Penggolongan Media Pembelajaran

21
1 PENGGOLONGAN MEDIA PEMBELAJARAN Oleh: Masudin, S.Ag A. PENDAHULUAN Dunia pendidikan Indonesia akhir-akhir ini mendapatkan banyak kritik karena dianggap tidak mampu bersaing dengan dunia luar, bahkan di Asia Tenggara Indonesia menempati rangking bawah hal ini disebabkan karena rendahnya kemampuan guru dalam proses belajar mengajar. Salah satu faktornya adalah lemahnya guru dalam penguasaan media pembelajaran. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Guru sekurang-kurangnya harus dapat menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. (Arsyad,1997:3) Komunikasi antara guru dengan siswa dalam proses pembelajaran menjadi kunci utama keberhasilan PBM. Agar komunikasi antara guru dengan siswa berjalan dengan baik dan informasi yang disampaikan guru dapat diterima siswa maka

Transcript of Penggolongan Media Pembelajaran

Page 1: Penggolongan Media Pembelajaran

1

PENGGOLONGAN MEDIA PEMBELAJARAN

Oleh: Masudin, S.Ag

A. PENDAHULUAN

Dunia pendidikan Indonesia akhir-akhir ini mendapatkan banyak kritik karena

dianggap tidak mampu bersaing dengan dunia luar, bahkan di Asia Tenggara Indonesia

menempati rangking bawah hal ini disebabkan karena rendahnya kemampuan guru dalam

proses belajar mengajar. Salah satu faktornya adalah lemahnya guru dalam penguasaan

media pembelajaran. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong

upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar.

Guru sekurang-kurangnya harus dapat menggunakan alat yang murah dan efisien yang

meskipun sederhana dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai

tujuan pengajaran yang diharapkan. (Arsyad,1997:3)

Komunikasi antara guru dengan siswa dalam proses pembelajaran menjadi kunci

utama keberhasilan PBM. Agar komunikasi antara guru dengan siswa berjalan dengan

baik dan informasi yang disampaikan guru dapat diterima siswa maka guru perlu

menggunakan media pembelajaran. Guru adalah orang yang melakukan komunikasi atau

memberi pesan, siswa adalah orang yang menerima pesan dan yang disampaikan guru

adalah isi pesan yang disampaikan melalui media pendidikan. Dalam konsep teknologi

pendidikan tugas media bukan hanya sekedar mengkomunikasikan hubungan antara

pemberi dan penerima pesan tetapi merupakan bagian yang integral dan saling mempunyai

keterikatan antara komponen yang satu dengan yang lainnya.(Usman, 2002:8 )

Page 2: Penggolongan Media Pembelajaran

2

1. Pengertian

Media berasal dari bahasa bahasa Latin medius yang secara harfiyah berarti tengah,

perantara atau pengantar . Menurut Gerlach dan Ely yang dikutip Arsyad, media

apabila difahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang

membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,

ketrampilan atau sikap. Dalam pengertian ini guru, buku teks dan lingkungan sekolah

merupakan media. Sedangkan menurut AECT (Assosiation of Education and

Communication Technology) member batasan media sebagai segala bentuk dan

saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.(Arsyad,1997:3).

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu yang

dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat

merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat peserta didik sedemikian rupa

sehingga proses belajar terjadi.(Sadiman, Raharjo, Haryono, Raharjito, 2003: 6)

2. Landasan Teori Penggunaan Media Pembelajaran

Landasan yang paling popular dalam penggunaan media pembelajaran adalah Dale’s

Cone of Experience ( Kerucut Pengalaman Dale) sebagai mana dikutib Arsyad:”Hasil

belajar seorang dipeoleh mulai dari pengalaman langsung (kongkrit), kenyataan yang ada

di lingkungan seseorang, kemudian melalui benda tiruan, sampai kepada lambang verbal

(abtrak). Semakin ke atas dipuncak kerucut semakin abtrak media penyampai pesan itu”.

