SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42586/1/jiptummpp-gdl-wiryanfitr-49208... · 2018-12-26 · Penggunaan...
Transcript of SKRIPSIeprints.umm.ac.id/42586/1/jiptummpp-gdl-wiryanfitr-49208... · 2018-12-26 · Penggunaan...
SKRIPSI
Wiryan Fitrah Adnien Utama
STUDI PENGGUNAAN KOMBINASI DIGOXINDAN FUROSEMID PADA PASIEN GAGAL
JANTUNG(Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah
Sakit Umum Daerah Sidoarjo)
PROGRAM STUDI FARMASIFAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG2017
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahiwabarakatuh
Alhamdulillahirabbilalamin, segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam,
yang menghidupkan dan mematikan, yang memberi hidayah kepada yang
dikehendaki dan mencabut hidayah dari yang dikehendaki. Tuhan yang telah
memberikan nikmat sehat, waktu, kemudahan maupun kesabaran sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”STUDI PENGGUNAAN
KOMBINASI DIGOXIN DAN FUROSEMID PADA PASIEN GAGAL
JANTUNG (Penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo) ” untuk
mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan skripsi ini,
penulis tidak terlepas dari peranan pembimbing dan bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan
banyak terima kasih kepada:
1. Allah SWT, yang mana dengan segala rahmat nikmat pertolongan, petunjuk
dan kekuatan dari-Nyalah, penulis dapat menyelesaikan amanah sebagai
mahasiswi di Universitas Muhammadiyah Malang .
2. Bapak Yoyok Bekti P, M.Kep., Sp. Kom., selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan
kesempatan penulis untuk belajar di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang.
3. Ibu Nailis Syifa’, S. Farm., M.Sc., Apt., selaku Ketua Program Studi
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah
memberi motivasi dan kesempatan penulis untuk belajar di Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
4. Bapak dr. Atok Irawan, Sp.P., selaku Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Sidoarjo beserta jajarannya khususnya bagian farmasi klinik dan seluruh staf
pegawai bagian rekam medik Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo yang
telah banyak membantu dalam proses pengambilan data skripsi.
v
5. Prof. Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp. FRS., selaku dosen pembimbing I,
Bapak Drs. Didik Hasmono, M.S., Apt., selaku dosen pembimbing II, Ibu
Nailis Syifa’ S. Farm., M.Sc., Apt., selaku dosen penguji I, Bapak Andri
Tilaqza, S. Farm., M. Farm., Apt., selaku dosen penguji II. Terimakasih atas
kesabaran dan waktunya untuk membimbing dan meberi saran, pengarahan,
serta dukungan kepada penulis selama penyususnan skripsi.
6. Ibu Sendi Lia Yunita, S.Farm., Apt., selaku dosen wali beserta semua dosen
Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang, terimakasih
banyak atas arahan, nasehat, dan bimbingannya selama ini.
7. Kedua orang tua tercinta, Ir. Agussaladin dan Syamsiah S.Pd yang menjadi
alasan terkuat dalam menempuh pendidikan dengan segala dukungan dan
motivasi yang tiada henti.
8. Untuk keluarga besar di Sumbawa yang selalu memberi dukungan dalam
segala hal baik dan mengingatkan dari segala hal buruk.
9. Untuk seluruh guru yang telah memberikan ilmunya dan mendidik saya
dengan penuh kesabaran.
10. Untuk HIMFA PARACELSUS UMM, SENAT FIKES UMM telah
memberi pengalaman berharga dalam hidup dan orang-orang didalamnya
yang telah menjadi keluarga selama saya di Malang.
11. Terkhusus untuk Paracelsus Legacy, terima kasih untuk banyak untuk setiap
kenangan yang tidak akan saya lupakan.
12. Untuk Ifirlana Hermanto S. Kep yang telah menjadi sahabat sekaligus
saudara saya selama menempuh pendidikan di Malang.
13. Untuk Dwi Esti Vania Anggraini yang selalu memberi dukungan dan
menjadi penyemangat dalam mengerjakan skripsi ini.
14. Untuk teman seperjuangan skripsi klinis terima kasih untuk kebersamaan,
bantuan, motivasi, semangat dan kerjasamanya sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
15. Untuk semua pihak yang belum disebutkan namanya dikarenakan
keterbatasan, penulisan mohon maaf dan terimakasih yang sebesar-
besarnya. Semua keberhasilan ini tak luput dari bantuan dan doa yang telah
diberikan.
vi
Penulis tidak mampu membalas jasa yang telah diberikan. Semoga Allah
SWT membalas amal kebaikan semua pihak. Penulis menyadari sepenuhnya
bahwa skripsi ini jauh dari kesmepurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki kekurangan yang ada.
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan kosntribusi dalam dunia
farmasi dan dunia ilmu pengetahuan pada umumnya, serta berguna bagi penelitian
selanjutnya.
Wassalamu’ alaikumwarahmatullahiwabarakatuh
Malang, 7 Juli 2017
Penyusun,
Wiryan Fitrah Adnien Utama
vii
RINGKASAN
STUDI PENGGUNAAN KOMBINASI DIGOXIN DAN FUROSEMID
PADA PASIEN GAGAL JANTUNG (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah
Sidoarjo)
Gagal jantung adalah sindrom klinis yang progresif. Hal ini disebabkan
oleh ketidakmampuan jantung untuk memompa darah yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh. Gagal jantung bisa terjadi akibat
setiap gangguan yang menurunkan pengisian ventrikel (disfungsi diastolik)
dan/atau kontraktilitas miokard (disfungsi sistolik). faktor penyebab dari gagal
jantung bisa komplikasi dari penyakit lain (penyakit jantung koroner, hipertensi
dan diabetes) dan juga lifestyle yang tidak baik (alkohol, obat-obatan terlarang
dan makanan tidak sehat). Secara umum, New York Heart Association (NYHA)
mengklasifikasikan gagal jantung sesuai tingkat keparahan gejala untuk
membatasi aktivitas fisik. Stadium I yaitu tidak ada batasan aktivitas fisik,
stadium II pembatasan sedikit aktivitas fisik, stadium III pembatasan ditandai
aktivitas fisik, dan stadium IV tidak dapat melakukan aktivitas fisik tanpa
ketidaknyamanan.
Manifestasi klinis yang paling umum dari gagal jantung yaitu dispnea,
ortopneu, dan tanda-tanda overload volume, termasuk edema perifer.
