Fullpaper Majalah Ilmiah Widya

download Fullpaper Majalah Ilmiah Widya

of 12

Transcript of Fullpaper Majalah Ilmiah Widya

  • 8/17/2019 Fullpaper Majalah Ilmiah Widya

    1/12

     ___________________________________________________________________TEKNOLOGI

     _______________________________________________________________________________ WIDYA Nopember 2005/No.242 Tahun XXII

    KEMUNGKINAN INTEGRASI ISO 9001;2000

    DENGAN ISO14001;1996

    Cokorda Prapti Mahandari

    Laboratorium Fisika Dasar Universitas Gunadarma

    Kampus H, Gedung I Lantai II, Ciliwung

    Jl. Akses UI Kelapa Dua Cimanggis Depok

    ABSTRAK 

    ABSTRACT

    There are two management standard for industry namely Quality Management

    Standard (QMS) and Environmental Management Standard (EMS). Instead of these

    management standards, industry should also consider technical standard. Therefore,

    industry may find more problems and time constraints to implement management

    standard and technical standards. One aspect that can overcome this situation is

    integration of both management standards. Elements of both standards are analyzed in

    term of comparative table. The possibility of integration of both management standards is

    considered. Implementation of integration is shown on a flowchart model starting from

    material buying to product distribution. Implementation of integration management

    standard will also ease the operational staff. Implementation of quality managementsystem has a mutual impact on implementation of environmental management system,

    for instance, reducing raw material consumption in the frame of quality management

    system implementation means reducing waste that will discharge to the environment. On

    the other hand environmental friendly product as a consequence of environmental

    management system implementation will increase consumer satisfaction.

    PENDAHULUAN 

    Perkembangan standard manajemen pada industri semakin meningkat pada

    dekade akhir-akhir ini. ISO (International Organization for Standardization) telah

    menerbitkan beberapa standar manajemen untuk memfasilitasi industri dan perdagangan.

    Dua standard manajemen yang diterbitkan ISO adalah standard manajemen Mutu yaitu

    ISO seri 9000 dan standar manajemen lingkungan yaitu ISO seri 14000.

    Selain standar manajemen, industri juga harus berpedoman pada standar-standar

    teknik lainnya. Hal ini membuat industri semakin enggan untuk menaati dan menerapkan

    standar manajemen. Padahal dimasa perdagangan bebas kebutuhan akan penaatan dan

    sertifikasi adalah mutlak. Untuk itu kemungkinan penggabungan kedua manajemen

    standard lingkungan yang diterbitkan ISO tersebut merupakan hal yang potensial.

  • 8/17/2019 Fullpaper Majalah Ilmiah Widya

    2/12

     ___________________________________________________________________TEKNOLOGI

     _______________________________________________________________________________ WIDYA Nopember 2005/No.242 Tahun XXII

    Untuk dapat menjajaki kemungkingan penggabungan keduanya maka

    perbandingan masing-masing elemen dari standard merupakan langkah yang paling

    penting. Gambaran umum masing-masing standar manajemen diuraikan diikuti dengan

    penjabaran tiap elemen dari standard. Identifikasi tiap elemen dilakukan untuk memperoleh

    keterkaitan kedua standard yang akan memudahkan persiapan dan penerapannya. Unsur-

    unsur yang tidak dapat digabungkan juga diidentifikasi keterkaitannya.

    Penggabungan kedua sistem standard manajemen akan meningkatkan kinerja

    semua aktivitas industri, menghindarkan cacat produk dari proses awal sampai akhir,

    melindungi lingkungan dan meningkatkan keuntungan. Selain itu proses sertifikasi kedua

    sistem manajemen dapat dilakukan bersamaan. Hal ini akan menghemat semua sumber

    daya yang terdapat di industri yang pada akhirnya akan meningkatkan unjuk kerja dan

    daya saing industri.

    ISO seri 14000 yang paling dikenal industri adalah ISO 14001 sehingga yang

    diintegrasikan dengan ISO 9001 adalah ISO 14001. Proses penggabungan kedua

    standard sistem manajemen diawali dengan pemahaman masing-masing standard.

