gangguan orientasi realita

download gangguan orientasi realita

of 21

Transcript of gangguan orientasi realita

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN ORIENTASI REALITAS

Oleh : KISSA BAHARI

Apa itu ORIENTASI ?

Kemampuan untuk mengenal lingkungan Hubungan dg waktu dan ruang, terhadap dirinya sendiri, dan hubungan dengan orang lain Gangguan orientasi = disorientasi pada waktu, tempat, orang akibat gangguan kesadaran

Apa itu KESADARAN ?Kemampuan mengadakan hubungan/relasi dengan diri sendiri dan lingkungannya serta melakukan pembatasan/limitasi hubungan terhadap diri sendiri dan lingkungannya

KESADARAN ditinjau menjadi 2

secara kuantitas secara kualitas

berdasar skala kesadaran (GCS)

kualitas kesadaran berubah, seperti pada pasien Psikotik. Kesadaran berubah adalah ketidak mampuan mengadakan hubungan dan pembatasan dalam taraf tidak sesuai dengan kenyataan.Jadi Gangguan Orientasi Realitas adalah : Ketidakmampuan mengenal realitas/kenyataan baik dirinya sendiri, maupun lingkungannya (waktu, tempat, orang, aturan)

Gangguan Orientasi Realitas terjadi pada pasien psikotik (mis: skizofrenia). 5 kategori gangguan pada skizofrenia :

Koginisi Sosialisasi Emosi Persepsi Perilaku/Psikomotor

Gejala primer skizofrenia (E. Bleuer ) :

Gangguan 6 A

A

sosiasi fek mbivalen utistik tensi ktivitas

Gejala sekundernya :Halusinasi, Waham, Gangguan daya ingat

PENGKAJIANFaktor predisposisi : Biologis

Gangguan perkembangan dan fungsi otak/ susunan saraf pusat, seperti Ab Normalitas otak khususnya area frontal, temporal, limbik. Perubahan kimia Otak : Dopamin berlebihan, Ketidak seimbangan dopamin dengan neurotransmiter lain, masalah pada sistem reseptor dopamin Gangguan tumbuh kembang pada pranatal, perinatal, neonatus, dan kanak-kanak

PsikologisKeluarga, pengasuh, dan lingkungansangat mempengaruhi respon psikologis klien. Sikap penolakan dan kekerasan dalam kehidupan klien. Penolakan dapat dirasakan dari ibu, pengasuh, atau teman yang bersikap dingin, cemas, tidak sensitif, atau bahkan terlalu melindungi. Pola asuh pada usia kanak-kanak yang tidak adekuat misalnya tidak ada kasih sayang, diwarnai kekerasan, kekosongan emosi. Konflik dan kekerasan dalam keluarga (pertengkaran orang tua, aniaya, dan kekerasan RT)

Sosial Budaya

kemiskinan, konflik sosial budaya (peperangan, kerusuhan) kehidupan yang terisolasi stress yang menumpuk.

Stressor Pencetus1. Biologis Gangguan Putaran Umpan balik yang mengatur proses informasi diotak *) Abnormalitas mekanisme pintu masuk otak yaitu ketidak mampuan secara selektif menanggapi rangsang 2. Stress lingkungan 3. Pemicu gejala yang menstimuli, sering menimbulkan episode baru penyakit terdiri ( stuart & laria, 2001) :

Kesehatan Nutrisi kurang Kurang tidur Ketidak seimbangan irama sikardian Kelelahan Infeksi Obat-obat CNS Hambatan Yan.Kes

Lingkungan Lingkungan yang memusuhi, kritik Masalah RT Kehilangan kebebasan hidup Perub. Pola ADL Kesukaran Berhub. Dengan orang lain Isolasi sosial Kurangnya dukungan sosial Tekanan kerja Stigmasasi Kemiskinan Kurangnya alat transport Ketidakmampuan mendapat kerja

