Fraktur Non Union

32
LAPORAN KASUS SEORANG LAKI-LAKI USIA 19 TAHUN DENGAN KELUHAN PATAH TULANG LENGAN ATAS KIRI Disusun oleh HERA DWI P H2A010023

description

non union

Transcript of Fraktur Non Union

  • LAPORAN KASUSSEORANG LAKI-LAKI USIA 19 TAHUN DENGAN KELUHANPATAH TULANG LENGAN ATAS KIRI

    Disusun olehHERA DWI PH2A010023

  • IDENTITAS PASIENNama : Tn. AUmur : 19 tahunJenis Kelamin: Laki-lakiAgama: IslamPekerjaan: SwastaAlamat : Lengkong RT 03/II Wonorejo, KaliwunguNo. CM: 47-43-82Ruang: Anggrek 2.5Tanggal Masuk: 04 Mei 2015

  • ANAMNESIS

    Keluhan utama : lengan atas kiri tidak bisa digerakkan

    Riwayat penyakit sekarang :Pasien datang ke Poli bedah ortopedi RSUD Dr. Adhyatma pukul 09.00 WIB dengan keluhan lengan atas kiri tidak bisa digerakkan sejak 10 bulan yang lalu. Keluhan ini timbul setelah pasien jatuh dari motor. Pada waktu kejadian, pasien mengendarai sepeda motor sendirian. Pasien terjatuh ke arah kiri dengan posisi lengan kiri tertimpa motor. Bagian yang terdahulu menyentuh tanah adalah tangan kiri. Pasien terjatuh di atas tanah.

  • Pasien menggunakan helm. Pasien terjatuh karena jalan yang licin. Pada waktu kecelakaan pasien sadar, tidak ada keluar darah dari telinga, mulut, hidung. Tidak ada mual dan muntah. Hanya terasa bengkak dan nyeri pada lengan atas kiri. Lalu pasien dibawa ke sangkal putung. Di sangkal putung pasien hanya dipijat lalu pulang. Setelah itu pasien tidak berobat kemana-mana.

    Karena pasien merasa tidak bisa menggerakkan lengan atas kirinya, akhirnya pada bulan April 2015 pasien memeriksakan diri ke dokter dan melakukan rontgen. Setelah itu pasien baru tahu jika tulang lengan atas kiri patah. Pasien tidak merasa nyeri. Tidak terdapat bengkak.

  • Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat keluhan serupa: disangkalRiwayat alergi: disangkalRiwayat penyakit darah tinggi: disangkalRiwayat penyakit kencing manis: disangkalRiwayat operasi: disangkalRiwayat penyakit keluargaDi dalam keluarga tidak ada yang mengalami hal yang serupa.

    Riwayat Sosial EkonomiPasien tinggal bersama kedua orang tuanya, berobat dengan menggunakan BPJS Mandiri, kesan ekonomi kurang.

  • PEMERIKSAAN FISIKStatus Generalis :Keadaan umum: tampak sakit ringanKesadaran: kompos mentis, GCS = 15Vital sign: TD : 120/80mmHgNadi : 88x/menit, irama reguler, isi dan tegangan cukupRespirasi : 20x/menitSuhu : 36,2 C (peraxiller)

  • Kepala: normocephalMata : conjungtiva tidak anemis ,Sclera tidak ikterik, Pupil bulat, letak central , kanan-kiri isokhorLeher: tidak ada pembesaran, tidak ada deviasi trachea, tidak ada perlukaanTHT: tidak ada pembesaran, tidak ada perlukaan, tidak ada perdarahan

  • Thorax

    Cor Inspeksi: iktus cordis tidak terlihatPalpasi: iktus kordis terabaPerkusi: batas jantung normalAuskultasi: BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-)

    Pulmo :Inspeksi: pergerakan paru kanan-kiri simetrisPalpasi: vocal fremitus kanan- kiri samaPerkusi: sonor di seluruh lapang pandang paruAuskultasi: vesikuler, Rh -/-, Wh -/-

  • Status Lokalis

    Regio Brachial sinistra : Look : Luka (-) pus (-), darah (-), bengkak (-), edema (-), eritem (-), deformitas (+)Feel : Suhu sama dengan daerah sekitarnya, nyeri tekan (-), sensibilitas (+), krepitasi (-), capillary refil (

  • Abdomen Inspeksi: permukaan datarPalpasi: tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas, tidak teraba pembesaran Perkusi: timpani di empat kuadranAuskultasi: bising usus dalam batas normal

  • Hasil Foto Rontgen Humerus Sinistra :

    Struktur tulang sebagian tampak porotikTampak fraktur komplit kominutif lama dengan avulsi fragmen fraktur pada 1/3 tengah os humerus sinistra serta displacement fragmen distal fraktur ke lateralPertumbuhan kalus tampak tidak optimalTak tampak dislokasi sendiKesan:Fraktur komplit kominutif lama pada 1/3 medial os humerus sinistra

  • DIAGNOSISFraktur komplit kominutif lama pada 1/3 medial os humerus sinistra dengan non union

    INITIAL PLANFraktur komplit kominutif lama pada 1/3 medial os humerus sinistra dengan non unionIP.Dx : S : -O : -IP.Tx :Operasi : ORIFInfus RL 20 tpmInj novelmycin 1 x 2grIP.Mx :Monitoring keadaan umum.Monitoring tanda vital.Monitoring hasil rontgen.

