Fungsi Tanaman Sebagai Rekayasa Lingkungan

download Fungsi Tanaman Sebagai Rekayasa Lingkungan

of 8

Transcript of Fungsi Tanaman Sebagai Rekayasa Lingkungan

FUNGSI TANAMAN SEBAGAI REKAYASA LINGKUNGAN HANDYAN PRAJNA PRABHAWA (A44090034) Setiap tanaman pada dasarnya telah memiliki keindahan dan fungsinya berkaitan dengan kehidupan manusia di bumi ini. Tanaman dan manusia memiliki hubungan timbal balik satu sama lain. Manusia membutuhkan oksigen yang muncul dari hasil fotosintesis tanaman untuk bertahan hidup. Sedangkan tanaman sendiri perlu diberi perlakuan seperti poemberian pupuk, disirami setiap hari agar tanaman dapat tumbuh secara maksimal. Setiap tanaman memiliki fungsinya masing-masing tergantung jenis tanaman itu sendiri. Tanaman dapat memiliki fungsi untuk ameliorasi iklim, rekayasa lingkungan, arsitektural, dan juga estetika. Fungsi-fungsi tersebut dapat muncul akibat bentuk fisik suatu tanaman pada suatu lahan atau tapak. Warna bunga yang berwarna-warni, wewangian bunga, bentuk tajuk, adalah beberapa contoh bentuk fisik yang dapat merekayasa suatu lingkungan yang dirasa kurang bagus. Wangi bunga dapat menutupi keadaan lingkungan yang terdapat aroma tidak sedap. Warna dari bunga yang indah juga dapat memberikan kesan ceria pada suatu taman, bahkan bentuk tajuk dari tanaman juga dapat menambah nilai estetik pada suatu taman tanpa mengurangi fungsinya. Tanaman memiliki beberapa fungsi dalam kehidupan di bumu, salah satunya adalah rekayasa lingkungan. Dalam hal ini, tanaman dapat berfungsi untuk mengontrol erosi pada permukaan tanah, tanaman dapat mengontrol system hidrologi yang berada dalam tanah, tanaman dapat menurunkan polusi udara pada perkotaan yang terdapat banyak sekali kendaraan, tanaman dapat mereduksi bising yang muncul akibat kegiatan yang dilakukan oleh manusia, tanaman dapat memperbaiki aroma udara, tanaman dapat menjadi habitat satwa liar, tanaman dapat mengurangi abrasi pantai, dan tanaman juga dapat mereklamasi lahan tambang yang sudah tercemar dan tidak produktif lagi.

1. Tanaman Sebagai Pengontrol Erosi Setiap lahan berpotensi untuk terjadi erosi, jika pada lahan tersebut tidak banyak terdapat tanaman. Air hujan akan langsung jatuh di atas permukaan tanah dan terjadi run off. Pada saat itulah air hujan akan mengalir dan membawa sebagian partikel tanah, sehingga struktur tanah menjadi rentan dan dapat menyebabkan longsor jika permukaan tanah tersebut berbentuk lereng. Untuk mengurangi tingkat erosi pada suatu lahan, maka dibutuhkan penanaman tanaman. Akar tanaman berperan dalam mengikat air dalam tanah, sehingga struktur tanah menjadi kuat. Selain itu dengan adanya tanaman, tajuk yang dimiliki tanaman tersebut dapat mengurangi jatuhnya air hujan langsung ke permukaan tanah yang menyebabkan terjadinya run off. Air yang jatuh dari awan akan terhalang oleh tajuk tanaman dan kemudian mengalir melalui batang dan pada akhirnya air tersebut meresap ke dalam tanah. Contoh tanaman yang dapat mengurangi erosi tanah yang paling sering dijumpai adalah tanaman penutup tanah seperti Axonopus compressus atau rumput paetan.

