SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42586/1/jiptummpp-gdl-wiryanfitr-49208... · 2018-12-26 · Penggunaan...

32
SKRIPSI Wiryan Fitrah Adnien Utama STUDI PENGGUNAAN KOMBINASI DIGOXIN DAN FUROSEMID PADA PASIEN GAGAL JANTUNG (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo) PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2017

Transcript of SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42586/1/jiptummpp-gdl-wiryanfitr-49208... · 2018-12-26 · Penggunaan...

Page 1: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42586/1/jiptummpp-gdl-wiryanfitr-49208... · 2018-12-26 · Penggunaan terapi kombinasi digoxin dan furosemid tidak ditemukan secara tunggal, melainkan dikombinasikan

SKRIPSI

Wiryan Fitrah Adnien Utama

STUDI PENGGUNAAN KOMBINASI DIGOXINDAN FUROSEMID PADA PASIEN GAGAL

JANTUNG(Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah

Sakit Umum Daerah Sidoarjo)

PROGRAM STUDI FARMASIFAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG2017

Page 2: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42586/1/jiptummpp-gdl-wiryanfitr-49208... · 2018-12-26 · Penggunaan terapi kombinasi digoxin dan furosemid tidak ditemukan secara tunggal, melainkan dikombinasikan

ii

Page 3: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42586/1/jiptummpp-gdl-wiryanfitr-49208... · 2018-12-26 · Penggunaan terapi kombinasi digoxin dan furosemid tidak ditemukan secara tunggal, melainkan dikombinasikan

iii

Page 4: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42586/1/jiptummpp-gdl-wiryanfitr-49208... · 2018-12-26 · Penggunaan terapi kombinasi digoxin dan furosemid tidak ditemukan secara tunggal, melainkan dikombinasikan

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahiwabarakatuh

Alhamdulillahirabbilalamin, segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam,

yang menghidupkan dan mematikan, yang memberi hidayah kepada yang

dikehendaki dan mencabut hidayah dari yang dikehendaki. Tuhan yang telah

memberikan nikmat sehat, waktu, kemudahan maupun kesabaran sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”STUDI PENGGUNAAN

KOMBINASI DIGOXIN DAN FUROSEMID PADA PASIEN GAGAL

JANTUNG (Penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo) ” untuk

mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan skripsi ini,

penulis tidak terlepas dari peranan pembimbing dan bantuan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan

banyak terima kasih kepada:

1. Allah SWT, yang mana dengan segala rahmat nikmat pertolongan, petunjuk

dan kekuatan dari-Nyalah, penulis dapat menyelesaikan amanah sebagai

mahasiswi di Universitas Muhammadiyah Malang .

2. Bapak Yoyok Bekti P, M.Kep., Sp. Kom., selaku Dekan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan

kesempatan penulis untuk belajar di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Malang.

3. Ibu Nailis Syifa’, S. Farm., M.Sc., Apt., selaku Ketua Program Studi

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah

memberi motivasi dan kesempatan penulis untuk belajar di Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Bapak dr. Atok Irawan, Sp.P., selaku Direktur Rumah Sakit Umum Daerah

Sidoarjo beserta jajarannya khususnya bagian farmasi klinik dan seluruh staf

pegawai bagian rekam medik Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo yang

telah banyak membantu dalam proses pengambilan data skripsi.

Page 5: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42586/1/jiptummpp-gdl-wiryanfitr-49208... · 2018-12-26 · Penggunaan terapi kombinasi digoxin dan furosemid tidak ditemukan secara tunggal, melainkan dikombinasikan

v

5. Prof. Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp. FRS., selaku dosen pembimbing I,

Bapak Drs. Didik Hasmono, M.S., Apt., selaku dosen pembimbing II, Ibu

Nailis Syifa’ S. Farm., M.Sc., Apt., selaku dosen penguji I, Bapak Andri

Tilaqza, S. Farm., M. Farm., Apt., selaku dosen penguji II. Terimakasih atas

kesabaran dan waktunya untuk membimbing dan meberi saran, pengarahan,

serta dukungan kepada penulis selama penyususnan skripsi.

6. Ibu Sendi Lia Yunita, S.Farm., Apt., selaku dosen wali beserta semua dosen

Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang, terimakasih

banyak atas arahan, nasehat, dan bimbingannya selama ini.

7. Kedua orang tua tercinta, Ir. Agussaladin dan Syamsiah S.Pd yang menjadi

alasan terkuat dalam menempuh pendidikan dengan segala dukungan dan

motivasi yang tiada henti.

8. Untuk keluarga besar di Sumbawa yang selalu memberi dukungan dalam

segala hal baik dan mengingatkan dari segala hal buruk.

9. Untuk seluruh guru yang telah memberikan ilmunya dan mendidik saya

dengan penuh kesabaran.

10. Untuk HIMFA PARACELSUS UMM, SENAT FIKES UMM telah

memberi pengalaman berharga dalam hidup dan orang-orang didalamnya

yang telah menjadi keluarga selama saya di Malang.

11. Terkhusus untuk Paracelsus Legacy, terima kasih untuk banyak untuk setiap

kenangan yang tidak akan saya lupakan.

12. Untuk Ifirlana Hermanto S. Kep yang telah menjadi sahabat sekaligus

saudara saya selama menempuh pendidikan di Malang.

13. Untuk Dwi Esti Vania Anggraini yang selalu memberi dukungan dan

menjadi penyemangat dalam mengerjakan skripsi ini.

14. Untuk teman seperjuangan skripsi klinis terima kasih untuk kebersamaan,

bantuan, motivasi, semangat dan kerjasamanya sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

15. Untuk semua pihak yang belum disebutkan namanya dikarenakan

keterbatasan, penulisan mohon maaf dan terimakasih yang sebesar-

besarnya. Semua keberhasilan ini tak luput dari bantuan dan doa yang telah

diberikan.

Page 6: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42586/1/jiptummpp-gdl-wiryanfitr-49208... · 2018-12-26 · Penggunaan terapi kombinasi digoxin dan furosemid tidak ditemukan secara tunggal, melainkan dikombinasikan

vi

Penulis tidak mampu membalas jasa yang telah diberikan. Semoga Allah

SWT membalas amal kebaikan semua pihak. Penulis menyadari sepenuhnya

bahwa skripsi ini jauh dari kesmepurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan

kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki kekurangan yang ada.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan kosntribusi dalam dunia

farmasi dan dunia ilmu pengetahuan pada umumnya, serta berguna bagi penelitian

selanjutnya.

Wassalamu’ alaikumwarahmatullahiwabarakatuh

Malang, 7 Juli 2017

Penyusun,

Wiryan Fitrah Adnien Utama

Page 7: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42586/1/jiptummpp-gdl-wiryanfitr-49208... · 2018-12-26 · Penggunaan terapi kombinasi digoxin dan furosemid tidak ditemukan secara tunggal, melainkan dikombinasikan

vii

RINGKASAN

STUDI PENGGUNAAN KOMBINASI DIGOXIN DAN FUROSEMID

PADA PASIEN GAGAL JANTUNG (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah

Sidoarjo)

Gagal jantung adalah sindrom klinis yang progresif. Hal ini disebabkan

oleh ketidakmampuan jantung untuk memompa darah yang cukup untuk

memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh. Gagal jantung bisa terjadi akibat

setiap gangguan yang menurunkan pengisian ventrikel (disfungsi diastolik)

dan/atau kontraktilitas miokard (disfungsi sistolik). faktor penyebab dari gagal

jantung bisa komplikasi dari penyakit lain (penyakit jantung koroner, hipertensi

dan diabetes) dan juga lifestyle yang tidak baik (alkohol, obat-obatan terlarang

dan makanan tidak sehat). Secara umum, New York Heart Association (NYHA)

mengklasifikasikan gagal jantung sesuai tingkat keparahan gejala untuk

membatasi aktivitas fisik. Stadium I yaitu tidak ada batasan aktivitas fisik,

stadium II pembatasan sedikit aktivitas fisik, stadium III pembatasan ditandai

aktivitas fisik, dan stadium IV tidak dapat melakukan aktivitas fisik tanpa

ketidaknyamanan.

