Gangguan Disosiatif Dan form

5/14/2018 Gangguan Disosiatif Dan form - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-disosiatif-dan-form 1/30

GANGGUAN DISOSIATIF

(KONVERSI)

Dr. L. F. J. Kandou, SpKJBagian Psikiatri Fakultas Kedokteran

Universitas Sam Ratulangi



Gejala utama adalah adanya kehilangan(sebagian atau seluruh) dari integritas normalantara:

Ingatan masa lalu

Kesadaran identitas dan penginderaansegera, dan

Kontrol terhadap gerakan tubuh.

PENDAHULUAN



Istilah “konversi” digunakan secara luasdalam gangguan-gangguan ini dan

menunjukkan afek yang tidakmenyenangkan yang timbul karena problemdan konflik yang tidak dapat diatasi olehindividu, kemudian diubah menjadi gejala-

gejala.

PENDAHULUAN



Onset dan berakhirnya keadaan disosiatif seringkali berlangsung mendadak.

Namun pada umumnya semua bentukkeadaan disosiatif cenderung berakhirsetelah beberapa minggu atau bulan,

khususnya bila onsetnya berkaitan dengankejadian traumatik dalam kehidupan

PENDAHULUAN



Bila sudah berlangsung lebih dari 1 atau 2tahun sebelum berobat ke Psikiater, biasanya

resisten terhadap terapi.

Individu – individu dengan gangguandisosiatif sering kali menyangkal adanyakesulitan atau problem yang sebenarnyacukup jelas bagi orang lain.

PENDAHULUAN



Pedoman Diagnostik

Untuk diagnosis pasti, maka hal-hal dibawah iniharus ada:

Ciri-ciri klinis yang ditentukan untuk masing-masing gangguan yang tercantum pada F44

Tidak ada bukti adanya gnagguan fisik yangdapat menjelaskan gejala-gejala tsb.

Bukti adanya penyebab psikologis, dalam

bentuk hubungan waktu yang jelas denganproblem dan peristiwa yang “stressfull ” atauhubungan interpersonal yang terganggu(meskipun hal tersebut disangkal oleh pasien.)



Amnesia Disosiatif

Ciri utama adalah hilangnya daya ingat,biasanya mengenai kejadian penting yang baruterjadi, yang bukan disebabkan karenagangguan mental organik.

Amnesia tersebut biasanya terpusat mengenaikejadian traumatik, seperti kecelakaan atau

kesedihan tak terduga, dan biasanya parsialdan selektif.



Amnesia Disosiatif

Dewasa muda paling lazim terkena, keadaanyang paling ekstrim biasanya terjadi pada priayang sering mengalamai stress danpertempuran

Keadaan disosiatif nonorganik jarang pada usialanjut

Pedoman Diagnostik sesuai PPDGJ III



Fugue Disosiatif

Memiliki semua ciri Amnesia Disosiatif ditambah gejala melakukan perjalananmeninggalkan rumah atau tempat kerja yang

tampaknya disengaja dan selama itu yangbersangkutan dapat mengurus dirinya.

Biasanya hanya berlangsung beberapa hari,tetapi kadang-kadang dapat juga berlangsugnuntuk jangka waktu lama



Fugue Disosiatif

Perjalanan terorganisasi mungkin ke tempat-tempat yang sudah dikenal oleh yangbersangkutan dan yang mempunyai makna

emosional.




Stupor Disosiatif

Perilaku individu memenuhi kriteria untukstupor, akan tetapi dari pemeriksaan tidakdidapatkan adanya tanda penyebab fisik.

Stupor di diagnosis atas dasar sangatberkurangnya atau hilangnya gerakan-gerakanvolunter dan respons normal terhadaprangsangan dari luar seperti cahaya, suara, danperabaan.



Stupor Disosiatif

Individu berbaring atau duduk tanpa bergerak-

gerak untuk jangka waktu yang lama.

Hampir tidak ada pembicaraan atau gerakan

yang spontan atau disengaja. Meskipun dapatterjadi sedikit gangguan kesadaran, tonusotot-otot, postur tubuh, pernapasan, gerakanmata terkordinasi masih ada, sehingga jelas

menunjukkan bahwa yang bersangkutan tidaktidur dan tidak kehilangan kesadaran.




Gangguan Trans dan Kesurupan

Gangguan-gangguan yang menunjukkanadanya kehilangan sementara penghayatanakan identitas diri dan kesadaran terhadap

lingkungannya.

Dalam beberapa kejadian, individu tersebutberperilaku seakan-akan dikuasai olehkepribadian lain, kekuatan gaib, malaikat , ataukekuatan lain.



Gangguan Trans dan Kesurupan

Tidak ada penyebab organik dan bukan bagiandari gangguan jiwa tertentu




Gangguan Motorik Disosiatif

Kehilangan kemampuan untuk menggerakkanseluruh atau sebagian dari anggota gerak(tangan atau kaki)

Paralysis dapat bersifat parsial, dengangerakan yang lemah atau lambat, atau total.




