Format Sop Teknis Rabies Pemda 2016

8/16/2019 Format Sop Teknis Rabies Pemda 2016

1/4

RABIES

SOP

No. Documen :

No. Revisi :

Tgl. Terbit :

Halaman :PUSKESMAS

PEMURUS DAAM!r. H". Novita

N#P.$%&'$$() (**+*$ ( *$$

Pengertian

Penyakit infeksi akut sistem saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabiesyang termasuk genus Lyssa-virus, family Rhabdoviridae dan menginfeksimanusia melalui gigitan hewan yang terinfeksi (anjing, monyet, kucing,serigala, kelelawar) Rabies hampir selalu berakibat fatal jika post-exposure prophylaxis tidak diberikan sebelum onset gejala berat !irus rabies bergerakke otak melalui saraf perifer "asa inkubasi dari penyakit ini tergantung padaseberapa jauh jarak perjalanan virus untuk mencapai sistem saraf pusat,biasanya mengambil masa beberapa bulan

KodePenyakit

#o $%P% $$ & ' Viral disease other/NOS#o $% * & A82.9 Rabies, Unspei!ed

Tujuan

okter dapat melakukan pengelolaan penyakit yang meliputi&+ 'namnesa "Sub#eti$e% Pemeriksaan isik dan Pemeriksaan Penunjang .ederhana "Ob#eti$e%/ Penegakkan iagnosa "Assess&ent%0 Penatalaksanaan 1omprehensif "'lan%

Alat & Bahan

ALAT+ %airan desinfektan .erum 'nti Rabies (.'R)/ !aksin 'nti Rabies (!'R)

BAHAN-SOP 1. Melakukan Anamnea (Subjective)

1eluhana .tadium prodromal

2ejala awal berupa demam, malaise, mual dan rasa nyeri ditenggorokan selama beberapa hari

b .tadium sensorisPenderita merasa nyeri, merasa panas disertai kesemutan pada tempatbekas luka kemudian disusul dengan gejala cemas, dan reaksi yangberlebihan terhadap rangsang sensoris

c .tadium eksitasi 3onus otot dan aktivitas simpatis menjadi meninggi dan gejala

hiperhidrosis, hipersalivasi, hiperlakrimasi, dan pupil dilatasi 4al yangsangat khas pada stadium ini adalah munculnya macam-macam fobiaseperti hidrofobia 1ontraksi otot faring dan otot pernapasan dapatditimbulkan oleh rangsangan sensoris misalnya dengan meniupkanudara ke muka penderita Pada stadium ini dapat terjadi apneu,sianosis, konvulsan, dan takikardia 3indak tanduk penderita tidakrasional kadang maniakal disertai dengan responsif 2ejala eksitasiterus berlangsung sampai penderita meninggal

d .tadium paralisis.ebagian besar penderita rabies meninggal dalam stadiumsebelumnya, namun kadang ditemukan pasien yang tidak menunjukkangejala eksitasi melainkan paresis otot yang terjadi secara progresifkarena gangguan pada medulla spinalis

Pada umumnya rabies pada manusia mempunyai masa inkubasi/-5 minggu 2ejala-gejala jarang timbul sebelum minggu danbiasanya timbul sesudah + minggu "engetahui port de entry virustersebut secepatnya pada tubuh pasien merupakan kunci untuk


2/4

RABIES

SOP

No. Documen :

No. Revisi :

Tgl. Terbit :

Halaman :PUSKESMAS


N#P.$%&'$$() (**+*$ ( *$$

meningkatkan pengobatan pasca gigitan ( post exposure therapy ) Padasaat pemeriksaan, luka gigitan mungkin sudah sembuh bahkanmungkin telah dilupakan 3etapi pasien sekarang mengeluh tentangperasaan (sensasi) yang lain ditempat bekas gigitan tersebut Perasaanitu dapat berupa rasa tertusuk

