GAMBARAN FUNGSI JANTUNG KELINCI DOMESTIK PADA … · pembimbing yang telah membimbing dan membantu...

30
GAMBARAN FUNGSI JANTUNG KELINCI DOMESTIK PADA PEMBIUSAN JANGKA PANJANG XYLAZIN- KETAMIN DENGAN PENCITRAAN EKHOKARDIOGRAFI SEPTIANA EKA SARI FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Transcript of GAMBARAN FUNGSI JANTUNG KELINCI DOMESTIK PADA … · pembimbing yang telah membimbing dan membantu...

Page 1: GAMBARAN FUNGSI JANTUNG KELINCI DOMESTIK PADA … · pembimbing yang telah membimbing dan membantu dalam menyelesaikan tugas ... selaku kepala Bagian Bedah dan Radiologi, ... Jantung

GAMBARAN FUNGSI JANTUNG KELINCI DOMESTIK

PADA PEMBIUSAN JANGKA PANJANG XYLAZIN-

KETAMIN DENGAN PENCITRAAN EKHOKARDIOGRAFI

SEPTIANA EKA SARI

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: GAMBARAN FUNGSI JANTUNG KELINCI DOMESTIK PADA … · pembimbing yang telah membimbing dan membantu dalam menyelesaikan tugas ... selaku kepala Bagian Bedah dan Radiologi, ... Jantung
Page 3: GAMBARAN FUNGSI JANTUNG KELINCI DOMESTIK PADA … · pembimbing yang telah membimbing dan membantu dalam menyelesaikan tugas ... selaku kepala Bagian Bedah dan Radiologi, ... Jantung

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Gambaran Fungsi

Jantung Kelinci Domestik pada Pembiusan Jangka Panjang Xylazin-Ketamin

dengan Pencitraan Ekhokardiografi adalah benar karya saya dengan arahan dari

komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan

tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang

diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks

dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Februari 2014

Septiana Eka Sari

NIM B04090006

Page 4: GAMBARAN FUNGSI JANTUNG KELINCI DOMESTIK PADA … · pembimbing yang telah membimbing dan membantu dalam menyelesaikan tugas ... selaku kepala Bagian Bedah dan Radiologi, ... Jantung

ABSTRAK

SEPTIANA EKA SARI. Gambaran Fungsi Jantung Kelinci Domestik pada

Pembiusan Jangka Panjang Xylazin-Ketamin dengan Pencitraan Ekhokardiografi.

Dibimbing oleh RR SOESATYORATIH dan DENI NOVIANA.

Anestetika kombinasi xylazin-ketamin telah banyak digunakan dalam

operasi minor maupun mayor pada hewan. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh pemberian anestesi jangka panjang xylazin-ketamin

terhadap dinamika atau kinerja jantung kelinci domestik yang dinilai

menggunakan pencitraan ekhokardiografi. Penelitian ini menggunakan 5 ekor

kelinci jantan dewasa. Kombinasi xylazin-ketamin diberikan secara intra

muscular untuk induksi dan intra vena melalui metode drip selama 7 jam untuk

maintenance. Evaluasi performa jantung dinilai dengan pencitraan

ekhokardiografi Motion-mode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan

anestetika xylazin-ketamin memberikan pengaruh terhadap jantung kelinci berupa

penurunan nilai LVW (left ventricular wall), HR (heart rate), SV (stroke volume),

CO (cardiac output), FS (fractional shortening), dan EF (ejection fraction) serta

terjadi peningkatan nilai LVID (left ventricular internal dimention), EDV (end

diastolic volume) dan ESV (end systolic volume). Hal ini menandakan terjadi

penurunan kinerja jantung akibat pemberian anestesi jangka panjang xylazin-

ketamin yang akan menghambat pelepasan norepinephrine melalui penekanan

sistim saraf simpatis. Kesimpulan penelitian ini adalah anestesi jangka panjang

xylazin-ketamin akan mengakibatkan penurunan kinerja jantung.

Kata kunci: anestetika, ekhokardiografi, jangka panjang, jantung, xylazin-

ketamin.

Page 5: GAMBARAN FUNGSI JANTUNG KELINCI DOMESTIK PADA … · pembimbing yang telah membimbing dan membantu dalam menyelesaikan tugas ... selaku kepala Bagian Bedah dan Radiologi, ... Jantung

ABSTRACT

SEPTIANA EKA SARI. Echocardiographic Evaluation of Rabbit’s Heart

Performace During Long-Term Anesthesia of Xylazine-Ketamine. Supervised by

RR SOESATYORATIH and DENI NOVIANA.

Combination of xylazine-ketamine are commonly used anesthesia in

veterinary medicine either in the minor or mayor surgery. The purpose of this

study was to determine the effect of long-term anesthesia xylazine-ketamine

combination on heart dynamics or performace of domestic rabbit’s assessed using

Motion-mode echocardiography imaging. Xylazine-ketamine was administered to

the male adult rabbit intra muscular for induction and through intra vena drip

method for 7 hours maintenance. Evaluation of heart performance was assessed

by Motion-mode echocardiography imaging. The results showed that

administration of long-term anesthesia causes effect on the rabbit heart such as

decrease of LVW (left ventricular wall), HR (heart rate), SV (stroke volume), CO

(cardiac output), FS (fractional shortening), and EF (ejection fraction) value and

increase of LVID (left ventricular internal dimention), EDV (end diastolic

volume) dan ESV (end systolic volume) value. These results clearly showed the

decrease of cardiac performance due to administration of long-term anesthesia

that will inhibit the release of norepinephrine through the pressure of the

sympathetic nervous system. The conclusion of this study is the long-term

anesthesia xylazine-ketamine will result in a decrease of cardiac performance.

Keywords: anesthetica, echocardiography, heart, long-term, xylazine-ketamine.

Page 6: GAMBARAN FUNGSI JANTUNG KELINCI DOMESTIK PADA … · pembimbing yang telah membimbing dan membantu dalam menyelesaikan tugas ... selaku kepala Bagian Bedah dan Radiologi, ... Jantung

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kedokteran Hewan

pada

Fakultas Kedokteran Hewan

GAMBARAN FUNGSI JANTUNG KELINCI DOMESTIK

PADA PEMBIUSAN JANGKA PANJANG XYLAZIN-

KETAMIN DENGAN PENCITRAAN EKHOKARDIOGRAFI

SEPTIANA EKA SARI

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 7: GAMBARAN FUNGSI JANTUNG KELINCI DOMESTIK PADA … · pembimbing yang telah membimbing dan membantu dalam menyelesaikan tugas ... selaku kepala Bagian Bedah dan Radiologi, ... Jantung
Page 8: GAMBARAN FUNGSI JANTUNG KELINCI DOMESTIK PADA … · pembimbing yang telah membimbing dan membantu dalam menyelesaikan tugas ... selaku kepala Bagian Bedah dan Radiologi, ... Jantung

Judul Skripsi : Gambaran Fungsi Jantung Kelinci Domestik pada Pembiusan

Jangka Panjang Xylazin-Ketamin dengan Pencitraan

Ekhokardiografi

Nama : Septiana Eka Sari

NIM : B04090006

Disetujui oleh

Drh Rr Soesatyoratih, MSi

Pembimbing I

Drh Deni Noviana, PhD

Pembimbing II

Diketahui oleh

Drh Agus Setiyono, MS, PhD, APVet

Wakil Dekan

Tanggal Lulus:

Page 9: GAMBARAN FUNGSI JANTUNG KELINCI DOMESTIK PADA … · pembimbing yang telah membimbing dan membantu dalam menyelesaikan tugas ... selaku kepala Bagian Bedah dan Radiologi, ... Jantung

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-

Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Judul yang dipilih dalam

penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Juli sampai Agustus 2012 ini ialah

