Pemeriksaan Radiologi Konvensional Pada Trauma Toraks

21
Oleh Puralita kurniawati Didi RSUD CILEGON PANGGUNG RAWI

description

pemeriksaan konvensional torak

Transcript of Pemeriksaan Radiologi Konvensional Pada Trauma Toraks

Page 1: Pemeriksaan Radiologi Konvensional Pada Trauma Toraks

Oleh Puralita kurniawati

Didi

RSUD CILEGON PANGGUNG RAWI

Page 2: Pemeriksaan Radiologi Konvensional Pada Trauma Toraks
Page 3: Pemeriksaan Radiologi Konvensional Pada Trauma Toraks
Page 4: Pemeriksaan Radiologi Konvensional Pada Trauma Toraks

Trakea merupakan tuba panjang merentang dari VC 6 s/d VT 5 kemudian membelah menjadi 2 bronkus primer.

Aorta dan Vena Cava Superior merupakan 2 pembuluh darah besar yang mengalirkan darah masuk dan keluar jantung.

Tymus merupakan kelenjar endokrin terletak di bagian posterior torak terhadap sternum, diatas jantung. Mengecil seiring pertambahan usia. Menghasilkan hormon timosin untuk perkembangan sistem imun.

Page 5: Pemeriksaan Radiologi Konvensional Pada Trauma Toraks

Jantung merupakan organ berongga yang memiliki 4 ruang. Berfungsi untuk memompa darah.

Paru sebagai organ respirasi. Memiliki 3 lobus pada paru kanan dan 2 lobus pada paru kiri.

Esofagus adalah tuba muskular berfungsi untuk menggerakkan makanan dari faring ke lambung.

Page 6: Pemeriksaan Radiologi Konvensional Pada Trauma Toraks

Definisi : Trauma adalah keadaan yang disebabkan oleh luka atau cedera yag terjadi pada dada.

Trauma di bagi* Tajam : ex; luka tusuk*Tumpul: Ex; kecelakan

Trauma tumpul toraks dapat mempengaruhi komponen dinding toraks dan rongga toraks.

Page 7: Pemeriksaan Radiologi Konvensional Pada Trauma Toraks

Tujuan dilakukkan pemeriksaan radiologi untuk mencari adanya fraktur, corpus alienum, mencari kelaian pada mediastinum, dan adanya hemato atau pneumotorak.

Pemeriksaan yang di lakukan dengan cara konvensional berupa :◦ Rontgen◦ USG

Page 8: Pemeriksaan Radiologi Konvensional Pada Trauma Toraks

Tanda-tanda radiografi yang paling sensitif (tetapi tidak spesifik) adalah pelebaran mediastinum dan kehilangan definisi dari arkus aorta

Page 9: Pemeriksaan Radiologi Konvensional Pada Trauma Toraks
Page 10: Pemeriksaan Radiologi Konvensional Pada Trauma Toraks

Tampak bayangan bercak di paru. Opasifikasi abnormal parenkim paru pada pasien trauma dapat sebagai hasil dari atelektasis, aspirasi, edema, pneumonia, trauma paru-paru (kontusio dan laserasi) dan biasanya etiologinya multifaktorial

Page 11: Pemeriksaan Radiologi Konvensional Pada Trauma Toraks
Page 12: Pemeriksaan Radiologi Konvensional Pada Trauma Toraks

Indikasi dari robekan trakea adalah elevasi tulang hyoid ke VC3, yang dapat terlihat pada rontgen lateral.

Tanda lain dari transeksitrakea adalah overdistensi akut dari cuff pipa endotrakea (ETT), secara langsung dimana ini menambah diameter normal trakea

Tanda fallen lung sign jarang terlihat namun sangat menyokong tanda robekan bronkial yang bisa terlihat pada radiografi dada. Paru menjauh dari hilus

Page 13: Pemeriksaan Radiologi Konvensional Pada Trauma Toraks

Gambar 2.10 :Trakeal tear . Radiografi dada posisi supinasi AP pada wanita muda yang menglami kecelakaan lalu lintas yang menunjukkan

overdistensi balonendotrakeal tube pada sisi dimana terjadi herniasi balon melalui trakeal tear

Page 14: Pemeriksaan Radiologi Konvensional Pada Trauma Toraks

Hal yang didapat pada gambaran rontgen termasuk gambaran diafragma normal, pneumotoraks, perpindahan tempat dari isi perut, seperti hati, limpa, ke dalam toraks, perpindahan tempat dari NGT di dalam gaster, pleura efusi, gambaran elevasi dari diafragma, kontur diafragma yang tidak teratur, fraktur tulang iga dan pergeseran mediastinum pada kejadian pleura efusi ataupun pnemotoraks

Page 15: Pemeriksaan Radiologi Konvensional Pada Trauma Toraks

SIGN TRAUMA RUPTUR DIAFRAGMA

Page 16: Pemeriksaan Radiologi Konvensional Pada Trauma Toraks

Ruptur Diafragma. Radiografi toraks. Terlihat

herniasi dari isi perut yang mengembung melampaui

diafragma kiri ke dalam hemitoraks kiri (pada

panah putih danhitam). Terlihat pergeseran

mediastinum ke kanan, fraktur iga kiri, dan

opaksikasi dari paru kiri akibat cedera parenkim. Ruptur Diafragma. Foto

toraks AP. Terlihat massa di hemitoraks bagian

bawah kiri yang tak terlihat herniasi.

Perpindahan tempat dari NGT (panah), dan

pergeseran mediastinum ke kanan

Page 17: Pemeriksaan Radiologi Konvensional Pada Trauma Toraks

Tanda-tanda radiografi pneumotoraks pada pasien telentang meliputi

(a) tanda sulkus dalam, yang merupakan, lusen sulkus kostofrenikus;

(b) peningkatan relatif dalam lusensi di basal paru-paru yang terkena.

(c) tanda diafragma ganda, yang dibentuk oleh permukaan antara bagian ventral dan dorsal dari pneumotoraks dengan aspek anterior dan posterior hemidiafragma tersebut.

Page 18: Pemeriksaan Radiologi Konvensional Pada Trauma Toraks
Page 19: Pemeriksaan Radiologi Konvensional Pada Trauma Toraks

Radiografi dada pada pasien dengan ruptur esofagus dapat menunjukkan pneumomediastinum persisten berat atau pneumotoraks, efusi pleura, garis paraspinal melebar, dan opasifikasi retrokardiak-paru.

Page 20: Pemeriksaan Radiologi Konvensional Pada Trauma Toraks

Dinding dada memiliki banyak jaringan pembuluh darah berasal dari arteri interkostal dan mammary internal. Patah tulang rusuk dapat mencederai arteri atau vena dan mengakibatkan perdarahan dari permukaan tulang. Sejumlah besar darah dapat menumpuk dalam subkutan atau ruang ekstrapleural dada.

Page 21: Pemeriksaan Radiologi Konvensional Pada Trauma Toraks