Gastritis

4
 Penyebab Gastritis  1. Konsumsi makanan tidak sehat, seperti cabai (atau reaksi alergi) atau alkohol. 2.Obat-obatan seperti aspirin dan nonsteroidal anti-inflammatory agen, agen sitotoksik, kafein, kortikosteroid, antimetabolites, fenilbutazon, dan indomethacin 3.Tertelan racun, terutama dichlorodiphenyltrichloroethane, amonia, merkuri, karbon tetraklorida, atau zat korosif. 4. Endotoksin bakteri, seperti staphylococ ci, Escherichia coli, dan Salmonella. Komplikasi Gastritis 1. Pendarahan 2. Syok 3 Perforasi 4. Radang selaput perut 5. Kanker lambung. Tanda dan gejala pasien dengan Gastritis  pasien dengan gastritis akut biasanya merasakan tidak nyaman pada epigastrium, gangguan pencernaan, kram, anoreksia, mual, hematemesis, dan muntah. Gejala-gejala pasien dapat berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari. Gastritis kronis dapat menjelaskan gejala yang sama, hanya mengalami ketidaknyamanan epigastrium ringan, atau hanya keluhan samar-samar. Misalnya, pasien dapat melaporkan intoleransi makanan pedas atau berlemak atau nyeri epigastrium ri ngan. Pasien dengan gastritis atrofi kronis sering asimtomatik. Pada pemeriksaan, pasien mungkin tampak normal atau menunjukkan tanda-tanda seperti tertekan sebagai kelelahan, meringis, dan gelisah, tergantung pada keparahan gejala. Jika perdarahan lambung telah terjadi, ia mungkin tampak pucat dan tanda-tanda vitalnya mungkin mengungkapkan takikardia dan hipotensi. Inspeksi dan palpasi dapat mengungkapkan distensi abdomen, nyeri tekan, dan menjaga. Auskultasi dapat mengungkap kan peningkatan bising usus. Diagnosa Keperawatan Gastritis  1. Nyeri akut 2. Kekurangan pengetahuan (diagnosis dan pengobatan) 3. Ketidak seimbangan nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh 4. Ketidakefektifan koping

Transcript of Gastritis

5/13/2018 Gastritis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gastritis-55a752a25abb1 1/4

 

Penyebab Gastritis 

1. Konsumsi makanan tidak sehat, seperti cabai (atau reaksi alergi) atau alkohol.

2.Obat-obatan seperti aspirin dan nonsteroidal anti-inflammatory agen, agen sitotoksik,

kafein, kortikosteroid, antimetabolites, fenilbutazon, dan indomethacin3.Tertelan racun, terutama dichlorodiphenyltrichloroethane, amonia, merkuri, karbon

tetraklorida, atau zat korosif.

4. Endotoksin bakteri, seperti staphylococci, Escherichia coli, dan Salmonella.

Komplikasi Gastritis 1. Pendarahan

2. Syok 

3 Perforasi

4. Radang selaput perut

5. Kanker lambung.

Tanda dan gejala pasien dengan Gastritis 

pasien dengan gastritis akut biasanya merasakan tidak nyaman pada epigastrium, gangguan

pencernaan, kram, anoreksia, mual, hematemesis, dan muntah. Gejala-gejala pasien dapat

berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari. Gastritis kronis dapat menjelaskan gejala

yang sama, hanya mengalami ketidaknyamanan epigastrium ringan, atau hanya keluhan

samar-samar. Misalnya, pasien dapat melaporkan intoleransi makanan pedas atau berlemak 

atau nyeri epigastrium ringan.

Pasien dengan gastritis atrofi kronis sering asimtomatik.

Pada pemeriksaan, pasien mungkin tampak normal atau menunjukkan tanda-tanda sepertitertekan sebagai kelelahan, meringis, dan gelisah, tergantung pada keparahan gejala. Jika

perdarahan lambung telah terjadi, ia mungkin tampak pucat dan tanda-tanda vitalnya

mungkin mengungkapkan takikardia dan hipotensi. Inspeksi dan palpasi dapat

mengungkapkan distensi abdomen, nyeri tekan, dan menjaga. Auskultasi dapat

mengungkapkan peningkatan bising usus.

Diagnosa Keperawatan Gastritis 

1. Nyeri akut

2. Kekurangan pengetahuan (diagnosis dan pengobatan)

3. Ketidak seimbangan nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh

4. Ketidakefektifan koping

5/13/2018 Gastritis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gastritis-55a752a25abb1 2/4

 

5. Risiko kekurangan volume cairan

Kriteria hasil tindakan keperawatan Gastritis 

1. Pasien mampu mengungkapkan perasaan nyaman.

2. Pasien mengekspresikan pemahaman tentang gangguan dan rejimen pengobatan.3. Pasien mampu mempertahankan berat badan.

4. pasien tidak mengungkapkan kekhawatiran tentang kondisi saat ini.

5. Pasien mampu mempertahankan volume cairan normal

Intervensi Rencana Perawatan Untuk Gastritis 

1. Berikan dukungan fisik dan emosional.

2. Sediakan antiemetik dan mengganti I.V. cairan sesuai order, serta monitor asupan cairan

dan output dan kadar elektrolit.

