Gambaran Jenis Dan Komposisi Epipsammic Plankton

24
1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Organisme aquatik bisa diklasifikasikan sebagai benthos, nekton, plankton, dan neuston berdasarkan eksistensi pada sebagian besar siklus hidupnya. Organisme yang termasuk benthos adalah binatang atau tumbuhan yang hidup pada permukaan dasar atau bahkan masuk ke dasar pada lingkungan akuatik. Sementara ketiga jenis yang lainnya bukan merupakan organisme yang tinggal atau menetap di dasar. Nekton hanya terdiri dari organisme hewani karena definisi nekton terdiri dari hewan yang bisa bergerak bebas (purposively) dalam air dan tidak tergantung dari pergerakan air. Plankton dan nekton terdiri “floating organism” baik hewani maupun nabati pergerakannya jika ada hanya secara intrinsic (sangat lambat) sehingga menggantungkan diri pada pergerakan arus air. Sedangkan plankton jarang sekali mendekati permukaan apalagi ada di atas permukaan (Yuli, 2005)

description

Gambaran Jenis Dan Komposisi Epipsammic Plankton

Transcript of Gambaran Jenis Dan Komposisi Epipsammic Plankton

Page 1: Gambaran Jenis Dan Komposisi Epipsammic Plankton

1

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Organisme aquatik bisa diklasifikasikan sebagai benthos, nekton,

plankton, dan neuston berdasarkan eksistensi pada sebagian besar siklus

hidupnya. Organisme yang termasuk benthos adalah binatang atau tumbuhan yang

hidup pada permukaan dasar atau bahkan masuk ke dasar pada lingkungan

akuatik. Sementara ketiga jenis yang lainnya bukan merupakan organisme yang

tinggal atau menetap di dasar. Nekton hanya terdiri dari organisme hewani karena

definisi nekton terdiri dari hewan yang bisa bergerak bebas (purposively) dalam

air dan tidak tergantung dari pergerakan air. Plankton dan nekton terdiri “floating

organism” baik hewani maupun nabati pergerakannya jika ada hanya secara

intrinsic (sangat lambat) sehingga menggantungkan diri pada pergerakan arus air.

Sedangkan plankton jarang sekali mendekati permukaan apalagi ada di atas

permukaan (Yuli, 2005)

Plankton adalah suatu organisme yang berukuran kecil yang

hidupnyaterombang ambing oleh arus di laut bebas. Mereka terdiri dari makhluk-

makhluk yang hidupnya sebagai hewan (zooplankton) dan sebagai tumbuhan

(phytoplankton). Kecilnya ukuran plankton tidaklah mengandung arti bahwa

mereka adalah organisme yang kurang penting. Mereka merupakan sumber

makanan bagi ikan komersial yang penting yang hidup di lautan. Dengan kata

lain, kelangsungan hidup ikan bergantung pada jumlah plankton yang ada. Ikan

merupakan salah satu makanan penting bagi manusia, secara tidak langsung

makanan yang kita makanpun tergantung pada mereka (Hutabarat, 1986).

Page 2: Gambaran Jenis Dan Komposisi Epipsammic Plankton

2

Plankton merupakan biota yang mengapung, mencakup sejumlah besar

biota di laut, baik ditinjau dari jumlah jenisnya maupun kepadatannya. Mereka

hidup terbatas di lapisan perairan laut beberapa ratus meter dari permukaan

laut.Meskipun fitoplankton membentuk sejumlah besar biomassa dilaut,

kelompok ini hanya diwakili oleh beberapa filum saja. Sebagian besar bersel satu

dan mikroskopik (Kasijan, 2001).

Plankton yakni mahluk  tumbuhan dan hewan yang hidup melayang atau

mengambang dalam air, yang selalu terbawa hanyut oleh arus. Fitoplankton ada

dimana – mana, tumbuhan renik ini terdapat di seluruh permukaan laut sampai

kedalaman yang dapat ditembus cahaya matahari. Fitoplankton memiliki peranan

penting dalam hal fotosintesis (Nontji, 2008).

Diatom termasuk dalam algae kelas Bacillariophyceae dengan penyusun

utama dinding sel dari silica. Diatom dibagi dua, yaitu diatom planktonik dan

diatom perifitik. Diatom planktonik hidup di kolom air dan sangat dipengaruhi

oleh arus air, sedangkan diatom perifilik merupakan kelimpok diatom yang

hidupnya menempel pada benda mati maupun mahluk hidup di perairan. Dinding

sel diatom perifilik lebih tebal disbanding diatom planktonik. Sebagian besar

diatom planktonik didominasi oleh ordo centrales, sedangkan ordo pennales

mendominasi diatom perifilik (Basmi, 1999)

1.2. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dan manfaat dari melakukan praktikum planktonologi laut ini adalah

1. Untuk mengidentifikasi plankton berdasarkan pengamatan melalui

mikroskop.

