fstpt.unila.ac.idfstpt.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/T031.doc · Web viewDari persamaan...

15
Analisis Produktivitas Pengangkutan Sampah Tipe Dump Truck di Kota Malang Burhamtoro 1) Associate Professor in Civil Engineering, Politeknik Negeri Malang e-mail: 1) go e s _bu r @ y ah oo .c o m Abstrak. Analisis produktivitas pengangkutan sampah dengan Dump Truck di Kota Malang ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan sarana pengangkutan sampah Kota Malang dari Pool-TPS-TPA-Pool. Analisis produktivitas yang dilakukan meliputi kapasitas sampah yang diangkut dump truck dan jarak yang ditempuh oleh dump truck dalam satuan waktu. Hasil analisis dapat diketahui bahwa terdapat 15 armada dengan rincian 6 truk kapasitas angkut 6,48 m 3 , 2 truk kapasitas 6,73 m 3 , 3 truk kapasitas 7,56 m 3 , dan 4 truk kapasitas 8,18 m 3 . Total volume sampah yang diangkut oleh dump truck setiap hari rata-rata adalah 16,66 m 3 dan total kapasitas dalam 1 minggu yaitu 1.598,93 m 3 . Jarak rata-rata yang di tempuh per hari jenis kendaraan dump truck adalah 35,04 km/hari. Produktivitas pada kendaraan dump truck berdasarkan jarak dan waktu tempuh yaitu 20,11 km/jam. Keterampilan personil berpengaruh terhadap waktu pengangkutan sampah, semakin sigap personil melakukan bongkar muat sampah ke kendaraan maka semakin cepat waktu total pengangkutan sampah. Kata Kunci: transportasi sampah Kota Malang, Dump truck, produktivitas Abstract. Productivity analysis of waste transportation with a Dump Truck in Malang city was conducted to find out the capabilities of waste transport in Malang city from Pool-Temporary Shelter-Trash Dump-Pool. Productivity analysis performed includes the capacity of dump truck transported and the distance traveled by dump truck in the unit of time. Analysis results can be known that there are 15 vehicles with details of 6 trucks has capacity 6.48 m 3 , 2 trucks has capacity 6,73 m 3 , 3 trucks has capacity 7,56 m 3 , and 4 trucks has capacity 8.18 m 3 . The total volume of waste is transported by dump trucks

Transcript of fstpt.unila.ac.idfstpt.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/T031.doc · Web viewDari persamaan...

Page 1: fstpt.unila.ac.idfstpt.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/T031.doc · Web viewDari persamaan untuk menentukan waktu per trip dari sistem kontainer angkat diatas terdapat nilai

Analisis Produktivitas Pengangkutan Sampah Tipe Dump Truck di Kota Malang

Burhamtoro1)

Associate Professor in Civil Engineering, Politeknik Negeri Malange-mail: 1) goes_bu r@ yah oo.c om

Abstrak. Analisis produktivitas pengangkutan sampah dengan Dump Truck di Kota Malang ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan sarana pengangkutan sampah Kota Malang dari Pool-TPS-TPA-Pool. Analisis produktivitas yang dilakukan meliputi kapasitas sampah yang diangkut dump truck dan jarak yang ditempuh oleh dump truck dalam satuan waktu. Hasil analisis dapat diketahui bahwa terdapat 15 armada dengan rincian 6 truk kapasitas angkut 6,48 m3, 2 truk kapasitas 6,73 m3, 3 truk kapasitas 7,56 m3, dan 4 truk kapasitas 8,18 m3. Total volume sampah yang diangkut oleh dump truck setiap hari rata-rata adalah 16,66 m3 dan total kapasitas dalam 1 minggu yaitu 1.598,93 m3. Jarak rata-rata yang di tempuh per hari jenis kendaraan dump truck adalah 35,04 km/hari. Produktivitas pada kendaraan dump truck berdasarkan jarak dan waktu tempuh yaitu 20,11 km/jam. Keterampilan personil berpengaruh terhadap waktu pengangkutan sampah, semakin sigap personil melakukan bongkar muat sampah ke kendaraan maka semakin cepat waktu total pengangkutan sampah.

