gadis ketiga

download gadis ketiga

of 310

Transcript of gadis ketiga

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    1/310

    Third Girl

    by Agatha Christie

    Alih bahasa: Joyce K. Isa

    Scan book by BBSC, Txt convert by Otoy

    Ebook By Dewi KZ

    www.perpustakaan.tk

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    2/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    Hercule Poirot. bekas polisi Belgia yang menjadi detektifswasta perawakannya kecil dan kumisnya besar sangat telitidan bangga akan otak serta kumisnya

    Ariadne Oliver: wanita Inggris pengarang cerita-ceritadetektif: usia setengah baya gemar mengubah-ubah tatarambutnya termasuk mengenakan rambut palsu emosionaldan menyombongkan intuisinya

    Berdua mereka melacak suatu pembunuhan. Seoranggadis mengaku merasa telah membunuh kemudian diamenghilang Di manakah gadis ini maupun pembunuhannya

    tidak diketahui orang Betulkah gadis ini. yang dikenal sebagaiGadis Ketiga dan kombinasi tiga orang gadis yang berbagi satupetak tinggal telah membunuh'. Siapakah korban nya?Bilamana terjadi Di mana? Dan mengapa?

    Hercule Poirot dan Ariadne Oliver memeras otak dantenaga mencari jawaban pertanyaan-pertanyaan tersebut,sebelum berulangnya kembali pembunuhan yang serupa!

    Penerbit PT Gramedia

    Jl Palmerah Selatan 22 I IV

    Jakarta Pusat

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    3/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    BAB SATU

    Hercule Poirot sedang duduk menghadapi sarapannya.Tangan kanannya memegang secangkir coklat panas. Memangia paling suka rasa yang manis-manis. Dan sebagai temanminuman coklat-nya, dipilihnya roti yang manis. Kombinasiyang serasi dengan minumannya. Ia mengangguk-anggukdengan puas. Roti ini dibelinya dari toko roti keempat yangsudah dicobanya, toko roti Denmark. Tetapi rasanya benar-benar lebih enak daripada buatan toko yang mengaku sebagaitoko roti Prancis, yang letaknya tidak jauh dari rumahnya.Roti-roti dari toko roti Prancis ini tidak lebih hanyalah tiruanyang tidak memadai.

    Kini selera makannya telah dipuaskan. Perutnya merasanyaman. Pikirannya pun merasa nyaman, bahkan boleh jadiagak terlalu nyaman. Ia telah menyelesaikan karya besarnya,yaitu suatu analisa mengenai penulis-penulis cerita detektifyang terkenal. Ia sudah berani mengritik Edgar Allan Poedengan tajam, dan mengeluh mengenai cara penuturan

    romantis Wilkic Collins yang kurang teratur, dan memberikanpujian setinggi langit kepada dua orang penulisberkebangsaan Amerika yang sama sekali belum dikenalorang, dan dengan berbagai cara lain memuji siapa yang patutdipuji atau sebaliknya dengan tegas tidak memberikan pujiandi mana dianggapnya tidak layak. Ia telah melihat tulisannyaini di penerbitnya, meneliti hasilnya, dan kecuali merasa herandengan banyaknya salah cetak yang ada, secara keseluruhan

    ia cukup puas dengan hasilnya. Ia merasa bangga dengankarya sastranya ini, dan ia juga telah menikmati waktu yangdipergunakannya untuk membaca buku-buku untukmelahirkan tulisannya ini, dan juga ia menikmati saat-saatketika ia mendengus dengan muak dan mencampakkan suatubuku ke lantai (meskipun ia selalu ingat untuk bangkit darikursinya dan memungut buku itu untuk dimasukkan ke dalamkeranjang sampah), dan ia pun menikmati saat-saat ia

    menganggukkan kepalanya dengan puas pada kesempatan-

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    4/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    kesempatan yang langka ia menjumpai tulisan-tulisan yangmemperoleh persetujuannya.

    Dan kini? Ia telah melewati masa istirahat yang santai,yang amat diperlukannya setelah otaknya bekerja keras.Tetapi orang tidak bisa beristirahat terus, orang harusmelangkah ke pekerjaan berikutnya. Sayang sekali, dia tidaktahu apa yang harus dikerjakan berikutnya. Menulis karyasastra yang lain lagi? Tidak, pikirnya. Kerjakanlah satu haldengan baik, lalu tinggalkan. Itulah semboyannya. Terusterang saja, sebetulnya ia merasa jemu. Semua aktivitasmental yang melelahkan yang sudah dinikmatinya terlalubanyak. Ini menimbulkan kebiasaan yang buruk padanya,membuatnya resah.

    Menjengkelkan! Digelengkan kepalanya dan diteguknyalagi coklatnya.

    Pintu terbuka dan masuklah pelayannya yang terlatih,George. Sikapnya penuh hormat dan agak segan. Ia terbatukdan menggumam, "Seorang ..." dia berhenti seorang ... putribelia ingin bertemu."

    Poirot memandangnya dengan perasaan heran danjengkel.

    "Saya tidak menerima tamu pada jam-jam begini," katanyadengan nada menegur.

    "Ya, Pak," George mengiyakan.

    Majikan dan pelayan saling bertukar pandang. Terkadangkomunikasi antara mereka penuh kesulitan. Denganperubahan suara, sentilan, dan kata-kata tertentu, Georgeakan memberikan pertanda bahwa jika dia diberi pertanyaanyang tepat, maka ia dapat memberikan jawaban yang berarti.Dalam hal ini Poirot berpikir, pertanyaan apakah yang tepatuntuk diajukannya.

    "Cantikkah dia putri belia ini?" tanyanya hati-hati.

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    5/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    "Menurut saya tidak, Pak, tetapi selera itu bukanukuran."

    Poirot mempertimbangkan jawaban ini. Dia teringat bahwaGeorge sempat tersendat sebentar sebelum memakai istilah putri belia. George adalah seorang yang amat peka terhadapderajat sosial. Jadi dia tidak yakin akan status tamu ini, namundia telah bermurah hati dalam keraguannya.

    "Kau berpendapat bahwa ia adalah seorang putri belia danbukan, katakanlah, seorang gadis belia?"

    "Saya pikir begitu, Pak, meskipun dewasa ini sulit untukmembedakannya," kata George dengan penyesalan yang tidakdibuat-buat.

    "Apakah dia memberikan alasan mengapa dia inginmenemui saya?"

    "Katanya..." George mengulangi kata-kata tersebut denganagak berat dan permintaan maaf sebelumnya, "bahwa diaingin berkonsultasi dengan Bapak mengenai suatupembunuhan yang mungkin telah dia lakukan."

    Hercule Poirot mendelik. Alisnya naik. "Mungkin telahdilakukan? Lha apa dia tidak tahu?"

    "Itulah kata-katanya, Pak."

    "Tidak memuaskan, tetapi barangkali menarik," kataPoirot.

    J'Mungkin suatu lelucon, Pak," kata George ragu-ragu.

    "Apa pun mungkin, saya kira," Poirot mengakui, "tetapi kitatidak berpikir ..." Dia mengangkat cangkirnya. "Bawalah diamasuk lima menit lagi."

    "Ya, Pak." George mengundurkan diri.

    Poirot menghabiskan tegukan terakhir coklatnya.

    Disingkirkannya cangkirnya lalu dia bangkit. Dia berjalan ke

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    6/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    tempat perapian dan menata kumisnya dengan hati-hati didepan kaca yang berada di atas tempat perapian. Denganperasaan puas ia kembali ke kursinya dan menunggu

    kedatangan tamunya. Ia tidak dapat menduga apa yang bakaldihadapinya....

    Dalam hadnya ia mengharapkan sesuatu yang barangkalimendekati bayangannya mengenai daya tarik seorang wanita.Pepatah yang umum "si cantik dalam kesedihan" terlintas dibenaknya. Tetapi dia menjadi kecewa ketika George kembalimengantarkan tamu tersebut; di dalam hatinya iamenggelengkan kepalanya dan menarik napas panjang. Inibukanlah si cantikdan juga tidak ada tanda-tanda kesedihanyang tampak. Agak bingung, mungkin merupakan tebakanyang lebih tepat.

    "Bah!" pikir Poirot jengkel. "Gadis-gadis ini! Mengapamereka tidak berusaha berbuat sesuatu untuk diri merekasendiri? Dengan tata rias yang baik, pakaian yang menarik,rambut yang ditata oleh seorang ahli rambut, barangkali gadis

    ini bisa lulus. Tetapi, coba lihat dia sekarang!"

    Tamunya adalah seorang gadis yang berusia sekitar duapuluhan. Rambutnya panjang sampai ke bahu, tergerai tidakrapi dan tidak menentu warnanya. Matanya yang besar danberwarna biru kehijauan, hampa ekspresi. Dia mengenakanapa yang barangkali merupakan pakaian pilihan generasinya sepatu bot kulit hitam bertumit tinggi, kaos kaki putih dari

    wol yang diragukan kebersihannya, rok yang pendek dansebuah kaos wol yang panjang dan longgar. Siapa saja yangsegenerasi dan sebaya Poirot akan mempunyai satu keinginanyang sama, yaitu menceburkan gadis ini kc dalam bak mandisecepat mungkin. Poirot sering mengalami perasaan demikianjika sedang berjalan-jalan. Ratusan gadis dengan penampilanyang sama. Mereka semuanya tampak kotor. Namun di pihaklain di sinilah terletak kontradiksinya yang satu ini

    tampaknya seperti telah tercebur di sungai dan baru diangkat

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    7/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    keluar. Gadis-gadis begini, pikirnya, barangkali tidak benar-benar kotor. Hanya saja mereka berusaha keras supayakelihatannya demikian.

    Poirot bangkit dengan sopan sebagaimana biasanya,menjabat tangan gadis itu dan menarikkan sebuah kursi.

    "Anda mendesak untuk bertemu dengan saya, Nona?Duduklah, saya persilakan."

    "Oh," kata gadis itu dengan suara yang kecil. Dia menatapPoirot.

    "Eh, bagaimana?" kata Poirot.Gadis ini ragu-ragu. "Saya pikir, saya lebih baik berdiri."

    Matanya yang besar masih menatap dengan ragu-ragu.

    "Sesuka hati Andalah." Poirot kembali duduk danmemandangnya. Dia menunggu. Gadis ini menggeser kakinya.Dia menunduk melihat kakinya, kemudian menengadah lagikepada Poirot.

    "Anda Anda adalah Hercule Poirot?"

    "Tentu saja. Dalam hal apa dapat saya bantu Anda?"

    "Oh, yah, agak sulit. Maksud saya...."

    Poirot merasa barangkali gadis ini membutuhkan sedikitdorongan. Katanya memberi jalan, "Pelayan saya mengatakanbahwa Anda ingin berkonsultasi dengan saya karena Anda

    mengira Anda 'mungkin telah melakukan suatu pembunuhan'.Betulkah itu?"

    "Saya tidak tahu bagaimana harus saya utarakan itu.Maksud saya...."

    "Marilah," kata Poirot ramah. "Duduklah. Kendorkan otot-otot. Ceritakanlah kepada saya."

    "Saya pikir tidak aduh, saya tidak tahu bagaimana

    Anda lihat, semuanya begitu sukar. Saya telah saya telah

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    8/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    mengubah pikiran saya. Saya tidak mau bersikap kurangsopan, tetapi ah, saya pikir, lebih baik saya pulang."

    "Ayolah. Yang tabah."

    "Tidak, saya tidak bisa. Saya pikir tadinya saya bisa kemaridan dan bertanya kepada Anda, bertanya apakah yangharus saya perbuat tetapi saya tidak dapat, Anda mengerti?Semuanya begitu lain dari...."

    "Dari apa?"

    "Saya minta maaf dan saya betul-betul tidak ingin bersikap

    tidak sopan, tetapi...."Gadis ini menarik napas panjang, memandang Poirot,

    mengalihkan pandangannya, dan tiba-tiba terluncurlah daribibirnya, "Anda terlalu tua. Tidak ada yang memberi tahu sayabahwa Anda sudah begitu tua. Saya betul-betul tidak maubersikap tidak sopan, tetapi itulah. Anda terlalu tua.Maafkan saya."

    Dia segera membalikkan tubuhnya dan keluar dari ruanganitu dengan terhuyung-huyung seperti seekor serangga yangnekat mencari sinar lampu.

    Poirot, dengan mulut menganga, mendengar pintu depandibanting.

    Katanya, "Ya ampun, ya ampun, ya ampun...."

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    9/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    BAB DUA

    Telepon berdering.

    Hercule Poirot tampaknya seolah-olah tidak mendengar.Deringnya tajam dan mendesak.

    George masuk menghampirinya, sambil memandang Poirotdengan keheranan.

    Poirot memberikan isyarat dengan tangannya.