    Model standar sistem manajemen mutu dan model standard sistem manajemen

    lingkungan ditampilkan masing-masing untuk memperoleh gambaran umum dan

    meningkatkan pemahamantentang kedua standard tersebut.

    Perbandingan tiap-tiap elemen dianalisa dalam bentuk tabel perbandingan sehingga

    dapat diidentifikasi elemen-elemen yang dapat digabungkan. Berdasarkan tabel

    perbandingan dibuat alternatif penggabungan kedua standard kemudian dibuat model

    dari penggabungan kedua standard pada tahap implementasi dari proses pembelian

    sampai dengan distribusi produk.

    PERKEMBANGAN ISO9001;2000DAN ISO14001;1996

    Informasi tentang standar manajemen masih terbatas pada industri-industri besar

    ataupun pada industri yang berbasis teknologi tinggi. Padahal penerapan sistem

    manajemen pada industri kecil dan menengah menimbulkan pengaruh yang lebih

    signifikan serta persiapan dan penerapannya lebih mudah. Hal ini disebabkan oleh jalurkomunikasi yang lebih singkat, struktur organisasi yang lebih kecil dan akses ke manajer

    lebih mudah (Stapleton, 1996). Namun demikian pada industri yang langsung dikelola oleh

    pemiliknya sangatlah sulit memperkenalkan dan merubah kebiasaan yang sudah

    dilakukan. Dalam kasus ini sangat tidak cocok menerapkan sistem standard manajemen

    (Walley, 2000).

    Pada tahun 1987 ISO/Technical Committee 176 (TC 176) telah menerbitkan ISO

    seri 9000 (Quality Management System Standard) yang direvisi tahun 1994 dan tahun

    2000. Selain untuk kepentingan perdagangan internasional, standard ini dibuat untuk

    menjaga kekonsistenan kegiatan industri yang mengacu pada kualitas. ISO seri 9000 telah

  • 8/17/2019 Fullpaper Majalah Ilmiah Widya

    3/12

     ___________________________________________________________________TEKNOLOGI

     _______________________________________________________________________________ WIDYA Nopember 2005/No.242 Tahun XXII

    diakui oleh lebih dari 80 negara dan dipergunakan sebagai acuan untuk manajemen

    Mutuoleh industri dan badan pemerintahan di seluruh dunia. Bahkan sering sekali

    sertifikasi ISO 9001 telah menjadi persyaratan dalam kancah bisnis nasional dan

    internasional.

    ISO Seri 9000 terdiri atas :

    ISO 9001 tentang Model Jaminan Mutudalam bidang desain, pengembangan, produksi,

    instalasi dan Pelayanan Jasa

    ISO 9002 tentang Model Jaminan Mutuproduksi dan instalasi

    ISO 9003 tentang Model Jaminan MutuPemeriksaan akhir

    Namun pada tahun 2000, ISO 9001, 9002, 9003 digabung menjadi ISO 9000:2000.

    Beberapa dokumen penunjang yang berkaitan dengan ISO seri 9000 adalah :

    ISO 8402 mengenai Manajemen Mutudan Jaminan Mutu – Vocabulary

    ISO 9000-1 mengenai Standard Manajemen Mutudan Jaminan Mutu bagian 1: Petunjuk

    Pemilihan dan penggunaan

    ISO 9004-2 mengenai Elemen Manajemen Mutu dan Sistem Mutu bagian 2: Petunjuk

    untuk Pelayanan

    ISO 9004-3 mengenai Elemen Manajemen Mutu dan Sistem Mutubagian 3: petunjuk untuk

    Proses Material

    ISO 10011-1: Petunjuk untuk Sistem Audit Mutu bagian 1: Audit

    ISO 10011-2: Petunjuk untuk Sistem Audit Mutu bagian 2: Kriteria kualifikasi Auditor

    ISO 10011-3: Petunjuk untuk Sistem Audit Mutu bagian 3: Pengatur Program Audit

    ISO 10012-1: Persyaratan Jaminan Mutu untuk Peralatan Pengukuran bagian 1:

    Manajemen Peralatan Pengukuran

    Berdasarkan hasil penelitian ada beberapa alasan untuk menerapkan sistem

    standard manajemen Mutu antara lain untuk memenuhi kepuasan pelanggan untuk

    meningkatkan unjuk kerja dan sebagai langkah awal untuk meningkatkan Mutusecara

    keseluruhan. Lebih dari itu faktor pendorong ini dapat dikelompokkan ke dalam 2 group

    yaitu alasan internal meliputi peningkatan Mutudan unjuk kerja dan alasan eksternal yang

    meliputi pemasaran. Secara umum alasan eksternal jauh lebih penting dibandingkan

    dengan alasan internal (Brown and Van der Wiele, 1998). Selain itu hasil penelitian yangdilakukan di Inggris, beberapa alasan menerapkan IS0 seri 9000 adalah sebagai berikut :

    Perbaikan unjuk kerja dan menaikkan margin keuntungan

    Menurunkan kemungkinana resiko

    Jaminana mutu produk atau jasa ke pada pelanggan

    Dasar untuk menerapkan budaya menangkap peluang

    Jika diperlukan persayratan untuk diakui secara internasional

    Sedangkan pada bulan Juni 1991 ISO membentuk SAGE (Strategic Advisory

    Group on the Environment) yang merekomendasikan pembentukan standard manajemen

  • 8/17/2019 Fullpaper Majalah Ilmiah Widya

    4/12

     ___________________________________________________________________TEKNOLOGI

     _______________________________________________________________________________ WIDYA Nopember 2005/No.242 Tahun XXII

    lingkungan. Bulan Januari 1993 dibentuklah TC 207 yang bertugas mengembangkan ISO

    seri 14000. Akhirnya ISO/TC 207 mempublikasikan ISO seri 14001 (Environmental

    Management System Standard). Selain itu beberapa dokumen pelengkap ISO 14001

     juga dikembangkan diantaranya 14004 dan 3 dokumen petunjuk audit lingkungan yaitu :

    ISO 14010, ISO 14011 dan ISO 14012 yang diterbitkan bulan September 1996.

    ISO seri 14000 terdiri dari :

    ISO 14001 tenang Sistem Manajemen Lingkungan

    ISO 14010 tentang Audit Lingkungan

    ISO 14020 tentang Penamaan Lingkungan (Environmental Labeling)

    ISO 14030 tentang Evaluasi Performans Lingkungan

    ISO 14040 tentang Life Cycle Assessement

    ISO 14050 tentang Istilah dan Definisi

    ISO 14060 tentang Standar Aspek Lingkungan dari Produk

    Dengan menerapkan standard manajemen pada industri maka terdapat kesempatan untuk

    meningkatkan Mutulingkungan dan strategi bisnis (Darnall et. Al, 2000). Standard-standard

    ini diterbitkan untuk dapat diterapkan pada semua tipe dan ukuran organisasi dan untuk

    mengakomodasi keragaman geografis, budaya, dan kondisi sosial. Selain itu standar ini

    dapat diintegrasikan dengan sistem manajemen yang lain seperti keselamatan dan

    kesehatan kerja.

    MODEL DAN UNSUR/ELEMEN ISO 9001:2000

    Organisasi yang ingin memperoleh sertifikasi ISO 9001 harus memenuhi elemen-elemen

    pada ISO 9001. Proses ini dilakukan dengan menjalankan siklus penerapan sistem

    manajemen mutu secara kontinyu yang meliputi aspek tanggung jawab manajemen,

    sumber daya manajemen, realisasi produk, pengukuran, analisa dan perbaikan

    Tanggung jawab manajemen mencakup komitmen manajemen, mengutamakan

    pelanggan, kebijakan mutu, perencanaan, administrasi dan kajian manajemen. Komitmen

    pada pengembangan dan perbaikan sistem manjemen mutu secara terus menerus harusditunjukkan oleh manjemen puncak sehingga sistem dapat berjalan dengan baik.