Kata Kunci: transportasi sampah Kota Malang, Dump truck, produktivitas

Abstract. Productivity analysis of waste transportation with a Dump Truck in Malang city was conducted to find out the capabilities of waste transport in Malang city from Pool-Temporary Shelter-Trash Dump-Pool. Productivity analysis performed includes the capacity of dump truck transported and the distance traveled by dump truck in the unit of time. Analysis results can be known that there are 15 vehicles with details of 6 trucks has capacity 6.48 m3, 2 trucks has capacity 6,73 m3, 3 trucks has capacity 7,56 m3, and 4 trucks has capacity 8.18 m3. The total volume of waste is transported by dump trucks per day average is 16,66 m3 and a total capacity in 1 week is 1.598,93 m3. The average distance traveled per day type of dump truck is 35,04 km/day. Productivity on a dump truck vehicle based on the distance and travel time is 20,11 km/h. Influential personnel skills against time waste hauling, the more sprightly personnel perform loading and unloading waste into the vehicle then the faster time of the total transport of garbage.

Keywords: waste transportation Malang City, Dump truck, productivity

1. PENDAHULUANMenurut Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah,

sampah adalah sisa kegiatan manusia dan atau proses alam yang mempunyai bentuk padat yang terdiri atas : (a) Sampah rumah tangga merupakan hasil dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga, tidak termasuk tinja dan sampah spesifik, (b) Sampah

Page 2: fstpt.unila.ac.idfstpt.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/T031.doc · Web viewDari persamaan untuk menentukan waktu per trip dari sistem kontainer angkat diatas terdapat nilai

sampah rumah tangga berasal dari kawasan industri, kawasan komersial, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnya, (c) Sampah spesifik karena konsentrasi, sifat,, dan volume memerlukan pengelolaan khusus. Pengurangan sampah berupa pendauran ulang, pembatasan timbulan sampah, dan atau pemanfaatan kembali sampah sedangkan penanganan sampah berupa kegiatan pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan pemrosesan akhir (UU No. 18, 2008).

Penanganan sampah di kota Malang saat ini dikelola oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Malang, sedangkan untuk tempat pembungan akhir sampah (TPA) untuk 5 (lima) Kecamatan di kota Malang dibuang di TPA Supit Urang, Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun. Data dari profil Kota Malang, menyebutkan volume sampah kota Malang yang dihasilkan pada tahun 2010 rata-rata sebanyak 1.850 m3/hari yang berasal dari sampah rumah tangga, namun hanya mampu mengelola sebanyak 1.370 m3/hari, sampah yang belum tertangani sebesar 480 m3/hari. Sehingga dapat diketahui bahwa pengelolahan sampah kota Malang belum optimal.

Sistem kontainer angkat (HCS) adalah sistem pengumpulan sampah di mana kontainer sampah dengan isinya diangkut ke tempat pembuangan, dikosongkan dan kemudian dikembalikan ke lokasi semula atau ke lokasi pengumpulan sampah berikutnya.

Gambar 1. Sistem Pengangkutan Sampah HCS

Keterangan Gambar 1:a. Kontainer sampah kosong dibawa dari garasi menuju TPS 1.b. Kontainer sampah yang telah terisi dari TPS 1 yang dibawa ke TPA untuk

dikosongkan.c. Kontainer yang sudah dikosongkan dibawa untuk menggantikan kontainer di

TPS 2.d. Kontainer sampah yang telah terisi dari TPS 2 yang dibawa ke TPA untuk

dikosongkan, begitu seterusnya.e. Truk sampah kembali ke garasi.

Page 3: fstpt.unila.ac.idfstpt.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/T031.doc · Web viewDari persamaan untuk menentukan waktu per trip dari sistem kontainer angkat diatas terdapat nilai

HCS cocok untuk pemindahan sampah dari sumber dengan tingkat penimbulan sampah tinggi karena kontainer yang digunakan berukuran relatif besar. Penggunaan kontainer besar mengurangi waktu penanganan sehingga penumpukan yang tidak sedap dipandang (unsightly) dan kondisi tak sehat yang dihubungkan dengan penggunaan sejumlah kontainer kecil dapat dicegah. Keuntungan lain dari HCS adalah flexibilitas mereka: kontainer dengan ukuran dan bentuk yang berbeda dapat disediakan untuk pengumpulan semua jenis sampah.