    "Biarkan saja," katanya.

    George menurut dan keluar lagi. Telepon masih berdering.Suaranya yang tinggi dan melengking terus mengganggu.Tiba-tiba deringnya berhenti. Namun setelah satu dua menit,mulai berdering kembali.

    "Ah, astaga! Ini tentunya seorang wanita pasti seorangwanita."

    Dia menarik napas, bangkit dari duduknya dan

    menghampiri pesawatnya.

    Diangkatnya tangkai telepon. "Halo," katanya. "ApakahAnda di sana Tuan Poirot?" *

    "Saya sendiri."

    "Ini Nyonya Oliver suara Anda kedengarannya lain.Semula tidak saya kenal."

    "Selamat pagi, Nyonya Anda baik-baik saja, sayaharap?"

    "Oh, saya baik." Suara Ariadne Oliver terdengar riangseperti biasanya. Pengarang cerita detektif yang terkenal iniadalah teman Hercule Poirot.

    "Sebetulnya masih agak pagi untuk menelepon Anda,tetapi saya ingin minta tolong."

    "Ya?"

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    10/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    "Ini lho, pesta ulang tahun perkumpulan kami, PenulisCerita Detektif; saya pikir-pikir, apakah Anda mau hadir danmenjadi pembicara tamu kami tahun ini. Kami senang sekali

    kalau Anda bersedia."

    "Kapan ini?"

    "Bulan depan tanggal dua puluh tiga." Tarikan napasyang dalam terdengar dari seberang.

    "Sayang sekali! Saya sudah terlalu tua." "Terlalu tua? Andaini bicara apa? Anda sama sekali tidak tua."

    "Anda anggap tidak?""Tentu saja tidak. Anda amat menyenangkan. Anda bisa

    menceritakan banyak cerita yang bagus kepada kamimengenai kejahatan yang sungguh-sungguh terjadi."

    "Dan siapa yang mau mendengarkan?" -

    "Semua orang. Mereka Tuan Poirot, apakah ada yangtidak beres? Apakah sudah terjadi sesuatu? Anda

    kedengarannya sedih."

    "Ya. Memang saya sedih. Saya merasa ah, sudahlah,tidak apa-apa."

    "Tetapi, ceritakanlah kepada saya."

    "Untuk apa saya ribut-ribut?"

    "Mengapa tidak? Sebaiknya Anda kemari dan menceritakan

    semuanya kepada saya. Kapan Anda datang? Sore ini.Datanglah untuk minum teh bersama saya."

    "Saya tidak minum teh sore-sore."

    "Kalau begitu Anda bisa minum kopi."

    "Sore hari juga bukan saatnya saya minum kopi."

    "Coklat? Dengan krem kocok di atasnya? Atau tisane. Anda

    suka minum tisane. Atau air jeruk nipis. Atau air jeruk manis.

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    11/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    Atau maukah Anda kopi yang tanpa kafein kalau bisa sayaperoleh...."

    "Ah, yang itu tidak, terima kasih! Saya tidak suka itu."

    "Atau salah satu sirup yang begitu Anda gemari. Sayatahu, saya punya setengah botol Ribena di lemari."

    "Ribena itu apa?"

    "Sirup dengan rasa kismis hitam."

    "Wah! Saya harus angkat topi untuk Anda. Anda betul-betul berusaha. Saya tersentuh oleh perhatian Anda. Saya

    menerima dengan baik tawaran Anda untuk minum secangkircoklat sore ini."

    "Bagus. Lalu Anda bisa menceritakan kepada saya apayang telah membuat Anda sedih."

    Dia memutuskan pembicaraan.

    Poirot berpikir sebentar. Lalu dia memutar sebuah nomor

    telepon. Tak lama kemudian dia berkata, "Tuan Goby? HerculePoirot di sini. Apakah Anda sibuk benar saat ini?"

    "Lumayan," kata suara Tuan Goby. "Antara lumayan danagak ramai. Tetapi demi melayani Anda, Tuan Poirot, jikaAnda sedang tergesa-gesa sebagaimana biasanya nah, sayatidak akan mengatakan bahwa bawahan saya di sini tidakdapat menangani apa yang ada sekarang. Tentu saja, untukmendapatkan tenaga yang baik zaman sekarang tidak

    semudah dulu. Mereka sekarang sudah terlalu membanggakandiri. Mereka pikir mereka sudah mengetahui semuanyasebelum mereka belajar apa-apa. Tetapi apa mau dikata? Kitatidak bisa mengharapkan kepala yang matang di atas bahuyang muda, bukan? Saya gembira dapat melayani Anda, TuanPoirot. Barangkali saya bisa menugaskan satu atau dua tenagasaya yang terbaik untuk pekerjaan itu. Saya kira tugasnyaadalah seperti biasanya mengumpulkan informasi?"

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    12/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    Dia menganggukkan kepalanya sambil mendengarkanPoirot memberikan penjelasan tentang apa-apa yangdikehendakinya. Setelah selesai pembicaraannya dengan Tuan

    Goby, Poirot menelepon Scotland Yard, dan setelah menunggubeberapa saat, dia berhasil berbicara dengan temannya.Temannya mendengarkan permintaan Poirot, kemudiankatanya, ,

    "Kau tidak menghendaki banyak, bukan? Pembunuhan apasaja, di mana saja. Waktu, tempat, dan korban tidakdiketahui. Kedengarannya seperti pekerjaan yang mustahilkalau kautanya pendapat-ku." Tambahnya dengan nadamencela, "Rupanya kau tidak mempunyai data apa-apa."

    Pada pukul 4.15 sore itu, Poirot duduk di kamar tamuNyonya Oliver, dengan puas mencicipi secangkir coklat besaryang atasnya dimahkotai krem kocok, yang oleh nyonyarumah disediakan di atas meja kecil di sisinya. Nyonya rumahjuga menyediakan sepiring penuh biskuit lidah kucing.

    "Nyonya yang baik, Anda sungguh murah hati." Diamengangkat matanya dari cangkirnya dan memandang penuhkeheranan pada rambut Nyonya Oliver dan juga pada kertasdindingnya. Kedua-duanya baru pertama kali ini dilihatnya.Terakhir kali dia berjumpa dengan Nyonya Oliver, gayarambutnya amat sederhana dan lurus. Sekarang rambut inimemamerkan begitu banyak ikal dan putaran yang disusundengan rumit sepenuh kepalanya. Kemewahan perkembangan

    ini kira-kira hanya rambut palsu saja. Poirot menebak di dalamhatinya, berapa ikal rambut yang mungkin akan tiba-tibaterlepas seandainya Nyonya Oliver mendadak menjadi tegangseperti kebiasaannya. Dan mengenai kertas dindingnya....

    "Apakah pohon-pohon cherry ini masih baru?" Poirotmelambaikan tangannya yang memegang sebuah sendok teh.Rasanya seolah-olah dia berada di taman pohon-pohon cherry.

    "Apakah jumlahnya terlalu banyak menurut Anda?" kataNyonya Oliver. "Sebelum kertas dinding dipasang sukar sekali

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    13/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    membayangkan bagaimana nanti jadinya. Apakah menurutAnda corak yang lama lebih bagus?"

    Poirot membawa pikirannya kembali ke ingatannya yangsamar-samar mengenai apa yang dikiranya adalah gambarsejumlah burung tropis aneka warna. Dia merasa tergodauntuk memberikan jawaban "Betapapun banyaknyaperubahan, semuanya toh sama," tetapi ditahan lidahnya.

    "Dan sekarang," kata Nyonya Oliver, sementara tamunyapada akhirnya meletakkan cangkir itu di atas piringnya danbersandar kembali dengan suatu helaan napas puas sambil

    menghapus sisa krem kocok dari kumisnya, "ada apasebetulnya?"

    "Saya dapat menceritakannya dengan mudah. Tadi pagiseorang gadis datang menemui saya. Saya usulkan sebaiknyadia membuat perjanjian dulu. Anda mengerti kan, setiap orangtentunya mempunyai kesibukan rutinnya. Dia menyampaikanpesan bahwa dia ingin segera bertemu dengan saya karenadia pikir mungkin dia telah melakukan suatu pembunuhan."

    "Alangkah anehnya. Apakah dia tidak tahu?"

    "Persis! Tidak masuk akal! Maka saya perintahkan Georgeuntuk membawanya masuk. Dia berdiri saja di sana! Dia tidakmau duduk. Dia hanya berdiri di sana menatap saya.Tampaknya pikirannya kurang waras. Saya berusahamembesarkan hatinya. Lalu tiba-tiba dia berkata dia telahmengubah pikirannya. Dia berkata bahwa dia tidak maubersikap tidak sopan, tetapi bahwa (coba, apa katanya?) tetapi bahwa saya sudah terlalu tua...."

    Nyonya Oliver cepat-cepat memberikan kata-kata hiburan."Ah, sudahlah, gadis-gadis memang begitu. Orang di atasumur tiga puluh lima tahun dianggapnya sudah separuh mati.Gadis-gadis ini tidak punya otak, Anda tentunya sudahmenyadari hal ini."

    "Kata-katanya menyakitkan hati saya," kata Hercule Poirot.

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    14/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    "Ah, seandainya sayajadi Anda, hal itu tidak akan sayapikirkan. Tentu saja, kata-katanya tadi tidak pantas untukdiucapkan."

    "Itu tidak jadi soal. Bukan hanya perasaan saya saja yangterlibat. Saya kuatir. Ya, betul, saya kuatir."

    "Nah, kalau saya jadi Anda, semua ini-akan saya anggapangin lalu," Nyonya Oliver menasihati dengan santai.

    "Anda tidak mengerti. Saya menguatirkan gadis itu. Diadatang kepada saya untuk minta bantuan. Lalu diamemutuskan bahwa saya terlalu tua. Terlalu tua untuk dapatmembantunya. Tentu saja, dia keliru, itu sudah tidakdiragukan lagi, dan kemudian dia lari begitu saja. Tetapi, Andasaya beritahu, gadis itu membutuhkan bantuan."

    "Saya kira tidak sungguh-sungguh," kata Nyonya Olivermenentramkan. "Gadis-gadis suka meributkan hal yang kecil-kecil."

    "Tidak. Anda salah. Dia membutuhkan pertolongan."

    "Anda tidak menduga dia betul-betul telah membunuh?"

    "Mengapa tidak? Katanya sendiri begitu."

    "Iya, tetapi...." Nyonya Oliver berhenti. "Katanya diamungkin telah membunuh," tambahnya lambat. "Tetapiapakah yang dimaksudkannya dengan mungkin itu?"

    "Tepat. Sama sekali tidak masuk akal."

    "Siapa yang dibunuhnya, atau yang dia kira telahdibunuhnya?"

    Poirot mengangkat bahu.

    "Dan mengapa dia membunuh seseorang?"

    Lagi-lagi Poirot mengangkat bahunya.

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    15/310

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    16/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    "Anda tidak menyebutkan namanya," kata Nyonya Oliver.

    *) Ophelia: pacar tokoh cerita Hamlet yang kurang waras

    "Dia tidak mengatakannya. Sayang, saya setuju denganAnda."

    "Tunggu!" mohon Nyonya Oliver, lagi-lagi dengan penuhperasaan. Dia mengendorkan cengkeraman tangannya padakepalanya dan menarik napas dalam. Rambutnya terlepas dariikatannya dan jatuh di atas bahunya. Suatu ikal yang megahsama sekali terlepas dan jatuh ke lantai. Poirot mengambilnyadan meletakkannya dengan bijaksana di atas meja.

    "Nah, sekarang," kata Nyonya Oliver tiba-tiba tenangkembali. Dia menancapkan satu dua jepit dan menganggukkankepalanya sambil berpikir.

    "Siapa yang memberi tahu gadis ini mengenai Anda, TuanPoirot?"

    "Tidak ada, sepanjang pengetahuan saya. Tentu saja, dia

    pasti pernah mendengar tentang saya."Pikir Nyonya Oliver, "tentu saja" itu. sebetulnya belumlah

    tentu. Yang tentu itu justru anggapan Poirot bahwa setiaporang pasti pernah mendengar tentang dia. Sebetulnyakebanyakan orang, terutama dari generasi yang lebih muda,akan melongo saja jika mendengar nama Poirot disebut."Tetapi bagaimana saya dapat membuatnya mengerti tanpamenyinggung perasaannya?" pikir Nyonya Oliver.

    "Saya kira Anda salah," katanya. "Gadis-gadis eh, gadis-gadis dan pemuda-pemuda mereka tidak begitu mengetahuisoal detektif dan hal-hal serupa itu. Mereka tidak mendengarmasalah begituan."

    "Setiap orang pasti pernah mendengar tentang HerculePoirot," kata Poirot anggun.

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    17/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    Keyakinan Hercule Poirot akan hal ini sama kuatnya sepertikeyakinan orang kepada agamanya.