Diperlukan beberapa tes diagnostik untuk menyatakan gagal jantung, evaluasi
awal mencakup sejarah dan pemeriksaan fisik, radiografi thorax,
elektrokardiografi, dan penilaian laboratorium untuk mengidentifikasi faktor
penyebab dari gagal jantung itu sendiri. Penatalaksanaan gagal jantung pada
kelas A terapi yang di sarankan adalah dengan melakukan kontrol terhadap
faktor resiko dari gagal jantung, obat-obatan yang di sarankan yaitu golongan
ACE (Angiotensin Converting Enzyne) inhibitor, dan ARB (Angiotensin
Reseptor Blocker). Pada kelas B terapi yang disarankan yaitu obat-obatan ACE
(Angiotensin Converting Enzyne) inhibitor, ARB (Angiotensin Reseptor
Blocker), dan β-Blocker. Kemudian pada kelas C, terapi yang disarankan ACE
(Angiotensin Converting Enzyne) inhibitor, ARB (Angiotensin Reseptor
Blocker), β-Blocker, Digoxin, Diuretik, dan ISDN. Serta terapi pada kelas D
yaitu adanya dukungan sirkulasi mekanik , IV (Intra Vena) Inotropik Positif,
dan transplantasi jantung. Tujuan dari terapi gagal jantung adalah
meningkatkan kualitas hidup, mencegah memburuknya fungsi jantung
(mengurangi beban kerja jantung) mengurangi gejala (pengurangan overload
dan meningkatkan kontraktilitas miokard), mencegah atau meminimalkan rawat
inap, memperlambat perkembangan penyakit, dan memperpanjang
kelangsungan hidup. Digoxin lebih direkomendasikan untuk pasien dengan
ritme sinus pada tingkat keparahan sedang sampai dengan berat, menurunkan
gejala gagal jantung dan lebih kepada terapi rawat jalan, serta pada pasien
dengan atrial fibrilasi kronis dan kontrol terhadap ventrikel saat golongan β-
Blocker pada dosis maksimum tidak dapat lagi digunakan. Sedangkan, Terapi
Loop Diuretik Furosemid direkomendasikan untuk sebagian besar pasien gagal
jantung dan gejala kongestif. Ketika kongesti akut teratasi, dosis terendah harus
diberikan yang kompatibel dengan tanda-tanda dan gejala, disarankan terhadap
pasien dengan kondisi overload volume yang persisten walaupun telah diberi
viii
penanganan medis yang optimal. Hal ini menunjukkan bahwa diuretik
diperlukan untuk mengurangi kongesti, edema dan dispnea.
Penelitian terhadap pasien gagal jantung menggunakan metode
retrospektif dengan mencatat data rekam medik pasien rawat inap di Rumah
Sakit Umum Daerah Sidoarjo periode Januari sampai Desember tahun 2016.
Dari 173 RMK diperoleh 25 RMK masuk dalam kriteria inklusi yaitu mendapat
terapi kombinasi digoxin dan furosemid. Tujuan dari penelitian ini adalah
menganalisa pola penggunaan kombinasi Digoxin dengan Furosemid terkait
jenis sediaan, dosis, bentuk sediaan, interval pemberian, lama pemberian,
frekuensi dan rute pemberian pada pasien gagal jantung yang dikaitkan dengan
data klinik dan data laboratorium.
Dari penelitian ini diperoleh data demografi pasien yang meliputi
distribusi jenis kelamin pasien yang didiagnosa gagal jantung yang paling
banyak yaitu pada laki-laki sebanyak 17 pasien (68%), sedangkan pada
perempuan sebanyak 8 pasien (32%) dimana jumlah paling banyak direntang
usia 51-60 tahun 8 pasien (32%). Sedangkan, untuk data status pasien, pasien
dengan status JKN lebih dominan (72%) dibandingkan dengan pasien status
umum (28%). Terkait dengan faktor resiko gagal jantung, hipertensi merupakan
faktor dengan persentase paling tinggi yaitu 11 pasien (44%), kemudian
diabetes 7 pasien (28%), kelainan jantung 4 pasien (16%), dan kolesterol 3
pasien (12%). Sementara untuk lifestyle tidak tercatat dalam RMK pasien.
Penggunaan terapi kombinasi digoxin dan furosemid tidak ditemukan
secara tunggal, melainkan dikombinasikan dengan obat antihipertensi,
vasodilator, dan inotropik lain. Kombinasi dengan antihipertensi yang paling
banyak dengan spironolakton 17 pasien (26%), dengan vasodilator yakni ISDN
9 pasien (14%), dan dangan inotropik lain yakni dobutamin 1 pasien (1%).
Penggunaan digoxin paling banyak yaitu (1x0.25mg) po pada 14 pasien (56%)
dan furosemid (60mg/24jam) iv pada 8 pasien (32%). Sedangkan, kombinasi
awal yang paling sering digunakan adalah digoxin - furosemid (1x0.25mg) po -
(60mg/24jam) iv dan (1x0.125mg) po - (2x20mg) iv masing-masing 3 pasien
(12%).
ix
ABSTRACT
THE STUDY OF DIGOXIN AND FUROSEMIDE COMBINATION ON
HEART FAILURE PATIENTS (The Study Conducted in Inpatient Installation in Sidoarjo Public Hospital)
Wiryan Fitrah Adnien Utama (1)*,Lilik Yusetyani’(1), Didik Hasmono(2)
(1,1) Phamacy Departemet, Faculty of Health Sciences, University of
Muhammadiyah Malang (2)Faculty of Pharmacy, Airlangga University
Background: Heart failure is a progressive clinical syndrome. It is caused by
inability of the heart to pump enough blood to fulfill the need of metabolism.
Digoxin is needed to fix sinus rhythm and overcome atrial fibrillation, while the
combination with furosemide is needed to decrease congestion, edema, and
dyspnea caused by liquid overload.
Objective: The aimed of this study was discovering the usage pattern of digoxin
and furosemide combination on heart failure patients hospitalized Sidoarjo Public
Hospital.
Method: This study employed observational retrospective method, and the data
were presented descriptively. The inclusive criteria covered patients diagnosed
with heart failure in Sidoarjo Public Hospital, who got therapy of digoxin and
furosemide combination.
Result and Conclusion: The use of digoxin and furosemide combination was not
found to be used individually, but it was combined with antihypertensive drugs,
vasodilators, and other inotropic drugs. The combination with antihypertensive
drugs was found with Spironolactone on 17 patients (26%), with vasodilators was
found with ISDN on 9 patients (14%) , and with other inotropic drugs was found
with dobutamine on 1 patient (1%). The mostly used drug was digoxin
(1x0.25mg) po on 14 patients (56%) and furosemide (60mg/24 hours) iv on 8
patients (32%). Meanwhile, the first combination that was mostly used was
digoxin - furosemide (1x0.25mg) po - (60mg/24 hours) iv and (1x0.125mg) iv -
(2x20mg) iv with each on 3 patents (12%).
Keywords: Digoxin and Furosemide Combination, Heart Failure, Hospitalization.
x
ABSTRAK
STUDI PENGGUNAAN KOMBINASI DIGOXIN DAN FUROSEMID
PADA PASIEN GAGAL JANTUNG (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah
Sidoarjo)
Wiryan Fitrah Adnien Utama1*,
Lilik Yusetyani’2*, Didik Hasmono3*
1,2Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang 3Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga
Latar Belakang : Gagal jantung adalah sindrom klinis yang progresif. Hal ini
disebabkan oleh ketidakmampuan jantung untuk memompa darah yang cukup
untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh. Digoxin diperlukan untuk
memperbaiki ritme sinus dan mengatasi atrial fibrilasi, sementara kombinasi
dengan furosemid dibutuhkan untuk mengurangi kongesti, edema dan dispnea
akibat dari overload cairan.