Karena kontainer yang digunakan dalam sistem ini biasanya harus diisi secara manual, penggunaan kontainer sangat besar sering menunjukan pemanfatan volume yang rendah (utilization low volume). Pemanfaatan (utilization) kontainer di definisikan sebagai fraksi dari total volume yang nyata kontainer yang diisi dengan sampah.

HCS mempunyai keuntungan hanya membutuhkan satu truck dan pengemudi untuk menyelesaikan siklus pengumpul, masing-masing kontainer yang diambil (pick-up) membutuhkan sebuah trip keliling ke lokasi pembuangan (atau titik tujuan yang lain). Untuk itu, ukuran dan pemanfaatan (utilization) kontainer adalah besar kepentingan ekonominya. Bila sampah dapat dimampatkan (compress) dikumpulkan dan diangkut (hauled) di atas jarak yang dipertimbangkan, keuntungan ekonomi dari pemadatan adalah jelas.

Untuk menghitung waktu angkut sampah dan jumlah trip/hari digunakan rumus (Tchobanoglous, 1993):1. Waktu per trip (Thcs, jam per trip):

Thcs = Phcs + h + sh = a + bxThcs = Phcs + a + bx + sPhcs = pc + uc + dbc

Dimana,Thcs : waktu tempuh tiap trip pada sistem kontainer angkat / HCS

(jam/trip)Phcs (pick up) : waktu yang ditempuh dari lokasi kontainer kosong ke lokasi

kontainer isi. s (at site) : waktu yang digunakan untuk menunggu dan membongkar di lokasi.

(jah (haul) : waktu yang diperlukan menuju lokasi yang akan diangkut

kontainernya. (jam/trip)a : konstanta empiris waktu angkut (jam/trip)b : konstanta empiris waktu angkut (jam/km)x : jarak rata-rata lokasi kontainer/TPS (km/trip)pc : waktu mengambil kontainer penuh (jam/trip)uc : waktu untuk meletakkan kontainer kosong (jam/trip)dbc : waktu rata-rata antar kontainer (jam/trip)

Page 4: fstpt.unila.ac.idfstpt.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/T031.doc · Web viewDari persamaan untuk menentukan waktu per trip dari sistem kontainer angkat diatas terdapat nilai

Dari persamaan untuk menentukan waktu per trip dari sistem kontainer angkat diatas terdapat nilai konstanta empiris waktu angkut a dan konstanta empiris waktu angkut b dapat dilihat dalam Tabel 1.

Tabel 1. Konstanta empiris waktu angkut a dan bNo.

Batas Kecepatan a b(km/jam) (mil/jam) (jam/trip) (jam/km) (jam/mil)

1. 88 55 0,016 0,011 0,0182. 72 45 0,022 0,014 0,0223. 56 35 0,034 0,018 0,0294. 40 25 0,050 0,025 0,040

Sumber: Peavy, 1983

2. Jumlah trip per kendaraan per hari dengan sistem kontainer angkat, ditentukan dengan menggunakan persamaan:

Nd = {H(1-W) – (t1 + t2)}/ Thcs

Dimana,Nd : jumlah trip per hari (trip/hari)H : total waktu kerja per hari (jam)W : faktor waktu non produktif (jam/trip)t1 : waktu dari pool ke lokasi kontainer pertama (jam)t2 : waktu dari lokasi kontainer terakhir ke pool (jam)

Cara pengangkutan sampah dengan sistem kontainer angkat dibedakan dalam 3 tipe, yaitu:1. Cara pengangkutan tipe 1 (Sistem Konvensional):

Gambar 2. Pola Pengangkutan Sistem KonvensionalKeterangan Gambar 2:a. Truk sampah dari pool menuju ke lokasi penempatan kontainer sampah pertama,b. Mengangkut kontainer berisi sampah untuk dibuang sampahnya ke TPA, c. Kemudian mengembalikan kontainer kosong ke tempat semula (TPS 1).