Gambaran Fungsi Jantung Kelinci Domestik pada Pembiusan Jangka Panjang

Xylazin-Ketamin dengan Pencitraan Ekhokardiografi.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Prof. Bambang Pontjo Priosoeryanto,

MS, PhD APVet yang telah sabar membimbing selama kuliah, serta terima kasih

kepada Ibu drh Rr Soesatyoratih MSi dan Bapak drh Deni Noviana PhD selaku

pembimbing yang telah membimbing dan membantu dalam menyelesaikan tugas

akhir ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr drh Gunanti MS

selaku kepala Bagian Bedah dan Radiologi, serta seluruh Staf Bedah dan

Radiologi yang telah mengijinkan penulis melakukan penelitian di laboratorium

radiologi serta terima kasih kepada PT Karindo Alkestron yang telah

memfasilitasi alat USG selama penelitian berlangsung. Penghargaan penulis

sampaikan kepada teman-teman penelitian drh Sitaria Fransiska Siallagan MSi,

Alfian Raudani Rahman, dan Kevin Timotius Tan, seluruh teman-teman yang

telah membantu selama penelitian ini dilaksanakan Nindya, Ilmi, Ridha, Neta, ka’

Ari, serta teman-teman paus yang telah membantu dan mendukung penulis Dwi

Utari Rahmiati, Rahayu Woro Wiranti, Yusti Maulida, dan terima kasih kepada

Cinthyarindi TL yang telah membantu dan memberi dukungan selama menulis.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada bapak Sirajuddin yang telah

menjadi Abah terbaik, ibu Nurjanah yang telah menjadi Mamah terbaik, dan Adik

tersayang Muhammad Rizal Hidayatullah serta seluruh keluarga, atas segala doa,

motivasi dan kasih sayangnya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi penulis, yang membaca dan yang

berkepentingan.

Bogor, Februari 2014

Septiana Eka Sari

Page 10: GAMBARAN FUNGSI JANTUNG KELINCI DOMESTIK PADA … · pembimbing yang telah membimbing dan membantu dalam menyelesaikan tugas ... selaku kepala Bagian Bedah dan Radiologi, ... Jantung

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 2

Tujuan Penelitian 2

Manfaat Penelitian 3

METODE 3

Bahan 3

Alat 3

Waktu dan Tempat Penelitian 3

Prosedur 4

Analisis Data 5

HASIL DAN PEMBAHASAN 6

SIMPULAN DAN SARAN 14

Simpulan 14

Saran 14

DAFTAR PUSTAKA 15

RIWAYAT HIDUP 17

Page 11: GAMBARAN FUNGSI JANTUNG KELINCI DOMESTIK PADA … · pembimbing yang telah membimbing dan membantu dalam menyelesaikan tugas ... selaku kepala Bagian Bedah dan Radiologi, ... Jantung

DAFTAR TABEL

1 Hasil pengamatan jantung pada kelinci domestik yang diberikan

kombinasi anestesi jangka panjang xylazin-ketamin 6

DAFTAR GAMBAR

1 Teknik pengukuran intraventricular septum (IVS), left ventricular

internal dimension (LVID), left ventricular posterior wall (LVW), d

(diastol), dan s (sistol) pada kelinci white New Zealand 5

2 Ketebalan nilai IVSs (interventricular septum in systole), IVSd

(interventricular septum in diastole), LVWs (left ventricular posterior

wall in systole), LVWd (left ventricular posterior wall in diastole)

selama pemberian anestesi jangka panjang xylazin-ketamin pada kelinci

domestik. 6

3 Pengamatan nilai LVIDs (left ventricular internal dimension in systole)

dan LVIDd (left ventricular internal dimension in diastole) selama

pemberian anestesi jangka panjang kombinasi xylazin-ketamin pada

kelinci domestik 8

4 Pengamatan nilai EDV (end-diastolic volume) dan ESV (end-sistolic

volume) selama pemberian anestesi jangka panjang kombinasi xylazin-

ketamin pada kelinci domestik. 8

5 Pengamatan nilai EDV (end-diastolic volume), ESV (end-sistolic

volume) dan SV (stroke volume) selama pemberian anestesi jangka

panjang kombinasi xylazin-ketamin pada kelinci domestik. 9

6 Pengamatan nilai heart rate selama pemberian anestesi jangka panjang

kombinasi xylazin-ketamin pada kelinci domestik. 10

7 Pengamatan nilai cardiac output pada pemberian anestesi jangka

panjang kombinasi xylazin-ketamin pada kelinci domestik. 11

8 Nilai fractional shortening selama pemberian anestesi jangka panjang

kombinasi xylazin-ketamin pada kelinci domestik. 12

9 Nilai EF (ejection fraction) selama pemberian anestesi jangka panjang

kombinasi xylazin-ketamin pada kelinci domestik. 13

Page 12: GAMBARAN FUNGSI JANTUNG KELINCI DOMESTIK PADA … · pembimbing yang telah membimbing dan membantu dalam menyelesaikan tugas ... selaku kepala Bagian Bedah dan Radiologi, ... Jantung
Page 13: GAMBARAN FUNGSI JANTUNG KELINCI DOMESTIK PADA … · pembimbing yang telah membimbing dan membantu dalam menyelesaikan tugas ... selaku kepala Bagian Bedah dan Radiologi, ... Jantung

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Anestesi adalah penghilangan sensasi yang terkontrol, terjadi depresi atau

penekanan pada sistem saraf pusat yang bersifat reversibel (Welsh 2003).

Anestetika telah dikenal sejak lama sebagai upaya dalam mempermudah dokter

melakukan tindakan operasi. Tindakan anestesi banyak dilakukan dalam operasi

ringan maupun berat. Perkembangan teknik operasi yang semakin pesat

menyebabkan kebutuhan anestetika selama operasi meningkat. Selain memiliki

efek menghilangkan rasa sakit, anestetika juga dapat memberikan efek negatif

terhadap tubuh jika diberikan dalam waktu yang cukup lama. Efek-efek inilah

yang perlu diperhatikan ketika anestesi diberikan dalam waktu yang cukup lama.

Anestesi yang baik harus mampu menjaga kestabilan semua fungsi

fisiologis tubuh pasien sebaik mungkin (Tranquilli et al. 2007). Anestesi yang

ideal diharapkan seminimal mungkin mendepres atau menekan sistem respiratori

dan kardiovaskular, muscle relaxant yang baik, ekonomis, tidak iritan dan tidak

toksik (Mohammed et al. 2011). Anestesi tunggal yang seperti ini jarang tersedia,

sehingga dapat digunakan lebih dari satu obat sebagai kombinasi untuk mencapai

efek yang diharapkan.

Saat ini banyak sekali jenis anestetika yang beredar dan digunakan dalam

dunia kedokteran hewan, sehingga diperlukan pemahaman seorang dokter hewan

terhadap anestetika yang akan digunakan (Kilic 2004). Anestetika yang beredar

dapat diberikan secara tunggal atau kombinasi. Contoh anestetika yang

dikombinasikan pemberiannya adalah xylazin dan ketamin (Amarpal et al. 2010).

Ketamin adalah agen anestetika non-barbiturat yang memberikan efek pada

sistem kardiovaskular (Jung dan Jung 2012). Ketamin mempunyai efek

anestetikum dan disosiasi (Struck et al. 2011). Ketamin menghambat gama amino

butyric acid (GABA), serotonin, norepineprin dan dopamine pada sistem saraf

pusat. Efek ketamin pada sistem kardiovaskular adalah peningkatan cardiac

output (CO), denyut jantung, peningkatan tekanan pada aorta dan peningkatan

tekanan pada arteri paru-paru (Baumgartner et al. 2010). Efek negatif akibat

pemberian ketamin adalah halusinasi, menimbulkan kejang otot dan muscle

relaxant yang buruk (Kilic 2004). Ketamin sering dikombinasikan dengan

sedatikum. Sedatikum yang sering dikombinasikan dengan ketamin adalah

xylazin (Sloan et al. 2011).