    Kebutuhan dan harapan pelanggan ditentukan terlebih dahulu sehingga dapat

    dikonversikan menjadi kepuasan pelanggan. Kebijakan mutu juga ditetapkan oleh

    manajemen puncak untuk menjamin bahwa kebijakan tersebut sesuai dengan tujuan

    organisasi, mencakup kerangka kerja untuk mencapai dan mengkaji tujuan,

    dikomunikasikan dan dipahami oleh semua tingkat manajemen. Perencanaan untuk

    penerapan sistem manajemen mutu tujuannya pada tingkat dan fungsi yang bersesuaian

     juga ditetapkan oleh manajemen puncak. Perencanaan harus terukur dan konsisten

    dengan kebijakan mutu dan komitmen pada perbaikan yang kontinyu serta sesuai dengan

  • 8/17/2019 Fullpaper Majalah Ilmiah Widya

    5/12

     ___________________________________________________________________TEKNOLOGI

     _______________________________________________________________________________ WIDYA Nopember 2005/No.242 Tahun XXII

    sumber daya yang ada dan hasilnya didokumentasikan. Semua administrasi yang

    berkaitan dengan keseluruhan kegiatan sistem manajemen mutu juga diatur oleh

    menajemen puncak. Pada tahap kajian manajemen dimungkinkan perubahan sistem

    manajemen mutu termasuk kebijakan mutu dan tujuannya setelah melalui proses evaluasi.

     Aspek sumber daya manajemen mencakup kebutuhan sumber daya untuk menerapkan

    dan mengembangkan sistem manajemen mutu tepat waktu dan mengarah pada kepuasan

    pelanggan. Sumber daya manusia dan kompetensinya masing-masing harus diidentifikasi

    untuk pengadaan pelatihan apabila diperlukan. Fasilitas seperti ruang kerja, peralatan,

    perangkat keras, perangkat lunak dan perangkat penunjang harus disediakan, diidentifikasi

    dan dijaga untuk mencapai produk yang bermutu.

    Realisasi produk dilaksanakan dengan melalui tahap perencanaan produksi, proses yang

    berhubungan dengan pelanggan, rancangan dan pengembangan produk, proses

    pembelian, produksi dan layanan operasi serta pengendalian alat-alat ukur. Semua tahap

    selalu disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan dan tercapainya produk yang bermutu

     Aspek pengukuran, anlaisa dan perbaikan dilakukan dengan tahapan perencanaan

    kebutuhan, penggunaan, metodologi termasuk pendekatan statistiknya. Pengawasan dan

    pengukuran juga dilakukan dari sisi kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan, audit

    internal, proses dan produknya. Pengumpulan dan pengolahan data ditentukan untuk

    keseusaian dan keefektifan sis tem manjemen mutu dan umtnuk mengindentifikasi

    perbaikan yang mungkin dapat dilakukan. Perbaikan kontinyu mencakup tindakan

    perbaikan dan pencegahan pada ketidaksesuaian.

    MODEL DAN ELEMEN ISO 14001:1996

    Sistem Manajemen Lingkungan adalah bagian dari keseluruhan sistem manajemen yang

    mencakup struktur organisasi, kegiatan perencanaan, tanggung jawab, operasional,

    prosedur, proses dan sumber daya untuk mengembangkan, mengimplementasikan,

    mencapai, mengkaji dan memelihara kebijakan lingkungan.

    Secara garis besar ISO 14001 dapat dikelompokkan menjadi 5 tahap yaitu: Kebijakan

    Lingkungan, Perencanaan, Implementasi, Pemeriksaan dan tindakan pencegahan,

    Kajian Manajemen yang pelaksanaannya mengikuti siklus seperti pada Gambar 1. Tiaptahap perlu terus diperbaiki secara kontinyu. Tahap Perencanaan terdiri dari 4 elemen,

    tahap implementasi terdiri dari 7 elemen, tahap pemeriksaan dan tindakan perbaikan

    terdiri dari 4 elemen. Dengan demikian ISO 14001 keseluruhan terdiri dari 17 elemen.