Page 3: Penggolongan Media Pembelajaran

3

Dasar pengembangan kerucut di atas bukanlah tingkat kesulitan, melainkan tingkat

keabtrakan jumlah jenis indra yang turut serta selama penerimaan isi pengajaran atau

pesan. ( Arsyad,1997:11)

B. PEMBAHASAN MASALAH

Lambang kata

Lambang Visual

G am ba r

D iam , R ek a

m an

R ad io

G amb ar

H id up

p am er an

Telev is i

Ka ry awisa ta

Drama tisas i

B en da

T iru an /P en ga ma ta

n

P en ga lama n lan gsun g

Page 4: Penggolongan Media Pembelajaran

4

Dalam pengelompokan media para ahli memiliki perbedaan pendapat. Para ahli

cenderung mengelompokkan media berdasarkan ciri atau karekteristiknya. Pengelompokan

tersebut antara lain yang dikemukakan oleh:

1. Rudy Bretz.

Bretz mengidentifikasi ciri utama dari media menjadi tiga unsur pokok yaitu : suara ,

visual dan gerak. Visual dibagi mejadi: gambar, garis dan simbul yang merupakan suatu

kontinum dari bentuk yang dapat ditangkap dengan indera penglihatan. Disamping itu

Bretz juga membedakan antara media siar (telecommunication) dan media rekam

(recording) sehingga terdapat delapan klasifikasi media yaitu: 1) media audio visual gerak,

2) media audio visual diam 3) audio visual semi gerak, 4) media visual gerak 5) media

visual diam, 6) media semi gerak, 7) media audio dan 8) media cetak. (Sadiman dkk: 20)

Menurut Brets sebagaimana dikutip Rohmat aneka ragam media pemberajaran dapat

diklasifikasikan berdasarkan ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri tersebut adalah : suara (audio),

bentuk (visual), dan Gerak (Motion). Atas dasar ini Berts mengemukakan beberapa

kelompok media, sebagai berikut:

1. Media Audio-Motion-Visual, yakni media yang mempunyai suara, ada gerakan

dan bentuk obyektif dapat dilihat. Media semacam ini paling lengkap. Jenis media

yang termasuk media ini adalah :TV, Video Tape dan Film bergerak

2. Media Audio-Still-Visual, yakni media yang mempunyai suara, obyektif, dapat

dilihat, namun tidak ada gerakan, seperti film Strip bersuara, slide bersuara, dan

rekaman televisi dengan gambar tak bergerak (television still recordings)

Page 5: Penggolongan Media Pembelajaran

5

3. Media Audio-semi motior mempunyai suara dan gerakan namun tidak dapat

menampilkan suatu gerakan secara utuh salah saru contoh dari media jenis ini

ialah papan tulis jarak jauh atau teleblack board.

4. Media Motion-visual, yakni media yang mempunyai gambar obyek bergerak tapi

tanpa mengeluarkan suara seperti film bisu yang bergerak

5. Media Still-visual, yakni ada obyek namun tidak ada gerakan seperti film ship dan

slide tampa suara.

6. Media Audio hanya mengunakan suara seperti radio,telpon, dan audio-tape

7. Media Cetak yang tanpil dalam bentuk bahan-bahan tercetak atau tertulis seperti

buku, modul dan panflet. ( Rohmat: 153)

2. Gagne

Gagne membagi media menjadi tujuh macam pengelompokan yaitu: 1) benda untuk

didemontrasikan, 2) komunikasi lisan, 3) gambar cetak, 4) gambar diam 5) gambar gerak,

6) film bersuara, 7) mesin belajar. Ketujuh pengelompokan media tersebut kemudian

dikaitkan dengan kemampuannya memahami fungsi menurut tingkat hirarki belajar yang

dikembangkannya yaitu: pelontar stimulus belajar, contoh prilaku belajar, memberi

kondisi-kondisi ekternal, menuntun cara berpikir, memasukkan ahli ilmu, menilai prestasi

dan pemberi umpan balik. (Usman:31)

