Format Resep dan Penggolongan Obat

10
Resep Definisi : Permintaan tertulis dokter kepada apotiker untuk menyerahkan obat atau bahan obat kepada penderita lengkap dengan aturan pakainya. Apotik : Tempat dilakukan usaha" dalam bidang pekerjaan keparmasiaan. Tugas : Pembuatan, pengolahan, peracikan pengubahan bentuk & penyerahan Penulisan Resep ; Dokter Mereka yg mempunyai " SIM " dr. Umum,dr. Hewan, dr. Gigi, Ners Kertas Resep ; berkualitas , putih. Ukuran : P = 15 - 18 cm L = 10 - 12 cm ( polio ) bervariasi. Apakah yg ditulis dalam resep ? Obat : Generik, paten, Standart, formula sendiri, Kosmetik Alat bantu kedokteran Inscriptio : R/ Cardinale R/ Paracetamol 400 mg R/ Adjuvans Acetosal 300 mg Phenylpropanolamine 25 mg Pechachlor 2 mg Coffien 35 mg Mf la polv dtd No XV S3 dd pulv I Obat : Suatu bahan / paduan yg mendiagnosa, mengobati, menyembuhkan, rehabilitasi pasien , untuk memperelok badan ( depkes ). Pembagian obat menurut pengelolaan terbagi 3 : 1. Obat daftar O / Opium. 2. Obat daftar G / ex Antibiotika 3. Obat daftar W / Psikotropika. Obat Obat Daftar O ( Opium / Narkotika ). 1. Tenomen Dapover Seminiferum ( Biji buah dan serbuknya ) 2. Opium mentah 3. Opium masak 4. Opium obat 5. Morphin disemua turunannya 6. Tanaman koka untuk semua jenis erythroxylon daun koka serbuk kokain mentah oleh hasil hasil yg diperoleh dari koka kokain di turunannya. 7. Tanaman ganja disemua bagian tanaman herba canabis 8. Narkoba sintetis. 9. Campuran dari sediaan yg mengandung bahan tsb diatas. Obat Keras ( Daftar G ) Adalah obat-obat yg tidak digunakan untuk keperluan teknik, yg mempunyai khasiat mengobati, menguatkan, membaguskan, mendisinfeksikan dalam tubuh manusia. - hanya dapat dibeli di Apotik. - harus dengan resep dokter - dapat diulang tanpa resep baru, bila dalam R/ dr t'tulis ITER. MEN KES Pedagang besar Hanya boleh menjual kepada - Apotik - PBF lainnya - dr dgn izin menyimpan obat Obat Keras Terbatas ( W ) Obat Bebas Terbatas. Obat obat yg tergolong obat racun, tapi dapat dibeli sendiri tanpa resep dokter dan harus diberi tambahan etiket khusus. (penyakit dipengobatannya dianggap telah dpt ditetapkan sendiri oleh masy & tidak membahayakan, lebih-lebih bila menurut aturan pemakaiannya ). -. dapat diperoleh tanpa resep dokter -. dapat dibeli di apotik / toko obat. -. diserahkan dgn bungkus aslinya serta satu tanda. Obat Obatan Dengan Larangan Khusus 1. Obat-obat yg tidak boleh di import, dingkut , disimpan dijual dan dipakai : a. Thalidomid, softemon, contergan - bayi cacat. b. Gol Halucinogen : LSD ,DET, DMT , STP, DOM 2. Tidak boleh di import, dijual, diedarkan : a. Mecilizine ( travel-on, Postafene, emesafene , Banamin ). a. Phenmetramin ( preludin, Obezin ) - anorexant. 3. Obat-obat yg tdk boleh di import, didistribusikan ttp hrs dibuat laporan pemakaian tiap bulan oleh apotik & pedagang Amphetamine & Derivatnya : Dextro Amphitamine, Methampetamin karena sering disalah gunakan --> disalon kecantikan diubah menjadi x tasi. O b a t : Suatu bahan atau paduan bahan yg dimaksud u/ digunakan dalam menetapkan diagnosa, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit, atau gejala penyakit luka atau kelainan badaniah & rohaniah pada manusia dan hewan atau untuk memperolok badan atau bagian manusia. Obat Dan Kosmetika Obat Jadi Obat dalam keadaan murni atau campuran dlm bentuk serbuk, cairan , salep, PL, SUPP atau bentuk lain yg mempunyai nama teknis sesuai dgn farmakope ind atau buku" lainnya yg dite tapkan oleh pemerintah. Obat Baru. Obat yg terdiri atau berisi suatu zat baik sebagai bahan yg berhasiat maupun yg tidak berkhasiat. mis : Lapisan pengisi , pelarut, bahan pembantu atau komponen lain yg blm dikenal shg tidak diketahui khasiat & keamanannya Obat Esensial. Obat yg paling dibutuhkan untuk yan kes bagi masy terbanyak & tercantum dalam daftar essential yg ditetapkan oleh Men Kes. Obat Asli Obat yg didpt langsung dari bhn lamiah ind, terolah secara sederhana atas dasar pengalaman dan digunakan dlm pengobtan tradisional. Obat dgn nama yg tlh ditetapkan o/ farmakope ind & INN ( International Non Proprietary Name ) WHO untuk zat berkha siat yg dikandungnya. Obat Standart Obat dgn nama tertentu tetapi yang dapat diproduksi oleh setiap produsen. Obat Beracun Obat yg dlm penggunaannya dlm dosis relatif kecil. * Atropin Sulfat, insulin dll Obat Tak Beracun Obat yg dalam penggunaanya dgn dosis relatif besar. Acetosal, Paracetamol. Orientasi Obat Pasien Pemilihan obat .... tepat Diagnosa tepat Dosis ...... tepat Kondisi pasien Bentuk sedian obat ... tepat Parameter pasien

description

Format Resep dan Penggolongan Obat

Transcript of Format Resep dan Penggolongan Obat

Page 1: Format Resep dan Penggolongan Obat

Resep Definisi :Permintaan tertulis dokter kepada apotiker untuk menyerahkan obat atau bahan obat kepada penderita lengkap dengan aturan pakainya. Apotik :Tempat dilakukan usaha" dalam bidang pekerjaan keparmasiaan. Tugas :Pembuatan, pengolahan, peracikan pengubahan bentuk & penyerahan Penulisan Resep ; DokterMereka yg mempunyai " SIM " dr. Umum,dr. Hewan, dr. Gigi, Ners Kertas Resep ; berkualitas , putih.Ukuran : P = 15 - 18 cm L = 10 - 12 cm ( polio ) bervariasi.Apakah yg ditulis dalam resep ?

