Frozen shoulder

51
Oleh : Maria Putri Utami oderator : r. R.B. Wirawan, SpS(K)

Transcript of Frozen shoulder

Oleh : Maria Putri Utami

Moderator : dr. R.B. Wirawan, SpS(K)

ADHESIVE CAPSULITISSuatu kondisi dimana terjadi nyeri bahu sampai lengan serta penyempitan luas gerak sendi baik secara aktif mapun pasif

EPIDEMIOLOGI

ANATOMI

ANATOMI Perbandingan antara

permukaan mangkok sendinya dengan kepala sendinya tidak sebanding

Kapsul sendinya relatif lemah

Otot-otot pembungkus sendinya relatif lemah, seperti otot supraspinatus,infrapinatus, teres minor dan subscapularis.

Gerakannya paling luas Stabilitas sendinya relatif

kurang stabil

PERGERAKAN SENDI BAHU

PATOFISIOLOGILengan immobil

stasis vena

kongesti 2nd

vasospasme

anoksia

timbunan protein, edema, eksudasiReaksi Fibrous

adhesi

DIAGNOSIS ANAMNESIS :Gejala/Keluhan:

Nyeri pada sendi serta gerakan sendi bahu terbatas ke segala arah

Nyeri terutama di daerah deltoid, tapi tidak dapat menunjukkan letaknya dengan tepat.

Nyeri dapat menjalar ke skapula atau ke bawah bagian lateral dari lengan atas dan kadang-kadang ke lengan bawah

Nyeri bertambah saat malam hari dengan kesulitan tidur pada sisi bahu yang terkena

Nyeri dirasakan sepanjang hari, pada akhir LGS pergerakan lengan terutama gerakan abduksi dan elevasi

PERJALANAN PROGRESIVITAS PENYAKIT (Kisner,1996) Stadium I:

Rasa nyeri umumnya terdapat sekitar sendi glenohumeral

Bertambah nyeri bila digerakkan tetapi belum ada keterbatasan LGS bahu

Pemeriksaan gerak secara pasif rasa nyeri pada akhir gerakan

Stadium II:Rasa nyeri bertambah, timbul pada malam hari sehingga mengganggu tidurHampir setiap gerakan sendi bahu menimbulkan rasa nyeri Gerakan tiba-tiba menimbulkan rasa nyeri hebatNyeri terjadi pada daerah insersi otot deltoid dan menjalar ke lengan dan sikuKarena rasa nyeri dan keterbatasan LGS bahu gangguan saat menyisir rambut

PERJALANAN PROGRESIVITAS PENYAKIT (Kisner,1996) Stadium III

Nyeri timbul secara spontan saat istirahat & bila melakukan gerakan tiba-tiba

Keterbatasan LGS (+) nyata karena adhesi & kontraktur dari penebalan mangkok sendi

Otot-otot sekitar sendi seperti supraspinatus dan infraspinatus akan menjadi atrofiStadium IV

Mulai terjadi penyembuhan secara bertahap dari keterbatasan LGS Pemulihan gerakan sendi bahu mulai lebih kurang pada bulan IV&V dari onset keluhan dan berakhir sekitar 6 -12 bulan20% penderita masih terdapat keterbatasan LGS meskipun sedikit sekaliGambaran radiologi umumnya tidak menunjukkan adanya kelainan

DIAGNOSIS PEMERIKSAAN FISIK :1.Pemeriksaan LGS/ROM

AKTIF PASIF

DIAGNOSIS2. Tes provokasi

Appley Scratch Test

A.AtasB.Bawah

Moseley test/Drop Arm test

PEMERIKSAAN PENUNJANG1. Radiologi polos: radiografi pada frozen shoulder biasanya

normal2. Arthrography: Kapsul sendi glenohumeral normal berisi >13 ml

pada kelainan bahu volume berkurang hingga 5-8ml3. Bonescan: secara umum bonescan sensitif untuk

muskuloskeletal tapi tidak spesifik, termasuk dalam kasus frozen shoulder

4. Arthroscopy: prosedur operasi dengan minimal invasif, yang digunakan untuk pemeriksaan dan kadang-kadang untuk terapi terhadap kerusakan interior sendi dengan menggunakan arthroscope

5. Laboratorium: LED, GDS6. Px lain : CT scan, CT arthrography, USG dan M R I sensitif tp

jarang

DIAGNOSIS BANDING1. Tendinitis degeneratif

2. Tendinitis kalsifikan3. Bursitis subakromialis4. Ruptur rotator cuff5. Tendinitis bisipitalis6. Sindroma torasik outlet7. Penekanan saraf cervikal8. Nyeri rujukan