    "Tetapi zaman sekarang pendidikan mereka begitukurang," kata Nyonya Oliver. "Betul lho, nama-nama orangyang mereka kenal hanyalah penyanyi-penyanyi pop, band-band, disk jockeys yah, sejenis itu. Kalau mereka mencariseseorang yang khusus, maksudku seperti seorang dokteratau detektif atau dokter gigi nah, mereka harus bertanyadulu kepada seseorang menanyakan siapakah orang yangtepat untuk didatangi. Maka orang ini akan berkata, 'Sayang,kau harus pergi ke orang yang hebat itu di jalan Queen Anne,putar kakimu tiga kali melewati kepala dan kau akan sembuh,'atau 'Semua berlianku dicuri orang dan kalau Henry tahu,tentunya akan marah, jadi aku tidak bisa lapor polisi, tetapiada seorang detektif yang luar biasa, amat pandai memegangrahasia, dan dialah yang berhasil mencarinya kembali untukkusedangkan Henry sama sekali tidak tahu. 'Begitulahkejadiannya setiap kali. Ada orang yang menyuruh gadis ini

    menemui Anda.""Saya belum percaya."

    "Anda tidak akan tahu sebelum diberi tahu. Dan sekarangAnda saya beritahu. Saya baru ingat bahwa sayalah yangmengirim gadis ini kepada Anda."

    Poirot melotot. "Anda? Tetapi mengapa Anda tidak daritadi mengatakannya kalau begitu?"

    "Karena baru sekarang terpikirkan oleh saya ketika Andamenyebutkan Ophelia rambut yang panjang dan yanglembab, wajah yang tidak menarik. Itu deskripsi seseorangyang pernah saya jumpai. Belum lama berselang. Lalu baruterpikirkan oleh saya siapa dia sebenarnya."

    "Siapa?"

    "Saya tidak tahu namanya, tetapi saya dapat mencarikaninformasi ini. Kami sedang berbicara mengenai detektif

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    18/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    swasta dan mata-mata swasta dan saya menyebut Andadan beberapa hal yang menakjubkan yang pernah Andalakukan."

    "Dan Anda berikan alamat saya?"

    "Tidak, tentu saja tidak. Saya sama sekali tidak tahubahwa dia memerlukan seorang detektif atau apa. Saya kirakami hanya omong kosong saja. Tetapi saya menyebut namaAnda beberapa kali, dan tentu saja untuk mencari alamatAnda di buku telepon tidaklah sulit, maka muncullah dia."

    "Apakah kalian membicarakan pembunuhan?"

    "Seingat saya tidak. Bahkan saya tidak ingat bagaimanaasal mulanya kami berbicara mengenai detektif kecuali, ya,barangkali dialah yang mulai berbicara mengenai topiktersebut...."

    "Kalau begitu ceritakanlah, ceritakan sebisa Anda meskipun Anda tidak mengenal namanya, ceritakan apa yangAnda ketahui mengenai dia."

    "Nah, ini terjadinya pada akhir minggu lalu.. Saya sedangmenginap di rumah keluarga Lorrimer. Mereka, sama sekalitidak ada hubungannya dengan masalah ini kecuali karenamerekalah yang membawa saya ke rumah salah seorangteman mereka untuk minum-minum. Di sana ada beberapaorang dan saya sendiri kurang bisa menikmati suasananya,karena seperti yang Anda ketahui, saya tidak begitu suka

    minum-minum, sehingga mereka harus mencarikan minumantanpa alkohol untuk saya, yang mana menjemukan mereka.Lalu mereka mengatakan sesuatu kepada saya Anda tahu bahwa mereka amat menyukai buku-buku saya, dan bahwamereka sudah lama ingin berkenalan dengan saya dansemua ini membuat saya merasa canggung dan terganggu,dan agak konyol. Tetapi sedikit banyak saya bisamengatasinya. Lalu mereka mengatakan bahwa mereka amat

    menyukai detektif fiktif saya, Sven Hjerson. Kalau saja mereka

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    19/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    tahu betapa saya membencinya! Tetapi penerbit saya selalumelarang saya mengatakan begitu. Nah, pokoknya,percakapan mengenai detektif hidup berasal dari pembicaraan

    ini, dan saya bercerita sedikit mengenai Anda, dan gadis inisedang berdiri di sana mendengarkan. Ketika Andamenyebutnya seorang Ophelia yang tidak menarik, naluri sayamenjadi sadar. Saya pikir, 'Nah, keterangan itu mengingatkansaya kepada siapa?' Lalu terbersitlah di kepala saya, 'Tentusaja. Gadis itu yang ada di pesta tempo hari.' Saya kira diahadir di sana, kecuali kalau saya telah salahmengasosiasikannya dengan orang lain."

    Poirot menarik napas. Menghadapi Nyonya Oliver, orangharus mempunyai kesabaran yang besar.

    "Siapakah orang-orang ini, yang minum-minum bersamaAnda?"

    "Trefusis, saya kira, atau barangkali Treherne. Nama yangbunyinya semacam itu ia seorang hartawan. Kaya. Punyakedudukan di kota ini, tetapi sebagian besar hidupnyadihabiskan di Afrika Selatan...."

    "Beristri?"

    "Ya. Amat Cantik. Jauh lebih muda daripada dirinya.Dengan rambut keemasan yang lebat. Istri kedua. Anaknyayang perempuan adalah dari istri pertamanya. Kemudian jugaada seorang pamannya yang tua sekali. Agak tuli. Dia amatterhormat berderet-deret titel yang mengikuti namanya.Seorang laksamana atau marsekal atau apa. Dia juga seorangahli ilmu falak saya kira. Pokoknya dia mempunyai sebuahteleskop besar yang muncul dari atap rumahnya. Meskipunsaya kira itu hanyalah sebagai hobi. Juga ada seorang gadisasing di sana, yang selalu membuntuti ke mana si aki inimelangkah. Kalau dia ke London, maka gadis ini pergibersamanya, saya kira, untuk mengawasi agar si aki ini tidak

    terlanggar kendaraan dijalan. Dia juga boleh dikatakancantik."

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    20/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    Poirot menyortir informasi yang diberikan Nyonya Oliverkepadanya, merasa dirinya seperti sebuah komputer.

    "Dan di rumah itu tinggal Tuan dan Nyonya Trefusis...."

    "Oh, bukan Trefusis. Saya ingat sekarang namanyaRestarick."

    "Itu kan bukan nama yang sejenis?"

    "Ya. Itu kan juga nama dari daerah Cornwall yang sama."

    "Jadi mereka tinggal di sana, Tuan dan Nyonya Restarick,pamannya yang tua yang terhormat. Apakah namanya juga

    Restarick?"

    "Namanya Sir Roderick sesuatu."

    "Dan gadis pendamping ini, atau apa pun namajabatannya, dan seorang anak perempuannya apakah adaanak-anak yang lain?"

    "Saya kira, tidak tetapi saya tidak tahu. Anak

    perempuannya tidak tinggal di rumah. Dia hanya ke sanauntuk berakhir pekan. Tidak cocok dengan ibu tirinya, sayakira. Dia punya pekerjaan di London, dan dia berpacarandengan seseorang yang kurang disenangi keluarganya, begituyang saya dengar."

    "Anda tampaknya mengetahui cukup banyak mengenaikeluarga ini."

    "Ah, orang kan menampung pembicaraan-pembicaraanyang ada. Keluarga Lorrimer suka sekali berbicara. Selalumenceritakan orang ini atau orang itu. Saya bisa mendengarbanyak gossip mengenai orang-orang di sekeliling saya. Tetapiterkadang saya mencampuradukkannya. Mungkin .terjadi jugasekarang. Kalau saja saya bisa mengingat nama panggilangadis itu. Ada hubungannya dengan sebuah lagu... Thora?Bicaralah kepadaku, Thora. Thora. Sejenis itu, atau Myra?

    Myra, oh, Myra, kasihku hanya untukmu. Sesuatu yang mirip

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    21/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    itu. Saya bermimpi saya tinggal di ruangan pualam. Norma?Atau barangkali Maritana? Norma Norma Restarick. Ituyang betul, saya yakin." Dia menambahkannya tanpa alasan,

    "Dia adalah gadis yang ketiga."

    "Lho, tadi saya pikir Anda mengatakan bahwa dia adalahanak tunggal."

    "Ya, memang saya kira begitu."

    "Lalu apa maksud Anda mengatakan dia adalah gadis yangketiga?"

    . "Ya ampun, Anda tidak mengetahui artinya gadis yangketiga? Tidakkah Anda membaca koran The Times?"

    "Saya baca berita kelahirannya, berita kematian-nya, danberita perkawinannya. Dan artikel-artikel lainnya yang sayaanggap menarik."

    "Bukan, maksud saya halaman iklan yang di depan. Hanyasaja sekarang tidak di depan lagi. Jadi saya

    mempertimbangkan akan berlangganan koran yang lain.Tetapi, mari, saya tunjukkan."

    Dia pergi ke sebuah lemari dan mengambil koran TheTimes, sambil membalik-balikkan halamannya danmembawanya kepada Poirot. "Ini, lihatlah. 'GADIS KETIGAuntuk petak di tingkat dua yang nyaman, kamar sendiri,pemanas sentral, Earl's Court.' 'Dicari gadis ketiga untukberbagi tempat tinggal. Lima guinea seminggu, kamar sendiri.''Dicari gadis keempat. Regent's Park. Kamar sendiri.'Inilahcara hidup yang digemari gadis-gadis sekarang. Lebihbaik daripada asrama atau di hostel. Gadis yang pertamamenyewa suatu tempat tinggal bersama perabotannya,kemudian mencari teman untuk berbagi uang sewa. Gadisyang kedua biasanya temannya sendiri. Lalu mereka mencarigadis yang ketiga melalui iklan jika mereka tidak mempunyaikenalan lain. Dan, seperti yang Anda lihat, sering kali merekaberhasil menyelipkan seorang gadis keempat. Gadis yang

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    22/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    pertama tentunya menempati kamar yang paling bagus, gadisyang kedua membayarnya agak kurang sedikit, gadis yangketiga membayar lebih sedikit lagi, dan-mendapat kamar yang

    lebih kecil. Biasanya mereka membuat persetujuan siapa yangberhak menempati seluruh tempat tersebut satu hari setiapminggunya atau kapan saja. Nyatanya cukupmenyenangkan."

    "Dan gadis ini, yang namanya mungkin saja Norma, tinggaldi mana di London?"

    "Seperti yang sudah saya katakan, sebetulnya saya tidak

    mengetahui apa-apa tentang dia."

    "Tetapi Anda bisa mencarikan informasinya?"

    "Oh, ya, saya kira itu tidaklah terlalu sulit."

    "Anda yakin saat itu tidak ada pembicaraan atau tidakdisinggung mengenai masalah kematian yang mendadak?" "

    "Maksud Anda kematian di London atau di kediaman

    Restarick?""Salah satu."

    "Saya kira, tidak. Bolehkah saya carikan informasinya?"

    Mata Nyonya Oliver bersinar penuh minat. Saat ini diasudah sepenuhnya melibatkan dirinya dalam masalah itu.

    "Itu baik sekali."

    "Saya akan menelepon keluarga Lorrimer. Sebetulnyasekarang adalah waktu yang tepat." Dia pergi ke pesawatteleponnya. "Saya harus memberikan alasan barangkalimengarang alasan sendiri?"

    Dipandangnya Poirot dengan agak ragu-ragu.

    "Ya, tentu saja. Itu sudah dengan sendirinya. Anda kanseorang wanita yang punya imajinasi tidak sulit bagi Anda.

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    23/310

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    24/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    Satunya lagi siapa?... Ya, aku kira kau juga tidak tahu tentunya dia anak baik-baik juga, kupikir.... Apa yang merekakerjakan? Umumnya mereka adalah sekretaris, bukan?... Oh,

    gadis satunya itu seorang penata ruangan kaukira ataumasih ada hubungannya dengan gedung kesenian Tidak,Naomi, tentu saja aku tidak betul-betul ingin tahu aku cumaberpikir apa yang dikerjakan gadis-gadis zamansekarang?yah, bagi aku mengetahui hal-hal begini,bermanfaat untuk buku-buku yang aku tulis orang kanharus selalu mengikuti zaman.... Apa katamu mengenaiseorang pacarnya?.... Ya, tetapi kita tidak bisa berbuat apa-

    apa, bukan? Maksudku gadis-gadis ini berbuat apa sajasemaunya.... Apakah tampangnya begitu jelek? Apakah diamodel jorok dengan cambang bauk Oh, model itu dengan kemeja brokat dan rambut coklat yang berombakpanjang sampai ke bahunyaya, mereka memangterkadang tampaknya seperti gambar-gambar Vandykes, kalaumereka tampan.... Apa katamu? Bahwa Andrew Restarickamat membencinya?... Ya, laki-laki biasanya begitu.... Mary

    Restarick?... Ah, aku kira bertengkar dengan ibu tiri itu soallumrah. Aku kira dia tentunya amat lega ketika gadis inimemperoleh pekerjaan di London. Apa maksudmu orang-orang sering membicarakannya?... Mengapa, apakah merekabisa menemukan sesuatu yang tidak beres padanya?... Katasiapa?... Ya, tetapi apa yang telah mereka rahasiakan?... Oh seorang perawat? memperbincangkannya denganpengajar anak-anak keluarga Jenners?. Maksudmu suaminya?