Page 5: fstpt.unila.ac.idfstpt.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/T031.doc · Web viewDari persamaan untuk menentukan waktu per trip dari sistem kontainer angkat diatas terdapat nilai

d. Selanjutnya truk menuju ke lokasi penempatan kontainer sampah kedua, e. Mengangkut kontainer berisi sampah untuk dibuang sampahnya ke TPA,f. Kemudian mengembalikan kontainer kosong ke tempat semula (TPS 2).g. Truk menuju ke lokasi penempatan kontainer sampah selanjutnya, h. Mengangkut kontainer berisi sampah untuk dibuang sampahnya ke TPA. Demikian

seterusnya sampai lokasi penempatan kontainer sampah terakhir selesai dilayani, i. Meletakkan kontainer kosong di lokasi kontainer terakhir,j. Kendaraan kembali ke pool.

2. Cara pengangkutan tipe 2 (Sistem Substitusi Modifikasi):

Gambar 3. Pola Pengangkutan Sistem Substitusi Modifikasi

Keterangan Gambar 3 :a. Truk sampah melakukan perjalanan dari pool menuju lokasi kontainer sampah

pertama,b. Mengangkut sampah dari kontainer pertama ke TPA,c. Kontainer kosong dari TPA dibawa menuju lokasi penempatan kontainer sampah

berikutnya,d. Pada lokasi ini, kontainer kosong diletakkan pada tempatnya, dan kontainer berisi

sampah diangkut menuju TPA,e. Kontainer kosong dari TPA dibawa menuju lokasi penempatan kontainer sampah

berikutnya. Langkah ini diulang pada lokasi penempatan kontainer sampah selanjutnya sampai seluruh lokasi penempatan kontainer sampah terlayani,

f. Kontainer kosong diletakkan pada tempatnya, dan kontainer berisi sampah diangkut menuju TPA,

g. Kontainer kosong dari lokasi terakhir dibawa untuk diletakkan di lokasi pertama, h. Kemudian truk kembali ke pool.

Page 6: fstpt.unila.ac.idfstpt.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/T031.doc · Web viewDari persamaan untuk menentukan waktu per trip dari sistem kontainer angkat diatas terdapat nilai

3. Cara pengangkutan tipe 3 (Sistem Substitusi):

Gambar 4. Pola Pengangkutan Sistem Substitusi

Keterangan Gambar 2.7:a. Truk sampah dari pool membawa kontainer kosong ke lokasi penempatan kontainer

sampah pertama,b. Kontainer kosong kemudian diletakkan dan diganti dengan kontainer berisi sampah,c. Kontainer yang berisi sampah dibawa ke TPA untuk dikosongkan,d. Kontainer kosong dibawa menuju lokasi penempatan kontainer sampah berikutnya,e. Kontainer kosong kemudian diletakkan dan diganti dengan kontainer berisi sampah,f. Kontainer yang berisi sampah dibawa ke TPA untuk dikosongkan,g. Kontainer kosong dibawa menuju lokasi penempatan kontainer sampah berikutnya, h. Kontainer kosong kemudian diletakkan dan diganti dengan kontainer berisi sampah, i. Kontainer yang berisi sampah dibawa ke TPA untuk dikosongkan dan proses serupa

diulang sampai seluruh lokasi penempatan kontainer sampah selesai dilayani,j. Kendaraan kembali ke pool dengan membawa 1 kontainer kosong dari lokasi

penempatan kontainer sampah terakhir.

