagian ventral bintang laut (dalam kotak). I bar = 1 rom(Sumber: koleksi pribadi).

Echinodermata inang ada kalanya berkaitandengan kepentingan untuk berpindah inang darisatu individu inang ke individu inang lainnya.Kedua jenis Gastropoda parasit tersebut seeinguti berpindah inangpada saatmusim pemijahaninang. Musim pemijahankedua jeois Gastropodaparasit tersebut ideotik deoganmusim pemijahanbintang laut inangnya, sehingga kedua jenisGastropoda parasit tersebut disebut sebagaipenyakit kelamin bagi bintang taut Danunikoyalagi, kematangan gonad Gastropoda parasit baikindividu jantao maupuo betina bampirbersamaao dengan kematangan gonad bintanglaut inang. Fenomena sinkronisasi reproduksiseksual iniditafsirkan sebagai adaptasi spesifikGastropoda parasit dengan perilaku inang, Halini sesuai dengan hasil pengamatan yangdilakukan oleh Jansen (1985), dimana terjadikorelasi positif antara perilaku Gastropodaparasit dengan inangnya.

ioangoya. Sebagiao anggota kelompokGastropoda parasit Famili Eulimidae menempelpada satu titilc secara statis pada salah satubagian tubuh inang mulai dari fase akhir larvasampai mati, sedangkan sebagian lainnyamenempel secara dinamis pada inangnya.

Basil penelitian juga menuojukkanbahwa tiapGastropoda parasit memiliki korelasiyang spesifik dengan Echinodermata inangnya.Terdapat korelasi posisi bagiao tububEchinodermata yang terinfeksi oleh Gastropodaparasit, misalnya fenomena yang terlihat padaGastropoda parasit Melanella shaplandi danParvioris fulvescens yang menempel pad abintang lautArchaster typicus (Gambar 2). Hasilpenelitian yang sama juga pemah dilaporkanolehJansen (1985) dari penelitiannya di Filippinadan Guenther et 01. (2007) dari basilpenelitiaannya di Queensland. Pemiliban posisiGastropoda parasit untuk meoempel pada

Page 5: GASTROPODA PARASIT PADAEKHINODERMATAoseanografi.lipi.go.id/dokumen/os_xl_4_2015_5.pdf · ini sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan oleh Jansen (1985), dimana terjadi korelasi

45

terjadi pada Gastropoda parasit yangmenginveksi bintang laut. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa umumnya semakinbertarnbah umur Gastropoda parasit, posisipenempelan cenderung semakin ke pusat disc.Hal ini terlihat pada semua jenis Gastropodaparasit yang menempel pada bintang laut yangbersifat ektoparasit. Pada Gastropodaendoparasit dan Thyca cristallina, penempelanpada inang dilakukan secara permanen, tidakberpindah-pindah posisi. Belum ada pembuktianilmiah tentang fenomena yang didapatkan padahasil pengamatan tersebut. Narnun, terjadinyakecenderungan tersebut diduga berkaitan eratdengan pemenuhan kebutuhan makanan danperlindungan dari predator. Thyca crystal/inatetap menempel pada posisi yang sama padatubuh L. laevigata sampai mati atau bersifatstatis pada satu titik penempelan. Penelitianterhadap hubungan parasitisme antaraGastropoda parasit Thyca cristallina denganbintang laut Linckia laevigata sebagaiinangnya di Indonesia pemah dilakukan olehArbi & Vimono (2010) di perairan Temate dansekitamya. Pada Stilifer ophidiastericola yangmerupakan endoparasit pada bin tang lautOphidiaster granifer, Gastropoda parasittersebut juga hanya menempati satu titiktertentu saja secara permanen (Gambar 3).

