Bab 3 Algoritma Feature Pengurangan · Dimensi Benda kerja ... Kontainer feature Kontainer feature...

30
27 Bab 3 Algoritma Feature Pengurangan Sebelum membahas pemodelan produk berbasis feature yang disusun berdasarkan algoritma feature pengurang terlebih dahulu akan dijelaskan hal-hal yang mendasari pembuatan algoritma tersebut, yaitu antara lain penjelasan mengenai benda kerja, feature, dan kemudian penjelasan mengenai algoritma itu sendiri. 3.1 Atribut Benda Kerja Benda kerja yang akan dibuat pemodelan pada tugas akhir ini yaitu benda kerja dengan bentuk primitif balok. Supaya dapat dibuat pemodelannya dan memudahkan dalam membuat algoritmanya maka benda kerja dilengkapi dengan atribut-atribut sebagai berikut: 1. ID Benda kerja ID ini menunjukkan identitas dari benda kerja. ID ini dapat berupa kode-kode angka, bar code, atau yang lainnya. 2. Dimensi Benda kerja Benda kerja memiliki atribut dimensi berupa panjang, lebar dan tinggi seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.1. Perlu diketahui bahwa panjang selalu searah dengan sumbu-X benda kerja, lebar selalu searah dengan sumbu-Y benda kerja dan tinggi selalu searah dengan sumbu-Z benda kerja. Gambar 3.1 Atribut dimensi benda kerja

Transcript of Bab 3 Algoritma Feature Pengurangan · Dimensi Benda kerja ... Kontainer feature Kontainer feature...

Page 1: Bab 3 Algoritma Feature Pengurangan · Dimensi Benda kerja ... Kontainer feature Kontainer feature merupakan suatu wadah untuk menampung feature-feature yang dimasukkan ke benda kerja

27

Bab 3

Algoritma Feature Pengurangan

Sebelum membahas pemodelan produk berbasis feature yang disusun

berdasarkan algoritma feature pengurang terlebih dahulu akan dijelaskan hal-hal

yang mendasari pembuatan algoritma tersebut, yaitu antara lain penjelasan

mengenai benda kerja, feature, dan kemudian penjelasan mengenai algoritma itu

sendiri.

3.1 Atribut Benda Kerja

Benda kerja yang akan dibuat pemodelan pada tugas akhir ini yaitu benda

kerja dengan bentuk primitif balok. Supaya dapat dibuat pemodelannya dan

memudahkan dalam membuat algoritmanya maka benda kerja dilengkapi dengan

atribut-atribut sebagai berikut:

1. ID Benda kerja

ID ini menunjukkan identitas dari benda kerja. ID ini dapat berupa

kode-kode angka, bar code, atau yang lainnya.

2. Dimensi Benda kerja

Benda kerja memiliki atribut dimensi berupa panjang, lebar dan tinggi

seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.1. Perlu diketahui bahwa

panjang selalu searah dengan sumbu-X benda kerja, lebar selalu

searah dengan sumbu-Y benda kerja dan tinggi selalu searah dengan

sumbu-Z benda kerja.

Gambar 3.1 Atribut dimensi benda kerja

Page 2: Bab 3 Algoritma Feature Pengurangan · Dimensi Benda kerja ... Kontainer feature Kontainer feature merupakan suatu wadah untuk menampung feature-feature yang dimasukkan ke benda kerja

28

Supaya atribut dimensi dapat diolah maka diberikan syarat dalam

memasukkan atribut ini, yaitu:

panjang > 0,

lebar > 0, dan

tinggi > 0.

3. Titik Sudut

Benda kerja memiliki delapan titik sudut yang diberi nama titik O1,

O2, O3, O4, O5, O6, O7, dan O8 dengan titik referensi terletak pada

tengah-tengah balok seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.2. Titik

sudut ini akan digunakan sebagai titik snap feature terhadap terhadap

benda kerja. Koordinat titik-titik sudut tersebut pada sumbu benda

kerja sebagai berikut:

Titik O1 mempunyai koordinat (x0, y0, z0).

Titik O2 mempunyai koordinat (x1, y0, z0)

Titik O3 mempunyai koordinat (x1, y1, z0)

Titik O4 mempunyai koordinat (x0, y1, z0)

Titik O5 mempunyai koordinat (x0, y0, z1)

Titik O6 mempunyai koordinat (x1, y0, z1)

Titik O7 mempunyai koordinat (x1, y1, z1)

Titik O8 mempunyai koordinat (x0, y1, z1)

Gambar 3.2 Titik-titik sudut benda kerja

Page 3: Bab 3 Algoritma Feature Pengurangan · Dimensi Benda kerja ... Kontainer feature Kontainer feature merupakan suatu wadah untuk menampung feature-feature yang dimasukkan ke benda kerja

29

4. Sisi Benda Kerja

Benda kerja berbentuk balok memiliki enam sisi. Sisi-sisi pada benda

kerja perlu dilakukan penamaan untuk membedakan antara sisi benda

kerja yang satu dengan sisi lainnya. Pada tugas akhir ini penulis

menamakan setiap sisi benda kerja sesuai posisinya terhadap titik

referensi, yaitu:

TOP yaitu sisi yang merupakan bidang pada benda kerja yang

dibentuk oleh O5O6O7O8 dengan nilai z = z1.

BOTTOM yaitu sisi yang merupakan bidang pada benda kerja

yang dibentuk oleh O1O2O3O4 dengan nilai z = z0.

FRONT yaitu sisi yang merupakan bidang pada benda kerja

yang dibentuk oleh O1O2O6O5 dengan nilai y = y0.

BACK yaitu sisi yang merupakan bidang pada benda kerja

yang dibentuk oleh O3O4O8O7 dengan nilai y = y1.

LEFT yaitu sisi yang merupakan bidang pada benda kerja yang

dibentuk oleh O1O4O8O5 dengan nilai x = x0.

RIGHT yaitu sisi yang merupakan bidang pada benda kerja

yang dibentuk oleh O2O3O7O6 dengan nilai x = x1.

Gambar 3.3 dan gambar 3.4 di bawah ini menunjukkan letak dan

penamaan sisi-sisi benda kerja.

Gambar 3.3 Sisi TOP dan BOTTOM benda kerja

Page 4: Bab 3 Algoritma Feature Pengurangan · Dimensi Benda kerja ... Kontainer feature Kontainer feature merupakan suatu wadah untuk menampung feature-feature yang dimasukkan ke benda kerja

30

Gambar 3.4 Sisi BACK, RIGHT, FRONT dan LEFT benda kerja

5. Kontainer feature

Kontainer feature merupakan suatu wadah untuk menampung

feature-feature yang dimasukkan ke benda kerja oleh perancang.

Dengan adanya kontainer ini maka feature-feature yang berada

dalam kontainer dapat dilakukan pemeriksaan interaksi antar

feature. Jika terjadi interaksi maka feature-feature yang mengalami

interaksi tersebut tidak akan diproses. Hal ini dikarenakan sistem

belum dilengkapi dengan fungsi pemrosesan interaksi feature

seperti yang telah dinyatakan di batasan masalah. Pemeriksaan

feature yang berinteraksi dapat dilihat pada subbab 3.4.