2. METODOLOGIDari hasil pengamatan di lapangan diketahui ada dua jenis alat angkut sampah

di Kota Malang, yaitu tipe dump truck dan arm roll. Dari tabel 4.2 diketahui data daerah pelayanan yang masuk wilayah pelayanan dump truck yaitu; Cianjur,

Page 7: fstpt.unila.ac.idfstpt.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/T031.doc · Web viewDari persamaan untuk menentukan waktu per trip dari sistem kontainer angkat diatas terdapat nilai

Sumbersari, Asahan, Stadion Blimbing, Rampal Celaket, Manyar, Tawangmangu, Borobudur, Seram, Bentoel, Oro-oro Dowo, Wilis, Sulfat, dan Kartini.

Tabel 2. Daftar lokasi pengambilan sampah di TPS kendaraan dump truck

Metode Pengumpulan DataMetode penelitian ini meliputi dua aspek yaitu metode penelitian pengumpulan

dan metode penelitian pengangkutan. Adapun metode pemerolehan data pengumpulan dan pengangkutan dapat dilihat pada gambar diagram berikut:

Gambar 5. Diagram metode pengumpulan data sampah

Page 8: fstpt.unila.ac.idfstpt.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/T031.doc · Web viewDari persamaan untuk menentukan waktu per trip dari sistem kontainer angkat diatas terdapat nilai

Gambar 6. Diagram metode pengangkutan data sampah

3. HASIL DAN PEMBAHASANSistem pengangkutan sampah kota malang salah satunya menggunakan Hauled Container System. Pada sistem ini digunakan kendaraan dump truck sebagai kendaraan pengumpul untuk mengangkut sampah dari TPS ke TPA. Secara lebih detail dapat disimpulkan bahwa variabel yang mempengaruhi produktivitas pengangkutan sampah adalah waktu ritasi, rute kendaraan, analisis produktivitas, dan komponen waktu setiap proses pengangkutan sampah.

Tabel 3. Jarak tempuh kendaraan dump truck

No. Nopol Daerah Layanan Jarak Tempuh(Km/hari)

1 N 4669 XX Rampal Celaket 24,882 N 9646 XX Cianjur 40,633 N 9987 AA Stadion Blimbing 38,394 N 8116 AP TPS Tawangmangu 45,845 N 8117 AP TPS Oro-oro Dowo 21,876 N 9983 AB TPS Kartini 19,53

7 N 8192 AP Muharto 34,33Raya Langsep8 L 4665 YX Asahan 50,799 L 8090 XX Sumber sari 35,57

10 N 8084 AP Borobudur 52,4611 N 8119 AP Bentoel 20,7912 N 8046 AP Sulfat 39,6213 N 8189 AP Seram 28,8714 N 8287 AP Manyar 25,4115 N 8115 AP Asahan 46,61

Rata-rata 35,04

Jadi, jarak rata-rata yang di tempuh per hari jenis kendaraan dump truck adalah 35,04 km/hari.

Page 9: fstpt.unila.ac.idfstpt.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/T031.doc · Web viewDari persamaan untuk menentukan waktu per trip dari sistem kontainer angkat diatas terdapat nilai

Tabel 4. Volume sampah yang di angkut dump truck

No Tipe Kendaraan Daerah Layanan Ukuran Bak (m3)

VolumeRata-rata per

hari (m3)Jumlah 1

minggu (m3)1 DUMP TRUCK COLT DIESEL Asahan 7,56 11,27 67,642 DUMP TRUCK COLT DIESEL Sumber sari 7,56 16,52 99,113 DUMP TRUCK COLT DIESEL Cianjur 7,56 17,30 103,774 DUMP TRUCK COLT DIESEL Stadion Blimbing 7,56 14,82 88,905 DUMP TRUCK COLT DIESEL Rampal Celaket 7,56 11,15 66,876 DUMP TRUCK COLT DIESEL Manyar 7,56 23,61 141,677 TOYOTA DYNA BY 43 LONG/490061 Asahan 8,18 24,19 145,168 TOYOTA DYNA BY 43 LONG/490061 TPS Tawangmangu 8,18 21,28 127,679 TOYOTA DYNA BY 43 LONG/490061 Bentoel 8,18 12,71 76,24

