GANGGUAN PADA SUHU DINGIN.ppt

16
GANGGUAN PADA SUHU DINGIN ~ Vania Eka Putri ~

description

Gangguan pada Suhu Dingin

Transcript of GANGGUAN PADA SUHU DINGIN.ppt

GANGGUAN PADA SUHU DINGIN

~ Vania Eka Putri ~

MACAM-MACAM

1. Hipotermia

2. Frostbite

3. Frostnip

4. Trench foot

HIPOTERMIA

• DEFINISI– Penurunan suhu inti di bawah 35°C

• ETIOLOGI– Dalam lingkungan yang dingin terjadi

termoregulasi yg beruasaha mempertahankan suhu tubuh normal. Jika terpapar dingin terus menerus, lama kelamaan tubuh menjadi lelah dan tidak dapat menghasilkan panas.

• RESIKO– Malnutrisi, kondisi-kondisi kronis (seperti

penyakit Parkinson atau stroke)• Pasien cenderung sulit untuk dapat menghasilkan panas

lewat mobilisasi massa otot berkurang respon terhadap dingin (menggigil) menurun.

• Pasien malnutrisi memiliki tingkat metabolisme basal yang rendah, akibat dari penurunan massa otot dan cadangan lemak.

– Demensia• Respon perilaku terhadap dingin terganggu pada orang

dengan demensia, dan mereka tidak dapat mencari perlindungan atau pakaian hangat di suhu dingin

– Hipotiroidisme, hipopituitarism, dan hipoadrenalism

• Terjadi penurunan metabolisme

– Septicaemia, pneumonia, infeksi saluran kemih, dan selulitis

• Sepsis dapat menyebabkan vasodilatasi perifer sehingga mempercepat kehilangan panas kulit.

• Pelepasan sitokin juga dapat mengganggu termoregulasi

– Konsumsi alkohol, intoksikasi akut, dan penyalahgunaan kronis

• Alkohol mengganggu proses glukoneogenesis, sehingga produksi panas berkurang

• Penggunaan alkohol kronis sama seperti kasus malnutrisi

– Zat penyalahgunaan (seperti ganja dan narkotika)

• Obat-obatan dapat mengurangi kesadaran seseorang dari lingkungan yg dingin

– Obat neuroleptik (misalnya klorpromazin• Obat ini mengganggu fungsi hipotalamus,

sehingga mengganggu termoregulasi

– Luka bakar, dermatitis berat, dan Psoriasis berat

• Mekanisme adaptif kulit terhadap dingin, seperti vasokonstriksi arteriol terganggu. Akibatnya panas hilang melalui penguapan cairan dari kulit

– Kemiskinan, kualitas buruk akomodasi, dan isolasi sosial

• Hidup dalam kualitas buruk dan akomodasi kurang menyebabkan hilangnya panas dengan konduksi ke udara sekitarnya dan oleh radiasi dari obyek dingin di sekitarnya.

– Tenggelam atau perendaman• Air memiliki konduktivitas yang lebih besar untuk

panas dibandingkan dengan udara

• STADIUM– Stadium I (Perangsangan)/ Hipotermia ringan 32-

35°C• Terjadi tremor otot hingga maksimal, akibatnya kecepatan

metabolisme basal sangat meningkat, semua sumber glukosa dipakai, dan penggunaan O2 meningkat sampai 6x

• Takikardi dan vasokonstriksi menimbulkan peningkatan tekanan darah

• Vasokonstriksi di daerah perifer menimbulkan nyeri• Pasien dari sadar bisa menjadi bingung bahkan apatis

– Stadium II (Kelelahan)/ Hipotermia sedang, 32-28°C

• Sumber glukosa tidak ada lagi (Hipoglikemia)• Terjadi bradikardia, aritmia, dan depresi

pernapasan• Pasien mulai berhalusinasi dan berperilaku

menyimpang tidak sadar• Tidak lagi dapat merasakan nyeri

– Stadium III (Paralisis)/ Hipotermia berat, + < 28°C

• Koma; refleks pupil hilang• Fibrilasi ventrikel, asistol, apnea• Terhentinya aliran darah ke otak

• PEMERIKSAAN– Urea dan elektrolit

• Hipotermia dapat menyebabkan gagal ginjal oliguri. Diduga akibat dari cardiac output rendah atau rhabdomyolysis. Hiperkalemia mungkin dapat terjadi

– Hitung darah lengkap• Trombositopenia dapat terjadi akibat dari

hepatosplenic sequestration. Volume sel sedikit meningkat sebagai akibat inti suhu tubuh turun.

– Glukosa• Penting untuk setiap pasien dengan penurunan tingkat

kesadaran.

– Koagulasi• Hipotermia dapat menyebabkan koagulopati, tapi ini sulit

untuk mendeteksi ini karena uji laboratorium dilakukan pada suhu tubuh 37 ° C, dan pada suhu ini koagulopati biasanya sudah terjadi

– Elektrokardiografi• Mendeteksi gelombang J klasik dan mendeteksi aritmia

– Gas Darah• Terjadi pembentukan asam laktat karena perfusi

jaringan yang buruk.

– Fungsi tiroid tes• Hipotiroidism adalah salah satu peneyebab

terjadinya hipotermia

• KOMPLIKASI