GAMBARAN PELAYANAN SKPD

6
GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Rumah Sak it Umum Daerah Majalay a RSUD Majalaya adalah RSUD milik PEMDA Kabupaten Bandung awalnya adalah Puskesmas yang dibangun tahun 1951 dan mulai dipergunakan Tahun 1955, karena perkembangannya menjadi Rumah sakit Tipe   D sejak Tahun 1980, dan pada Tahun 1988 Rumah Sakit mengalami transformasi menjadi Rumah Sakit Kelas   C karena telah memenuhi persyaratan sebagai sebuah Rumah Sakit dengan 4 Spesialisasi Dasar, sesuai dengan SK. Menkes No. 105/MENKES/SK/II/1988. Sesuai dengan Rencana Peningkatan dan Pengembangan Rumah Sakit dan hasil Studi Kelayakan Peningkatan Kelas “C” menjadi Kelas “B” maka melalui surat keputusan Menteri Kesehatan Nomor 769/MENKES/SK/VI/2010 tentang peningkatan kelas RSUD Majalaya Kabupaten Bandung pada tanggal 24 juni tahun 2010 telah ditetapkan menjadi Rumahh Sakit Umum Daerah Kelas “B”. Seiring dengan hal tersebut telah dilaksanakan pembangunan diberbagai bidang diantaranya yaitu Pembangunan Gedung Instalasi Gawat Darurat, rehabilitasi Gedung untuk ICU, dan rehabilitasi bangunan untuk gedung hemodialisa serta perencanaan pembangunan gedung rawat inap, Gedung Workshop, Gedung Asrama dan Pemagaran Rumah Sakit serta penunjang lainnya. RSUD Majalaya dalam rancangan RENSTRA bisnis badan layanan umum daerah ( BLUD )-SKPD 2010   2014 , melalui surat keputusan N0 :900/kep.493-0rg/2009 tanggal 23 desember 2009 telah dibentuk menjadi Badan Layanan Umum ( B L U D ) setelah memenuhi persyaratan administrasi dan persyaratan lainnya yang telah ditentukan. Lokasi Rumah Sakit Umum Daerah Majalaya di Jl. Cipaku No.87 terletak di kampung EbahDesa Cipaku Kecamatan Paseh dan RSUD ini lebih dikenal dengan sebutan RS. Ebah mempunyai luas tanah : 27.890 M2 dengan luas bangunan sekarang : 7.069 M2.Cakupan areanya meliputi kecamatan : Paseh, Majalaya, Ciparay, Ibun, Pacet, Kertasari, Baleendah, Cikancung, Rancaekek, Cicalengka, dan Nagreg dengan batas sebagai berikut : - Sebelah utara berbatasan dengan kabupaten Subang - Sebelah barat berbatasan dengan kabupaten cianjur - Sebelah timur berbatasan dengan kabupaten semedang - Sebelah selatan berbatasan dengan kabupaten Garut Namun akses ke RSUD Majalaya sendiri kurang lancar karena tidak terdapat jalur angkutan Kota yang melewati Rumah Sakit sehingga angkutan umum yang tersedia hanya Sado, Ojek dan Becak, disamping itudi mulut  jalan arah dari Barat menuju RS terdapat Pasar yang senant iasa padat dengan kemaceta n lalulintas yang parah, hal tersebut sangat tidak menguntungkan bagi RSUD Majalaya.  A. Tugas dan Fungsi  A.1. Tugas Pokok RSUD Majalaya sebagai tempat pelayanan kesehatan mempunyai Tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 BAB III Pasal 4 tentang Rumah Sakit yaitu yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan.

description

kesehatan

Transcript of GAMBARAN PELAYANAN SKPD

  • 5/25/2018 GAMBARAN PELAYANAN SKPD

    1/6

    GAMBARAN PELAYANAN SKPD

    2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

    Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Majalaya RSUD Majalaya adalah RSUD

    milik PEMDA Kabupaten Bandung awalnya adalah Puskesmas yang dibangun tahun 1951 dan mulai

    dipergunakan Tahun 1955, karena perkembangannya menjadi Rumah sakit Tipe D sejak Tahun 1980,

    dan pada Tahun 1988 Rumah Sakit mengalami transformasi menjadi Rumah Sakit KelasC karena telah

    memenuhi persyaratan sebagai sebuah Rumah Sakit dengan 4 Spesialisasi Dasar, sesuai dengan SK.

