Gadis kecil di tepi gaza
-
Upload
novia-anwar -
Category
Documents
-
view
889 -
download
35
Transcript of Gadis kecil di tepi gaza
Gadis Kecil di Tepi Gaza
KELOMPOK 41. Aniza Nurrohmi (03)
2. Atika Nur Hidayah (05)
3. Fetti Apriliyani (13)
4. Novia Fitria Anwar (20)
5. Tri Hartati (28)
Gadis Kecil di Tepi Gaza1. JENIS : NONFIKSI
2. JUDUL NOVEL : GADIS KECIL DI TEPI GAZA
3. PENGARANG : VANNY CHRISMA W.
4. EDITOR : ELIS WIDAYANTI
5. PENERBIT : DIVA PRESS
6. KOTA TERBIT : JOGJAKARTA
7. CETAKAN I : NOVEMBER 2011
CETAKAN II : JANUARI 2012
8. TEBAL HALAMAN : 343 HALAMAN
9. ISBN : 978-602-978-953-9
Ringkasan Novel (Sinopsis)Novel ini menceritakan mengenai seorang gadis bernama
Palestine, yang berusia 11 tahun, menjadi salah satu korban agresi militer Israel di Gaza pada tanggal 27 Desember 2008. Sebuah rudal telah menghancurkan rumah Palestine serta menewaskan ibu dan dua saudaranya saat mereka berada di dalam rumah. Sedang ayah Palestine telah memutuskan untuk menjadi seorang Hamas sebelum terjadi agresi Desember itu.
Akibat agresi Israel tersebut, Palestine menjadi sebatang kara dan harus tinggal di kamp pengungsian Jabaliyah, Gaza, selama beberapa waktu. Di sana, ia bertemu dengan seorang pemuda bernama Yanaan, yang memimpin anak-anak pengungsi lain di Jabaliyah. Yanaan sangat menyukai sosok Palestine yang terkenal kuat dan gigih. Palestine juga bertemu Adeeba, salah satu dari korban kekejian Israel, yang baru kehilangan ibunya. Adeeba, gadis berusia delapan tahun dan memiliki indra keenam itu dapat melihat masa depannya.
Ringkasan Novel (Sinopsis)Di mata Adeeba, ia bisa melihat Palestine yang nantinya akan terkena tembak oleh serdadu Israel bernama Hebrew ketika mereka melakukan aksi lempar kotoran kuda yang dibentuk menjadi seperti batu. Palestine pun akan bertemu Abigail, seorang yang menjadi tentara Israel karena ingin membalas kematian ayahnyanya yang tertembak Hamas. Tidak seperti tentara Israel lainnya, Abigail sangat menyukai Palestine karena kegigihannya.
Darah muslim yang mengalir dari darah kakeknyalah yang membuat Abigail tidak menyukai peperangan dan pertumpahan darah.Setelah penderitaan yang berlarut-larut tanpa ia dapat bertemu dengan ayahnya kembali, Palestine akhirnya meninggal dunia ketika semua orang tengah digemparkan dengan berita dari aksi penyerangan pembantaian relawan kemanusiaan di kapal Mavi Marmara, pembawa dana bantuan, obat-obatan, makanan dan kemanusiaan
Tokoh Penokohan1. Palestine Pemberani dan Bertanggung Jawab
“Ini nama pemberian ayahku, aku tidak mau menggantinya. Walauharus mati, aku harus tetap memakai nama Palestine. Agar sewaktuwaktu ayahku bisa menemukan jasad dan makamku. Aku tidak takutdilukai, apapun itu !”
Konsisten“Tidak, Plestine tidak akan pernah menjadi seorang pengecut. Intifadahadalah reaksi atas keputusasaan, kekecewaan, dan kelemahan. Jugakekerdilan dari bangsa bangsa arab dalam menghadapi Israel”
Kuat dan Gigih
“Untuk pa aku harus bersedih seperti kamu dan mereka, jika akusendiripun tak tau apakah setelh menit ini dan esok masih bisahidup”
2. Yahded Haidar Penyayang
“Aku harus masuk menemui puteriku. Dia puteriku, Palestine izimkan aku masuk kedalam !”
Penolong“Aliyah, kami akan berusaha untuk mencari ayahmu danmembebaskannya dari tahanan Israel ”
3. Yanaan Baik Hati
Ia menyodorkan tangannya untuk diajar bersalaman. “ Semoga kitabisa berkawan baik.”
Perhatian“Bawalah itu dan simpanlah selalu di sakumu untuk keselamatanmu”
4. Adeeba
Memiliki indra ke enam
Gadis kecil itu, Adeeba, menatap tajam wajah Palestine dan berkata. “ Apa kau percaya padaku, kalau sebentarlagi sekolah PBB ini akan hancur ?”
