Gadis Kembar Dan Kuas Ajaib

3
Gadis Kembar dan Kuas Ajaib Sret..sret..sret.. Suara ranting kering menggores tanah. Puluhan domba berwarna coklat tampak saling berebut rumput. Sheila gadis kecil yang lugu melukiskan semuanya di tanah kering yang dia jadikan kanvas. Sheila adalah anak petani miskin yang tinggal di kaki gunung. Meskipun dia tak pernah mampu membeli kain kanvas ataupun cat untuk melukis, tak membatasi geraknya untuk tetap melukis. Dia sangat senang melukis. Sheila adalah anak yang baik. Dia selalu membantu orang tuanya dan suka menolong. Sheila mempunyai saudara kembar bernama Selly yg tak kalah cantik dengan Sheila. Dia juga anak yang baik, tapi dia suka iri dengan keberhasilan orang lain. Padahal dia juga memiliki kelebihan. Dia mempunyai suara yang indah dan pandai menyanyi. Pada suatu hari, datang seekor burung yang mengantarkan surat. Ternyata itu adalah burung kerajaan. Surat itu tertulis untuk Sheila dan raja mengundang dia untuk datang ke kerajaan. Keesokan harinya dia berpamitan kepada kedua orang tuanya dan juga pada Selly untuk pergi ke kerajaan. Perjalanan menuju kerajaan cukup jauh, tapi dia ikhlas menghadapinya. Setelah tiba di sana dia segera menemui raja. “ Maaf raja, kenapa raja mengundang saya untuk datang ke sini ?” , tanya Sheila. “ Apakah kamu benar yang bernama Sheila dan pandai melukis?”, raja langsung bertanya kepada Sheila. “ Iya raja, tapi mungkin lukisan saya tidak sebagus para seniman.” “ Baiklah kalau begitu, sekarang aku ingin engkau membuat lukisan untuk kerajaan ini.” “ Baik raja, tapi saya ke sini tidak membawa peralatan untuk melukis dan saya juga belum mempunyai cukup uang untuk membelinya.” Sheila mengaku.

description

Gadis Kembar Dan Kuas Ajaib yg baik

Transcript of Gadis Kembar Dan Kuas Ajaib

Page 1: Gadis Kembar Dan Kuas Ajaib

Gadis Kembar dan Kuas Ajaib

Sret..sret..sret.. Suara ranting kering menggores tanah. Puluhan domba berwarna coklat tampak saling berebut rumput. Sheila gadis kecil yang lugu melukiskan semuanya di tanah kering yang dia jadikan kanvas. Sheila adalah anak petani miskin yang tinggal di kaki gunung. Meskipun dia tak pernah mampu membeli kain kanvas ataupun cat untuk melukis, tak membatasi geraknya untuk tetap melukis. Dia sangat senang melukis. Sheila adalah anak yang baik. Dia selalu membantu orang tuanya dan suka menolong. Sheila mempunyai saudara kembar bernama Selly yg tak kalah cantik dengan Sheila. Dia juga anak yang baik, tapi dia suka iri dengan keberhasilan orang lain. Padahal dia juga memiliki kelebihan. Dia mempunyai suara yang indah dan pandai menyanyi. Pada suatu hari, datang seekor burung yang mengantarkan surat. Ternyata itu adalah burung kerajaan. Surat itu tertulis untuk Sheila dan raja mengundang dia untuk datang ke kerajaan. Keesokan harinya dia berpamitan kepada kedua orang tuanya dan juga pada Selly untuk pergi ke kerajaan. Perjalanan menuju kerajaan cukup jauh, tapi dia ikhlas menghadapinya. Setelah tiba di sana dia segera menemui raja. “ Maaf raja, kenapa raja mengundang saya untuk datang ke sini ?” , tanya Sheila. “ Apakah kamu benar yang bernama Sheila dan pandai melukis?”, raja langsung bertanya kepada Sheila. “ Iya raja, tapi mungkin lukisan saya tidak sebagus para seniman.” “ Baiklah kalau begitu, sekarang aku ingin engkau membuat lukisan untuk kerajaan ini.” “ Baik raja, tapi saya ke sini tidak membawa peralatan untuk melukis dan saya juga belum mempunyai cukup uang untuk membelinya.” Sheila mengaku. “ Tenang saja, akan aku biayai semua peralatan untuk melukis, dengan syarat kamu tidak boleh pulang sebelum lukisan itu selesai.”, pinta raja. “ Baik raja.” Selama tiga hari dia berhasil menyelesaikan sebuah lukisan. Raja senang ketika melihat lukisan itu. Sheila tersenyum lega ketika tau bahwa raja menyukai lukisannya. Raja kemudian memberikan sebuah kantong yang berisi uang dan mengijinkan Sheila untuk pulang. Sheila mengucapkan terimakasih kepada raja dan segera pulang. Sesampainya di rumah Sheila menceritakan semuanya kepada keluarganya. Orang tuanya sempat khawatir akan kepergian Sheila, tapi sekarang mereka merasa lega dan bangga terhadap Sheila. Selly merasa iri terhadap