PENATALAKSANAAN Tujuan terapi:

Mengurangi nyeri, kekakuan dan spasme otot

Mencegah disuse atrophy

Meningkatkan lingkup gerak sendi bahu

Prinsip terapi :Edukasi dan medikamentosaRehabilitasi medik: fisioterapi, okupasi terapi, Pembedahan

PENATALAKSANAANMedikamentosaanalgetik (NSAID, opioid) dan muscle relaxantsuntikan anestesi lokal dengan kortikosteroidPembedahan :

Arthroscopic Surgery

Fisioterapi Terapi dingin : kompres dingin,

masase es Terapi pemanasan :

SWDMWDUS : meningkatkan aliran darah, metabolisme jaringan, mengurangi spasme otot, perlengketan jaringan

Elektrostimulasi (TENS) : nyeri akut & kronis

Latihan : pasif aktif dg menggunakan alat

PULLEY’S EXERCISES

SHOULDER PENDULUM

PROGNOSIS Secara umum, sembuh sendiri dlm 1-2 th Sekitar 10% dari pasien mengalami masalah jangka panjang Sekitar 60% individu kehilangan kemampuan gerakan bahu secara permanen Individu dengan diabetes cenderung sangat terlambat untuk

penyembuhan mutlak

DECISION MAKING

DECISION MAKING..

LAPORAN KASUS

Identitas Penderita• Nama : Ny. M• Umur : 45 tahun• Status : Menikah• Alamat : Sukorejo• Pendidikan : Tamat SMP• Pekerjaan : Ibu rumah tangga• No. Rekam Medik : C439446• Tanggal periksa : 18 Mei 2015

Riwayat penyakit sekarang– Keluhan utama : nyeri bahu kiri– Onset : ± 1 bulan sebelum datang ke

poliklinik saraf– Lokasi : bahu kiri– Kualitas : nyeri dan kaku bila digerakkan– Kuantitas : aktivitas sehari-hari menjadi

terganggu, sebagian dibantu keluarga

Kronologis :

± 1 bulan sebelum datang ke poliklinik Saraf RSUP Dr.Kariadi, pasien

mengeluhkan nyeri pada bahu kiri. Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk dan

disertai rasa kemeng-kemeng dan kaku. Nyeri hanya dirasakan di daerah bahu, tidak

menjalar ke tangan kiri.Pasien mengeluhkan menjadi kesulitan saat menyisir

rambut, ataupun saat memakai baju. Nyeri dirasakan semakin memberat jika pasien

beraktivitas, terutama saat pasien harus menggerakkan bahu kirinya. Nyeri

dirasakan sedikit mereda jika pasien berisitirahat, tidak menggerakkan bahu kirinya.

Rasa baal disangkal, kesemutan disangkal, bengkak disangkal. Pasien kemudian

berobat ke dokter keluarga, karena tidak ada perubahan pasien dirujuk ke poliklinik

RSDK.

• Faktor memperingan : saat istirahat

• Faktor memperberat : saat beraktivitas

menggunakan bahu kiri

• Gejala penyerta : rasa kaku dan kemeng pada

bahu kiri

Riwayat Penyakit Dahulu• Pasien tidak pernah menderita penyakit yang sama sebelumnya• Riwayat trauma pada bahu, operasi disangkal• Riwayat darah tinggi sejak 3 tahun yang lalu, rutin minum obat

amlodipine 5mg• Riwayat stroke, diabetes melitus disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga• Tidak ada keluarga yang sakit seperti ini

Riwayat Sosial Ekonomi• Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga, memiliki 1 orang anak sudah

bersekolah di kelas

Objektif

• Keadaan umum : baik• Kesadaran : komposmentis• Tanda vital :

Tekanan darah : 150/80 mmHgNadi : 80x/menitPernafasan : 18x/menitSuhu : 37ᴼCVAS : 4-5

• TB : 150 cm• BB : 50 Kg• BMI = BB = 50kg = 22,89 kg/m2 (normoweight)

TB2 (1,50 m)2

STATUS PRESENS

• Kepala : mesosefal, simetris• Mata : konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-)• Leher : simetris, pergerakan bebas, pembesaran kelenjar limfe (-), JVP tidak meningkat• Dada

Jantung Inspeksi : ictus cordis tak tampak.Palpasi : ictus cordis tak terabaPerkusi : konfigurasi jantung kesan dalam batas normalAuskultasi : bunyi Jantung I-II normal, regular, murmur (-), gallop (-) ParuInspeksi : simetris statis dinamis.Palpasi : stem fremitus kanan = kiri.Perkusi : sonor seluruh lapangan paru.Auskultasi :vesikuler, ronkhi basah halus (-), wheezing (-)

• Perut : supel, peristaltik (+) normal, hepar dan lien tidak teraba membesar.