    Oh, begitu dokter-dokter tidak mengetahui.... Tidak, tetapimanusia itu jelek sifatnya. Aku sepaham denganmu. Hal-haldemikian biasanya tidak benar.... Oh, pencernaan, bukan?...Tetapi itu begitu tidak masuk akal. Maksudmu kata orangsiapa namanya itu Andrew maksudmu mudah sekalidengan adanya begitu banyak obat hama yang tersedia Ya,tetapi mengapa?... Maksudku, ini kan bukan kasus di manaseorang suami membenci istrinya bertahun-tahun dia kanistri keduanya dan jauh lebih muda daripadanya, lagi pula

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    25/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    cantik.... Ya, aku kira boleh jadi tetapi mengapa gadis asingitu juga mau?... Maksudmu dia mungkin sakit hati dengan apayang pernah dikatakan Nyonya Restarick kepadanya.... Dia

    cukup menarik aku kira Andrew barangkali bisa terpikatolehnya tidak serius, tentunya tetapi mungkin ini telahmenimbulkan kejengkelan Mary dan dia-kemudianmenumpahkan semuanya kepada gadis ini" dan...."

    Dari sudut matanya Nyonya Oliver melihat Poirot sedangmemberikan isyarat kepadanya dengan getol.

    "Tunggu sebentar, Sayang," kata Nyonya Oliver ke dalam

    te!eponya "Ada, . tukang roti." Poirot tampaknya merasaterhina. "Tunggu ya."

    Diletakkannya tangkai teleponnya, dan dia bergegaske sisi lain dari kamar itu dan menyudutkan Poirot di tempatmeja sarapannya. - "Ya," desaknya terengah-engah.

    "Tukang roti," kata Poirot jengkel. "Saya!"

    "Ah, saya kan harus mencari alasan cepat-cepat. Andamemberikan isyarat untuk apa? Apakah Anda bisa menangkapapa yang dia...." *

    Poirot memotongnya. * "Itu dapat Anda ceritakan kepadasaya nanti. Saya menangkap cukup banyak. Apa yang inginsaya lakukan adalah, supaya Anda dengan daya improvisasiAnda yang hebat ini, mengatur agar saya punya alasan untukmengunjungi keluarga Restarick saya seorang teman lama

    Anda, yang tidak lama lagi akan berada di daerah tersebut.Barangkali Anda dapat mengatakan.*..."

    "Serahkan saja kepada saya. Saya carikan alasan. ApakahAnda mau memakai nama samaran?" ,

    "Tentu saja tidak. Tetapi buatlah sesederhana mungkin."

    Nyonya Oliver mengangguk dan bergegas kembali^ kepesawat teleponnya yang ditinggalkannya.

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    26/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    "Naomi? Aku sudah lupa apa yang tadi kita bicarakan.Mengapa selalu ada-ada saja yang timbul kalau kita sedangmenikmati gossip yang nikmat?^

    Sampai aku sudah tidak ingat lagi untuk apa tadi akumeneleponmu Oh, ya gadis itu. Alamat Thora Norma,maksudku dan kau felah memberikannya kepadaku. Tapimasih-ada hal lain lagi yang ingin ku... oh, aku ingat. Seorangkawan lamaku. Seorang pria kecil yang- amat mempesona.Bahkan aku pernah menceritakannya tempo hari sewaktu disana. Hercule Poirot namanya. Dia akan mengunjungi daerahyang dekat dengan kediaman Restarick dan dia ingin sekalibertemu dengan Sir Roderick. Dia telah mendengar banyaktentangnya dan mengaguminya untuk suatu penemuannyaselama masa perang atau suatu karya ilmiahnya 'pokoknya dia ingin sekali 'mampir dan menyampaikanhormatnya', begitu katanya. Kaupikir, apakah itu tidakmengganggu? Bisakah kau yang menyampaikannya kepadamereka? Ya, kira-kira dia akan muncul secara tiba-tiba entah

    dari mana. Katakan kepada mereka untuk mendesaknyamenceritakan beberapa cerita spionase yang asyik.... Dia apa? Oh! Alat pemotong rumputmu? Ya, tentu saja, kau haruspergi. Salam ya."

    Diletakkannya tangkai telepon itu dan Nyonya Oliverterhenyak di kursi besar."Astaga, lelahnya. Apakah itu oke?"

    "Lumayan," kata Poirot.

    "Saya pikir, paling baik saya kaitkan semuanya pada sikakek itu. Dengan demikian Anda bisa bertemu denganmereka semuanya. Bukankah itu yang Anda kehendaki? Danseorang wanita selalu saja bisa bicara dengan tidak menentujika itu menyangkut masalah ilmiah. Anda tentunya dapatmengarang sesuatu yang lebih pasti yang masuk akal, padasaat Anda sudah berada di sana. Sekarang, apakah Anda mautahu apa yang diceritakannya kepada saya?"

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    27/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    "Dari apa yang dapat saya tangkap, apakah ada desas-desus mengenai kesehatan Nyonya Restarick?"

    "Tepat. Rupanya dia terkena suatu penyakit aneh padadasarnya berhubungan dengan pencernaan dan para dokterbingung. Mereka mengirimnya ke rumah sakit, dan tampaknyadia sembuh, tetapi mereka tidak menemukan sebab-sebabnya.Dan dia pulang, lalu penyakitnya kambuh lagi lagi-lagi paradokter menjadi bingung. Lalu orang-orang mulaimenggunjingkannya. Ini dimulai oleh seorang perawat yangkurang bertanggung jawab, dan saudaranya kemudianmenceritakannya kepada tetangganya, dan si tetangga yangsetiap harinya keluar bekerja menceritakannya kepada oranglain, tentang anehnya kasus ini. Lalu orang-orang mulaimengatakan bahwa tentulah suaminya yang sedangmeracuninya. Umumnya orang selalu memberikan komentarini hanya saja dalam hal ini sama sekali tidak masuk akal.Lalu Naomi dan saya mulai berpikir mengenai gadispendamping itu, dia semacam sekretaris pendamping bagi si

    kakek itu jadi sebetulnya tidak ada alasan mengapa diaperlu meracuni Nyonya Restarick dengan obat hama."

    "Saya mendengar Anda mengusulkan beberapa alasan."

    "Yah, biasanya tentu ada suatu kemungkinan....""Pembunuhan yang sudah direncanakan..." kata Poirottermenung... "hanya belum terlaksana."

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    28/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    BAB TIGA

    Nyonya Oliver mengemudikan mobilnya sampai ke bagianhalaman dalam Wisma Borodene. Ada enam mobil yangmemenuhi tempat parkir. Sementara Nyonya Oliver masihragu-ragu, salah satu mobil mundur, dan meninggalkantempat. Nyonya Oliver cepat-cepat mengambil tempat yangbaru saja kosong itu.

    Dia turun, membanting pintunya, dan berdiri menatap kelangit. Blok bangunan ini masih baru, menempati daerah yangbekas terkena ranjau darat semasa perang terakhir. Pikir

    Nyonya Oliver, tampaknya seluruh bangunan ini mungkin sajadipindahkan utuh dari Great West Road, yang setelahnamanya SKYLARK'S FEATHER RAZOR BLADES dicopot,ditempatkan sebagai satu blok bangunan tempat tinggal padalokasi ini. Tampaknya amat fungsional, dan barang siapa yangtelah mendirikannya, jelas tidak menyukai hiasan tambahanapa-apa.

    Saat ini adalah jam-jam sibuk. Kendaraan dan manusiasedang keluar masuk halaman karena ini adalah saat pulangkerja.

    Nyonya Oliver melirik jam tangannya. Pukul 6.50. Kira-kirawaktu yang tepat, menurut hematnya.

    Waktu ketika gadis-gadis yang bekerja diperkirakan sudahpulang, entah untuk memperbarui tata riasnya, menggantipakaiannya dengan celana ketat yang eksotis atau apa punmode yang sedang mereka gandrungi, lalu keluar lagi,ataupun.untuk tinggal di rumah dan mencuci pakaian dalamdan kaos kaki mereka. Pokoknya, -waktu yang masuk akaluntuk dicoba. Bentuk bangunan ini di sebelah timur danbaratnya sama, dengan pintu ayun yang besar di tengah.Nyonya Oliver memilih sisi yang kiri, tetapi segera menyadarikesalahannya. Pada sisi ini angka-angka yang tercantum

    adalah dari seratus sampai dua ratus. Dia menyeberang ke sisiyang berlawanan.

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    29/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    Nomor 67 terletak di lantai enam. Nyonya Oliver memijattombol lift. Pintunya terbuka seperti mulut yang mengangadengan suara benturan yang menyeramkan. Nyonya Oliver

    bergegas memasuki gua yang menganga ini. Dia selalu takutnaik lift yang modern.

    Kress. Pintunya menutup kembali. Lift naik ke atas. Dansegera berhenti lagi (itu pun menakutkan!). Nyonya Oliverkeluar terbirit-birit seperti kelinci yang ketakutan.

    Dia memandang ke dinding dan berjalan di lorong yangsebelah kanan. Dia berhenti di depan sebuah pintu yang

    bertuliskan nomor 67 dengan huruf metal yang ditempelkan ditengah-tengah daun pintu. Angka tujuh ini terlepas dan tepatpada saat itu menjatuhi kakinya.

    "Tempat ini tidak menyukai aku," kata Nyonya Oliverkepada dirinya sendiri, sementara ia meringis kesakitan danmemungut angka tersebut dengan hati-hati lalu dilekatkannyakembali pada pintu dengan jarum penusuknya.

    Ditekannya bel pintu. Barangkali semua sedang keluar.

    Namun pintu terbuka hampir pada saat yangsama..Seorang gadis yang tinggi rupawan berdiri di ambangpintu. Dia mengenakan setelan jaket yang berwarna gelapdengan potongan yang bagus dan gaun yang pendek sekali,serta blus putih dari sutera, dan sepatu yang bagus.Rambutnya yang hitam disisir ke belakang. Tata riasnyasederhana namun memuaskan, dan entah karena apa,penampilannya cukup membuat Nyonya Oliver ketakutan.

    "Oh," kata Nyonya Oliver, menentramkan dirinya agar tidaksalah omong. "Apakah Nona Restarick ada, barangkali?"

    "Tidak, sayang dia keluar. Apakah saya dapatmenyampaikan pesan?" -

    Nyonya Oliver mengatakan "Oh" lagi sebelum

    melanjutkan. Dia mengeluarkan sebuah paket yang dibungkus

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    30/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    dengan kertas coklat namun tidak rapi. "Saya menjanjikansebuah buku padanya," dia menjelaskan. "Salah satu tulisansaya yang belum dibacanya. Moga-moga saya iidak salah ingat

    yang mana. Apakah dia akan kembali dalam waktu singkat?"

    "Saya betul-betul tidak tahu. Saya tidak tahu apa yangdikerjakannya malam ini."

    "Oh. Apakah Anda Nona Reece-Holland?" Gadis itutampaknya agak heran. "Ya, betul."

    "Saya pernah berjumpa dengan ayah Anda," kata NyonyaOliver. Tambahnya. "Saya adalah Nyonya Oliver. Sayapengarang." Tambahan ini disampaikan dengan nada malu-malu sebagaimana biasanya dia mengungkapkan fakta ini."Maukah Anda masuk?"

    Nyonya Oliver menerima baik tawaran tersebut danClaudia Reece-Holland membawanya masuk ke suatu ruangtamu. Semua kamar di dalam petak tinggal ini memakai kertasdinding yang sama, yaitu bermotif kayu. Si penyewa kemudian

    dapat memamerkan lukisan-lukisan modern mereka ataumemasang hiasan apa pun yang mereka inginkan. Adaseperangkat perabot dasar yang modern, lemari, rak buku,dan sebagainya, kursi tamu yang besar dan sebuah mejayang. dapat dilipat. Tambahan-tambahan yang bersifat pribadidapat disediakan oleh si penyewa sendiri. Di sini terdapattanda-tanda individualitas yang diwakili oleh sebuah gambarbadut yang besar, yang ditempelkan di dinding, dan sebuah

    gambar stensilan seekor monyet yang bergelantungan padadaun-daun pohon nyiur di dinding yang lain.