Xylazin memilik sifat sedatif, analgesi, sebagai muscle relaxant, dan

menyebabkan efek hipnotik pada hewan domestik (Egwu et al. 2011). Efek

xylazin pada sistem kardiopulmonari adalah penurunan denyut jantung, penurunan

cardiac output (CO), dan penurunan laju respirasi (Li et al. 2012). Menurut Cruz

et al. (2011) efek xylazin dapat menyebabkan bradikardia, hipotensi, dan cardiac

output (CO), serta depresi respiratori.

Kombinasi xylazin-ketamin telah banyak digunakan pada kedokteran

hewan. Kelebihan yang dimiliki yaitu ekonomis dan cara pemberian yang

fleksibel, induksi yang cepat dan pemulihannya juga cepat karena ketamin

termaksuk short acting anesthesia. Menurut Qi et al. (2007) efek negatif

kombinasi xylazin-ketamin adalah menyebabkan penurunan denyut jantung dan

Page 14: GAMBARAN FUNGSI JANTUNG KELINCI DOMESTIK PADA … · pembimbing yang telah membimbing dan membantu dalam menyelesaikan tugas ... selaku kepala Bagian Bedah dan Radiologi, ... Jantung

2

dilatasi jantung. Baumgartner et al. (2010) menambahkan bahwa kombinasi

xylazin-ketamin dapat menyebabkan penurunan tekanan darah, penurunan denyut

jantung, dan penurunan cardiac output.

Kombinasi xylazin-ketamin banyak memberikan pengaruh terhadap organ

tubuh, sehingga banyak peneliti yang melakukan penelitian untuk melihat

pengaruh kombinasi obat ini pada hewan. Target penelitian yang bisa dilihat

adalah efek kombinasi xylazin-ketamin terhadap jantung. Jantung merupakan

suatu organ yang penting dalam sistem kardiovaskular. Jantung dan pembuluh

darah bertanggung jawab terhadap sistem sirkulasi yang akan mengantarkan O2

dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus gastrointestinal menuju ke jaringan

serta mengembalikan CO2 ke paru-paru dan hasil metabolisme lainnya ke ginjal

(Ware 2007). Jantung berfungsi memompakan darah ke seluruh tubuh dalam

melakukan metabolisme. Kinerja jantung dipengaruhi oleh beban diastolik

(preload), beban sistolik (afterload), dan kontraktilitas jantung (Djer dan

Madiyono 2000). Siklus jantung yang normal akan membantu terpenuhinya

kebutuhan oksigen sel-sel tubuh. Siklus jantung yang normal terdiri dari dua fase

yaitu sistol dan diastol yang berulang untuk menjaga terpenuhinya cardiac output.

Jantung memiliki empat ruangan, dua ruang ventrikel berupa ventrikel kanan dan

ventrikel kiri serta memiliki dua ruang atrium berupa atrium kanan dan atrium

kiri. Ventrikel memiliki dua fungsi yaitu systolic ejection dan diastolic filling.

Kinerja ventrikel kiri sangat berpengaruh pada kemampuan antara dua siklus ini

(Nagueh et al. 2009).

Ekhokardiografi adalah suatu teknik pencitraan jantung untuk melihat

dinamika jantung melalui gambaran ultrasound yang dapat direfleksikan atau

yang disebut dengan ekho. Teknik ini bersifat aman, non invasif, dan dapat

memberikan gambaran diagnosis anatomik jantung dan hemodinamik yang pasti

(Noviana et al. 2012). Penggunaan ekhokardiografi untuk mengevaluasi struktur

internal dan dimensi kiri jantung telah dilakukan pada anjing (Noviana et al.

2011, Soesatyoratih 2011), kucing (Noviana dan Kurniawan, 2013) dan kelinci

(Dimitrov et al. 2011). Terdapat dua teknik penampilan pada pencitraan

ekhokardiografi yaitu Brightness mode (B-mode) dan Motion mode (M-mode)

(Pennick dan d’Anjou 2008).

Performa jantung dapat terganggu akibat efek penggunaan anestetika.

Penggunaan anestetika tergantung pada lamanya proses operasi yang dilakukan,

semakin lama waktu operasi maka penggunaan anestetika semakin banyak

sehingga hal ini akan berpengaruh pada jantung hewan. Penelitian mengenai

anestesi jangka panjang telah banyak dilakukan namun belum ada yang

mengamati pengaruh pemberian anastesi jangka panjang terhadap kinerja jantung

yang diukur menggunakan pencitraan ekhokardiografi Motion-mode.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian anestesi

jangka panjang kombinasi xylazin-ketamin terhadap kinerja atau dinamika

jantung kelinci domestik yang dinilai menggunakan pencitraan ekhokardiografi

Motion-mode.

Page 15: GAMBARAN FUNGSI JANTUNG KELINCI DOMESTIK PADA … · pembimbing yang telah membimbing dan membantu dalam menyelesaikan tugas ... selaku kepala Bagian Bedah dan Radiologi, ... Jantung

3

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

pengaruh pembiusan anestesi jangka panjang kombinasi xylazin-ketamin terhadap

kinerja atau dinamika jantung kelinci melalui pengamatan ketebalan otot jantung,

dimensi ruang jantung, curah jantung, dan kekuatan kontraksi.

METODE

Penelitian ini dilakukan terhadap kelinci domestik melalui perlakuan

pemberian anestesi kombinasi xylazin-ketamin jangka panjang selama 7 jam.

Selama pemberian anestesi jangka panjang dilakukan pengamatan terhadap

parameter jantung dengan menggunakan alat ultrasonografi (USG) setiap 2 jam,

mulai dari jam ke-0 (menit ke-5 sampai menit ke-30 setelah induksi obat bius

xylazin ketamin), jam ke-1, jam ke-3, jam ke-5 dan jam ke-7.

Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini antara lain ketamin 10%,

xylazin 1%, 5 ekor kelinci jantan domestik umur rata-rata 1 tahun dan berat badan

1.8-2.5 kg, Ultrasonic gel, antibiotika enrofloxacine 1 mg/ml sebagai antibakteri,

ivermectin 10 mg/ml sebagai antiparasitik, mebendazole 500 mg/tablet sebagai

antelmintik, dan cairan infus NaCl 0.9%.

Alat

Peralatan yang digunakan pada penelitian ini antara lain USG Sonodop S6X

dengan probe linear dengan frekuensi 5-7.5 MHz, software Image J®, syringe 1

ml, syringe 3 ml, infusion pump JMS OT-701, selang infus, dan IV catheter 24G.

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2012, bertempat di

Laboratorium Bagian Bedah dan Radiologi, Departemen Klinik Reproduksi dan

Patologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor.

Page 16: GAMBARAN FUNGSI JANTUNG KELINCI DOMESTIK PADA … · pembimbing yang telah membimbing dan membantu dalam menyelesaikan tugas ... selaku kepala Bagian Bedah dan Radiologi, ... Jantung

4

Prosedur Penelitian

Tahap persiapan

Hewan coba sebanyak 5 ekor kelinci, diaklimatisasi selama tiga hari yang

bertujuan untuk menyeragamkan kondisi kelinci. Selama proses aklimatisi, kelinci

diberikan antibiotika enrofloxacine secara injeksi intramuskular (IM) dengan

dosis 5 mg/kg BB dua kali sehari (Plumb 2005). Anti ektoparasitika ivermectin

juga diberikan secara injeksi subkutan dengan dosis 0.02 mg/kg BB sekali

pemberian dan anthelmintika mebendazol per oral dengan dosis 50 mg/kg BB

sekali pemberian (Plumb 2005).