Obat : Generik, paten, Standart, formula sendiri, Kosmetik Alat bantu kedokteran

Inscriptio : R/ Cardinale R/ Paracetamol 400 mg R/ Adjuvans Acetosal 300 mg Phenylpropanolamine 25 mg Pechachlor 2 mg Coffien 35 mg Mf la polv dtd No XV S3 dd pulv I Obat : Suatu bahan / paduan yg mendiagnosa, mengobati, menyembuhkan, rehabilitasi pasien , untuk memperelok badan ( depkes ).Pembagian obat menurut pengelolaan terbagi 3 : 1. Obat daftar O / Opium. 2. Obat daftar G / ex Antibiotika 3. Obat daftar W / Psikotropika.Obat Obat Daftar O ( Opium / Narkotika ).1. Tenomen Dapover Seminiferum ( Biji buah dan serbuknya )2. Opium mentah3. Opium masak 4. Opium obat 5. Morphin disemua turunannya6. Tanaman koka untuk semua jenis erythroxylon daun koka serbuk kokain

mentah oleh hasil hasil yg diperoleh dari koka kokain di turunannya.7. Tanaman ganja disemua bagian tanaman herba canabis8. Narkoba sintetis.9. Campuran dari sediaan yg mengandung bahan tsb diatas.Obat Keras ( Daftar G )Adalah obat-obat yg tidak digunakan untuk keperluan teknik, yg mempunyai khasiat mengobati, menguatkan, membaguskan, mendisinfeksikan dalam tubuh manusia.- hanya dapat dibeli di Apotik.- harus dengan resep dokter- dapat diulang tanpa resep baru, bila dalam R/ dr t'tulis ITER.MEN KES Pedagang besar Hanya boleh menjual kepada - Apotik - PBF lainnya - dr dgn izin menyimpan obatObat Keras Terbatas ( W )Obat Bebas Terbatas.Obat obat yg tergolong obat racun, tapi dapat dibeli sendiri tanpa resep dokter dan harus diberi tambahan etiket khusus.(penyakit dipengobatannya dianggap telah dpt ditetapkan sendiri oleh masy & tidak membahayakan, lebih-lebih bila menurut aturan pemakaiannya ).-. dapat diperoleh tanpa resep dokter-. dapat dibeli di apotik / toko obat.-. diserahkan dgn bungkus aslinya serta satu tanda.

Obat Obatan Dengan Larangan Khusus1. Obat-obat yg tidak boleh di import, dingkut , disimpan dijual dan dipakai : a. Thalidomid, softemon, contergan - bayi cacat. b. Gol Halucinogen : LSD ,DET, DMT , STP, DOM 2. Tidak boleh di import, dijual, diedarkan : a. Mecilizine ( travel-on, Postafene, emesafene , Banamin ). a. Phenmetramin ( preludin, Obezin ) - anorexant.3. Obat-obat yg tdk boleh di import, didistribusikan ttp hrs dibuat laporan

pemakaian tiap bulan oleh apotik & pedagang Amphetamine & Derivatnya : Dextro Amphitamine, Methampetamin karena sering disalah gunakan --> disalon kecantikan diubah menjadi x tasi.

O b a t :Suatu bahan atau paduan bahan yg dimaksud u/ digunakan dalam menetapkan diagnosa, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit, atau gejala penyakit luka atau kelainan badaniah & rohaniah pada manusia dan hewan atau untuk memperolok badan atau bagian manusia. Obat Dan KosmetikaObat JadiObat dalam keadaan murni atau campuran dlm bentuk serbuk, cairan , salep, PL, SUPP atau bentuk lain yg mempunyai nama teknis sesuai dgn farmakope ind atau buku" lainnya yg ditetapkan oleh pemerintah.Obat Baru.Obat yg terdiri atau berisi suatu zat baik sebagai bahan yg berhasiat maupun yg tidak berkhasiat.mis : Lapisan pengisi , pelarut, bahan pembantu atau komponen lain yg blm dikenal shg tidak diketahui khasiat & keamanannyaObat Esensial.Obat yg paling dibutuhkan untuk yan kes bagi masy terbanyak & tercantum dalam daftar essential yg ditetapkan oleh Men Kes.

Obat Asli Obat yg didpt langsung dari bhn lamiah ind, terolah secara sederhana atas dasar pengalaman dan digunakan dlm pengobtan tradisional.

Obat dgn nama yg tlh ditetapkan o/ farmakope ind & INN ( International Non Proprietary Name ) WHO untuk zat berkhasiat yg dikandungnya.Obat StandartObat dgn nama tertentu tetapi yang dapat diproduksi oleh setiap produsen.Obat BeracunObat yg dlm penggunaannya dlm dosis relatif kecil.* Atropin Sulfat, insulin dllObat Tak BeracunObat yg dalam penggunaanya dgn dosis relatif besar.

Acetosal, Paracetamol. Orientasi Obat Pasien

Pemilihan obat .... tepat Diagnosa tepatDosis ...... tepat Kondisi pasienBentuk sedian obat ... tepat Parameter pasienCara waktu pemberian .. tepat Pria / wanitaPenderita .... tepat anak/ dewasa/ tua,obisitas

Terapi Rasional Respon Klinik 5 Tepat Baik - Sembuh - BerkurangManjur Aman Paling sedikit dari efek Nyaman samping, Allergi, Interaksi Murah toksik, idiosyncracy. Sejarah Perkembangan Obat1. Alam Nabati2. Alam Hewani3. Alam semesta1. Alam Nabati : 2. Alam Hewani :-. Herba : daun -. dari organ-. Radix : akar -. Extract - lever-. Rhizoma : umbi -. pancreas - insulin-. Cortex : folia,fructus -. Thyroidea - thyroid-. Flores : semen -. Empedu - ext empedu -. Lemak ikan - Vit A & D -. Produk hewan ; lebah, madu. 3. Alam Semesta-. Sulfur-. Fe-. Air meneral.Alkolid : Papaver somniterum, atropa belladona, efedra vulgaris.Glikosida : Digitalis lanata, Drg Purpurea, StophantusMinyak Atsiri : Fol Methol, PiperitalMinyak lemak : O/ Recini , O/ cacaoZat lain : recine, GOM, TaninoOrang Yg Berpengaruh Dlm Obat &Pengobatan1. HIPOCRATES : Primium Non Nocere yg pertama tdk merugikan.2. GALEN : Preparat Galenica Extracum Belladona,digitalis 3. IBNU SINNA : Prince of Medicine Pengobatan u/ px ditlis dalam satu buku.4. ABU BAKAR AR RAZI : Pengobatan Sederhana.Perkembangan Obat Asal Alami 1. Bahan bakar 2. Ekstraksi Bahan kasar3. Penentuan zat berkhasiat 4. Pemurnian zat berkhasiat.5. Isolasi zat berkhasiat 6. Pembentukan Rumus kimia 7. Pembentukan garam-garam.8. Percobaan pembuatan sintetis.9. Sintesis / pembuatan derivat.Penyimpanan ObatTujuan : agar obat tidak menjadi rusak.Sarana : Gedung / ruang, tempat, lemari, laci ,wadah gelas, batu, kertas,

kertas timah, etiket, label kertas, tinta, suasana , sinar , suhu.Syarat syarat Wadah gelas / Batu ; tertutup rapat, kedap udara / gas.Syarat syarat kertas / kertas timah ; - Menahan sinar ( UV, IR ) - Mencegah masuknya kontaminasi Mikroba, Udara, Gas - Mencegah pelapukan, penguapan.

Kerusakan Obat :-. Internal ; Bahan obat , campuran, komposisi bahan, pH Pelarut-. External ; Suhu , cahaya (UV,IR),kelembaban, kontaminasi.

Jenis kerusakan :Obat : Khasiat menurun / berkurang menjadi zat lain Khasiat menurun / berubah --> Toksik.

Vaksin : Jasad renik --> Kemampuan mjd lemah / berubah.Stabilitas : --> Kimia, fisika, mikrobiologi --> menurun. --> Terapeutik menurun / toxikologis berubah. Penyebab Kerusakan :-. Reaksi Oksidasi : Reduksi, Hidralasi, Fotolisis, Reseminasi.-. Pengaruh zat lain : Zat tambahan , pengaruh wabah.-. Komponen sedian : Udara o2/Co2, Uap air, suhu, cahaya, pH, contaminasi, polimerasi, cara produksi, pengemasan.

