Furosemid

7
Furosemid Deskripsi - Nama & Struktur Kimia : 4-Chloro-N-furfuryl-5-sulphamoylanthranilic acid. C12H11ClN2O5S - Sifat Fisikokimia : Serbuk kristal berwarna putih atau hampir putih. Praktis tidak larut dalam air dan diklorometan, larut sebagian dalam alkohol, larut dalam aseton. - Keterangan :- Golongan/Kelas Terapi Diuretik Nama Dagang - Classic - Diurefo - Farsiretic - Farsix - Furosemid - Furosix - Impugan - Lasix - Cetasix Indikasi Pengobatan edema yang menyertai payah jantung kongestif, sirosis hati dan gangguan ginjal termasuk sindrom nefrotik. Pengobatan hipertensi, baik diberikan tunggal atau kombinasi dengan obat antihipertensi. Furosemida sangat berguna untuk keadaan-keadaan yang membutuhkan diuretik kuat. Pendukung diuresis yang dipaksakan pada keracunan. Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian Bayi dan Anak : Oral : 1-2 mg/kg/dosis dengan peningkatan 1 mg/kg/dosis pada setiap tahap peningkatan, sampai tercapai respon yang memuaskan, dosis maksimum 6 mg/kg/dosis pada rentang tidak lebih dari 6 jam. I.M, I.V : 1 mg/kg/dosis dengan peningkatan 1 mg/kg/dosis pada interval 6-12 jam sampai 6 mg/kg/dosis. Dewasa : Oral : Dosis awal 20-80 mg/dosis,dengan peningkatan 20-40 mg/dosis pada interval 6-8 jam; umumnya dosis pemeliharaan adalah dua kali sehari atau setiap hari; mungkin dititrasi lebih dari 600 mg/hari pada keadaan edermatous parah.

description

free

Transcript of Furosemid

Furosemid

Deskripsi

- Nama & Struktur Kimia:4-Chloro-N-furfuryl-5-sulphamoylanthranilic acid. C12H11ClN2O5S

- Sifat Fisikokimia:Serbuk kristal berwarna putih atau hampir putih. Praktis tidak larut dalam air dan diklorometan, larut sebagian dalam alkohol, larut dalam aseton.

- Keterangan:-

Golongan/Kelas Terapi Diuretik Nama Dagang

- Classic- Diurefo- Farsiretic- Farsix

- Furosemid- Furosix- Impugan- Lasix

- Cetasix

IndikasiPengobatan edema yang menyertai payah jantung kongestif, sirosis hati dan gangguan ginjal termasuk sindrom nefrotik.Pengobatan hipertensi, baik diberikan tunggal atau kombinasi dengan obat antihipertensi.Furosemida sangat berguna untuk keadaan-keadaan yang membutuhkan diuretik kuat.Pendukung diuresis yang dipaksakan pada keracunan. Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian Bayi dan Anak : Oral :

1-2 mg/kg/dosis dengan peningkatan 1 mg/kg/dosis pada setiap tahap peningkatan, sampai tercapai respon yang memuaskan, dosis maksimum 6 mg/kg/dosis pada rentang tidak lebih dari 6 jam.

I.M, I.V : 1 mg/kg/dosis dengan peningkatan 1 mg/kg/dosis pada interval 6-12 jam sampai 6 mg/kg/dosis.

Dewasa : Oral :

Dosis awal 20-80 mg/dosis,dengan peningkatan 20-40 mg/dosis pada interval 6-8 jam; umumnya dosis pemeliharaan adalah dua kali sehari atau setiap hari; mungkin dititrasi lebih dari 600 mg/hari pada keadaan edermatous parah.

Untuk hipertensi : 20-80 mg/hari dalam dua dosis terbagi.

I.M.I.V : 20-40 mg/dosis, yang mungkin diulang 1-2 kali sesuai kebutuhan dan ditingkatkan 20 mg/dosis sampai tercapai efek yang diinginkan.Interval dosis yang umum : 6-12 jam ;

untuk edema paru-paru akut, dosis yang umum digunakan adalah 40 mg, I.V selama 1-2 menit. Jika belum tercapai respon, dosis ditingkatkan sampai 80 mg.

Infus I.V kontinyu :

Dosis bolus i.v adalah 0,1mg/kg diikuti dengan infus i.v kontinyu 0,1 mg/kg/hari-dosis ditingkatkan setiap 2 jam sampai maksimum 0.4 mg/kg/jam jika output urin adalah 98%.

Metabolisme : melalui hati.

T eliminasi : 0.5 -1.1 jam, sakit ginjal parah : 9 jam.

Ekskresi melalui urin : (oral : 50%, i.v : 80%) selama 24 jam; feses (sebagai obat yang tidak berubah) : klirens non ginjal diperpanjang pada pasien gangguan ginjal.

Stabilitas Penyimpanan Furosemid injeksi harus disimpan pada suhu kamar yang terkontrol dan dilindungi dari cahaya. Pemaparan terhadap cahaya dapat menyebabkan perubahan warna. Furosemid jangan dipergunakan jika berubah warna menjadi kuning. Penyimpanan beku dapat menyebabkan pengendapan atau kristalisasi, pelarutan kembali pada suhu kamar atau penghangatan dapat dilakukan dan tidak mempengaruhi stabilitas obat. Furosemid tidak stabil pada media asam tetapi stabil pada media basa.