    PERBANDINGAN ISO 9001-2000 DENGAN ISO 14001-1998

    Sebelum menggabungkan kedua standar, langkah yang penting adalah membandingkan

    elemen masing-masing standar. Tabel 1 menampilkan hasil perbandingan masing-

  • 8/17/2019 Fullpaper Majalah Ilmiah Widya

    6/12

     ___________________________________________________________________TEKNOLOGI

     _______________________________________________________________________________ WIDYA Nopember 2005/No.242 Tahun XXII

    Management

    Review

    Planning

    • Environmental Aspects 

    • Legal / Other• Objectives and Targets 

    • Environmental 

    Management Program

    Checking /

    Correct ive Act ion

    • Monitoring and Measurement • Nonconformance and Corrective

    and Preventive Action

    • Records 

    • EMS Audits 

    Start

    Implementation

    • Structure and Responsibility 

    • Training, Awareness, Competence • Communication 

    • EMS Documentation • Document Control 

    • Operational Control • Emergency Preparedness 

     / Response

    ContinualImprovement !

    Envi ronmentalPol icy

    Gambar 1. Model ISO 14001:1996

    masing elemen dengan menampilkan ISO 14001:1009 sebagi acuan urutan babnya yang

    ditampilkan pada sisi kanan dari Tabel 1.

