Gangguan Disosiatif(1)

download Gangguan Disosiatif(1)

of 27

description

gangguan identitas disosiatif

Transcript of Gangguan Disosiatif(1)

Gangguan Disosiatif

Gangguan DisosiatifDissociative Identity DisorderPENDAHULUANLatar BelakangGangguan identitas disosiatif adalah suatu gangguan yang bersifat kontroversial yang ditandai oleh munculnya dua atau lebih kepribadian yang berbeda dari diri seseorangBiasanya disebabkan karena pernah memiliki trauma tentang pelecehan seksualSampai sejauh ini terapi yang paling banyak digunakan adalah psikoterapiSalah satu contoh psikoterapi yaitu hypnosisRumusan MasalahApakah yang dimaksud dengan gangguan identitas disosiatif?Apakah tanda dan gejala dari gangguan identitas disosiatif?Bagaimana pengaruh hypnosis terhadap gangguan identitas disosiatif?TujuanApakah yang dimaksud dengan gangguan identitas disosiatif?Apakah tanda dan gejala dari gangguan identitas disosiatif?Bagaimana pengaruh hypnosis terhadap gangguan identitas disosiatif?TINJAUAN PUSTAKAKonsep DiriKonsep diri adalah citra subjektif dari dalam diri yang kompleks dari perasaan, sikap dan persepsi bawah sadar dan sadarKomponen-komponen konsep diri terdiri atas citra tubuh, ideal diri, harga diri, penampilan peran dan identitas personalGangguan DisosiatifGangguan disosiatif merupakan suatu kategori kondisi yang melibatkan perubahan kognitif secara mendadak, seperti kehilangan memori atau kehilangan identitas secara mendadakPenyebab utama Dissociative Identity Disorder (DID) muncul dan berkepanjangan ketika anak memiliki pengalaman trauma di masa kecilPenderita DID sangat mudah dihipnotis, dan diyakini bahwa mudahnya mereka dihipnotis dimanfaatkan oleh mereka (tanpa disadari) untuk mengatasi stres dengan menciptakan kondisi dissosiatif yang mirip dengantranceuntuk mencegah munculnya ingatan yang menakutkan tentang berbagai kejadian traumatis (Butler dkk., 1996)Karena alasan ini, hipnotis umum digunakan dalam peanganan DID, (Putnam, 1993)PEMBAHASANMetode hypnosis pertama kali digunakan oleh Antoine Despine pada tahun 1830 dan terus berkembang pada abad ke-21Di dalam jurnal Hypnosis in the treatment of Dissociative Identity Disorder and Allied States: an overview and case studyPeneliti menggunakan bukan hanya relaksasi tetapi juga menggunakan imageryPada penelitian ini menggunakan jenis penelitian case study dimana peneliti meneliti seorang wanita yang bernama GwenGwen pernah diperkosa dan mengalami cedera akibat dipukul benda tumpul ketika dia menjalani sekolah hukumTeknik hipnosis dilakukan untuk memfasilitasi psikoterapi psikodinamik dasarHal yang dilakukan adalah sebagai berikut :Stabilization and preparation for trauma workMengeksplor masa lalu GwenMengurangi rasa malu pad GwenMembuat Gwen merasa nyaman dan stabilPutting the technique to work