3.2 Atribut Feature

Selain benda kerja, feature juga memiliki atribut-atribut. Supaya dapat

dibuat pemodelannya dan memudahkan dalam membuat algoritmanya maka

feature dilengkapi dengan atribut-atribut sebagai berikut:

1. ID Feature

Page 5: Bab 3 Algoritma Feature Pengurangan · Dimensi Benda kerja ... Kontainer feature Kontainer feature merupakan suatu wadah untuk menampung feature-feature yang dimasukkan ke benda kerja

31

ID ini berupa nomor yang menunjukkan urutan masuknya feature

tersebut ke dalam benda kerja.

2. Bidang kerja feature

Bidang kerja feature merupakan sisi benda kerja yang menjadi tempat

peletakan penampang feature. Ada enam bidang kerja feature yaitu

TOP, BOTTOM, FRONT, BACK, LEFT, dan RIGHT.

3. Titik sudut feature

Seperti halnya pada benda kerja, feature juga memiliki delapan titik

sudut yang masing-masing diberi nama F1, F2, F3, F4, F5, F6, F7, dan

F8. Titik sudut feature yang berada pada penampang feature yang

diletakkan pada sisi benda kerja selalu F1, F2, F3, dan F4. Kemudian

pada arah yang tegak lurus dengan penampang feature tersebut

terdapat empat titik sudut yang lain. F1 berpasangan dengan F5, F2

berpasangan dengan F6, F3 berpasangan dengan F7, dan F4

berpasangan dengan F8. Gambar 3.5 menunjukkan letak titik-titik

sudut feature terhadap bidang kerja feature yang dilihat dengan

pandangan perspektif.

Gambar 3.5 Atribut titik sudut, orientasi dan posisi feature

4. Sisi Feature

Feature pada tugas akhir ini berbentuk primitif balok. Balok memiliki

enam sisi. Sisi-sisi pada feature perlu dilakukan penamaan untuk

membedakan antara sisi feature yang satu dengan sisi lainnya.

Page 6: Bab 3 Algoritma Feature Pengurangan · Dimensi Benda kerja ... Kontainer feature Kontainer feature merupakan suatu wadah untuk menampung feature-feature yang dimasukkan ke benda kerja

32

Gambar 3.6 menunjukkan penamaan sisi-sisi feature. Penamaan sisi-

sisi feature tersebut adalah sebagai berikut:

work yaitu sisi feature yang sebidang dengan sisi benda kerja.

Sisi feature ini selalu terletak pada bidang kerja feature. Sisi

feature ini merupakan bidang yang dibentuk oleh F1F2F3F4.

face yaitu sisi yang merupakan bidang pada feature yang

dibentuk oleh F5F6F7F8.

upper yaitu sisi yang merupakan bidang pada feature yang

dibentuk oleh F3F4F8F7.

lower yaitu sisi yang merupakan bidang pada feature yang

dibentuk oleh F1F2F6F5.

left yaitu sisi yang merupakan bidang pada feature yang

dibentuk oleh F1F4F8F5.

right yaitu sisi yang merupakan bidang pada feature yang

dibentuk oleh F2F3F7F6.

Gambar 3.6 Sisi feature

5. Titik Snap

Orientasi pada tugas akhir ini mengacu kepada suatu titik yang disebut

sebagai titik snap. Snap merupakan cara penempatan suatu objek

dengan memanfaatkan titik yang sudah ada dengan prinsip koordinat

relatif atau lebih dikenal sistem koordinat lokal. Metode snap ini

mengambil ide seperti yang diterapkan pada software AutoCAD.

Page 7: Bab 3 Algoritma Feature Pengurangan · Dimensi Benda kerja ... Kontainer feature Kontainer feature merupakan suatu wadah untuk menampung feature-feature yang dimasukkan ke benda kerja

33

Letak titik snap pada tugas akhir ini selalu terletak pada pojok kiri

bawah bidang kerja feature seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.6.

Jumlah orientasi pada setiap bidang kerja feature hanya

diperkenankan untuk satu orientasi saja sehingga jumlah titik snap

yang digunakan hanya satu pada setiap bidang kerja. Gambar 3.7

menunjukkan titik snap pada setiap bidang kerja feature.

Gambar 3.7 Orientasi dan titik snap pada feature

Gambar 3.7 di atas memperlihatkan titik snap untuk setiap orientasi,

yaitu sebagai berikut:

Orientasi TOP memiliki titik snap di titik O5.

Orientasi FRONT memiliki titik snap di titik O1.

Orientasi LEFT memiliki titik snap di titik O1.

Orientasi BOTTOM memiliki titik snap di titik O1.

Orientasi BACK memiliki titik snap di titik O4.

Orientasi RIGHT memiliki titik snap di titik O2.

6. Jarak penampang feature dari titik snap (posisi)

Jarak penampang feature dari titik snap dinyatakan oleh variabel u

dan v. Dengan melihat titik snap selalu berada pada pojok kiri bawah

bidang kerja feature seperti pada gambar 3.6, jarak penampang

terhadap titik snap selalu dinyatakan dalam jarak horizontal dan jarak

Page 8: Bab 3 Algoritma Feature Pengurangan · Dimensi Benda kerja ... Kontainer feature Kontainer feature merupakan suatu wadah untuk menampung feature-feature yang dimasukkan ke benda kerja

34

vertikalnya. Jarak horizontal ditunjukan dalam variabel u sedangkan

jarak vertikal ditunjukkan dalam variabel v. Gambar 3.7

memperlihatkan arah variabel u dan v dengan titik snap selalu berada

pada pojok kiri bawah pada bidang kerja. Berikut ini adalah arah u

dan v pada setiap orientasi:

Pada orientasi TOP, u searah dengan sumbu-X sedangkan v

searah dengan sumbu-Y.

Pada orientasi FRONT, u searah dengan sumbu-X sedangkan v

searah dengan sumbu-Z.

Pada orientasi LEFT, u searah dengan sumbu-Z sedangkan v

searah dengan sumbu-Y.

Pada orientasi BOTTOM, u searah dengan sumbu-Y

sedangkan v searah dengan sumbu-X.

Pada orientasi BACK, u searah dengan sumbu-Z sedangkan v

searah dengan sumbu-X.

Pada orientasi RIGHT, u searah dengan sumbu-Y sedangkan v

searah dengan sumbu-Z.

Karena pada tugas akhir ini titik snap selalu berada pojok kiri bawah

pada bidang kerja feature, maka: u ≥ 0 dan v ≥ 0.

7. Dimensi feature

Seperti halnya benda kerja, feature memiliki atribut dimensi panjang,

lebar dan tinggi. Perlu diketahui bahwa panjang feature ditetapkan

selalu searah dengan arah u, lebar feature selalu searah dengan arah v,

dan tinggi feature selalu dalam arah tegak lurus terhadap bidang kerja

feature. Bila tinggi yang ditetapkan merupakan tinggi feature

penambahan maka tinggi feature ke arah luar bidang kerja feature

sedangkan bila tinggi yang ditetapkan merupakan tinggi feature

pengurangan maka tinggi feature ke arah dalam bidang kerja feature.

Gambar 3.8 memperlihatkan atribut dimensi feature pengurangan.

Pada feature pengurangan terdapat batasan dalam memasukkan nilai

panjang, lebar dan tinggi feature, yaitu:

a. Panjang feature:

Page 9: Bab 3 Algoritma Feature Pengurangan · Dimensi Benda kerja ... Kontainer feature Kontainer feature merupakan suatu wadah untuk menampung feature-feature yang dimasukkan ke benda kerja

35

panjang feature > 0

b. Lebar feature:

lebar feature > 0

c. Tinggi feature dinyatakan dalam tinggi ekstrusi (feature

penambahan) dan tinggi intrusi (feature pengurangan).