Penempelan pada lengan bintang lautdimulai pada fasepost larvae hingga usia dewasadan sampai mati. Belum banyak penelitian yangmelaporkan hubungan parasitisme antaraGastropoda parasit Stilifer ophidiastericola danbintang laut Ophidiaster granifer. Hal inikemungkinan disebabkan selain karen akeberadaan bintang laut Ophidiaster granifertersebut jarang ditemukan, juga dikarenakanoleh keberadaan Gastropoda parasit Stiliferophidiastericola yang seringkali tidak disadari.Stilifer ophidiastericola bersifat endoparasityang menempel pada inang dengan caramengebor tubuh inangnya tersebut sehinggatubuhnya hanya terlihat sedikit dari luar.

Spesiefikasi pemilihan lokasipenempelan pad a dua Gastropoda parasitMelanella shaplandi dan Parvioris fulvescensyang menempel pada bintang laut Archastertypicus sesungguhnya merupakan fenomenapembagian dan pemisahan ruang sebagaimikrohabitat. Pada dasarnya tujuan darispesifikasi pemilihan lokasi penempelan tersebutadalah untuk menghindari kontak di antarakeduanya, sehingga tidak ada kompetisi darikeduanya dalam hal mendapatkan sumbermakanan dari inang. Hal ini diungkapkan olehMorton (1989) berdasarkan hasil penelitiannyatentang perilaku makan dari dua Gastropodaparasit pada inang yang sarna.

Hasil penelitian menunj ukkan bahwapada bintang laut Archaster typicus yang palingdisukai Gastropoda parasit adalah alurambulacral, dan sudut interambulacral (axial)memberikan kenyamanan untuk menempel.Bagian inimerupakan tempat terdekat terjadinyakontak pada saat jantan dan bet ina sedangberpasangan (pairing) saat musim pemijahan.Kondisi ini dimanfaatkan Gastropoda parasituntuk berpindah dari satubintang laut ke bintanglaut lain dengan leluasa. Hal ini terbukti padapengamatan di perairan Sinjai, Sulawesi Selatandimana pada bintang laut yang sedangmelakukan peroijahan, Gastropoda parasit lebihbanyak ditemukan pada posisi-posisi tersebut.Dari basil pengamatan di lapangan secara berkaladi Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakartamenunjukkan bahwa pada saat akhir musimpemijahan bintang laut Archaster typicus tidakdijumpai adanya Gastropoda paras it.

Kemungkinannya adalah Gastropodaparasit masih pad a fase larva atau juvenilsehingga tidak teramati, dan harus menggunakanbantuan mikroskop. Hasil penelitian di kedualokasi tersebut identik dengan hasil penelitianyang didapatkan oleh Elder (1979). Pemilihanposisi penempeian Gastropoda parasit padainang diduga berkaitan dengan umurGastropoda parasit tersebut, terutama yang

Page 6: GASTROPODA PARASIT PADAEKHINODERMATAoseanografi.lipi.go.id/dokumen/os_xl_4_2015_5.pdf · ini sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan oleh Jansen (1985), dimana terjadi korelasi

46

berbagai mekanisme, misalnya secara kimiawiatau fisika. Jika tempat penempelan tersebutcocok, larvaakan berkembang, tetapijika tidakmaka larva akan mati sebelum berkembang kefasejuvenil. Thyca crystal/ina menempel dengancara melukai bagian bawah (ventral) atau tepilengan dari Linckia laevigata menggunakanproboscis untuk mendapatkan makanan daritubuh inang tersebut sejak fase juvenil. Hal inidijelaskan oleh Egloff et al. (1988) bedasarkanpengamatannya mengenai mekanismepengambilan makanan yang dilakukan olehThyca cristallina pada Linckia laevigatasebagai inangnya. Sedangkan untuk satu jenisGastropoda ektoparasit dan satu jenisGastropoda endoparasit yang juga ditemukanpada bintang lautLinckia laevigata masih belumteridentifikasi. Belum ada penelitian sebelumnyayang melaporkan adanya penemuan keduaspesies tersebut pada Linckia laevigata. Masihada kemungkinan bahwa kedua spesiesGastropoda parasit tersebut merupakan spesiesbaru, untuk itu perlu dilakukan penelitian lebihlanjut.