Page 2: Format Resep dan Penggolongan Obat

Pedoman Kerusakan Fisik -. Kapsul : pengerasan, pelunakan, kebocoran, timbul gas pengembungan.-. Tablet : Fragmentasi, tabl , pengembangan, perubahan warna terbentuk kristal, lengket.-. Pulvis : Perubahan warna, menggumpal, mjd basah.-. Solusio : Pengendapan, kekeruhan, pertumbuhan, jasad renik, timbul gas.-. Suspensi/Emulsi : pemisahan fase-fase.-. Unguentum : perubahan warna / bau, konsistensi, mencair,pemisahan cairan, mengkristal.-. Cream : pengerasan ,penghabluran, pertumbuhan,jasad renikHALF LIFE ( waktu paruh) --> PenyimpananHL adalah waktu dimana daya kerja obat tinggal 50 %.Pada penyimapanan obat, faktor yg sangat berpengaruh adalah perubahan suhu.Kenaikan suhu 10 derjat C dalam penyimpanan terjadi penurunan HLdgn separuhnya ( nya ).30 % - x ---> HL nya 1 Th20 % - x ---> HL nya 2 Th10 % - x ---> HL nya 4 Th 0 % - x ---> HL nya 8 Th Pengertian HL – 1. Shelves Hl 2. Plasma H 3. Biological HL1. Shelves HL Waktu dimana umur obat tinggal ... nya setelah disimpan.2. Plasma HL Waktu dalam jam dimana konsentrasi obat dalam plasma menurun menjadi 1/2 nya.3. Biological HL Waktu dalam jam dimana konsentrasi obat, tinggal ….nya setelah terjadi keseimbangan antara plasma dan kompartemen lainnya. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi : Obat / diagnosa : - dosis - Umur - ikatan protein dgn obat - Obat-obatan lain (interaksi) - penyakit-penyakit.Expiration Date ( ED ). Tanggal / bulan / tahun yang merupakan batas dimana obat setelah lewat tanggal tersebut. penggunaannya sudah tidak dapat dipertanggung jawabkan lagi.Semua obat merupakan EDSemua Antibiotika sudah ditentukan ED nya.SYARAT FISIK OBAT

1. Efek therapi optimal.2. Efek samping minimal3. Sesuai pasien.

PENETAPAN OBAT Obat / kombinasinya

Dosis Bentuk sediaanAturan pakai.

Untuk menetapkan bentuk obat perlu dikaji : Faktor obat Faktor penderita.

Faktor obat sebagai pertimbangan pemilihan bentuk sediaan :1. Sifat fisiko obat :

Bahan padat higroskopis R/ Bentuk cair ,Natr bromid. Bahan padat tidak terlarut air.

R/ Bentuk padat , Bulperes, tab , kapContoh : Aspirin

Clorampinikol.R/ Bentuk Cair, Suspensi (pd hal yg khusus).

Bahan obat dirusak oleh getah lambung.R/ Injectie.

Bahan Padat Hidroskopis ( Solutio)

Tidak Hidroskopis =Larut air (Puyer,Cap, Tab, Solutio)

Tidak larut air (Puyer, Cap, Tab, Susp, Mixtura Agitanda)Bahan Cair

Larut Campur Air Bahan Lemak / tidak larut air.(Emulsi,Capsul)

2. SAR ( Stuctur Activiti Relation ). Ultra short – acting R/ Injectie ; Thiopental. Long – Acting R/ Oral ; Phenobarbital.3. Sifat Farmakokenitik Obat Obat yang mengalami “ lintas efek pertama “ , per oral tidak efektif

Contoh : Nitro glycerin R/ tab ; Sublingual (isosorbid).4. Bentuk Sediaan yang paling Stabil. Vit C R/ tab, caps.

Faktor Pendidikan yang menentukan Pemilihan Bentuk sediaan Obat. Efek pada tubuh yg dikehendaki.

Efek Sistemik : R/ Inj R/ per oral

R/ per rectal bentuk cair , padat. Paretrasi lewat kulit : R/ Inj

R/ ½ padat dengan veticulum tertentu. Efek Lokal R/ ½ padat

R/ Pulv Adsp ( pulvis Adsspersorios ).

Umur Penderita.Balita : Oral cair R/ Oral padat, Pulveres.

Dewasa : Oral R/ padat ( caps, pulu). Geriatrik : R/ Oral , Cair.

Kecepatan dan Lama kerja obat yang dikehendaki. Jika Onset of action Inj IV > SC > IM Jika Duration of action R/ Sustained release ( tab, kaps).

Keadaan umum penderita. Pasien tidak sadar R/ Inj , Suppos Pasien rawat inap R/ Pasien rawat jalan R/ Pasien muntah & pasien post operasi R/ Inj , Suppos

Bentuk therapis yang op – Efek Samping Minimal. Emetin Hcl , Morphin HcL Inj karen per oral muntah Vit C R/ tab / kap bentuk cair

terurai.Bentuk Sedian yang Paling Enak Bagi Pasien

Bahan pahit R/ tab/capsBentuk obat minimal terasa pahit.

Bahan Amis R/ tab/caps/DragMis : Susfas Ferros, Oliom Lecoris Aselli ( minyak Ikan).

Cara Pemberian Obat & efek SampingA. Parenteral.

I. Injectie1. Intra Vena

Mula kerja obat ( MKO) paling cepat Bicavailabilitas 100% Obat dalam larutan air Pada bentuk IV fat emulsi, Partikel minyak < eritrosit.

2. Intra Musculair. Obat yang tidak diabsosbsi per oral. MKO bervariasi

- Larut dalam air > minyak > propylenglycol > suspnsi.- Pada sups : partikel makanan kecil MKO cepat.Misalnya : Zine insulin Amorf : MKO ½ - 1 jam , LKO 10 – 16jam Krist : MKO 4 – 6 jam, LKO 24 – 36 jam.

DPT UNT Depo > cepat.3. Subcutan.

MKO yang larut air > suspensi Absorbsi dipercepat Hyaluronidase ; diperlambat adrenalin.

II. Pellat / tab Implamasi. Variasi Inj Panjang : 8 mm = : 3 mm Controled Release Susp

B. Oral. I. Bentuk Cair.

1. Solutio Campuran cair + padat yg larut MKO cepat.

2. Suspensi Campuran cair + padat yang tidak larut +

suspensator. MKO lebih lambat. Makanan halus partikel makan cepet MKO.

3. Emulsi. Biasanya oil / water > minyak jarah. MKO lebih lambat.

II.Bentuk setengah padat. PDU tidak UNT oral.

III. Bentuk padat.1. Pulvis & pulveres

Perlu disolusi. MKO tergantung pada ukuran partikel. Mudah dibasahi dan mudah diserap.

2. Kapsul. MKO > lama dari pada Pulu, perlu disolusi &

disintegrasi Pecahnya Gelatin = 10 – 20 menit Enteric Coated Caps tidak pecah dilambung.