Tahap percobaan

Kelinci diinduksi dengan anestesi kombinasi xylazin-ketamin secara

intramuskular dengan dosis xylazin 5 mg/kg BB dan ketamin 45 mg/kg BB

(Plumb 2005). Pencukuran dilakukan segera setelah hewan teranestesi dan

dilakukan pengambilan data pertama. Daerah pencukuran adalah thorak sebelah

kanan. Ekhokardiografi dilakukan dengan menggunakan probe linear frekuensi 5-

7.5 MHz pada posisi right parasternal view (RPS). Pengambilan data dilakukan

dengan pencitraan B-mode dan M-mode. Pencitraan B-mode digunakan untuk

melihat potongan struktur jantung yang diambil atau untuk mendeteksi struktur

jantung pada daerah yang diambil. Pencitraan M-mode digunakan untuk

mendapatkan ukuran yang akurat dari kontraktilitas, ukuran ruang sistolik dan

diastolik, dan ketebalan dinding jantung (Noviana et al. 2012).

Setelah induksi diberikan, maintenance berupa cairan infus NaCl 0.9% yang

dicampur dengan xylazin dan ketamin dengan dosis xylazin 0.04 mg/kg/menit dan

ketamin 0.4 mg/kg/menit mulai diberikan dengan aliran 6 ml/kg/jam selama 7 jam

(Taylor et al. 2010). Pengambilan data dilakukan pada jam ke-0, jam ke-1, jam

ke-3, jam ke-5, dan jam ke-7.

Pengukuran hasil ekhokardiografi (sonogram) dilakukan dengan

menggunakan aplikasi piranti lunak komputer pada mesin USG dengan parameter

yang diamati intraventricular septum in systole (IVSs), intraventricular septum in

diastole (IVSd), left ventricular internal dimension in systole (LVIDs), left

ventricular internal dimension in diastole (LVIDd), left ventricular wall in systole

(LVWs), left ventricular wall in diastole (LVWd), dan heart rate (HR). Data-data

tersebut kemudian digunakan untuk melakukan perhitungan, end diastolic volume

(EDV), end systolic volume (ESV), stroke volume (SV), cardiac output (CO),

fractional shortening (FS), dan ejection fraction (EF) yang didapatkan

berdasarkan rumus. Rumus-rumus yang digunakan adalah sebagai berikut

(Elshahed et al. 2008, Noviana dan Kurniawan 2013, Rottman et al. 2003):

EDV = ( )

SV = EDV – ESV FS =

x 100

ESV = ( )

CO = SV x HR EF =

x 100

Pengukuran gambar yang dilakukan dengan menggunakan USG yang

sebelumnya setelah disebutkan dapat dilihat seperti pada gambar 1.

Page 17: GAMBARAN FUNGSI JANTUNG KELINCI DOMESTIK PADA … · pembimbing yang telah membimbing dan membantu dalam menyelesaikan tugas ... selaku kepala Bagian Bedah dan Radiologi, ... Jantung

5

Gambar 1 Teknik pengukuran intraventricular septum (IVS), left ventricular internal

dimension (LVID), left ventricular wall (LVW), d (diastol), dan s (sistol) pada

kelinci white New Zealand (Pelosi et al. 2011).

Prosedur Analisis Data

Hasil data penelitian ini akan disajikan dalam bentuk rataan ± standar

deviasi dalam bentuk deskriptif dan diuji dengan metode Rancangan Acak

Lengkap (RAL) dengan analisis statistik ANOVA® yang dilanjutkan dengan uji

Duncan.

Page 18: GAMBARAN FUNGSI JANTUNG KELINCI DOMESTIK PADA … · pembimbing yang telah membimbing dan membantu dalam menyelesaikan tugas ... selaku kepala Bagian Bedah dan Radiologi, ... Jantung

6

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penggunaan ketamin yang dikombinasikan dengan obat bius lain banyak

digunakan pada kelinci (Vachon 1999). Ketamin biasanya dikombinasikan dengan

alpha-2-adrenoceptor contohnya xylazin (Amarpal et al. 2010). Pengaruh

kombinasi obat bius ini akan memberikan pengaruh negatif terhadap sistem

kardiovaskular. Hasil pengamatan terhadap kinerja jantung kelinci yang diberikan

anestesi jangka panjang kombinasi xylazin-ketamin pada kelinci domestik dapat

dilihat pada tabel 1.

Tabel 1 Hasil pengamatan jantung pada kelinci domestik yang diberikan

kombinasi anestesi jangka panjang xylazin-ketamin

Parameter Jam ke-0 Jam ke-1 Jam ke-3 Jam ke-5 Jam ke-7

IVSs (cm) 0.30±0.04b 0.27±0.03

a 0.27±0.04

a 0.27±0.05

a 0.27±0.03

a

IVSd (cm) 0.23±0.03b 0.22±0.04

a 0.22±0.04

a 0.22±0.03

a 0.20±0.03

a

LVWs (cm) 0.34±0.06b 0.31±0.05

a,b 0.31±0.07

a,b 0.31±0.05

a,b 0.29±0.03

a

LVWd (cm) 0.27±0.04b 0.25±0.06

a,b 0.25±0.05

a,b 0.25±0.04

a,b 0.23±0.04

a

LVIDs (cm) 0.83±0.15a 0.84±0.16

a 0.83±0.24

a 0.83±0.25

a 1.00±0.24

a,b

LVIDd (cm) 1.19±0.18a 1.19±0.22

a 1.20±0.23

a 1.22±0.25

a,b 1.29±0.24

a,b

EDV (ml) 3.43±1.37a 3.55±1.72

a 3.58±1.82

a 3.75±1.99

a 4.38±1.84

a,b

ESV (ml) 1.31±0.59a 1.38±0.76

a 1.45±1.15

a,b 1.74±1.08

a,b 2.30±1.27

b

SV (ml) 2.13±1.15a 2.17±1.22

a 2.13±1.01

a 2.01±1.19

a,b 2.08±0.83

a,b

HR (kali/menit) 149.47±36b 121.27±42

a,b 118.77±25

a,b 107.63±20

a 102.03±34

a

CO (ml/menit) 294.12±120.93a,b

262.58±193.58a 246.33±163.90

a 244.56±150.26

a 210.38±133.56

a

FS (%) 31.62±10.17b 31.16±8.21

b 30.37±9.48

b 29.06±12.29

b 23.70±7.79

a

EF (%) 62.77±14.24c 61.07±12.58

b 60.73±14.22

b 53.71±19.05

b 47.40±13.31

a

Keterangan: IVSs (intraventricular septum in systole), IVSd (intraventricular septum in diastole),

LVWs (left ventricular wall in systole), LVWd (left ventricular wall in diastole), LVIDs (left

ventricular internal dimension in systole), LVIDd (left ventricular internal dimension in diastole),

EDV (end-diastolic volume), ESV (end-sistolic volume), SV (stroke volume), HR (heart rate), CO

(cardiac output), FS (fractional shortening), EF (ejection fraction), a,b,c

huruf berbeda

menunjukkan adanya perbedaan yang nyata (P<0.05) pada baris yang sama.

Berdasarkan tabel 1 hasil pengukuran atau parameter yang diambil dapat

digambarkan pada Gambar 2 sampai Gambar 9.

Gambar 2 Ketebalan nilai IVSs (interventricular septum in systole), IVSd

(interventricular septum in diastole), LVWs (left ventricular wall in

systole), LVWd (left ventricular wall in diastole) selama pemberian

anestesi jangka panjang xylazin-ketamin pada kelinci domestik.