    Tabel 1: Perbandingan antara ISO9001-2000 denga ISO14001-1996

    ISO 9001-2000 ISO 14001-1996

    Pendahuluan

    Umum

    Pendekatan proses

    Kaitan dengan ISO 9004

    Kesesuaian dengan sistem

    manajemen yang lain

    0 Pendahuluan

    Ruang Lingkup

    Umum

    1 1 Ruang Lingkup

     Acuan normatif 2 2 Acuan Normatif

    Isitlah dan Definisi 3 3 Definisi-definisi

    Sistem Manajemen Mutu 4 4 Persyaratan Sistem Manajemen

    Lingkungan

  • 8/17/2019 Fullpaper Majalah Ilmiah Widya

    7/12

     ___________________________________________________________________TEKNOLOGI

     _______________________________________________________________________________ WIDYA Nopember 2005/No.242 Tahun XXII

    Persyaratan Umum

     Administrasi

    Umum

    4.1

    5.5

    5.5.1

    4.1 Persyaratan Umum

    Komitmen ManajemenKebijakan Mutu

    Pengembangan

    5.15.3

    8.5

    4.2 Kebijakan Lingkungan

    Perencanaan 5.4 4.3 Perencanaan

    Mengutamakan Pelanggan

    Identifikasi Kebutuhan Pelanggan

    5.2

    7.2.1

    4.3.1 Aspek Lingkungan

    Kajian Kebutuhan Pelanggan 7.2.2 4.3.2 Persyaratan Hukum dan Persyaratan

    Lain

    Sasaran Mutu 5.4.1 4.3.3 Tujuan dan Sasaran

    Perencanaan Mutu

    Perbaikan Kontinyu

    5.4.2

    8.5.1

    4.3.4 Program Manajemen Lingkungan

    Realisasi produk

    Perencanaan realisasi Produk

    7

    7.1

    4.4 Implementasi dan Operasi

    Tanggung jawab manajemen

    Komitmen manajemen

    Tanggung jawab dan wewenang

    Perwakilan manajemen

    Sumber daya manajemen

    Kebutuhan sumber daya

    Sumber daya manusia

    Penunjukkan personil

    Fasilitas

    L:ingkungan kerja

    5

    5.1

    5.5.2

    5.5.3

    6

    6.1

    6.2

    6.2

    1.6.3

    6.4

    4.4.1 Struktur dan Tanggung Jawab

    Pelatihan Kepedulian, dan

    Kompetensi

    6.2.2 4.4.2 Pelatihan, Kepedulian dan

    Kompetensi

    Komunikasi internal

    Komunikasi dengan pelanggan

    5.5.4

    7.2.3

    4.4.3 Komunikasi

    Persyaratan umum Dokumentasi

    Pedoman Mutu

    4.4.4 Dokumentasi SML

    Pengendalian Dokumen 4.4.5 Pengendalian Dokumen

    Prosee berkaitan dengan

    pelangga

    Identifikasi Kebutuhan pelanggan

    Kajian persyaratan produk

    7

    7.1

    7.2

    7.2.1

    4.4.6 Pengendalian Operasi

  • 8/17/2019 Fullpaper Majalah Ilmiah Widya

    8/12

     ___________________________________________________________________TEKNOLOGI

     _______________________________________________________________________________ WIDYA Nopember 2005/No.242 Tahun XXII

    Rancangan &/pengembangan

    Rancangan &/perencanaan

    pengembangan

    Rancangan &/pengembangan

    masukan

    Rancangan &/pengembangan

    keluaran

    Rancangan &/kajian pen

    gembangan

    Rancangan &/verifikasi

    pengembangan

    Rancangan &/validasi

    pengembangan

    Pengendalian Rancangan

    &/perubahan pengembangan

    Pembelian

    Pengendalian pembelian

    Informasi pembelian

    Verifikasi pembelian

    Produksi dan layanan operasi

    Pengendalian operasi

    Identifikasi dan pelacakan

    Properti pelanggan

    Cadangan produk

    Validitas proses

    7.2.2

    7.3

    7.3.1

    7.3.2.

    7.3.3

    7.3.4

    7.4.5

    7.4.6

    7.3.7

    7.4

    7.4.1

    7.4.2

    7.4.3

    7.5

    7.5.1

    7.5.2

    7.5.3

    7.5.4

    7.5.5.

    Pengendalian ketidaksesuaian 8.3 4.4.7 Kesiagaan dan Tanggap Darurat

    Pengukuran, Analisa dan

    perbaikan

    8 4.5 Tindakan Pemeriksaan dan

    Pencegahan

    Pengendalian alat ukur dan

    pemantauanPerencanaan

    Pengukuran dan Pemantauan

    Kepuasan Pelanggan

    Pengukuran dan pemntauan

    proses

    Pengukuran dan pemantauan

    produk

     Analisa Data

    7.6

    8.18.2

    8.2.1

    8.2.3

    8.2.4

    8.4

    4.5.1 Pemantauan dan Pengukuran

  • 8/17/2019 Fullpaper Majalah Ilmiah Widya

    9/12

     ___________________________________________________________________TEKNOLOGI

     _______________________________________________________________________________ WIDYA Nopember 2005/No.242 Tahun XXII

    Pengendalian ketidaksesuaian

    Tindakan perbaikan

    Tindakan pencegahan

    8.3

    8.5.2

    8.5.3

    4.5.2 Ketidaksesuaian dan Tindakan

    Pencegahan & Perbaikan

    Pengendalian rekaman mutu 5.5.7 4.5.3 Dokumentasi Audit internal 8.2.2 4.5.4 Audit SML

    Kajian Manajemen

    Umum

    Kajian masukan

    Kajian keluaran

    5.6

    5.6.1

    5.6.2

    5.6.3

    4.6 Kajian Manajemen

    Berdasarkan tabel perbandingan diatas terdapat banyak kesamaan pada keduanya.

    Sehingga penerapannya seharusnya dilaksanakan pada waktu yang bersamaan. Hal

    yang paling penting dalam penerapan kedua standar adalah komitmen dari manajer

    puncak. Sehingga pada kedua standar tercantum komitmen dari manajemen puncak dan

    diperlukan pada permulaan sebelum langkah perencanaan dimulai. Hal ini karena untuk

    penerapan satandar manajemen diperlukan sumber daya manusia, keuangan,

    perubahan struktur organisasi serta budaya organisasi dan kegiatan yang semuanya

    dapat diwujudkan apabila terdapat komitmen dari manajer puncak. Tanpa dukungan

    penuh dari manejer puncak maka penerapan kedua standard tidak dapat dilakukan

    dengan baik

    Pada tahap perencanaan, ISO seri 9001 mencantumkan identifikasi dan

    gambaran kebutuhan konsumen, penentuan target pencapaian mutu, perencanan mutu,

    dan perencanaan perbaikan secara kontinyu. Sedangkan pada ISO seri 14000

    mencantumkan identifikasi dan evaluasi aspek dan dampak lingkungan, identifikasi

    hukum dan persyaratan lainnya, penentuan tujuan dan sasaran, pembuatan program

    manajemen lingkungan. Karena sama-sama mencantumkan tujuan dan sasaran yang

    sama dan pada intinya mempunyai tujuan dan sasaran yang sama, maka standarnya

     juga sama.