Bintang laut biru Linckia laevigataditempeli oleh tiga jenis Gastropoda parasit,yaitu jenis ektoparasit Thyca crystallina, satujenis ektoparasit lain yang belum teridentifikasidan satu jenis endoparasit (Gambar 4). Thycacrystallina menempel pada Linckia laevigatasaat Gastropoda paras itmasih dalam fase akhirlarva, yaitu fase ketika larva harus sudahmendapatkan tempat untuk menempel danmelanjutkan metamorphosis. Larva bersifatplanktonik dan mempunyal kemampuan bergerakbebas di air sebelum akhirnya mencari tempatmenempel sebagai organisme bentik (Egloff etall., 1988).Belum ada basil penelitian yang dapatmenjelaskan tentang mekanisme larva Thycacrystallina untuk menemukan Linckialaevigata. Diduga larva memiliki sensor spesifikterhadap keberadaan inang, sebingga denganmudah dapat menemukan keberadaan inang.

Akan tetapi informasi mengenai kapandan pada stadium apa Gastropoda parasitmenempel pada inangnya masih belum banyak.Diasumsikan bahwa pada fase akhir, larva telahmenemukan tempat untuk menempel dengan

Gambar 3. Gastropoda parasit pada bintang laut Ophidiaster granifer: 1) Bintang laut di habitatnya;2) Bintang laut saat difoto di laboratorium; 3) Gastropoda parasit Stilifer ophidiastericoladifoto di bawah mikroskop; 4A; 4B) Gastropoda endoparasit di dalam lengan bintang laut;4C) Gastropoda parasit dikeluarkan dari lengan bintang laut; 4D) Lubang bekas Gastropodaparasit. 1bar = 1mm (Sumber: koleksi pribadi).

Page 7: GASTROPODA PARASIT PADAEKHINODERMATAoseanografi.lipi.go.id/dokumen/os_xl_4_2015_5.pdf · ini sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan oleh Jansen (1985), dimana terjadi korelasi

cristallina beradaptasi dalam hal warna.Gastropoda parasit lain yang juga ditemukanpada bagian ventral bintang laut Protoreasternodosus adaJab Vttreolina shoplandi. Masibsangat jarang penelitian sebelumnya yangmelaporkan mengenai keberadaan Gastropodaparasit Thyca astericola maupun Vitreolinashoplandi. Informasi yang ada pun banyasebatas foto yang meneantumkan nama spesiesdari Gastropoda parasit dan inangnya.

Fenomena lainnya adalab satu jenisGastropoda parasit dapat menjadi parasit bagilebih dari satu jenis Echinodermata Hal initerlihat pada Gastropoda ektoparasit jenisEchineulima robusta yang menjadi parasit bagibulu babi jenis Diadema setosum danEchinothrix diadema (Gambar 6). Hal serupajuga terjadi pada Gastropoda endoparasitjenisStilifer ophisdiastericola pada bintang lautOphidiaster granifer dan Ophidiastercribrarius. HaJ inijuga terjadi pada Gastropodaektoparasit jenis Melanella fulcata yangmenjadi parasit pada timun lautjenis Stichopusfuscus dan Stichopus horrens.

Hasil penelitian juga menunjukkanbahwa bintang laut Protoreaster nodosusditempeli oleh duajenis Gastropoda parasit, yaituThyca astericola dan Vitreolina shop/andi(Gambar 5).Gastropoda parasit Thycaastericolapada bintang Protoreaster nodosus ditemukanmenempel pada bagian dorsal. Bagian dorsalbintang laut Protoreaster nodosus memiLiki eiriutama terdapat tonjolan-tonjolan seperti duriyang tersebar dengan pola tertentu pada seluruhbagian dorsal. Thyca astericola menempel diantara tonjolan-tonjolan duri dan memilikibentuk yang mirip dengan toojolan-tonjolan duribintang laut Protoreaster nodosus, seperti yangditunjukkan pada Gambar 5.

