Gas mulia
-
Upload
akbar-abbas -
Category
Documents
-
view
33 -
download
0
Transcript of Gas mulia
MAKALAH
KIMIA ORGANIK I
“GAS MULIA”
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1
AKBAR
MOH. ROKIM
BUDIANI
DATNI
TATIK RAHMADANI
DESKRIANA RAHMELIA
NI KADEK VINA PARWATI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
UNIVERSITAS TADULAKO
2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Alah SWT karena atas izin-Nyalah
sehingga penulisan makalah yang berjudul “Gas Mulia” ini dapat terselesaikan
tepat pada waktunya. Penyusunan makalah ini merupakan bahan perkuliahan kimia
Anorganik 1 untuk program studi pendidikan kimia. Tujuan penyusunan makalah
ini sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Kimia merupakan
ilmu pengetahuan yang erat dengan bidang ilmu yang lain., konsep-konsep kimia
akan sangat membantu untuk memahami berbagai ilmu lainnya. Dengan
mempelajari kimia kita dapat mengenal alam semesta secara lebih baik.
Manusia adalah tempatnya khilaf dan salah, oleh karena itu kami menyadari
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini baik isi maupun cara
penyajiannya. Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat
diharapkan demi perbaikan makalah ini.
Palu, September 2011
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2C. Tujuan ................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Gas mulia ............................................................................ 3B. Pengertian Gas Mulia ...................................................................... 4C. Ciri Dan Sifat Gas Mulia ................................................................. 6D. Kegunaan Gas Mulia ....................................................................... 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 12B. Saran ............................................................................................... 12
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA yang
memiliki kestabilan yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di alam dalam
bentuk monoatomik. unsur-unsur yang terdapat dalam gas mulia yaitu Helium
(He), Neon (Ne), Argon(Ar), Kripton(Kr), Xenon (Xe), Radon (Rn). Gas-gas ini
pun sangat sedikit kandungannya di bumi. dalam udara kering maka akan
ditemukan kandungan gas mulia sebagai berikut :
Helium = 0,00052 %
Neon = 0,00182 %
Argon = 0,934 %
Kripton = 0,00011 %
Xenon = 0,000008
Radon = Radioaktif*
Tapi di alam semesta kandungan Helium paling banyak diantara gas mulia
yang lain karena Helium meupakan bahan bakar dari matahari.* Radon amat
sedikit jumlahnya di atmosfer atau udara. Dan sekalipun ditemukan akan cepat
berubah menjadi unsur lain, karena radon bersifat radio aktif. Dan karena
jumlahnya yang sangat sedikit pula radon disebut juga sebagi gas jarang.
Unsur-unsur gas mulia mempunyai sifat periodik, sifat fisik dan sifat kimia
bahkam masing-masing mempunyai ciri khas tersendiri. Itulah yang melatar
belakangi pembuatan makalah ini agar bisa kita ketahui dan memahami masing-
masing ciri khas dari unsur-unsur gas mulia.
B. Rumusan Masalah
Masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini antara lain:
1. Bagaimana sejarah gas mulia ?
2. Apa pengertian dan unsur-unsur apa saja yang termasuk dalam gas mulia?
3. Bagaimana ciri-ciri dan sifat-sifat dari unsur-unsur gas mulia?
4. Apa saja kegunaan unsur-unsur gas mulia?
C. Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini antara lain:
1. Mengetahui sejarah gas mulia.
2. Menjelaskan apa itu gas mulia dan unsur-unsurnya.
3. Mengetahui ciri dan sifat dari unsur-unsur gas mulia.
4. Menjelaskan kegunaan unsur-unsur gas mulia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Gas Mulia
Sejarah gas mulia berawal dari penemuan Cavendish pada tahun 1785.
Cavendish menemukan sebagian kecil bagian udara (kuarang dari 1/2000 bagian)
sama sekali tidak berreaksi walaupun sudah melibatkan gas-gas atmosfer.
Lalu pada tahun 1894, Lord Raleigh dan Sir William Ramsay berhasil
memisahkan salah satu unsur gas di atmosfer (yang sekarang di kenal sebagai gas
mulia) berdasarkan data spektrum. Lalu ia mencoba mereaksikan zat tersebut tetapi
tidak berhasil dan akhirnya zat tersebut diberi nama argon.
Dan pada tahun1895 Ramsay berhasil mengisolasi Helium, hal ini berawal
dari penemuan Janssen pada tahun 1868 saat gerhana matahari total. Janssen
menemukan spektrum Helium dari sinar matahari berupa garis kuning. Nama
Helium sendiri merupakan saran dari Lockyer dan Frankland.