    Pada tahap implementasi baik ISO 14001 dan ISO 9001 terdapat elemen struktur

    organisasi dan tanggung jawab. Demikian pula pada tahap pelatihan, materi dan

    instruktur dapat diintegrasikan sehingga dapat dilakukan dalam waktu yang bersamaan.

    Pada elemen dokumentasi, meskipun materi yang didokemntasikan berbeda namun

    tetap dengan system dokumentasi yang sama sehingga integrasi system dokumentasi

    akan menghemat waktu juga keuangan.

    Elemen komunikasi pada sistem manajemen lingkungan melibatkan pelanggan,

    pemerintah, masyarakat sekitar, karyawan kontraktor dan lainnya. Pada dasarnya

    komunikasi tersebut dapat dibedakan menjadi komunikasi internal dan komunikasi

  • 8/17/2019 Fullpaper Majalah Ilmiah Widya

    10/12

     ___________________________________________________________________TEKNOLOGI

     _______________________________________________________________________________ WIDYA Nopember 2005/No.242 Tahun XXII

    eksternal seperti halnya pada system manajemen mutu. Dengan demikian elemen ini

     juga dapat diintegrasikanmeskipun pihak yang berkomunikasi sedikit berbeda.

    Elemen pengendalian operasi pada sistem manajemen lingkungan tercakup juga

    pada system manajemen mutu. Integrasi ini paling mendatangkan keuntungan apabila

    dapat diimplementasikan dengan sukses. Misalkan pengurangan sampah atau produk

    sampingan akan menguntungkan dari segi bisnis dan juga lingkungan.

    Kesamaan dalam elemen kesiagaan dan tanggap darurat juga ditemukan pada

    kedua standard. Contoh nyata situasi darurat kebakaran, harus segera ditanggapi karena

    berpontensi menghancurkan bisnis juga lingkungan. Salah satu alternatif penggabungan

    kedua standar pada tahap implementasi digambarkan dalam bentuk diagram alur dari

    proses pembelian sampai dengan proses distribusi produk seperti pada Gambar 2

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan

    1. Persyaratan ISO 9001 dan ISO 14001 saling tumpang tindih, dalam artian

    banyak prosedur yang dapat dituliskan bersamaan seperti misalkan Pelatihan,

    operation control komunikasi, audit dan lainnya. Manajemen lingkungan dan

    manajemen mutu sama-sama bertujuan memproduksi barang atau jasa dengan

    mutu yang bagus merupakan bagian dari manajemen mutu terpadu (Total Quality

    Management (TQM)).

    2. Terdapat 5 kesamaan dari persyaratan kebijakan pada kedua standard yaitu :

    titik berat pada konsumen, perbaikan yang kontinyu, dokumentasi, komunikasi

    dan tersedia untuk publik. Di samping itu kebijakan lingkungan menetapkan tidak

    terjadinya polusi yang sebenarnya juga dilaksanakan pada penerapan sistem

    Mutu. Seperti contohnya pada langkah penerapan kontrol operasional dan

    peningkatan efisiensi. Untuk meningkatkan efisiensi yang berarti mengurangi

    limbah dan merubah lebih banyak bahan mentah menjadi produk. Contoh lainnya

    produk yang bagus mutunya juga ramah lingkungan dan umur produk lebih

    lama. Produk yang awet memuaskan konsumen dan memberikan limbah yanglebih sedikit pada lingkungan. Strategi ini diterapkan untuk memenuhi kedua

    standard. Kuncinya adalah organisasi seharusnya memulai dengan perencanaan

    produksi yang bagus.

    Saran-saran

    Standar sistem manajemen menunjukkan konsistensi perusahaan atau organisasi dalam