Page 2: Gadis Kembar Dan Kuas Ajaib

keberhasilan Sheila. Sheila berusaha meyakinkan Selly untuk tidak iri karena Selly juga memiliki kelebihan. Sheila berjanji akan mengajak Selly ke kerajaan jika raja mengundang Sheila kembali. Karena merasa lelah Sheila menuju ke kamar dan segera tidur. Wiiuuuushhh.... Tiba – tiba Sheila mendengar sesuatu. Dia merasa penasaran dan menengok ke arah jendela. Ternayata ada seorang peri kecil yang masuk melalui jendela. Sheila terkejut. “ Jangan takut Sheila. Aku adalah peri yang baik hati. Kamu adalah anak yang rajin dan baik. Aku akan memberimu hadiah sebuah kuas ajaib. Gunakanlah untuk kebaikan.” Setelah berkata seperti itu peri langsung pergi. Sheila tidak percaya. Dia mencoba mencubit tangannya sendiri dan dia merasa kesakitan. Berarti ini tidak mimpi. Sheila mengambil kuas itu dan mencoba melukis sesuatu. Dia melukis sebuah burung dan tiba-tiba lukisan yang dibuatnya berubah menjadi burung nyata yang bisa terbang. Keesokan harinya Sheila menceritakan kuas ajaib miliknya kepada Selly. Lagi-lagi Selly merasa iri. Selly merebut kuas ajaib milik Sheila dan mencoba menggambar sebuah gaun. Tapi karena Selly tidak bisa menggambar dengan baik, bukannya gaun yang muncul tapi malah baju yang sudah lusuh dan sobek. Sheila kemudian mengambil kembali kuasnya dan melukis sebuah gaun yang indah. Dan setelah itu dia segera memberikan gaun itu untuk Selly. “Ini gaun untukmu.” Kata Sheila. “Aku memang tidak sepandai kamu untuk melukis, maafkan aku yang telah mengambil kuas ajaibmu.” Selly menyesal. “jika kamu menginginkan sesuatu, kamu tinggal bilang kepadaku. Akan aku lukiskan untukmu.” “Iya baiklah, terimakasih Sheila, kau adalah saudaraku yang paling baik.” Berita mengenai kuas ajaib Sheila menyebar begitu cepat, karena dia sering membantu tetangga-tetangganya melukis berbagai perabotan baru. Keajaiban kuas milik Sheila ini akhirnya didengar oleh Kaisar Cina. Kaisar adalah orang yang tamak. Dia ingin memiliki kuas tersebut. Dia mengirimkan prajuritnya untuk menangkap Sheila dan merebut kuasnya. Sheila dijebloskan ke penjara, sementara itu kuas ajaibnya diserahkan kepada Kaisar. Selly mengetahui bahwa Sheila telah ditangkap oleh kaisar. Selly mencoba mengalihkan perhatian kaisar. Dia bernyanyi dan menari sangat bagus. Awalnya kaisar senang mendengarkannya dan lupa tentang kuas ajaib itu, tapi tiba-tiba dia teringat lagi. Kemudian dia menyuruh prajurit untuk mengikat Selly agar tidak mengganggunya lagi. Kaisar memegang kuas ajaib itu dengan kaku. “Apa yang akan kugambar ya?” pikirnya. Ia mencoret-coret selembar kertas dengan kuas ajaib itu, mencoba menggambar batangan emas yang sangat panjang. Dan yang keluar dari kertas lukisnya adalah seekor ular besar berwarna emas. Ular itu melilit Kaisar hingga

Page 3: Gadis Kembar Dan Kuas Ajaib

tak bisa bergerak. Kaisar berteriak-teriak minta tolong namun tak ada yang berani menolongnya. Akhirnya Sheila dan Selly berhasil lolos. Sebelum pulang Sheila berhasil mengambil kembali kuas ajaib miliknya. Mereka berlari dan berharap cepat sampai rumah. Dan mereka tiba di rumah dengan selamat.