Tujuan : Mengetahui pola penggunaan kombinasi digoxin dengan furosemid
pada pasien gagal jantung di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo.
Metode : Observasional retrospektif, dengan penyajian data secara deskriptif.
Kriteria inklusi meliputi pasien dengan diagnosis gagal jantung di Rumah Sakit
Umum Daerah Sidoarjo yang diterapi dengan kombinasi obat digoxin dan
furosemid.
Hasil dan Kesimpulan : Penggunaan terapi kombinasi digoxin dan furosemid
tidak ditemukan secara tunggal, melainkan dikombinasikan dengan obat
antihipertensi, vasodilator, dan inotropik lain. Kombinasi dengan antihipertensi
yang paling banyak dengan spironolakton 17 pasien (26%), dengan vasodilator
yakni ISDN 9 pasien (14%), dan dangan inotropik lain yakni dobutamin 1 pasien
(1%). Penggunaan digoxin paling banyak yaitu (1x0.25mg) po pada 14 pasien
(56%) dan furosemid (60mg/24jam) iv pada 8 pasien (32%). Sedangkan,
kombinasi awal yang paling sering digunakan adalah digoxin - furosemid
(1x0.25mg) po - (60mg/24jam) iv dan (1x0.125mg) po - (2x20mg) iv masing-
masing 3 pasien (12%).
Kata Kunci : Kombinasi Digoxin dan Furosemid, Gagal Jantung, Rawat Inap.
xi
DAFTAR ISI
Halaman Judul ......................................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. ii
LEMBAR PENGUJIAN ...................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
RINGKASAN ...................................................................................................... vii
ABSTRACT .......................................................................................................... ix
ABSTRAK .............................................................................................................. x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xix
DAFTAR SINGKATAN ...................................................................................... xx
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 4
1.3.1 Tujuan Umum .......................................................................................... 4
1.3.2 Tujuan Khusus ......................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 5
2.1 Jantung ......................................................................................................... 5
2.2. Definisi Gagal Jantung ................................................................................. 6
2.3 Epidemiologi Gagal Jantung ........................................................................ 7
2.4 Etiologi Gagal Jantung ................................................................................. 8
2.4.1 Kegagalan Sistolik ................................................................................... 9
2.4.1.1 Kardiomiopati ..................................................................................... 9
2.4.1.2 Hipertrofi Ventrikel ............................................................................ 9
2.4.1.3 Kelebihan Beban Tekanan .................................................................. 9
2.4.1.4 Kelebihan Beban Volume ................................................................. 10
2.4.1.5 Penyakit Miokardium ....................................................................... 10
2.4.2 Kegagalan Diastolik .............................................................................. 10
xii
2.4.3 Kondisi dan Penyakit lain ...................................................................... 11
2.4.3.1 Aritmia .............................................................................................. 11
2.4.3.2 Penyakit Jantung Bawaan ................................................................. 11
2.5 Klasifikasi Gagal Jantung ........................................................................... 11
2.6 Macam-macam Gagal Jantung ................................................................... 12
2.6.1 Gagal Jantung Kiri ................................................................................. 12
2.6.2 Gagal Jantung Kanan ............................................................................. 12
2.6.3 Gagal Jantung Kongestif ....................................................................... 13
2.6.4 Gagal Jantung Curah Tinggi .................................................................. 13
2.6.5 Gagal Jantung Curah Rendah ................................................................ 13
2.7 Faktor Resiko Gagal Jantung ..................................................................... 13
2.7.1 Faktor Resiko yang Dapat Dirubah ....................................................... 14
2.7.1.1 Hipertensi .......................................................................................... 14
2.7.1.2 Diabetes Mellitus .............................................................................. 15
2.7.1.3 Dislipidemia ...................................................................................... 15
2.7.1.4 Inaktivitas Fisik ................................................................................ 16
2.7.1.5 Obesitas............................................................................................. 16
2.7.1.6 Merokok ............................................................................................ 16
2.7.2 Faktor Resiko yang Tidak Dapat Dirubah ............................................. 16
2.7.2.1 Usia ................................................................................................... 16
2.7.2.2 Jenis Kelamin.................................................................................... 17
2.7.2.3 Riwayat Keluarga ............................................................................. 17
2.8 Patofisiologi Gagal Jantung ....................................................................... 17
2.8.1 Mekanisme Kompensasi ........................................................................ 18
2.8.1.1 Aktivasi Neurohormonal .................................................................. 19
2.8.1.1.1 Sistem Saraf Adrenergik ................................................................ 19
2.8.1.1.2 Sistem Renin Angiotensin-Aldosteron .......................................... 20
2.8.1.2 Remodeling Miokard ........................................................................ 21
2.8.1.3 Hipertrofi Ventrikel .......................................................................... 21
2.8.1.4 Mekanisme Frank Starling ................................................................ 22
2.9 Manifestasi Klinis Gagal Jantung .............................................................. 22
2.9.1 Dispnea .................................................................................................. 23
2.9.2 Ortopneu ................................................................................................ 23
2.9.3 Dispneu Nokturnal Paroksimalis (PND) .............................................. 23
xiii
2.9.4 Edema Perifer ........................................................................................ 23
2.10 Diagnosa dan Pemeriksaan Klinis Gagal Jantung ..................................... 24
2.10.1 Elektrokardiografi ................................................................................ 25
2.10.2 Foto Toraks .......................................................................................... 26
2.10.3 Ekokardiografi ..................................................................................... 26
2.10.4 Magnetic Resonance Imaging (MRI) .................................................. 26
2.10.5 Pemeriksaan Laboratorium .................................................................. 26
2.10.5.1 Pemeriksaan BNP (B-type Natriuretic Peptide) ............................. 26
2.10.5.2 Troponin I atau T ............................................................................ 27
2.10.5.3 CK-MB ........................................................................................... 27
2.10.5.4 Kolesterol ........................................................................................ 27
2.11 Penatalaksanaan Terapi Gagal Jantung ...................................................... 28
2.11.1 Terapi Non Farmakologi ...................................................................... 28
2.11.2 Terapi Farmakologi.............................................................................. 29
2.11.2.1 Diuretik ........................................................................................... 30