Tanaman Rumput Paetan (Axonopus compressus) 2. Tanaman Sebagai Pengontrol Sistem Hidrologi Keberadaan air dalam tanah sangat erat hubungannya dengan adanya tanaman yang tumbuh diatas tanah. Akar tanaman akan mengikat air di dalam tanah, sehingga air tidak langsung mengalir di atas permukaan tanah. Dengan adanya tanaman ini, maka ketersediaan air dalam tanah juga dapat menjadi lebih baik. Ketersediaan air

dalam tanah juga dapat mempengaruhi kualitas bangunan yang akan dibangun di atas suatu lahan. Adanya air tanah dapat mengurangi rayapan tanah yang akan menyebabkan keretakan pada dinding bangunan. Maka, jika suatu bangunan memiliki kelebihan tanah, sebaiknya tanah tersebut ditanami oleh beberapa tanaman, agar air dalam tanah dapat terjaga jumlahnya dan membuat bangunan menjadi aman dan nyaman. Biasanya, tanaman yang dapat mengikat air dengan baik adalah tanaman berjenis pohon dan tanaman yang memiliki bentuk akar yang rimpang. Tanaman berakar rimpang ini lebih baik dalam menyerap air di dalam tanah. Contoh tanaman yang memiliki akar rimpang adalah tanaman bambu kuning (Bambusa vulgaris).

Tanaman Bambu Kuning (Bambusa vulgaris) 3. Tanaman Sebagai Penyerap Polusi Udara Keadaan kota yang semakin padat menyebabkan polusi udara juga meningkat. Polusi udara tersebut terjadi akibat semakin banyaknya kendaraan bermotor yang berlalu lalang di jalan raya. Selain itu asap pabrik juga turut menyumbang polusi udara di daerah perkotaan. Kurangnya kesadaran para pemilik kendaraan umum yang mengeluarkan gas buang cukup tebal seperti bus umum adalah salah satu alasan mengapa polusi udara di perkotaan terus meningkat. Salah satu solusi dalam mengurangi tingkat polusi udara di perkotaan adalah dengan menanam tanaman yang dapat menyerap polutan di udara. Dengan menanamnya di sisi jalan atau di separator jalan, tanaman tersebut dapat mengurangi tingkat polusi udara yang disebabkan oleh kendaraan bermotor. Tanaman yang

memiliki kemampuan tinggi dalam menyerap polutan di udara, salah satunya adalah tanaman Salam (Syzygium polyanthum). Selain sebagai tanaman penyerap polutan di udara, tanaman Salam juga berfungsi sebagai bumbu dapur.

Tanaman Salam (Syzygium polyanthum) 4. Tanaman Sebagai Pereduksi Bising Bayangkan jika kita sedang berada atau tinggal di lingkungan yang banyak terkena polusi suara. Kita akan merasa tidak nyaman berada di tempat itu karena terlalu berisik, seperti di dekat perlintasan rel kereta. Kita tidak nyaman di lingkungan tersebut karena suara yang timbul dari sumber suara terlalu besar gelombangnya, melebihi kemampuan telinga kita jika menerima suara dengan gelombang normal. Solusi yang dapat dilakukan untuk mereduksi kebisingan tersebut adalah dengan menanam tanaman yang dapat mereduksi kebisingan akibat suara kereta yang lewat, atau suara yang timbul akibat kendaraan bermotor yang lalu lalang di jalan raya. Biasanya tanaman ini memiliki cirri fisik daunnya yang menyerupai jarum. Salah satu contohnya adalah tanaman Pinus merkusii. Tanaman ini memiliki daun yang menyerupai jarum dan dapat dengan baik mereduksi kebisingan yang ditimbulkan oleh kendaraan bermotor. Tanaman ini sering kita temui ditanam di sisi jalan bebas hambatan.

