Gangguan Somatisasi

download Gangguan Somatisasi

of 12

description

Ganguan somatisasi ini mulai sebelum usia 30 tahun dan sering pada usia belasan tahun pada anak-anak perempuan dimana keluhan-keluhan dan keprihatinannya berhubungan erat dengan siklus menstruasi; dan keluhan-keluhan serta keprihatinan sering merupakan simptom-simptom somatisasi yang paling awal.

Transcript of Gangguan Somatisasi

Gangguan Somatisasi

Theofilio Leunufna102012065A4Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaAlamat Korespondensi: Jalan Arjuna Utara No. 6 Jakarta [email protected]

PendahuluanPada tahun 1859, Pierre Briquet, seorang dokter Prancis menggambarkan suatu sindrom yang pada waktu itu diberi nama dengan namanya sendiri, yaitu Briquet sindrom, dan sekarang dalam DSM-III-R disebut gangguan somatisasi (somatization disorder). Diagnosis ganguan somatisasi digunkan untuk individu-individu yang banyak mengalami keluhan-keluhan somatik, berulang-ulang dan berlangsung lama, yang jelas bukan karena suatu penyebab fisik yang aktual. Individu-individu dengan ganguan ini menolak pandangan bahwa penyebab dari keluhan-keluhan mereka adalah faktor psikologis dan mereka tetap mencari pengobatan medis. Keluhan-keluhan pada umumnya berkisar sakit kepala, keletihan, alergi, sakit perut, sakit punggung, sakit dada, simptom-simptom genitouriner, dan jantung berdebar-debar. Simptom-simptom konversi mungkin juga ada. Orang yang menderita ganguan ini akan pergi ke dokter, dan kadang-kadang ke sejumlah dokter sekaligus untuk meminta konsultasi dan pengobatan. Orang-orang yang menderita gangguan tersebut mengeluh secara dramatis dan berlebihan, bahkan mengeluh bahwa mereka menderita sakit sepanjang hidupnya.1Ganguan somatisasi ini mulai sebelum usia 30 tahun dan sering pada usia belasan tahun pada anak-anak perempuan dimana keluhan-keluhan dan keprihatinannya berhubungan erat dengan siklus menstruasi; dan keluhan-keluhan serta keprihatinan sering merupakan simptom-simptom somatisasi yang paling awal. Gangguan ini lebih banyak terdapat pada wanita daripada laki-laki. Selain keluhan-keluhan mengenai kesehatan, pasien yang mengalami somatisasi juga melaporkan adanya kesulitan pribadi berupa kecemasan dan depresi. Keluhan-keluhan tersebut bukan merupakan bagian dari gangguan itu sendiri, tetapi sebagai akibat dari kepercayaan individu bahwa masalah penyakit atau masalah kesehatannya benar-benar berat. Kesulitan-kesulitan dibidang pekerjaan dan perkawinan juga umum terdapat pada kalangan para penderita ini.1 Pembahasan Skenario 7Seorang perempuan usia 51 tahun datang ke dokter dengan keluhan-keluhan fisik, rasa tidak enak di perut, kembung, terasa naik ke atas sehingga pasien merasa sesak, keluhan lain rasa sakit di dada kiri yang kadang menyebar ke bagian kanan. Keluhan lain ada rasa pegal di leher dan kesemutan di tungkai atas sampai ke dua belah kaki. Keluhan ini sudah berlangsung sejak kurang lebih 1 tahun yang lalu dan sudah mendapat pengobatan dari beberapa dokter. Ditambahkan bahwa siklus menstruasi pasien normal.

AnamnesisMenanyakan identitas pasien : Tanyakan nama, umur, alamat pasien serta pekerjaan sehari-hari pasien. Setelah itu, menanyakan keluhan utama. KU: Rasa tidak enak di perut, kembung, sesaka) Sejak kapan? Onset? Durasi?b) Apakah ada faktor pemicu seperti stres, aktivitas berlebihan, makanan tertentu?Keluhan lain: Nyeri sendi (pegal di leher, kesemutan)a) Sejak kapan? Apakah terjadi pada waktu tertentu (pagi/malam hari) atau sepanjang hari?b) Tanyakan kepada pasien dimana nyeri terasac) Tanyakan apakah nyeri melebar ke tempat laind) Minta pasien untuk menunjukkan titik yang paling nyeri/kesemutane) Tanyakan apakah sendi pasien bengkak? Di bagian sebelah mana?f) Apakah terasa hangat, apakah berwarna merah?g) Tanyakan apakah pasien menderita gejala sistemik lainnya (demam, menggigil)?2Riwayat Penyakit DahuluRiwayat Pengobatana) Sudah mencoba ke dokter sebelumnya?b) Apakah sudah mencoba minum obat sendiri? Adakah perkembangannya?