    "Pasti Norma akan senang sekali menerima buku Anda,Nyonya Oliver. Maukah Anda minum? Skerry? Gin?"

    Gadis ini mempunyai pembawaan seorang sekretaris yangcekatan. Nyonya Oliver menolak.

    "Pemandangan dari atas sini bagus sekali," katanyamemandang keluar jendela sambil mengedipkan matanya

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    31/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    sedikit karena sinar matahari yang sedang terbenammenyilaukan matanya.

    '"Ya. Tetapi jika lift-nya rusak, tidak begitu lucu ya."

    "Tidak terpikirkan sama sekali oleh saya bahwa lift ituberani rusak. Rasanya begitu begitu hidup seperti robot."

    "Baru dipasang. Tetapi tidak lebih bagus daripada yanglama," kata Claudia. "Harus sering disetel dan entah apa lagi."

    Seorang gadis yang lain masuk, sambil berbicara,

    "Claudia, tahukah kau di mana aku letakkan...."

    Dia terhenti, memandang pada Nyonya Oliver.

    Claudia memperkenalkan mereka dengan singkat.

    "Frances Cary Nyonya Oliver. Nyonya Ariadne Oliver."

    "Oh, menarik sekali," kata Frances.

    Dia adalah seorang gadis yang tinggi semampai, berambut

    hitam panjang, dengan paras yang putih metah dan memakaitata rias yang tebal. Alis dan bulu matanya agak lentik dipertebal oleh bantuan maskara. Dia mengenakan celanabeludru yang ketat dan sehelai kaos yang tebal. Dia betul-betul bertolak belakang dengan Claudia yang tampak praktisdan efisien.

    "Saya membawakan buku yang saya janjikan kepadaNorma Restarick," kata Nyonya Oliver. "Oh! sayang sekali

    dia masih di luar kota." "Dia belum kembali?"

    Hening yang timbul amat terasa. Nyonya Oliver berpikir,kedua gadis ini sedang saling bertukar pandangan.

    "Saya kira dia bekerja di London," kata Nyonya Oliver,berusaha menunjukkan keheranan yang murni.

    "Oh, ya," kata Claudia. "Dia bekerja di tempat penata

    ruangan. Dari waktu ke waktu dia ditugaskan membawa motif-

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    32/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    motif pilihan ke luar kota." Claudia tersenyum. "Di sini kamiagaknya hidup sendiri-sendiri," jelasnya. "Keluar masuksesukanya dan tidak repot meninggalkan pesan. Tetapi

    saya tidak akan lupa menyampaikan buku Anda bilamana diakembali."

    Tidak ada yang lebih mudah daripada memberikanketerangan yang samar-samar.

    Nyonya Oliver bangkit. "Nah, kalau begitu, terima kasihbanyak."'

    Claudia mengantarkannya sampai ke pintu. "Saya akanmengatakan kepada Ayah bahwa saya pernah berjumpadengan Anda," katanya. "Dia penggemar cerita-ceritadetektif."

    Setelah menutup pintu, Claudia kembali ke kamartamunya.

    Frances sedang bersandar pada jendela.

    "Maaf, ya," katanya. "Apakah aku salah omong?""Aku baru saja mengatakan bahwa Norma hanya keluar."

    Frances mengangkat bahu.

    "Aku ddak tahu. Claudia, di mana sih sebetulnya anak itu?Mengapa dia tidak kembali pada hari Senin? Ke manaperginya?"

    "Aku tidak tahu." _ "Dia tidak menginap di rumahkeluarganya? Bukankah dia ke sana untuk berakhir pekan?"

    "Tidak. Aku sudah menelepon ke sana menanyakannya."

    "Aku kira ini tidak terlalu serius.... Hanya saja, dia adalah yah, ada yang aneh padanya."

    "Dia ddak lebih aneh daripada orang-orang yang lain."Tetapi kata-kata ini dicetuskan dengan kurang mantap.

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    33/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    "Oh, ya, dia aneh kok," kata Frances. "Terkadang -diamenakutkan aku. Dia tidak normal, kautahu?"

    Tiba-tiba ia tertawa.

    "Norma tidak normal! Kautahu dia tidak normal, Claudia.Meskipun kau tidak mau mengakuinya. Loyalitas terhadapmajikanmu, aku kira."

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    34/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    BAB EMPAT

    Hercule Poirot berjalan sepanjang jalan utama di LongBasing. Itu kalau bisa disebut sebagai jalan utama, karenapraktis jalan inilah satu-satunya yang ada di Long Basing.Dusun ini adalah salah satu yang cenderung memanjangdaripada melebar. Tempat ini mempunyai sebuah gereja yangmempesona, dengan menara yang tinggi dan sebatang pohoncemara yang tua di halamannya. Juga ada cukup banyak tokodusun yang" memamerkan aneka ragam usahanya. Ada duabuah toko barang-barang antik, yang satu isinya kebanyakancerobong asap dari kayu cemara yang dipahat bergaris, danyang lain memamerkan setumpuk peta kuno, barang-barangdari tembikar yang sebagian besar sumbing, beberapa petidari kayu jati yang sudah lapuk, rak-rak dari kaca, kerajinanperak zaman Victoria, semuanya berhimpit-himpitan karenakurangnya tempat. Kemudian ada dua buah kedai minum,kedua-duanya jelek; ada sebuah toko yang menjualkeranjang, lumayan bagusnya, berdagang beraneka ragam

    barang-barang industri kecil; juga ada sebuah kantor posmerangkap toko sayur; ada toko kelontong yang usahapokoknya adalah menjual topi wanita, juga ada bagian yangmenjual sepatu anak-anak, dan berbagai keperluan pria. Adajuga sebuah toko yang menjual alat-alat tulis dan koran, yangjuga menjual tembakau dan gula-gula. Ada sebuah toko wolyang merupakan toko paling mewah di tempat itu.

    Dua orang wanita tua yang sudah putih rambutnya,

    melayani di depan deretan-deretan bahan rajutan dari segalajenis dan bentuk. Juga dijual pola-pola pakaian dan pola-polarajutan, yang bercabang ke meja yang memamerkan hasil-hasil sulaman yang indah. Apa yang tadinya cuma toko P&Dsekarang telah berkembang menjadi "supermarket", lengkapdengan susunan keranjang kawatnya dan berbagai kotakcereal dan bahan pencuci dalam kemasan yang menarik. Lalujuga ada sebuah toko kecil di mana di atas jendela kecilnya

    tercantum kata Lillah dengan huruf hias, yang memamerkan

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    35/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    sehelai blus buatan Prancis dengan ditempeli tulisan"Mutakhir-gaya" dan sebuah rok bawah biru tua dan baju kaosungu bergaris yang diberi label "setelan". Ini ditata sedemikian

    rupa sehingga memberikan kesan seolah-olah pakaian ini telahdilemparkan begitu saja dari jendelanya.

    Poirot melihat semua ini dengan mata yang obyektif. Jugamasih termasuk kawasan dusun itu menghadap ke jalan,terdapat beberapa rumah yang kecil dalam gaya bangunankuno, terkadang bahkan masih mempertahankan bentukrumah zaman Raja George, namun lebih banyak yang sudahmenunjukkan kemajuan zaman Victoria, seperti adanyaberanda, jendela bulat yang menganjur, atau sebuah rumahkaca yang kecil. Satu dua rumah tampaknya telah dipugarsecara keseluruhan sehingga dapat dikatakan sebagai rumahbaru yang dibanggakan. Juga ada beberapa pondok kunoyang menarik dan antik, beberapa di antaranya mengakusudah berusia sekitar seratus tahun lebih tua daripada yangsebenarnya, tetapi memang ada juga yang sudah betul-betul

    tua, dan tambahan kemudahan modern semacam saluran airdan lain-lain, disembunyikan dari pandangan mata.

    Poirot berjalan dengan santai, sambil mengingat segalayang dilihatnya. Seandainya temannya, Nyonya Oliver, yangkurang sabaran itu ada bersamanya sekarang, pasti dia akanbertanya mengapa Poirot membuang-buang waktu di sini,karena rumah yang harus ditujunya itu masih seperempat mildi luar kawasan dusun ini. Poirot tentunya akan menjelaskan

    bahwa dia sedang menyerap suasana lokal; dan bahwa hal-halini terkadang penting. Di ujung dusun tiba-tiba terlihatperubahan yang besar. Di satu sisinya, agak jauh dari jalan,terdapat sederet rumah-rumah murah yang baru dibangun.. Didepannya terhampar halaman yang hijau, dan setiap pinturumah dicat dengan warna yang lain daripada tetangganya,dan ini membuat suasana tampak ceria. Di belakangperumahan ini kembali lagi padang rumput dan semak-semak

    mengambil tempatnya sambil di sana-sini diselingi oleh

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    36/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    "rumah-rumah idaman" yang tercantum di daftar agen penjualrumah, masing-masing dengan kebun dan pepohonannya, danketerasingannya. Masih agak jauh di depannya, Poirot melihat

    sebuah rumah yang bagian atapnya menunjukkan konstruksiyang agak membengkak dan ganjil. Jelas sesuatu telahditambahkan di sana belum berapa tahun berselang. Pastiinilah tempat yang harus ditujunya. Dia tiba di depan pintugerbangnya di mana tercantum nama Crosshedges.

    Ditelitinya rumah tersebut. Rumahnya berbentuktradisional yang mungkin berasal dari permulaan abad ini.Bentuknya tidak indah, pun tidak jelek. Mungkin kata yangpaling tepat untuk menggambarkannya adalah: biasa.Kebunnya lebih menarik dibandingkan rumahnya sendiri, danjelas merupakan obyek yang tadinya mendapat banyakcurahan perhatian dan perawatan, meskipun sekarang telahdibiarkan kurang terawat. Rumputnya masih hijau dan rata,masih banyak bunga-bunga dan semak-semak yang ditanamdi tempat-tempat tertentu untuk memberikan suatu efek

    penataan yang indah. Semuanya masih baik. Pastilah di sinidipekerjakan seorang tukang kebun untuk merawatnya, pikirPoirot. Mungkin juga ada seseorang yang memberikanperhatian khusus, karena dia melihat seorang wanita sedangmembungkuk menghadapi serumpun tanaman bunga di ujungsana dekat dengan bangunan rumah itu. Wanita ini sedangmengikat bunga-bunga dahlia, menurut hemat Poirot.Kepalanya tampak berwarna kuning keemasan. Wanita ini

    tinggi, semampai, tetapi berbahu lebar. Poirot membuka pintugerbangnya, lalu masuk, dan berjalan menuju kc rumahtersebut. Wanita itu berpaling dan berdiri, memandangnyadengan tatapan bertanya.

    Dia tetap berdiri menanti Poirot bicara, pada lengan kirinyamasih menggantung tali tanaman. Poirot melihat bahwawanita ini tampak heran.

    "Ya?" katanya.

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    37/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    Poirot yang kelihatan sekali bukan orang Inggris, membukatopinya dengan gaya, dan membungkuk. Mata wanita itumemandang kumisnya dengan terpesona.

    "Nyonya Restarick?"

    "Ya. saya...."

    "Mudah-mudahan saya tidak mengejutkan Nyonya."

    Sekulum senyum membayang pada bibirnya. "Sama sekalitidak. Apakah Anda...."

    "Saya sudah lancang kemari. Seorang teman saya, Nyonya

    Ariadne Oliver...."

    "Oh, tentu saja. Saya tahu Anda siapa. Tuan Poiret."

    "Tuan Poirot," dibetulkannya lafal wanita itu denganmemberikan tekanan pada suku kata yang terakhir. "HerculePoirot, siap menerima perintah. Saya kebetulan lewat didaerah ini dan saya mencoba mengunjungi Anda di sinidengan harapan bisa menyampaikan hormat saya kepada Sir

    Roderick Horscfield."

    "Ya. Naomi Lorrimer telah mengatakan kepada kamibahwa Anda mungkin muncul di sini."

    "Saya harap saya tidak mengganggu?"

    "Oh, sama sekali tidak. Ariadne Oliver ada di sini akhirpekan yang lalu. Dia kemari bersama keluarga Lorrimefr.

    Buku-bukunya amat menarik, bukan? Tetapi barangkali Andatidak menganggap cerita detektif itu menarik. Anda sendiriseorang detektif, bukan detektif sungguh-sungguh?"

    "Sayalah satu-satunya dari yang paling sungguh-sungguh,"kata Hercule Poirot.

    Dia melihat wanita itu menyembunyikan senyumnya. Poirotmempelajari garis wajahnya dengan lebih saksama. Dia cantik,

    namun tidak wajar. Rambut emasnya ditata dengan kaku.