Lalu pada tahun 1898 Ramsay dan Travers memperoleh zat baru yaitu
Kripton, Xenon serta Neon. Kripton dan Xenon ditemukan dalam residu yang
tersisa setelah udara cair hampir menguap semua. Sementara itu Neon ditemukan
dengan cara mencairkan udara dan melakukan pemisahan dari gas lain dengan
penyulingan bertingkat.
Pada tahun 1900 Radon ditemukan oleh Friedrich Ernst Dorn, yang
menyebutnya sebagai pancaran radium. Pada tahun William Ramsay dan Robert
Whytlaw-Gray menyebutnya sebagai niton serta menentukan kerapatannya
sehingga mereka menemukan Radon adalah zat yang paling berat di masanya
(sampai sekarang). Nama Radon sendiri baru dikenal pada tahun 1923.
Pembuatan unsur gas mulia sendiri baru ditemukan pada tahun 1962.
Pembuatan unsur tersebut diawali oleh seorang ahli kimia yang berasal dari Kanada
yaitu Neil Bartlett. Neil Bartlett barhasil membuat senyawa xenon yaitu XePtF6,
sejak saat itu barulah ditemukan berbagai gas mulia lain yang berhasil di buat. Dan
akhirnya istilah untuk menyebut zat-zat telah berganti. Yang awalnya disebut gas
inert (lembam) telah berganti menjadi gas mulia yang berarti stabil atau sukar
berreaksi.
Asal usul nama unsur gas mulia:
- Helium → Helios (Yunani) : matahari
- Argon → Argos (Yunani) : malas
- Neon → Neos (Yunani) : baru
- Kripton → Kriptos (Yunani) : tersembunyi
- Xenon → Xenos (Yunani) : asing
- Radon → Radium
B. Pengertian Gas Mulia
Gas mulia adalah gas yang mempunyai sifat lengai, tidak reaktif, dan susah
bereaksi dengan bahan kimia lain. Dalam sistem periodik, golongan gas mulia
menepati lajur tegak yang paling kanan, yaitu golongan 18 atau golongan VIIIA.
Golongan unsur yang sangat sukar bereaksi ini terdiri atas 6 unsur. Unsur-unsur ini
mempunyai elektron valensi 8 dengan konfigurasi s2p6, kecuali He dengan
konfigurasi elektron valensi s2. Unsur pada golongan VIIIA ini termasuk stabil
karena elektron valensinya terisi penuh.
Unsur-unsur yang termasuk dalam gas mulia antara lain :
1. Helium (He)
Pada 1868, astronom Prancis Pierre Janssen mendeteksi pertama kali
sebuah signatur garis spektral kuning yang tak diketahui dari cahaya dari
gerhana matahari. Unsur-unsur ini diberi nama “Helium” oleh Lockyer dan
Frankland tahun 1895.
Helium (He) adalah unsur kimia yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak
berasa, tidak beracun, hampir inert, dan mengepalai seri gas-gas mulia dalam
tabel periodik dengan jumlah atom 2.
2. Neon (Ne)
Neon (Ne) adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang Ne dan nomor atom 10. Neon termasuk kelompok gas mulia
yang
tak berwarna dan lembam (inert). Unsur Ne ditemukan pertama kali oleh
William Ramsay dan Morris William Travers tahun 1898 di Inggris.
3. Argon (Ar)
Argon (Ar) tidak berwarna dan tidak berbau, baik dalam bentuk gas
maupun cairan. Argon dipandang sebagai gas yang sangat inert dan diketahui
tidak dapat membentuk campuran kimia. Unsur Ar ditemukan pertama kali oleh
Lord Rayleigh dan William Ramsey pada tahun 1894 di Scoutlandia.
4. Kripton (Kr)
Kripton (Kr) adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang Kr dan nomor atom 36. Sebuah warna, tanpa bau, dan sering
digunakan dengan gas langka lain di lampu pijar. Gas krypton ditemukan
pertama kali oleh sir William Ramsey dan Morris William Travers tahun 1898
di Inggris.
5. Xenon (Xe)
Xenon (Xe) adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang Xe dan nomor atom 54. Xenon termasuk kelompok gas
mulia yang berwarna, berat, tanpa bau. Xenon di temukan pertama kali oleh sir
William Ramsey dan Morris William Travers.
