fraktur femurrr

10
Nanda Anessa .M Fraktur Femur Anatomi (gambarnya, coba cocokin sama gambar yg dr anatomi klinik ada di bahan fraktur) Di sebelah atas, femur bersendi dengan acetabulum untuk membentuk articulation coxae dan di bawah dengan tibia dan patella untuk membentuk articulation genus. Ujung atas femur memiliki caput, collum, trochanter major, trochanter minor . Caput membentuk kira-kira dua per tiga dari bulatan dan bersendi dengan acetabulum os coxae untuk membentuk articulation coxae. Pada pusat caput terdapat lekukan kecil yang disebut fovea capitis untuk tempat melekatnya ligamentum capitis femoris . sebagian suplai darah untuk caput femoris dari A obturatoria dihantarkan melalui ligamentum ini dan memasuki tulang lewat fovea capitis. Collum yang menghubungkan caput dengan corpus berjalan ke bawah, belakang , dan lateral, serta membentuk sudut sekitar 125 derajat yang pada perempuan lebih kecil dengan sumbu panjang corpus femoris . Besar sudut ini dapat berubah akibat adanya penyakit. Trochanter major dan minor merupakan tonjolan besar pada taut antara collum dan corpus . Linea intertrochanterica menghubungkan kedua trochanter ini di bagian anterior , tempat melekatnya ligamentum iliofemorale , dan di bagian posterior oleh crista intertrochanterica yang menonjol, pada crista ini, terdapat tuberculum quadratum. Corpus femoris, permukaan anteriornya licin dan bulat , sedangkan permukaan posterior meiliki rigi , linea aspera . Pada linea ini, melekat otot-otot dan septa intermuscularis . Pinggir-pinggir linea melebar ke atas dan ke bawah. Pinggir medial berlanjut ke

description

femur

Transcript of fraktur femurrr

Page 1: fraktur femurrr

Nanda Anessa .M

Fraktur Femur

Anatomi (gambarnya, coba cocokin sama gambar yg dr anatomi klinik ada di bahan fraktur)

Di sebelah atas, femur bersendi dengan acetabulum untuk membentuk articulation coxae dan di bawah dengan tibia dan patella untuk membentuk articulation genus.

Ujung atas femur memiliki caput, collum, trochanter major, trochanter minor . Caput membentuk kira-kira dua per tiga dari bulatan dan bersendi dengan acetabulum os coxae untuk membentuk articulation coxae.

Pada pusat caput terdapat lekukan kecil yang disebut fovea capitis untuk tempat melekatnya ligamentum capitis femoris . sebagian suplai darah untuk caput femoris dari A obturatoria dihantarkan melalui ligamentum ini dan memasuki tulang lewat fovea capitis.

Collum yang menghubungkan caput dengan corpus berjalan ke bawah, belakang , dan lateral, serta membentuk sudut sekitar 125 derajat yang pada perempuan lebih kecil dengan sumbu panjang corpus femoris . Besar sudut ini dapat berubah akibat adanya penyakit.

Trochanter major dan minor merupakan tonjolan besar pada taut antara collum dan corpus . Linea intertrochanterica menghubungkan kedua trochanter ini di bagian anterior , tempat melekatnya ligamentum iliofemorale , dan di bagian posterior oleh crista intertrochanterica yang menonjol, pada crista ini, terdapat tuberculum quadratum.

Corpus femoris, permukaan anteriornya licin dan bulat , sedangkan permukaan posterior meiliki rigi , linea aspera . Pada linea ini, melekat otot-otot dan septa intermuscularis . Pinggir-pinggir linea melebar ke atas dan ke bawah. Pinggir medial berlanjut ke distal sebagai crista supracondylaris medialis yang menuju ke tuberculum adductorum pada condylus medialis . pinggir lateral, melanjutkan diri ke dista sebagai crista supracondylaris lateralis.