2. Mengetahui jenis-jenis plankton yang berada pada suatu sedimen

Page 3: Gambaran Jenis Dan Komposisi Epipsammic Plankton

3

3. Dapat mengelompokkan masing-masing plankton kedalam masing-masing

kelas

Page 4: Gambaran Jenis Dan Komposisi Epipsammic Plankton

4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Plankton adalah suatu organisme yang berukuran kecil yang

hidupnyaterombang ambing oleh arus di laut bebas. Mereka terdiri dari makhluk-

makhluk yang hidupnya sebagai hewan (zooplankton) dan sebagai tumbuhan

(phytoplankton). Kecilnya ukuran plankton tidaklah mengandung arti bahwa

mereka adalah organisme yang kurang penting. Mereka merupakan sumber

makanan bagi ikan komersial yang penting yang hidup di lautan. Dengan kata

lain, kelangsungan hidup ikan bergantung pada jumlah plankton yang ada. Ikan

merupakan salah satu makanan penting bagi manusia, secara tidak langsung

makanan yang kita makanpun tergantung pada mereka (Hutabarat, 1986).

Plankton merupakan biota yang mengapung, mencakup sejumlah besar

biota di laut, baik ditinjau dari jumlah jenisnya maupun kepadatannya. Mereka

hidup terbatas di lapisan perairan laut beberapa ratus meter dari permukaan

laut.Meskipun fitoplankton membentuk sejumlah besar biomassa dilaut,

kelompok ini hanya diwakili oleh beberapa filum saja. Sebagian besar bersel satu

dan mikroskopik (Kasijan, 2001).

Plankton yakni mahluk  tumbuhan dan hewan yang hidup melayang atau

mengambang dalam air, yang selalu terbawa hanyut oleh arus. Fitoplankton ada

dimana – mana, tumbuhan renik ini terdapat di seluruh permukaan laut sampai

kedalaman yang dapat ditembus cahaya matahari. Fitoplankton memiliki peranan

penting dalam hal fotosintesis (Nontji, 2008).

Diatom termasuk dalam algae kelas Bacillariophyceae dengan penyusun

utama dinding sel dari silica. Diatom dibagi dua, yaitu diatom planktonik dan

Page 5: Gambaran Jenis Dan Komposisi Epipsammic Plankton

5

diatom perifitik. Diatom planktonik hidup di kolom air dan sangat dipengaruhi

oleh arus air, sedangkan diatom perifilik merupakan kelimpok diatom yang

hidupnya menempel pada benda mati maupun mahluk hidup di perairan. Dinding

sel diatom perifilik lebih tebal disbanding diatom planktonik. Sebagian besar

diatom planktonik didominasi oleh ordo centrales, sedangkan ordo pennales

mendominasi diatom perifilik (Basmi, 1999)

Epiplankton adalah plankton yang hidup di lapisan permukaan sampai

kedalaman sekitar 100m. Lapisan laut teratas ini kira-kira sedalam sinar matahari

dapat menembus. Namun dari kelompok epiplankton ini ada juga yang hidup di

lapisan yang sangat tipis di permukaan yang langsung berbatasan dengan udara.

Plankton semacam ini disebut neuston. Contoh yang menarik adalah fitoplankton

Trichodesmium, yang merupakan sianobakteri berantai panjang yang hidup di

permukaan dan mempunya keistimewaan dapat mengikat nitrogen langsung dari

udara. Neuston yang hidup pada kedalaman sekitar 0-10cm disebut hiponeuston.

Ternyata lapisan tipis ini mempunyai arti yang penting karena bisa mempunyai

komposisi jenis yang kompleks (Nontji, 2008).

Page 6: Gambaran Jenis Dan Komposisi Epipsammic Plankton

6

BAB III. METODE PRAKTIKUM

3.1.    Waktu dan Tempat Praktikum

Pengambilan sampel dilakukan pada hari Kamis, 9 Mei 2013. Mulai

pukul 09.00 sampai 11.00 WIB, bertempat di Perairan Pantai Cerocok, Painan,

Sumatera Barat.

Pengamatan laboratorium dilaksanakan pada hari Rabu, 14 Mei 2013,

pukul 15.00 WIB yang bertempat di Laboratorium Biologi Laut Jurusan Ilmu

Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau, Pekanbaru.