Gwen menjadi counterphobic dan agresif terhadap pengalaman traumanya yang membuat dia menjadi percaya diri dan lebih kuatPeneliti menyarankan bahwa seorang terapis dan pasien harus merencanakan tiga kali waktu yang sesuai. Waktu yang pertama untuk pengenalan, kedua untuk trauma, dan yang terakhir untuk menstabilkanDi dalam jurnal The Effects of Hypnosis on Dissociative Identity Disorder : A Reexamination of the Evidence by Russel A Powell, PhD, Travis L Gee Iatrogenik merupakan penyakit yang diakibatkan oleh kesalahan diagnosis atau kealpaan dokter (KBBI)Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Ross dan Norton menunjukkan bahwa hipnosis merupakan salah satu perawatan yang tidak memberikan efek iatrogenik yang signifikanHasil menunjukkan bahwa pada pasien yang dihipnosis dan non hipnosis tidak ada perbedaan yang signifikan pada jumlah kriteria diagnostik yang ditemukan atau rata-rata perubahan kepribadian pada saat pelaporanNamun, ditemukan bahwa jumlah pasien yang dihipnosis melaporkan perubahan kepribadian yang lebih bervariasi dibandingkan dengan yang tidak dihipnosisBeberapa spesialis DID menyebutkan bahwa penggunaan hipnosis yang berlebihan akan memperparah kondisiDari penelitian ini menunjukkan bahwa klinisi menggunakan hipnosis untuk mendiagnosa dibandingkan dengan untuk penangananHipnosis hanyalah sebuah cara yang efektif untuk mendeteksi DIDPENUTUPKesimpulanGangguan disosiatif merupakan suatu kategori kondisi yang melibatkan perubahan kognitif secara mendadak, seperti kehilangan memori atau kehilangan identitas secara mendadakBiasa terjadi bila berada dalam kondisi stres tapi dapat juga tanpa stressGangguan disosiatif merupakan penyakit mental dengan gangguan kerusakan memori, kesadaran, identitas dan persepsiSalah satu penanganan gangguan identitas disosiatif adalah dengan terapi nonfarmakologi, salah satunya dengan cara hypnosisHypnosis banyak berperan dalam keberhasilan pengobatan pada pasien dengan kondisi dissociative identity disorder (DID). Pada Jurnal Hypnosys in the treatment of Dissociative Identity Disorder adn Allied States : An overview and case study didapatkan bahwa hypnosis berperan penting dalam kesuksesan psikoterapi yang utama dalam menangani DID Penelitian yang lain dalam jurnal The Effects of Hypnosis on Dissociative Identity Disorder : A Reexamination of the Evidence didapatkan kesimpulan bahwa Hipnosis hanyalah sebuah cara yang efektif untuk mendeteksi DIDImplikasi KeperawatanPerawat sebagai edukatorMemberi informasi kepada orang tua tentang gangguan identitas disosiatif dan terapi yang efektif untuk menangani gangguan tersebut.Memberi pengetahuan tentang tanda, gejala, dan pencegahan terjadinya gangguan identitas disosiatif, sehingga keluarga dapat segera membawa pasien ke pusat pelayanan kesehatan saat terdapat tanda dan gejala yang membahayakan.Perawat sebagai fasilitatorBekerja sama dengan tenaga ahli dalam memberikan pelayanan, konsultasi dan penyuluhan mengenai gangguan disosiatif disorder. Perawat sebagai pemberi asuhanMemberikan asuhan keperawatan yang tepat sehingga gejala yang timbul dapat segera tertangani dan komplikasi dari tindakan dapat dicegah.Berkolaborasi dengan tenaga medis lain dalam pemberian obat dan terapi yang dibutuhkan dalam rangka pemulihan pasien. SaranBagi mahasiswaMahasiswa dapat mencari penelitian terbaru mengenai gangguan identitas disosiatif dan penatalaksanaannya.Mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuan mengenai gangguan identitas disosiatif dengan membaca referensi sebanyak-banyaknyaBagi masyarakatMasyarakat diharapkan mengetahui tanda dan gejala dari gangguan disosiatif melalui promosi kesehatan.Masyarakat diharapkan mengetahui penyebab dan factor risiko dari gangguan identitas disosiatif dan meminimalisirnya sehingga kasus tersebut dalam masyarakat dapat mengalami penurunan.Bagi perawatPerawat diharapkan untuk memberi penyuluhan promosi kesehatan kepada masyarakat agar masyarakat mengetahui tentang gangguan identitas disosiatif sehingga dapat mengurangi terjadinya kasus tersebut.Perawat diharapkan mengetahui penelitian terbaru mengenai gangguan identitas disosiatif dan dapat menyeleksi tentang penatalaksanaan yang terbaru dan sesuai agar dapat dapat diterapkan kepada pasien.

DAFTAR PUSTAKAButcher, J. N.,Mineka, S., Hooley, J. M. (2008).Abnormal Psychology:Core Concepts. Boston; Pearson

Davison, G. C., Neale, J. M., Kring, A. M. (2006).Psikologi Abnormal(Edisi ke-9) (Noermalasari Fajar, Trans). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Kluft, R. P. (2012). Hypnosis in the treatment of Dissociative Identity Disorder and. South African Journal of Psychology,, 146-155.

Russell A Powell, T. L. (1999). The Effects of Hypnosis on Dissociative Identity Disorder: A Reexamination of the Evidence. 914916.