3. Berikan diet lunak dengan memperhitungkan preferensi makanan.

4. Anjurkan makan sedikit, tapi sering untuk mengurangi jumlah sekresi lambung yangmengakibatkan nyeri.

A. Pengertian 

Gastritis adalah peradangan pada mukosa lambung yang dapat bersifat akut kronik, difus atau

lokal (Soepaman, 1998).

Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung (Arif Mansjoer, 1999).

Gastritis adalah radang mukosa lambung (Sjamsuhidajat, R, 1998).

Berdasarkan pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa Gastritis merupakan inflamasi

mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronik, difus atau lokal.

Askep Gastritis 

B. Etiologi Penyebab dari Gastritis dapat dibedakan sesuai dengan klasifikasinya sebagai berikut :

 Gastritis AkutPenyebabnya adalah obat analgetik, anti inflamasi terutama aspirin (aspirin yang dosis

rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa lambung).

Bahan kimia misal : lisol, alkohol, merokok, kafein lada, steroid dan digitalis.

  Gastritis Kronik 

Penyebab dan patogenesis pada umumnya belum diketahui.

Gastritis ini merupakan kejadian biasa pada orang tua, tapi di duga pada peminum

alkohol, dan merokok.

C. Manifestasi klinik 

5/13/2018 Gastritis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gastritis-55a752a25abb1 3/4

 

1.  Manifestasi klinik yang biasa muncul pada Gastritis Akut lainnya, yaitu Anorexia,

mual, muntah, nyeri epigastrium, perdarahan saluran cerna pada Hematemesis

melena, tanda lebih lanjut yaitu anemia.

1.  Gastritis Kronik 

Kebanyakan klien tidak mempunyai keluhan, hanya sebagian kecil mengeluh nyeriulu hati, anorexia, nausea, dan keluhan anemia dan pemeriksaan fisik tidak di jumpai

kelainan.

D. Proses Penyakit 

  Gastritis akut Zat iritasi yang masuk ke dalam lambung akan mengiitasi mukosa lambung.

Jika mukosa lambung teriritasi ada 2 hal yang akan terjadi :

1.  Karena terjadi iritasi mukosa lambung sebagai kompensasi lambung.

Lambung akan meningkat sekresi mukosa yang berupa HCO3, di lambung

HCO3 akan berikatan dengan NaCL sehingga menghasilkan HCI dan NaCO3.Hasil dari penyawaan tersebut akan meningkatkan asam lambung. Jika asam

lambung meningkat maka akan meningkatkan mual muntah, maka akan terjadi

gangguan nutrisi cairan & elektrolit.

1.  Iritasi mukosa lambung akan menyebabkan mukosa inflamasi, jika mukus

yang dihasilkan dapat melindungi mukosa lambung dari kerusakan HCL maka

akan terjadi hemostatis dan akhirnya akan terjadi penyembuhan tetapi jika

mukus gagal melindungi mukosa lambung maka akan terjadi erosi pada

mukosa lambung. Jika erosi ini terjadi dan sampai pada lapisan pembuluh

darah maka akan terjadi perdarahan yang akan menyebabkan nyeri danhypovolemik.

  Gastritis kronik Gastritis kronik disebabkan oleh gastritis akut yang berulang sehingga terjadi iritasi

mukosa lambung yang berulang-ulang dan terjadi penyembuhan yang tidak sempurna

akibatnya akan terjadi atrhopi kelenjar epitel dan hilangnya sel pariental dan sel chief.

Karena sel pariental dan sel chief hilang maka produksi HCL. Pepsin dan fungsi

intinsik lainnya akan menurun dan dinding lambung juga menjadi tipis serta

mukosanya rata, Gastritis itu bisa sembuh dan juga bisa terjadi perdarahan serta

formasi ulser.

E. Komplikasi 

1.  Komplikasi yang timbul pada Gastritis Akut, yaitu perdarahan saluran cerna bagian

atas (SCBA) berupa hemotemesis dan melena, berakhir dengan syock hemoragik,

terjadi ulkus, kalau prosesnya hebat dan jarang terjadi perforasi.

1.  Komplikasi yang timbul Gastritis Kronik, yaitu gangguan penyerapan vitamin B 12,

akibat kurang pencerapan, B 12 menyebabkan anemia pernesiosa, penyerapan besi

terganggu dan penyempitan daerah antrum pylorus.

F. Penatalaksaan Medik 

5/13/2018 Gastritis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gastritis-55a752a25abb1 4/4

 

1.  Gastritis Akut

Pemberian obat-obatan H2 blocking (Antagonis reseptor H2). Inhibitor pompa proton,

ankikolinergik dan antasid (Obat-obatan alkus lambung yang lain). Fungsi obat

tersebut untuk mengatur sekresi asam lambung.

1.  Gastritis Kronik Pemberian obat-obatan atau pengobatan empiris berupa antasid, antagonis H2 atau

inhibitor pompa proton.