Tinggi ekstrusi dinyatakan dengan memasukkan nilai :

tinggi feature > 0

Kedalaman intrusi dinyatakan dengan memasukkan

nilai: tinggi feature < 0

Gambar 3.8 Atribut dimensi feature

3.3 Pemodelan Produk Berbasis Feature

Setelah mengetahui atribut-atribut yang akan digunakan pada pemodelan

benda kerja dan feature maka langkah selanjutnya adalah menentukan urutan atau

algoritma yang harus dilakukan oleh perancang dalam membuat suatu model

produk berbasis feature. Bentuk algoritma dapat disederhanakan dalam bentuk

diagram alir untuk memudahkan dalam memahami urutan dalam membuat

pemodelan produk berbasis feature ini seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.9.

Page 10: Bab 3 Algoritma Feature Pengurangan · Dimensi Benda kerja ... Kontainer feature Kontainer feature merupakan suatu wadah untuk menampung feature-feature yang dimasukkan ke benda kerja

36

Gambar 3.9 Diagram alir pemodelan produk berbasis feature

Algoritma pemodelan produk berbasis feature adalah sebagai berikut:

1. Masukkan dimensi benda kerja, yaitu panjang, lebar dan tinggi benda

kerja.

Data dimensi benda kerja dimasukkan dengan memberikan input secara

manual pada layar komputer.

2. Periksa input data dimensi benda kerja yang dimasukkan.

Pemeriksaan ini dilakukan secara otomatis pada aplikasi dengan

menerapkan syarat-syarat tertentu. Dalam hal ini syarat yang ditentukan

Page 11: Bab 3 Algoritma Feature Pengurangan · Dimensi Benda kerja ... Kontainer feature Kontainer feature merupakan suatu wadah untuk menampung feature-feature yang dimasukkan ke benda kerja

37

bertujuan agar input yang dimasukkan sesuai dengan kemampuan

program. Bila input yang dimasukkan sesuai maka data dimensi benda

kerja akan dieksekusi ke tahap selanjutnya sedangkan bila data yang

dimasukkan tidak sesuai maka data dimensi benda kerja harus dimasukkan

ulang.

Syarat yang diterapkan yaitu: panjang > 0, lebar > 0, dan tinggi > 0.

3. Mengubah data dimensi benda kerja menjadi data-data yang bisa

digunakan untuk menentukan titik-titik koordinat benda kerja.

Data dimensi yang sesuai selanjutnya akan diolah sehingga dapat

digunakan untuk menyusun titik-titik koordinat benda kerja. Seperti telah

dibahas sebelumnya bahwa pada tugas akhir ini ditetapkan titik pusat

koordinat kartesian untuk benda kerja dan feature berada pada tengah-

tengah balok benda kerja (lihat gambar 3.1 dan gambar 3.2). Hal ini

mengakibatkan data panjang, lebar, dan tinggi benda kerja tidak dapat

digunakan secara langsung untuk menentukan titik sudut benda kerja pada

sistem koordinat kartesian yang ditetapkan. Oleh karena itu, data dimensi

yang sudah dimasukkan perlu diolah terlebih dahulu sehingga dapat

menyatakan titik-titik koordinat. Subbab 3.3.1 menjelaskan secara detail

mengenai variabel-variabel yang digunakan untuk menyusun titik-titik

koordinat.

4. Mengkoleksi data-data yang akan digunakan dalam menyusun titik

koordinat benda kerja.

Setelah data dimensi diubah menjadi data-data yang bisa digunakan untuk

menyusun titik-titik koordinat maka langkah selanjutnya adalah

mengkoleksi data-data tersebut. Hal ini dikarenakan dalam menyusun

objek visual 3D berbentuk balok diperlukan enam bidang datar untuk

menyusunnya. Setiap bidang datar pada dasarnya memerlukan minimal

empat titik koordinat, tetapi jumlah titik yang digunakan akan bertambah

jika bidang datar ini merupakan bidang kerja feature. Data-data yang

dikoleksi tidak hanya data benda kerja melainkan juga data feature. Data

ini nantinya akan digunakan untuk membuat objek visual 3D body.

5. Menggambar objek visual 3D body.

Page 12: Bab 3 Algoritma Feature Pengurangan · Dimensi Benda kerja ... Kontainer feature Kontainer feature merupakan suatu wadah untuk menampung feature-feature yang dimasukkan ke benda kerja

38

Subbab 3.3.2 menunjukkan langkah-langkah menggambar objek visual

3D body.

6. Mencetak hasilnya ke layar komputer.

Hasil yang dicetak berupa objek visual 3D yang ditampilkan pada layar

komputer. Pada tahap ini sebenarnya proses pembuatan model benda kerja

tanpa feature yang ingin ditampilkan dalam pemodelan selesai. Namun

bila perancang ingin menambah jumlah feature ke benda kerja maka

diperlukan tahap selanjutnya.

7. Menambah jumlah feature ke benda kerja

Dalam pemodelan, jumlah feature yang digunakan sebaiknya dapat lebih

dari satu feature maka program perlu dibuat tombol yang berisi perintah-

perintah untuk menambah jumlah feature. Java dan C++ biasanya

menyediakan tombol-tombol yang dapat digunakan untuk melakukan

perintah-perintah tertentu pada aplikasi. Bila perancang tidak ingin

menambah jumlah feature ke benda kerja maka tombol yang menyatakan

perintah menambah feature tidak ditekan dan proses selesai.

Tahap 8 sampai 12 ditujukan untuk penambahan jumlah feature.

8. Memasukkan data atribut feature

Data feature yang dimasukkan yaitu sisi benda kerja yang akan dijadikan

tempat meletakkan feature (bidang kerja feature), jarak horizontal feature

dari titik snap (u), jarak vertikal feature dari titik snap (v), panjang, lebar

dan tinggi feature. Data-data ini dimasukkan secara manual oleh

perancang.

9. Dilakukan pemeriksaan input data atribut feature yang dimasukkan.

Sama seperti benda kerja data atribut feature perlu dilakukan pemeriksaan

supaya data-data tersebut dapat diolah. Syarat yang harus dipenuhi oleh

data-data feature yang dimasukkan yaitu:

d. Jarak horizontal feature terhadap titik snap:

u > 0

e. Jarak vertikal feature terhadap titik snap:

v > 0

f. Panjang feature :

Page 13: Bab 3 Algoritma Feature Pengurangan · Dimensi Benda kerja ... Kontainer feature Kontainer feature merupakan suatu wadah untuk menampung feature-feature yang dimasukkan ke benda kerja

39

panjang feature > 0

g. Lebar feature :

lebar feature > 0

h. Tinggi feature :

Tinggi ekstrusi dinyatakan dengan memasukkan nilai:

tinggi feature > 0

Kedalaman intrusi dinyatakan dengan memasukkan

nilai: tinggi feature < 0 dan

tinggi feature ≤ maksimum kedalaman intrusi.

i. u + panjang feature:

u + panjang feature ≤ maksimum u + panjang feature

j. v + lebar feature:

v + lebar feature ≤ maksimum v + lebar feature

Bila data atribut feature yang dimasukkan sesuai maka data atribut feature

akan diproses ke tahap selanjutnya, sedangkan bila data atribut feature

tidak sesuai maka perlu untuk memasukkan nilai atribut feature kembali.