Manifestasi klinis yang paling umum dari gagal jantung yaitu dispnea,

ortopneu, dan tanda-tanda overload volume, termasuk edema perifer.

Diperlukan beberapa tes diagnostik untuk menyatakan gagal jantung, evaluasi

awal mencakup sejarah dan pemeriksaan fisik, radiografi thorax,

elektrokardiografi, dan penilaian laboratorium untuk mengidentifikasi faktor

penyebab dari gagal jantung itu sendiri. Penatalaksanaan gagal jantung pada

kelas A terapi yang di sarankan adalah dengan melakukan kontrol terhadap

faktor resiko dari gagal jantung, obat-obatan yang di sarankan yaitu golongan

ACE (Angiotensin Converting Enzyne) inhibitor, dan ARB (Angiotensin

Reseptor Blocker). Pada kelas B terapi yang disarankan yaitu obat-obatan ACE

(Angiotensin Converting Enzyne) inhibitor, ARB (Angiotensin Reseptor

Blocker), dan β-Blocker. Kemudian pada kelas C, terapi yang disarankan ACE

(Angiotensin Converting Enzyne) inhibitor, ARB (Angiotensin Reseptor

Blocker), β-Blocker, Digoxin, Diuretik, dan ISDN. Serta terapi pada kelas D

yaitu adanya dukungan sirkulasi mekanik , IV (Intra Vena) Inotropik Positif,

dan transplantasi jantung. Tujuan dari terapi gagal jantung adalah

meningkatkan kualitas hidup, mencegah memburuknya fungsi jantung

(mengurangi beban kerja jantung) mengurangi gejala (pengurangan overload

dan meningkatkan kontraktilitas miokard), mencegah atau meminimalkan rawat

inap, memperlambat perkembangan penyakit, dan memperpanjang

kelangsungan hidup. Digoxin lebih direkomendasikan untuk pasien dengan

ritme sinus pada tingkat keparahan sedang sampai dengan berat, menurunkan

gejala gagal jantung dan lebih kepada terapi rawat jalan, serta pada pasien

dengan atrial fibrilasi kronis dan kontrol terhadap ventrikel saat golongan β-

Blocker pada dosis maksimum tidak dapat lagi digunakan. Sedangkan, Terapi

Loop Diuretik Furosemid direkomendasikan untuk sebagian besar pasien gagal

jantung dan gejala kongestif. Ketika kongesti akut teratasi, dosis terendah harus

diberikan yang kompatibel dengan tanda-tanda dan gejala, disarankan terhadap

pasien dengan kondisi overload volume yang persisten walaupun telah diberi

Page 8: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42586/1/jiptummpp-gdl-wiryanfitr-49208... · 2018-12-26 · Penggunaan terapi kombinasi digoxin dan furosemid tidak ditemukan secara tunggal, melainkan dikombinasikan

viii

penanganan medis yang optimal. Hal ini menunjukkan bahwa diuretik

diperlukan untuk mengurangi kongesti, edema dan dispnea.

Penelitian terhadap pasien gagal jantung menggunakan metode

retrospektif dengan mencatat data rekam medik pasien rawat inap di Rumah

Sakit Umum Daerah Sidoarjo periode Januari sampai Desember tahun 2016.

Dari 173 RMK diperoleh 25 RMK masuk dalam kriteria inklusi yaitu mendapat

terapi kombinasi digoxin dan furosemid. Tujuan dari penelitian ini adalah

menganalisa pola penggunaan kombinasi Digoxin dengan Furosemid terkait

jenis sediaan, dosis, bentuk sediaan, interval pemberian, lama pemberian,

frekuensi dan rute pemberian pada pasien gagal jantung yang dikaitkan dengan

data klinik dan data laboratorium.

Dari penelitian ini diperoleh data demografi pasien yang meliputi

distribusi jenis kelamin pasien yang didiagnosa gagal jantung yang paling

banyak yaitu pada laki-laki sebanyak 17 pasien (68%), sedangkan pada

perempuan sebanyak 8 pasien (32%) dimana jumlah paling banyak direntang

usia 51-60 tahun 8 pasien (32%). Sedangkan, untuk data status pasien, pasien

dengan status JKN lebih dominan (72%) dibandingkan dengan pasien status

umum (28%). Terkait dengan faktor resiko gagal jantung, hipertensi merupakan

faktor dengan persentase paling tinggi yaitu 11 pasien (44%), kemudian

diabetes 7 pasien (28%), kelainan jantung 4 pasien (16%), dan kolesterol 3

pasien (12%). Sementara untuk lifestyle tidak tercatat dalam RMK pasien.

Penggunaan terapi kombinasi digoxin dan furosemid tidak ditemukan

secara tunggal, melainkan dikombinasikan dengan obat antihipertensi,

vasodilator, dan inotropik lain. Kombinasi dengan antihipertensi yang paling

banyak dengan spironolakton 17 pasien (26%), dengan vasodilator yakni ISDN

9 pasien (14%), dan dangan inotropik lain yakni dobutamin 1 pasien (1%).

Penggunaan digoxin paling banyak yaitu (1x0.25mg) po pada 14 pasien (56%)

dan furosemid (60mg/24jam) iv pada 8 pasien (32%). Sedangkan, kombinasi

awal yang paling sering digunakan adalah digoxin - furosemid (1x0.25mg) po -

(60mg/24jam) iv dan (1x0.125mg) po - (2x20mg) iv masing-masing 3 pasien

(12%).

Page 9: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42586/1/jiptummpp-gdl-wiryanfitr-49208... · 2018-12-26 · Penggunaan terapi kombinasi digoxin dan furosemid tidak ditemukan secara tunggal, melainkan dikombinasikan

ix

ABSTRACT

THE STUDY OF DIGOXIN AND FUROSEMIDE COMBINATION ON

HEART FAILURE PATIENTS (The Study Conducted in Inpatient Installation in Sidoarjo Public Hospital)

Wiryan Fitrah Adnien Utama (1)*,Lilik Yusetyani’(1), Didik Hasmono(2)

(1,1) Phamacy Departemet, Faculty of Health Sciences, University of

Muhammadiyah Malang (2)Faculty of Pharmacy, Airlangga University

Background: Heart failure is a progressive clinical syndrome. It is caused by

inability of the heart to pump enough blood to fulfill the need of metabolism.

Digoxin is needed to fix sinus rhythm and overcome atrial fibrillation, while the

combination with furosemide is needed to decrease congestion, edema, and

dyspnea caused by liquid overload.

Objective: The aimed of this study was discovering the usage pattern of digoxin

and furosemide combination on heart failure patients hospitalized Sidoarjo Public

Hospital.

Method: This study employed observational retrospective method, and the data

were presented descriptively. The inclusive criteria covered patients diagnosed

with heart failure in Sidoarjo Public Hospital, who got therapy of digoxin and

furosemide combination.

Result and Conclusion: The use of digoxin and furosemide combination was not

found to be used individually, but it was combined with antihypertensive drugs,

vasodilators, and other inotropic drugs. The combination with antihypertensive

drugs was found with Spironolactone on 17 patients (26%), with vasodilators was

found with ISDN on 9 patients (14%) , and with other inotropic drugs was found

with dobutamine on 1 patient (1%). The mostly used drug was digoxin

(1x0.25mg) po on 14 patients (56%) and furosemide (60mg/24 hours) iv on 8

patients (32%). Meanwhile, the first combination that was mostly used was

digoxin - furosemide (1x0.25mg) po - (60mg/24 hours) iv and (1x0.125mg) iv -

(2x20mg) iv with each on 3 patents (12%).

Keywords: Digoxin and Furosemide Combination, Heart Failure, Hospitalization.