3.2.    Alat dan Bahan

3.2.1. Alat

Di lapangan Di laboratorium

- Spatula - Mikroskop

- Corong - Buku identifikasi

- Kantong plastik - Pipet tetes

- Kertas label - Objek glass

- Papan triplek - Cover glass

- Lugol 4%

- Ice box

3.2.2 Bahan

- Lugol 4%

- Aquades

- -Sampel

Page 7: Gambaran Jenis Dan Komposisi Epipsammic Plankton

7

3.4.    Metode Praktikum

Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah metode pengamatan

langsung dimana sampel di ambil di lapangan dan di identifikasi di laboratorium.

3.4.    Prosedur Praktikum

Pengambilan sampel diatom Epipsamic dilakukan pada saat surut terndah

dengan mengerik sampel permukaan sedimen ± 1 mm menggunakan spatula

dalam papan triplek yang berukuran 5 cm X 5 cm. Sampel yang telah diambil

tersebut dimasukan ke dalam kantong plastic untuk menghacurkan gumpalan

sedimen dan ditambah dengan aquades. Setelah tidak ada lagi gumpalan sedimen,

sampel dimasukan ke dalam botol sampel hingga volume konsentrasi menjadi 100

ml dan selanjutnya diawetkan menggunakan larutan pengawet lugol 4% sebanyak

4-5 tetes, botol sampel diberi label sesuai kode pengambilan sampel kemudian

disimpan dalam ice box untuk selanjutnya dianalisis di laboratorium,

3.5. Analisis sampel diatom

Sampel diatom dalam botol diambil dengan menggunakan pipet tetes

kemudian diteteskan pada object glass lalu ditutup menggunakan cover glass

tanpa ada gelembung udara, kemudian diamati dibawah mikroskop binokuler

dengan perbesaran 10 x10. Dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali untuk

mendapatkan hasil yang lebih akurat.

Untuk menghitung kelimpahan diatom digunakan rumus modifikasi

Lackey Drop Microtransecting Methods (APHA, 1992)

Page 8: Gambaran Jenis Dan Komposisi Epipsammic Plankton

8

N = 3OiOp

xVr

3Vox

1A

xnp

Dimana: N = jumlah diatom epipelik per satuan luas (ind/cm'^)

Oi = luas gelas penutup (484)

Op = luas satuan pandang mikroskop Olympus (1,082)

Vr = volume larutan dalam botol sampel (100 ml)

Vo = volume 1 tetes sampel (0,06 ml)

A = luas bidang kerikan (25 cm^)

n =jumlah diatom epipelik yang tercacah

p =jumlahlapang pandang (12 strip)

Untuk melihat keanekaragaman jenis diatom digunakan rumus Shannon-

Winner {dalam Odum, 1998) sebagai berikut:

H '=∑k=0

n

pi log 2 pi

Dimana: Log 2 = 3,321928

H' = indeks keanekaragaman jenis

Pi = porposi individu dari spesies ke-i terhadap total individu

semua spesies (pi = ni/N)

Ni = jumlah total individu dari jenis ke-i (ind/cm^)

N = Total individu semua jenis (ind/cm^)

Dengan kriteria:

H’ < 1 = komunitas biota tidak stabil atau kualitas air

tercemar berat

Page 9: Gambaran Jenis Dan Komposisi Epipsammic Plankton

9

1≤ H’ ≤ 3 = stabilitas komunitas biota sedang, dan kualitas

perairan tercemar sedang.

H’> 3 = stabilitas biota dalam kondisi prima dan kualitas

air bersih

Untuk menghitung indeks dominasi diatom pada perairan digunakanrumus

Simpson {dalam Odum, 1998) sebagai berikut:

C=∑k=0

n

( ¿N )

2

Dimana : ni = jumlah total individu dari jenis ke-i (ind/cm^)

N = Total individu semua jenis (ind/cm'^)

Dengan kriteria:

D mendekati 0 (< 0,5) = tidak ada jenis yang mendominasi

D mendekati 1 ( > 0,5) = terdapat jenis yang mendominasi

Untuk melihat keseragaman organisme dalam keadaan seimbang atau

tidak, digunakan indeks keseragaman jenis. Indeks keseragaman jenis diatom

dihitung menggunakan rumus Pilou {dalam Krebs, 1989) sebagai berikut:

E= H 'log2 S

Dimana : E = indeks Keseragaman Jenis

H' = indeks keanekaragaman jenis

S = jumlah spesies yang dijumpai

Dengan kriteria jika nilai E:

Page 10: Gambaran Jenis Dan Komposisi Epipsammic Plankton

10

• Mendekati 1 (> 0,5) berarti keseragaman organisme dalam keadaan

seimbang dan tidak terjadi persaingan baik terhadap tempat maupun

makanan tertentu.

