GAMBARAN STATUS GIZI BALITA UMUR 24

2
GAMBARAN STATUS GIZI BALITA UMUR 24-59 BULAN BERDDASARKAN ASUPAN MAKANAN PADA KELUARGA MISKIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMASN BUNOBOGU KECAMATAN BUNOBOGU KABUPATEN BUOL SULAWESI TENGAH Oleh: Darniati K11106257 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Makassar 2008 ABSTRAK Masalah gizi, meskipun sering berkaitan dengan masalah kekurangan pangan, pemecahannya tidak selalu berupa peningkatan produksi dan pengadaan pangan. Pada kasus tertentu, seperti dalam keadaan krisis (bencana kekeringan, kekacauan sosial, krisis ekonomi), masalah gizi muncul akibat masalah ketahanan pangan di tingkat rumah tangga, yaitu kemampuan rumah tangga memperoleh makanan untuk semua anggotanya. Menyadari hal itu, peningkatan status gizi masyarakat khususnya anak balita memerlukan kebijakan yang untuk memperoleh makanan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya. Pendapatan merupakan faktor yang menentukan kemampun daya beli keluarga untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan. Tingkat pendapatan merupakan hal yang penting dalam menentukan pola konsumsi keluarga, jika tingkat pendapatan naik maka jumlah dan jenis makanan cenderung untuk membaik juga. Jadi meningkatnya pendapatan seseorang terjadi pula perubahan dalam susunan makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran status gizi berdasarkan asupan makanan anak balita umur 24-59 bulan pada keluarga miskin di wilayah kerja Puskesmas Bunobogu Kecamatan Bunobogu Kabupaten Buol. Jenis penelitian ini adalah survei deskriptif. Sampel adalah anak balita usia 24-59 bulan dari keluarga miskin yang ada di wilayah kerja Puskesmas Bunobogu Kabupaten Buol Tahun 2008, sejumlah 66 sampel. Pengambilan sampel secara Systematic random sampling. Berdasarkan indicator BB/U menunjukan status gizi balita dengan kategori baik sebanyak 32 orang (48,5%),kurang sebanyak 32 orang (48,5%) dan kategori buruk sebanyak 2 orang (3,0%). Status gizi berdasarkan asupan energy dengan persentase tertinggi yaitu status gizi baik dengan asupan energy cukup sebanyak 10 orang (52,6%), berdasarkan asupan protein dengan persentase tertinggi yaitu status gizi kurang dengan asupan protein kurang sebanyak 29 orang (50,0%), berdasarkan asupan lemak dengan persentase tertinggi yaitu status gizi kurang dengan asupan lemak kurang sebanyak 30 orang (50,0%), berdasarkan asupan karbohidrat

Transcript of GAMBARAN STATUS GIZI BALITA UMUR 24

Page 1: GAMBARAN STATUS GIZI BALITA UMUR 24

GAMBARAN STATUS GIZI BALITA UMUR 24-59 BULAN BERDDASARKAN ASUPAN

MAKANAN PADA KELUARGA MISKIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMASN BUNOBOGU

KECAMATAN BUNOBOGU KABUPATEN BUOL SULAWESI TENGAH

Oleh: Darniati K11106257 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Makassar 2008

ABSTRAK

Masalah gizi, meskipun sering berkaitan dengan masalah kekurangan pangan,

pemecahannya tidak selalu berupa peningkatan produksi dan pengadaan pangan. Pada kasus

tertentu, seperti dalam keadaan krisis (bencana kekeringan, kekacauan sosial, krisis ekonomi),

masalah gizi muncul akibat masalah ketahanan pangan di tingkat rumah tangga, yaitu

kemampuan rumah tangga memperoleh makanan untuk semua anggotanya. Menyadari hal itu,

peningkatan status gizi masyarakat khususnya anak balita memerlukan kebijakan yang untuk

memperoleh makanan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya. Pendapatan merupakan

faktor yang menentukan kemampun daya beli keluarga untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan.

Tingkat pendapatan merupakan hal yang penting dalam menentukan pola konsumsi keluarga,

jika tingkat pendapatan naik maka jumlah dan jenis makanan cenderung untuk membaik juga.

Jadi meningkatnya pendapatan seseorang terjadi pula perubahan dalam susunan makanan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran status gizi berdasarkan asupan

makanan anak balita umur 24-59 bulan pada keluarga miskin di wilayah kerja Puskesmas

Bunobogu Kecamatan Bunobogu Kabupaten Buol. Jenis penelitian ini adalah survei deskriptif.

Sampel adalah anak balita usia 24-59 bulan dari keluarga miskin yang ada di wilayah kerja

Puskesmas Bunobogu Kabupaten Buol Tahun 2008, sejumlah 66 sampel. Pengambilan sampel

secara Systematic random sampling.

Berdasarkan indicator BB/U menunjukan status gizi balita dengan kategori baik sebanyak 32

orang (48,5%),kurang sebanyak 32 orang (48,5%) dan kategori buruk sebanyak 2 orang (3,0%).

Status gizi berdasarkan asupan energy dengan persentase tertinggi yaitu status gizi baik

dengan asupan energy cukup sebanyak 10 orang (52,6%), berdasarkan asupan protein dengan

persentase tertinggi yaitu status gizi kurang dengan asupan protein kurang sebanyak 29 orang

(50,0%), berdasarkan asupan lemak dengan persentase tertinggi yaitu status gizi kurang

dengan asupan lemak kurang sebanyak 30 orang (50,0%), berdasarkan asupan karbohidrat

Page 2: GAMBARAN STATUS GIZI BALITA UMUR 24

persentase tertinggi yaitu status gizi kurang dengan asupan karbohidrat kurang sebanyak 28

orang (49,1%). Anak balita yang mempunyai status gizi baik, lebih banyak mempunyai

pendapatan keluarga cukup sebanyak 11 orang (50,0%) disbanding pendapatan keluarga

kurang sebanyak 21 orang (47,7%). Rendahnya asupan pada balita disebabkan oleh kurangnya

pengetahuan ibu dan kemampuan ekonomi masyarakat.

Penelitian ini menyarankan perlunya penyuluhan kepada ibu-ibu tentang kandungan gizi

makanan, diperlukan demonstrasi makanan tradisional yang diperkaya dengan kandungan gizi.

Pemantauan status gizi anak harus terus menerus dilaksanakan disertai dengan upaya

peningkatan pengetahuan pola pengasupan gizi.

Daftar Bacaan : 29 (1996-2007)