2.11.2.1.1 Diuretik Loop ............................................................................... 31
2.11.2.1.1.1 Furosemid ............................................................................ 31
2.11.2.1.1.2 Farmakokinetik .................................................................... 32
2.11.2.1.1.3 Farmakodinamik .................................................................. 33
2.11.2.1.1.4 Efek Samping ....................................................................... 33
2.11.2.1.1.5 Interaksi................................................................................ 33
2.11.2.1.1.6 Penggunaan Furosemid Pada Gagal Jantung ....................... 34
2.11.2.1.1.7 Sediaan Furosemid di Indonesia .......................................... 35
2.11.2.1.2 Diuretik Tiazid .......................................................................... 37
2.11.2.1.3 Diuretik Hemat Kalium ............................................................. 39
2.11.2.2 Obat Inotropik ................................................................................. 39
2.11.2.2.1 Digoxin ...................................................................................... 40
2.11.2.2.1.1 Farmakokinetik .................................................................... 41
2.11.2.2.1.2 Farmakodinamik .................................................................. 41
2.11.2.2.1.3 Efek Samping ....................................................................... 42
2.11.2.2.1.4 Interaksi Digoxin ................................................................. 43
2.11.2.2.1.5 Penggunaan Digoxin Pada Gagal Jantung ........................... 44
2.11.2.2.1.6 Sediaan Digoxin di Indonesia .............................................. 45
2.11.2.2.2 Inotropik lain ............................................................................. 46
xiv
2.11.2.3 Penggunaan Kombinasi Digoxin dan Furosemid Pada Gagal
Jantung ............................................................................................ 47
2.11.2.4 Antagonis Aldosteron ..................................................................... 47
2.11.2.5 Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACEI) ........................ 48
2.11.2.6 Angiotensin Reseptor Blocker (ARB) ............................................ 49
2.11.2.7 Calsium Canal Blocker (CCB) ....................................................... 51
2.11.2.8 β-Blocker......................................................................................... 51
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ............................................................. 53
BAB IV METODE PENELITIAN ..................................................................... 55
4.1 Rancangan Penelitian ................................................................................. 55
4.2 Populasi dan Sampel .................................................................................. 55
4.2.1 Populasi .................................................................................................. 55
4.2.2 Sampel ................................................................................................... 55
4.2.3 Kriteria Inklusi ....................................................................................... 55
4.2.4 Kriteria Eksklusi .................................................................................... 55
4.3 Bahan Penelitian ......................................................................................... 55
4.4 Instrumen Penelitian ................................................................................... 56
4.5 Tempat dan Waktu ..................................................................................... 56
4.6 Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 56
4.7 Analisa Data ............................................................................................... 56
4.8 Definisi Operasional ................................................................................... 57
BAB V HASIL PENELITIAN ............................................................................ 59
5.1 Data Demografi Pasien ............................................................................... 59
5.1.1 Jenis Kelamin ......................................................................................... 59
5.1.2 Usia ........................................................................................................ 60
5.1.3 Status Pasien .......................................................................................... 60
5.2 Distribusi Faktor Resiko ............................................................................. 61
5.3 Distribusi Diagnosa Penyerta Gagal Jantung ............................................. 61
5.4 Manajemen Terapi Pasien Gagal Jantung .................................................. 62
5.4.1 Penggunaan Kombinasi Digoxin dan Furosemid .................................. 62
5.4.2 Pola Kombinasi Digoxin dan Furosemid ............................................... 62
5.4.3 Pergantian Dosis/Frekuensi/Rute Digoxin dan Furosemid .................... 65
5.4.4 Lama Terapi Kombinasi Digoxin dan Furosemid ................................. 67
5.5 Monitoring Elektrolit .................................................................................. 67
xv
5.6 Terapi Farmakologi Gagal Jantung Selain Kombinasi Digoxin dan
Furosemid ................................................................................................... 67
5.7 Terapi Penyerta Gagal Jantung .................................................................. 68
5.8 Lama Masuk Rumah Sakit ......................................................................... 69
5.9 Kondisi Kelua Rumah Sakit ....................................................................... 69
BAB VI PEMBAHASAN ..................................................................................... 71
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 83
7.1 Kesimpulan ................................................................................................. 83
7.2 Saran ........................................................................................................... 83
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 84
LAMPIRAN .......................................................................................................... 93
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur jantung ................................................................................. 6
Gambar 2.2 Gagal Jantung .................................................................................... 7
Gambar 2.3 Gangguan sistolik dan diastolik ......................................................... 8
Gambar 2.4 Patofisiologi Gagal Jantung ............................................................. 18
Gambar 2.5 Mekanisme kompensasi gagal jantung ............................................ 19
Gambar 2.6 Fisiologis Sistem Renin Angiotensin-Aldosteron.............................21
Gambar 2.7 Ilustrasi hipertrofi ventrikel kiri....................................................... 22
Gambar 2.8 Manifestasi Klinis Gagal Jantung .................................................... 24
Gambar 2.9 Skema Diagnostik Gagal Jantung .................................................... 25
Gambar 2.10 Penatalaksanaan Gagal Jantung ..................................................... 28
Gambar 2.11 Skema representasi dari kerja obat pada gagal jantung..................29
Gambar 2.12 Terapi Diuretik............................................................................... 30
Gambar 2.13 Struktur Kimia Furosemid ............................................................. 31
Gambar 2.14 Mekanisme kerja diuretik tiazid .................................................... 38
Gambar 2.15 Mekanisme kerja obat inotropik di kardiomiosit ........................... 40
Gambar 2.16 Struktur kimia digoxin C41H64O14 ............................................. 41
Gambar 2.17 Mekanisme kerja digoxin .............................................................. 42
Gambar 2.18 Mekanisme Angiotensin Receptor Blocker .................................... 50
Gambar 5.1 Skema Kriteria Inklusi dan Eksklusi Penelitian pada Pasien Gagal
Jantung ............................................................................................. 59