Pinus merkusii

5. Tanaman Sebagai Pemberi Aroma Aroma adalah salah satu elemen lanskap yang tidak boleh untuk dilupakan. Buruknya kualitas aroma dalam suatu taman akan merusak citra taman tersebut dihati penggunanya. Dengan adanya aroma yang baik pada suatu tempat akan memberikan nilai positif bagi keindahan tempat tersebut. Apa jadinya jika suatu taman yang indah dengan tanaman yang berwarna-warni tetapi di dekatnya terdapat tempat pembuangan sampah yang mengeluarkan aroma tidak sedap? Pengguna akan tidak merasa nyaman berada di taman tersebut. Kualitas udara atau aroma pada tempat yang dekat dengan tempat pembuangan sampah, dapat diperbaiki dengan menanam tanaman-tanaman yang memiliki aroma wangi. Di bumi ini, banyak terdapat tanaman yang memiliki aroma wangi dan dapat dijadikan alat rekayasa lingkungan. Salah satu contohnya adalah tanaman Melati (Jasminum sambac).

Tanaman Melati (Jasminum sambac) 6. Tanaman Sebagai Habitat Satwa Liar Terdapat dua jenis makhluk hidup di muka bumi ini, yaitu hewan dan tanaman. Keduanya hidup saling berdampingan dan saling memiliki hubungan timbale balik satu sama lain. Khususnya binatang, binatang tidak bisa hidup tanpa keberadaan tanaman. Baik sebagai makanan atau sebagai tempat tinggal.tanaman berfungsi sebagai tempat binatang-binatang berteduh dari terpaan hujan dan terik matahari disamping sebagai bahan makanannya. Sebuah taman yang indah biasanya terdiri dari elemen-elemen softscape dan hardscape. Elemen-elemen tersebut saling menunjang satu sama lain sehingga memberikan keindahan dan fungi tersendiri bagi penggunanya. Keberadaan elemen softscape satwa liar seperti burung atau kupu-kupu dapat membuat sebuah taman menjadi semakin indah. Cara untuk menambahkan elemen tersebut adalah dengan menanam tanaman yang berpotensi untuk tempat hidup satwa. Biasanya tanaman yang dijadikan tempat berlindung oleh burung-burung adalah tanaman yang tinggi dan memiliki tajuk yang lebat. Salah satu (Spathodea campanulata). contohnya adalah tanaman Kecrutan

Tanaman Kecrutan (Spathodea campanulata) 7. Tanaman Sebagai Penahan Abrasi Pantai Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosipantai. Kerusakan garis pantai akibat abrasi ini dipacu oleh terganggunya keseimbangan alam daerah pantai tersebut. Walaupun abrasi bisa disebabkan oleh gejala alami, namun manusia sering disebut sebagai penyebab utama abrasi. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya abrasi adalah dengan penanaman hutan mangrove (Bruguiera conyugata).

Tanaman Bakau atau Mangrove (Bruguiera conyugata)

8. Tanaman Sebagai Pereklamasi Lahan Bekas Tambang Perindustrian di Indonesia sudah sangat berkembang dengan pesat. Hampir di seluruh wilayah Indonesia tidak luput dari kegiatan perindustrian. Dengan adanya kegiatan perindustrian di Indonesia dapat meningkatkan devisa Indonesia. Selain itu dengan banyaknya industri di Indonesia seharusnya juga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat yang ada di sekitar tempat perindustrian. Adanya kegiatan perindustrian di Indonesia sangat baik bagi pertumbuhan perekonomian di negeri ini. Tetapi, banyak industry yang begitu saja meninggalkan lahan pertambangannya saat di daerah tersebut sudah tidak lagi produktif. Lahan tersebut perlu direklamasi agar unsure hara dan kesubuiran lahan tersebuit kembali seperti semua dan dapat digunakan sebagai lahan pertanian dan lain sebagainya. Untuk itu perlu adanya penanaman kembali lahan tersebut dengan tanaman yang dapat mengembalikan kesuburan tanah. Salah satu tanaman tersebut adalah tanaman Jabon Kendal (Anthocephalus cadamba).

Tanaman Jabon Kendal (Anthocephalus cadamba)