Page 10: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42586/1/jiptummpp-gdl-wiryanfitr-49208... · 2018-12-26 · Penggunaan terapi kombinasi digoxin dan furosemid tidak ditemukan secara tunggal, melainkan dikombinasikan

x

ABSTRAK

STUDI PENGGUNAAN KOMBINASI DIGOXIN DAN FUROSEMID

PADA PASIEN GAGAL JANTUNG (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah

Sidoarjo)

Wiryan Fitrah Adnien Utama1*,

Lilik Yusetyani’2*, Didik Hasmono3*

1,2Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang 3Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga

Latar Belakang : Gagal jantung adalah sindrom klinis yang progresif. Hal ini

disebabkan oleh ketidakmampuan jantung untuk memompa darah yang cukup

untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh. Digoxin diperlukan untuk

memperbaiki ritme sinus dan mengatasi atrial fibrilasi, sementara kombinasi

dengan furosemid dibutuhkan untuk mengurangi kongesti, edema dan dispnea

akibat dari overload cairan.

Tujuan : Mengetahui pola penggunaan kombinasi digoxin dengan furosemid

pada pasien gagal jantung di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo.

Metode : Observasional retrospektif, dengan penyajian data secara deskriptif.

Kriteria inklusi meliputi pasien dengan diagnosis gagal jantung di Rumah Sakit

Umum Daerah Sidoarjo yang diterapi dengan kombinasi obat digoxin dan

furosemid.

Hasil dan Kesimpulan : Penggunaan terapi kombinasi digoxin dan furosemid

tidak ditemukan secara tunggal, melainkan dikombinasikan dengan obat

antihipertensi, vasodilator, dan inotropik lain. Kombinasi dengan antihipertensi

yang paling banyak dengan spironolakton 17 pasien (26%), dengan vasodilator

yakni ISDN 9 pasien (14%), dan dangan inotropik lain yakni dobutamin 1 pasien

(1%). Penggunaan digoxin paling banyak yaitu (1x0.25mg) po pada 14 pasien

(56%) dan furosemid (60mg/24jam) iv pada 8 pasien (32%). Sedangkan,

kombinasi awal yang paling sering digunakan adalah digoxin - furosemid

(1x0.25mg) po - (60mg/24jam) iv dan (1x0.125mg) po - (2x20mg) iv masing-

masing 3 pasien (12%).

Kata Kunci : Kombinasi Digoxin dan Furosemid, Gagal Jantung, Rawat Inap.

Page 11: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42586/1/jiptummpp-gdl-wiryanfitr-49208... · 2018-12-26 · Penggunaan terapi kombinasi digoxin dan furosemid tidak ditemukan secara tunggal, melainkan dikombinasikan

xi

DAFTAR ISI

Halaman Judul ......................................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. ii

LEMBAR PENGUJIAN ...................................................................................... iii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv

RINGKASAN ...................................................................................................... vii

ABSTRACT .......................................................................................................... ix

ABSTRAK .............................................................................................................. x

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xix

DAFTAR SINGKATAN ...................................................................................... xx

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 4

1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 4

1.3.1 Tujuan Umum .......................................................................................... 4

1.3.2 Tujuan Khusus ......................................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 5

2.1 Jantung ......................................................................................................... 5

2.2. Definisi Gagal Jantung ................................................................................. 6

2.3 Epidemiologi Gagal Jantung ........................................................................ 7

2.4 Etiologi Gagal Jantung ................................................................................. 8

2.4.1 Kegagalan Sistolik ................................................................................... 9

2.4.1.1 Kardiomiopati ..................................................................................... 9

2.4.1.2 Hipertrofi Ventrikel ............................................................................ 9

2.4.1.3 Kelebihan Beban Tekanan .................................................................. 9

2.4.1.4 Kelebihan Beban Volume ................................................................. 10

2.4.1.5 Penyakit Miokardium ....................................................................... 10

2.4.2 Kegagalan Diastolik .............................................................................. 10

Page 12: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42586/1/jiptummpp-gdl-wiryanfitr-49208... · 2018-12-26 · Penggunaan terapi kombinasi digoxin dan furosemid tidak ditemukan secara tunggal, melainkan dikombinasikan

xii

2.4.3 Kondisi dan Penyakit lain ...................................................................... 11

2.4.3.1 Aritmia .............................................................................................. 11

2.4.3.2 Penyakit Jantung Bawaan ................................................................. 11

2.5 Klasifikasi Gagal Jantung ........................................................................... 11

2.6 Macam-macam Gagal Jantung ................................................................... 12

2.6.1 Gagal Jantung Kiri ................................................................................. 12

2.6.2 Gagal Jantung Kanan ............................................................................. 12

2.6.3 Gagal Jantung Kongestif ....................................................................... 13

2.6.4 Gagal Jantung Curah Tinggi .................................................................. 13

2.6.5 Gagal Jantung Curah Rendah ................................................................ 13

2.7 Faktor Resiko Gagal Jantung ..................................................................... 13

2.7.1 Faktor Resiko yang Dapat Dirubah ....................................................... 14

2.7.1.1 Hipertensi .......................................................................................... 14

2.7.1.2 Diabetes Mellitus .............................................................................. 15

2.7.1.3 Dislipidemia ...................................................................................... 15

2.7.1.4 Inaktivitas Fisik ................................................................................ 16

2.7.1.5 Obesitas............................................................................................. 16

2.7.1.6 Merokok ............................................................................................ 16

2.7.2 Faktor Resiko yang Tidak Dapat Dirubah ............................................. 16

2.7.2.1 Usia ................................................................................................... 16

2.7.2.2 Jenis Kelamin.................................................................................... 17

2.7.2.3 Riwayat Keluarga ............................................................................. 17

2.8 Patofisiologi Gagal Jantung ....................................................................... 17

2.8.1 Mekanisme Kompensasi ........................................................................ 18

2.8.1.1 Aktivasi Neurohormonal .................................................................. 19

2.8.1.1.1 Sistem Saraf Adrenergik ................................................................ 19

2.8.1.1.2 Sistem Renin Angiotensin-Aldosteron .......................................... 20

2.8.1.2 Remodeling Miokard ........................................................................ 21

2.8.1.3 Hipertrofi Ventrikel .......................................................................... 21

2.8.1.4 Mekanisme Frank Starling ................................................................ 22

2.9 Manifestasi Klinis Gagal Jantung .............................................................. 22

2.9.1 Dispnea .................................................................................................. 23

2.9.2 Ortopneu ................................................................................................ 23

2.9.3 Dispneu Nokturnal Paroksimalis (PND) .............................................. 23

Page 13: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42586/1/jiptummpp-gdl-wiryanfitr-49208... · 2018-12-26 · Penggunaan terapi kombinasi digoxin dan furosemid tidak ditemukan secara tunggal, melainkan dikombinasikan