10 TOYOTA DYNA BY 43 LONG/490061 TPS Oro-oro Dowo 8,18 11,15 66,8711 TOYOTA DYNA BU 343R TPS Kartini 8,18 24,37 146,2012 DT T. NEW W U 342 R TKMQ AD3 Raya Langsep 7,56 7,92 47,5213 TOYOTA DYNA BU 343R Sulfat 8,18 22,31 133,8514 TOYOTA DYNA BU 343R Borobudur 8,18 16,91 101,4415 DT T. NEW W U 342 R TKMQ AD3 Muharto 7,56 9,21 55,2616 DT T. NEW W U 342 R TKMQ AD3 Seram 8,18 21,80 130,77

TOTAL 16,66 1.598,93

Jadi total volume sampah yang diangkut oleh dump truck setiap hari rata-rata adalah 16,66 m3 dan total kapasitas dalam 1 minggu yaitu 1.598,93 m3.

Tabel 5. Jumlah ritasi, kapasitas sampah, waktu ritasi, dan jarak tempuh per ritasi dump truck

NOPOL Jumlah Ritasi

Kapasitas Sampah diangkut (m3)

Waktu perhari (menit)

Jarak Tempuh perhari (km)

N 4669 XX 2 6,48 73,5 24,88N 9646 XX 2 6,48 111,83 40,63N 9987 AA 2 6,48 109,83 38,39N 8116 AP 2 6,73 156,5 45,84N 8117 AP 1 6,73 70,67 21,87N 9983 AB 1 8,18 65,33 19,53N 8192 AP 2 6,48 100,17 34,33L 4665 YX 3 6,48 127,33 50,79L 8090 XX 2 7,56 89,83 35,57N 8084 AP 2 6,48 128,67 52,46N 8119 AP 2 8,18 62 20,79N 8046 AP 2 7,56 166,33 39,62N 8189 AP 2 7,56 90 28,87N 8287 AP 2 8,18 79,17 25,41N 8115 AP 3 8,18 137,33 46,61

Jadi, alat angkut dump truck yang digunakan sebanyak 15 armada, dengan rincian 6 truk kapasitas bak 6,48 m3, 2 truk kapasitas 6,73 m3, 3 truk kapasitas 7,56 m3, dan 4 truk kapasitas 8,18 m3.

Variabel waktu merupakan faktor utama yang berpengaruh terhadap produktivitas kendaraan baik dump truck dan arm roll. Total waktu pengangkutan meliputi beberapa kegiatan yang membutuhkan waktu rata-rata untuk masing-masing kegiatan seperti pada tabel 6.

Page 10: fstpt.unila.ac.idfstpt.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/T031.doc · Web viewDari persamaan untuk menentukan waktu per trip dari sistem kontainer angkat diatas terdapat nilai

Tabel 6. Komponen waktu pengangkutan sampah

No. Waktu Pengangkutan

JENIS KENDARAAN

Dump Truck(menit)

1 Waktu menuju lokasi pewadahan pertama 12,1

2 Waktu yang dibutuhkan untuk mengangkut sampah dari lokasi TPA menuju lokasi pembuangan sementara (TPS) 28,12

3 Waktu yang dibutuhkan untuk mengangkut sampah dari lokasi wadah TPS menuju lokasi pembuangan akhir (TPA) 25,48

4 Waktu Pengosongan bak pengangkut di TPA 11,855 Waktu kembali ke pool rata rata 34,816 Waktu per hari kendaraan angkut 104,57

Produktivitas pada kendaraan dump truck berdasarkan jarak dan waktu tempuh yaitu 20,11 km/jam. Semakin besar waktu yang diperlukan maka akan memperkecil nilai produktivitasnya.

Tabel 7. Produktivitas Jarak Tempuh

Alat angkut Jarak Tempuh Rata- Rata (km)

Waktu Per Hari Kendaraan (jam)

Produktivitas (km/ jam)

Dump truck 35,04 1,74 20,11

Keterampilan personil berpengaruh terhadap waktu pengangkutan sampah, semakin sigap personil melakukan bongkar muat sampah ke kendaraan maka semakin cepat waktu total pengangkutan sampah.