10. Mengubah data atribut feature menjadi data-data yang bisa digunakan

untuk menentukan titik-titik koordinat feature.

Sama seperti halnya benda kerja, data atribut feature tidak dapat

digunakan secara langsung untuk menentukan titik-titik sudut feature.

Oleh karena itu diperlukan pengolahan terhadap data atribut feature

tersebut sehingga dapat digunakan untuk menentukan titik-titik koordinat

feature. Subbab 3.3.1 menjelaskan cara mengubah data atribut feature

tersebut.

11. Memeriksa interaksi yang terjadi antar feature

Data-data atribut yang telah diolah pada tahap 10 selain digunakan untuk

membuat objek visual 3D feature digunakan juga untuk memeriksa

interaksi antar feature. Interaksi yang diperiksa sebatas terjadi interaksi

atau tidak. Hal ini dikarenakan pada batasan masalah sudah ditekankan

bahwa tidak terjadi interaksi antar feature. Pemeriksaan dilakukan dengan

cara membandingkan data feature yang baru diolah pada tahap 10 dengan

data feature yang sudah dibuat sebelumnya pada benda kerja. Bila data

Page 14: Bab 3 Algoritma Feature Pengurangan · Dimensi Benda kerja ... Kontainer feature Kontainer feature merupakan suatu wadah untuk menampung feature-feature yang dimasukkan ke benda kerja

40

feature yang akan ditambahkan memenuhi syarat interaksi maka data

feature tidak akan diproses sehingga perlu dimasukkan data atribut feature

kembali. Namun bila tidak terjadi interaksi, data feature yang sudah

diolah pada tahap 10 tersebut akan disimpan di kontainer feature kemudian

digunakan untuk menggambar objek visual 3D feature. Subbab 3.4

menjelaskan mengenai syarat yang menyatakan suatu feature dinyatakan

berinteraksi dengan feature lainnya.

12. Menggambar objek visual 3D feature

Pada tahap ini objek visual 3D feature akan dibuat. Berbeda halnya

dengan benda kerja yang tersusun dari 6 bidang yang merupakan sisi-

sisinya, feature maksimum tersusun dari 5 bidang real. Jumlah maksimum

ini diambil dengan mengasumsikan bahwa feature poket tengah

menghasilkan bidang baru terbanyak pada benda kerja yaitu sebanyak 5

bidang baru (lihat gambar 2.8). Pola penggambaran objek visual 3D

feature secara jelas diulas pada subbab 3.3.3.

Proses penambahan jumlah feature tentunya akan mengubah bentuk objek

visual 3D benda kerja. Oleh karena itu tahap 4, 5, dan 6 perlu diulang untuk

menggambar objek visual 3D benda kerja yang baru. Penerapan siklus tertutup

untuk pembuatan feature bertujuan agar jumlah feature yang ditambahkan ke

benda kerja tidak dibatasi.

3.3.1 Variabel-Variabel Penyusun Titik Koordinat

Suatu titik pada sistem koordinat kartesian XYZ memiliki koordinat (x, y,

z). Koordinat titik tersebut tersusun dari tiga atribut yaitu x, y, dan z. Atribut

tersebut merupakan variabel yang besarnya menunjukkan posisi relatif terhadap

sumbu koordinat kartesian. Variabel x menunjukkan posisi titik pada sumbu-X

koordinat kartesian. Variabel y menunjukkan posisi titik pada sumbu-Y koordinat

kartesian. Variabel z menunjukkan posisi titik pada sumbu-Z koordinat kartesian.

Gambar 3.10 menunjukkan suatu titik yang memiliki koordinat x, y, z.

Page 15: Bab 3 Algoritma Feature Pengurangan · Dimensi Benda kerja ... Kontainer feature Kontainer feature merupakan suatu wadah untuk menampung feature-feature yang dimasukkan ke benda kerja

41

Gambar 3.10 Titik memiliki variabel x, y, dan z

Pada pemodelan produk berbasis feature, data yang dimasukkan ke dalam

pemodelan bukan merupakan data titik benda kerja dan feature. Data yang

dimasukkan oleh perancang pada pemodelan ini merupakan data atribut. Oleh

karena itu, data atribut yang dimasukkan perlu diolah terlebih dahulu menjadi

variabel x, y, dan z.

Variabel x, y, dan z pada pemodelan ini diperoleh dari dua sumber yaitu

atribut dimensi benda kerja dan atribut feature. Masing-masing variabel x, y, dan

z yang diolah dari kedua sumber tersebut masing-masing diberi tanda dengan

penamaan khusus. Penamaan ini bertujuan untuk memudahkan dalam mengenali

sumber data yang digunakan untuk variabel x, y, dan z tersebut.

3.3.1.1 Variabel x, y, dan z Benda Kerja

Salah satu sumber data untuk memperoleh nilai variabel x, y, dan z adalah

atribut dimensi benda kerja. Atribut dimensi ini meliputi panjang, lebar, dan tinggi

benda kerja. Dengan menetapkan titik (0,0,0) sistem koordinat kartesian XYZ

berada di tengah-tengah primitif balok benda kerja maka nilai variabel x, y dan z

adalah sebagai berikut:

1. Variabel x:

Page 16: Bab 3 Algoritma Feature Pengurangan · Dimensi Benda kerja ... Kontainer feature Kontainer feature merupakan suatu wadah untuk menampung feature-feature yang dimasukkan ke benda kerja

42

2. Variabel y:

3. Variabel z:

Nilai-nilai variabel ini ditunjukkan pada gambar 3.11 berikut ini.

Gambar 3.11 Variabel x, y dan z benda kerja

3.3.1.2 Variabel x, y, dan z Feature

Sama seperti benda kerja, data titik feature sangat diperlukan dalam

membuat model produk berbasis feature. Data titik ini diperoleh dari hasil

pengolahan atribut feature. Data atribut yang dimaksud adalah u, v, panjang

feature, lebar feature, panjang feature, dan bidang kerja feature yang merupakan

sisi benda kerja tempat meletakkan feature. Data ini kemudian akan diolah

menjadi variabel x, y, dan z yang apabila disusun dapat menunjukkan titik-titik

sudut feature pada sistem koordinat kartesian.

Variabel feature diberi nama Fx0, Fx1, Fy0, Fy1, Fz0, dan Fz1. Penamaan

variabel dengan huruf F sebagai huruf pertama digunakan untuk menandai bahwa

Page 17: Bab 3 Algoritma Feature Pengurangan · Dimensi Benda kerja ... Kontainer feature Kontainer feature merupakan suatu wadah untuk menampung feature-feature yang dimasukkan ke benda kerja

43

variabel ini merupakan variabel feature. Fx0 dan Fx1 merupakan variabel x feature.

Fy0 dan Fy1 merupakan variabel y feature. Fz0 dan Fz1 merupakan variabel z

feature. Gambar 3.12 menunjukkan letak dan nilai variabel x, y, dan z dari

sebuah benda kerja dengan satu feature poket tengah yang dibuat pada sisi TOP.