    Menkes No. 105/MENKES/SK/II/1988. Sesuai dengan Rencana Peningkatan dan Pengembangan Rumah

    Sakit dan hasil Studi Kelayakan Peningkatan Kelas C menjadi Kelas B maka melalui surat keputusan

    Menteri Kesehatan Nomor 769/MENKES/SK/VI/2010 tentang peningkatan kelas RSUD Majalaya

    Kabupaten Bandung pada tanggal 24 juni tahun 2010 telah ditetapkan menjadi Rumahh Sakit Umum

    Daerah Kelas B. Seiring dengan hal tersebut telah dilaksanakan pembangunan diberbagai bidang

    diantaranya yaitu Pembangunan Gedung Instalasi Gawat Darurat, rehabilitasi Gedung untuk ICU, dan

    rehabilitasi bangunan untuk gedung hemodialisa serta perencanaan pembangunan gedung rawat inap,

    Gedung Workshop, Gedung Asrama dan Pemagaran Rumah Sakit serta penunjang lainnya. RSUD

    Majalaya dalam rancangan RENSTRA bisnis badan layanan umum daerah ( BLUD )-SKPD 20102014 ,

    melalui surat keputusan N0 :900/kep.493-0rg/2009 tanggal 23 desember 2009 telah dibentuk menjadi

    Badan Layanan Umum ( B L U D ) setelah memenuhi persyaratan administrasi dan persyaratan lainnya

    yang telah ditentukan. Lokasi Rumah Sakit Umum Daerah Majalaya di Jl. Cipaku No.87 terletak di

    kampung EbahDesa Cipaku Kecamatan Paseh dan RSUD ini lebih dikenal dengan sebutan RS. Ebah

    mempunyai luas tanah : 27.890 M2 dengan luas bangunan sekarang : 7.069 M2.Cakupan areanya

    meliputi kecamatan : Paseh, Majalaya, Ciparay, Ibun, Pacet, Kertasari, Baleendah, Cikancung,

    Rancaekek, Cicalengka, dan Nagreg dengan batas sebagai berikut :

    - Sebelah utara berbatasan dengan kabupaten Subang

    - Sebelah barat berbatasan dengan kabupaten cianjur

    - Sebelah timur berbatasan dengan kabupaten semedang

    - Sebelah selatan berbatasan dengan kabupaten Garut

    Namun akses ke RSUD Majalaya sendiri kurang lancar karena tidak terdapat jalur angkutan Kota yang melewati

    Rumah Sakit sehingga angkutan umum yang tersedia hanya Sado, Ojek dan Becak, disamping itudi mulut

    jalan arah dari Barat menuju RS terdapat Pasar yang senantiasa padat dengan kemacetan lalulintas yangparah, hal tersebut sangat tidak menguntungkan bagi RSUD Majalaya.

    A. Tugas dan Fungsi

    A.1. Tugas Pokok

    RSUD Majalaya sebagai tempat pelayanan kesehatan mempunyai Tugas memberikan pelayanan kesehatan

    perorangan secara paripurna. Sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009

    BAB III Pasal 4 tentang Rumah Sakit yaitu yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan perorangan

    adalah setiap kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan untuk memelihara

    dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan.