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    38/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    Poirot mereka-reka apakah pada dasarnya wanita ini kurangmempunyai keyakinan pada dirinya sendiri, apakah dia tidakhanya membawakan peranan seorang wanita Inggris yang

    terhormat, yang sedang sibuk dengan kebunnya. Poirotmenduga-duga apakah kira-kira latar belakang sosialnyasebelum ia menjadi Nyonya Restarick.

    "Anda memiliki kebun yang amat indah," kata Poirot.

    "Sukakah Anda pada kebun?"

    "Tidak seperti orang-orang Inggris menyukai kebunnya. DiInggris ada bakat khusus dalam mengolah kebun. Kebunmempunyai arti yang tersendiri bagi kalian, yang tidak bagikami."

    "Bagi orang Prancis, maksud Anda?"

    "Saya bukan orang Prancis. Saya orang Belgia."

    "Oh, ya. Saya ingat Nyonya Oliver mengatakan bahwaAnda pemah dinas dalam Kepolisian Belgia."

    "Itu betul. Saya adalah anjing pelacak Belgia yang tua."Poirot tertawa kecil dengan sopan dan berkata sambilmelambaikan tangannya. "Tetapi kebun kalian, orang-orangInggris, saya kagumi. Saya betul-betul terpesona. Orang-orang Latin menggemari kebun-kebun yang resmi, kebun-kebun seperti yang ada di puri. Puri Versailles dalam bentukmini, dan tentu saja merekalah yang menciptakan kebunsayur-mayur. Kebun sayur-mayur ini amat penting. Di Inggris,di sini kalian juga mempunyai kebun sayur-mayur yang kaliantiru dari Prancis, tapi kalian tidak mencintai kebun sayur-mayur kalian sebagaimana kalian mencintai bunga-bungakalian. Bukankah? Bukankah demikian?"

    "Ya, saya pikir Anda benar," kata Mary Restarick. "Marimasuk ke dalam rumah. Anda datang untuk menjumpaipaman saya."

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    39/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    "Saya datang, seperti yang Anda katakan, untukmenyampaikan hormat saya kepada Sir Roderick, tetapi sayapun menyampaikan hormat saya kepada Anda. Saya selalu

    memberi hormat kepada kecantikan bilamana sayamelihatnya." Poirol membungkuk.

    Wanita itu tertawa dengan perasaan agak canggung."Anda tidak seharusnya memberikan begitu banyak pujiankepada saya."

    Dia mendahului masuk, dan Poirot membuntutinya. *

    "Saya pernah kenal dengan paman Anda di tahun 1944."

    "Kasihan dia, dia sekarang sudah tua sekali. Dia tuli, lho."

    "Saya bertemu dengannya dulu, lama sekali. Kemungkinandia sudah lupa. Saat itu ada suatu kasus spionase danpengembangan penemuan ilmiah tertentu. Kami berhutangbudi kepada Sir Roderick untuk penemuan tersebut. Mudah-mudahan dia bersedia menemui saya."

    "Oh, saya merasa yakin dia malah senang," kata NyonyaRestarick. "Sekarang hidupnya monoton. Saya harus begitusering berada di London kami sedang mencari rumah yangsesuai di sana." Dia menarik napas dan berkata, "Orang-orangtua terkadang cerewet juga."

    "Saya mengerti," kata Poirot. "Saya sendiri pun seringcerewet."

    Wanita itu tertawa. "Ah, tidak, Tuan Poirot. Masa begitu,Anda tidak boleh berlagak tua."

    "Terkadang saya dikatakan tua," kata Poirot. Dia menariknapas. "Oleh gadis-gadis muda," tambahnya dengan sedih.

    "Itu amat kejam. Itu kira-kira apa yang mungkin diperbuatanak perempuan kami juga," tambahnya.

    "Ah, Anda mempunyai seorang anak perempuan?"

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    40/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    "Ya. Paling tidak, dia adalah anak tiri saya."

    "Saya senang jika dapat bertemu dengannya," kata Poirotdengan sopan.

    "Oh, sayang, dia tidak di sini. Dia tinggal di London, diabekerja di sana."

    "Gadis-gadis muda ini, mereka sekarang semuanyabekerja."

    "Setiap orang kan seharusnya bekerja," kata NyonyaRestarick tidak jelas. "Meskipun setelah mereka kawin, mereka

    selalu dibujuk untuk kembali ke bidang industri ataumengajar."

    "Apakah Anda pun dibujuk, Nyonya, untuk kembali kepadasesuatu?"

    "Tidak. Saya dibesarkan di Afrika Selatan. Saya datangkemari bersama suami saya belum begitu lama semuanya masih agak janggal bagi saya."

    Dia memandang sekelilingnya tanpa antusias, pikir Poirot.Kamar ini berisikan perabotan yang bagus dan disusunmenurut gaya tradisionaltanpa nuansa pribadi. Pada dindingtergantung dua buah lukisan besar satu-satunya nuansapribadi yang ada. Yang pertama adalah gambar seorangwanita yang berbibir tipis dan mengenakan pakaian malamdari bahan beludru kelabu. Menghadap padanya di dindingseberang, gambar seorang pria yang berusia sekitar tiga-puluhan, yang memberikan kesan seolah-olah dia sedangmenekan kobaran semangatnya.

    "Saya pikir, anak Anda menganggap dusun inimenjemukan

    "Ya. Baginya lebih baik tinggal di London. Dia tidak suka disini." Tiba-tiba dia terhenti, kemudian kata-katanya yangberikut ini terasa seakan-akan harus dikeluarkannya dengansusah payah, "... dan dia tidak suka kepada saya."

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    41/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    "Tidak mungkin." kata Hercule Foirot dengan kesopananorang dari Eropa Tengah.

    "Mungkin sekali! Yah, saya kira hal ini sering terjadi.Barangkali sulit bagi seorang gadis untuk menerima seorangibu tiri."

    "Apakah anak Nyonya amat mencintai ibunya sendiri?"

    "Saya kira begitu. Dia anak yang sulit. Saya kira umumnyagadis-gadis begitu semua."

    Poirot menarik napas dan berkata, "Ibu dan ayah sudah

    luntur wibawanya di hadapan anak gadis zaman sekarang.Tidak seperti di zaman kuno dulu."

    "Memang tidak."

    "Kita sudah tidak bisa menegur mereka, Nyonya, tetapisaya harus mengakui saya menyesal karena mereka tidak bisamembedakan siapa-siapa yang mereka pilih sebagai apa itunamanya pacar mereka?"

    "Norma membuat ayahnya amat kuatir dalam hal itu.Namun, saya pikir tidak ada gunanya mengeluh. Orang harusmembuat eksperimennya sendiri. Nah, saya harusmengantarkan Anda naik ke tempat Paman Roddy kamarnya di atas."

    Dia mendahului keluar dari ruangan. Poirot menoleh kcbelakang lewat bahunya. Kamar yang menjemukan, kamar

    tanpa kepribadian kecuali adanya dua buah lukisan itu.Melihat model pakaian wanitanya, Poirot menebak bahwa iniberasal dari masa beberapa tahun yang silam. Kalau ituNyonya

    Restarick yang pertama, pikir Poirot, dia tidak mungkinmenyukainya.

    Kata Poirot, "Itu lukisan yang indah, Nyonya."

    "Ya. Lansberger yang melukisnya."

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    42/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    Lansberger adalah nama seorang pelukis potret yang amatterkenal dan mahal taripnya sekitar dua puluh tahun yangsilam. Gaya naturalismenya yang terlalu cermat sekarang

    sudah ketinggalan zaman, dan semenjak kematiannya diasudah dilupakan orang. Orang-orang yang menjadi modeluntuk lukisannya sering diejek sebagai "boneka busana",tetapi menurut hemat Poirot, mereka jauh lebih berartidaripada itu. Poirot mencurigai bahwa di balik eksistensiluarnya yang halus, yang dibuat Lansberger dengan demikianmudahnya, tersembunyi suatu bayangan yang sinis

    Kata Mary Restarick sementara ia menaiki anak tanggadiikuti oleh Poirot, "Lukisan itu baru saja dikeluarkan darigudang dan dibersihkan dan...."

    Dia mendadak berhenti mematung, dengan satutangannya memegang susuran anak tangga.

    Di atasnya sesosok tubuh baru saja membelok menurunianak tangga. Sosok tubuh itu tampaknya janggal sekali dantidak pada tempatnya. Kiranya ada seseorang yangmengenakan pakaian yang menyolok, seseorang yang samasekali tidak serasi dengan rumah ini.

    Penampilan ini cukup dikenal oleh Poirot di tempat-tempatlain, penampilan yang sering dijumpainya di jalan-jalan diLondon, maupun di pesta-pesta. Seorang anak muda, wakilgenerasi masa kini. Dia mengenakan jaket hitam, dengankemeja beludru yang aksi, celana ketat, dan rambutnya yang

    coklat lebat berombak menempel di lehernya. Dia tampakeksotis bahkan agak cantik, dan orang membutuhkan sedikitwaktu untuk bisa menentukan jenis kelaminnya.

    "David!" kata Mary Restarick dengan tajam. "Lagi apa kaudi sini?"

    Pemuda itu sama sekali tidak keder. "Membuat kau kaget?"tanyanya. "Maaf ya."

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    43/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    "Apa yang kaukerjakan di sini di rumah ini? Kau apakah kau kemari bersama Norma?"

    "Norma? Tidak. Malah aku berharap bisa bertemudengannya di sini."

    "Bertemu dengannya di sini apa maksudmu? Dia kan diLondon."

    "Oh, tetapi dia tidak ada di sana, Sayang. Paling tidak, diatidak ada di Wisma Borodcne nomor 67."

    "Apa maksudmu dia tidak di sana?"

    "Yah, karena dia tidak kembali setelah akhir pekan yanglalu, aku pikir barangkali dia ada di sini bersama kalian. Akukemari untuk menanyakan apa rencananya."

    "Dia meninggalkan tempat ini Minggu malam sepertibiasanya." Nyonya Restarick melanjutkan dengan suara gusar,"Mengapa kau tidak memijat bel dan memberi tahu kamibahwa kau di sini? Apa yang kaukerjakan berkeliaran di dalam

    rumah?""Aduh, Sayang, kau rupanya berpikir aku mau mencuri

    sendok garpu atau apa. Apa sih anehnya masuk ke dalamrumah di siang hari bolong begini? Kenapa tidak boleh?"

    "Karena kami masih kolot, dan kami tidak menyukaicaramu ini."

    "Oh, tobat, tobat," David menarik napas. "Semua orang

    suka ribut. Nah, baiklah, Sayang, karena kedatanganku initidak diterima dengan baik dan kau rupanya juga tidak tahu dimana anak titimu berada, aku kira sebaiknya aku pergi saja.Apakah aku perlu menunjukkan isi saku-sakuku sebelumkeluar?"

    "Jangan keterlaluan, David."

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    44/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    "Ayolah, kalau begitu." Pemuda itu melewati mereka,melambaikan tangannya dan terus menuruni anak tangga dankeluar lewat pintu depan yang terbuka.

    "Makhluk yang menjengkelkan," kata Mary Restarickdengan nada penuh kebencian yang mengejutkan Poirot."Saya tidak dapat menoleransinya. Saya betul-betul tidaktahan melihatnya. Mengapa di Inggris ada begitu banyakmanusia semacam itu sekarang?"-*

    "Ah, Nyonya, janganlah meresahkan diri sendiri. Semua inihanyalah masalah mode. Mode itu selalu ada. Di luar kota kita

    ddak melihat begitu banyak, tetapi di London ada banyaksekali orang seperti dia."

    "Mengerikan," kata Mary. "Betul-betul mengerikan. Banci,eksotis."

    "Namun, tidak jauh bedanya dari lukisan Vandyke,bukankah demikian, Nyonya? Dengan bingkai emas, memakaikerah berenda, dan Anda tidak lagi akan menilainya seorang

    banci maupun eksotis."

    "Berani kemari seperti itu. Seandainya Andrew tahu, pastidia marah. Dia sudah amat kuatir. Anak-anak perempuan bisamembawa banyak kekuati an Apalagi Andrew tidak pernahmengenal Norma dengan baik. Dia selalu berada di luar negerisemenjak Norma masih kecil. Dia menyerahkan Norma untukdibesarkan ibunya sendiri, dan sekarang Norma merupakanteka-teki baginya. Juga bagi saya, dalam hal ini. Saya selalumerasa bahwa Norma adalah gadis yang amat aneh. Merekasekarang sudah sama sekali tidak bisa dikendalikan. Merekamalah menyukai pemuda-pemuda berandalan. Norma sudahbetul-betul mabuk kepayang dengan si David Baker ini. Kitatidak bisa berbuat apa-apa. Andrew melarangnya kemari,tetapi lihatlah, dia datang kemari, masuk dengan santaiseenaknya. Saya pikir saya hampir yakin, sebaiknya hal ini

    tidak saya ceritakan pada Andrew saja. Saya tidak ingin diamenjadi terlalu kuatir tanpa guna. Toh saya pikir di London

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    45/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    Norma juga berpacaran dengan makhluk ini, dan bukan hanyadengan dia' saja. Masih ada mereka yang lebih mengerikanlagi. Yang*sama sekali tidak pernah mandi, tidak mencukur

    mukanya, dengan cambang yang aneh-aneh mencuat dariwajahnya dan pakaian-pakaian kumal."