Objektif

STATUS INTERNUS

• Cara berpikir : realistis• Perasaan hati : euthym• Tingkah laku : normoaktif• Ingatan : kesan : baik• Kecerdasan : kesan : cukup

Objektif

STATUS PSIKIKUS

• Kesadaran : GCS E4 M6 V5 = 15• Kepala : simetris• Mata : pupil bulat, isokor ø 3 mm/3 mm,

refleks cahaya (+/+)• Nn. Craniales : dalam batas normal• Leher : sikap lurus, pergerakan bebas,

kaku kuduk (-), nyeri tekan (-)

Objektif

STATUS NEUROLOGIS

• Sensibilitas : dalam batas normal• St. Vegetatif : BAB (+) dbn, BAK (+) dbn

Objektif

STATUS NEUROLOGIS

Motorik Superior InferiorGerak +/+ +/+

Kekuatan 555/555 555/555

Tonus N/N N/N

Trofi E/E E/E

Reflek fisiologis ++/++ ++/++

Refleks patologis -/- -/-

Klonus -/-

Gerakan abnormal• Tremor : tidak ada• Athetosis : tidak ada• Mioklonik : tidak ada• Khorea : tidak ada

Koordinasi, gait dan keseimbangan • Cara berjalan : dalam batas normal• Tes Romberg : tidak ada• Disdiadokinesis : tidak ada• Ataksia : tidak ada• Rebound phenomen : tidak ada• Dismetria : tidak ada

Objektif

STATUS NEUROLOGIS

• Regio bahu kiri• Inspeksi : edema (-), eritema (-),

deformitas (-)• Palpasi : nyeri tekan pada muskulus

deltoideus dan muskulus supraspinatus kiri

Objektif

STATUS LOKALIS

Aktif Pasif

Fleksi-Ekstensi 90° – 0° – 30° 90° – 0° – 30°

Abduksi-Adduksi 90° – 0° – 30° 90° – 0° – 30°

Eksorotasi-Endorotasi 30° – 0° – 30° 30° – 0° – 30°

Tes provokasi - Apley scratch atas : (+)- Apley scratch bawah : (+)- Moseley : (-)

ResumeNy.M,usia 45 tahun, kinan, wanita dengan keluhan nyeri pada bahu

kiri seperti ditusuk-tusuk. Tidak ada riwayat trauma, operasi, maupun penyakit

sebelumnya.Nyeri memberat jika beraktivitas dan mereda jika beristirahat.

Nyeri disertai dengan rasa kaku pada bahu kiri. Aktivitas pasien menjadi

terganggu, pasien kesulitan untuk menyisir rambut, dan memakai pakaian.

Pada pemeriksaan fisik regio bahu kiri didapatkan nyeri tekan pada

muskulus deltoideus sinistra dan muskulus supraspinatus sinistra. Hasil tes

provokasi Apley scratch atas dan bawah positif dan didaparkan lingkup gerak

sendi bahu kiri terbatas (nyeri saat gerakan aktif maupun pasif).

Diagnosis1. Diagnosis Klinis :

nyeri bahu kiri (gerakan aktif dan pasif), lingkup gerak sendi bahu kiri terbatas

Diagnosis Topis: articulatio glenohumeral sinistra

Diagnosis Etiologis : suspek adhesive capsulitis sinistra e.c idiopatik

2. Hipertensi stage I terkontrol

Rencana Awal• Dx :

- X-Foto sendi bahu kiri • Tx :

- Na diklofenak 50 mg/12 jam PO- Metilprednisolon 4 mg/8 jam PO- Diazepam 2 mg/12 jam PO- Ranitidine 150 mg/12 jam PO- Vitamin B1 B6 B12 1 tab/8 jam PO

• Mx : Keluhan, VAS• Ex : Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakit yang diderita, pemeriksaan

penunjang yang akan dilakukan, pemberian obat-obatan dan fisioterapi

Suspek Adhesive Capsulitis

Rencana Awal• Dx : -• Tx :

- Telmisartan 40mg/24 jam PO

• Mx : Tanda vital• Ex : Menjelaskan kepada penderita tentang penyakit darah tinggi

yang diderita, diperlukan penatalaksanaan obat-obatan secara rutin dan diet rendah garam.