  • 5/25/2018 GAMBARAN PELAYANAN SKPD

    2/6

    A.2. Fungsi

    Untuk menjalankan tugas tersebut sebagaimana pasal 4 Juncto pasal 5 Undangundang Rumah Sakit tahun

    2009 mempunyai fungsi :

    a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah

    sakit.

    b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat

    kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.

    c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka penigkatan kemampuan

    dalam pemberian pelayanan kesehatan .

    d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka

    peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.

    Tugas pokok dan fungsi ini diringkas dalam struktur organisasi sebagaimana akan dijelaskan di bawah ini

    B. Struktur Organisasi

    Rumah Sakit Umum Daerah Majalaya dipimpin oleh Direktur yang membawahi satu orang Kepala Bagian Tata

    Usaha, tiga orang Kepala Bidang, tiga orang Kepala Sub.Bagian dan enam orang Kepala Seksi,seperti

    Bagan

    Struktur di bawah ini :

    2.1. Sumberdaya SKPDData Kepegawaian RSUD Majalaya.A. Kepegawaian2.2.2 SARANA BANGUNAN Terdiri dari :I. Gedung Medical Record yang berada di lantai 2 (Dua)II. Gedung Poliklinik, meliputi :

    Lantai Dasar terdiri dari 12 ( dua belas ) Ruangan.Lantai 2 terdiri dari 10 Ruangan.Lantai 3 terdiri dari 10 Ruangan.

    III. Gedung IGD, terdiri dari 2 ( dua ) LantaiIV. Gedung pelayanan Unit HemodialisaV. Gedung Koperasi Karyawan RSUD Majalaya

    VI. Gedung/ Ruang Perawatan, terdiri dari 10 Ruangan.VII. Gedung / Ruang Jenazah.

    VIII. Gedung Laundry.IX. Gedung IPAL.

    X. Gedung / Ruang Dapur ( Instalasi Gizi )XI. Bangunan MesjidXII. Gedung IPSRSXIII. Gedung Dokter Jaga.2.2.3 SARANA TEMPAT TIDUR

    Rumah Sakit Umum Daerah Majalaya mempunyai kapsitas tempat tidur sebanyak215 Tempat Tidur, dengan lokasi :

  • 5/25/2018 GAMBARAN PELAYANAN SKPD

    3/6

    - Ruang kelas III- Ruang Kelas II- Ruang Kelas I- Ruang VIP- Ruang IGD- ICU- Hemodialisa- Poliklinik

    2.2.4 Fasilitas lain terdiri dari :-Listrik PLN : 105 Kva- Generator set : - 65Kva- 110 Kva

    - Air Bersih : a. PDAMb. Artesis

    c. Sumur GaliTelepon : - 2 Saluran External- 41 Saluran Internal(FABX )

    -Koperasi Rumah Sakit.-Kantin Rumah Sakit.

    2.2.5 SARANA TRANSPORTASI, Terdiri dari :1. Kendaraan Roda 4 (empat) ada 8 (delapan) unit, terdiri dari:

    - 5 Buah Kendaraan Operasional.- 2 Buah Kendaraan Ambulan.- 1 Buah Kendaraan Jenazah.2. Kendaraan Roda 2 (Dua) ada 4 (Empat) Buah.

    2.2.6 JENIS PELAYANAN YANG TERSEDIARSUD Majalaya memberikan pelayanan kesehatan baik umum maupunspesialis dengan rincian sebagai berikut :1. Pelayanan Rawat JalanSetiap tahun kunjungan pasien pelayanan rawat jalan memiliki trend yangmeningkat rata-rata sebesar 9% per tahun. Dengan demikian, dalam upayameningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat perlu penambahan tenaga.Adapun pelayanan rawat jalan RSUD majalaya adalah sebagai berikut :