xiii

2.9.4 Edema Perifer ........................................................................................ 23

2.10 Diagnosa dan Pemeriksaan Klinis Gagal Jantung ..................................... 24

2.10.1 Elektrokardiografi ................................................................................ 25

2.10.2 Foto Toraks .......................................................................................... 26

2.10.3 Ekokardiografi ..................................................................................... 26

2.10.4 Magnetic Resonance Imaging (MRI) .................................................. 26

2.10.5 Pemeriksaan Laboratorium .................................................................. 26

2.10.5.1 Pemeriksaan BNP (B-type Natriuretic Peptide) ............................. 26

2.10.5.2 Troponin I atau T ............................................................................ 27

2.10.5.3 CK-MB ........................................................................................... 27

2.10.5.4 Kolesterol ........................................................................................ 27

2.11 Penatalaksanaan Terapi Gagal Jantung ...................................................... 28

2.11.1 Terapi Non Farmakologi ...................................................................... 28

2.11.2 Terapi Farmakologi.............................................................................. 29

2.11.2.1 Diuretik ........................................................................................... 30

2.11.2.1.1 Diuretik Loop ............................................................................... 31

2.11.2.1.1.1 Furosemid ............................................................................ 31

2.11.2.1.1.2 Farmakokinetik .................................................................... 32

2.11.2.1.1.3 Farmakodinamik .................................................................. 33

2.11.2.1.1.4 Efek Samping ....................................................................... 33

2.11.2.1.1.5 Interaksi................................................................................ 33

2.11.2.1.1.6 Penggunaan Furosemid Pada Gagal Jantung ....................... 34

2.11.2.1.1.7 Sediaan Furosemid di Indonesia .......................................... 35

2.11.2.1.2 Diuretik Tiazid .......................................................................... 37

2.11.2.1.3 Diuretik Hemat Kalium ............................................................. 39

2.11.2.2 Obat Inotropik ................................................................................. 39

2.11.2.2.1 Digoxin ...................................................................................... 40

2.11.2.2.1.1 Farmakokinetik .................................................................... 41

2.11.2.2.1.2 Farmakodinamik .................................................................. 41

2.11.2.2.1.3 Efek Samping ....................................................................... 42

2.11.2.2.1.4 Interaksi Digoxin ................................................................. 43

2.11.2.2.1.5 Penggunaan Digoxin Pada Gagal Jantung ........................... 44

2.11.2.2.1.6 Sediaan Digoxin di Indonesia .............................................. 45

2.11.2.2.2 Inotropik lain ............................................................................. 46

Page 14: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42586/1/jiptummpp-gdl-wiryanfitr-49208... · 2018-12-26 · Penggunaan terapi kombinasi digoxin dan furosemid tidak ditemukan secara tunggal, melainkan dikombinasikan

xiv

2.11.2.3 Penggunaan Kombinasi Digoxin dan Furosemid Pada Gagal

Jantung ............................................................................................ 47

2.11.2.4 Antagonis Aldosteron ..................................................................... 47

2.11.2.5 Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACEI) ........................ 48

2.11.2.6 Angiotensin Reseptor Blocker (ARB) ............................................ 49

2.11.2.7 Calsium Canal Blocker (CCB) ....................................................... 51

2.11.2.8 β-Blocker......................................................................................... 51

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ............................................................. 53

BAB IV METODE PENELITIAN ..................................................................... 55

4.1 Rancangan Penelitian ................................................................................. 55

4.2 Populasi dan Sampel .................................................................................. 55

4.2.1 Populasi .................................................................................................. 55

4.2.2 Sampel ................................................................................................... 55

4.2.3 Kriteria Inklusi ....................................................................................... 55

4.2.4 Kriteria Eksklusi .................................................................................... 55

4.3 Bahan Penelitian ......................................................................................... 55

4.4 Instrumen Penelitian ................................................................................... 56

4.5 Tempat dan Waktu ..................................................................................... 56

4.6 Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 56

4.7 Analisa Data ............................................................................................... 56

4.8 Definisi Operasional ................................................................................... 57

BAB V HASIL PENELITIAN ............................................................................ 59

5.1 Data Demografi Pasien ............................................................................... 59

5.1.1 Jenis Kelamin ......................................................................................... 59

5.1.2 Usia ........................................................................................................ 60

5.1.3 Status Pasien .......................................................................................... 60

5.2 Distribusi Faktor Resiko ............................................................................. 61

5.3 Distribusi Diagnosa Penyerta Gagal Jantung ............................................. 61

5.4 Manajemen Terapi Pasien Gagal Jantung .................................................. 62

5.4.1 Penggunaan Kombinasi Digoxin dan Furosemid .................................. 62

5.4.2 Pola Kombinasi Digoxin dan Furosemid ............................................... 62

5.4.3 Pergantian Dosis/Frekuensi/Rute Digoxin dan Furosemid .................... 65

5.4.4 Lama Terapi Kombinasi Digoxin dan Furosemid ................................. 67

5.5 Monitoring Elektrolit .................................................................................. 67

Page 15: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42586/1/jiptummpp-gdl-wiryanfitr-49208... · 2018-12-26 · Penggunaan terapi kombinasi digoxin dan furosemid tidak ditemukan secara tunggal, melainkan dikombinasikan

xv

5.6 Terapi Farmakologi Gagal Jantung Selain Kombinasi Digoxin dan

Furosemid ................................................................................................... 67

5.7 Terapi Penyerta Gagal Jantung .................................................................. 68

5.8 Lama Masuk Rumah Sakit ......................................................................... 69

5.9 Kondisi Kelua Rumah Sakit ....................................................................... 69

BAB VI PEMBAHASAN ..................................................................................... 71

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 83

7.1 Kesimpulan ................................................................................................. 83

7.2 Saran ........................................................................................................... 83

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 84

LAMPIRAN .......................................................................................................... 93

Page 16: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42586/1/jiptummpp-gdl-wiryanfitr-49208... · 2018-12-26 · Penggunaan terapi kombinasi digoxin dan furosemid tidak ditemukan secara tunggal, melainkan dikombinasikan

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur jantung ................................................................................. 6

Gambar 2.2 Gagal Jantung .................................................................................... 7

Gambar 2.3 Gangguan sistolik dan diastolik ......................................................... 8

Gambar 2.4 Patofisiologi Gagal Jantung ............................................................. 18

Gambar 2.5 Mekanisme kompensasi gagal jantung ............................................ 19

Gambar 2.6 Fisiologis Sistem Renin Angiotensin-Aldosteron.............................21

Gambar 2.7 Ilustrasi hipertrofi ventrikel kiri....................................................... 22

Gambar 2.8 Manifestasi Klinis Gagal Jantung .................................................... 24

Gambar 2.9 Skema Diagnostik Gagal Jantung .................................................... 25

Gambar 2.10 Penatalaksanaan Gagal Jantung ..................................................... 28

Gambar 2.11 Skema representasi dari kerja obat pada gagal jantung..................29

Gambar 2.12 Terapi Diuretik............................................................................... 30

Gambar 2.13 Struktur Kimia Furosemid ............................................................. 31

Gambar 2.14 Mekanisme kerja diuretik tiazid .................................................... 38

Gambar 2.15 Mekanisme kerja obat inotropik di kardiomiosit ........................... 40

Gambar 2.16 Struktur kimia digoxin C41H64O14 ............................................. 41

Gambar 2.17 Mekanisme kerja digoxin .............................................................. 42

Gambar 2.18 Mekanisme Angiotensin Receptor Blocker .................................... 50

Gambar 5.1 Skema Kriteria Inklusi dan Eksklusi Penelitian pada Pasien Gagal

Jantung ............................................................................................. 59

Gambar 5.2 Persentase Kondisi KRS .................................................................. 70

Page 17: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42586/1/jiptummpp-gdl-wiryanfitr-49208... · 2018-12-26 · Penggunaan terapi kombinasi digoxin dan furosemid tidak ditemukan secara tunggal, melainkan dikombinasikan

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Etiologi Gagal Jantung .......................................................................... 8

Tabel II.2 Klasifikasi gagal jantung menurut NYHA .......................................... 12

Tabel II.3 Tingkatan gagal jantung menurut ACC/AHA ..................................... 12

Tabel II.4 Faktor Resiko Gagal Jantung .............................................................. 14

Tabel II.5 Dosis diuretik yang biasa digunakan oleh pasien gagal jantung ......... 31

Tabel II.6 Perbandingan farmakologi diuretik loop ............................................. 32

Tabel II.7 Sediaan Furosemid di Indonesia ......................................................... 35

Tabel II.8 Sediaan Digoxin di Indonesia ............................................................ 45

Tabel II.9 Dosis Antagonis Aldosteron ............................................................... 47

Tabel II.10 Dosis ACEI pada pasien gagal jantung ............................................. 49

Tabel II.11 Dosis Angiotensin Receptor Blocker (ARB) .................................... 51

Tabel III.1 Skema Kerangka Konseptual ............................................................. 53

Tabel III.2 Skema Kerangka Operasional ........................................................... 54

Tabel IV.1 Distribusi Jenis Kelamin .................................................................... 60

Tabel IV.2 Usia Pasien ......................................................................................... 60

Tabel IV.3 Status Pasien ...................................................................................... 60

Tabel IV.4 Distribusi Faktor Resiko Gagal Jantung ............................................ 61

Tabel IV.5 Diagnosa Penyerta Gagal Jantung ..................................................... 61