6. Radon (Rn)
Radon (Rn) adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang Rn dan nomor atom 86. Radon juga termasuk dalam
kelompok gas mulia dan beradioaktif. Radon juga gas yang paling berat dan
berbahaya bagi kesehatan. Pada suhu dan tekanan ruang, radon tidak berwarna
tetapi apabila didinginkan hingga membeku, radon akan berwarna kuning,
sedangkan radon cair berwarna merah jingga. Radon ditemukan pada tahun
1900 oleh Friedrich Ernst Dorn di German, yang menggelarnya sebagai
pancaran radium.
C. Ciri Dan Sifat Gas Mulia
Gas mulia memiliki beberapa sifat baik secara fisis maupun kimia, sebelum
membahas hal tersebut mari kita lihat data-data dari gas mulia.
Berikut merupakan beberapa ciri fisis dari gas mulia.
Helium Neon Argon Kripton Xenon Radon
Nomor atom 2 10 18 32 54 86
Elektron valensi 2 8 8 8 8 8
Jari-jari atom(Ǻ) 0,50 0,65 0,95 1,10 1,30 1,45
Massa atom
(gram/mol)
4,0026 20,17 39,348 83,8 131,29 222
Massa jenis (kg/m3) 0.1785 0,9 1,784 3,75 5,9 9,73
Titik didih (0C) -268,8 -245,8 -185,7 -153 -108 -62
Titikleleh (0C) -272,2 -248,4 189,1 -157 -112 -71
Bilangan oksidasi 0 0 0 0;2 0;2;4;6 0;4
Keelekronegatifan - - - 3,1 2,4 2,1
Entalpi peleburan
(kJ/mol)
* 0,332 1,19 1,64 2,30 2,89
Entalpi penguapan
(kJ/mol)
0,0845 1,73 6,45 9,03 12,64 16,4
Afinitas elektron
(kJ/mol)
21 29 35 39 41 41
Energi ionisasi
(kJ/mol)
2640 2080 1520 1350 1170 1040
* = Helium dipadatkan dengan cara menaikkan tekanan bukan menurunkan suhu.
Adapula hal penting yang menyebabkan gas mulia amat stabil yaitu
konfigurasi elektronnya. Berikut adalah konfigurasi elektron gas mulia
He = 1s2
Ne = 1s2 2s2 2p6
Ar = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
Kr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6
Xe = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6
Rn = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2 4f14 5d10 6p6
Karena konfigurasi elektronnya yang stabil gas mulia juga biasa digunakan
untuk penyingkatan konfigurasi elektron bagi unsur lain. contoh :
Br = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5 menjadi Br = [Ar] 4s2 3d10 4p5
1. Sifat Fisis
Gas mulia merupakan unsur gas pada suhu kamar dan mendidih hanya
beberapa derajat di atas titik cairnya. Jari-jari, titik leleh serta titik didih gasnya
mulanya bertambah seiring bertambahnya nomor atom. Sedangkan energi
pengionnya berkurang.
Dari data-data di atas kita bisa lihat bahwa nomor atom, jari-jari atom,
massa atom, massa jenis, titik didih, titik beku, entalpi peleburan dan entalpi
penguapan selalu bertambah dari He ke Rn. Sedangkan energi ionisasi
mengalami penurunan dari He ke Rn. Beberapa dari sifat tersebut mengalami
kenaikan karena gaya london terutama pada entalpi peleburan dan entalpi
penguapan.
Elektron valensi gas mulia sudah memenuhi kaidah Duplet untuk He
dan kaidah Oktet untuk Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn. Sedangkan untuk He, Ne, Ar
tidak memiliki nilai keelektronegatifan. Dan bilangan oksidasi yang di atas
adalah bilangan oksidasi yang sudah di ketahui hingga sekarang.
Titik didih, titik leleh dan massa jenis gas mulia tertera pada tabel
berikut.
Sifat-sifat
unsur
He Ne Ar Kr Xe Rn
Titik
didih(ₒC)
268,9 246,1 185,8 153,4 108,1 61,7
Titik leleh 272,2 248,6 189,3 157,4 111,7 71
Massa jenis
(g/L)
1,8x10-4 9x10-4 1,8x10-
3
3,7x10-3 5,9x10-3 9,9x10-3
Titik leleh dan titik didih unsur – unsur gas mulia perbedaannya sangat
sedikit misalnya Neon meleleh pada suhu -2490C dan mendidih pada suhu -
2460C karena gaya tarik atom – atom gas mulia sangat kecil.
2. Sifat Kimia
Kereaktifan gas mulia akan berbanding lurus dengan jari-jari atomnya,
jadi kereaktifan gas mulia akan bertambah dari He ke Rn hal ini disebabkan
pertambahan jari-jari atom menyebabkan daya tarik inti terhadap elektron kulit
luar berkurang, sehingga semakin mudah ditarik oleh atom lain.