Gambar 3.12 Variabel x, y, dan z feature pada bidang kerja feature TOP

Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa nilai variabel x, y, dan z feature

pada sebuah feature dengan bidang kerjanya di sisi TOP adalah sebagai berikut:

Fx0 = x0 + u

Fx1 = Fx0 + panjang feature

Fy0 = y0 + v

Fy0 = Fy0 + lebar feature

Fz0 = z1

Fz1 = Fz0 + tinggi feature

Feature memiliki posisi relatif terhadap benda kerja. Hal ini menyebabkan

persamaan variabel x, y, dan z untuk setiap bidang kerja feature berbeda-beda.

Nilai variabel x, y dan z feature untuk setiap orientasi feature dinyatakan dalam

tabel 3.1 berikut ini:

Page 18: Bab 3 Algoritma Feature Pengurangan · Dimensi Benda kerja ... Kontainer feature Kontainer feature merupakan suatu wadah untuk menampung feature-feature yang dimasukkan ke benda kerja

44

Tabel 3.1 Nilai Variabel x, y, dan z Feature Berdasarkan Orientasi Feature

Variabel Orientasi Feature

TOP BOTTOM FRONT BACK LEFT RIGHT

Fx0 x0 + u x0 + v x0 + u x0 + v x0 x1

Fx1

Fx0 +

panjang

feature

Fx0 + lebar

feature

Fx0 +

panjang

feature

Fx0 + lebar

feature

Fx0 - tinggi

feature

Fx0 +

tinggi

feature

Fy0 y0 + v y0 + u y0 y1 y0 + v y0 + u

Fy1 Fy0 + lebar

feature

Fy0 +

panjang

feature

Fy0 - tinggi

feature

Fy0 +

tinggi

feature

Fy0 + lebar

feature

Fy0 +

panjang

feature

Fz0 z1 z0 z0 + v z0 + u z0 + u z0 + v

Fz1

Fz0 +

tinggi

feature

Fz0 - tinggi

feature

Fz0 + lebar

feature

Fz0 +

panjang

feature

Fz0 +

panjang

feature

Fz0 + lebar

feature

Catatan :

Nilai tinggi feature (+) menyatakan tinggi ekstrusi

Nilai tinggi feature (-) menyatakan kedalaman intrusi

Apabila jumlah feature yang digunakan lebih dari satu maka digunakan

superskrip untuk membedakannya. Misalnya Fx01, Fx1

1, Fy0

1, Fy1

1, Fz0

1, dan Fz1

1

merupakan variabel feature pertama, Fx02, Fx1

2, Fy0

2, Fy1

2, Fz0

2, dan Fz1

2

merupakan variabel feature kedua, Fx03, Fx1

3, Fy0

3, Fy1

3, Fz0

3, dan Fz1

3

merupakan variabel feature ketiga, dan seterusnya.

3.3.2 Pembuatan Objek Visual 3D Body

Pembuatan objek visual 3D Body memerlukan nilai-nilai variabel x, y dan

z dari benda kerja dan feature. Nilai variabel feature digunakan untuk

menggambar sisi benda kerja yang menjadi tempat peletakan penampang feature.

Pembuatan objek visual 3D Body dilakukan dengan menggambar setiap sisi benda

kerja berdasarkan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pengkoleksian nilai variabel x, y,dan z dari benda kerja dan feature ke

dalam kontainer.

2. Pengurutan data kontainer mulai dari nilai terkecil sampai nilai

terbesar.

3. Pembuatan grid dan pemberian identitas untuk setiap grid

4. Pemeriksaan titik tengah dan penggambaran bidang grid

Page 19: Bab 3 Algoritma Feature Pengurangan · Dimensi Benda kerja ... Kontainer feature Kontainer feature merupakan suatu wadah untuk menampung feature-feature yang dimasukkan ke benda kerja

45

3.3.2.1 Pengkoleksian Nilai Variabel x, y, dan z dari Benda Kerja dan

Feature ke Kontainer

Kontainer adalah kumpulan variabel x, y dan z yang berada pada bidang

yang sama. Kontainer yang digunakan ada tiga jenis, yaitu:

1. GRID HORIZONTAL yang merupakan kontainer nilai-nilai variabel x,

y dan z yang digunakan untuk menyatakan nilai horizontal bidang.

2. GRID VERTIKAL yang merupakan kontainer nilai-nilai variabel x, y

dan z yang digunakan untuk menyatakan nilai vertikal bidang.

3. BATAS FEATURE merupakan kontainer nilai-nilai variabel x, y dan z

yang digunakan untuk menyatakan batas-batas feature.

Kontainer-kontainer ini ada di setiap sisi benda kerja. Berikut ini akan

diberikan suatu contoh kasus pengkoleksian bidang TOP dengan feature poket

tengah untuk memudahkan memahami proses pembuatan objek visual 3D Body

ini. Dari gambar 3.12 dapat terlihat bahwa untuk membangun bidang TOP

diperlukan variabel z yang nilainya sama dengan z1 sedangkan nilai x dan y dapat

bervariasi. Hal ini dikarenakan bidang TOP merupakan bidang yang terletak pada

sumbu X dan Y koordinat kartesian dengan nilai sumbu Z = z1. Gambar 3.13

menunjukkan bidang TOP dari benda kerja tersebut.

Gambar 3.13 Sisi TOP benda kerja dengan penampang feature poket tengah

Berdasarkan gambar di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Karena bidang TOP terletak pada sumbu Z = z1 maka penampang

feature akan sebidang dengan sisi TOP bila Fz1 = z1 atau Fz0 = z1.

2. GRID HORIZONTAL akan diisi oleh variabel x benda kerja dan

feature, yaitu: x0, x1, Fx0, dan Fx1.

3. GRID VERTIKAL akan diisi oleh variabel y benda kerja dan feature,

yaitu: y0, y1, Fy0, dan Fy1.

Page 20: Bab 3 Algoritma Feature Pengurangan · Dimensi Benda kerja ... Kontainer feature Kontainer feature merupakan suatu wadah untuk menampung feature-feature yang dimasukkan ke benda kerja

46

4. BATAS FEATURE akan diisi oleh variabel x dan y feature, yaitu: Fx0,

Fx1, Fy0, dan Fy1

Daftar variabel yang dikoleksi oleh masing-masing kontainer untuk setiap

sisi benda kerja ditunjukkan pada tabel 3.2. Pada tabel tersebut terdapat syarat

untuk mengkoleksi variabel feature. Syarat ini merupakan persamaan yang

menunjukkan bahwa sisi benda kerja sebidang dengan sisi feature. Bila syarat ini

dipenuhi maka variabel feature harus dikoleksi oleh kontainer. Setiap sisi benda

kerja memiliki syarat yang berbeda.

Tabel 3.2 Koleksi Data Variabel x, y, dan z

Sisi Benda

Kerja

Kontainer Syarat

Pengkoleksian

Variabel

Feature ke-n

GRID

HORIZONTAL

(GH)

GRID

VERTIKAL

(GV)

BATAS

FEATURE

(BF)

TOP

(z = z1)

x0, x1, Fx01, Fx1

1,

Fx02, Fx1

2, ......... ,

Fx0n, Fx1

n

y0, y1, Fy01, Fy1

1,

Fy02, Fy1

2, .........

, Fy0n, Fy1

n

Fx01, Fx1

1, Fy0

1, Fy1

1

, Fx02, Fx1

2, Fy0

2,

Fy12, ................ ,

Fx0n , Fx1

n , Fy0

n ,

Fy1n

Fz11 , 2 , ..., n

= z1

atau

Fz01 , 2 , ..., n

= z1

BOTTOM

(z = z0)

x0, x1, Fx01, Fx1

1,

Fx02, Fx1

2, ......... ,

Fx0n, Fx1

n

y0, y1, Fy01, Fy1

1,

Fy02, Fy1

2, .........