Page 19: GAMBARAN FUNGSI JANTUNG KELINCI DOMESTIK PADA … · pembimbing yang telah membimbing dan membantu dalam menyelesaikan tugas ... selaku kepala Bagian Bedah dan Radiologi, ... Jantung

7

Hasil pengukuran yang dilakukan pada jantung kelinci domestik

didapatkan hasil IVS (interventricular septum) dan LVW (left ventricular wall)

saat sistol maupun diastol pada waktu yang telah ditentukan yaitu pada jam ke-0,

jam ke-1, jam ke-3, jam ke-5, dan jam ke-7. Pengukuran hasil IVSs pada jam ke-0

didapatkan nilai 0.30 ± 0.04 cm, sedangkan nilai IVSd 0.23 ± 0.03 cm. Pelosi et

al. (2011) menyebutkan nilai kisaran normal IVSs dan IVSd pada kelinci New

Zealand white adalah nilai IVSs 0.298-0.592 cm dan nilai IVSd 0.211-0.282 cm,

sehingga hasil pengukuran IVS saat sistol dan diastol pada jam ke-0 masih dalam

kisaran normal. Hasil pengukuran LVW pada jam ke-0 didapatkan nilai LVWs

0.34 ± 0.06 cm dan LVWd 0.27 ± 0.04 cm. Menurut Pelosi et al. (2011) nilai

kisaran normal dari LVWs dan LVWd adalah nilai LVWs 0.250-0.543 cm dan

nilai LVWd 0.189-0.363 cm, sehingga hasil pengukuran pada jam ke-0 nilai

LVWS dan LVWd masih dalam kisaran normal. Perbedaan nilai kisaran normal

IVS dan LVW ini dapat terjadi karena perbedaan jenis kelinci yang digunakan

pada penelitian.

Nilai IVSs dan nilai IVSd pada jam ke-1 terjadi penurunan yang signifikan

(P<0.05) tetapi pada jam ke-3, jam ke-5, dan jam ke-7 tidak terjadi penurunan

yang signifikan (P>0.05). Hal ini terjadi karena IVS bukanlah otot yang aktif

bergerak dan hanyalah pembatas antara ventrikel kanan dan ventrikel kiri

sehingga penurunan nilai IVS cenderung hanya pengaruh dari kontraksi dinding

ventrikel (Moon et al. 1997, Baumgartner et al. 2010).

Nilai LVWs dan LVWd pada jam ke-1, jam ke-3, dan jam ke-5 tidak

mengalami penurunan nilai yang signifikan (P>0.05) tetapi terjadi penurunan nilai

yang signifikan (P<0.05) antara jam ke-0 dan jam ke-7. Penurunan nilai ini terjadi

karena xylazin yang digunakan bekerja pada reseptor alpha-2-adrenoceptor yang

akan menghambat pelepasan norepinephrine melalui penekanan sistim saraf

simpatis. Aktifitas transmitter norepinephrine menyebabkan konstriksi pembuluh

darah dan meningkatkan kekuatan kontraksi miokardium sehingga frekuensi

jantung juga meningkat. Ketika aktifitas norepinephrine dihambat, hal ini akan

mengakibatkan penurunan kekuatan kontraksi miokardium serta vasodilatasi

pembuluh darah yang berakibat pada penurunan kekuatan pembuluh darah dalam

menyalurkan darah yang mengandung oksigen untuk tubuh (Ganong 1995, Ware

2007). Hal inilah yang menyebabkan nilai LVW pada saat sistol dan diastol

mengalami penurunan. Menurut Rottman et al. (2003) anestesi kombinasi

xylazin-ketamin akan menurunkan nilai LVW.

Penggunaan xylazin-ketamin juga akan berpengaruh terhadap LVID baik

pada saat sistol maupun diastol. Nilai LVIDd adalah ukuran maksimal ventrikel

kiri pada saat diastol sedangkan LVIDs adalah ukuran minimal ventrikel kiri pada

saat sistol. Nilai-nilai LVIDd dan LVIDs pada jam ke-0 hingga jam ke-7 dapat

dilihat pada Gambar 3.

Page 20: GAMBARAN FUNGSI JANTUNG KELINCI DOMESTIK PADA … · pembimbing yang telah membimbing dan membantu dalam menyelesaikan tugas ... selaku kepala Bagian Bedah dan Radiologi, ... Jantung

8

Gambar 3 Pengamatan nilai LVIDs (left ventricular internal dimension in systole) dan

LVIDd (left ventricular internal dimension in diastole) selama pemberian

anestesi jangka panjang kombinasi xylazin-ketamin pada kelinci domestik.

Berdasarkan nilai LVID pada tabel 1 dapat dilihat terjadi peningkatan

nilai walaupun tidak secara signifikan (P>0.05). Peningkatan ini diakibatkan oleh

pemberian kombinasi obat bius xylazin-ketamin yang berefek pada kerja jantung.

Menurut Rottman et al. (2003) penggunaan xylazin-ketamin akan meningkatkan

nilai LVID. Hal ini disebabkan karena pemberian sediaan xylazin akan

menyebabkan penurunan kekuatan kontraksi miokardium. Ketika terjadi

penurunan ketebalan dinding ventrikel kiri maka secara langsung nilai dimensi

internal jantung meningkat. Semakin lama terjadi hal ini akan menyebabkan

peningkatan dimensi internal jantung. Hal inilah yang menyebabkan nilai LVIDs

dan LVIDd terjadi peningkatan.

Nilai end-diastolic volume (EDV) maupun end-sistolic volume (ESV)

dipengaruhi oleh besarnya atau nilai dari dimensi internal ruang ventrikel jantung,

sedangkan nilai dari dimensi internal ruang ventrikel jantung sangat bergantung

terhadap kontraksi dari otot jantung (Rottman et al. 2003). Nilai EDV juga

dipengaruhi oleh jumlah darah yang kembali ke jantung dan secara langsung akan

mempengaruhi derajat pengisian selama diastol. Pengaruh penggunaan kombinasi

xylazin-ketamin dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4 Pengamatan nilai EDV (end-diastolic volume) dan ESV (end-sistolic volume)

selama pemberian anestesi jangka panjang kombinasi xylazin-ketamin pada

kelinci domestik.

Page 21: GAMBARAN FUNGSI JANTUNG KELINCI DOMESTIK PADA … · pembimbing yang telah membimbing dan membantu dalam menyelesaikan tugas ... selaku kepala Bagian Bedah dan Radiologi, ... Jantung

9

Berdasarkan tabel 1 terlihat peningkatan nilai EDV walaupun tidak

signifikan (P>0.05) dan peningkatan nilai ESV secara signifikan (P<0.05) pada

jam ke-7. Ketika kekuatan kontraksi jantung menurun maka jumlah darah yang

dikeluarkan akan turun dari biasanya atau dalam keadaan normal. Kontraksi dari

otot jantung secara tidak langsung akan mempengaruhi nilai volume akhir

diastolik maupun volume akhir sistolik. Penggunaan xylazin pada penelitian ini

akan bekerja pada reseptor alpha-2-adrenoceptor yang menghambat pelepasan

norephinephrine. Ketika aktifitas norepinephrine dihambat oleh kerja xylazin

maka akan mengakibatkan penurunan kekuatan kontraksi miokardium. Selain itu

dihambatnya aktifitas norepinephrine mengakibatkan vasodilatasi pembuluh

darah yang akan berakibat pada menurunnya kekuatan pembuluh darah dalam

menyalurkan oksigen. Alasan inilah yang menyebabkan terjadinya penurunan

denyut jantung yang berakibat pada peningkatan volume akhir diastolik (EDV)

dan volume akhir sistolik (ESV) (Ganong 1995, Ware 2007).