Tetapi gas mulia adalah unsur yang tidak reaktif karena memiliki
konfigurasi elektron yang sudah satbil, hal ini didukung kenyataan bahwa gas
mulia di alam selalu berada sebagai atom tunggal atau monoatomik. Tetapi
bukan berarti gas mulia tidak dapat berreaksi, hingga sekarang gas mulia
periode 3 ke atas (Ar, Kr, Xe, Rn) sudah dapat berreaksi dengan unsur yang
sangat elektronegatif seperti Flourin dan Oksigen.
Sifat –
sifat unsur
He Ne Ar Kr Xe Rn
Jari – jari
atom (pm)
32 69 97 110 130 145
Energi
ionisasi
pertama
(kJ/mol)
2370,3 2080,7 1520,6 1350,8 1170,4 1037
Kelelektron
negatifan
- - - 3,0 2,6 -
Dari tabel diatas dapat dilihat jari – jari atom yang kecil mempunyai energi
ionisasi besar artinya elektronnya sangat sukar dilepaskan. Dari atas ke bawah jari–
jari atom makin besar, energi ionisasinya makin kecil atau makin mudah
melepaskan elektron, sehingga gas mulia dari atas ke bawah makin reakif.
D. Kegunaan Gas Mulia
1. Helium
Helium merupakan gas yang ringan dan tidak mudah terbakar. Helium
digunakan dalam sistem pernafasan laut dalam, untuk mendinginkan magnet
superkonduktor, untuk pengembangan balon, untuk mengangkat kapal udara
dan sebagai gas pelindung untuk penggunaan. Menghirup sejumlah kecil gas ini
akan menyebabkan perubahan sementara kualitas suara seseorang..
Helium cair digunakan sebagai zat pendingin karena memiliki titik uap
yang sangat rendah. Helium yang tidak reaktif digunakan sebagai pengganti
nitrogen untuk membuat udara buatan untuk penyelaman dasar laut.
2. Argon
Argon digunakan dalam las titanium pada pembuatan pesawat terbang
atau roket. Argon juga digunakan dalam las stainless steel, sebagai pengisi bola
lampu pijar karena argon tidak bereaksi dengan wolfram (tungsten) yang panas,
dan sebagai atmosfer pelindung untuk menumbuhkan silikon dan kristal
germanium.
3. Neon
Neon dapat digunakan untuk pengisi bola lampu neon. Neon digunakan
juga sebagai zat pendingin, indikator tegangan tinggi, penangkal petir, dan
untuk pengisi tabung-tabung televisi. Neon terutama dipergunakan untuk
pembuatan tanda.
4. Kripton
Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu fluoresen
bertekanan rendah. Kripton juga digunakan dalam lampu kilat pada blitz
kamera untuk fotografi kecepatan tinggi. Lampu menara pada mercusuar
menggunakan gas krypton. Landasan pacu bandara menggunakan bola lampu
yang berisi gas krypton sebagai penerangan dan penunjuk jalan bagi pesawat
terbang yang akan mendarat atau meninggalkan landasan di malam hari.
5. Xenon
Xenon dapat digunakan dalam pembuatan lampu untuk bakterisida
(pembunuh bakteri), digunakan dalam pembuatan tabung elektron, untuk
mengisi lampu sorot, dan sebagai pengisi bola lampu disko yang berwarna-
warni.
6. Radon
Radon kadang digunakan oleh beberapa rumah sakit untuk kegunaan
terapeutik, untuk penyelidikan hidrologi yang mengkaji interaksi antara air
bawah tanah, anak sungai dan sungai. Radon yang bersifat radioaktif digunakan
dalam terapi kanker.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan dari pembuatan makalah ini, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Sejarah gas mulia berawal dari penemuan Cavendish pada tahun 1785.
Cavendish menemukan sebagian kecil bagian udara (kuarang dari 1/2000
bagian) sama sekali tidak berreaksi walaupun sudah melibatkan gas-gas
atmosfer.
2. Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA yang
memiliki kestabilan yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di alam dalam
bentuk monoatomik. unsur-unsur yang terdapat dalam gas mulia yaitu Helium
(He), Neon (Ne), Argon(Ar), Kripton(Kr), Xenon (Xe), Radon (Rn).
3. Gas mulia memiliki ciri-ciri dan sifat yang berbeda pada tiap unsur.
4. Gas mulia memiliki kegunaan yang berbeda-beda pada tiap unsur.
DAFTAR PUSTAKA