Gambar 5.2 Persentase Kondisi KRS .................................................................. 70
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel II.1 Etiologi Gagal Jantung .......................................................................... 8
Tabel II.2 Klasifikasi gagal jantung menurut NYHA .......................................... 12
Tabel II.3 Tingkatan gagal jantung menurut ACC/AHA ..................................... 12
Tabel II.4 Faktor Resiko Gagal Jantung .............................................................. 14
Tabel II.5 Dosis diuretik yang biasa digunakan oleh pasien gagal jantung ......... 31
Tabel II.6 Perbandingan farmakologi diuretik loop ............................................. 32
Tabel II.7 Sediaan Furosemid di Indonesia ......................................................... 35
Tabel II.8 Sediaan Digoxin di Indonesia ............................................................ 45
Tabel II.9 Dosis Antagonis Aldosteron ............................................................... 47
Tabel II.10 Dosis ACEI pada pasien gagal jantung ............................................. 49
Tabel II.11 Dosis Angiotensin Receptor Blocker (ARB) .................................... 51
Tabel III.1 Skema Kerangka Konseptual ............................................................. 53
Tabel III.2 Skema Kerangka Operasional ........................................................... 54
Tabel IV.1 Distribusi Jenis Kelamin .................................................................... 60
Tabel IV.2 Usia Pasien ......................................................................................... 60
Tabel IV.3 Status Pasien ...................................................................................... 60
Tabel IV.4 Distribusi Faktor Resiko Gagal Jantung ............................................ 61
Tabel IV.5 Diagnosa Penyerta Gagal Jantung ..................................................... 61
Tabel IV.6 Penggunaan kombinasi digoxin dan furosemid Pada Pasien Gagal
Jantung ............................................................................................... 62
Tabel IV.7 Digoxin dan Furosemid kombinasi 1 obat ......................................... 62
Tabel IV.8 Digoxin dan Furosemid kombinasi 2 obat ......................................... 63
Tabel IV.9 Digoxin dan Furosemid kombinasi 3 obat ......................................... 63
Tabel IV.10 Digoxin dan Furosemid kombinasi 4 obat ....................................... 64
Tabel IV.11 Digoxin dan Furosemid kombinasi 5 obat ....................................... 65
Tabel IV.12 Pola pergantian kombinasi digoxin dan furosemid .......................... 65
Tabel IV.13 Lama terapi kombinasi digoxin dan furosemid ............................... 67
Tabel IV.14 Monitoring serum kalium ................................................................ 67
Tabel IV.15 Terapi Farmakologi Gagal Jantung Selain Kombinasi Digoxin dan
Furosemid ........................................................................................ 68
xviii
Tabel IV.16 Terapi Penyerta Gagal Jantung ........................................................ 68
Tabel IV.17 Lama MRS Pasien Gagal Jantung ................................................... 69
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup ...................................................................... 93
Lampiran 2 Surat Pernyataan .............................................................................. 94
Lampiran 3 Daftar Nilai Normal Data Klinik dan Data Laboratorium .............. 95
Lampiran 4 Nota Dinas ....................................................................................... 96
Lampiran 5 Surat Jawaban Permohonan Penelitian ............................................ 97
Lampiran 6 Ethical Clearence ............................................................................ 98
Lampiran 7 Jadwal Penelitian ............................................................................. 99
Lampiran 8 Anggaran Biaya ............................................................................. 100
Lampiran 9 Lembar Pengumpul Data Pasien Gagal Jantung ............................ 101
Lampiran 10 Tabel Induk .................................................................................. 153
xx
DAFTAR SINGKATAN
ACC : American Collage of Cardiology
ACE : Angiotensin Converting Enzyme
ADHERE : Acute Decompensated Heart Failure National Registry
ADHF : Acute Decompensated Heart Failure
AF : Atrial Fibrilasi
AHA : American Heart Association
ANP : Atrial natriuretic peptide
ARB : Angiotensin Receptor Blocker
AT1 : Angiotensin 1
AT2 : Angiotensin 2
ATPase : Adhenosine Triphosphatase
AV : Atrioventricular
BID : Bis In Die
BNP : B-type natriuretic peptide
CBP : Cardiopulmonary Bypass
CCB : Calsium Canal Blocker
CHD : Congenital Heart Disease
CKD : Chronic Kidney Disease
CK-MB : Creatin Kinase M-B
CVRN : Cardiovascular Registered Nurse
DCFC st.III : Decompensatio Cordis
DepKes : Depertemen Kesehatan
DIG : Digitalis Investigation Group
dL : Desiliter
DM : Diabetes Melitus
Dws : Dewasa
EKG : Elektrokardiografi
xxi
FI V : Farmakope Indonesia edisi V
GFR : Glomerulus Filtration Rate
HDL : High Densito Lipoprotein
HGB : Hemoglobin
HHD : Hipertensi Heart Disease
HT : Hipertensi
IM : Intra Muskular
IMA : Infark Miokard Akut
ISDN : Isosrbite Dinitrate
ISO : Informasi Spesifik Obat
IV : Intra Vena
JKN : Jaminan Kesehatan Nasional
Kg : Kilogram
KRS : Keluar Rumah Sakit
LDL : Low Densito Lipoprotein
LVEF : Left Ventricular Ejection Fraction
Maks : Maksimal
Mcg, μg : Mikrogram
mEq : Miliequivalent
Mg : Miligram
MIMS : Monthly Index of Medical Specialities
mmHg : Milimeter Hydraryrum
Mnt : Menit
MRI : Magnetic Resonance Imaging
MRS : Masuk Rumah Sakit
ng : Nanogram
NIH : National Institutes of Health
NSAID : Non Steroid Anti Inflammation Drug
NTG : Nitrogliserin
xxii
NT-proBNP : N-terminal pro B-type natriuretic peptide
NYHA : New York Heart Association
O2 : Oksigen
PAI-1 : Plasminogen Activator Inhibitor – 1
PaO2 : Tekanan partiel oksigen dalam darah arteri
PERKI : Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia
PJK : Penyakit Jantung Koroner
PND : Paroxysmal nocturnal dyspnea
Prn : Pro Renata
qd : Quaue Die
RAA : Renin Angiotensin Aldosteron
RALES : Randomized Aldactone Evaluation Study
RBC : Red Blood Cell
RMK : Rekam Medik Kesehatan
RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah
Tab : Tablet
TD : Tekanan Darah
Thn : Tahun
TID : Ter In Die
U/L : Unit/Liter
USG : Ultrasonografi
WHF : World Heart Federation
WHO : World Heart Organization
DAFTAR PUSTAKA
Aaronson, I. Philip., Ward, P. T. Jeremy., 2010. At a Glance SistemKardiovaskular. Edisi ke-3, Jakarta: Erlangga, hal 100-103.
Abraham W.T., Kirkwood F. Adams, Gregg C. Fonarow, Maria osa Costanzo,Robert L. Berkowitz, Thierry H. LeJemtel, Mei L. Cheng, Janet Wynne.2005. In-hospital mortality in patients with acute decompensatedheart failure requiring intravenous vasoactive medications: ananalysis from the Acute Decompensated Heart Failure NationalRegistry (ADHERE). J Am Coll Cardiol 46:57–64.
Adams KJ, Patterson JH, Gattis WA, O'Connor CM, Lee CR, Schwartz TA,Gheorghiade M. 2005. Relationship of serum digoxin concentration tomortality and morbidity in women in the digitalis investigation grouptrial: a retrospective analysis. J Am Coll Cardiol. 46:497–504.
Adhikari, C.A., 2013. β-blocker in Heart failure with reduced ejectionfraction: A review. Nepalese Heart Journal. 10(1): 38-45.
Alldredge, B.K., Corelli, R.L., Ernst, M.E., Guglielmo, B.J., Jacobson, P.A.,Kradjan, W.A., Williams, B.R., 2013. Applied therapeutics: The ClinicalUse of Drug. 10th Edition. Philadelphia, PA 19103 USA, WOLTERSKLUWER business, pp. 444-446.
Allen LA, Turer AT, Dewald T, Stough WG, Cotter G, O'Connor CM. 2010.Continuous versus bolus dosing of furosemide for patients hospitalizedfor heart failure. Am J Cardiol. 105:1794-1797
Anonim. 2017. https://www.studyblue.com/otes/note/n/renal--urology-pharmacology-deck/deck/16453662. Diakes tanggal 26 januari 2017.
Anonim. 2017. https://www.world-heart-federation.org/. Diakses tanggal 10desember 2016.
Anonim. What cause heart failure ?. 2015.https://www.nhlbi.nih.gov/health/health-topics/topics/hf/causes. Diaksestanggal 3 oktober 2016.
Anonim. What is heart failure ?. 2015.http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/HeartFailure/AboutHeartFailure/What-is-Heart-Failure_UCM_002044_Article.jsp#.V_IBpvl97IU.Diakses tanggal 3 oktober 2016.