    menjalankan fungsinya sesuai dengan pedoman-pedoman dalam standar sistem

    manajemennya. Sertifikasi standar sistem manajemen adalah pengakuan telah

  • 8/17/2019 Fullpaper Majalah Ilmiah Widya

    11/12

     ___________________________________________________________________TEKNOLOGI

     _______________________________________________________________________________ WIDYA Nopember 2005/No.242 Tahun XXII

     pengolahan

    2

    1

    PemilihanPemasok

    Pembelian mengaturpersyaratan bagi pemasok

    Permintaan pelanggan

    PersyaratanHukum

    AspekLingkungan

    Pandangan pihak berkepentingan

    Masyarakatsekitar

    Pemilihan

     pemasok lain

    Membeli bahan baku

    Penyimpanan bahanbaku

    Persyaratanpenyimpanan

    PRODUCTION

       I  n   f  o  r  m  a  s   i   k  e   b  a  g .  p  e  m

       b  e   l   i  a  n

    3

    4

    5

    Rancangan produk berdasar

    kriteria 1,2,3,4,5

    Pembuatan Produk

    Pengendalian proses;  kurangi limbah  kurangi bising  kurangi skrap  Latih operator  Rekam hasiilnya  Recycle liimbah  Energi air, material  Kualitas, dll

    Produk

    sampinga

     

    Perawatan alat;

      Kalaibrasi  Pengurangan Limbah

    R&D

    Produk 

    Utama

     Reuse, recycle,

    recovery (3R)

    Pengepakan

    Penyimpanan

    Pendistribusian

       D  o   k  u  m  e  n   t  a  s   i   d  a  n  r  e   k  a

      m  a  n

     No

     yes

     yes

    PelatihanKe

    pedulian&

    komunikasi

    Limbah

    dibuang

  • 8/17/2019 Fullpaper Majalah Ilmiah Widya

    12/12

     ___________________________________________________________________TEKNOLOGI

     _______________________________________________________________________________ WIDYA Nopember 2005/No.242 Tahun XXII

    Gambar 2. Model Penggabungan penerapan ISO 14001:1996 dan ISO 9001:2000

    dilaksanakannya tahapan pada sistem manajemen tersebut. Meskipun sertifikasi tidak

    menjamin bahwa produk yang dihasilkan pasti mempunyai mutu yang bagus namun

    dengan penaatan terhadap standard sistem manajemenakan dicapai unjuk kerja yang

    yang lebih baik sehingga pada akhirnya produk juga akan menjadi baik. Untuk itu harus

    disadari bahwa proses sertifikasi merupakan proses yang sebaiknya dilalui setiap industri

    dalam rangka meningkatkan kemampuan daya saing di pasar global.

    DAFTAR PUSTAKA 

    Brown, A., and T. Van der Wiele, 1998, ISO 9000: Boon or Bane for Small Bussiness?

    Small and Medium Enterprise Research Center Edith Cowan University, Australia.

    Cokorda Prapti Mahandari, 2004, Pengenalan ISO 14001, Modul Workshop Universitas

    Gunadarma Jakarta, Indonesia

    Darnall, N et. al., 2000 Environmental Management Systems: Opportunities for

    Improved Environmental and Bussiness Strategy, Wiley Publisher, NewYork,

    USA

    Stapleton, P.J., Cooney A.M. and Hix, W.M 2001, Environmental Management

    Systems: An Implementation Guide for Small and Medium-Sized

    Organizations, 2nd

    , ed. NSF International Ann Arbor, Michigan, USA

    International Organization for Standardization, 1996 :ISO 14001: Environmental

    Management System-Specification with guideance for use

    International Organization for Standardization, 1996 :ISO 14004: Environmental

    Management System-SpGeneral guidelines on principles, system and supporting

    techniques.

    International Organization for Standardization, 1996 :ISO 14010: Guidelines for

    Environmental auditing-General principles of environmental auditing

    International Organization for Standardization, 1996 :ISO 14011: Guidelines for

    environmental auditing-Audit procedures part 1: Auditing of environmentalmanagement systems

    International Organization for Standardization, 1996 :ISO 14012: Guidelines for

    environmental auditing-Qualification criteria for environmental auditor

    Rothery, Bryan, 997 ISO 9000 and ISO 14000 for Services industry (diterjemahkan ke

    bahasa Indonesia oleh Mustafa, F Januari 2000), PT Pustaka Binaman Pressindo,

    Jakarta, Indonesia

    Tavernier , P. and J. Lammerant, 2000, Demonstration Project: ‘Promotion of EMAS

    as an integral part of total quality management, Regional Development

     Authority of West Flanders, Assebroek-Bruges, Belgia