Riwayat Keluarga dan Sosial-Ekonomia) Apakah ada riwayat asma/rematik/gout turunan pada keluarga?b) Bagaimana kondisi lingkungan tempat tinggal dan lingkungan pekerjaan anda?2c) Apakah ada masalah dalam pekerjaan/hubungan keluarga (stresor)? Pasien dengan RA mungkin merasakan adanya kecemasan yang cukup tinggi apalagi pada pasien yang mengalami deformitas pada sendi-sendi karena ia merasakan adanya kelemahan-kelemahan pada dirinya dan merasakan kegiatan sehari-hari menjadi berubah.2

Pemeriksaan FisikPemeriksaan secara umum terdiri dari; mengidentifikasi keadaan dan kesadaran umum pasien. Keadaan umum ini dapat meliputi kesan keadaan sakit termasuk ekspresi wajah dan posisi pasien, kesadaran (GCS/Gasglow Coma Scale), yang dapat meliputi penilaian secara kualitas seperti compos mentis, apatis, somnolen, sopor, koma, delirium, dan status gizinya. Dilanjutkan dengan pemeriksaan tanda-tanda vital terlebih dahulu baik tekanan darah, suhu, frekuensi napas (RR), serta nadi. Rasa tidak enak di perut, kembung, sesak, sakit di dada kiri-kanan. Kemudian dilanjutkan dengan inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi untuk mengamati abdomen dengan mencari adanya nyeri, distensi (proses peningkatan tekanan abdominal yang menghasilkan peningkatan tekanan dalam perut dan menekan dinding perut) yang dapat disebabkan oleh massa, dilatasi usus, asites atau pembesaran organ.2Pegal di leher dan kesemutan.Inspeksi dan palpasi persendian untuk masing-masing sisi (bilateral), amati warna kulit, ukuran, lembut tidaknya kulit, dan pembengkakan. Lakukan pengukuran passive range of motion pada sendi-sendi sinovial.2oCatat bila ada deviasi (keterbatasan gerak sendi)oCatat bila ada krepitasioCatat bila terjadi nyeri saat sendi digerakkan Lakukan inspeksi dan palpasi otot-otot skelet secara bilateral. Catat bila ada atrofi, tonus yang berkurang. Ukur kekuatan otot. Kaji tingkat nyeri, derajat dan mulainya. Kaji aktivitas/kegiatan sehari-hari.2

Pemeriksaan Penunjang

Urinalisis. Urin adalah pengujian dari sampel urin. Sampel urin dikumpulkan dalam wadah khusus di kantor penyedia perawatan kesehatan atau fasilitas komersial dan dapat diuji di lokasi yang sama atau dikirim ke laboratorium untuk dianalisis. pH > 7,6 biasanya ditemukan kuman urea splitting organisme yang dapat membentuk batu magnesium amonium prostat. pH yang rendah menyebabkan pengendapan batu asam urat (organik). Sedimen; sel darah meningkat (90%) ditemukan pada pasien dengan batu, bila terjadi infeksi maka sel darah putih akan meningkat. Kultur urin. Sebuah kultur urin dilakukan dengan menempatkan bagian dari sampel urin dalam tabung atau piring dengan zat yang mendorong bakteri yang hadir untuk tumbuh. Sampel urin dikumpulkan dalam wadah khusus di kantor penyedia layanan kesehatan atau fasilitas komersial dan dikirim ke laboratorium untuk kultur. Setelah bakteri ini berkembang biak, yang biasanya memakan waktu 1 sampai 3 hari, mereka dapat diidentifikasi. Penyedia layanan kesehatan kemudian dapat menentukan perawatan terbaik. CCT untuk melihat fungsi ginjal. Ekskresi Ca, fosfor, asam urat dalam urin 24 jam untuk melihat apakah terjadi hiperekskresi.2Darah lengkap. Hemoglobin; leukosit normal atau meningkat, anemia normositik atau mikrositik, tipe penyakit kronis.Gambaran radiologis. Rontgen sendi pada OA menunjukkan hilangnya rongga antarsendi, osteofit dan sklerosis pada tulang subkondral, kadang-kadang disertai pembentukan kista.3Aspirasi sinovial/cairan sendi. Pada (osteoarthritis) OA mengandung leukosit