Tabel 8. Produktivitas personilAlat Angkut Jumlah Pekerja (Orang) Waktu Per Hari Kendaraan

(jam)Produktivitas(orang/jam)

Dump Truck 10 1,74 5,74

Jadi, pemilihan jalur tidak cukup memperhitungkan jarak terpendek, namun kapasitas angkut sampah, faktor kemacetan, dan pemilihan waktu angkut perlu dipertimbangkan.

4. UCAPAN TERIMA KASIHPenulis mengucapkan terima kasih atas bimbingan saran dan masukan pada saat menyelesaikan Studi S3 di Program Doktor Ilmu Lingkungan Universitas Brawijaya kepada promotor Ir. Achmad Wicaksono, M.Eng., Ph.D., ko-promotor 1 Prof. Dr. Ir. Soemarno, MS., dan ko-promotor 2 Prof. Dr. Ir. M. Bisri, MS.

Page 11: fstpt.unila.ac.idfstpt.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/T031.doc · Web viewDari persamaan untuk menentukan waktu per trip dari sistem kontainer angkat diatas terdapat nilai

5. KESIMPULANDari penelitian ini dapat disimpulkan yaitu jarak tempuh rata-rata untuk kendaraan dump truck adalah 35,04 km/hari dengan kapasitas sampah rata-rata yang diangkut 16,66 m3. Produktivitas pada kendaraan dump truck berdasarkan jarak dan waktu tempuh yaitu 20,11 km/jam. Semakin besar waktu yang diperlukan maka akan memperkecil nilai produktivitasnya. Keterampilan personil berpengaruh terhadap waktu pengangkutan sampah, semakin sigap personil melakukan bongkar muat sampah ke kendaraan maka semakin cepat waktu total pengangkutan sampah. Jadi, pemilihan jalur tidak cukup memperhitungkan jarak terpendek, namun kapasitas angkut sampah, faktor kemacetan, dan pemilihan waktu angkut perlu dipertimbangkan.

DAFTAR PUSTAKA1. Apaydin, O. and Gonullu, M.T. 2007. Route Optimation for Solid Waste

Colllection:Trabzon (Turkey) Case Study, Global NEST Journal. 9 (1):6-11.2. Burhamtoro. Wicaksono, ahmad. Bisri. Muhammad. Soemarno. 2013. Model of

Municipal Solid Wastes Transportation Costs Type Dump Truck (Case Study At The Malang City, Indonesia). International Journal of Engineering & Technology (IJENS). Vol.13 No. 03; 34-40.

3. Burhamtoro. Wicaksono, ahmad. Bisri. Muhammad. Soemarno. 2013. The Factors Affecting Velocity Waste Transportation By Dump Truck (Case Study At Malang City, Indonesia). Australian Journal of Basic and Applied Sciences (AJBAS). Vol.07(13); p.73-83

4. Burhamtoro. 2015. Anlisis Sistem Pengangkutan Sampah Kota Malang. Disertasi Program Doktor Ilmu Lingkungan. Universitas Brawijaya, Malang.

5. Komala S. 2012. Analisis Produktivitas Sistem Transportasi Sampah Kota Padang. Jurnal Teknik Lingkungan UNAND. ISSN 1829-6084 09 (02) : 95 - 109

6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Setrategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Sampah (KNSP-SPP).

7. Sugiyanto, Gito. 2011. Estimation of Congestion Cost of Motorcycles Users in Malioboro Yogyakarta Indonesia, International Journal of Civil & Environmental Engineering IJCEE-IJENS.ISSN 114401-5858. 11 (01):56-63.

8. Tamin, Z. Ofyar. 2000. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, Edisi ke-2. ISBN 979-9299-10-1. Bandung:ITB.

9. Tchonobanoglous, G. 1993. Integrated Solid Waste Management Engineering Principle and Management Issues. Singapura: Mc.Graw-Hill, Inc.

10.Yanagiya, Kensuke. 1990. Feasibility Study on The Cikampek-Cirebon Tollway Project, Final Report I. Japan International Cooperation Agency. The Republic of Indonesia Directorate General of Highways, Ministry of Public Work.