, Fy0n, Fy1

n

Fx01, Fx1

1, Fy0

1, Fy1

1

, Fx02, Fx1

2, Fy0

2,

Fy12, ................ ,

Fx0n , Fx1

n , Fy0

n ,

Fy1n

Fz01 , 2 , ..., n

= z0

atau

Fz11 , 2 , ..., n

= z0

FRONT

(y = y0)

x0, x1, Fx01, Fx1

1,

Fx02, Fx1

2, ......... ,

Fx0n, Fx1

n

z0, z1, Fz01, Fz1

1,

Fz02, Fz1

2, ......... ,

Fz0n, Fz1

n

Fx01, Fx1

1, Fz0

1, Fz1

1,

Fx02, Fx1

2, Fz0

2,

Fz12, ................ ,

Fx0n, Fx1

n, Fz0

n, Fz1

n

Fy01 , 2 , ..., n

= y0

atau

Fy11 , 2 , ..., n

= y0

BACK

(y = y1)

x0, x1, Fx01, Fx1

1,

Fx02, Fx1

2, ......... ,

Fx0n, Fx1

n

z0, z1, Fz01, Fz1

1,

Fz02, Fz1

2, ......... ,

Fz0n, Fz1

n

Fx01, Fx1

1, Fz0

1, Fz1

1,

Fx02, Fx1

2, Fz0

2,

Fz12, ................ ,

Fx0n, Fx1

n, Fz0

n, Fz1

n

Fy11 , 2 , ..., n

= y1

atau

Fy01 , 2 , ..., n

= y1

Page 21: Bab 3 Algoritma Feature Pengurangan · Dimensi Benda kerja ... Kontainer feature Kontainer feature merupakan suatu wadah untuk menampung feature-feature yang dimasukkan ke benda kerja

47

Tabel 3.2 (Lanjutan)

Sisi Benda

Kerja

Kontainer Syarat

Pengkoleksian

Variabel

Feature ke-n

GRID

HORIZONTAL

(GH)

GRID

VERTIKAL

(GV)

BATAS

FEATURE

(BF)

LEFT

(x = x0)

y0, y1, Fy01, Fy1

1,

Fy02, Fy1

2, ......... ,

Fy0n, Fy1

n

z0, z1, Fz01, Fz1

1,

Fz02, Fz1

2, ......... ,

Fz0n, Fz1

n

Fy01, Fy1

1, Fz0

1, Fz1

1,

Fy02, Fy1

2, Fz0

2,

Fz12, ................ ,

Fy0n, Fy1

n, Fz0

n, Fz1

n

Fx01 , 2 , ..., n

= x0

atau

Fx11 , 2 , ..., n

= x0

RIGHT

(x = x1)

y0, y1, Fy01, Fy1

1,

Fy02, Fy1

2, ......... ,

Fy0n, Fy1

n

z0, z1, Fz01, Fz1

1,

Fz02, Fz1

2, ......... ,

Fz0n, Fz1

n

Fy01, Fy1

1, Fz0

1, Fz1

1,

Fy02, Fy1

2, Fz0

2,

Fz12, ................ ,

Fy0n, Fy1

n, Fz0

n, Fz1

n

Fx11 , 2 , ..., n

= x1

atau

Fx01 , 2 , ..., n

= x1

Catatan: 1 , 2 , ..., n menunjukkan data variabel dari feature ke-1 , feature ke-2, dan

seterusnya sampai feature ke-n.

Pada pemodelan produk, jumlah feature yang digunakan kemungkinan bisa

lebih dari satu. Misalnya pada contoh kasus sebelumnya akan ditambahkan

kembali sebuah feature dengan orientasi di posisi TOP sehingga total jumlah

feature yang digunakan ada dua. Syarat untuk mengkoleksi data feature pertama

ke kontainer yaitu Fz01 = z1 atau Fz1

1 = z1. Sedangkan syarat untuk mengkoleksi

data feature 2 ke kontainer yaitu Fz02 = z1 atau Fz1

2 = z1. Bila syarat tersebut

dipenuhi maka GRID HORIZONTAL akan berisi x0, x1, Fx01, Fx1

1, Fx0

2, dan

Fx12. GRID VERTIKAL akan berisi y0, y1, Fy0

1, Fy1

1, Fy0

2, dan Fy1

2. BATAS

FEATURE akan berisi Fx01, Fx1

1, Fy0

1, Fy1

1 , Fx0

2, Fx1

2, Fy0

2, dan Fy1

2.

3.3.2.2 Pengurutan Data Kontainer Mulai dari Nilai Terkecil Sampai Nilai

Terbesar

Setelah data masuk ke kontainer, langkah selanjutnya yaitu mengurutkan

data yang ada dalam kontainer dari nilai terkecil ke nilai terbesar. Apabila

ditemukan nilai yang sama maka hanya akan diambil satu nilai saja. Pengurutan

data variabel ini sangat berguna untuk membuat bidang grid terutama pada

bidang-bidang benda kerja yang memiliki feature pada sisi bidang benda kerja

Page 22: Bab 3 Algoritma Feature Pengurangan · Dimensi Benda kerja ... Kontainer feature Kontainer feature merupakan suatu wadah untuk menampung feature-feature yang dimasukkan ke benda kerja

48

tersebut. Kontainer yang datanya diurutkan yaitu GRID HORIZONTAL dan

GRID VERTIKAL. Kontainer BATAS FEATURE tidak perlu diurutkan karena

hanya merupakan referensi posisi feature dan tidak terlibat secara langsung pada

pembuatan grid. Berdasarkan contoh kasus TOP di atas maka pengurutan data

pada kontainer dapat dinyatakan sebagai berikut:

Data kontainer sebelum pengurutan nilai

GRID HORIZONTAL : x0, x1, Fx0, Fx1.

GRID VERTIKAL : y0, y1, Fy0, Fy1.

Data kontainer setelah pengurutan nilai

GRID HORIZONTAL : x0, Fx0, Fx1, x1.

GRID VERTIKAL : y0, Fy0, Fy1, y1.

3.3.2.3 Pembuatan Grid dan Pemberian Identitas Setiap Grid

Setiap variabel yang menyusun titik-titik koordinat yang sudah diurutkan

nilainya pada kontainer digunakan untuk membuat bidang-bidang grid 2 dimensi

yang merupakan bagian dari bidang benda kerja. Gambar 3.14 menunjukkan

pembuatan grid tersebut dari kontainer untuk contoh kasus di atas.

Dari gambar 3.14 dapat dilihat bahwa kombinasi data GRID

HORIZONTAL (GH) dan GRID VERTIKAL (GV) pada contoh kasus ini akan

menghasilkan 9 bidang grid. Untuk memudahkan membedakan grid-grid tersebut

maka setiap grid diberi identitas berupa nomor yang dimulai dari angka 1.

Penomoran grid dimulai dari grid kiri bawah ke pojok kanan atas seperti yang

ditunjukkan gambar 3.15.