84
85
Asare K. 2009. Management of loop diuretic resistance in the intensive careunit. Am J Health Syst Pharm. 66: 1635-1640. 10.2146/ajhp090068.
Atherton JJ, Bauersachs J, Carerj S, Piotr Ponikowski, Adriaan A.Voors,StefanD.Anker, He ´ctor Bueno, John G. F. Cleland, Andrew J. S. Coats, VolkmarFalk, Jose ´ Ramo ´nGonza ´lez-Juanatey, Veli-PekkaHarjola, Ewa A.Jankowska, Mariell Jessup, Cecilia Linde, Petros Nihoyannopoulos, JohnT. Parissis, Burkert Pieske, Jillian P. Riley, Giuseppe M. C. Rosano, LuisM. Ruilope, Frank Ruschitzka, Frans H. Rutten, Peter van der Meer (2016)2016 ESC guidelines for the diagnosis and treatment of acute andchronic heart failure. Eur Heart J 18(8):891–975.
Bang, N. Casper., Gerdst, E., Aurigemma, P. Gerrad., Boman, Kurt., Simone de,Giovani., Dahlof, Bjorn., Lars, K., Watchell, Kristian., Devereux, Richard.2014. Four-Group Clasification of Left Venticular Hypertrophy basedon Ventricular Concentricity and Dilatation Identifies a Low RiskSubset of Eccentric Hypertrophy in Hyprtensive patient. CircCardiovasc Imagine. 7:422-429.
Bansal, S.; Lindenfeld, J.A.; Schrier, R.W. 2009. Sodium retention in heartfailure and cirrhosis: Potential role of natriuretic doses ofmineralocorticoid antagonist?. Circ. Heart Fail., 2, 370–376.
Bates DE, Beaumont SJ, Baylis BW. 2002. Ototoxicity induced by gentamicinand furosemide. Ann Pharmacother;36(3):446-51.
Bikdeli, B. Kelly M. Strait, Kumar Dharmarajan, Chohreh Partovian, Steven G.Coca, Nancy Kim, Shu-Xia Li, Jeffrey M. Testani, Usman Khan, andHarlan M. Krumholz. 2013. Dominance of furosemide for loop diuretictherapy in heart failure: time to revisit the alternatives? J. Am. Coll.Cardiol. 61, 1549–1550.
Brater, D.C. 2011. Update in diuretic therapy: Clinical pharmacology. Semin.Nephrol. 31, 483–494.
Brunton. L. Laurance., 2011. Cabner. A. Bruce., Bjom. C. Knollman (Eds).Goodman and Gilmans The Pharmalogical Basis of Therapeutics, Ed.12th ,New York: McGraw Hill Medical., pp754.
Bui AL, Horwich TB, Fonarow GC. 2011. Epidemiology and risk profile ofheart failure. Nat Rev Cardiol. vol. 81 (pg. 30-41)
86
Burns E. A. 2011. Oxford American handbook of clinical examination andpractical skills / E. A. Burns, K. Korn, J. Whyte IV. Oxford: OxfordUniverstity Press, Inc.. XXVII. 692 p.
Chaggar PS, Shaw SM, Williams SG. 2015. Is foxglove effective in heartfailure? Cardiovasc Ther 33: 236-241 [PMID: 25925484DOI:10.1111/1755-5922.12130]
Chirinos JA, Castrellon A, Zambrano JP, Jimenez JJ, Jy W, Horstman LL, WillensHJ, Castellanos A, Myerburg RJ, Ahn YS. 2005. Digoxin use is associatedwith increased platelet and endothelial cell activation in patients withnonvalvular atrial fibrillation. Heart Rhythm. 2:525–529.
Cotran and Robbins. 2015. Pathologic Basis of Disease Ed 9th, Canada: BookAid International. Hal. 531.
Darmadi, 2013. Patofisiologi dan Tatalaksana Remodeling Kardiak. CDK-208,Vol. 40 No.9. hal 651-654.
Davey, P., 2006. At a Glance Medicine, Jakarta : Erlangga, hal 144-145, hal 151,hal 156, hal 157, hal 168.
De lucia, Claudio., Feminella, D. Grazia., Gambinno, Giuseppina., Pagano,Gennaro., Alloca, Elena., Carlo, Rengo., Candida, Silvestri., Dario,Leosco., Nicolam, Ferrara., Giuseppe, Rengo. 2014. Adrenal receptor inHeart Failure. Frontiers in Physiology Review Article, doi:10.3389/fphys.000246.
Departemen Kesehatan. 2006. Pharmaceutical care untuk pasien penyakitjantung koroner:fokus sindrom koroner akut, 2006, pp. 45–50.
DEPKES. http://www.depkes.go.id/article/view/201410080002/lingkungan-sehat-jantung-sehat.html. Diakses tanggal 3 oktober 2016.
DiPiro, J.T. 2015. Pharmacotherapy Handbook 9th edition. United State.McGraw-Hill Education. Hal 75-77.
Ebell MH, Flewelling D, Flynn CA. 2000. A systematic review of troponin Tand I for diagnosing acute myocardial infarction. J Fam Pract 49:550-6.
87
Eichhorn EJ, Gheorghiade M. 2002. Digoxin. Prog Cardiovasc Dis; 44: 251-266[PMID: 12007081 DOI: 10.1053/pcad.2002.31591]
Elkayam U Gudaye Tasissa, Cynthia Binanay, Lynne W. Stevenson, MihaiGheorghiade, J. Wayne Warnica, James B. Young, Barry K. Rayburn,Joseph G. Rogers, Teresa DeMarco, and Carl V. Leier. 2007. Use andimpact of inotropes and vasodilator therapy in hospitalized patientswith severe heart failure. Am Heart J 153:98–104.
Ellison, D.H. 2001. Diuretic therapy and resistance in congestive heart failure.Cardiology, 96, 132–143.
Felker GMHasselblad VHernandez AFO'Connor. 2009. CM Biomarker-guidedtherapy in chronic heart failure: a meta-analysis of randomizedcontrolled trials. Am Heart J 2009;158 (3) 422- 430
Fisher C, Berry C, Blue L, Morton JJ, McMurray J. 2003. N-terminal pro B typenatriuretic peptide, but not the new putative cardiac hormone relaxin,predicts prognosis in patients with chronic heart failure. Heart. Aug.89(8):879-81.
Francis, G. S., Bartos, J. A. & Adatya, S. 2014. Inotropes. J. Am. Coll. Cardiol.63, 2069–2078.
G. Michael Felker, MD, MHS; Christopher M. O’Connor, MD; EugeneBraunwald, MD. 2009. Loop Diuretics in Acute Decompensated HeartFailure. Pp. 56-62.
Gheorghiade M, Adams KF Jr., Colucci WS. 2004. Digoxin in the managementof cardiovascular disorders. Circulation. 109: 2959 – 64.
Gjesdal K, Feyzi J, Olsson SB. 2008. Digitalis: a dangerous drug in atrialfibrillation? An analysis of the SPORTIF III and V data. Heart.94:191–196.