    Poirot berkata dengan riang, "Wah, Nyonya, Anda tidakseharusnya membuat diri sendiri jengkel. Ketidakbijaksanaanorang-orang muda kan akan berlalu."

    "Saya harap demikian, semogalah. Norma gadis yang amatsulit. Terkadang saya pikir dia kurang waras. Dia begitu aneh.

    Terkadang betul-betul kelihatannya seperti tidak beres.Kebenciannya yang luar biasa terhadap...."

    "Kebencian?"

    "Dia membenci saya. Betul-betul memhenci saya. Sayatidak mengerti mengapa itu perlu. Barangkali dia amatmenyayangi ibunya, tetapi jika ayahnya kawin lagi, bukankahitu suatu hal yang lumrah?"

    "Apakah Anda pikir dia betul-betul membenci Anda?"

    "Oh, saya yakin dia begitu. Saya punya bukti cukup. Sayatidak bisa menggambarkan betapa leganya saya ketika diapergi ke London. Saya tidak mau menimbulkan kesulitan...."Tiba-tiba dia berhenti. Seakan-akan baru sekarang inilah diamenyadari bahwa dia sedang berbicara kepada seseorangyang belum dikenalnya.

    Poirot memang punya bakat untuk menjadi tumpahanperasaan orang lain. Seakan-akan bila orang berbicaradengannya, mereka tidak merasa bahwa mereka sedangberbicara dengan orang yang asing. Nyonya Restarick tertawasingkat.

    "Wah," katanya, "saya tidak tahu mengapa sayamenceritakan semua ini kepada Anda. Saya kira setiap

    keluarga mempunyai masalah-masalah demikian. Kasihan

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    46/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    kami, para ibu tiri, kami selalu jadi sasaran. Nah, kita sudahtiba."

    Dia mengetuk sebuah pintu.

    "Masuk, masuk."

    Suara yang terdengar itu keras dan berwibawa.

    "Ada tamu di sini yang ingin bertemu, Paman," kaia MaryRestarick sambil masuk ke dalam kamar itu. Poirotmengikutinya.

    Seorang tua yang berdada bidang, berwajah persegi,

    dengan pipi kemerahan dan tampang berang, sedang mondar-mandir di ruangan itu. Dia terhuyung-huyung ke depanmenerima mereka. Pada meja di belakangnya seorang gadissedang menyortir surat dan kertas-kertas. Kepalanyamenunduk memandangi pekerjaannya kepala yang hitammengkilat.

    "Ini Tuan Poirot, Paman Roddy," kata Mary Restarick.

    Poirot maju dengan gerakan dan kata-kata yang luwes."Ah, Sir Roderick, sudah lama sekali lama sekali sejak sayaberjumpa dengan Anda. Kita harus kembali lagi ke masaperang yang terakhir. Saya kira, terakhir kalinya kita bertemuadalah di Normandia. Masih terbayang jelas di benak saya, disana juga ada Kolonel Race dan Jenderal Abercromby danMarsekal Udara Sir Edmund Collingsby. Alangkah berartinyakeputusan-keputusan yang harus kita buat! Dan alangkahbanyaknya kesulitan yang kita hadapi dalam menjaga rahasia.Ah, sekarang sudah tidak perlu lagi menyembunyikan rahasia.Saya teringat sewaktu agen rahasia yang telah beroperasilama itu terbuka kedoknya ingatkah Anda, KaptenHenderson."

    "Ah. Betul, Kapten Henderson. Ya Tuhan, keparat itu!Kedoknya terbuka!"

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    47/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    "Barangkali Anda sudah tidak mengingat saya lagi, HerculePoirot."

    "Ya, ya, tentu saja saya mengingat Anda. Ah, dulu kitanyaris kena, nyaris. Anda adalah wakil dari Prancis, bukan?Ada satu atau dua orang dari Prancis, yang satu tidak cocokdengan saya ddak ingat namanya sekarang. Nah, mariduduk. Berbincang-bincang mengenai masa lampau memangmengasyikkan."

    "Saya tadinya kuaur Anda mungkin telah lupa kepada sayadan rekan saya, Tuan Giraud."

    "Ya, ya, tentu saja saya ingat Anda berdua. Ah, itu adalahmasa yang menyenangkan, betul-betul masa yangmenyenangkan."

    Gadis di meja itu berdiri, dia membawakan sebuah kursiuntuk Poirot dengan sopan.

    "Bagus, Sonia, bagus," kata Sir Roderick. "Mari sayaperkenalkan Anda," katanya, "kepada sekretaris kecil sayayang menawan ini. Sangat berarti bagi saya. Membantu saya,Anda tahu"mengarsip semua pekerjaan saya. Entahbagaimana kalau tidak ada dia."

    Poirot membungkuk dengan hormat. "Senang sekali,berkenalan dengan Anda, Nona," gumamnya.

    Gadis itu membalas menggumamkan sesuatu. Tubuhnyakecil, dengan rambut hitam yang dipangkas pendek. Diatampaknya malu-malu. Matanya yang biru tua biasanyamemandang ke bawah, tetapi dia tersenyum dengan manisdan malu-malu kepada majikannya. Sir Roderick menepuk-nepuk bahunya.

    "Entah apa yang bisa saya kerjakan tanpa dia," katanya."Betul-betul saya tidak tahu."

    "Ah, tidak," gadis itu membantah. "Saya sebetulnya tidaksehebat itu. Saya tidak bisa mengetik dengan cepat."

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    48/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    "Kau mengetik cukup cepat, Sayang. Kau juga berfungsisebagai ingatanku. Mataku dan telingaku, dan banyak lagi hallainnya."

    Gadis itu tersenyum lagi kepadanya.

    "Saya teringat," gumam Poirot, "beberapa kisah menarikyang dulu sering dibicarakan. Saya ddak tahu apakah kisah-kisah tersebut sebetulnya dibesar-besarkan atau ddak. Nah,sebagai contoh, suatu hari seseorang mencuri mobil Andadan...." Poirot melanjutkan ceritanya.

    Sir Roderick amat gembira. "Ha-ha, tentu saja. Ya, betul,memang dibesar-besarkan sedikit* tetapi secara keseluruhanmemang demikianlah kejadiannya. Ya, ya, ah, heran Andamasih mengingatnya setelah lewat demikian lamanya. Tetapisekarang saya punya kisah yang lebih bagus." Maka mulailahdia bercerita tentang kisah yang lain.

    Poirot mendengarkan, kemudian memberikan tepuktangan. Akhirnya dia melirik jam tangannya dan bangkit dari

    duduknya.

    "Tetapi saya tidak boleh mengganggu Anda lebih lamalagi," katanya. "Saya lihat Anda sedang sibuk mengerjakansesuatu yang penting. Hanya karena saya kebetulan berada didaerah ini, maka saya ingin menyampaikan hormat saya.Tahun-tahun telah berlalu, tetapi Anda, saya lihat, tidakkehilangan semangat Anda, ataupun kesukaan Anda akanhidup."

    "Nah, ya, barangkali Anda boleh berkata demikian. HanyaAnda jangan terlalu banyak memuji saya nah, Anda harustinggal untuk minum teh. Saya merasa yakin Mary akanmembawakan teh untuk Anda." Dia memandang kesekelilingnya. "Oh, dia sudah, pergi. Anak baik itu."

    "Ya, memang, dan amat cantik pula. Tentunya diamerupakan penghibur besar bagi Anda selama bertahun-tahun."

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    49/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    "Oh! Mereka baru saja menikah. Dia istri kedua kemenakansaya. Saya akan berterus terang kepada Anda. Saya tidakpernah menyukai kemenakan saya ini si Andrew anak yang

    tidak stabil. Selalu resah. Abangnya, Simon adalah kesayangansaya. Meskipun saya juga tidak mengenalnya begitu baik.Sedangkan Andrew, dia memperlakukan istri pertamanyadengan sangat buruk. Meninggalkannya, Anda tahu?Ditelantarkan begitu saja. Lalu berkumpul dengan seorangperempuan yang tidak baik. Semua orang mengetahuimengenai perempuan ini. Tetapi Andrew amat terpikatolehnya. Hubungan ini buyar setelah satu dua tahun; anak

    bodoh. Gadis ini yang dinikahinya, kelihatannya cukup baik.Sepanjang pengetahuan saya, tidak ada riwayat jelekmengenai dirinya. Kalau Simon, dia orang yang stabil namunamat membosankan. Sebetulnya saya kurang setuju ketikasaudara perempuan saya kawin dengan keluarga ini. Dengankeluarga pedagang. Kaya, tentu saja, tetapi uang bukanlahsegalanya biasanya kami kawin dengan keluarga militer.Saya jarang bertemu dengan marga Restarick lainnya."

    "Saya dengar mereka mempunyai seorang anakperempuan. Salah seorang teman saya berjumpa dengannyaminggu yang lalu."

    "Oh, Norma, gadis yang tolol. Berkeliaran dengan pakaianyang tidak keruan dan bergabung dengan seorang pemudayang menakutkan. Ah, sudahlah, sekarang ini merekasemuanya sudah serupa. Pemuda-pemuda berambut

    gondrong, berandal, Beatles, mereka punya macam-macamsebutan. Saya sudah tidak bisa mengingat semuanya. Praktisberbicara dengan bahasa yang asing. Tetapi bagaimanapunjuga, tidak ada orang yang peduli atau mau mendengarkankritikan seorang yang tua, jadi, yah, begitulah. Bahkan Mary yang saya anggap tadinya cukup berakal dan genah, bisamenjadi sama sekali histeris mengenai hal-hal tertentuterutama bila menyangkut kesehatannya. Ribut-ribut

    mengenai masuk ke rumah sakit untuk diobservasi atau apa.

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    50/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    Maukah Anda minum? Wiski? Tidak? Betulkah Anda tidak mautinggal sebentar lagi dan minum teh?"

    "Terima kasih, tetapi saya bersama teman."

    "Nah, harus saya akui bahwa saya amat menikmatipercakapan ini. Senang mengingat kejadian-kejadian masalampau. Sonia sayang, barangkali kau bisa mengantarkanTuan maaf, siapa nama Anda, saya lupa lagi - ah, ya,Poirot. Antarkan beliau ke Mary, ya?"

    "Tidak, tidak," Hercule Poirot cepat-cepat menolak tawaranini. "Saya tidak mau mengganggu Nyonya lagi. Saya tahujalan. Saya bisa keluar sendiri. Saya gembira sekali dapatbertemu dengan Anda kembali."

    Poirot meninggalkan ruangan.

    "Aku sama sekali ddak tahu siapa gerangan manusia ini,"kata Sir Roderick setelah Poirot keluar.

    "Anda ddak tahu dia siapa?" Sonia bertanya,

    memandangnya dengan terkejut."Terus terang saja separuh dari orang-orang yang muncul

    dan berbicara dengan aku sekarang sudah tidak bisa kukenalilagi. Tentu saja, aku harus bisa menebak apa yang haruskukatakan. Keahlian ini bisa dipelajari sampai mahir. Samaseperti kalau hadir di pesta-pesta. Tiba-tiba muncullahseseorang yang berkata, 'Barangkali Anda tidak mengingatsaya. Saya terakhir bertemu dengan Anda tahun 1939.' Akuharus mengatakan. 'Oh, tentu saja saya ingat,' tetapisebetulnya tidak. Jika seseorang sudah hampir buta dan tuli,itu adalah suatu halangan baginya. Menjelang berakhirnyapeperangan kami berteman. dengan banyak sekali bangsakatak semacam itu. Separuh dari mereka sudah tidak kuingatlagi. Oh, si Poirot ini memang pernah berada di sana. Diamengenalku dan aku mengenal banyak dari orang-orang yangdiceritakannya. Cerita mengenai mobil curian dan aku itu,memang benar. Tentu saja sudah agak dibesar-besarkan;

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    51/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    pada waktu itu mereka telah menambah-nambahinya. Nah,sudahlah, aku kira dia ddak tahu bahwa aku tidakmengingatnya. Orang yang pandai, kalau aku nilai, tetapi

    bangsa katak juga, bukan? Kautahu, banyak bicara, sukaberdansa, sopan santun, dan kikir. Nah, sekarang, tadi kitasampai di mana?"

    Sonia mengambil sehelai surat dan menyerahkannyakepada majikannya. Dia menawarkan sepasang kaca matadengan ragu-ragu, yang mana segera ditolak Sir .Roderick.