Pada permukaan posterior corpus , di bawah trochanter major, terdapat tuberositas glutea untuk tempat melekatnya M.Gluteus Maximus. Corpus melebar kea rah ujung distalnya dan membentuk daerah segitiga datar pada permukaan posteriornya, yang disebut facies poplitea.

Ujung bawah femur mempunyai condyli meialis dan lateralis , yang di bagian posterior dipisahkan oleh incisura intercondylaris . Permukaan anterior condylus bersatu dengan facies articularis patella. Kedua condyli ikut serta dalam pembentukan articulation genu. Diatas condyli terdapat epicondylus lateralis dan medialis . Tuberculum aductorum dilanjutkan oleh epycondylus medialis

(gambar dilampirkan )

Page 2: fraktur femurrr

Histologi

Sistem havers : Lamel lamel + saluran havers / osteon (berisi : pemb darah, serat saraf, jar ikat).

Lamel : berisi serat-serat kolagen sejajar satu sama lain. Lamel yangmengelilingi sal havers terdiri dari kolagen dan garam mineral

Lakuna : (berisi osteoit) terdapat diantara lamel/dlm lamel Kanalikuli : hubungkan osteosit satu ke yg lain dan ke osteon juga Saluran Volkman : hubungkan satu osteon ke osteon lainnya, berbentuk serong. Lamel General(sirkumferensial) dalam : terletak disekeliling sumsum tulang(tersusun

melingkar) Lamel general luar : lamel dibawah periosteum berjalan sejajar dengan permukaan

tulang. Tulang spongiosa tidak ada sistem havers. Adanya trabekula sebagai pattern untuk

menahan stress yang terjadi pada tulang.Secara makroskopis:

1. Tulang kompakta: terlihat tanpa rongga. Lamel tersusun(sistem harver). 4-20 lamel → harvers. Canaliculi berhubungan langsung dengan sistem harvers.

2. Tulan spongiosa: terlihat bolong-bolong*secara histologis semua sama

Page 3: fraktur femurrr

Tulang panjang:

1. Epifisis: ujung tulang yang bulat , terdiri dari tulang spongiosa yang diliputi selapis tipi tulang kompakta

2. Diafisis: bagian tulang panjang yang berbentuk silindris, hampir semua tulang kompakta, dan hanya ada sedikit tulang spongiusum didalam, dan sumsum tulang

Tulang

Adalah yang paling keras,

Sebagai kerangka utama, penunjang otot, pelindung organ-organ vital, tempat sum-sum tulang, tempat penyimpanan atau cadangan Ca, P, dll.

Nutrisi dan Oksigen melalui kanalikuli

Tulang = punya komponen sel dan punya komponen matriks

Komponen matriks : 1. Organic (30-40%) : terdapat serat kolagen tipe 1, dan substansia dasar (substansia

osteomukoid) . substansia dasar, terdiri dari kompleks mukopolisakarida (protein non kolagen, 1 %) serta protein resisten (protein tahan asam, 5 %).

2. Anorganic (60-70%) yakni, garam tulang dalam bentuk Kristal hidroksi apatit, kalsium, dengan unsure kalsium fosfat (80-85 %) anorganik, kalsium karbonat. Dll

Komponen sel :1. Sel osteoprogenitor (sel osteogenik) , berasal dari sel mesenkim osteogenik

osteoblas osteosit . Bentuknya seperti gelendong, berinti gepeng, kromati inti halus, sitoplasma bercabang. Di permukaan tulang pada lapisan periosteum dan endoesteum.

Page 4: fraktur femurrr

2. Sel osteoblas. Bentuknya kubis atau seperti pyramid , anak inti 1, dengan sitoplasma basofil. Di permukaan tulang. Berfungsi mensintesis komponen organic matriks tulang (kolagen type 1, proteoglikan, dan glikoprotein). Serta berfungsi mengendapkan komponen anorganik matriks tulang.

3. Sel osteosit : merupakan osteoblas yang dikelilingi matriks . seperti buah amandel, gepeng, sitoplasma basofilik . terdapat dalam lacuna . tonjolan-tonjolan sitoplasma saling berhubungan lewat gap junction.