'namnesis penderita terdapat riwayat tergigit, tercakar ataukontak dengan anjing, kucing, atau binatang lainnya yang&a Positif rabies (hasil pemeriksaan otak hewan tersangka)b "ati dalam waktu +6 hari sejak menggigit bukan dibunuh)

c 3ak dapat diobservasi setelah menggigit (dibunuh, lari, dansebagainya)d 3ersangka rabies (hewan berubah sifat, malas makan, dan lain-lain)"asa inkubasi rabies /-0 bulan (789), bervariasi antara hari- tahunLamanya masa inkubasi dipengaruhi oleh dalam dan besarnya lukagigitan, dan lokasi luka gigitan (jauh dekatnya ke sistem saraf pusat,derajat patogenitas virus dan persarafan daerah luka gigitan) Lukapada kepala inkubasi 8-05 hari, dan pada ekstremitas 0:-5 hariaktor Risiko& -

!. Melakukan Pemerikaan "iik dan Pemerikaan PenunjangSederhana (Objective)

Pemeriksaan isika Pada saat pemeriksaan, luka gigitan mungkin sudah sembuh bahkanmungkin telah dilupakan

b Pada pemeriksaan dapat ditemukan gatal dan parestesia pada lukabekas gigitan yang sudah sembuh (869), mioedema (menetap selamaperjalanan penyakit)

c ;ika sudah terjadi disfungsi batang otak maka terdapat& hiperventilasi,hipoksia, hipersalivasi, kejang, disfungsi saraf otonom, sindromaabnormalitas '4, paralitikncephalitis Rabies& agitasi, kesadaran =uktuatif, demam tinggi yangpersisten, nyeri pada faring terkadang seperti rasa tercekik (inspiratoris

spasme), hipersalivasi, kejang, hidrofobia dan aerofobia

Pemeriksaan Penunjang4asil pemeriksaan laboratorium kurang bermakna

#. Penegakan $iagnoa (Assessment)iagnosis 1linisiagnosis ditegakkan dengan riwayat gigitan (?) dan hewan yangmenggigit mati dalam + minggu2ejala fase awal tidak khas& gejala =u, malaise, anoreksia, kadangditemukan parestesia pada daerah gigitan, gatal-gatal, rasa terbakar(panas), berdenyutdan sebagainya2ejala lanjutan& agitasi, kesadaran =uktuatif, demam tinggi yangpersisten, nyeri pada faring terkadang seperti rasa tercekik (inspiratorisspasme), hipersalivasi, kejang, hidrofobia dan aerofobia


3/4

RABIES

SOP

No. Documen :

No. Revisi :

Tgl. Terbit :

Halaman :PUSKESMAS


N#P.$%&'$$() (**+*$ ( *$$

iagnosis @andinga 3etanusb >nsefalitisc lntoksikasi obat-obatd ;apanese encephalitise 4erpes simpleAf >nsefalitis post-vaksinasi

1omplikasia 2angguan hipotalamus& diabetes insipidus, disfungsi otonomik yang

menyebabkan hipertensi, hipotensi, hipo


4/4

RABIES

SOP

No. Documen :

No. Revisi :

Tgl. Terbit :

Halaman :PUSKESMAS


N#P.$%&'$$() (**+*$ ( *$$

1onseling dan >dukasia 1eluarga ikut membantu dalam hal penderita rabies yang sudah

menunjukan gejala rabies untuk segera dibawa untuk penanganansegera ke fasilitas kesehatan Pada pasien yang digigit hewantersangka rabies, keluarga harus menyarankan pasien untuk vaksinasi

b Laporkan kasus Rabies ke dinas kesehatan setempat1riteria Rujukana Penderita rabies yang sudah menunjukkan gejala rabies

b irujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan sekunder yang memiliki dokterspesialis neurolog

(nit Terkait Aotek) *umah Sakit

Format Sop Teknis Rabies Pemda 2016

Documents

Transcript of Format Sop Teknis Rabies Pemda 2016