Page 23: Bab 3 Algoritma Feature Pengurangan · Dimensi Benda kerja ... Kontainer feature Kontainer feature merupakan suatu wadah untuk menampung feature-feature yang dimasukkan ke benda kerja

49

Gambar 3.14 pembuatan grid bidang TOP

Gambar 3.15 Pemberian ID setiap grid

Dengan memberikan ID ini maka bidang grid dapat dibedakan dengan

mudah, misalnya bidang grid 1 pada contoh kasus di atas tersusun dari titik

koordinat (x0, y0, z1), titik koordinat (Fx0, y0, z1), titik koordinat (Fx0, Fy0, z1), dan

titik koordinat (x0, Fy0, z1).

3.3.2.4 Pemeriksaan Titik Tengah dan Penggambaran Bidang Grid

Sisi benda kerja merupakan gabungan dari bidang-bidang grid. Seperti

dapat dilihat pada contoh kasus di atas, untuk membuat sisi TOP benda kerja

Page 24: Bab 3 Algoritma Feature Pengurangan · Dimensi Benda kerja ... Kontainer feature Kontainer feature merupakan suatu wadah untuk menampung feature-feature yang dimasukkan ke benda kerja

50

dengan sebuah penampang feature yang letaknya sebidang, diperlukan 9 bidang

grid. Pada feature pengurangan, bidang grid yang merupakan penampang feature

tidak akan digambar. Bidang ini bersifat imaginer sehingga tidak perlu digambar.

Untuk mendeteksi bidang grid yang bersifat imaginer maka setiap titik tengah

bidang grid harus diperiksa letaknya berada dalam batas feature atau tidak.

Gambar 3.16 memperlihatkan batas feature untuk contoh kasus di atas. Variabel-

variabel yang menjadi batas feature diambil dari data yang tersimpan pada

kontainer BATAS FEATURE (BF). Apabila titik tengah ini berada dalam batas

feature maka ID bidang grid tersebut akan ditandai di suatu kontainer khusus

yaitu TANDA FEATURE (TF).

Gambar 3.16 Penandaan batas feature

Gambar 3.17 Pemeriksaan titik tengah

Penyimpanan identitas di kontainer TF bertujuan untuk menandai bahwa

bidang grid tersebut merupakan bidang feature. Gambar 3.17 memperlihatkan

proses pemeriksaan titik tengah bidang grid.

Page 25: Bab 3 Algoritma Feature Pengurangan · Dimensi Benda kerja ... Kontainer feature Kontainer feature merupakan suatu wadah untuk menampung feature-feature yang dimasukkan ke benda kerja

51

Proses pemeriksaan titik tengah pada setiap grid dilakukan dengan

menerapkan dua syarat yaitu pemeriksaan posisi tengah horizontal dan

pemeriksaan posisi tengah vertikal. Apabila kedua syarat tersebut dipenuhi maka

bidang grid itu berada dalam batas feature dan merupakan bidang yang bersifat

imaginer. Proses pemeriksaan titik tengah pada contoh kasus di atas adalah

sebagai berikut:

Pemeriksaan bidang grid 1:

Apakah Fx0 < (x0 + Fx0)/2 < Fx1? Tidak.

Apakah Fy0 < (y0 + Fy0)/2 < Fy1? Tidak.

Pemeriksaan bidang grid 2:

Apakah Fx0 < (Fx0 + Fx1)/2 < Fx1? Ya.

Apakah Fy0 < (y0 + Fy0)/2 < Fy1? Tidak

Pemeriksaan bidang grid 3:

Apakah Fx0 < (Fx1 + x1)/2 < Fx1? Tidak.

Apakah Fy0 < (y0 + Fy0)/2 < Fy1? Tidak

Pemeriksaan bidang grid 4:

Apakah Fx0 < (x0 + Fx0)/2 < Fx1? Tidak.

Apakah Fy0 < (Fy0 + Fy1)/2 < Fy1? Ya.

Pemeriksaan bidang grid 5:

Apakah Fx0 < (Fx0 + Fx1)/2 < Fx1? Ya.

Apakah Fy0 < (Fy0 + Fy1)/2 < Fy1? Ya

Pemeriksaan bidang grid 6:

Apakah Fx0 < (Fx1 + x1)/2 < Fx1? Tidak.

Apakah Fy0 < (Fy0 + Fy1)/2 < Fy1? Ya

Pemeriksaan bidang grid 7:

Apakah Fx0 < (x0 + Fx0)/2 < Fx1? Tidak.

Apakah Fy0 < (Fy1 + Y1)/2 < Fy1? Tidak

Pemeriksaan bidang grid 8:

Apakah Fx0 < (Fx0 + Fx1)/2 < Fx1? Ya.

Apakah Fy0 < (Fy1 + y1)/2 < Fy1 ? Tidak

Pemeriksaan bidang grid 9:

Apakah Fx0 < (Fx1 + x1)/2 < Fx1? Tidak.

Page 26: Bab 3 Algoritma Feature Pengurangan · Dimensi Benda kerja ... Kontainer feature Kontainer feature merupakan suatu wadah untuk menampung feature-feature yang dimasukkan ke benda kerja

52

Apakah Fy0 < (Fy1 + y1)/2 < Fy1? Tidak

Dari proses pemeriksaan diketahui bahwa bidang grid 5 memenuhi kedua

syarat tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa bidang grid 5 merupakan bidang

imaginer sehingga tidak digambar. Bidang grid 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8 dan 9 merupakan

bidang real. Gambar 3.18 memperlihatkan proses menggambar bidang grid 1, 2,

3, 4, 6, 7, 8 dan 9 sehingga dapat menjadi sisi TOP benda kerja.

Gambar 3.18 Penggambaran sisi benda kerja

Perlu diingat bahwa objek visual 3D Body tersusun dari enam sisi yaitu

TOP, BOTTOM, FRONT, BACK, LEFT, dan RIGHT. Proses untuk membuat sisi

yang lainnya sama seperti contoh di atas. Hal ini akan membuat bentuk objek

visual 3D Body untuk contoh kasus ini menyerupai bentuk kotak tissue seperti

yang ditunjukkan pada gambar 3.19.

Gambar 3.19 Contoh bentuk visual 3D Body

Page 27: Bab 3 Algoritma Feature Pengurangan · Dimensi Benda kerja ... Kontainer feature Kontainer feature merupakan suatu wadah untuk menampung feature-feature yang dimasukkan ke benda kerja

53

3.3.3 Pembuatan Objek Visual 3D Feature

Sebelum menggambar objek visual 3D feature ada baiknya untuk

memperhatikan terlebih dahulu konsep sisi imaginer dan sisi real. Sisi imaginer

adalah sisi feature yang dibuang dalam proses pemesinan. Sisi real merupakan

sisi bidang baru benda kerja yang terbentuk setelah proses pemesinan dilakukan.

Sebagai contoh perhatikan gambar 3.20. Sisi feature yang dibentuk oleh titik

F1F2F3F4 merupakan sisi imaginer sementara sisi feature yang dibentuk oleh titik

F1F2F6F5, F1F4F8F5, F2F3F7F6, F3F4F8F7, dan F5F6F7F8 merupakan sisi real.

Jumlah sisi imaginer dan sisi real untuk feature dengan penampang rectangular

adalah 6. Konsep sisi imaginer dan sisi real ini secara jelas diulas oleh Elvy[9].