3. Tablet. MKO > lambat dari pada kapsul MKO tergantung kekerasan tab Modifikasi : tab sub lingual

4. Drage ( tab salut ). MKO tergantung bahan salut.

5. Tab Khususmisalnya : Sustained Release, prolonged action, repeated action.

6. Pilulae : = 5 mm dibuat manual. MKO > lama dari pada tab. Lama .. jadi keras & terjamin.

C. Rektal. PDU untuk lokal ; Haemoroid, fissura ani ; laxans Indikasi sistematik.

- terdapat menelan , muntah.- obat dirusak asam lambung

- tidak kooperatif1. Padat : suppostoria Aminophilin sistemik.2. Cair : enema / clysma lokal.

D. Topikal. Absorbsi transdermal bergantung Veticulum :

Page 3: Format Resep dan Penggolongan Obat

Adeps lanal & emulsi W/O Contoh ; Nitradisc, Feldene & Voltaren gel.

Bentuk Sediaan Setengah Padat PDU untuk obat luar Untuk therapi / kosmetik / pelindung kulit.Ada 3 Bentuk konsistensinya : Cair kental / encer : Linimentum. Setengah padat ; ungu entum , krim , pasta. Padat ; Sopo Medicatus , Emplastrum.

Linementum Sediaan kental / cair yg dioleskan / digosokkan pada kulit.

Latin , linere ; gosokkan yg banyak ,kontor iritan Balsem dll. Linementum dapat berupa :

- Larutan zat berkhasiat dalam lemak. - Emulsi dll ( minyak + Air ditambah bantuan yg lainnya).Keuntungan Linemen dibanding Ungumen. Lebih mudah dicuci.

Rambut , kulit muka , kulit bayi. Penetrasi obat > besar.Contoh :

Ganda pura isi multi salisilat. Zink – Olie = Pasta zinci oleosa BBE = Benzylin Benzoas Emulsion. Linimentum Sulfaris

( Belerang + Minyak kelapa ) 20 % + Follium Coccus = dipanaskan.

Ungumentum = Salep.Definisi : BSO ½ padat Mudah dioleskan tanpa kekerasan / pemanasan.Bahan obat terdisporsi secara homogenSebagai therapi dibagi menjadi 3 :1. Ungumentum Epedermis.

Untuk epidermis / kulit bagian luar. Vetikulum ( pembawa obat ) vesilin atau campuran

Hidrokarbon.2 Ungumentum Mukosa

Vetikulum : vaselin + 10 % - 20 % adeps lanae ( lemak bulu domba )

Untuk mukosa (basah) : rectum, hidung, mata, mulut. Agar > encer bisa ditambah parapin liq atau minyak lain.

3. Ungumentum endodermik Bekerja > dalam dari pada permukaan kulit. Vetikulum = Adeps lanae, lanolin dll.

Adeps lanae Com hidrucum (menyerap air )Klasifikasi Ointment menurut Jenkin.I. Berdasarkan sifat penetrasi pada therapi. 1. Salep Epidermik.

Bekerja pada permukaan kulit. Bersifat lokal, tak diabsorbsi

Contoh : Protektan, anti septik ,anti infeksi, parasitida 2. Salep endodermik.

Obat berpenetrasi kedalam kulit. Contoh : emollien (pelemas) , stimulans ( perangsang pertumbuhan

epitel), proliferan ( memperbanyak sel ), Iritan lokal (Metil salisilat). 3. Salep Diadermik.

Melepaskan obat melewati kulit. Bekerja sistemik. Kesulitan mengatur jumlah obat yg diabsorbsi ,saat ini

penggunaannya belum luas. Misalnya = Velidin jell sebagai analgetika, Nitrodize pd iskemia kardia.

II. Berdasarkan Sifat Farma Sentik 1. Salep berbasis Minyak.

Lemak hewan Minyak nabati Hidro karbon Silikon.

2. Salep berbasis Emulsi Emulsi O/W (banyak air ). Emulsi W/O (banyak minyak). 3. Salep berbasis Absorbsi

Basis Anhidrosus / basis hidrofilik.- adepslanae- hydrophilik pentrolatum

Basis W/O yang berisi sedikit air yang bisa menarik air4. Sale basis larut airSyarat Vehikulum salep : Indefferent Tak berbauh Ph netral Tidak merangsang Stabil pada penyimpanan Tidak meninggalkan bercakMacam Vehikulum salap:1. Hidrokarbun

Vaselin; album (putih) , flavum (kuning) Parafinum : ligvidum (cair), solidum (padat)

2. Minyak nabati Oleum : sesaami ( wijen), olivanum ( zaitun), amygdalavum (m.

amandel), arachidis (kacang), cocos ( kelapa)

3. Mingak hewan Adep (minyak bulu) : lanae (domba), suilus (babi) ancenirus (angsa) Lanolin Cera (lilin lebah), flava, alba.

PASTA. Sediaan setengah padat yang mengandung bahan padat : 40 – 60 % Sifat:

- Tak memberi rasa minyak- Sebagai bahan padat : zinci oxid, calcit carbonat (kapur0, amilum

(pati), falcum (silikat) Kelebihan Pasta:

- Mengikat cairan- Tidak iritasi lokal karena tidak penetrasi- Lebih melekat- Mempunyai daya abrasif ( daya menggosok) untuk pembersih gigi

Kekurangan pasta- Lebih keras dari padaunguentum sehingga sukat dioleskan dan

kadang nyeri.- Sukar dibersihkan- Cont : pasta lasseri (anti septik), pasta dentrifrika (penyegar gigi

Cream = Cremor = KrimDefinisi :

Sediaan setengah, camp minyak / lemak dgn air dgn bantuan bahan ketiga = emulgator

Macam :1. W/O Cream2. O/W Cream

Emulgator merupakan bahan pengemulsi, yang paling baik adalah yang bersifat non tonik karena tak bereaksi dengan bahan aktif.Keuntungan Cream :

1. Aplikasi mudah2. Mendinginkan kulit3. Mudah dibersihkan.

Kerugian :1. Tidak stabil terutama bila kena asam organik ( As salisilat, As

Benzonat, Asam tanat ) dan panas.2. Mudah mengering karena cairan menguap.

Indikasi Cream :1. Imflamasi akut 2. Dermatosis luas3. Penetrasi ( Emulgator tuwen, span )4. Daerah berambut ( O/W )5. Kulit kering ( W/O ).

Sapo = Sabun.DefinisiSediaan ½ padat / cair untuk obat luar yang penggunaannya digosok sampai berbusa, dibiarkan sebentar lalu dicuci bersih.Didapat dari proses penyabunan alkali dengan lemak atau asam lemak tinggi.Tujuan

Anti septik Anti ketombe Anti akne Anti jamur

Keuntungan : Daerah pengobatannya luas, bersih tak berbekas.Contoh :

1. Sapo kalimas , sabun Hijau Lemak , kuning kehijau-hijauan / kecoklatan Mengandung Glycerin Dibuat dari KOH + Minyak Nabati.

2. Sapo Medicating Keras kekuning-kuningan tidak mengandung

Glicerin. Dibuat dari Na OH + Minyak / Lemak meningkat.

3. Sapo Superadiparatus. Dibuat dari sapo medicatus + 16 % Sapo kalimas +

4 % adeps lanal. Sapo Superadipatus Sering digunakan sebagai Basis Bagi bahan Berkhasiat

Basanum perivianum Sabun Furol Icthyol Salep Ichtyol Sulfur Precipitatum Salep Deosulfur Phenol Salep Anti septik Oxymercuri –O- Toluyl Na ….. Salep Afridol.