4. Sel osteoklas : merupakan sel raksasa. Yang dapat bergerak . berinti banyak (5-50 buah) . sitoplasma asidofilik terletak dalam lacuna Howship . Berasal dari monosit-monosit yang menyatu. Mensekresi asam kolagenase.

Tulang Primer dan Tulang sekunder

Tulang primer adalah tulang yang immature yakni, tulang yang terbentuk, pada saat embrio, saat penyembuhan fraktur, dan reparasi lainnya . dngan cirri khas, serat-serat kolagen halus tidak teratur, kadar mineral kurang, kadar osteosit yang lebih banyak. Bersifat sementara, kecuali di sutura tulang pipih kepala, soket gigi, dan insersi beberapa tendon.

Tulang sekunder adalah tulang yang matur (dewasa) serat-serat kolagen tersusun membentuk lamel-lamel sejajar satu sama lain atau konsentris mengelilingi pembuluh darah.

Lamel-lamel +sal.havers (pembuluh darah, serat syaraf , dan jaringan ikat ) = system havers / osteon

Periosteum dan Endoesteum

Periosteum , lapisan luarnya tdd serat kolagen, fibroblast, pembuluh darah dan serat sharpey, sedangkan lapisan dalamnya terdiri dari sel-sel osteoprogenitor dan jaringan ikat.

Endoesteum , sels-sel osteoprogenitor dan jaringan ikat << . Fungsi :nutrisi dan sumber osteoblas.

Pembentukan Tulang

Osifikasi intramembranosa / Desmal. Membentuk : tulang pipih (tulang tengkorak, mandibula, dan maksila ), serta tulang pendek. Langsung terbentuk matriks tulang yang disekresi osteoblas . sel mesenkim sel osteoprogenitor osteoblas osteosit kalsifikasi keras.

Osifikasi kondral/intrakartilaginosa , membentuk tulang pipa, pendek dan panjang . ada : osifikasi perikondral dan osifikasi endokondral.

Osifikasi perikondral, lebih dulu terjadi – cincin, proses osifikasi – osifikasi desmal, yang berperan adalah sel-sel mesenkim di jaringan sekitar tulang

Page 5: fraktur femurrr

Osifikasi endokondral , adalah proses memanjangkan tulang – pada tulang rawan hialin di pusat diafisis , pengendapan matriks tulang rawan, kondrosit tulang rawan hialin - proliferasi maturasi -> hipertofi klasifikasi dan degenerasi osifikasi.

Fraktur femur

Fraktur collum femoris sering terjadi dan ada dua tipe yaitu sub capital dan trochanterica

Fraktur subcapital terjadi pada orang tua dan biasanya terjadi akibat jatuh atau tersandung . Fraktura collum femoris subtrochanterica umumnya terjadi pada perempuan pascamenopause . Predisposisi gender ini terjadi akibat penipisan cortex dan trabecula tulang yang disebabkan oleh defisiensi estrogen . Bila fragmen-fragmen tulang tidak bertumbukan , mungkin terjadi pergeseran . Otot-otot kuat dari paha , termasuk M. Rectus femoris, mm.adductores, dan otot-otot hamstring menarik fragmen distal keatas , sehingga tungkai menjadi pendek (diukur dari SIAS ke tuberculum adductorium atau malleolus medialis). M.Gluteus maximus, M.piriformis, M.obturatorius internus , m. gemelli, dan, m. quadrates femoris memutar fragmen distal ke lateral. Sehingga terlihat jari-jari kaki menuju ke lateral

Fraktura trochanterica biasanya terjadi pada usia muda dan pertengahan sebagai akibat trauma langsung. Garis fraktur adalah extracapsuler dan kedua fragmen mempunyai suplai darah yang cukup banyak . Bila fragmen tulang tidak bertumbukan , tarikan dari otot-otot yang kuat akan memperpendek dam memutar tulang ke lateral sebagaimana yang diterangkan sebelumnya.