Tabel IV.6 Penggunaan kombinasi digoxin dan furosemid Pada Pasien Gagal

Jantung ............................................................................................... 62

Tabel IV.7 Digoxin dan Furosemid kombinasi 1 obat ......................................... 62

Tabel IV.8 Digoxin dan Furosemid kombinasi 2 obat ......................................... 63

Tabel IV.9 Digoxin dan Furosemid kombinasi 3 obat ......................................... 63

Tabel IV.10 Digoxin dan Furosemid kombinasi 4 obat ....................................... 64

Tabel IV.11 Digoxin dan Furosemid kombinasi 5 obat ....................................... 65

Tabel IV.12 Pola pergantian kombinasi digoxin dan furosemid .......................... 65

Tabel IV.13 Lama terapi kombinasi digoxin dan furosemid ............................... 67

Tabel IV.14 Monitoring serum kalium ................................................................ 67

Tabel IV.15 Terapi Farmakologi Gagal Jantung Selain Kombinasi Digoxin dan

Furosemid ........................................................................................ 68

Page 18: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42586/1/jiptummpp-gdl-wiryanfitr-49208... · 2018-12-26 · Penggunaan terapi kombinasi digoxin dan furosemid tidak ditemukan secara tunggal, melainkan dikombinasikan

xviii

Tabel IV.16 Terapi Penyerta Gagal Jantung ........................................................ 68

Tabel IV.17 Lama MRS Pasien Gagal Jantung ................................................... 69

Page 19: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42586/1/jiptummpp-gdl-wiryanfitr-49208... · 2018-12-26 · Penggunaan terapi kombinasi digoxin dan furosemid tidak ditemukan secara tunggal, melainkan dikombinasikan

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup ...................................................................... 93

Lampiran 2 Surat Pernyataan .............................................................................. 94

Lampiran 3 Daftar Nilai Normal Data Klinik dan Data Laboratorium .............. 95

Lampiran 4 Nota Dinas ....................................................................................... 96

Lampiran 5 Surat Jawaban Permohonan Penelitian ............................................ 97

Lampiran 6 Ethical Clearence ............................................................................ 98

Lampiran 7 Jadwal Penelitian ............................................................................. 99

Lampiran 8 Anggaran Biaya ............................................................................. 100

Lampiran 9 Lembar Pengumpul Data Pasien Gagal Jantung ............................ 101

Lampiran 10 Tabel Induk .................................................................................. 153

Page 20: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42586/1/jiptummpp-gdl-wiryanfitr-49208... · 2018-12-26 · Penggunaan terapi kombinasi digoxin dan furosemid tidak ditemukan secara tunggal, melainkan dikombinasikan

xx

DAFTAR SINGKATAN

ACC : American Collage of Cardiology

ACE : Angiotensin Converting Enzyme

ADHERE : Acute Decompensated Heart Failure National Registry

ADHF : Acute Decompensated Heart Failure

AF : Atrial Fibrilasi

AHA : American Heart Association

ANP : Atrial natriuretic peptide

ARB : Angiotensin Receptor Blocker

AT1 : Angiotensin 1

AT2 : Angiotensin 2

ATPase : Adhenosine Triphosphatase

AV : Atrioventricular

BID : Bis In Die

BNP : B-type natriuretic peptide

CBP : Cardiopulmonary Bypass

CCB : Calsium Canal Blocker

CHD : Congenital Heart Disease

CKD : Chronic Kidney Disease

CK-MB : Creatin Kinase M-B

CVRN : Cardiovascular Registered Nurse

DCFC st.III : Decompensatio Cordis

DepKes : Depertemen Kesehatan

DIG : Digitalis Investigation Group

dL : Desiliter

DM : Diabetes Melitus

Dws : Dewasa

EKG : Elektrokardiografi

Page 21: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42586/1/jiptummpp-gdl-wiryanfitr-49208... · 2018-12-26 · Penggunaan terapi kombinasi digoxin dan furosemid tidak ditemukan secara tunggal, melainkan dikombinasikan

xxi

FI V : Farmakope Indonesia edisi V

GFR : Glomerulus Filtration Rate

HDL : High Densito Lipoprotein

HGB : Hemoglobin

HHD : Hipertensi Heart Disease

HT : Hipertensi

IM : Intra Muskular

IMA : Infark Miokard Akut

ISDN : Isosrbite Dinitrate

ISO : Informasi Spesifik Obat

IV : Intra Vena

JKN : Jaminan Kesehatan Nasional

Kg : Kilogram

KRS : Keluar Rumah Sakit

LDL : Low Densito Lipoprotein

LVEF : Left Ventricular Ejection Fraction

Maks : Maksimal

Mcg, μg : Mikrogram

mEq : Miliequivalent

Mg : Miligram

MIMS : Monthly Index of Medical Specialities

mmHg : Milimeter Hydraryrum

Mnt : Menit

MRI : Magnetic Resonance Imaging

MRS : Masuk Rumah Sakit

ng : Nanogram

NIH : National Institutes of Health

NSAID : Non Steroid Anti Inflammation Drug

NTG : Nitrogliserin

Page 22: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42586/1/jiptummpp-gdl-wiryanfitr-49208... · 2018-12-26 · Penggunaan terapi kombinasi digoxin dan furosemid tidak ditemukan secara tunggal, melainkan dikombinasikan

xxii

NT-proBNP : N-terminal pro B-type natriuretic peptide

NYHA : New York Heart Association

O2 : Oksigen

PAI-1 : Plasminogen Activator Inhibitor – 1

PaO2 : Tekanan partiel oksigen dalam darah arteri

PERKI : Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia

PJK : Penyakit Jantung Koroner

PND : Paroxysmal nocturnal dyspnea

Prn : Pro Renata

qd : Quaue Die

RAA : Renin Angiotensin Aldosteron

RALES : Randomized Aldactone Evaluation Study

RBC : Red Blood Cell

RMK : Rekam Medik Kesehatan

RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah

Tab : Tablet

TD : Tekanan Darah

Thn : Tahun

TID : Ter In Die

U/L : Unit/Liter

USG : Ultrasonografi

WHF : World Heart Federation

WHO : World Heart Organization

Page 23: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42586/1/jiptummpp-gdl-wiryanfitr-49208... · 2018-12-26 · Penggunaan terapi kombinasi digoxin dan furosemid tidak ditemukan secara tunggal, melainkan dikombinasikan

DAFTAR PUSTAKA

Aaronson, I. Philip., Ward, P. T. Jeremy., 2010. At a Glance SistemKardiovaskular. Edisi ke-3, Jakarta: Erlangga, hal 100-103.

Abraham W.T., Kirkwood F. Adams, Gregg C. Fonarow, Maria osa Costanzo,Robert L. Berkowitz, Thierry H. LeJemtel, Mei L. Cheng, Janet Wynne.2005. In-hospital mortality in patients with acute decompensatedheart failure requiring intravenous vasoactive medications: ananalysis from the Acute Decompensated Heart Failure NationalRegistry (ADHERE). J Am Coll Cardiol 46:57–64.

Adams KJ, Patterson JH, Gattis WA, O'Connor CM, Lee CR, Schwartz TA,Gheorghiade M. 2005. Relationship of serum digoxin concentration tomortality and morbidity in women in the digitalis investigation grouptrial: a retrospective analysis. J Am Coll Cardiol. 46:497–504.

Adhikari, C.A., 2013. β-blocker in Heart failure with reduced ejectionfraction: A review. Nepalese Heart Journal. 10(1): 38-45.

Alldredge, B.K., Corelli, R.L., Ernst, M.E., Guglielmo, B.J., Jacobson, P.A.,Kradjan, W.A., Williams, B.R., 2013. Applied therapeutics: The ClinicalUse of Drug. 10th Edition. Philadelphia, PA 19103 USA, WOLTERSKLUWER business, pp. 444-446.