Konvulsi Disosiatif

Dapat menyerupai kejang epileptik dalam halgerakannya, akan tetapi jarang disertai lidahtergigit, luka seirus karena jatuh saat serangan,dan inkontinensia urin (ngompol).

Tidak dijumpai kehilangan kesadaran




Anestesia dan Kehilangan

Sensorik Disosiatif

Baca Pedoman Diagnostik sesuai PPDGJ III



GANGGUAN SOMATOFORM

Dr. L. F. J. Kandou, SpKJBagian Psikiatri Fakultas Kedokteran

Universitas Sam Ratulangi



Ciri utama dari gangguan somatoform adalahadanya keluhan gejala fisik yang berulangyang disertai dengan permintaan

pemeriksaan medis, Meskipun sudah berkali-kali terbukti hasilnya

negatif dan juga sudah dijelaskan oleh dokterbahwa tidak ditemukan kelainan fisik yangmenjadi dasar keluhannya.

PENDAHULUAN



Pasien biasanya menolak upaya-upaya untukmembahas kemungkinan adanya penyebabpsikologis.

Tidak adanya saling pengertian antara dokterdan pasien mengenai kemungkinan

penyebab keluhan-keluhannya,menimbulkan frustrasi dan kekecewaan padakedua belah pihak.

PENDAHULUAN



Gangguan Somatisasi

Ciri utamanya adalah adanya gejala-gejala fisikyang bermacam-macam, berulang dan seringberubah-ubah, yang biasanya sudahberlangsugn beberapa tahun sebelum pasiendatang ke Psikiater

Kebanyakan pasien mempunyai riwayatpengobatan yang panjang dan sangatkompleks



Gangguan Somatisasi

Perjalanan gangguan ini bersifat menahun danberfluktuasi, lebih sering pada wanita daripadapria dan biasanya mulai pada usia dewasamuda.

Ketergantungan pada atau penyalahgunaanobat-obatan (biasanya sedativa dananalgesika) seringkali terjadi akibat seringnyamengalami rangkaian pengobatan.




Gangguan Hipokondrik

Ciri utama dari gangguan ini adalah adanyapreokupasi yang menetap akan kemungkinanmenderita satu atau lebih gangguan fisik yangserius dan progresif.

Depresi dan anxietas yang berat seringkalimenonjol dan mungkin memenuhi syaratuntuk satu diagnosis tambahan.




Gangguan ini jarang timbul untuk pertama kalisesudah usia 50 tahun dan perkembangangejala dan disabilitas biasanya kronik danberfluktuasi.

Sindrom ini dapat terjadi pada pria maupunwanita dan tidak ada karakteristik khusumengenai keluarga





Banyak pasien, terutama dengan gangguanyang masih ringa, tetap berobat pada dokterumum atau dokter specialis non psikiater.

Pasien biasanya menolak rujukan ke psikiater,kecuali bila dilakukan secepatnya padaperkembangan awal gangguan ini dan dengan

kerjasama yang baik antara dokter danpsikiater




Disfungsi Otonomik Somatoform

Keluhan-keluhan fisik yang ditampilkan olehpasien seakan-akan merupakan gejala dari sistemsaraf otonom.

Misalnya : sistem kardiovaskuler, gastrointestinal,pernapasan atau genitourinaria.

Yang lazim terjadi mengenai sistemkardiovaskuler (“cardiac neurosis” ), sistempernafasan (“hiperventilasi psikogenik dancegukan” ), dan sistem gastrointestinal (“gastricneurosis” dan “nervous diarrhoea”)



Disfungsi Otonomik Somatoform

Pasien dengan gangguan ini akan ditemukanbukti adanya stres psikologis atau problemyang tampaknya berkaitan dengan gangguanini.

Pedoman diagnostik sesuai PPDGJ III



Gangguan Nyeri Somatoform

Menetap

Keluhan yang predominan adalah nyeri berat,menyiksa, dan menetap, yang tidak dapatdijelaskan sepenuhnya atas dasar proses

fisiologis maupun adanya gangguan fisik

Nyeri timbul dalam hubungan dengan adanya

konflik emosional atau problem psikososialyang cukup jelas untuk dapat dijadikan alasandalam mempengaruhi terjadinya gangguan

tersebut.



Gangguan Nyeri Somatoform

Menetap

Dampaknya adalah meningkatnya perhatiandan dukungan baik personal maupun medisuntuk yang bersangkutan.

Nyeri yang diperkirakan timbul karena faktorpsikogenik pada gangguan depresif dan

skizofrenia, tidak boleh dimasukkan dalamkategori ini.




Gangguan Neurotik Lainnya

Neurasthenia

Sindrom Depersonalisasi – Derealisasi.


Gangguan Disosiatif Dan form

Documents

Transcript of Gangguan Disosiatif Dan form