Kemungkinan hal iniberkaitan denganperilaku adaptasi, yaitu dengan bentuk tubuhyang roirip dengan habitatnya. Hal serupa jugayang terjadi pada Gastropoda parasit Thycacristallina yang memiliki warna yang identikdengan bintang laut Linckia laevigata sebagaiinangnya. Kedua Gastropoda paras it tersebutsama-sama membentuk pola adaptasi yang baikterbadap lingkungannya. Thyca astericolaberadaptasi dalam hal bentuk, sedangkan Thyca

Gambar 4. Gastropoda parasit pada bintang laut Linckia laevigata: 1)Bintang laut di habitat alaminya;2) Bintang laut Linckia laevigata yang ditempeLi Gastropoda parasit; AI) Gastropodaparasit Thyca crystal/ina; A2) Luka pada bintang lautLinckia laevigata bekas penempelanThyca crystallina; B) Gastropoda ektoparasit belum teridentifikasi; C) Gastropodaendoparasit belum teridentifikasi (dalam lingkaran). I bar= I mm (Sumber :koleksi pribadi).

Page 8: GASTROPODA PARASIT PADAEKHINODERMATAoseanografi.lipi.go.id/dokumen/os_xl_4_2015_5.pdf · ini sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan oleh Jansen (1985), dimana terjadi korelasi

48

Gambar6. Gastropoda parasit pada bulu babi Diadema setosum: 1) Bulu babi di habitat aJaminya;2A) Gastropoda paras it pada bulu babi (dalam kotak); 2B) Lubang bekas penempeJangastropoda parasit (dalam lingkaran); 3) Gastropoda parasit Echineulima robusta difotodi bawab mikroskop. 1 bar = 1mm (Sumber: Foto I dan 3: koleksi pribadi, Foto 2A dan 2B:Magdalena, 2010).

Gambar 5. Gastropoda parasit pada bintang IautPr%reaster nodosus : 1) Bintang Iaut di habitatalaminya; 2A; 2B) Gastropoda parasit Thyca astericola pada bagian dorsal bintang Iaut(dalam kotak); 3A; 3B) Gastropoda parasit Vitreolina shoplandi pada bagian ventralbintang laut I bar = 1mm (Sumber: koleksi pribadi).

banyak penelitian yang melaporkan tentanghubungan parasitisme antara Gastropoda parasitEchineulima robusta pada bulu babi Diademasetosum dan Echinothrix diadema. Sedangkandata yang tersedia hanya sebatas foto yangmencantumkan nama spesies dari Gastropodaparasit dan inangnya.

Namun demikian, kedua (atau lebih)inang yang ditempeli oleh satujenis Gastropodaparasit biasanya memiliki hubungan kekerabatanyang sangat dekat, sehingga Gastropodaparasitmampu untuk hidup pada kedua jenisinang yang berbeda karen a keduanya memilikisesuatu yang sama yang dibutuhkan. Belum

Page 9: GASTROPODA PARASIT PADAEKHINODERMATAoseanografi.lipi.go.id/dokumen/os_xl_4_2015_5.pdf · ini sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan oleh Jansen (1985), dimana terjadi korelasi

yang terdapat pada teripang Stichopus hermani,serta satu jenis Gastropoda parasit yang berlumteridentifikasi pada teripang Pearsonothuriagrafeii. Beberapa laporan dari basil diskusidengan berbagai sumber menyebutkan bahwaselain di bagian permukaan luar teripang, seringdijumpai Gastropoda di sekitar lubang anusbeberapajenis teripang. Belum banyak laporanbasil penelitian tentang hubungan parasitismeantara Gastropoda ektoparasit pada teripang.Sehiogga perlu dilakukan penelitian lebihmendaJam untuk menjawabnya. sekaligus untukmengeksplorasi keberadaan Gastropoda parasitpada teripang.