Hipertensi Stage I

Catatan Perkembangan Kontrol I (26 Mei 2015)

S : nyeri dan kaku bahu kiri mulai berkurang, gerakan masih terbatas

O : Keadaan umum : baikTekanan darah 140/90mmHg

Pernafasan18x/menitNadi : 80x/menit Suhu 36.5ᴼC VAS 3-4

Regio bahu kiri• Inspeksi : edema (-), eritema (-), deformitas (-)• Palpasi : nyeri tekan pada muskulus deltoideus

dan muskulus supraspinatus kiri

Aktif PasifFleksi-Ekstensi 90° – 0° – 30° 90° – 0° – 30° Abduksi-Adduksi 90° – 0° – 30° 90° – 0° – 30°Eksorotasi-Endorotasi 50° – 0° – 45° 50° – 0° – 45°

•Tes provokasi - Apley scratch atas (+)(perbaikan)- Apley scratch bawah (+)(perbaikan)- Moseley (-)

Hasil X-foto sendi bahu kiri : spur minimal pada aspek superior acromion kiri

A : 1. Adhesive capsulitis sinistra 2. Hipertensi stage I terkontrol

P : Adhesive capsulitis sinistra1) Hasil konsul Bagian Rehabilitasi Medik :FT : MWD regio bahu kiri, TENS bahu kiriOT : latihan ROM bahu kiri dengan aktivitasFisioterapi dilanjutkan

2) Terapi :- Na diklofenak 50 mg/12 jam PO- Metilprednisolon 4 mg/8 jam PO- Diazepam 2 mg/12 jam PO- Ranitidine 150 mg/12 jam PO- Vitamin B1 B6 B12 1 tab/8 jam PO

Catatan Perkembangan Kontrol I (26 Mei 2015)

Hipertensi stage ITerapi : Telmisartan 40 mg/24 jam PO

Catatan Perkembangan Kontrol II (1 Juni 2015)

S : nyeri dan kaku bahu kiri mulai berkurang, gerakan masih terbatas

O : Keadaan umum : baikTekanan darah 140/80mmHg

Pernafasan18x/menitNadi : 80x/menit Suhu 36.5ᴼC VAS 3

Regio bahu kiri• Inspeksi : edema (-), eritema (-), deformitas (-)• Palpasi : nyeri tekan pada muskulus deltoideus

dan muskulus supraspinatus kiri (-)

Aktif PasifFleksi-Ekstensi 130° – 0° – 60° 130° – 0° – 60°Abduksi-Adduksi 90° – 0° – 45° 90° – 0° – 45°Eksorotasi-Endorotasi 50° – 0° – 45° 50° – 0° – 45°

•Tes provokasi - Apley scratch atas (+)(perbaikan)- Apley scratch bawah (+)(perbaikan)- Moseley (-)

A : 1. Adhesive capsulitis sinistra 2. Hipertensi stage I terkontrol

Catatan Perkembangan Kontrol II (1 Juni 2015)

P : Adhesive capsulitis sinistra1) Fisioterapi dilanjutkan- MWD dan TENS regio bahu kiri- Stretching otot-otot bahu kiri- ROM execise dengan aktivitas, frozen shoulder exercise (Pulley exercise)

2) Terapi :- Na diklofenak 25 mg/12 jam PO- Diazepam 2 mg/12 jam PO- Ranitidine 150 mg/12 jam PO- Vitamin B1 B6 B12 1 tab/8 jam PO

Hipertensi stage ITerapi : Telmisartan 40 mg/24 jam PO

Catatan Perkembangan Kontrol III (15 Juni 2015)

S : nyeri dan kaku bahu kiri berkurang, lingkup gerak sendi mulai bertambah namun masih terbatas

O : Keadaan umum : baikTekanan darah 130/80mmHg Pernafasan18x/menitNadi : 80x/menit Suhu 36.5ᴼC VAS 2-3

Regio bahu kiri• Inspeksi : edema (-), eritema (-), deformitas (-)• Palpasi : nyeri tekan pada muskulus deltoideus dan

muskulus supraspinatus kiri (-)

Aktif PasifFleksi-Ekstensi 140° – 0° – 60° 140° – 0° – 60°Abduksi-Adduksi 90° – 0° – full 90° – 0° – fullEksorotasi-Endorotasi 30° – 0° – 30° 30° – 0° – 30°

•Tes provokasi - Apley scratch atas (+)(perbaikan)- Apley scratch bawah (+)(perbaikan)- Moseley (-)