    IP.Ex :Memberi penjelasan kepada pasien dan keluarganya tentang penyakit..Memberi penjelasan mengenai tindakan yang dilakukan

  • Rontgen Post ORIF :Post internal fiksasiPosisi sedikit angulasiGaris fraktur (+)

  • PROGNOSISAd vitam : ad bonamAd fungsionam: dubia ad bonamAd sanam: dubia

  • FRAKTURFraktur atau patah tulang terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa.

  • Terapi konservatifImmobilisasi saja tanpa reposisiTraksiReposisi tertutup dan fiksasi dengan gips

    Penatalaksanaan

  • Terapi operatifreposisi tertutup fiksasi externaORIF (Open Reduction and Internal Fixation)

  • Penyembuhan fraktur

    Proses penyembuhan pada tulang terdiri atas lima fase :Fase HematomaProliferasi selulerFase pembentukan kalusFase konsolidasiFase remodeling

  • Problem dalam Proses Penyembuhan TulangCompartment syndromeSindroma kompartemen ini ditandai dengan 5P:a.Pain (rasa nyeri)b.Paresthesia (mati rasa)c.Pallor (pucat)d.Paralisis (kelumpuhan)e.Pulselessness (ketiadaan denyut nadi)Neurovascular injuryPost traumatic arthritisGrowth abnormalities

  • Penyembuhan Fraktur AbnormalMalunionKeadaan dimana fraktur menyembuh pada saatnya, tetapi terdapat deformitas yang berbentuk angulasi, varus/valgus, rotasi, kependekan atau union secara menyilang misalnya pada fraktur radius dan ulna.

  • Delayed UnionFraktur yang tidak sembuh setelah selang waktu 3-5 bulan (3 bulan untuk anggota gerak atas dan 5 bulan untuk anggota gerak bawah).

  • Non unionDisebut nonunion apabila fraktur tidak menyembuh antara 6-8 bulan dan tidak didapatkan konsolidasi sehingga terdapat pseudoartrosis (sendi palsu). Pseudoartrosis dapat terjadi tanpa infeksi atau bersama infeksi disebut infected pseudoarthrosis.

  • JenisMenurut keadaan ujung-ujung fragmen tulang:HipertrofikAtrofik (Oligotrofik)

  • EtiologiVaskularisasi yang kurang pada ujung-ujung fragmenReduksi yang tidak adekuatImobilisasi yang tidak adekuat sehingga terjadi gerakan pada kedua fragmenWaktu imobilisasi yang tidak cukupInfeksiDistraksi pada kedua ujung karena adanya traksi yang berlebihanInterposisi jaringan lunak di antara kedua fragmen

  • Terdapat jarak yang cukup besar antara kedua fragmenDestruksi tulang misalnya oleh karena tumor atau osteomielitis (fraktur patologis)Disolusi hematoma fraktur oleh jaringan sinovia (fraktur intrakapsuler)Kerusakan periosteum yang hebat sewaktu terjadi fraktur atau operasiFiksasi interna yang tidak sempurnaDelayed union yang tidak diobatiPengobatan yang salah atau sama sekali tidak dilakukan pengobatanTerdapat benda asing di antar kedua fraktur, misalnya pemasangan screw di antara kedua fragmen

  • Gambaran klinisNyeri ringan atau sama sekali tidak adaGerakan abnormal pada daerah fraktur yang membentuk sendi palsu yang disebut pseudoartrosisNyeri tekan sedikit atau sama sekali tidak adaPembengkakan bisa ditemukan dan bisa juga tidak terdapat pembengkakan sama sekaliPada perabaan ditemukan rongga diantara kedua fragmen

  • Pemeriksaan radiologisTerdapat gambaran sklerotik pada ujung-ujung tulangUjung-ujung tulang berbentuk bulat dan halusHilangnya ruangan meduler pada ujung-ujung tulangSalah satu ujung tulang dapat berbentuk cembung dan sisi lainnya cekung (pseudoartrosis)

  • PengobatanFiksasi interna rigid dengan atau tanpa bone graftEksisi fragmen kecil dekat sendi, misalnya kepala radius, prosesus stiloid ulnaStimulasi elektrik untuk mempercepat osteogenesis