    Poli Penyakit DalamPoli Kesehatan AnakPoli Penyakit BedahPoli Penyakit Kebidanan dan KandunganPoli Penyakit Telinga Hidung dan Tenggorokan (THT)Poli Penyakit SarafPoli Penyakit Kulit dan KelaminPoli Penyakit MataPoli Kesehatan JiwaPoli Bedah OrthopaediPoli Klinik Gigi Spesialis :

    o Bedah Muluto Orthodonti

    Poli Klinik Umum :

    o Poli Klinik Umum Anako Poli Klinik Umum Dewasao Poli Klinik Gigi Umum

  • 5/25/2018 GAMBARAN PELAYANAN SKPD

    4/6

    Poli Klinik DOTS (Directly Observed Treatment Short-Course)Poli Klinik Tumbuh KembangPoli Klinik KB

    2. Pelayanan Rawat InapAdmission rate di RSUD Majalaya adalah 19% per tahun. Admission rate tertinggiterjadi pada pasien umum dan ruang perawatan (Kelas I). Jika dibandingkan dengankapasitas TT, dimana jumlah TT pada Kelas III : II : I : VIP adalah 64 : 51 : 16 : 5 makaadmission rate tersebut sudah maksimal sehingga diperlukan penambahan kapasitastempat tidur agar pelayanan kesehatan dapat ditingkatkan.

    3. Pelayanan Gawat Darurat 24 JamDalam melaksanakan fungsi pelayanan kepada masyarakat, pelayanan IGDmenempati sebuah gedung yang terletak di sayap kanan bangunan utama Rumah Sakit ,selain dilengkapi oleh peralatan yang cukup memenuhi standar juga didukung oleh SDMyang cukup terampil dibidangnya.4. Pelayanan Penunjang

    Pelayanan penunjang di RSUD Majalaya menunjukkan kinerja yang cenderungmeningkat. Jumlah pemeriksaan yang terbanyak dilakukan pemeriksaan laboratorium,pemeriksaan radiologi terbanyak adalah Thorax dan tindakan pembedahan terbanyakadalah operasi besar. Jika dibandingkan dengan positioning RSUD Majalaya dalampersaingan, maka kondisi ini perlu ditingkatkan kembali agar ratio pemeriksaanpenunjang medik seimbang dengan tindakan medik.Berikut ini adalah pelayanan penunjang yang dimiliki Rumah Sakit Umum DaerahMajalaya :

    Pelayanan Bedah SentralPelayanan Radiologi ( termasuk USG )Pelayanan Laboratorium

    Pelayanan Patologi ( Patologi klinik )Pelayanan FarmasiPelayanan Konsultasi GiziPelayanan Rehabilitasi MedikPelayanan ICUPelayanan Hemodialisa

    5. Pelayanan Ambulan6. Pelayanan Mobil Jenazah7. Pelayanan terintegrasi terdiri dari :

    PKMRSPKBRSRS SAYANG IBURS SAYANG BAYI

    8. Pelayanan lain terdiri dari :IPSRSPemulasaraan JenazahLaundryPojok Laktasi

    2.2. Kinerja Pelayanan SKPD2.3 KINERJA PELAYANAN RSUD MAJALAYA

    Untuk menilai tingkat keberhasilan atau memberikan gambaran tentang keadaanpelayanan di rumah sakit biasanya dilihat dari berbagai segi, yaitu : tingkat pemanfaatansarana pelayanan, mutu pelayanan dan tingkat efisiensi pelayanan.

  • 5/25/2018 GAMBARAN PELAYANAN SKPD

    5/6

    A. Data Keadaan Bor, Los, GDR, NDR Dan Jumlah Pasien Rawat Inap , RawatJalan RSUD MajalayaBed Occupancy Rate (BOR)Adalah tingkat pemanfaatan tempat tidur di rumah sakit. Rata-rata tingkatpemanfaatan tempat tidur rawat inap adalah 80,46% dengan BOR tertinggiterjadi pada kelas III. Angka ini masih berada dalam nilai parameter BOR idealyaitu 60-85%, yang artinya pemakaian tempat tidur untuk periode tiga tahunterakhir cukup memadai.Length of Stay (LOS)Adalah tingkat lamanya perawatan pasien. Rata-rata lama rawatan seorangpasien adalah 3,73 atau 4 hari. Angka ini masih dibawah parameterideal yaitu 6-9 hari, yang artinya lama pasien dirawat rata-rata kurangefisien, karena adanya faktor beberapa pasien yang masih maudirawat walaupun diizinkan untuk pulang.