Allen LA, Turer AT, Dewald T, Stough WG, Cotter G, O'Connor CM. 2010.Continuous versus bolus dosing of furosemide for patients hospitalizedfor heart failure. Am J Cardiol. 105:1794-1797

Anonim. 2017. https://www.studyblue.com/otes/note/n/renal--urology-pharmacology-deck/deck/16453662. Diakes tanggal 26 januari 2017.

Anonim. 2017. https://www.world-heart-federation.org/. Diakses tanggal 10desember 2016.

Anonim. What cause heart failure ?. 2015.https://www.nhlbi.nih.gov/health/health-topics/topics/hf/causes. Diaksestanggal 3 oktober 2016.

Anonim. What is heart failure ?. 2015.http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/HeartFailure/AboutHeartFailure/What-is-Heart-Failure_UCM_002044_Article.jsp#.V_IBpvl97IU.Diakses tanggal 3 oktober 2016.

84

Page 24: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42586/1/jiptummpp-gdl-wiryanfitr-49208... · 2018-12-26 · Penggunaan terapi kombinasi digoxin dan furosemid tidak ditemukan secara tunggal, melainkan dikombinasikan

85

Asare K. 2009. Management of loop diuretic resistance in the intensive careunit. Am J Health Syst Pharm. 66: 1635-1640. 10.2146/ajhp090068.

Atherton JJ, Bauersachs J, Carerj S, Piotr Ponikowski, Adriaan A.Voors,StefanD.Anker, He ´ctor Bueno, John G. F. Cleland, Andrew J. S. Coats, VolkmarFalk, Jose ´ Ramo ´nGonza ´lez-Juanatey, Veli-PekkaHarjola, Ewa A.Jankowska, Mariell Jessup, Cecilia Linde, Petros Nihoyannopoulos, JohnT. Parissis, Burkert Pieske, Jillian P. Riley, Giuseppe M. C. Rosano, LuisM. Ruilope, Frank Ruschitzka, Frans H. Rutten, Peter van der Meer (2016)2016 ESC guidelines for the diagnosis and treatment of acute andchronic heart failure. Eur Heart J 18(8):891–975.

Bang, N. Casper., Gerdst, E., Aurigemma, P. Gerrad., Boman, Kurt., Simone de,Giovani., Dahlof, Bjorn., Lars, K., Watchell, Kristian., Devereux, Richard.2014. Four-Group Clasification of Left Venticular Hypertrophy basedon Ventricular Concentricity and Dilatation Identifies a Low RiskSubset of Eccentric Hypertrophy in Hyprtensive patient. CircCardiovasc Imagine. 7:422-429.

Bansal, S.; Lindenfeld, J.A.; Schrier, R.W. 2009. Sodium retention in heartfailure and cirrhosis: Potential role of natriuretic doses ofmineralocorticoid antagonist?. Circ. Heart Fail., 2, 370–376.

Bates DE, Beaumont SJ, Baylis BW. 2002. Ototoxicity induced by gentamicinand furosemide. Ann Pharmacother;36(3):446-51.

Bikdeli, B. Kelly M. Strait, Kumar Dharmarajan, Chohreh Partovian, Steven G.Coca, Nancy Kim, Shu-Xia Li, Jeffrey M. Testani, Usman Khan, andHarlan M. Krumholz. 2013. Dominance of furosemide for loop diuretictherapy in heart failure: time to revisit the alternatives? J. Am. Coll.Cardiol. 61, 1549–1550.

Brater, D.C. 2011. Update in diuretic therapy: Clinical pharmacology. Semin.Nephrol. 31, 483–494.

Brunton. L. Laurance., 2011. Cabner. A. Bruce., Bjom. C. Knollman (Eds).Goodman and Gilmans The Pharmalogical Basis of Therapeutics, Ed.12th ,New York: McGraw Hill Medical., pp754.

Bui AL, Horwich TB, Fonarow GC. 2011. Epidemiology and risk profile ofheart failure. Nat Rev Cardiol. vol. 81 (pg. 30-41)

Page 25: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42586/1/jiptummpp-gdl-wiryanfitr-49208... · 2018-12-26 · Penggunaan terapi kombinasi digoxin dan furosemid tidak ditemukan secara tunggal, melainkan dikombinasikan

86

Burns E. A. 2011. Oxford American handbook of clinical examination andpractical skills / E. A. Burns, K. Korn, J. Whyte IV. Oxford: OxfordUniverstity Press, Inc.. XXVII. 692 p.

Chaggar PS, Shaw SM, Williams SG. 2015. Is foxglove effective in heartfailure? Cardiovasc Ther 33: 236-241 [PMID: 25925484DOI:10.1111/1755-5922.12130]

Chirinos JA, Castrellon A, Zambrano JP, Jimenez JJ, Jy W, Horstman LL, WillensHJ, Castellanos A, Myerburg RJ, Ahn YS. 2005. Digoxin use is associatedwith increased platelet and endothelial cell activation in patients withnonvalvular atrial fibrillation. Heart Rhythm. 2:525–529.

Cotran and Robbins. 2015. Pathologic Basis of Disease Ed 9th, Canada: BookAid International. Hal. 531.

Darmadi, 2013. Patofisiologi dan Tatalaksana Remodeling Kardiak. CDK-208,Vol. 40 No.9. hal 651-654.

Davey, P., 2006. At a Glance Medicine, Jakarta : Erlangga, hal 144-145, hal 151,hal 156, hal 157, hal 168.

De lucia, Claudio., Feminella, D. Grazia., Gambinno, Giuseppina., Pagano,Gennaro., Alloca, Elena., Carlo, Rengo., Candida, Silvestri., Dario,Leosco., Nicolam, Ferrara., Giuseppe, Rengo. 2014. Adrenal receptor inHeart Failure. Frontiers in Physiology Review Article, doi:10.3389/fphys.000246.

Departemen Kesehatan. 2006. Pharmaceutical care untuk pasien penyakitjantung koroner:fokus sindrom koroner akut, 2006, pp. 45–50.

DEPKES. http://www.depkes.go.id/article/view/201410080002/lingkungan-sehat-jantung-sehat.html. Diakses tanggal 3 oktober 2016.

DiPiro, J.T. 2015. Pharmacotherapy Handbook 9th edition. United State.McGraw-Hill Education. Hal 75-77.

Ebell MH, Flewelling D, Flynn CA. 2000. A systematic review of troponin Tand I for diagnosing acute myocardial infarction. J Fam Pract 49:550-6.

Page 26: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42586/1/jiptummpp-gdl-wiryanfitr-49208... · 2018-12-26 · Penggunaan terapi kombinasi digoxin dan furosemid tidak ditemukan secara tunggal, melainkan dikombinasikan

87

Eichhorn EJ, Gheorghiade M. 2002. Digoxin. Prog Cardiovasc Dis; 44: 251-266[PMID: 12007081 DOI: 10.1053/pcad.2002.31591]

Elkayam U Gudaye Tasissa, Cynthia Binanay, Lynne W. Stevenson, MihaiGheorghiade, J. Wayne Warnica, James B. Young, Barry K. Rayburn,Joseph G. Rogers, Teresa DeMarco, and Carl V. Leier. 2007. Use andimpact of inotropes and vasodilator therapy in hospitalized patientswith severe heart failure. Am Heart J 153:98–104.

Ellison, D.H. 2001. Diuretic therapy and resistance in congestive heart failure.Cardiology, 96, 132–143.

Felker GMHasselblad VHernandez AFO'Connor. 2009. CM Biomarker-guidedtherapy in chronic heart failure: a meta-analysis of randomizedcontrolled trials. Am Heart J 2009;158 (3) 422- 430

Fisher C, Berry C, Blue L, Morton JJ, McMurray J. 2003. N-terminal pro B typenatriuretic peptide, but not the new putative cardiac hormone relaxin,predicts prognosis in patients with chronic heart failure. Heart. Aug.89(8):879-81.

Francis, G. S., Bartos, J. A. & Adatya, S. 2014. Inotropes. J. Am. Coll. Cardiol.63, 2069–2078.