Colemplastrum ( Pkister ).Definisi :

Sediaan ½ padat yang penggunaannya sebagai obat luar, dioleskan pada kain

Yang elastis , diaplikasikan pada kulit yang sakit.Tujuan :

Counter Irritant Keratolitik Anti septik

Contoh : Coleplastum AD Clavos mengandung Salicylic. Col, Zinci Oxydi Leucoplast.

Cara Penyimpanan Obat 1. Obat harus terlindung dari :

Kelembaban dengan :Wadah kedap udaraDitexsiccator : Ca ) , Sillika gel dl.

Suhu misal :Vaksin dan sera pada 4 – 10 ° C

Cahaya ( W ) dengan Wadah kaca yang sesuai.

Page 4: Format Resep dan Penggolongan Obat

2. Obat harus disimpan. Dalam wadah yang sesuai Dengan memakai etiket / label yang jelas.

3. Obat dibuang jika : Etiket yang hilang / hapus ( bisa dianalisis ) Berubah rupa, warna & fisik lain. Tumbuh jamur.

4. Obat beracun harus dalam Almari terkunci. Terutama obat jenis Narkotik.

Tanggal Daluwarsa Obat.Expiration date :

Tanggal , obat masih dipertanggung jawabkan Asal kondisi penyimpanan baik Bergantung Shelt Half – Life :

Waktu daya kerja tinggal ½ Suhu 10 ° C waktu paruh ½

Yang punya tanggal Daluwarsa :Antibiotika : 2 th pasca produksiSera & Vaksin : 1 th pasca produksi.

Obat Untuk Gagal JantungKeseimbangan Haemodinamik Mempertahankan :

Co Tonus vaskuler Volume darah

Hal tersebut untuk mempertahankan sirkulasi Darah untuk : Transportasi O2 dan Nutrient. Membuang bahan sampah Co 2

Cardiac Out put = Stoke Volume X Contraksi rate = 70 ml X 72 / menit = 5040 ml / menit.

Pada Istirahat = 5,1 darah dipompa / menit.Pada muda sehat jantung dapat memompa 4 X lebih banyak peningkatan kecepatan dan kekuatan kontraksi bergantung pada peningkatan aliran A. Coronaria.Pada Gangguan A. Coronaria yang sedang , cadangan jantung : ½ - 1 X kapasitas istirahat.

Patofisiologi Payah jantung.Co tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sirkulasi untuk metabolisme. Parahnya kebutuhan bergantung faktor penyebab dan akuta kronisnya.Mekanisme Konpensasi Karena Co : Simphatik :

Denyut jantung meningkat Redistribusi darah dengan konstriksi arteriol :

Ginjal, Slannik, Otot & kulit. Shunt pada organ Vital. Menurunkan aliran darah ginjal dgn ADH :

Renin, Angiotensi, Aldosteron pd tubuli Vecncus return Sehingga stroke volume jaga meningkat.

High - Out put FCo Max gagal, mencukupi kebutuhan sirk, yang tinggi beberapa gangguan ektrakardiak

Anemia berat. Hiper tyroid.

Tx : Koreksi faktor presiptasi mis Transpusi.Low Out put ( paling sering )

Gagal jantung Kiri :Co pengosongan ventrikel kiri tak sempurna pada diastolik :Distensi kontraksi Co .Retensi darah pada sistole Distensi , kontraktilitas dan Co .Retensi darah pada diastole TD meningkat pada Atr Kiri , V Pulm &

Pulm Capilari , BED ???Transudat Interstinal edema Pulm Congestion

Alveoler edema Pulm edema.

Gagal Jantung Kanan Co menurun , Dias vol meningkat , konstraksi menurun, Tek Atr kanan meningkat, tekanan vena cava sup & inf meningkat , tekanan vena sist meningkat Hepato spleno megali, ascites & pembesaran vena superfisial ( v. jugularis ) transudasi edema.Therapi Akuta :

Obat Glikosida, diuretika. Restriksi Na & air Memodifikasi aktifitas

Eliminasi penyebab congest H. FTx Hiper Tensi Reparasi katub stenosis ( bila ada stenosisnya ). Preparat digitalis.

Efek berbagai preparat digitalis sama. Perbedaannya pada : ROA ( Road of administation ) apakah p.o /

iv/im eks ABS ( absorsi ) lambat / cepat metab ; OOA ( onset of action ) mula kerja, DOA ( Duration of Action ) - lama kerja eksresi.

Dengan Digitalis.Cara : loading dose berhasil , maintenance dose (dosis perawatan & perumatan )

Ikatan protein < DOA <Cont : Digotoxin > Lanatoside C > Ouabain.

Eksresi obat cepat menyebabkan DOA < ROA : - Oral : aman & ekonomis

- IV : pada urgen- IM, SC : iritasi , obs bervariasi.

Digoxin ( Lanoxin ). Paling sering

OOA : 1 2 j DOA : Digoxin < digitoxin. 80 % dieksresi diurine dalam batas aktif Digitalis :

+ oral : 0,5 - 1,25 mg / 24 j+ iv : 0,75 - 1,0 MG dincerkan hindari iritasi dalam : ¼ - ½ jam, kadar puncak ; 1 ½ - 5 j+ RIA dipertahankan : kadar terapi : 0,9 – 2,2 ng / ml

toksik : 3 ng / ml Maintenance : 0, 125 - 0,5 mg / 24 j Keuntungan Digoxin ;

+ DOA singkat ( HL : 1,3 - 2 hari ) , jika terjadi intoksikasi perlu 4 – 5 X HL = 7 hari

Digitoxin > penting untuk ; Entero hepatitis cycle Metabolit in aktif di ekskresi

+ sebagian besar di urine K I : Gg hepar+ sebagian kecil difaeces I : Gg ginjal.

Karena retensi metabolik digoxin yg in aktif ini , tidak toksik. Keutungan :

+ DOA lama : Baik untuk rawat jalan Dosis sekali sehari , mudah diingat Jika tak terminum 1 x , respon jantung tidak

signifikan. Keterbatasan :

+ DOA lama - Hl : 6 – 9 hr, kalau terjadi intoksikasi perlu (4-5) x HL 30 = 45 hr.

Digitalisasi tergantung :+ oral : 0,7 - 1,5 mg , terbagi 24 j+ IV : 0,7 - 1,2 mg, memberi efek setelah 25 menit

Maintenace :+ Oral : 0,05 - 0,30 mg tiap hari.

RIA :+ Kadar terapeutik : 12 - 28 ng / ml, toksik : 35 ng / ml.

Folia Digitalis + Dari daun digitalis purpurea+ Dilmabung Hidrolisa menjadi digoxin, ceitoxin & Gitalin diurai oleh air melalui enzim-enzim.+ Digitalis oral : 1,55 g / hr ( 3 x pemberian )+ Maintenance : 100 mg / hr

Lanosid ( cedilanid ). Dari Digitalis lanata DOA : 16 - 72 j (post oral ). Ekskresi Urine : 20 % / hari Digitalisasi : 08 – 10 mg / hari / untuk 3 hari. Maentenansi : 0,5 - 1,5 mg / hr.

Gital in jarang dipakai Digitalisasi : Mula-mula = 2,5 mg

Lanjutan = 0,75 mg tiap 6 jam selama 30 jam.

DESLANOSID ( Cedilanid D ) paling sering digunakan untuk digitalisasi.