5. Sarah Hanabi Berani
“Kau, laknat kau, orang Yahudi bangsat !”
6. Dalaj Amanah
“Saya hanya diminta untuk memberikan surat untuktahanan Hamas yang ditempatkan di sel pengasingan.”
7. Hebrew
Tidak mudah percaya
“Hati-hati Abigail, jangan-jangan kalung itu ada bomnya.”
Kejam
“ Palestine, rasakan ini !!!”
Peluru itu meluncur menembus dada seorang gadis kecil,
dia, Palestine.
8. Abigail
Baik hati
“Kalau kau mau ikut bersamaku, kau akankuselamatkan dari mereka, Palestine. Kau mau ?”
Peduli
“ Hai, bagai mana keadaan Palestine ? Apa dia baikbaik saja ?”
Memiliki Jiwa Nasionalisme
“ Aku ingin menjadi tentara karena ingin membelanegara.”
9. Wanita Israel
Bengis
“Kurang ajar! kalian bertiga tidak akan kuberi makan
sampai besok pagi, dan rasakan kelaparan kalian”
Tidak memiliki peri Kemanusiaan
Dilemparnya panci berisi bubur itu dan mengenai tubuh
mereka semua. Dua tentara yang lain pun akhirnya
masuk ke dalam untuk menyiksa ketiga Hamas yang
dianggap telah membangkang dan tidak mematuhi
perintah dari ketiganya.
LatarLatar Tempat
1. Rumah Sakit Gaza
Palestine jatuh terduduk, sementara di depannya tampak berlalu-lalangpara dokter, suster, dan pengantar korban yang ada di ambulans menujuruang Gawat Darurat.
2. Kamp Jabaliyah
Di dalam tenda pengungsian, Adeeba menuliskan sesuatu di atas kertas
3. Penjara Maskobeyya
Suara gembok dan rantai besi yang mengikat pintu sel itu sedikit membuattelinga Dalaj terasa sakit dan bising.
4. Sekolah PBB
Sekolah PBB itu dipenuhi dengan pengungsi penduduk Gaza, apalagi anak-anak.
Latar Suasana
1. Sedih
“Ibu, Ahmeed, Zaenab, kalian jangan tinggalkan aku sendiri disini. Ibu, dimana Ayah? Dimana?” Palestine menengadahkan kepala keatas tepat pada langit-langit rumah tang tengahnya telah berlubang.
2. Mengerikan
Sipir itu membuka pintu sel tahanan dan berteriak memanggil teman-temannya “Hai, Balamoth! Tahanan Hamas itu mati dimakan Anjing.
3. Mengharukan
Ia menatap seraut wajah yang tengah tersenyum lebar padanya, “Ayah…kau benar ayah, kan?”
4. Senang
Dia selalu berteriak “ Perang akan berhenti besok pagi! Perang akanberhenti besok pagi!
Latar Waktu
1. Malam hari
malam hari itu, menjadikan sebuah sejarah yang tak akan pernah
terlupakan.
2. Pagi hari
Kamp Jabaliyah, Sekolah PBB, 6 Januari 2008 pukul 06.00.
3. Siang hari
Pemuda itu menatap langit putih. Tak lagi terdengar suara dentuman
bom, roket, dan rudal
Alur
1. Alur Mundur
pada bagian atau bab keempat, diceritakan nasib Palestine yangsedang ada di kamp pengungsian Jabaliyah tercatat 3 Januari2009, sedangkan pada bagian ke enam, mengulang tanggal 27Desember 2008 dengan menceritakan dan menggambarkan sosokayah Palestine, Yahded Haidar yang ada di Perbatasan Rafah
2. Alur Maju
Pada bagian ke-48, diceritakan nasib Palestine yang berada dikamp pengungsian Al-Ram tercatat 17 Agustus 2009, sedangkanpaa bagian ke-52 tercatat tanggal 4 Mei 2010 denganmenceritakan perjuangan Palestine saat Intifadah melawantentara Israel
Sudut Pandang
Sudut pandang dalam Novel ini adalah
Sudut Pandang Orang Ketiga karena
Penulis menceritakan kehidupan Palestine
yang sangat malang dan kisah
peperangan antara Israel dan Gaza.
Gaya Bahasa atau Majas
1. Majas Hiperbola
– Seakan-akan menembus langit ketujuh
– Air mata Palestine kembali tergenang
– Lalu lalang bak anai-anai yang beterbangan
2. Majas Personifikasi
Cincin itulah yang nantinya akan berbicara
Langit menangis, bumi menjerit bergejolak
3. Majas Anafora
“Aku dimana?”