G. Michael Felker, MD, MHS; Christopher M. O’Connor, MD; EugeneBraunwald, MD. 2009. Loop Diuretics in Acute Decompensated HeartFailure. Pp. 56-62.

Gheorghiade M, Adams KF Jr., Colucci WS. 2004. Digoxin in the managementof cardiovascular disorders. Circulation. 109: 2959 – 64.

Gjesdal K, Feyzi J, Olsson SB. 2008. Digitalis: a dangerous drug in atrialfibrillation? An analysis of the SPORTIF III and V data. Heart.94:191–196.

Gunawan, S. G., 2011. Rianto, Setiabudi., Nafrialdi., Elysabeth (Eds).Farmakologi dan terapi. Edisi ke-5, Jakarta: Departemen Farmakologidan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, hal 88, 299-388.

Page 27: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42586/1/jiptummpp-gdl-wiryanfitr-49208... · 2018-12-26 · Penggunaan terapi kombinasi digoxin dan furosemid tidak ditemukan secara tunggal, melainkan dikombinasikan

88

Guyton, A.C., and Hall, J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11.Jakarta: EGC.

Habashi JP, Judge DP, Holm TM, Cohn RD, Loeys BL, Cooper TK. 2006.Losartan, an AT1 antagonist, prevents aortic aneurysm in a mousemodel of Marfan syndrome, and preserves muscle tissue architecturein DMD mouse models. Science 2006;312(5770):117-21

Hammer D. Gary and McPhee J. Stephen. 2014. Pathophysiology of Diesase 7thedition. New York. McGraw-Hill Education. Hal 255.

Hardman, G. Joel., Limbird, E. Lee., 2014. Gilman, Goodman. Alferd (Eds).Goodman and Gilmans Dasar Farmakologi Terapi. Edisi ke-10,Jakarta: Buku Kedokteran EGC., hal 875.

Hudson, S.A., McAnaw, J., Reid, F., 2012, Congestive Heart Failure, in Walker,R., and Edwards, C., Clinical Pharacy and Therapeutic, 5th Edition,United Kingdom : Churchill Livingstone, pp. 338-339.

Hunt SA, Abraham WT, Chin MH, Feldman AM, Francis GS, Ganiats TG, JessupM, Konstam MA, Mancini DM, Michl K, Oates JA, Rahko PS, Silver MA,Stevenson LW, Yancy CW. and the American College of CardiologyFoundation; American Heart Association. 2009. 2009 Focused updateincorporated into the ACC/AHA 2005 guidelines for the diagnosis andmanagement of heart failure in adults: a report of the AmericanCollege of Cardiology Foundation/American Heart Association TaskForce on practice guidelines developed in collaboration with theInternational Society for Heart and Lung Transplantation. J Am CollCardiol. 53(15):e1-e90.

Ikatan Apoteker Indonesia. 2014. ISO Indonesia. Jakarta: PT. ISFI Penerbitan

Jackson, G, Gibbs, CR, Davies, MK, Lip, GY. 2000. ABC of heart failure.Pathophysiology BMJ. 320:167-170.

January CT, L. Samuel Wann, Joseph S. Alpert, Hugh Calkins, Joaquin E.Cigarroa, Joseph C. Cleveland, Jamie B. Conti, Patrick T. Ellinor, MichaelD. Ezekowitz, Michael E. Field, Katherine T. Murray, Ralph L. Sacco,William G. Stevenson, Patrick J. Tchou, Cynthia M. Tracy, Clyde W.Yancy. 2014. AHA/ACC/HRS Guideline for the Management ofPatients with Aatrial Fibrillation: a report of the American College ofCardiology/American Heart Association Task Force on Practice

Page 28: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42586/1/jiptummpp-gdl-wiryanfitr-49208... · 2018-12-26 · Penggunaan terapi kombinasi digoxin dan furosemid tidak ditemukan secara tunggal, melainkan dikombinasikan

89

Guidelines and the Heart Rhythm Society. J Am Coll Cardiol. 64:e1–e76.

Jentzer, J.C. DeWald, T.A. Hernandez, A.F. 2010. Combination of loop diureticswith thiazide-type diuretics in heart failure. J. Am. Coll. Cardiol. 56,1527–1534.

John R. Horn, PharmD, FCCP, and Philip D. Hansten, PharmD. 2013. Diuretics,ACEIs, ARBs, and NSAIDs: A Nephrotoxic Combination.

Kanji S, MacLean RD. 2012. Cardiac glycoside toxicity: more than 200 yearsand counting. Crit Care Clin. 28:527–535.

Kasper, D.L., Fauci, A.S., Hauser, S.L., Longo, D.L., Jameson, J.L.J., Loscalzo, J.,2015. Harrison’s: Principles of Internal Medicine. 19th Edition. UniterStated: McGraw-Hill Education, pp.1503-1504.

Katzung, G. Bertram., Trevor, J. Anthony., 2012. Basic and ClinicalPharmacology Ed. 12th, New York: McGraw Hill Education., pp 211.225

KEMENKES RI. 2014. Farmakope Indonesia. Edisi V. Jakarta: DepartemenKesehatan RI.

Konstantinou DM, Karvounis H, Giannakoulas G. 2016. Digoxin in heart failurewith a reduced ejection fraction: a risk factor or a risk marker?Cardiology.134(3):311–9.Stockley, I.H., Drug Interactions, University ofNottingham Medical School, Nottingham, 1994.

Lindenfeld, J, Albert NM, Boehmer JP, Collins SP, Ezekowitz JA, Givertz MM,Katz SD, Klapholz M, Moser DK, Rogers JG, Starling RC, StevensonWG, Tang WH, Teerlink JR, Walsh MN. 2010. HFSA 2010Comprehensive Heart Failure Practice Guideline. J Card Fail. 16:e1-e194.

M. Maurer, M. Bader, M. Bas, F. Bossi, M. Cicardi , M. Cugno, P. Howarth, A.Kaplan8, G. Kojda, F. Leeb-Lundberg, J. Lo¨ tvall and M. Magerl, 2011.New topics in bradykinin research. Allergy: Vol. 66, pp. 1406-1397.

Maury P, Rollin A, Galinier M, Juilliére Y. 2014. Role of digoxin in controllingthe ventricular rate during atrial fibrillation: a systematic review and

Page 29: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42586/1/jiptummpp-gdl-wiryanfitr-49208... · 2018-12-26 · Penggunaan terapi kombinasi digoxin dan furosemid tidak ditemukan secara tunggal, melainkan dikombinasikan

90

rethinking. Research Reports in Clinical Cardiology. 5: 93-101 [DOI:10.2147/RRCC.S44919]

Mc Murray, Jhon, J.V. Stamatis Adamopoulos, Stefan D. Anker, AngeloAuricchio, Michael Böhm, Kenneth Dickstein, Volkmar Falk, GerasimosFilippatos, Cândida Fonseca, Miguel Angel Gomez-Sanchez, TinyJaarsma, Lars Køber, Gregory Y.H. Lip, Aldo Pietro Maggioni, AlexanderParkhomenko, Burkert M. Pieske, Bogdan A. Popescu, Per K. Rønnevik,Frans H. Rutten, Juerg Schwitter, Petar Seferovic, Janina Stepinska, PedroT. Trindade, Adriaan A. Voors, Faiez Zannad, Andreas Zeiher, ESCCommittee for Practice Guidelines (CPG), Jeroen J. Bax, HelmutBaumgartner, Claudio Ceconi, Veronica Dean, Christi Deaton, RobertFagard, Christian Funck-Brentano, David Hasdai, Arno Hoes, PaulusKirchhof, Juhani Knuuti, Philippe Kolh, Theresa McDonagh, CyrilMoulin, Bogdan A. Popescu, Željko Reiner, Udo Sechtem, Per AntonSirnes, Michal Tendera, Adam Torbicki, Alec Vahanian, StephanWindecker, Document Reviewers, Theresa McDonagh, Udo Sechtem, LuisAlmenar Bonet, Panayiotis Avraamides, Hisham A. Ben Lamin, MicheleBrignole, Antonio Coca, Peter Cowburn, Henry Dargie, Perry Elliott,Frank Arnold Flachskampf, Guido Francesco Guida, Suzanna Hardman,Bernard Iung, Bela Merkely, Christian Mueller, John N. Nanas, OlavWendelboe Nielsen, Stein Ørn, John T. Parissis, Piotr Ponikowski. 2012.ESC Guideline for diagnosis and treatment of acute and chronic heartfailure 2012. European Heart Journal, 33. 1787-1847.