Berasal dari hidro lisis lantoside C Bentuk Injeksi OOA = 5 – 30 menit puncak = 1 – 4 jam DOA = 16 – 36 jam eksresi : urine 20 % / hari. Digitalisasi = IV : 1,6 mg / 8 ml.

= IM : 1,6 mg dibagi dalam 2 tempat inj ( 4 ml ).

Korti KosteroidA. Macam :

1. Gluko korticoid.- Efek penyimpanan glikogen hepar & anti inflamasi nyata

misalnya : Alami : Cortisol, cortison.Sintetik : Predneson, betameth , dexameth, tiamcinolone.2. Mineralo korticoid. - Efek terhadap keseimbangan air & eletrolit besar.

Misal : Desoxycorticosteron , aldosteron.Khasiat :1. Metabolisma.

a. Karbo Hidrat & Protein= Glukoneogenesis= Katabolik : mobilisasi As amino atrofi limfe, massa otot,

kulit & tulang ( osteo porosis ). b. Lemak.

= Lemak ekstrimitas menurun , lemak kuduk meningkat ( Buffalo Hump ), lemak muka meningkat ( moon face ).

2. Keseimbangan air & Elektrolit : Ditubuli Distalis : meningkat reabsorsi Na +

Meningkat eksresi K + & H +3. Kardiovaskuler : Definisi Kortikosteroid :

Permebialitas kapiler menigkat Respon Vasomotor PD kecil Jantung mengecil Co

4. Otot rangka Pend Addison ( insuf Adrenal ) lemah otot , ggn sirkulasi

( kortisol rendah ). Hiper Aldosteron primer Hipo kalemi lemah otot Glokokortikoid dosis besar & lama pada penderita coshing miopati

untuk massa otot menurun , forforilasi menurun, Ca otot meningkat.

5. SSP :

Page 5: Format Resep dan Penggolongan Obat

Defisiensi : Apatis , Depresi , cepat tersinggung sampai psikosis.Pemberian lama MOOD , EUFORIA, Gelisah , Motorik

6. Darah :Gluko corticoid ( Hb ; Ery, PMN / Poli Morfo Nucleat ) Pada sistem imun ( Eo , Baso , Lym )

Thrombo , pernah / jarang 7. Anti Inplamasi dengan cara :

Permebialitas PD Eksudasi leuko & mast cell Membran lisosom stabil enzim Hidrolase (-)

8. Imunologik : Pengeluaran ( Histamin & Kinin ) Sel Limfhosit resisten terhadap efek destruksi E osi

CAPSULEBentuk sediaan obat yang terbungkus dalam suatu cangkang.Cangkang …………… gelatin, metil cellulose.

Ukuran Capsulae. No 000 ~ 1000 mg acetosal

00 ~ 650 mg 0 ~ 500 mg1 ~ 350 mg2 ~ 250 mg ~ = ket sebanding.3 ~ 200 mg4 ~ 150 mg5 ~ 100 mg

Jenis : - Hard Capsula : gelatin dan gula.- Solf Capsula : Gelatin dan gliserin ( Vit & Minyak ).

Berdasarkan Perbuatannya : 1. Bentuk Capsulla : Supaya diabsorbsi untuk obat dalam dan

sistemik, maka capsulla harus dihancurkan dulu (dlm lambung ) . Waktu hancur Capsulla dilambung ± 15 menit .Enteric Coated Capsula ( Capsul Salut )Pecah diusus, tidak dilambung. Cara Buat : Hard Capsula di

Celupkan dalam larutan Formald Drid - dikeringkan.2. Dibuat BSD yang pecah di Usus untuk :

1. BSO yang pecah dilambung dapat meng iritasi2. Bahan Obat pecah dilambung.

Keuntungan : Rasa obat tertutupi. Bau obat tertutupi, tapi sedikit masih terasa. Penulisan resep mudah Praktis Obat tahan lama. Harga relatif murah Dapat untuk bahan padat atau cair (minyak).

Indikasi : Obat yang rasanya tidak enak Obat yang berbau tidak enak

Bahan obat untuk sediaan bentuk capsula : Padat, kecuali = Higraskopis. Cair yang tidak mengandung air, alkohol.

Capsulla sangat mudah meleleh karena air Capsulla bersifat higroskopis / tahan lama.

CARA MEMBUAT CAPSULER/ Ephedrin Hcl 25 mg

Phenobarbital 25 mgDephenhydramin Hcl 10 mgPolv Doveri 100 mgInf pulv da in Caps td No XIIS p r n 3 dd Caps I.

R/ Ol Chenopadii gtt XIIDa in Caps t. d No IIIS Mane O B Caps I ( biasanya untuk obat cacing).

Keterangan :T d = buat R / yg terdiri dari obat 1 obat seterusnya sebanyak XII capsul

Bila t/a berarti obat yg terdiri dr obat 1 obat seterusnya dicampur dan dibagi XII.

Contoh =Efedrin 25 X 12Pheno 25 X 12 dstCampur dan bagi 12 Caps.

Tabulae CompressaeSediaan obat yang dibuat dengan memempatkan atau cetakanBahan obat : Satu macam atau campuran.

Tujuan : Kesederhanaan Stabilitas Ekonomis Praktis pembuatan , pengiriman

Bentuk : Discoid ( cakram cembung rangkap ). Bulat , oval, lonjong, segitiga dsb).

Keuntungan : Akurasi dosis cukup baik Mudah dibawa / cukup praktis. Rasa lebih enak Relatip murah.

Syarat : Bentuk baik

Waktu hancur tertentu = 15 menit Kekerasan tab = 3 – 5 Kg “ stoke “

Bahan :Bahan Pengikat :

Menjaga agar bahan serbuk , granula tidak memisah. Glucosa, pati , gelatin, gummi arabica.

Bahan Pengembang : Memudahkan pecah setelah tablet ditelan. Tepung : kentang , jagung ,agar-agar, methhyl celenlose, pectin .Bahan Pelicin :

Mencegah perlengketan antara tablet Mengurangi gesekan Talc, magn sterate, Ca Stearete.

Bahan Pengisi : Bahan-bahan pengisi untuk obat ,dosis kecil (sukar dibuat ). Bahan inert Tepung, sucrose, lactose, kaolin, manitol.VARIASI TABLET

Tablet biasa Coated tablet : tablet salut

Sugar coated tablet Film coated tablet ( dilapisi selaput tipis). Enteric coated tablet

Multiple Compressed tab Sustained release tab Time release tab Retard tab

Macam tab ~ penggunaan Tablet biasa Lozeinges = tablet hisap misalnya Efisal, sentril Sublingual tab misal = PETN = penta

Erytritol tetra Nitrat Chewable tablet = tab kunyah, dikunyah mepercepat dis

integrasi.Misal = Eviron

Antasida ; Plantasida Effervescent tablet

Misal = Calcium D Redoxon.R/ Tab Papavirin Hcl 40 mg No XII

ʃ3 dd tab I.P I L

Sediaan padat, kecil, bulat mengandung satu atau lebih bahan obat..Berat = 100 - 500 mgJarang dituliskan resep o/k :

Pembuatan lama Kekerasan pil tak terkontrol Tidak tahan lama.

Komposis Pil : Remedia Bahan tanbahan

Bahan pengisi Bahan pengikat Bahan pembasah Bahan penabur.

R/ Ferrosi Sulfat 200 mgP P P qsʃ l a fil d t d No XXX ʃ 3 dd pil I.