Kontraindikasi Hipersensitif terhadap furosemid, atau komponen lain dalam sediaan atau sulfonil urea, anuria, pasien koma hepatik atau keadaan penurunan elektrolit parah sampai keadaannya membaik.

Efek Samping Hipotensi ortostatik, tromboflebitis, aortitis kronik, hipotensi akut,serangan jantung (akibat pemberian melalui I.V atau I.M), parethesias, vertigo, pusing, kepala terasa ringan, sakit kepala, pandangan kabur, demam, tidak bisa beristirahat, hiperglikemia, hiperurisemia, hipokalemia, hipokloremia, alkalosis metabolik, hipokalsemia, hipomagnasemia, hiponatremia, dermatitis eksfoliatif, eritema multiform, purpura, fotosensitifitas, urtikaria, rashm pruritusm vaskulitis kutan, spasmus saluran urin, frekuensi uriner, anemia aplastik (jarang), trombositopenia, agranulositosis (jarang), anemia hemolitik, anemia, leukopenia, anemia, gangguan pendengaran (sementara atau permanen; pada pemberian I.M atau I.V). tinitus, tuli sementara (pada pemberian i.m atau i.v cepat), vaskulitis, alergi nefritis intestinal, glikosuria, penurunan kecepatan filtrasi dan aliran darah pada ginjal (karena overdiuresis), kenaikan BUN sementara.

Interaksi - Dengan Obat Lain : Hipokalemia yang diinduksi oleh furosemid akan menyebabkan toksisitas pada digoksin dan dapat meningkatkan risiko aritmia dengan obat-obat yang dapat meningkatkan interval QT, termasuk antiaritmia tipe Ia dan III, cisaprid dan beberapa kuinolon (sparfloksasin, gatifloksasin dan moksifloksasin). Risiko toksisitas litium dan salisilat akan meningkat dengan adanya diuretik loop. Efek hipotensi dan/atau efek lanjut pada ginjal dari inhibitor ACE dan anti inflamasi non steroid akan meningkat dengan adanya hipovolemia yang diinduksi oleh furosemida, Efek obat bloker adrenergik perifer atau bloker ganglion dapat ditingkatkan oleh furosemid. Furosemid dapat meningkatkan risiko toksisitas dengan agen ototoksik lain (aminoglikosida, cis-platinum), terutama pada pasien dengan disfungsi ginjal. Efek sinergis diuretik lebih cenderung terjadi pada penggunaan bersama obat antihipertensi lain dan hipotensi dapat terjadi. Indometasin, aspirin, fenobarbital, fenitoin dan antiinflamasi non steroid dapat menurunkan efek natriuretik dan hipotensif dari furosemid. Colestipol, kolestiramin dan sukralfat akan menurunkan efek furosemid, beri jarak pemberian 2 jam. Furosemid dapat mengantagonis efek relaksan otot skeletal (tubokurarin). Toleransi glukosa dapat diturunkan oleh furosemid, perlu penyesuaian dosis obat hipoglikemik. Metformin dapat menurunkan konsentrasi furosemid.

- Dengan Makanan : Konsentrasi furosemid menurun dengan adanya makanan. Hindari dong quai, efedra, yohimbe, ginseng (memperparah hipotensi), bawang putih (dapat meningkatkan efek hipertensi), batasi penggunaan licorice.

Pengaruh - Terhadap Kehamilan : Faktor resiko : C

- Terhadap Ibu Menyusui : Furosemid didistribusi ke air susu, gunakan dengan hati-hati.

- Terhadap Anak-anak : -

- Terhadap Hasil Laboratorium : -

Parameter Monitoring -

Bentuk Sediaan Tablet 40 mg, Injeksi i.v./i.m. 10mg/ml, Ampul 2 ml

Peringatan Diuretik loop adalah diuretik kuat, monitor dengan ketat dan evaluasi dosis untuk mencegah ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, berikan perhatian pada penggunaan bersama obat nefrotoksik atau ototoksik, pasien yang tidak diketahui hipersensitifitasnya terhadap sulfonamida atau diuretik lain (kemungkinan adanya sensitifitas silang; hindari penggunaan pada pasien dengan riwayat reaksi berat).

Kasus Temuan Dalam Keadaan Khusus -

Informasi Pasien 1. Urin yang keluar akan lebih banyak dan sering,ini membantu pengeluaran air dalam tubuh serta menurunkan tekanan darah

2. Makanlah obat ini pada waktu yang sama setiap harinya ,jika mungkin janganlah dimakan sebelumtidur karena tidur akan terganggu dengan seringnya urinasi.

3. Makanlah buah atau makanan untuk mengganti kehilangan kalium yang banyak terbuang bersama urin

5. Jika timbul nyeri otot, mual, pusing, radang pada pangkal tenggorokan, ruam kulit, nyeri pada persendian, segeralah ke dokter.

6. Jauhkan dari jangkauan anak.

Mekanisme Aksi Inhibisi reansorpsi natrium dan klorida pada jerat Henle menaik dan tubulus ginjal distal, mempengaruhi sistem kotranspor ikatan klorida, selanjutnya meningkatkan ekskresi air, natrium, klorida magnesium dan kalsium.http://www.diskes.jabarprov.go.id/index.php?mod=pubInformasiObat&idMenuKiri=45&idSelected=1&idObat=64&page=3http://medicatherapy.com/index.php/content/printversion/146http://health.detik.com/read/2009/08/06/141642/1178584/769/furosemide-40-mg