• Mendekati nol (< 0,5) berarti keseragaman organisme di perairan tidak

seimbang dan terjadi persaingan makanan.

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Page 11: Gambaran Jenis Dan Komposisi Epipsammic Plankton

11

4.1. Hasil

4.1.1. Klasifikasi Plankton

pada Pasang tertinggi organism yang ditemukan

Divisi :Bacillariophyta

Kelas :Bacillariophyceae

Bangsa :Pennales

Suku :Bacillariaceae

Marga :Pseudo-nitzschia

Jenis :Pseudo-nitzschia pungens

Divisi :Bacillariophyta

Kelas :Bacillariophyceae

Bangsa :Centrales

Suku :Asterolampraceae

Marga :Asteromphalus

Jenis :Asteromphalus sarcophagus

Divisi :Bacillariophyta

Kelas :Bacillariophyceae

Bangsa :Pennales

Suku :Nitzschiaceae

Marga :Nitzschia

Jenis :Nitzschia pacifica

Surut surut terendah ditemukan

Page 12: Gambaran Jenis Dan Komposisi Epipsammic Plankton

12

Divisi :Bacillariophyta

Kelas :Bacillariophyceae

Bangsa :Pennales

Suku :Diatomaceae

Marga :Thalassiothrix

Jenis :Thalassiothrix mediterranea

Kingdom : Chromista

Phylum : Ochrophyta

Class : Coscinodiscophyceae

Order : Rhizosoleniales

Family : Rhizosoleniaceae

Genus : Rhizosolenia

Spesie : Rhizosolenia stolterforthii

Kingdom: Chromista

Phylum: Ochrophyta

Class: Coscinodiscophyceae

Order: Rhizosoleniales

Family: Rhizosoleniaceae

Genus: Rhizosolenia

Spesie : Rhizosolenia robusta

Tabel 1. Banyak Diatom Epipsammic perparat Pada Pasang tertinggi

nama spesies preparat 1 preparat 2 preparat 3 jumlah

Page 13: Gambaran Jenis Dan Komposisi Epipsammic Plankton

13

Pseudo-nitzschia pungens 2 4 1 7Asteromphalus sarcophagus 4 3 4 11

Nitzschia pacifica 7 5 5 17Rhizosolenia robusta 3 2 6 11

jumlah 16 14 16 46

Tabel 2. Banyak Diatom Epipsammic perparat Pada Surut Terendahnama spesies preparat 1 preparat 2 preparat 3 jumlah

Thalassiothrix mediterranea 5 0 0 5Rhizosolenia stolterforthii 2 4 0 6

Rhizosolenia robusta 0 2 6 8jumlah 7 6 6 19

Tabel 3. Variasi dari Spesies dan Komposisi Diatom Epipsammic pada Masing masing Titik sampling

nama spesies pasang surutPseudo-nitzschia pungens 7 -

Asteromphalus sarcophagus 11 -Nitzschia pacifica 17 -

Rhizosolenia robusta 11 8Thalassiothrix mediterranea - 5

Rhizosolenia stolterforthii - 6total 46 19

4.1.2. Kelimpahan Plankton

Hasil dari hitungan dengan rumus modifikasi Lackey Drop

Microtransecting Methods (APHA, 1992) di dapatkan data sebagai berikut:

• Untuk pasang tertinggi N = 38105,02

• Untuk surut terendah N = 15739,03

4.1.3. Keanekaragaman Plankton

Hasil dari hitungan dengan rumus Shannon- Winner {dalam Odum, 1998)

didapatkan data sebagai berikut:

• Untuk pasang tertinggi H’ = 1,9312

• Untuk surut terendah H’ = 1,5573

Page 14: Gambaran Jenis Dan Komposisi Epipsammic Plankton

14

4.1.4. Indeks Dominasi Plankton

Hasil dari hitungan dengan rumus Simpson {dalam Odum, 1998)

didapatkan data sebagai berikut:

• Untuk pasang tertinggi C = 0,2741

• Untuk surut terendah C = 0,3463

4.1.5. Indeks Keseragaman Plankton

Hasil dari hitungan dengan rumus Pilou {dalam Krebs, 1989) didapatkan

data sebagai berikut

• Untuk pasang tertinggi E = 0,9656

• Untuk surut terendah E= 0,9826

4.2. Pembahasan

Indeks Keanekaragaman (H') diatom epipsammic yang paling tinggi

terdapat pada pasang tertinggi yaitu 1.9312 dan paling rendah terdapat di surut

terendah yaitu 1,5574. Indeks Dominasi (C) yang paling tinggi terdapat pada di

surut terendah yaitu 0,3463 dan paling rendah di terdapat pasang tertinggi yaitu

0,2741. Sedangkan indeks keseragaman yang paling tinggi terdapat di surut

terendah yaitu 0,9826 dan paling rendah terdapat pada pasang tertinggi yaitu

0,9656.