Stroke volume adalah jumlah darah yang dipompakan saat vetrikel satu

kali berkontraksi. Pengukuran stroke volume akan bergantung pada volume akhir

diastol dan volume akhir sistol. Menurut Rottman et al. (2003) peningkatan atau

penurunan stroke volume bergantung pada kontraksi otot jantung dan pembuluh

darah vena atau pembuluh darah balik pada atrium kanan selanjutnya menuju

ventrikel kanan. Ketika kontraksi otot jantung melemah, kekuatan otot ventrikel

kiri dalam memompa darah akan terjadi penurunan. Hal ini berakibat pada

penurunan stroke volume dan cardiac output. Obat bius yang bekerja pada

reseptor alpha-2-adrenoceptor seperti xylazin, akan menghambat pelepasan

norepinephrine. Penghambatan ini akan mengakibatkan penurunan kontraksi

miokardium yang menyebabkan frekuensi jantung juga menurun (Ganong 1995,

Ware 2007). Pengaruh xylazin-ketamin pada stroke volume dapat dilihat pada

Gambar 5.

Gambar 5 Pengamatan nilai EDV (end-diastolic volume), ESV (end-sistolic volume) dan

SV (stroke volume) selama pemberian anestesi jangka panjang kombinasi

xylazin-ketamin pada kelinci domestik.

Berdasarkan data pada tabel 1 terlihat penurunan stroke volume secara

tidak signifikan (P>0.05). Penurunan stroke volume ini bergantung dari nilai EDV

dan ESV yang dapat dilihat pada gambar 5. Nilai EDV bergantung saat derajat

pengisian selama diastol. Pemberian kombinasi obat bius xylazin-ketamin

Page 22: GAMBARAN FUNGSI JANTUNG KELINCI DOMESTIK PADA … · pembimbing yang telah membimbing dan membantu dalam menyelesaikan tugas ... selaku kepala Bagian Bedah dan Radiologi, ... Jantung

10

menyebabkan peningkatan dimensi ruang jantung (LVIDd dan LVIDs) yang

berakibat pada peningkatan nilai EDV disertai penurunan kontraksi ventrikel kiri.

Selanjutnya akan terjadi penurunan nilai stroke volume sehingga jumlah darah

yang tertahan di ventrikel kiri semakin banyak dan mengakibatkan nilai ESV

meningkat.

Jantung bekerja melalui mekanisme secara berulang dan berlangsung terus

menerus yang disebut sebagai sebuah siklus jantung atau yang lebih dikenal

dengan sebutan denyut jantung. Melalui mekanisme bergantian, jantung

berkontraksi untuk mengosongkan isi jantung dan melakukan relaksasi guna

pengisian darah. Secara siklus, jantung melakukan sebuah periode sistol yaitu

periode saat jantung berkontraksi dan mengosongkan darah di ventrikel, serta

periode diastol yaitu periode jantung melakukan relaksasi dan pengisian darah

pada jantung. Kedua atrium berelaksasi dan berkontraksi secara bersamaan, begitu

juga dengan kedua ventrikel juga berkontraksi dan berelaksasi secara bersamaan

(Mohrman dan Lois 2010).

Siklus jantung mencakup periode dari akhir sistol dan diastol sampai akhir

sistol dan diastol berikutnya. Kontraksi jantung mengakibatkan perubahan tekanan

dan volume darah. Sistem kerja jantung akan terjadi gangguan jika diberikan obat-

obat termasuk anestetika. Penggunaan anestetika dapat memberikan pengaruh

terhadap fungsi jantung termasuk heart rate. Heart rate adalah periode jantung

melakukan siklus (sistol dan diastol) yang dihitung per menit (Ganong 1995).

Pengaruh kombinasi xylazin-ketamin pada heart rate dapat dilihat pada Gambar

6.

Gambar 6 Pengamatan nilai heart rate selama pemberian anestesi jangka panjang

kombinasi xylazin-ketamin pada kelinci domestik.

Gangguan akibat penggunaan kombinasi xylazin-ketamin berpengaruh

terhadap parameter jantung salah satunya heart rate. Menurut Baumgartner et al.

(2010) penggunaan xylazin-ketamin akan menurunkan heart rate. Penurunan

heart rate ini dikibatkan oleh pengaruh xylazin yang digunakan pada penelitian

ini. Xylazin akan menekan sistem saraf simpatis dengan bekerja pada reseptor

alpha-2-adrenoceptor yang selanjutnya akan menghambat pelepasan

norepinephrine. Ketika aktifitas norepinephrine dihambat, akan menyebabkan

penurunan kekuatan kontraksi miokardium sehingga frekuensi jantung juga

menurun. Selain itu, xylazin juga berefek pada vasodilatasi pembuluh darah yang

berakibat pada penurunan kekuatan pembuluh darah dalam menyalurkan darah

Page 23: GAMBARAN FUNGSI JANTUNG KELINCI DOMESTIK PADA … · pembimbing yang telah membimbing dan membantu dalam menyelesaikan tugas ... selaku kepala Bagian Bedah dan Radiologi, ... Jantung

11

untuk tubuh (Ganong 1995, Ware 2007). Berdasarkan data pada tabel 1 terlihat

bahwa terjadi penurunan heart rate kelinci secara signifikan (P<0.05) dari jam ke-

0 hingga jam ke-7. Penurunan ini bisa dipengaruhi oleh menurunnya kontraksi

otot jantung yang disebabkan oleh efek xylazin.

Cardiac output atau curah jantung merupakan volume darah yang

dipompa oleh ventrikel per menit. Pada keadaan normal jumlah darah yang

dipompakan oleh ventrikel kanan dan ventrikel kiri sama besarnya. Penggunaan

anestesi tentu akan mempengaruhi parameter jantung terutama cardiac output

yang akan sangat berpengaruh terhadap tubuh. Efek penggunaan anestesi

kombinasi xylazin-ketamin bisa terhadap cardiac output dapat dilihat pada

Gambar 7.

Gambar 7 Pengamatan nilai cardiac output pada pemberian anestesi jangka panjang

kombinasi xylazin-ketamin pada kelinci domestik.

Berdasarkan data pada tabel 1 dapat terlihat bahwa mulai jam ke-0 hingga

jam ke-7 terjadi penurunan cardiac output kelinci, penurunan ini bisa dipengaruhi

oleh menurunnya kontraksi otot jantung yang disebabkan oleh efek xylazin. Nilai

cardiac output bergantung pada nilai heart rate dan stroke volume. Ketika terjadi

penurunan heart rate dan stroke volume, hal ini akan mengakibatkan penurunan

cardiac output.

Nilai atau volume cardiac output setiap individu tidak selalu sama,

bergantung pada aktivitas tubuh. Cardiac output dapat meningkat atau menurun

dalam berbagai keadaan. Cardiac output akan dipengaruhi oleh aliran darah balik

ke vena, kontraksi otot jantung, tekanan pada pembuluh balik (David 2010).

Fractional shortening (FS) atau fraksi pemendekan adalah indeks atau

parameter yang sering digunakan untuk melihat fungsi ventrikel kiri. Fraksi

pemendekan adalah persentase perubahan dimensi ventrikel kiri dari fase diastol

ke fase sistol dan digunakan untuk memperkirakan kontraksi ventrikel (Ware

2007). Menurut Cornell et al. (2004) FS digunakan secara luas sebagai indikator

fungsi sistolik ventrikel kiri. Ketika ventrikel tidak terisi secara sempurna selama

diastol akan menyebabkan penurunan nilai FS. Nilai FS juga dipengaruhi oleh

kontraksi otot jantung.

Pengaruh xylazin-ketamin terhadap nilai FS yang dapat dilihat pada

Gambar 8.