SUPPOSITURIASediaan padat yang dapat melarutkan atau melunakkan / melelh pada suhu tubuh dan cara penggunaannya, dimaksukkan kedalam rektum, urettra / vagina.Veniculum :1. Oleum Cacao = Cacao patter.

Melelehkan pada suhu tubuh Tidak mengiritasi Dapat dicampurkan dengan bahan beberapa obat. Tidak mudah tengik.

2. Gleserin + gelatin ( Glycerinated gelantin )3. Polyoxyethylene glycol.

Tidak meleleh pada suhu tubuh, tetapi secara pelan-pelan melarut dalam cairan mukosa.

Kerugian : Tidak praktis Kemungkinan meleleh dan keluar bersama Remedia Remedia : mengiritasi mukosa, rasa panas.

Macam Suppositoria 1. Suppositoria Analia

Berat = 1 – 2 gr ( untuk anak-anak ) 2-3 gr ( untuk dewasa ). Khasiat :

Local : misalnya anti septik, Analgetik, Anti pruritik. Sistemik obat yang bisa di absorbsi melalui mukosa.

Untuk Penderita = a. Muntahb. Post Op GITc. Absorbsi pada GIT tidak baik d. Obat Druk -- Asam lambung

Suppositoria Uretralia.= Bacilla

Page 6: Format Resep dan Penggolongan Obat

o Bentuk batango Berat = 2 gram ( perempuan ) = 6 - 7,5 cm.

4 gram ( laki-laki ) = 10 –15 cm. 3. Suppositoria Vaginalia. = ovulla

o Bentuk = bulat teloro Berat = umumnya 5 gram

untuk pengobatan local.PENGANTAR FARMAKOLOGI

Istilah Istilah : Farmakologi :

Ilmu yang mempelajari tentang interaksi antara obat, sistim dan proses hidup untuk kepentingan diagnosis, pencegahan, keperawatan dan pengobatan penyakit.

Obat :Setiap zat kimia yang dapat mempengaruhi proses hidup

Farmakognosi :Cabang farmakologi yang mempelajari sifat-sifat tumbuhan dan bahan lain yang merupakan sumber obat.

Farmasi:Ilmu yang mempelajari cara membuat, memformulasi, menyimpan dan menyediakan obat

Farmakologi klinik:Cabang farmakologi yang mempelajari efek obat pada manusia.

Farmakologi eksperimental:Mempelajari pengaruh obat pada manusia dengan membuat percobaan obat tersebut pada hewan untuk mempelajari efeknya.

Farmakologi Komparatif:Perbandingan efek obat pada hewan dan manusia

Farmako kinetik:Bagian farmakologi yang mempelajari nasib obat dalam tubuh seperti absorbsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi.

Farmakodinamik:Bagian yang mempelajari efek fisiologik dan biokimia obat terhadap berbagai organ tubuh dan mekanisme kerjanya.

Farmako terapi:Cabang ilmu yang mempelajari penggunaan obat dalam pencegahan dan pengobatan penyakit.

Toxologi:Ilmu yang mempelajari keracunan oleh obat dan zat kimia lain yang digunakan dalam dalam rumah tangga, industri maupun lingkungan hidup lain seperti insektisida, peptisida, zat pengawet dan sebagainya.

Faktor yang mempengaruhi Absorbsi Obat :☺ Sifat fisika – kimia obat.☺ Sifat Sterro kimia dalam kelarutan.☺ Besar fartikel ☺ Sediaan obat☺ Dosis☺ Rute Pemberian dan tempat pemberian ☺ Waktu kontak dengan permukaan☺ Besarnya luas permukaan ☺ Sifat pH dalam darah☺ Integritas Membran☺ Aliran Darah organ.Absorbsi melalui Rute Bucal atau Sublingual :☺ Memiliki sifat absobrsi yang baik untuk senyawa yg tak terironisasi,

Lipopil.☺ Keuntungan

Munculnya kerja obat yang cepat Tidak ada kerja cairan pencernaan. Bahan obat tidak harus melewati hati segera setelah diabsorbsi

☺ Kerugian Hanya mungkin untuk senyawa yang dapat diabsorbsi dengan mudah . Tidak boleh untuk obat yang rasanya tidak enak.

☺ Indikasi Untuk pengobatan serangan angina pectoris dengan nitrogliseril.

( Tablet kunyah , Aerosol ).Absorbsi pada pemakaian Parenteral. Pemakaian : IC , SC , IM

- Kecepatan absorbsi sangat bergantung kepada pasokan darah.- Pada keadaan syok , absorbsi sangat menurun

Absorbsi Melalui Rute Oral .☺ Absorbsi dalam saluran cerna mempunyai arti besar.☺ Dalam lambung : harga pH sangat asam teruta Asam lemak dan zat

netral yang limpofil..☺ Waktu beradanya bahan obat dalam lambung bergantung kepada :

- Kondisi pengisian- Keberadaan bahan lain dalam lambung.

☺ Bahan yang peka terhadap asam lambung harus dilindungi ( salut ).☺ Usus halus merupakan organ absorbsi terpenting :

Waktu perlewalatan untuk absorbsi cukup.☺ Usus besar

- Permukaan absorbsi lebih kecil- Kemempuan absorbsi lebih rendah.* Antibiotika sebaiknya diberikan pada saat lambung kosong untuk memenuhi konsentrasi yang diperlukan untuk memenuhi kuman.

* Susu + tetra cyclin konsentrasi akan kurang, karena susu mengandung kalsium.

Absorsi Pemakaian Melalui Rektum :☺ Alur melalui hati primer dihindari ☺ Absorbsi dalam 2/3 bagian bawah rektum langsung mencapai vena forta.

☺ Koefesien absorbsi lebih rendah dari pada pemakaian oral.☺ Perbedaan dalam individu dan antar individu , ada.Absorbsi Pemakaian melalui Hidung :☺ Sifat absorbsi mukosa hidung cukup baik seperti mukosa mulut.☺ Cocok untuk terapi topikal untuk mengurangi pembengkakan mukosa.☺ Kemungkinan dapat terjadi akibat absorbsi :

* Efek sistemik= Tetes hidung : Alfa – Simpato mimetika* Bubuk hisap ADH untuk therapi diabetes insipidus.

Mekanisme Hidung tersumbat :Karena vasodilator akibat adanya histamin peningkatan permibialitas

Hidung tersumbat.Absorbsi Pemakaian pada Kulit.☺ Secara Fisologis tidak memiliki fungsi absorbsi ☺ Absorbsi terjadi secara : Trasdermal , Trans folikuler☺ Kemampuan absorbsi kulit utuh lebih rendah dibanding melalui mukosa☺ Faktor yang mempengaruhi absorbsi kulit :

- Kenaikan suhu kulit- Rangsangan penyebab hiperemi- Zat pelarut tertentu- Peradangan pada kulit.

☺ Pada bayi dan anak kecil : Stratum corneum masih sedikit,absorbsi meningkat

☺ Pada usia tua, stratum korneum tipis absorbsi kemungkinan menigkat.☺ Sebagai tempat pemberian untuk bentuk sediaan yang cocok.☺ Hanya cocok untuk senyawa dengan dosis rendah.Rute pemberian Obat :Bergantung kepada :

☺ Tujuan terapi obat☺ Sifat dari pada obat☺ Kondisi penderita.

Pertimbangan :1. Diperlukan efek sistemik atau lokal 2. Kecepatan munculnya aksi dan lamanya kerja obat yang diinginkan.