    Bed Turn Over (BTO)

    Adalah frekuensi pemakaian tempat tidur rumah sakit. Rata-ratafrekuensi pemakaian tempat tiduradalah 75 kali. Angka ini masih diatasangka ideal. Idealnya selama satu tahun, 1 tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali, yang artinya frekuensi pemakaian tempat tidur rumah sakit untukperiode tiga tahun terakhir kurang efisien.Turn Over Interval (TOI)Adalah tingkat hari tempat tidur tidak ditempati dari saat ke saatsamapi terisi berikutnya.Rata-rata hari, tempat tidur tidak ditempati darisaat terisi ke saat terisi berikutnya adalah 1 hari.

    Net Death Rate (NDR)Rata-rataangka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000

    penderita keluar adalah 0,62. Nilai NDR yang dianggap masih dapat ditoleriradalah kurang dari 25 per 1000 penderita keluarGross Death Rate (GDR)Rata-rataangka kematian umum untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar adalah1,55. Nilai NDR yang dianggap masih dapat ditolerir karena masih dibawah nilaiGDR tidak lebih dari 45 per 1000 penderita keluar.

    2.3. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPDUndang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan PP No 38 tahun

    2007 tentang pembagian urusan pemerintahan antara pemerintah daerah provinsi dan

    pemerintah daerah kabupaten / kota dan PP Nomor 41 tahun 2007 tentang organisasi

    perangkat daerah.

    Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 , PP Nomor 38 tahun 2007 dan PP

    Nomor 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah seara umum merubah

    paradigma desentralisasi kesehatan nasional dengan adanya tuntutan pembaharuan.

    Tuntutan tersebut menyangkut pembaharuan sistem kesehatan didaerah dan dipusat,

    diantaranya dinas kesehatan semakin berkembang menjadi lembaga pemerintah disektor

    kesehatan yang mempunyai banyak fungsi yakni (1) sebagai pelaksana kegiatan , (2)

    semakin menjadi lembaga yang menyusun kebijakan dan peraturan didaerah berdasar

    standar nasional, memastikan aturan dijalankan , dan (3) membiayai pelayanan kesehatan.

    Rumah Sakit pemerintah semakin tegas didorong menjadi lembaga pelayanan non

    birokratis. Rumah sakit pemerintah menjadi lembaga pelayanan yang bersifat tidak mencari

    untung, dalam sistem Badan Layanan Umum (BLU) PP nomor 23 tahun 2005 tentang Pola

    Pengelolaan Keuangan Badan Layanan

    Umum dan PERMENDAGRI Nomor 61 tahun 2007 tentang pedoman tekhnis Pengelolaan

  • 5/25/2018 GAMBARAN PELAYANAN SKPD

    6/6

    Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, dimana PP tersebut memberikan keleluasaan

    terhadap badan Layanan Umum Daerah unutk mengelola keuangan secara mandiri dan

    fleksibel dengan menonjolkan produktifitas ,efisiensi dan efektifitas.

    Secara umum PP dan PERMENDAGRI tersebut menimbulkan peluang

    sekaligus tentangan bagi Rumah Sakit umum Daerah (RSUD) Majalaya , karena untuk dapat

    mengelola keuangan sesuai PPK-BLUD, Rumah Sakit Umum Daerah Majalaya harus mampumeningkatkan kinerjanya baik dalam aspek pelayanan, administrasi, sumber daya keuangan

    maupun sarana dan prasarana.