Page 24: GAMBARAN FUNGSI JANTUNG KELINCI DOMESTIK PADA … · pembimbing yang telah membimbing dan membantu dalam menyelesaikan tugas ... selaku kepala Bagian Bedah dan Radiologi, ... Jantung

12

Gambar 8 Nilai fractional shortening selama pemberian anestesi jangka panjang

kombinasi xylazin-ketamin pada kelinci domestik.

Hasil pengukuran nilai FS (fractional shortening) pada penggunaan

kombinasi xylazin-ketamin pada jam ke-0 didapatkan hasil 31.62 ± 10.17, tidak

terdapat perbedaan yang nyata pada jam ke-1, jam ke-3, dan jam ke-5 dengan nilai

berturut-turut 31.16 ± 8.21, 30.37 ± 9.48, dan 29.06 ± 12.29. Nilai FS pada jam

ke-0, jam ke-1, dan jam ke-3 masih dalam kisaran normal sesuai dengan

pernyataan Pelosi et al. (2011) yang menyatakan nilai FS normal kelinci 30.13 ±

2.98.

Penurunan nilai FS secara signifikan (P<0.05) mulai terlihat pada jam pada

jam ke-7. Penurunan nilai FS berarti terjadi penurunan fungsi jantung

(Baumgartner et al. 2010). Penurunan ini diakibatkan oleh pemberian jangka

panjang xylazin-ketamin yang menurunkan kontraksi jantung. Sediaan xylazin

yang digunakan akan bekerja pada reseptor alpha-2-adrenoceptor yang akan

menghambat pelepasan norepinephrine melalui penekanan sistem saraf simpatis.

Kekuatan kontraksi ventrikel kiri baik pada saat sistol maupun pada saat diastol

sangat bergantung pada inervasi sistem saraf simpatis (Ganong 1995). Penekanan

sistem saraf simpatis menyebabkan penurunan kontraksi ventrikel kiri sehingga

nilai LVIDd dan LVIDs meningkat (Rottman et al. 2003). Jika semakin lama

terjadi hal ini akan menyebabkan penurunan fungsi sistolik ventrikel kiri sehingga

terjadi penurunan nilai FS.

Pengukuran kemampuan fungsi ventrikel kiri tidak hanya dari FS tetapi

juga dengan EF (ejection fraction). Ejection fraction adalah presentase darah yang

dikeluarkan dari ventrikel selama sistol dan berhubungan dengan nilai volume

akhir diastol (Bengur et al. 1991). Parameter ini tidak hanya memperlihatkan

kemampuan ventrikel kiri tetapi juga akan memperlihatkan volume pada ventrikel

kiri dan fungsi valvular (Amiel et al. 2012). Penggunaan xylazin-ketamin akan

berpengaruh pada fungsi jantung sehingga hal ini juga akan menyebabkan jumlah

darah yang dikeluarkan dari jantung menurun. Pengaruh kombinasi xylazin-

ketamin terhadap EF dapat dilihat pada Gambar 9.

Page 25: GAMBARAN FUNGSI JANTUNG KELINCI DOMESTIK PADA … · pembimbing yang telah membimbing dan membantu dalam menyelesaikan tugas ... selaku kepala Bagian Bedah dan Radiologi, ... Jantung

13

Gambar 9 Nilai EF (ejection fraction) selama pemberian anestesi jangka panjang

kombinasi xylazin-ketamin pada kelinci domestik.

Nilai ejection fraction pada jam ke-0 62.77 ± 14.24 terlihat perbedaan yang

nyata (P<0.05) dengan nilai pada jam ke-1, jam ke-3, dan jam ke-5 berturut-turut,

61.07 ± 12.58, 60.73 ± 14.22, dan 53.71 ± 19.05. Selain itu terlihat perbedaan

yang nyata (P<0.05) juga pada jam ke-7. Nilai ejection fraction pada jam ke-7

kurang dari kisaran normal yaitu 47.40% sedangkan menurut Pelosi et al. (2011)

nilai kisaran normal ejection fraction adalah 50-75%. Menurut Baumgartner et al.

(2010) penggunaan xylazin-ketamin akan berpengaruh terhadap kerja jantung.

Penurunan nilai ejection fraction terjadi karena pemberian kombinasi jangka

panjang xylazin-ketamin. Xylazin yang digunakan akan bekerja pada reseptor

alpha-2-adrenoceptor menghambat pelepasan norepinephrine. Penghambatan ini

akan berakibat pada penurunan kekuatan kontraksi miokardium (Ganong 1995,

Ware 2007). Hal ini akan berpengaruh terhadap kerja jantung sehingga

mengakibatkan persentase darah yang keluar dari ventrikel kiri akan menurun,

serta nilai EDV dan ESV meningkat (Ganong 1995).

Page 26: GAMBARAN FUNGSI JANTUNG KELINCI DOMESTIK PADA … · pembimbing yang telah membimbing dan membantu dalam menyelesaikan tugas ... selaku kepala Bagian Bedah dan Radiologi, ... Jantung

14

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Anestesi jangka panjang xylazin-ketamin pada kelinci mengakibatkan

penurunan ketebalan intraventricular septum dan left ventricle wall serta

peningkatan nilai left ventricular internal dimension yang berpengaruh terhadap

fungsi jantung berupa peningkatan EDV, ESV dan penurunan stroke volume,

heart rate, cardiac output, fractional shortening dan ejection fraction. Semua

perubahan ini menunjukkan bahwa anestesi jangka panjang xylazin-ketamin akan

mengakibatkan penurunan kinerja jantung pada kelinci domestik selama masa

pengamatan.

Saran

Pengamatan terhadap fungsi jantung sebaiknya diperhatikan ketika

melakukan pembiusan jangka panjang menggunakan kombinasi obat bius xylazin-

ketamin selama masa pengamatan.

Page 27: GAMBARAN FUNGSI JANTUNG KELINCI DOMESTIK PADA … · pembimbing yang telah membimbing dan membantu dalam menyelesaikan tugas ... selaku kepala Bagian Bedah dan Radiologi, ... Jantung

15

DAFTAR PUSTAKA

Amarpal P, Kinjavdekar HP, Aithal AM, Pawde, Jasmit S, Rahul U. 2010.

Evaluation of xylazine, acepromazine and medetomidine with ketamine for

general anaesthesia in rabbits. Scand. J. Lab. Anim. Sci. 3(37): 223-230.

Amiel JB, Ana G, Gwenaelle L, Marc C, Bruno F, Nicolas P, Anthony D, Benoît

M, Philippe V. 2012. Assessment of left ventricular ejection fraction using an

ultrasonic stethoscope in critically ill patients. Crit. Care. 16:1-7.

Baumgartner C, Bollerhey M, Ebner J, Laacke-Singer L, Schuster T, Erhardt W.

2010. Effects of ketamine-xylazine intravenous bolus injection on

cardiovascular function in rabbits. Can. J. Vet. Res. 74: 200-208.

Bengur AR, Rebecca S, Roger PV, John CF. 1991. Left ventricular ejection

fraction measured with doppler color flow mapping techniques. Am J Cardiol

68:1-5.

Cornell CC, Kittleson MD, Della Torre P, Haggstrom J, Lombard CW, Pedersen

HD, Vollmar A, Wey A. 2004. Allometric Scalling of M-mode Variables in

Normal Adult Dogs. J. Vet. Intern. Med. 18:311-321.

Cruz FS, Adriano BC, Melissa M, Romulo RA. 2011. Sedative and

cardiopulmonary effects of buprenorphine and xylazine in horses. Can. J. Vet.

Res. 75: 35-41.

David BY. 2010. Control of Cardiac Output. San Rafael (CA): Morgan &

Claypool Life Sciences Publisher. Hlm 50-75.

Dimitrov R, Vladova D, Stamatova K, Kostov D, Stefanov M. 2011.