Informasi mengenai keberadaanGastropoda parasit pada Echinodermatakelompok timun laut telah banyak dilaporkan.Laporan keberadaan Gastropoda paras it padatimun laut terutama adalah jenis endoparasitpada teripang, yaitu timun 1aut jeni komersil.MisalnyaAltnOder et 01. (2007) yangmeLaporkanhasil peneLitiannya tentang Gastropodaendoparasit Entoeolax schiemenzii padasaluran pencernaan teripang Chiridota pisanii.

Selain endoparasit, kadang kalaGastropoda parasit dijumpai menempel padabagian luar tubuh teripang sebagai ektoparasitMisalnya Gastropoda parasit Balcis aciculata

Gambar 7. Gastropoda parasit pada bulu babi Sa/macis belli: 1) Bulu babi di habitat alaminya; 2A; 2B)Gastropoda parasit belum teridentifikasi pada bulu babi (dalam lingkaran). 1 bar= 1rom (Sumber:Foto 1 dan 2A: koleksi pribadi, Foto 2B: Vimono, 2010).

lokasi di perairan SulawesiUtara tidak ditemukanGastropoda parasit yang menempel padaSalmacls belli. Penelitian tentang hubunganparasitisme antara keduafauna tersebut jugamasih belum ada. Besar kemungkinanGastropoda parasit yang didapatkan adalahspesies baru, namun perlu dilakukan penelitianyang lebih mendalam.

Hasil pengamatan yang dilalrukan diperairan Pulau-Pulau Sembilan, Sinjai,SulawesiSelatan didapatkan satu jenis Gastropodaparasit pada bulu babi Salmacis belli (Gambar7). Belum diketahui nama spesies dariGastropoda ektoparasit yang menempel di antaraduri-duri bulu babi tersebut. Pengamatanterhadap jenis bulu babi yang sarna di beberapa

Page 10: GASTROPODA PARASIT PADAEKHINODERMATAoseanografi.lipi.go.id/dokumen/os_xl_4_2015_5.pdf · ini sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan oleh Jansen (1985), dimana terjadi korelasi

Arbi, U. Y. dan 1.B. Vimono. 2010. Hubunganparasitisme antara siput Thyca crystal-

AltnOder,A., J. M. Bohn, I.M. RUckert and E.Schwabe. 2007. The Presumed ShelledJuvenile of the Parasitic GastropodEntocolax schiemenzii Voigt,1901 and itsHolothurian Host Chiridota pisaniiLudwig, 1886.SpiX'iaPJQ 30 (2): 187-199.

DAFfAR PUSTAKA

PINt1lUP

BOIdasarkan hasll penelitian yang telabdUakukul dapat disimpulkan bahwa terjadibubu",an parasitisme antara Gastropodaden,an berb.gai jen!s Bcbinodermata.Hubunaan J)araaitisme yang terjadi antar.berba,ai jenia Gastropoda parasit dan

Masih sangat banyak jenisEchinodermata yang belum dieksplorasiKeberadaan Gastropoda paras it yang menempeldi tubuhnya. Pada penelitian ini, Echinodermatayang diamati belummenca.kupkelompok krinoiddan bintang mengular. Om kedua kelompokEchinodermata terse but diperkirakan akanbanyak ditemukan Gastropoda parasit. Laporanbullpenelitian tonlang Gastropoda paras it padainlng krinoid dan bintangmengular sampaisekarana di dunia muib langka, dan di Indonesiamuih belum teraedia.Oengan demikian. masthsangat perlu dilakukan penelitian untukmongungkap keaoelcaragaman Gastropodaparuit pad. 'Echinodermata.

Gambar 8. Gastropoda parasit pada timun laut: lA) Gastropoda parasit Balcis acicu/atapada bagianventral timun laut (dalam lingkaran); IB) Timun laut Stichopus hermani di habitat alaminya;2A) Gastropoda parasit belum teridentifikasipada bagian ventral timun laut (dalam kotak);2B) Timun laut Pearsonothuria grofett pada habitat alaminya. 1 bar = 1 mm (Sumber:koleksi pribadi).