“Aku dimana?”
“Aku dimana?”
Amanat
Semua orang mencintai perdamaian dantidak boleh ada peperangan di dunia ini.Pembaca juga dapat belajar dari tokohPalestine, seorang gadis kecil yang sangat sabarmenghadapi cobaan dalam hidupnya. Di dalammengarungi hidup ini, kita harus bersabar dalammenghadapi segala cobaan dan kekerasan hidup.Juga memotivasi pembaca untuk bisa hidupmandiri dan juga tidak pernah menyerah dalammengarungi kehidupan.
Unsur Ekstrinsik1. Latar Belakang Pengarang
Vanny Chrisma W. atau Fanni Krismawati, lahir pada 4
Desember 1983 dan pernah berkuliah di STIE
Perbanas, Surabaya. Hobinya adalah membaca dan
menulis buku. Karyanya yang satu ini ‘Gadis Kecil di Tepi
Gaza’ berbeda dengan novel yang dibuatnya sebelumnya
Hati Jasmine (2008) Maimunah (2009) Buku Biru
(2010) Kisah Keluarga Tikus (2010) Cerita Sebuah
Pensil (2010).
2. Nilai Agama
“Adeeba, semoga arwahmu diterima di sisi-Nya, dan kau bisa kembali berjumpa denganibundamu tercinta”Maksudnya: Bahwa setiap manusia yang hidup pasti akan kembali ke pada-Nya
3. Nilai Moral
Bengisnya dirimu menodai kecantikan dirimu
Maksudnya: Seorang wanita yang mempunyaiwajah cantik namun berakhlak buruk
4. Nilai Sosial
Jika dana yang kugalang terkumpul banyak akansegera kukirimkan untuk korban Palestina
Maksudnya: Karena kepeduliannya dengansesama, ia menggalang dana untuk menolongkorban Palestina
Kelebihan Novel
Novel ini merupakan novel yang sangat
menarik, penuh dengan kisah kesedihan dan yang
dapat membuat air mata jatuh berderai dan
membuat kita terhanyut saat membacanya.
Memberi pesan dan amanat yang mendalam agar
kita tetap sabar, tabah dan pantang menyerah
terhadap segala cobaan yang mendera. Gaya
bahasa yang digunakan pun sangat menarik dan
berhasil menggambarkan tokoh-tokoh yang ada
dalam cerita. Alur, sudut pandang serta
penokohannya pun memang benar-benar menarik
dalam menggambarkan kisah hidup seorang
Palestine.
Kelemahan NovelSepertinya sulit untuk mencari kelemahan dari
novel tersebut. Namun jika sangat dicermati, ada
beberapa bagian dimana penulis menggambarkan
tokoh lain yang berbeda, ada di tempat lain, sedikit
mengulang tanggal. Serta ada beberapa kata-kata
dari bahasa asing yang sulit dimengerti. Misalnya
terdapat beberapa kata dengan bahasa Arab,
Perancis, Korea, dan lain-lain. Satu lagi,
kelemahannya ada pada masalah waktu penerbitan.
Jika saja buku ini terbit lebih awal, bersamaan
dengan hebohnya berita di media tentang agresi
Israel ke Palestina, novel ini pasti lebih laris terjual
di pasaran dan lebih terkenal daripada sekarang ini.
Kutipan Dalam Novel
Al-Quran itu merupakan pelita dalamkegelapan dan perhiasan di waktu siang.
Orang yang akan kecewa adalah yang mengecewakan agamanya.
Orang yang celaka adalah yang merusakagamanya.
Seseorang bisa terhalang dari surga hanyakarna mengalirkan setetes darah saudaranyayang seiman.
Surat dari gadis kecil di PalestinaAllah, di manakah ibuku ? Duri-duri pasir mengubur semua kehidupan. Allah, di manakah ayahku ? Hamparan pasir nan luas, seolah menutup mata.
Allah, di mana aku harus berdiam ? Ditutup sebuah benteng yang kokoh, Menahan rasa lapar dan lilitan perut,Berapa sisa umurku ? Katakan…
Sendiri dalam sepi, Allah, ingin kuberlari mengejar matahari, Dengan langkah kaki dan gapai angkasa, Langkahku terhenti di depan genangan air keruh, Kupandangi wajah lesuku dari cerminan air tenang, Mengikis semua kerut-kerut kehidupan.
Allah…, Allah…, Allah, Masihkan ada tempat bagiku, Gadis Palestina di dunia ini ? Jika ada, di mana ? Mengapa tanahku telah hancur… Mengapa ? Mengapa harus Palestina….? Allah…
Terimakasih atas perhatiannya