3. Stabilitas obat dalam cairan lambung atau cairan usus.4. Keamanan pemberian dengan bermacam rute.

5. Kemampuan penderita ; Menelan obat, Absorbsi obat secara oral6. Kenyamanan pemberian bermacam rute bagi px dan tenaga medis.7. Biaya pengobatan dengan bermacam rute pemakaianCara Pemakaian :Pemakaian topikal :

☺ Pengobatan lokal pada kulit☺ Pemberian oral : Absorbansia atau Adstrigensia.☺ Pemakaian Bronkholitika dalam bentuk aoresol.☺ Penyuntikan anestetika lokal.

Keuntungan :☺ Umumnya dosis lebih rendah.☺ Kerja sistemiknya rendah.

Kerugian :☺ Bahaya alergi umumnya lebih besar.

Bentuk sediaan Padat pulvis – powder .☺ Lesi akut atau sub akut ;

* menyerap kelembaban. * mengurangi friksi antara dua lipatan kulit.

☺ Sebagai bahan pembawa obat :* Anti fungal* Anti bacteri.

Bentuk sediaan Cair :☺ Preparat basah ; kompres, rendam, mandi.☺ Untuk menyejukkan; anti preritik, membersihkan.

Lotion :☺ Sediaan cair dimaksudkan untuk penggunaan pada kulit tanpa gosokkan.☺ Suspensi, solution, emulsi, mixtura agitanda.☺ Glicerin ; untuk mencegah efek pengeringan yang berlebihan .☺ Alkohol untuk meningkatkan pengeringan lotion dan sifat pendingin.☺ Penggunaan : pengobatan dematosis acute : Mendinginkan ,

mengeringkan , anti peuritik , protektif.Liniment :

☺ Sediaan cair mengandung minyak atau alkohol.☺ Solution , suspensi , emulsi☺ Liniment dengan dasar Alkohol, Rubetacient – digunakan

dengan gosokan untuk nyeri otot ringan.Simisolid :

☺ Oint ment ( unguentum ) cream, pasta.☺ Jelly☺ Aerosal.

Pemakaian Parental.Penyuntikan Intra vasal / infus ( kebanyakan IV ).

Keuntungan :☺ Dapat diatur dosis yang tepat☺ Bioavaibilitas = 100 % , berkurang karena absorbsi bahan obat pada

alat.☺ Persyaratan larutan mengenai Isotoni dan isohidri lebih rendah dibanding

IM atau SC karena :Pencernaan yang cepat dalam darah , Kapasitas daparnya besar.

☺ Bahan obat mencapai tepat kerja sangat cepat.Bentuk Pemakaian IV .☺ Terutama jika faktor waktu sangat penting : darurat ; pembiusan IV

Kerugian :☺ Biaya tinggi☺ Beban pasien , takut.

Page 7: Format Resep dan Penggolongan Obat

☺ Resiko tinggi , Nekrose.☺ Terlalu besar konsentrasi zat berkhasiat pada tempat kerja

akibat penyuntikan yang terlalu cepat.☺ Terjadi haemolisis setelah penyuntikan larutan yang pekat.☺ Penyebaran bibit penyakit.☺ Beban psikologis (senang/ takut)

Pemakaian Oral ☺ Paling sering dilakukan karena ;

= bentuk obat yg cocok , relatif mudah dibuat.= Kebanyakan pasien lebih menyukai cara ini.

☺ Tidak cocok untuk := bahan obat yg sulit di absorbsi= bahan obat yang sulit mengiritasi mukosa lambung.

☺ Dibuat sediaan salut yang tahan terhadap cairan lambung.Pemakaian Rektal.☺ Terbatas pada kasus tertentu yang tidak mutlak diperlukan kadar darah

tertentu.☺ Terdapat keadaan darurat oleh karena :Pasien Absorbsi sangat berbeda atau kebanyakan sangat rendah.Penggunaan :

☺ Analgetika , anti pyretika pada bayi☺ Pasien cendrung muntah.☺ Terdapat gangguan lambung.☺ Hindari pemakaian anti biotika.

Pulvis Serbuk : Powder Suatu bahan kimia tertentu dibuat sintetik, dari tumbuhan, binatang ,bersifat halus, dapat melewati suatu lubang saringan dengan ukuran tertentu.Pulvis Grossus : Serbuk kasar.Pulvis Subtilis : Serbuk halus yang sudah diayak / disaring

Serbuk bisa obat luar , dan bisa obat dalam.Pemakaian : Penderita mengatur sendiri dosisnya.Wadah : - Karton, - Gelas

- Plastik. Yg sudah dirancang untuk pemakaian secara spesifik.Pulvis untuk pemakaiai luar :

Pulvis Adspersorius :Bedak tabur.

Pulvis Adspersorius : Veniculum- Talcum Veniculum = magnesium silicate- Amylum = pati

Amylum manihot = P. Singkong Amylum Oryzae = P. Beras Amylum Solani = P. Kentang Amylum Tritici = P. Gandum

Penggunaan : Lesi akuta / sub akuta. Absorbsi cairan Mengurangi friksi / gesekan antara pelipatan kulit. Veticulum obat : anti bacteri , anti fungi.

Contoh susunan obat Purol :R/ Acid salicylie 2 %

Balsam peruvian 2 Adeps lanae 4 Magn Oxyd 10Zinci oxyd 10Talcum venet ad 100

Mf pulvissue

Pelvis untuk pemakaian adalam :- Obat dosis besar “ therapeutic range “ lebar, tidak beracun.- Pemakaian diberikan satu sendok sekali ; serbuk yang dijadikan larutan.

Veticulum :- Saccharum lactis : lactase- Glucosa- Sucrosa

R/ Magn carb 25Bis muth subnitr 1Nart Bicarb 14 Mf pulv

S 3 dd Cth IPulveres :

Divided power Chartula. Puyer

Terdiri dari satuan dosis obat yang dibungkus dengan kertas puyer.Kertas Puyer :

Kertas putih Kertas perkamen Kertas lilin.

Ukuran No :16 : 2 ¾ X 3 ¾ inci40 : 3 ¾ X 4 ½ inci46 : 4 X 4 ¾ inci72 : 4 ½ X 6 inci.

Berat setiap puyer : 0,3 - 1 gram.Bahan obat :

Hidros kopis : Ditambah bahan “ inert “ dan bahan absorb gent

Magn Oxide ; magn carb , tepung kering. Bahan menguap.

dibungkus dengan kertas perkamen / kertas lilin , kertas rangkap yg berlapis lilin / parapin bagian dalam.

Volatie substance. Veticulum puyer utuk pemakaian dalam.

Saccharum untuk pemakaian dalam. Glukosa , sukrosa

Keuntungan : Bahan obat disesuaikan dengan kebutuhan. Dosis obat sesuai dengan bentuk Dapat diberikan untuk anak dan dewasa. Realatif murah. Outset of action > cepat dari sediaan padat action.

Kerugian : Tidak cocok untuk bahan obat tertentu. Rasa tidak enak. Higroskopis Rasa tajam, rasa tidak enak / bisa diatasi dengan gula sakarine.

R/ Acetosal 500 mgLuminal Na 30 mgCodein Hcl 10 mgSaccli Natr

Mf pulv dtd no XVS 3 dd pulv I

R/ Kalium Permaganati 500 mgF. Pulv dtd No V

Obat kendain1 bungkus 5 liter air