Fraktura corpus femoris biasanya terjadi pada orang muda dan sehat . (untuk fraktur diafisis femur juga)

Pada fraktura sepertiga atas corpus femoris , fragmen proksimal dalam keadaan fleksi oleh M.iliopsoas, abduksi oleh M.Gluteus medius dan minimus , dan rotasi lateral oleh M.gluteus maximus, m.piriformis, M.obturatorius internus, M.gemelli , dan M. quadrates femoris . Fragmen bawah di adductiokan oleh otot-otot adductor , tertarik keatas oleh otot – otot hamstring dan quadriceps , serta rotasi lateral oeh otot-otot adductor dan berat kaki .

Pada fraktura sepertiga tengah corpus femoris, fragmen distal ditarik keatas oleh otot-otot hamstring dan quadriceps , sehingga terlihat memendek . fragmen distal distal juga berputar ke belakang oleh tarikan dari kedua caput M.gastrocnemius

Pada fraktura sepertiga distal corpus femoris, terjadi pergeseran fragmen distal yang sama seperti pada fraktura sepertiga tengah . namun, fragmen distal lebih kecil dan diputar ke belakang oleh M.gastrocnemius dengan derajat yang cukup besar dan cepat menekan a.poplitea sehingga mengganggu aliran darah yang melalui tungkai dan kaki. Traksi pada fragmen distal biasanya diperlukan untuk mengatasi otot-otot yang kuat tersebut dan mengembalikan panjang tungkai ke

Page 6: fraktur femurrr

posisi semula sebelum dilakukan tindakan manipulasi dan operasi untuk mengembalikan fragmen proximal dan distal pada posisinya yang benar .

-anatomi klinik-

Fraktur Leher femur pada anak-anak

Fraktur pinggul jarang terjadi pada anak-anak tetapi bila terjadi fraktur ini sangat berbahaya .

Fraktur itu selalu diakibatkan oleh cedera yang hebat, contohnya, jatuh dari ketinggian , dan kecelakaan mobil. Banyak terdapat resiko munculnya nekrosis avaskular, dan terutama pada fraktur pergeseran

Terapi fraktur yang tak bergeser dapat diterapi dengan imobilisasi dalam spika gips selama 6 minggu . Fraktur pergeseran – termasuk kasus yang meragukan dan fraktur dengan pergeseran ringan harus diterapi dengan reduksi tertutup dan fiksasi internal dengan dua pen berulir . karena terdapat resiko nekrosis avaskuler, penahanan beban harus ditunda hingga fraktur menyatu dengan kuat dan kaput femoris tampak normal

Prinsip umum pengobatan fraktur

Prinsip dasar terapi fraktur pada anak adalah konservatif karena proses remodeling terjadi cepat,

angulasi kecil bias terkoreksi, tumbuh memanjang terjadi lebih cepat, imobilisasi lebih tingkat, jarang

terjadi kaku sendi atau atrofi otot.

Indikasi operasi: bila konservatif gagal

Page 7: fraktur femurrr

Ada 6 prinsip umum pengobatan fraktur:1. Jangan membuat keadaan lebih jelekBeberapa komplikasi fraktur akibat trauma disebabkan karena pengobatan yang disebut iatrogenik. 2. Pengobatan berdasarkan atas diagnosis dan prognosis yang akuratDengan melakukan diagnosis yang tepat pada fraktur, kita dapat menentukan prognosis trauma yang dialami sehingga dapat dipilih metode pengobatan yang tepat.3. Pengobatan dengan tujuan khusus :

Menghilangkan nyeri Memperoleh posisi yang baik dari fragmen Mengusahakan terjadinya penyambungan tulang Mengembalikan fungsi secara optimal

4. Mengingat hukum hukum penyembuhan secara alami5. Bersifat realistik dan praktis dalam memilih jenis pengobatan6. Seleksi pengobatan sesuai dengan penderita secara individual

Prinsip pengobatan 4 R ada di fotokopian…