A : 1. Adhesive capsulitis sinistra 2. Hipertensi stage I terkontrol

Catatan Perkembangan Kontrol III (15 Juni 2015)

P : Adhesive capsulitis sinistra1) Fisioterapi dilanjutkan- SWD dan TENS regio bahu kiri- Stretching oto-otot bahu kiri- ROM execise dengan aktivitas, frozen shoulder exercise (towel exercise, pendulum exercise)

2) Terapi :- Na diklofenak 25 mg/12 jam PO- Diazepam 2 mg/12 jam PO- Ranitidine 150 mg/12 jam PO- Vitamin B1 B6 B12 1 tab/8 jam PO

Hipertensi stage ITerapi : Telmisartan 40 mg/24 jam PO

NO MASALAH AKTIF

TGL MASALAH INAKTIF

TGL

1 Nyeri bahu kiri 3 18/4/20152 Keterbatasan LGS sendi

bahu kiri 318/4/2015

3 Adhesive capsulitis sinistra ec idiopatik

18/4/2015

4 Hipertensi stage I 2012

DAFTAR MASALAH

18 Mei 2015 (kontrol poli saraf)S : nyeri bahu kiri sejak ± 1 bulan y.l,disertai rasa kaku dan kemengO :GCS E4M6V5 TD 150/80, VAS 4-5 Status lokalis regio bahu kiri : edema (-), eritema (-), deformitas (-),nyeri tekan pada muskulus deltoideus dan muskulus supraspinatus kiri, appley scracth test (+), keterbatasan LGS (PASIF,AKTIF)A : suspek adhesive capsulitis sinistra e.c idiopatik, hipertensi stage IP : X-Foto sendi bahu kiri Konsul Rehabilitasi Medik- Na diklofenak 50 mg/12 jam PO- Metilprednisolon 4 mg/8 jam PO- Diazepam 2 mg/12 jam PO- Ranitidine 150 mg/12 jam PO- Vitamin B1 B6 B12 1 tab/8 jam PO

Kontrol II, 1 Juni 2015S : nyeri bahu kiri mulai berkurang, gerakan terbatasO :GCS E4M6V5 TD 140/80, VAS 3 Status lokalis regio bahu kiri : nyeri tekan pada muskulus deltoideus dan muskulus supraspinatus kiri (-), appley scracth test (+) PERBAIKAN, keterbatasan LGS (PASIF,AKTIF) PERBAIKANA : adhesive capsulitis sinistra e.c idiopatik, hipertensi stage IP : Konsul Rehabilitasi Medik : MWD regio bahu kiri, TENS bahu kiri latihan ROM bahu kiri dengan aktivitas- Na diklofenak 25 mg/12 jam PO- Diazepam 2 mg/12 jam PO- Ranitidine 150 mg/12 jam PO- Vitamin B1 B6 B12 1 tab/8 jam PO

Kontrol I,26 Mei 2015S : nyeri bahu kiri mulai berkurang, gerakan terba,tasO :GCS E4M6V5 TD 140/90, VAS 3-4 Status lokalis regio bahu kiri tetap. Hasil x foto bahu kiri : spurs minimal pada aspek superior acromion kiriA : adhesive capsulitis sinistra e.c idiopatik, hipertensi stage IP : Konsul Rehabilitasi Medik : MWD regio bahu kiri, TENS bahu kiri latihan ROM bahu kiri dengan aktivitas- Na diklofenak 50 mg/12 jam PO- Metilprednisolon 4 mg/8 jam PO- Diazepam 2 mg/12 jam PO- Ranitidine 150 mg/12 jam PO- Vitamin B1 B6 B12 1 tab/8 jam PO

Kontrol III, 15 Juni 2015S : nyeri bahu kiri mulai berkurang, gerakan terbatasO :GCS E4M6V5 TD 130/80, VAS 2-3 Status lokalis regio bahu kiri : nyeri tekan pada muskulus deltoideus dan muskulus supraspinatus kiri (-), appley scracth test (+) PERBAIKAN, keterbatasan LGS (PASIF,AKTIF) PERBAIKANA : adhesive capsulitis sinistra e.c idiopatik, hipertensi stage IP : Konsul Rehabilitasi Medik : SWD regio bahu kiri, TENS bahu kiri latihan ROM bahu kiri dengan aktivitas- Na diklofenak 25 mg/12 jam PO- Diazepam 2 mg/12 jam PO- Ranitidine 150 mg/12 jam PO- Vitamin B1 B6 B12 1 tab/8 jam PO