Perilaku Merasa tidak mampu (HDR) Putus asa Merasa gagal (kehilangan motivasi) Kehilanangan kendali diri (demoralisasi) Perasaan dikuasai gejala Tidak dapat memenuhi keb. Spiritual Rendahnya kemampuan sosialisasi Perilaku agresif Perilaku kekerasan Ketidakmampuan pengobatan Ketidakmampuan penanganan gejala

*) PROSES INFORMASI DALAM OTAKMasukan InformasiSensori internal Biokimia Emosi Sensori Eksternal Visual Auditorik Taktil Gustatorik Olfaktorik

Proses di otak Perhatian pada info Daya ingat Pembelajaran Diskriminasi informasi Interpretasi Perorganisasian

Respon perilaku Proses kognitif Persepsi Emosi Psikomotor Sosial

RENTANG RESPON NEUROBIOLOGIS

RESPON ADAPATIF

RESPON MALADAPTIF

Pikiran logis Persepsi akurat Emosi konsisten dgn pengalaman Perilaku sesuai Mampu hub. sosial

Pikiran kadang menyimpang Reaksi emosioanal berlebihan/kurang Perilaku ganjil/tidak sesuai Menarik diri

Kelainan pikir/delusi Ketidak mampuan mengalami emosi Tidak teratur Isolasi sosial

Masalah fungsi kognisi/ proses pikir

Gangguan bentuk pikir : autistik, nonrealistik, dereistik Gangguan arus pikir : inkoheren, asosiasi longgar, sirkumstansialiti, neologisme dll Gangguan isi pikir : Delusi/waham (paranoid, kebesaran, agama, somatik, nihilistik) waham bizar (sisip pikir, kontrol pikir), fantasi dll

Ingatan : Kesulitan mengakses dan menggunakan ingatan, kerusakan ingatan jangka pendek/panjang Perhatian : ketidakmampuan untuk mempertahankan perhatian, konsentrasi buruk, maudah terganggu Pengambilan keputusan : kegagalan untuk mengabstrakkan , tidak dapat mengambil keputusan, kurang penghayatan, kerusakan penilaian, pikiran tak logis, kurang trampil dalam perencanaan, tidak mampu melakukan tugas.

Masalah fungsi persepsi

Masalah afek emosional

Halusinasi Ilusi depersonalisasi tumpul Apatis Anhedonia Dangkal/datar Inadequat Berlebihan Ambivalen dll

Masalah psikomotor/perilaku

Peningkatan aktivitas : gaduh gelisah katatonik, stereotipi, fleksibilitaserea, hiperaktivitas, dll Penurunan aktifitas : Hipoaktivitas, katalepsi, mutisme, avolisi (kurang energi dan dorongan)

Masalah sosial

Menarik diri Harga diri rendah Impulsif Manipulasi, dsb

Masalah keperawatan Gangguan Proses Pikir Isolasi sosial menarik diri Resiko perubahan persepsi sensori : Halusinasi Perilaku kekerasan Resiko MencederaiDiagnosa keperawatan Resiko mencederai b.d. perubahan persepsi sensori Perubahan persepsi sensori : Halusinasi b.d. menarik diri Isolasi sosial menarik diri b.d. HDR

Perubahan persepsi sensori : Halusinasi b.d. menarik diri Rencana keperawatan : Tujuan Umum : Klien dapat berhubungan dengan orang lain sehingga tidak terjadi halusinasi Tujuan Khusus : Klien dapat membina hubungan saling percaya menyebutkan penyebab menarik diri keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain melaksanakan hubungan sosial secara bertahap Mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan orang lain. memberdayakan sistem pendukung yang ada

Evaluasi Fokus pada klien : Perilaku klien berubah Dengan kontak mata, sentuhan, komunikasi non verbal Klien memulai pembicaraan Klien mampu mengambil keputusan dan mengemukakan pendapat sehingga harga diri dan rasa percaya diri klien meningkat. Klien menggunakan sumber koping yang adekuat.