Gambaran Radiologi Pada Trauma Hepar

26
Pembimbing: Dr. Iskandar Zakaria Sp.Rad Gambaran Radiologi pada Trauma Hepar Oleh : Zulham Effendy Rizky Putri Aushiva Eva Miranda Fitri

description

radiology imaging

Transcript of Gambaran Radiologi Pada Trauma Hepar

Gambaran Radiologi pada Trauma Hepar

Pembimbing:Dr. Iskandar Zakaria Sp.RadGambaran Radiologi pada Trauma HeparOleh :Zulham EffendyRizky Putri AushivaEva Miranda FitriPendahuluan

Hepar adalah salah satu organ yang paling sering cedera dalam trauma abdomenTrauma tumpul abdomen paling sering mencederai organ limpa (40%-55%), hepar (35-45%), dan usus halus (5-10%).Angka mortalitas akibat trauma tumpul hepar berkisar 4,1% hingga 11,7%.Anatomi

Fungsi HatiTrauma heparTrauma yang timbul setelah trauma tumpul ataupun penetrasi pada bagian atas abdomen sehingga terdapat cedera pada hepar

Patofisiologi trauma hepar3 mekanisme, yaitu :Akselerasi dan deselerasiHantaman atau durapaksa langsungGaya kompresi eksternal

Gejala KlinisSering disertai dengan adanya fraktur costa VII - IX. Pada pemeriksaan fisik :Nyeri pada abdomen kuadran kanan atas.Nyeri tekan dan defansmuskulerApabila terdapat laserasi/ bekas pukulan langsung pada abdomen kuadran kanan atas curiga laserasi hepar

Rontgen X-rayTidak spesifik dalam menentukan trauma hepar.Berguna dalam evaluasi tulang rusuk dan cedera tulang belakang yang dapat menyertai adanya ruptur hepar.Pada foto thorax dapat ditemukannya fraktur tulang costa kanan bawah, pneumoperitoneum, cedera diafragma, perpindahan organ dan adanya benda asing logam dapat mendasari adanya trauma hepar. Pemeriksaan Radiologi Pada Trauma HeparPemeriksaan Rontgen X-Ray

USGSering digunakan untuk evaluasi pasien yang mengalami trauma tumpul abdomen.Mencari cairan bebas intraperitoneal yang hampir sama dengan pemeriksaan DPL dalam mendeteksi hemoperitoneumKeuntungan dari pemeriksaan USG pada trauma abdomen adalah bersifat non invasif, bebas radiasi, cepat serta berguna saat resusitasi dan evaluasi di IGD.USGHematoma subcapsular Berbentuk elips dengan akumulasi cairan, hematoma bersifat anechoic menjadi semakin lebih echogenic selama 24 jam.

Laserasi hepar Terlihat sedikit echogenic dan menjadi hipoechoic dengan berjalannya waktu.

Contusion hepar mirip dengan hematoma pada hepar, namun bersifat hipoechoic dan menjad hiperechoic. USG FASTGambaran USG FAST yang memperlihatkan adanya darah diantara hepar dan ginjal karena trauma hepar

USG FASTGambaran USG FAST yang memperlihatkan adanya darah diantara hepar dan ginjal dan disertai dengan bekuan darah (hiperekoik).

Pemeriksaan USGGambaran dari kontusio hepar. Terdapat gambaran hiperechoic di area hepar dengan hematoma.

Gambaran USG pada kontusio hepar 7 hari pasca trauma terlihat ukuran hematoma yang mengecil

Gambaran kontusio hepar pada 3 hari pasca trauma hepar dengan hematoma.Pemeriksaan USG

Pada ruptur hepar terlihat gambaran anechoic yang berkumpul dan hematoma yang tidak jelas terlihat.Gambaran hiperechoic yang berkumpul pada bagian lateral kanan dengan subcabsular hematomaPemeriksaan CT-ScanSensitifitas 92%97% dan spesifisitas 98,7% terutama CT-Scan dengan kontras dapat memberikan informasi yang penting dalam perawatan pasien.

CT scan pada trauma abdomen harus diberikan dengan cairan kontras, tanpa pemberian intravena kontras memiliki nilai yang terbatas dalam mendeteksi trauma hati, tetapi bisa berguna dalam pemantau identifikasi hemoperitonium dan penyembuhan cedera hepar. Tingkatan trauma hepar berdasarkan AAST (American Association for the Surgery of Trauma) ;

Grade ISubcapsular hematoma 3cm diameter.

Grade IVParenchymal/supcapsular hematoma> 10cm in diameterDestruksi lobus hepar

Grade VGlobal destruction or devascularization of the liver.

Grade VIterjadi kerusakan menyeluruh sehingga terjadi tarikan dan hepar berpindah posisi / avulusi hepar.

Magnetic Resonance Imaging (MRI)Pada keadaan trauma hepar, MRI tidak terlalu bermanfaat dibandingkan dengan CT-Scan.Lebih sering digunakan pada saat follow up lebih lanjut atau monitoring kondisi hepar dan duktus pancreatik biliaris, dan lebih bermanfaat pada pasien hamil dengan trauma abdomen yang tidak boleh mendapatkan radiasi sinar x pada CT-Scan.Pada gambar 1A merupakan MRI T1-weighted potongan aksial 1 jam pasca cedera pada laki-laki, 52 tahun, tampak gambaran hipointens pada hepar dan gambaran isointens pada hemoperitoneum, pada T2-weighted (1B) terlihat lesi pada hepar dan hemoperitoneum dengan gambaran hiperintens. Pada gambar 2A merupakan MRI T1-weighted potongan aksial pada anak laki-laki, 16 tahun pasca 17 hari pasca trauma terlihat kesan pada hepar dengan gambaran heterogen intens (isointens, hiperintens, dan hipointens) disertain gambaran hemoperitoneum yang isointens. Pada gambar 2B terlihat lesi di hepar dan hemoperitoneum yang hiperintens.

TERIMAKASIH