Echinodermata sebagai inangnya, seringkalibersifat spesiflk. Potensi untuk mendapatkanGastropoda parasit spesies baru sangat besar,mengingat masih sedikitnya penelitianyangpemah dilakukan.Perlu dilakukanpeneHtianyang lebih mendalam untuk mengungkapkeanekaragaman jenis Gastropoda parasit padaberbagaijenis Echinodermata. Lebihlanjut, perludilakukan penelitian untuk mengetahui bentukhubungan parasitisme danpola yang terjadi darihubungan parasitisme antara Gastropodadengan Echinodermata.

Page 11: GASTROPODA PARASIT PADAEKHINODERMATAoseanografi.lipi.go.id/dokumen/os_xl_4_2015_5.pdf · ini sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan oleh Jansen (1985), dimana terjadi korelasi

51

Gittenberger, A., E. Gittenberger and B.W.Hoeksema. 2004. Mushroom corals andassociated gastropods: phylogenies and

Gittenberger,A. andB.W Hoeksema. 2006. Habi­tat preferences of 20 Indo-West Pacificwentletrap species (Gastropoda:Epitoniidae) associated with scleractiniancorals. PhD Thesis, Leiden University,TheNetherlands, Chapter 9: 217-243.

Gittenberger,A and E. Gittenberger.2005. AHith­erto Unnoticed Adaptive Radiation:Epitoniid Species (Gastropoda:Epitoniidae), Associated with Corals(Scleractinia). Zoology 74 (112):125-203.

Gittenberger, A and E. Gittenberger. 2003. ALargely Criptic, Adaptive Radiation ofParasite Snails: Sibling Species inLeptoconchus (Gastropoda: Caenogas­tropoda: Coralliophilidae) Associatedwith Species Coral Hosts (Scleractinia:Fuogidae). In: Gittenberger, A. The evo­lutionary history of parasitic gastropodsand their coral hosts. PhD Thesis, LeidenUniversity, Chapter 4: 61-78.

Funk, D. J., L. Helbling, J. J. Wemegreen andN.A. Moran. 2000. Intraspecific phyloge­netic congruence among multiple sym­biont genomes. (In) Proceedings of theRoyal Society of London, Series B - Bio­logical Sciences 267: 2517-2521.

Elder, H. Y. 1979. Studies on the host parasiterelationship between the parasitic proso­branch Thyca crystallina and the aster­oid starfish Linckia laevigata. The Zoo­logical Society of London 187: 369-391.

(Asteroidea) by the Proboscis of ThycacrystaUina, an Ectoparasitic Gastropod.~liger30: 342-346.

Egloff D.A., D. Smouse and E. Pembroke. 1988.Penetration of the Radial Hemal andPerihemal System of Linckia laevigata

Davidson, I.C.,A. C. Crook and D. K.A. Barnes.2004. Macrobenthicrnigration and its in­fluence on the intertidal biodiversity dy­namic of a meso-tidal system. Mar. Bioi.145:833-842.

Crandall, E. D., M. E. Jones, M. M. Mutloz, B.Akinronbi, M V.Erdmann and P. H Bar­ber. 2008. Comparative phylogeographyof two seastars and their ectosymbiontswithin the Coral Triangle. MolecularEcology 17:5276-5290.

Campos, E., A. R Campos de and J. A. Leon­Gonzalez de. 2009. Diversity and Ecologi­calRemarks ofEctocommensals and Be­toparasites (Annelida, Crustacea, Mol­lusca) of Echinoids (Echinoidea:Mellitidae) in the Sea of Cortez, Mexico.Parasitological Research 105: 479-487.

Baumiller, T. K. and F. J. Gahn. 2002. FossilRecords of Parasitism on Marine Inver­tebrates with Special Emphasis on thePlatyceratid-Crinoid Interaction.Palaetological SocietyPapers vol. 8: 195-210.Clark,A. MandF. W E. Rowe. 1971.Monograph of shallow water Indo westPacific Echinoderms. Natural History,London. 238 pp.