Indeks keanekaragaman spesies digunakan untuk menilai tingkat stabilitas

dari struktur komunitas yang diamati yang berkaitan erat dengan karakteristik

habitat yang dihuni oleh biota tersebut (Supono, 2008). Nilai indeks

keanekaragaman (H') diatom epipsammic Untuk pasang tertinggi H’ = 1,9312

Page 15: Gambaran Jenis Dan Komposisi Epipsammic Plankton

15

Untuk surut terendah H’ = 1,5573. Berdasarkan metode Shannon-Winner dalam

Odum (1998), maka kondisi diatom epipsammic pada pasang tertinggi dan surut

terendah stabilitas komunitas biota sedang, dan kualitas perairan tercemar sedang..

Indeks keanekaragaman diatom mempakan pencerminan dari kondisi habitatnya

dimana perubahan kondisi lingkungan pada komunitas mangrove akan

mempengaruhi komposisi tersebut (Reid etai, 1995).

Indeks dominasi (C) diatom epipsammic mempunyai nilai pada pasang

tertinggi 0,2741 dan pada surut terendah 0,3463. Berdasarkan metode Weber

dalam Krebs (1989) maka, tidak ada diatom yang mendominasi. Faktor utama

yang mempengaruhi dominansi diatom antara lain adanya perusakan habitat alami

seperti pengkonversian lahan mangrove, pencemaran kimia dan organik, serta

perubahan ikHm (Widodo, 1997).

Indeks keseragaman (e) diatom epipsammic mempunyai nilai lebih besar

dari 0,5. Berdasarkan metode Pilou dalam Krebs (1989) maka, keseragaman

diatom dalam keadaan seimbang dan tidak terjadi persaingan makanan maupun

tempat. (Pirzan et al. f2005) yang menyatakan bahwa apabila keseragaman

mendekati 0 berarti keseragaman antar spesies di dalam komunitas tergolong

rendah dan sebaliknya keseragaman yang menjahui 0 dapat dikatakan

keseragaman antar spesies tergolong merata atau sama.

Page 16: Gambaran Jenis Dan Komposisi Epipsammic Plankton

16

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum ditemukan komposisi diatom epipsammic

terdapat 6 spesies. Faktor penyebab perbedaan komposisi diatom tersebut adalah

tipe substrat dan lama terendam pada waktu pasang. Spesies diatom epipsammic

yang selalu dijumpai pada setiap titik sampel yaitu Rhizosolenia robusta.

Dari nilai indeks keanekaragaman (H'), dominasi (C) dan keseragaman (E)

secara keseluruhan masih dalam keadaan seimbang, tidak terjadi persaingan

tempat maupun makanan dan kualitas perairan tercemar sedang.

5.2 Saran

Page 17: Gambaran Jenis Dan Komposisi Epipsammic Plankton

17

DAFTAT PUSTAKA

Anonime. Rhizosolenia robusta G.Norman ex Ralfs. http://www.algaebase.org/search/species/detail/?species_id=39610 diunduh 28 mei 2013

Anonime. Rhizosolenia stolterforthii. http://zipcodezoo.com/Chromista/R/Rhizosolenia_stolterforthii/. diunduh 28 mei 2013

Siregar. Sofyan, Mulyadi. Aras, Siinanihuruk. Tolopan,. VARIATIONS OF EPIPELIC DIATOM FROM SEDIMENT AT MESJID RIVER ESTUARY, DUMAI, RIAU PROVINCE .http://repository.unri.ac.id/bitstream/123456789/2917/2/isi0001.PDF. diunduh 28 mei 2013

Wikipedia.2011. Asteromphalus. http://fr.wikipedia.org/wiki/Asteromphalus. 28 mei 2013

Wikipedia.2013. Pseudo-nitzschia. http://en.wikipedia.org/wiki/Pseudo-nitzschia. 28 mei 2013

Page 18: Gambaran Jenis Dan Komposisi Epipsammic Plankton

18