    "Tidak butuh barang celaka ini aku bisa melihat."

    Disipitkannya matanya dan dipaksakannya membaca suratyang dipegangnya itu. Akhirnya dia menyerah danmengembalikan surat tersebut kepada gadis itu.

    "Nah, sebaiknya kau saja yang membacakannya untukku."

    Sonia mulai membacanya dengan suaranya yang lembutdan jernih.

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    52/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    BAB LIMA

    Hercule Poirot berdiri sebentar di lantai itu. Kepalanyadimiringkannya untuk mendengarkan dengan lebih saksama.Dia tidak menangkap suara apa-apa dari lantai bawah. Diamenghampiri jendela dan memandang keluar. Mary Restarickada di bawah, di teras, meneruskan kegiatan berkebunnya.Poirot menganggukkan kepalanya dengan puas. Dia berjalanperlahan-lahan sepanjang lorong lantai ini. Dibukanya satu persatu pintu-pintu yang ada secara bergantian. Yang satu adalahkamar mandi, yang satu tempat menyimpan seprai, sebuahkamar tidur ekstra untuk satu orang dengan ranjang yangbesar, sebuah kamar tidur wanita dengan ranjang besar(kamar Mary Restarick?). Pintu berikutnya adalah pintu kamaryang bersebelahan, dan Poirot mengira ini tentunya kamarAndrew Restarick. Dia berpaling ke sisi yang lain di lantai ini.Pintu pertama yang dibukanya adalah kamar tidur untuk satuorang. Menurut hematnya, kamar ini sekarang tidak dipakai,tetapi mungkin kamar ini dipakai pada akhir-akhir pekan. Di

    atas meja rias ada sikat-sikat cukur. Dia memasangtelinganya, lalu berjingkat-jingkat masuk. Dibukanya lemaripakaiannya. Ya, ada beberapa potong pakaian yangtergantung di sini. Pakaian dusun.

    Ada sebuah meja tulis, tetapi tidak ada apa-apa di atasnya.Dibukanya laci-laci meja itu dengan perlahan-lahan. Adabeberapa barang kecil-kecil, satu dua helai surat, tetapi surat-surat ini isinya sepele dan bertanggal agak lama berselang.

    Ditutupnya laci-laci meja itu. Dia menuruni anak tangga, dankeluar dari rumah itu sambil mengucapkan selamat tinggalkepada nyonya rumahnya. Dia menolak tawaran untuk minumteh. Katanya dia telah berjanji kembali ke rumah temannyakarena dia harus naik kereta api ke kota tidak lama setelah itu.

    "Tidakkah Anda mau naik taksi? Kami bisamemanggilkannya. Atau saya dapat mengantarkan Anda

    dengan mobil."

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    53/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    "Tidak, tidak, Nyonya. Anda terlalu baik."

    Poirot berjalan kaki kembali ke dusun dan membelok kesuatu jalan kecil di samping gereja. Dia menyeberangi sebuahjembatan kecil yang membentang di atas sebuah kali. Taklama kemudian sampailah dia ke tempat di mana sebuahmobil besar dengan pengemudinya sedang menunggu secaratidak menyolok di bawah sebatang pohon beech. Sipengemudi membukakan pintu mobil, Poirot masuk, duduk,dan membuka sepatu kulitnya sambil menghembuskan napaslega.

    "Sekarang kita kembali ke London," katanya.

    Si pengemudi menutup pintunya, kembali kc tempatduduknya sendiri, dan mobil itu meluncur dari tempatparkirnya dengan suara yang halus. Melihat seorang pemudadi pinggir jalan yang mencari tumpangan bukanlahpemandangan yang luar biasa. Mata Poirot memandangsekilas dengan kurang perhatian kepada sesama jeniskelaminnya, seorang pemuda dengan pakaian menyala danrambut panjang yang eksotis. Ada banyak pemuda semacamini, tetapi ketika mobilnya berpapasan dengan yang seorangini, Poirot tiba-tiba duduk tegak dan berbicara kepadapengemudinya.

    "Tolong berhenti. Ya, kalau Anda bisa mundur sedikit....Ada orang yang mencari tumpangan."

    Si pengemudi memandang Poirot lewat bahunya dengansetengah tidak percaya. Ini sesuatu yang sama sekali tidakdiduganya. Namun Poirot menganggukkan kepalanya denganperlahan, maka ia menurut.

    Pemuda yang bernama David itu menghampiri pintu. "Sayakira Anda tidak mau berhenti untuk saya," katanya riang."Terima kasih banyak."

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    54/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    Dia naik, menurunkan sebuah tas kecil dari bahunya yangdibiarkannya meluncur ke lantai mobil, lalu mengusaprambutnya yang coklat. "Jadi Anda mengenali saya," katanya.

    "Cara berpakaian Anda menyolok."

    "Oh, Anda anggap begitu? Sebetulnya tidak. Saya hanyalahsalah satu dari satu golongan manusia."

    "Golongan Vandyke. Cara berpakaian yang bergaya."

    "Oh, saya tidak pernah melihatnya dari sudut itu. Ya,barangkali apa yang Anda katakan benar juga."

    "Anda seharusnya mengenakan topi seorang satriabangsawan," kata Poirot, "dan baju dengan kerah berenda,kalau boleh saya beri usul."

    "Oh, saya pikir kami tidak akan berbuat sejauh itu."Pemuda itu tertawa. "Betapa bencinya Nyonya Restarickmelihat tampang saya saja. Sebenarnya saya punmembencinya juga. Dan saya juga tidak menyukai Restarick.

    Ada sesuatu yang membuat orang-orang kaya yang berhasilitu amat tidak menarik. Bagaimana menurut Anda?"

    "Tergantung bagaimana Anda melihatnya. Namun Andamenaruh perhatian kepada putrinya, saya dengar."

    "Alangkah bagusnya istilah itu," kata David. "Menaruhperhatian kepada putrinya. Barangkali bisa dikatakandemikian. Tetapi yah, 50-50 lah. Putrinya juga menaruh

    perhatian kepada saya.""Di manakah Nona itu sekarang?"

    David memalingkan wajahnya dengan agak garang."Mengapa Anda bertanya?"

    "Saya ingin bertemu dengannya." Dia mengangkatbahunya.

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    55/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    "Saya kira dia bukanlah tipe Anda, sama halnya sepertisaya. Norma ada di London."

    "Tetapi Anda mengatakan kepada ibu tirinya...."

    "Oh! Kepada ibu-ibu tiri kami tidak melaporkan semuanya."

    "Dan di manakah dia di London?"

    "Dia bekerja di biro penata ruangan di King's Road didaerah Chelsea. Tidak ingat namanya sael ini. Kalau tidaksalah, Susan Phelps."

    "Tetapi dia tidak tinggal di sana, saya kira. Anda

    mempunyai alamatnya?"

    "Oh, ya, sebuah blok pelak tinggal yang besar. Saya tidakmengerti mengapa Anda menaruh perhatian."

    "Manusia menaruh perhatian kepada banyak hal."

    "Maksud Anda?"

    "Mengapa Anda dalang ke rumah itu (apa namanya?

    Crosshedges) hari ini? Yang menyebabkan Anda sampaimasuk dengan diam-diam dan naik ke loteng?"

    "Saya akui, saya masuk dari pintu belakang."

    "Apa yang Anda cari di atas?"

    "Itu urusan saya. Saya tidak mau bersikap tidak sopan tetapi apakah Anda tidak kelewat ingin tahu?"

    "Ya. Saya memang menunjukkan rasa ingin tahu saya.Saya ingin tahu di manakah sebetulnya gadis ini."

    "Oh, begitu. Jadi Andrew dan Mary tersayang persetandengan mereka telah membayar Anda, apakah demikian?Mereka berusaha mencarinya?"

    "Sampai kini," kata Poirot, "saya pikir mereka tidak tahukalau dia menghilang."

    "Pasti ada orang yang telah membayar Anda."

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    56/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    "Anda amat cerdas," kata Poirot. Dia bersandar lagi.

    "Apa gerangan yang Anda maui?" kata David. "Itulahsebabnya saya melambaikan tangan tadi. Saya berharap Andaakan berhenti dan menjelaskannya kepada saya. Norma pacarsaya. Anda mengetahuinya, saya kira?"

    "Saya kira begitulah kesannya," kata Poirot hati-hati. "Jikabetul, Anda seharusnya tahu di manakah dia. Tidakkahdemikian, Tuan maafkan, saya kira saya belum mengenalnama Anda selain David."

    "Baker."

    "Barangkali, Tuan Baker, kalian telah bertengkar?"

    "Tidak, kami tidak bertengkar. Mengapa Anda berpikir kesana?"

    "Nona Norma Restarick meninggalkan Crosshed-ges padahari Minggu malam ataukah Senin pagi?"

    "Tergantung. Ada bus pagi yang bisa dia tumpangi juga.

    Dia akan sampai di London pukul sepuluh lebih sedikit.Tentunya dia akan terlambat masuk kerja, tetapi hanyaterlambat sedikit. Biasanya dia pulang hari Minggu malam."

    "Dia meninggalkan tempat ini hari Minggu malam, tetapitidak tiba di Wisma Borodene."

    "Begitulah kenyataannya. Kata Claudia."

    "Nona Reece-Holland ini itu kan namanya? apakahdia heran atau kuatir?"

    "Astaga, tentu saja tidak, mengapa harus heran ataukuatir? Mereka tidak selalu memberikan laporan satu samalain, gadis-gadis itu."

    "Tetapi Anda pikir Nona Restarick seharusnya sudahkembali ke sana?"

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    57/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    "Dia juga tidak muncul di tempat kerjanya. Majikannyasudah jengkel, itu dapat saya beri tahukan pada Anda."

    "Apakah Anda sendiri kuatir, Tuan Baker?"

    "Tidak. Tentu saja maksud saya, ah, persetan, sayasendiri tidak tahu. Saya tidak punya alasan untuk kuatir,hanya saja ini sudah lewat beberapa hari. Sekarang hari apa Kamis?"

    "Dia tidak bertengkar dengan Anda?"

    "Tidak. Kami tidak bertengkar."

    "Tetapi Anda menguatirkannya, Tuan Baker?"

    "Apa sih hubungannya dengan Anda?"

    "Tidak ada hubungannya dengan saya, tetapi saya dengardi rumahnya ada sedikit masalah. Dia tidak menyukai ibucirinya."

    "Itu sikap yang tepat pula. Wanita itu brengsek. Kerasnya

    seperti batu. Dia juga tidak menyukai Norma.""Dia pernah sakit, bukan? Harus masuk rumah sakit?"

    "Siapa yang Anda bicarakan Norma?"

    "Tidak, saya tidak membicarakan Nona Restarick. Sayamembicarakan Nyonya Restarick."

    "Saya dengar dia memang pernah menjalani perawatan.

    Sebetulnya tidak ada alasannya. Dia kuat seperti kuda,menurut hemat saya."

    "Dan Nona Restarick membenci ibu drinya."

    "Terkadang memang Norma sedikit tidak beres. Anda tahu,kan, terlalu ekstrem. Gadis-gadis selalu membenci ibu tirimereka."

    "Dan apakah itu selalu mengakibatkan ibu tiri mereka jatuh

    sakit? Cukup parah sehingga harus dimasukkan rumah sakit?"

  • 7/21/2019 gadis ketiga

    58/310

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    "Percakapan Anda ini menjurus ke mana?"

    "Barangkali berkebun atau pemakaian obat hama."

    "Apa yang Anda maksudkan dengan obat hama? ApakahAnda menduga bahwa Norma bahwa dia berpikiran akan bahwa...."

    "Orang-orang membicarakannya," kata Poirot. "Desas-desus demikian tersebar di sekitar sini."

    "Maksud Anda ada orang yang mengatakan Normamencoba meracuni ibu drinya? Itu sama sekali tidak masuk

    akal. Sama sekali omong kosong.""Memang hal ini kecil sekali kemungkinannya, saya setuju,"

    kata Poirot. "Yang sebenarnya, bukan itu yang dikatakanorang-orang."

    "Oh. Maaf. Saya yang salah mengerti. Jadi apa maksudAnda?"

    "Anak muda," kata Poirot, "Anda tentunya mengetahui

    bahwa ada desas-desus yang tersebar, dan desas-desus itukebanyakan selalu menyangkut satu orang yang sama yaitusi suami."

    "Apa? Andrew si tua itu? Sangat tidak mungkin menurutsaya."

    "Ya. Ya. Menurut saya pun kecil sekali kemungkinannya."

    "Nah, kalau begitu Anda ke sana untuk apa? Anda seorangdetektif, bukan?"

    "Ya."

    "Nah, jadi?"

    "Pokok pembicaraan kita tidak akan bertemu