Baumiller, T.K. 1990.Non-predatory Drilling ofMississippian Crinoids by PlatyceratidGastropods. Palaeontology vol. 33 (3):743-748.

linedan bintang lautbiro Linckia 1aevigatadi perairan Pulau Ternate, Maluku Utara.Oseanologi dan Limnologi di Indone­sia 36 (2):227-242.

Page 12: GASTROPODA PARASIT PADAEKHINODERMATAoseanografi.lipi.go.id/dokumen/os_xl_4_2015_5.pdf · ini sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan oleh Jansen (1985), dimana terjadi korelasi

52

Waren, A. 1983. A Generic Revision of theFamily Eulimidae (Gastropoda,Prosobranchia). Journal of MolluscanStudies 13: 1-96.

Waren, A. 1980. Revision of the Genera Thyca,Stilifer, Scalenostoma, Mucronalia andcbineulima (Mollusca, Prosobranchia,Eulimidae). Zoologicaini jurnal atau buku.i

Thompson, A. R, C. E. Thacker and E.Y.Shaw.2005. Phylogeography ofmarine mutual­ists: parallel patterns of genetic structurebetween obligate goby and shrimp part­ners. MolecuJarecology 14: 3557-3572.

Sotka, E. E. 2005. Local adaptation in host useamong marine invertebrates. EcologyLetters 8: 448-464.

Richards, V. P., J.D. Thomas,M. J. Stanhope andM. S. Shivji. 2007. Genetic connectivityin the Florida reef system: comparativephylogeograpby of commensal inverte­brates with contrasting reproductivestrategies. Molecular Ecology 16: 139-157.

Nierberding, C. M., S.Morand, RLibois and J.R Michaux. 2004.Aparasite revealscryp­tic phylogeographic history of its bost.Proceedings of the Royal Society of Lon­don, Series B -Biological Sciences 271:2559-2568.

Nieberding, C.M. and I. Olivieri. 2007. Parasites:proxies for host genealogy and ecology?Trends inEcology and Evolution 22: 156-165.

Morton, B. 1989. Partnership in the sea: HongKong's marine symbioses. Kent StateUniversity Press: 124pp.

Mohan,M. K R andD. B. James. 2005. AnInci­dence of Parasitic Infestation inHolothuria atra Jaeger. SPC Beche-de­mer Information Bulletin 22: 38-39.

Jones D. and C. L.J. Frid. 2009. Altering inter­tidal sediment topography: effects onbiodiversity and ecosystem functioning.Mar. EcoJ. 30(1): 83-96.

Jansen,RH 1985. lbreeepizoicgastropodsfromMalaysia and the Philippines. Z.Parasitenkd'Ti: 553-560.

Hales, J. 2006. Discovery of aHost of the EulimidApicalia brazieri (Angas, 1877). Austra­lian Shell News 129: 1-8.

Guenther, r,GWalker-Smith, A. Waren and RNys de. 2007. Fouling-resistant surfacesof tropical sea stars. Biofouling 23 (6):413-418.

Gittenberger.A, S.GA Draisma, B. Reijnen, U.Y.Arbi, V. Langenberg, P. Erftemeijer,Y.ThtiandB.W Hoeksema. 2012. Macro-algae,ascidians, mushroom corals and coralassociated gastropods as indicators ofcoral reefs bioregions off Halmahera,northern Moluccas, Indonesia. AquaticConservation: Marine and FreshwaterEcosystems DOl: 10.1002/aqc.2495.

Gittenberger, A, J. Goud and E. Gittenberger.2000. Six Epitonium species(Prosobranchia, Epitoniidae), four ofwhich new, associated with mushroomcorals (Scleractinia, Fungiidae) ofSulawesi, Indonesia. The Nautilus 114(1):1-13.

distributions. World Congress of Mala­cology, Western Australia. Abstracts: 50.