Transthoracal two-dimensional ultrasonographic anatomical study of the heart

in the rabbit (Oryctolagus cuniculus). Trakia J. Sci. 9(3): 45-50.

Djer MM, Madiyono B. 2000. Tatalaksana penyakit jantung bawaan. Sari

Pediatri. 2(3): 155-162.

Egwu GO, Gideon DM, Saka S, Patrick AO, Gladys TA. 2011. The effect of

vitamin C at varying times on physiological parameters in rabbits after xylazine

anaesthesia. Vet. Ital. 47(1): 97-104.

EIshahed GS, Mohamed IA, Nagham SEB, Hanan MK, Magdy Fl, Ousama AS.

2008. Evaluation of right and left ventricular systolic and diastolic function in

patients with type I diabetes using echocardiography and tissue

dopplerimaging. Suez Canal Univ Med J. 1(11): 65 -74.

Ganong WF. 1995. Fisiologi Kedokteran. M. Djauhari W, penerjemah; M.

Djauhari W, editor. Jakarta (ID): ECG. Terjemahan dari: Review Of Medical

Physiology. Ed ke-17. Hlm 529-556.

Jung I, Jung SH. 2012. Vasorelaxant mechanisms of ketamine in rabbit renal

artery. Korean J Anesthesiol. 63(6): 533-539.

Kilic N. 2004. A comparison between medetomidine-ketamine and xylazine-

ketamine anaesthesia in rabbits. Turk J Vet Anim Sci. 28: 921-926.

Li P, Han H, Zhai X, He W, Sun L, Hou J. 2012. Simultaneous HPLC-UV

determination of ketamine, xylazine, and midazolam in canine plasma. J.

Chromatogr. Sci. 50: 108-113.

Page 28: GAMBARAN FUNGSI JANTUNG KELINCI DOMESTIK PADA … · pembimbing yang telah membimbing dan membantu dalam menyelesaikan tugas ... selaku kepala Bagian Bedah dan Radiologi, ... Jantung

16

Mohammed AA, Sayed MA, Abdelnabi MA. 2011. A new protocol of anesthesia

using thiopental, diazepam and xylazine in white new zealand rabbits.

Australian Aust. J. Basic & Appl. Sci. 5(9): 1296-1300.

Mohrman DE and Lois JH. 2010. Cardiovascular Physiology. New York (US):

McGraw Hill Professional. Hlm 462-466.

Moon MR, Ann FB, Abe D, Masashi K, George TD, Srdjan DN, Craig M, Neil

BI. 1997. Septal function during left ventricular unloading. Circulation. 95:

1320-1327.

Nagueh SF, Chair, Christopher PA, Thierry CG, Paolo NM, Jae KO, Otto AS,

Alan DW, Frank AF, Patricia AP, Arturo E. 2009. Recommendations for the

evaluation of left ventricular diastolic function by echocardiography. Eur. J.

Echocardiogr. 10: 165-193.

Noviana D, Kurniawan LKL. 2013. Heart size evaluation of indonesian domestic

house cat by motion mode echocardiography imaging. Hayati J Biosci. 20(1):

40-46.

Noviana D, Paramitha D, Wulansari R. 2011. Motion mode and two dimensional

echocardiographic measurements of cardiac dimensions of indonesian mongrel

dogs. Hayati J Biosci. 18(1): 1-5.

Noviana D, Sabdi HS, Mokhamad FU, Riki S. 2012. Diagnosis Ultrasonografi

Pada Hewan Kecil. Bogor (ID): IPB Pr. Hlm 101-112.

Pelosi A, Linda S, Jean G, Danielle F, Sandeep K, George S, and Jack R. 2011.

Cardiac tissue doppler and tissue velocity imaging in anesthetized new zealand

white rabbits. J Am Assoc Lab Anim Scie. 50(3): 317-321

Pennick D, d’Anjou MA. 2008. Atlas of Small Animal Ultrasonography. Ed

pertama. Iowa (USA): Blackwell Publishing. Hlm 241-243.

Plumb DC. 2005. Plumb’s Veterinary Drug Handbook. Iowa (USA): Blackwell

Publishing. Hlm 439-443.

Qi XZ, Ming AM, Xiao JD. 2007. Optimizing dosage of ketamine and xylazine in

murine echocardiography. Clin Exp Pharmacol Physiol. 34: 499–507.

Rottman JN, Gemin N, Michelle K, Zhizhang W, Wei Z, Mark EA, Ernest CM.

2003. Temporal Changes in Ventricular Function Assessed

Echocardiographically in Conscious and Anesthetized Mice. J. Am. Soc.

Echocardiogr. 16(11): 1150-1157.

Sloan RC, Rosenbaum M, O’Roukr D, Oppelt K, Frasier CR, Waston CA, Allan

AG, Brown DA. 2011. High doses of ketamine-xylazine anesthesia reduce

cardiac ischemia-reperfusion injury in guinea pigs. J Am Assoc Lab Anim Sci.

50(3): 349-354.

Soesatyoratih. 2011. Profil Ekhokardiografi Motion-mode Anjing Kampung pada

Pemberian Kombinasi Obat Bius Xylazine-Ketamine dan Zolazepam-

Tiletamine [Tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Struck MB, Karl AA, Harvey ER, August HB. 2011. Effect of a short-term fast on

ketamine-xylazine Anesthesia in Rats. J Am Assoc Lab Anim Sci. 50(3): 344-

348.

Tranquilli WJ, Thurmon JC, Grimm KA. 2007. Lumb & Jones’ Veterinary

Anesthesia and Analgesia. 4th

ed. USA (US): Blackwell Publishing. Hlm 5-

214.

Page 29: GAMBARAN FUNGSI JANTUNG KELINCI DOMESTIK PADA … · pembimbing yang telah membimbing dan membantu dalam menyelesaikan tugas ... selaku kepala Bagian Bedah dan Radiologi, ... Jantung

17

Taylor DK, Lee V, Mook D, Huerkamp MJ. 2010. Rabbits. Di dalam: Ballard B,

Cheek R. editor. Exotic Animal Medicine for the Veterinary Technician. 2nd

ed. USA: Blackwell Publishing. Hlm 255-277.

Vachon P. 1999. Self-mutilation in rabbits following intramuscular ketamine-

xylazine-acepromazine injections. Can Vet J. 40: 581-582.

Ware WA. 2007. Cardiovascular Disease in Small Animal Medicine. London

(UK): Manson Publishing. Hlm 10-24.

Welsh E. 2003. Anaesthesia for Veterinary Nurses. United Kingdom (UK):

Blackwell Science Ltd. Hlm 4-6.

Page 30: GAMBARAN FUNGSI JANTUNG KELINCI DOMESTIK PADA … · pembimbing yang telah membimbing dan membantu dalam menyelesaikan tugas ... selaku kepala Bagian Bedah dan Radiologi, ... Jantung

18

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Bima pada tanggal 1 September 1992. Penulis

merupakan Puteri pertama dari dua bersaudara, dari pasangan Sirajuddin dan

Nurjanah. Penulis memulai pendidikan di SDN 1 Sila dan lulus pada 2004.

Penulis melanjutkan pendidikan di SMPN 1 Bolo dan lulus pada tahun 2007.

Penulis menempuh Sekolah Menengah Atas di SMAN 1 Bolo dan lulus pada

tahun 2009. Penulis diterima masuk Fakultas Kedokteran Hewan, Institut

Pertanian Bogor melalui jalur USMI pada tahun 2009.

Selama mengikuti pendidikan di Fakultas Kedokteran Hewan Institut

Pertanian Bogor penulis aktif di Himpro Hewan Kesayangan Satwa Akuatik dan

Eksotik. Selain itu jug penulis aktif di IMAKAHI (ikatan mahasiswa kedokteran

hewan Indonesia).