Gastro Skis Is

Click here to load reader

download Gastro Skis Is

of 19

description

gastroskisis

Transcript of Gastro Skis Is

Slide 1

Oktaviana Cynthia P(P27820413018)Ika Nurun N(P27820413020)IIAGASTROSKISISDefinisiGastroskisis meruapakan cacat dinding abdomen, berdekatan dan biasanya pada sebelah kanan umbilikus yang memungkinkan lambung mengalami prolaps melalui cacat ini.

EtiologiGastroskisis disebabkan oleh gangguan suplay darah ke dinding perut berkembang dari saluran omphalomesentericarteri pada minggu kedelapan kehamilan. Hal ini belum diketahui dengan jelas penyebabnya akan tetapi diketahui ada gangguan suplay darah, berbagai faktor telah terbukti meningkatkan risiko sepertimengkonsumsi obat-obatan aspirin, narkoba, ibu hamil yang terlalu muda. PatofisiologiSelama perkembangan embrio, ada suatu kelemahan yang terjadi dalam dinding abdomen yang menyebabkan herniasi pada isi usus pada salah satu samping umbilicus. Kemudian organ viscera abdomen keluar dari kapasitas abdomen dan tidak tertutup oleh kantong.Terjadi malrotasi dan menurunnya kapasitas abdomen yang dianggap sebagai anomaly.Gastoskisis terbentuk akibat kegagalan fusi somite dalam pembentukan dinding abdomen sehingga dinding abdomen sebagian tetap terbuka.

PatofisiologiUsus sebagian besar berkembang diluar rongga abdomen janin. Akibatnya usus menjadi tebal dan kaku karena pengendapan dan iritasi cairan amnion dalam kehidupan intrauterine. Usus juga tampak pendek. Rongga abdomen janin sempit.Usus-usus, visera dan seluruh permukaan rongga abdomen berhubungan dengan dunia luar menyebabkan penguapan dan pancaran panas dari tubuh cepat berlagsung, sehingga terjadi dehidrasi dan hipotermi, kontaminasi usus dengan kuman juga dapat terjadi dan menyebabkan sepsis, aerofagi menyebabkan usus-usus distensi

Manifestasi KlinisIsi usus yang keluarPenonjolan pada isi ususTeridentifikasi pada prenatal dengan ultrasound

KomplikasiNekrosisInfeksi

Pemeriksaan DiagnostikPemeriksaan fisikPrenatal : USG

Penatalaksanaan MedisPertolongan pertama untuk mencegah penyulit-penyulit yang timbul dengan :Pemasangan sonde lambung dan pengisapan yang kontinu untuk mencegah distensi usus-usus yang mempersulit pembedahan. Pemberian cairan dan elektrolit / kalori intravena.Antibiotika dengan spectrum luas secara intravena dan prabedah. Suhu tubuh dipertahankan dengan baik.Pencegahan kontaminasi usus-usus dengan menutup kasa steril lembab dengan cairan NaCl steril.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA GASTROSKISISPengkajian Mengkaji kondisi abdomenKaji area sekitar dinding abdomen yang terbukaKaji letak defek, umumnya berada disebelah kanan umbilicusPerhatikan adanya tanda tanda infeksi atau iritasiNyeri abdomen, mungkin terlokalisasi atau menyebar, akut atau kronis sering disebabkan oleh inflamasi, obstruksiDistensi abdomen, kontur menonjol dari abdomen yang mungkin disebabkan oleh perlambatan pengosongan lambung, inflamasi, obstruksi.

PengkajianMengukur temperatur tubuhDemam, manifestasi umum dari penyakit pada anak anak dengan gangguan GI biasanya berhubungan dengan dehidrasi, infeksi atau inflamasiLakukan pengukuran suhu secara continue setiap 24 jamPerhatikan apabila terjadi peningkatan suhu secara mendadakKaji sirkulasi, kaji adanya sianosis periferKaji distress pernafasan Lakukan pengkajian fisik pada dada dan paruKaji adanya suara nafas tambahanPerhatikan bila tampak pucat, sianosisPerhatikan irama nafas, frekuensi

