GANGGUAN DISOSIATIF (KONVERSI)

download GANGGUAN DISOSIATIF (KONVERSI)

of 9

Transcript of GANGGUAN DISOSIATIF (KONVERSI)

GANGGUAN DISOSIATIF (KONVERSI)

OLEH NIM KELOMPOK

: MULIA ANANDA R. : I11106040 : IX

y Disosiasi adalah terpecahnya aktivitas mental yang

spesifik dari sisa kesadaran normal, seperti terpecahnya pikiran atau perasaan dari perilaku (misal, ketika kita bosan mengikuti kuliah, kita melamun dan ketika kuliah usai ternyata catatan kuliah tetap lengkap-tanpa menyadari bahwa kita telah melakukan hal itu). Disosiasi minor merupakan fenomena yang lazim terjadi.

y Gangguan disosiatif menunjukkan disosiasi berat yang

mengakibatkan timbulnya gejala-gejala yang berbeda dan bermakna dan mengganggu fungsi seseorang. y Gangguan tersebut cukup lazim terjadi, khususnya timbul pada orang yang masa kanak-kanaknya mengalami kekerasan fisik atau seksual dan sering timbul dalam bentuk komorbiditas dengan depresi mayor, gangguan somatisasi, gangguan stress pasca trauma, penyalahgunaan zat, gangguan kepribadian ambang, gangguan konduksi dan gangguan kepribadian antisosial.

Untuk diagnosis pasti maka hal-hal berikut ini harus ada : y Ciri-ciri klinis yang ditentukan untuk masing-masing gangguan yang tercantum pada F44. y Tidak ada bukti adanya gangguan fisik yang dapat menjelaskan gejala tersebut. y Bukti adanya penyebab psikologis dalam bentuk hubungan waktu yang jelas dengan problem dan peristiwa yang stressful atau hubungan interpersonal yang terganggu (meskipun disangkal pasien).

F444.0 Amnesia Disosiatif Diagnostik pasti memerlukan : y Amnesia, baik total maupun persial, mengenai kedian baru yang bersifat stress atau traumatic. y Tidak ada gangguan otak egmency

F.44.1 Fugue Disosiatif Ciri-ciri amnesia disosiatif: y Dengan sengaja melakukan perjalanan tertentu melampaui jerak yang biasa dilakukannya seharihari. y Tetap memepertahankan kemampuan mengurus diri yang mendasar dan melakukan interaksi sosial sederhana dengan orang yang belum dikenalnya.

F.44.2 Stupor Disosiatif Untuk diagnosis pasti harus ada : y Stupor, seperti yang sudah disebutkan tadi. y Tidak ditemukan adanya gangguan fisik atau gangguan psikiatrik lain yang dapat menjelaskan keadaan stupor tersebut. y Adanya masalah atau kejadian-kejadian baru yang penuh stress.

y F44.3 Gangguan Trans dan Kesurupan y F44.4-F44.7 Gangguan Disosiatif dari y y y y y y

gerakan dan Penginderaan F44.4 Gangguan motorik Disosiatif F.44.5 Konvulsi Dsosiatif F.44.6 Anestesia dan Kehilangan Sensorik Disosiatif F44.7 Gangguan Disosiatif campuran F44.8 Gangguan Disosiatif lainnya F44.9 Gangguan disosiatif YTT

Penatalaksanaany Penatalaksanaan dengan menggali kondisi fisik dan

neurologiknya. Bila tidak ditemukan kelainan fisik, perlu dijelaskan pada pasien dan dilakukan pendekatan psikologik terhadap penanganan gejalagejala yang ada. y Barbiturat kerja sedang dan singkat, seperti tiopenal dan natrium amobarbital diberikan secara intravena dan benzodiazepine dapat berguna untuk memulihkan ingtannya yang hilang. Pengobatan terpilih untuk fugue disosiatif adalah psikoterapi psikodinamika suportif-ekspresif.