Gambar 3.20 Feature poket tengah

Objek visual 3D feature ialah objek yang ditampilkan dalam tampilan 3D

sebagai representasi dari sisi real feature. Seperti yang telah dijelaskan pada bab

2 bahwa pola operasi pembentukan feature pengurangan primitif balok terdiri

dari 7 macam, yaitu: step, slot, poket sudut, poket tepi, poket tengah, hole, dan

muka. Hal ini menyebabkan bentuk objek visual 3D feature berbeda-beda

tergantung pada jumlah sisi real dari feature tersebut. Tabel 3.3 memperlihatkan

jumlah sisi real dan jumlah sisi imaginer untuk setiap feature bentuk. Dari tabel

ini terlihat bahwa jumlah maksimum sisi real untuk feature adalah 5 yaitu pada

poket tengah. Dari tabel ini pula diketahui bahwa jumlah minimum sisi imaginer

feature adalah 1.

Page 28: Bab 3 Algoritma Feature Pengurangan · Dimensi Benda kerja ... Kontainer feature Kontainer feature merupakan suatu wadah untuk menampung feature-feature yang dimasukkan ke benda kerja

54

Tabel 3.3 Penentuan Jumlah Sisi Real dan Sisi Imaginer Feature

Feature Bentuk Jumlah Sisi Real Jumlah Sisi Imaginer

Feature step 2 4

Feature slot 3 3

Feature poket sudut 3 3

Feature poket tepi 4 2

Feature poket tengah 5 1

Feature hole 4 2

Feature muka 1 5

Dalam menggambar objek visual 3D feature perlu ditentukan terlebih

dahulu sisi-sisi feature tersebut merupakan sisi real atau sisi imaginer. Seperti

diketahui bahwa terdapat satu sisi feature yang selalu sebidang dengan sisi benda

kerja yaitu sisi work. Sisi ini merupakan sisi imaginer sedangkan sisi feature

lainnya seperti face, upper, lower, left, dan right masih perlu ditentukan terlebih

dahulu. Oleh karena itu, perlu diterapkan syarat untuk kelima sisi tersebut.

Apabila syarat itu dipenuhi maka sisi tersebut merupakan sisi real. Tabel 3.4

menunjukkan syarat sisi-sisi feature dengan orientasi TOP dikatakan sebagai sisi

real dan pasangan titik-titik koordinat untuk membuat sisi-sisi tersebut. Syarat

penentuan sisi real dan pasangan koordinat feature untuk orientasi lainnya secara

lengkap dapat dilihat pada bagian lampiran A.

Jadi pada contoh kasus feature poket tengah dengan orientasi TOP, ada 5

sisi feature yang memenuhi syarat sisi real. Sisi-sisi feature tersebut, yaitu: face,

upper, lower, left, dan right. Hal ini menyebabkan bentuk objek visual 3D feature

dibentuk dari 5 sisi seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.21 di bawah ini.

Gambar 3.21 Bentuk objek visual 3D feature poket tengah

Page 29: Bab 3 Algoritma Feature Pengurangan · Dimensi Benda kerja ... Kontainer feature Kontainer feature merupakan suatu wadah untuk menampung feature-feature yang dimasukkan ke benda kerja

55

Tabel 3.4 Syarat Sisi Real dan Pasangan Koordinat Feature pada Orientasi TOP

Sisi feature Syarat sisi real Titik–titik koordinat

face Fz1 ≠ z0 F5( Fx0, Fy

0, Fz

1)

F6( Fx1, Fy

0, Fz

1)

F7( Fx1, Fy

1, Fz

1)

F8( Fx0, Fy

1, Fz

1)

upper Fy1 ≠ y1 F3( Fx1, Fy

1, Fz

0)

F4( Fx0, Fy

1, Fz

0)

F8( Fx0, Fy

1, Fz

1)

F7( Fx1, Fy

1, Fz

1)

lower Fy0 ≠ y0 F1( Fx0, Fy

0, Fz

0)

F2( Fx1, Fy

0, Fz

0)

F6( Fx1, Fy

0, Fz

1)

F5( Fx0, Fy

0, Fz

1)

left Fx0 ≠ x0 F1( Fx0, Fy

0, Fz

0)

F4( Fx0, Fy

1, Fz

0)

F8( Fx0, Fy

1, Fz

1)

F5( Fx0, Fy

0, Fz

1)

right Fx1 ≠ x1 F2( Fx1, Fy

0, Fz

0)

F3( Fx1, Fy

1, Fz

0)

F7( Fx1, Fy

1, Fz

1)

F6( Fx1, Fy

0, Fz

1)

Objek visual 3D feature kemudian digabungkan dengan objek visual 3D

body sehingga akan menjadi objek visual 3D untuk model produk berbasis

feature. Gambar 3.22 memperlihatkan visualisasi 3D model produk berbasis

feature untuk contoh kasus feature poket tengah dengan orientasi TOP.

Gambar 3.22 Visualisasi 3D model produk berbasis feature

3.4 Hubungan Interaksi Antara Feature

Pada tugas akhir ini, hubungan interaksi antara satu feature dengan feature

lainnya belum dimungkinkan karena algoritma yang dikembangkan hanya sebatas

pada interaksi feature dengan benda kerja saja. Hubungan interaksi antar feature

Page 30: Bab 3 Algoritma Feature Pengurangan · Dimensi Benda kerja ... Kontainer feature Kontainer feature merupakan suatu wadah untuk menampung feature-feature yang dimasukkan ke benda kerja

56

baik berupa hubungan antar feature yang saling berpotongan bahkan hubungan

feature yang saling bersinggungan pun sangat tidak dimungkinkan. Oleh karena

itu, ketika perancang memasukkan data atribut feature akan diperiksa hubungan

interaksinya. Apabila ternyata data yang yang dimasukkan perancang

menyebabkan terjadinya interaksi antar feature maka data tersebut tidak akan di

eksekusi.

Persamaan yang membatasi perancang untuk melakukan interaksi antar

feature adalah sebagai berikut:

1. Fx0k ≤ Fx0

b ≤ Fx1

k

2. Fx0k ≤ Fx1

b ≤ Fx1

1

3. Fx0k ≥ Fx0

b dan Fx1

k ≤ Fx1

b

4. Fx0k ≤ Fx0

b dan Fx1

k ≥ Fx1

b

5. Fy0k ≤ Fy0

b ≤ Fy1

k

6. Fy0k ≤ Fy1

b ≤ Fy1

k

7. Fy0k

≥ Fy0b dan Fy1

k ≤ Fy1

b

8. Fy0k ≤ Fy0

b dan Fy1

k ≥ Fy1

b

9. Fz0k ≤ Fz0

b ≤ Fz1

k

10. Fz0k ≤ Fz1

b ≤ Fz1

k

11. Fz0k ≥ Fz0

bdan Fz1

k ≤ Fz1

b

12. Fz0k ≤ Fz0

b dan Fz1

k ≥ Fz1

b

Persamaan di atas pada dasarnya membandingkan nilai variabel dari

feature yang datanya telah tersimpan di kontainer feature yang diberi tanda k

dengan nilai variabel dari feature baru yang akan ditambahkan ke benda kerja

yang diberi tanda b. Data feature baru ini akan dibandingkan dengan semua data

feature yang tersimpan di kontainer. Misalnya pada kontainer feature tersimpan

data-data dari 10 feature yang telah dibuat pada pemodelan maka data feature

baru akan dibandingkan dengan 10 feature tersebut. Apabila feature akan

ditambahkan ke benda kerja oleh perancang ternyata memenuhi salah satu dari 12

persamaan di atas maka data-data feature tersebut tidak akan dieksekusi.