Gunawan, S. G., 2011. Rianto, Setiabudi., Nafrialdi., Elysabeth (Eds).Farmakologi dan terapi. Edisi ke-5, Jakarta: Departemen Farmakologidan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, hal 88, 299-388.
88
Guyton, A.C., and Hall, J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11.Jakarta: EGC.
Habashi JP, Judge DP, Holm TM, Cohn RD, Loeys BL, Cooper TK. 2006.Losartan, an AT1 antagonist, prevents aortic aneurysm in a mousemodel of Marfan syndrome, and preserves muscle tissue architecturein DMD mouse models. Science 2006;312(5770):117-21
Hammer D. Gary and McPhee J. Stephen. 2014. Pathophysiology of Diesase 7thedition. New York. McGraw-Hill Education. Hal 255.
Hardman, G. Joel., Limbird, E. Lee., 2014. Gilman, Goodman. Alferd (Eds).Goodman and Gilmans Dasar Farmakologi Terapi. Edisi ke-10,Jakarta: Buku Kedokteran EGC., hal 875.
Hudson, S.A., McAnaw, J., Reid, F., 2012, Congestive Heart Failure, in Walker,R., and Edwards, C., Clinical Pharacy and Therapeutic, 5th Edition,United Kingdom : Churchill Livingstone, pp. 338-339.
Hunt SA, Abraham WT, Chin MH, Feldman AM, Francis GS, Ganiats TG, JessupM, Konstam MA, Mancini DM, Michl K, Oates JA, Rahko PS, Silver MA,Stevenson LW, Yancy CW. and the American College of CardiologyFoundation; American Heart Association. 2009. 2009 Focused updateincorporated into the ACC/AHA 2005 guidelines for the diagnosis andmanagement of heart failure in adults: a report of the AmericanCollege of Cardiology Foundation/American Heart Association TaskForce on practice guidelines developed in collaboration with theInternational Society for Heart and Lung Transplantation. J Am CollCardiol. 53(15):e1-e90.
Ikatan Apoteker Indonesia. 2014. ISO Indonesia. Jakarta: PT. ISFI Penerbitan
Jackson, G, Gibbs, CR, Davies, MK, Lip, GY. 2000. ABC of heart failure.Pathophysiology BMJ. 320:167-170.
January CT, L. Samuel Wann, Joseph S. Alpert, Hugh Calkins, Joaquin E.Cigarroa, Joseph C. Cleveland, Jamie B. Conti, Patrick T. Ellinor, MichaelD. Ezekowitz, Michael E. Field, Katherine T. Murray, Ralph L. Sacco,William G. Stevenson, Patrick J. Tchou, Cynthia M. Tracy, Clyde W.Yancy. 2014. AHA/ACC/HRS Guideline for the Management ofPatients with Aatrial Fibrillation: a report of the American College ofCardiology/American Heart Association Task Force on Practice
89
Guidelines and the Heart Rhythm Society. J Am Coll Cardiol. 64:e1–e76.
Jentzer, J.C. DeWald, T.A. Hernandez, A.F. 2010. Combination of loop diureticswith thiazide-type diuretics in heart failure. J. Am. Coll. Cardiol. 56,1527–1534.
John R. Horn, PharmD, FCCP, and Philip D. Hansten, PharmD. 2013. Diuretics,ACEIs, ARBs, and NSAIDs: A Nephrotoxic Combination.
Kanji S, MacLean RD. 2012. Cardiac glycoside toxicity: more than 200 yearsand counting. Crit Care Clin. 28:527–535.
Kasper, D.L., Fauci, A.S., Hauser, S.L., Longo, D.L., Jameson, J.L.J., Loscalzo, J.,2015. Harrison’s: Principles of Internal Medicine. 19th Edition. UniterStated: McGraw-Hill Education, pp.1503-1504.
Katzung, G. Bertram., Trevor, J. Anthony., 2012. Basic and ClinicalPharmacology Ed. 12th, New York: McGraw Hill Education., pp 211.225
KEMENKES RI. 2014. Farmakope Indonesia. Edisi V. Jakarta: DepartemenKesehatan RI.
Konstantinou DM, Karvounis H, Giannakoulas G. 2016. Digoxin in heart failurewith a reduced ejection fraction: a risk factor or a risk marker?Cardiology.134(3):311–9.Stockley, I.H., Drug Interactions, University ofNottingham Medical School, Nottingham, 1994.
Lindenfeld, J, Albert NM, Boehmer JP, Collins SP, Ezekowitz JA, Givertz MM,Katz SD, Klapholz M, Moser DK, Rogers JG, Starling RC, StevensonWG, Tang WH, Teerlink JR, Walsh MN. 2010. HFSA 2010Comprehensive Heart Failure Practice Guideline. J Card Fail. 16:e1-e194.
M. Maurer, M. Bader, M. Bas, F. Bossi, M. Cicardi , M. Cugno, P. Howarth, A.Kaplan8, G. Kojda, F. Leeb-Lundberg, J. Lo¨ tvall and M. Magerl, 2011.New topics in bradykinin research. Allergy: Vol. 66, pp. 1406-1397.
Maury P, Rollin A, Galinier M, Juilliére Y. 2014. Role of digoxin in controllingthe ventricular rate during atrial fibrillation: a systematic review and
90
rethinking. Research Reports in Clinical Cardiology. 5: 93-101 [DOI:10.2147/RRCC.S44919]
Mc Murray, Jhon, J.V. Stamatis Adamopoulos, Stefan D. Anker, AngeloAuricchio, Michael Böhm, Kenneth Dickstein, Volkmar Falk, GerasimosFilippatos, Cândida Fonseca, Miguel Angel Gomez-Sanchez, TinyJaarsma, Lars Køber, Gregory Y.H. Lip, Aldo Pietro Maggioni, AlexanderParkhomenko, Burkert M. Pieske, Bogdan A. Popescu, Per K. Rønnevik,Frans H. Rutten, Juerg Schwitter, Petar Seferovic, Janina Stepinska, PedroT. Trindade, Adriaan A. Voors, Faiez Zannad, Andreas Zeiher, ESCCommittee for Practice Guidelines (CPG), Jeroen J. Bax, HelmutBaumgartner, Claudio Ceconi, Veronica Dean, Christi Deaton, RobertFagard, Christian Funck-Brentano, David Hasdai, Arno Hoes, PaulusKirchhof, Juhani Knuuti, Philippe Kolh, Theresa McDonagh, CyrilMoulin, Bogdan A. Popescu, Željko Reiner, Udo Sechtem, Per AntonSirnes, Michal Tendera, Adam Torbicki, Alec Vahanian, StephanWindecker, Document Reviewers, Theresa McDonagh, Udo Sechtem, LuisAlmenar Bonet, Panayiotis Avraamides, Hisham A. Ben Lamin, MicheleBrignole, Antonio Coca, Peter Cowburn, Henry Dargie, Perry Elliott,Frank Arnold Flachskampf, Guido Francesco Guida, Suzanna Hardman,Bernard Iung, Bela Merkely, Christian Mueller, John N. Nanas, OlavWendelboe Nielsen, Stein Ørn, John T. Parissis, Piotr Ponikowski. 2012.ESC Guideline for diagnosis and treatment of acute and chronic heartfailure 2012. European Heart Journal, 33. 1787-1847.