Diagnosa KeperawatanPre OperasiPola nafas tidak efektif berhubungan dengan penekanan rongga abdomen (paru-paru)Resiko kurang volume cairan berhubungan dengan dehidrasiResiko infeksi berhubungan dengan isi abdomen yang keluarPost OperasiNyeri Akut berhubungan dengan prosedur pembedahan menutup abdomen.Resiko Infeksi berhubungan dengan trauma jaringan luka post operasi

Rencana KeperawatanPre OperasiDx 1: Pola nafas tidak efektif b.d penekanan rongga abdomen (paru paru)NOC: respiratory status: AirwayTujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan manajemen jalan nafas selama 3 x 24 jam, diharapkan pola napas pasien kembali normal dan efektif dengan status respirasi skala 4Kriteria Hasil:a. Pola nafas efektif, tidak ada sianosis dan dypsneu, mampu bernapas dengan mudah.b. Bunyi nafas normal atau bersihc. TTV dalam batas normald. Ekspansi paru normalNIC: Airway Management1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi2. Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan napas buatan3. Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.4. Monitor respirasi dan status oksigenDx 2 : Resiko kurang volume cairan b.d. dehidrasiNOC: Keseimbangan cairanTujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan manajemen cairan selama 3 x 24 jam, diharapkan keseimbangan cairan pada pasien adekuat dengan status cairan skala 4.Kriteria hasil:1. Keseimbangan intake & output dalam batas normal2. Elektrolit serum dalam batas normal3. Tidak ada mata cekung4. Tidak ada hipertensi ortostatik5. Tekanan darah dalam batas normalNIC: Manajemen Cairan1. Pertahankan intake & output yang adekuat2. Monitor status hidrasi (membran mukosa yang adekuat)3. Monitor status hemodinamik4. Monitor intake & output yang akurat5. Monitor berat badan

DX 3 : Resiko infeksi berhubungan dengan isi abdomen yang keluarNOC: Knowledge: infection controlTujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan kontrol infeksi selama 3 x 24 jam, diharapakan infeksi tidak terjadi (terkontrol) dengan status kontrol infeksi skala 4.Kriteria hasil:1. Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi2. Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi3. Jumlah leukosit dalam batas normal4. Menunjukkan perilaku hidup sehatNIC: Infection control1. Pertahankan teknik isolasi2. Batasi pengunjung bila perlu3. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan4. Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain5. Tingkatkan intake nutrisi

Post OperasiDx 1: Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera biologis, prosedur pembedahan menutup abdomen.NOC I: Tingkat NyeriTujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan manajemen nyeri selama 3 x 24 jam diharapkan pasien tidak mengalami nyeri, antara lain penurunan nyeri pada tingkat yang dapat diterima anak dengan status penerimaan nyeri skala 2Kriteria hasil :1. Anak tidak menunjukkan tanda-tanda nyeri (rewel)2. Nyeri menurun sampai tingkat yang dapat diterima anakNOC II: Level NyeriKriteria hasil :1. Memberikan isyarat rasa nyaman (tidak rewel)2. Nyeri menurun

NIC : Menejemen Nyeri1. Kaji nyeri secara komprehensif (lokasi, durasi, frekuensi, intensitas)2. Observasi isyarat isyarat non verbal dari ketidaknyamanan.3. Berikan pereda nyeri dengan manipulasi lingkungan (misal ruangan tenang, batasi pengunjung).4. Berikan analgesia sesuai ketentuan5. Kontrol faktor faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon pasien terhadap ketidaknyamanan (lingkungan yang berisik).

Dx 2 : Resiko Infeksi berhubungan dengan trauma jaringan luka post operasiNOC : Pengenalian ResikoTujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan pengendalian infeksi selama 3 x 24 jam diharapkan pasien tidak mengalami infeksi dan tidak terdapat tanda-tanda infeksi pada pasien dengan status pengendalian skala 4Kriteria hasil :1. Anak tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi2. Temperatur badan3. ImunisasiNIC : Pengendalian Infeksi1. Pantau tanda atau gejala infeksi2. Informaiskan kepada orang tua tentang jadwal imunisasi3. Rawat luka operasi dengan teknik steril4. Memelihara teknik isolasi (batasi jumlah pengunjung)5. Ganti peralatan perawatan pasien sesuai dengan protaps TERIMAKASIH