McKelvie, R.S., Moe,G.W., Ezekowitz, J.A., Heckman, G.A., Costigan, J.,Ducharme, A., Holder, E.E., Giannerti, N., Grzeslo, A., Harkness, K.,Howlett, J.G., Kouz, S., Leblanc, K., Mann, E., Nigam, A., Moera, E.,Radja, M., Steinhart, Brian., Swiggum, E., Le, V.V., Zieroth,S., 2013. The2012 Canadian Cardiovascular Society Heart Failure ManagementGuidelines Update: Focus on Acute and Chroncic Heart Failure. CanadianJoirnal of Cardiology. 29 (2013) 168-181.

MIMS. 2016. http://www.mims.com/indonesia. Diakses tanggal 28 januari 2017.

Mpe, M.T., Klung, E.Q., Hitzeroth, J., Smith, D.A., 2013. Heart Failure Societyof South Africa (HeFSSA) Prespective on the European Society ofCardiology (ESC) 2012 Chronic Heart Failure guideline. SAMJ,Vol.103, No.9 (Suppl 2).

Nappi JM, Sieg A. 2011. Aldosterone and aldosterone receptor antagonists inpatients with chronic heart failure. Vasc Health Risk Manag 7: 353–363.

Page 30: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42586/1/jiptummpp-gdl-wiryanfitr-49208... · 2018-12-26 · Penggunaan terapi kombinasi digoxin dan furosemid tidak ditemukan secara tunggal, melainkan dikombinasikan

91

Neal, J. Michael., 2012. Medical Pharmacology At a Glance Ed. 7th, London:Wiley Blackwell., pp 42.

Neal, M.J., 2006. At a Glance : Farmakologi Medis. Edisi kelima. Jakarta:Erlangga, hal 42-43.

Price, S.A., Wilson, L.M., 2006. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-ProsesPenyakit. Edisi ke-6, Jakarta : Penerbit buku kedokteran EGC, hal 634-636.

Prior D, Coller J. 2010. Echocardiography in heart failure - a guide forgeneral practice. Aust Fam Physician. 39(12):904-9.

Qavi, A.H.; Kamal, R.; Schrier, R.W. 2015. Clinical use of diuretics in heartfailure, cirrhosis, and nephrotic syndrome. Int. J. Nephrol. 975934.

Rilantono, I. Lilly., Baras, Faisal., Karo, K. Santoso., Roeniono, S. Poppy., 2001.Buku Ajar Kardiologi. Edisi ke-1. Jakarta: Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia, hal 115.

Roever C, Ferrante J, Gonzalez EC, Pal N, Roetzheim RG. 2000. Comparing thetoxicity of digoxin and digitoxin in a geriatric population: should anold drug be rediscovered?. South Med J. 93: 199-202.

Roger VL. 2013. Epidemiology of heart failure. Circ Res. 113:646–59.

S. U. Shah, Anjum, and W Littler. 2004. Use of diuretics in cardiovasculardiseases: (1) heart failure. Postgrad Med J.

Schrier, R.W. 2006. Role of diminished renal function in cardiovascularmortality: Marker or pathogenetic factor? J. Am. Coll. Cardiol. 47, 1–8.

Schrier, R.W. 2011. Use of diuretics in heart failure and cirrhosis. Semin.Nephrol. 31, 503–512.

Shchekochikhin, Dimitry., Ammary, F.A., Lidenfeld, JoAnn., Schrier, Robert.,2013. Role of Diuretics and Ultrafiltration in Congestive HeartFailure. Pharmaceuticals. 6, 851-866.

Page 31: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42586/1/jiptummpp-gdl-wiryanfitr-49208... · 2018-12-26 · Penggunaan terapi kombinasi digoxin dan furosemid tidak ditemukan secara tunggal, melainkan dikombinasikan

92

Shikiri, M., Hunt, S.A., Denault, A.Y., Haddad, F., 2010. Evidence-BasedManagement Of right Heart Failure: a Systemic Review of an EmpiricField. Rev Esp Cardiol. 63(4):451-71.

Sibernagl, Stefan., Lang. Florian., 2007. Teks dan atlas bergambarPatofisiologi. Edisi ke-1, Jakarta: Buku Kedokteran EGC., hal 176.

Sica DA, Carter B, Cushman W, Hamm L. 2011. Thiazide and loop diuretics. JClin Hypertens (Greenwich).13(9):639-643.

Siswanto, B. Bambang., Hersunarti, Nani., Erinanto., Barack, Rosana., Praktikto,S. Rarsari., Nauli, E. Siti., Lubis C. Anggia., 2015. Pedoman TataLaksana Gagal Jantung. Edisi ke-1, Jakarta:PERKI., hal 1-56.

Strauss MH, Hall AS. 2006. Angiotensin receptor blockers may increase therisk of myocardial infarction: unravelling the ARB-MI paradox.Circulation 2006;114(8):838-54

Sweetman, S.C., 2009. Martindale: The Complate Drug Reference. 36th Edition.London, UK: Pharmaceutical Press, pp. 1292-1294.

Syamsudin, 2011. Buku Ajar Farmakoterapi Kardiovaskular dan Renal.Jakarta: Penerbit Selemba medika, hal 2, hal, 8-12 ,hal 54 ,hal 60.

Szema, M. A., Dang, Sophia., Li, C.Jhonatan., 2015. Emering Novel Therapiesfor Heart Failure. Clinical Medicine Inshigt: Cardiology. 9 (S2).

Ter Maaten, J. M. Mattia A. E. Valente, Kevin Damman, Hans L. Hillege, GerjanNavis and Adriaan A. Voors. 2015. Diuretic response in acute heartfailure—pathophysiology, evaluation, and therapy. Nat. Rev. Cardiol.advance online publication 6 January 2015;doi:10.1038/nrcardio.2014.215.

Walker, R., Whittlesea, Cate. 2012. Clinical Pharmacy and Therapeutics, 5thEdition. Churchill Livingstone, London.

Wang MT, Chen-Yi Su, Agnes L. F. Chan, Pei-Wen Lian, Hsin-Bang Leu & Yu-Juei Hsu. 2010. Risk of digoxin intoxication in heart failure patients exposed to digoxin-diuretic interactions: a population-based study. Br J Clin Pharmacol 2010;70:258-67.

Page 32: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42586/1/jiptummpp-gdl-wiryanfitr-49208... · 2018-12-26 · Penggunaan terapi kombinasi digoxin dan furosemid tidak ditemukan secara tunggal, melainkan dikombinasikan

93

WHO. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs317/en/. Diakses tanggal 3oktober 2016.

Yamamoto T, Moriwaki Y, Takahashi S, Tsutsumi Z, Hada T. 2001. Effect offurosemide on renal excretion of oxypurinol and purinebases, Metabolism. vol. 50.

Yancy, W. Clyde., Jessup, Marriel., Chair, Vice., Bozkurt, Biykem., 2013.ACCF/AHA Guidelines for the management of heart failure. ACCF/AHAPractice Guidelines, DOI: 10.1161/CIR.0b013e31829e8776

Yasin, N.M, Herlina T.W dan Endah K.D. 2005. Kajian Interaksi Obat padaPasien dengan Gagal Jantung Kongestif di RSUP DR.SardjitoYogyakarta Tahun 2005. Jurnal Farmasi Indonesia Vol.4 Hal 15 -22.

Zeng W, Liu ZH, Li ZY, Zhang M, Cheng YJ. 2016. Digoxin Use and adverseoutcomes in patients with atrial fibrillation. Medicine (Baltimore).95(12):e2949.