McKelvie, R.S., Moe,G.W., Ezekowitz, J.A., Heckman, G.A., Costigan, J.,Ducharme, A., Holder, E.E., Giannerti, N., Grzeslo, A., Harkness, K.,Howlett, J.G., Kouz, S., Leblanc, K., Mann, E., Nigam, A., Moera, E.,Radja, M., Steinhart, Brian., Swiggum, E., Le, V.V., Zieroth,S., 2013. The2012 Canadian Cardiovascular Society Heart Failure ManagementGuidelines Update: Focus on Acute and Chroncic Heart Failure. CanadianJoirnal of Cardiology. 29 (2013) 168-181.
MIMS. 2016. http://www.mims.com/indonesia. Diakses tanggal 28 januari 2017.
Mpe, M.T., Klung, E.Q., Hitzeroth, J., Smith, D.A., 2013. Heart Failure Societyof South Africa (HeFSSA) Prespective on the European Society ofCardiology (ESC) 2012 Chronic Heart Failure guideline. SAMJ,Vol.103, No.9 (Suppl 2).
Nappi JM, Sieg A. 2011. Aldosterone and aldosterone receptor antagonists inpatients with chronic heart failure. Vasc Health Risk Manag 7: 353–363.
91
Neal, J. Michael., 2012. Medical Pharmacology At a Glance Ed. 7th, London:Wiley Blackwell., pp 42.
Neal, M.J., 2006. At a Glance : Farmakologi Medis. Edisi kelima. Jakarta:Erlangga, hal 42-43.
Price, S.A., Wilson, L.M., 2006. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-ProsesPenyakit. Edisi ke-6, Jakarta : Penerbit buku kedokteran EGC, hal 634-636.
Prior D, Coller J. 2010. Echocardiography in heart failure - a guide forgeneral practice. Aust Fam Physician. 39(12):904-9.
Qavi, A.H.; Kamal, R.; Schrier, R.W. 2015. Clinical use of diuretics in heartfailure, cirrhosis, and nephrotic syndrome. Int. J. Nephrol. 975934.
Rilantono, I. Lilly., Baras, Faisal., Karo, K. Santoso., Roeniono, S. Poppy., 2001.Buku Ajar Kardiologi. Edisi ke-1. Jakarta: Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia, hal 115.
Roever C, Ferrante J, Gonzalez EC, Pal N, Roetzheim RG. 2000. Comparing thetoxicity of digoxin and digitoxin in a geriatric population: should anold drug be rediscovered?. South Med J. 93: 199-202.
Roger VL. 2013. Epidemiology of heart failure. Circ Res. 113:646–59.
S. U. Shah, Anjum, and W Littler. 2004. Use of diuretics in cardiovasculardiseases: (1) heart failure. Postgrad Med J.
Schrier, R.W. 2006. Role of diminished renal function in cardiovascularmortality: Marker or pathogenetic factor? J. Am. Coll. Cardiol. 47, 1–8.
Schrier, R.W. 2011. Use of diuretics in heart failure and cirrhosis. Semin.Nephrol. 31, 503–512.
Shchekochikhin, Dimitry., Ammary, F.A., Lidenfeld, JoAnn., Schrier, Robert.,2013. Role of Diuretics and Ultrafiltration in Congestive HeartFailure. Pharmaceuticals. 6, 851-866.
92
Shikiri, M., Hunt, S.A., Denault, A.Y., Haddad, F., 2010. Evidence-BasedManagement Of right Heart Failure: a Systemic Review of an EmpiricField. Rev Esp Cardiol. 63(4):451-71.
Sibernagl, Stefan., Lang. Florian., 2007. Teks dan atlas bergambarPatofisiologi. Edisi ke-1, Jakarta: Buku Kedokteran EGC., hal 176.
Sica DA, Carter B, Cushman W, Hamm L. 2011. Thiazide and loop diuretics. JClin Hypertens (Greenwich).13(9):639-643.
Siswanto, B. Bambang., Hersunarti, Nani., Erinanto., Barack, Rosana., Praktikto,S. Rarsari., Nauli, E. Siti., Lubis C. Anggia., 2015. Pedoman TataLaksana Gagal Jantung. Edisi ke-1, Jakarta:PERKI., hal 1-56.
Strauss MH, Hall AS. 2006. Angiotensin receptor blockers may increase therisk of myocardial infarction: unravelling the ARB-MI paradox.Circulation 2006;114(8):838-54
Sweetman, S.C., 2009. Martindale: The Complate Drug Reference. 36th Edition.London, UK: Pharmaceutical Press, pp. 1292-1294.
Syamsudin, 2011. Buku Ajar Farmakoterapi Kardiovaskular dan Renal.Jakarta: Penerbit Selemba medika, hal 2, hal, 8-12 ,hal 54 ,hal 60.
Szema, M. A., Dang, Sophia., Li, C.Jhonatan., 2015. Emering Novel Therapiesfor Heart Failure. Clinical Medicine Inshigt: Cardiology. 9 (S2).
Ter Maaten, J. M. Mattia A. E. Valente, Kevin Damman, Hans L. Hillege, GerjanNavis and Adriaan A. Voors. 2015. Diuretic response in acute heartfailure—pathophysiology, evaluation, and therapy. Nat. Rev. Cardiol.advance online publication 6 January 2015;doi:10.1038/nrcardio.2014.215.
Walker, R., Whittlesea, Cate. 2012. Clinical Pharmacy and Therapeutics, 5thEdition. Churchill Livingstone, London.
Wang MT, Chen-Yi Su, Agnes L. F. Chan, Pei-Wen Lian, Hsin-Bang Leu & Yu-Juei Hsu. 2010. Risk of digoxin intoxication in heart failure patients exposed to digoxin-diuretic interactions: a population-based study. Br J Clin Pharmacol 2010;70:258-67.
93
WHO. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs317/en/. Diakses tanggal 3oktober 2016.
Yamamoto T, Moriwaki Y, Takahashi S, Tsutsumi Z, Hada T. 2001. Effect offurosemide on renal excretion of oxypurinol and purinebases, Metabolism. vol. 50.
Yancy, W. Clyde., Jessup, Marriel., Chair, Vice., Bozkurt, Biykem., 2013.ACCF/AHA Guidelines for the management of heart failure. ACCF/AHAPractice Guidelines, DOI: 10.1161/CIR.0b013e31829e8776
Yasin, N.M, Herlina T.W dan Endah K.D. 2005. Kajian Interaksi Obat padaPasien dengan Gagal Jantung Kongestif di RSUP DR.SardjitoYogyakarta Tahun 2005. Jurnal Farmasi Indonesia Vol.4 Hal 15 -22.
Zeng W, Liu ZH, Li ZY, Zhang M, Cheng YJ. 2016. Digoxin Use and adverseoutcomes in patients with atrial fibrillation. Medicine (Baltimore).95(12):e2949.