3. Schramm

Schramm memandang media dari segi kerumitan dan besarnya biaya. Dia

membedakan media rumit dan media mahal (big media), media murah dan sederhana (little

media). Dia juga mengelompokkan menurut daya liputnya menjadi media masal,

Page 6: Penggolongan Media Pembelajaran

6

kelompok, media individual. Selain itu ia juga membagi media menurut control

pemakaiannya dalam pengertian probabilitasnya dan kesesuainnya untuk di rumah,

kesiapan pemakaiannya setiap saat diperlukan, cepat atau tidaknya dalam penyampaian

dan dapat dikontrol, kesesuainnya untuk belajar mandiri, dan kemampuannya untuk

member umpan balik. ( Usman: 32).

4. Kemp & Dayton mengelompokkan media kedalam delapan jenis yaitu: 1) media

cetakan, 2) media panjang, 3) overhead transparacies, 4) rekaman audio tape, 5) seri slide

dan filmtrips, 6) penyajian multi-image, 7) rekaman video dan film hidup, dan 8)

computer. (Arsyad: 37)

5. Seels & Glasgow, dari segi perkembangan teknologi, macam-macam media

pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi dua kategori luas, yaitu pilihan media

tradisional dan pilihan media teknologi mutakhir (Seels & Glasgow dalam Arsyad,

2002:33). Lebih lanjut dijelaskan bahwa pilihan media tradisional dapat dibedakan

menjadi:

1) visual diam yang diproyeksikan, misal proyeksi opaque (tak tembus pandang),

proyeksi overhead, slides, dan filmstrips, 2) visual yang tidak diproyeksikan, misal

gambar, poster, foto, charts, grafik, diagram, pemaran, papan info, 3) penyajian 

multimedia, misal slide plus suara (tape), multi-image, 4) visual dinamis yang

diproyeksikan, misal film, televisi, video, 5) cetak, misal buku teks, modul, teks

terprogram, workbook, majalah ilmiah/berkala, lembaran lepas (hand-out), 6) permainan,

misal teka-teki, simulasi, permainan papan, 7) realia, misal model, specimen (contoh),

manipulatif (peta, boneka). Sedangkan pilihan media teknologi mutakhir dibedakan

menjadi 1) media berbasis telekomunikasi, misal teleconference, kuliah jarak jauh 2)

Page 7: Penggolongan Media Pembelajaran

7

media berbasis mikroprosesor, misal computer-assistted instruction, permainan komputer,

sistem tutor intelejen, interaktif, hypermedia, dan compact (video) disc.

6. Rohmat menggolongkan media berdasarkan ukuran, kompleksitas dan

kelengkapannya menjadi: 1).Media tanpa proyeksi dua dimensi, yaitu media yang

penggunaannya tanpa menggunakan proyektor dan hanya mempunyai dua ukuran saja

yakni panjang dan lebar. Contoh: gambar, bagan grafik, poster, peta datar, dan sebagainya.

2.) Media tanpa proyeksi tiga dimensi yaitu media yang penggunaanya tanpa menggunakan

proyektor dan mempunyai ukuran panjang, lebar dan tebal/tinggi. Termasuk dalam

kategori ini antara lain: benda sebenarnya, model, boneka dan sebagainya. 3) Media audio,

yaitu media yang hanya dapat memberikan rangsangan suara saja, seperti radio dan tape

recorder. 4) Media dengan proyeksi, yaitu media yang penggunaanya menggunakan

proyektor, seperti film, slide, film strip, overhead projector, dan sebagainya.5)Televisi dan

audio tape recorder. Pada dasarya VTR dan TV sama dengan audio tape recorder dan

radio, hanya perbedaannya jika radio mengirim/memancarkan suara dan gambar VTR

adalah alat untuk merekam, menyimpan dan menampilkan kembali secara serempak suara

dan gambar dari suatu obyek. Sedangkan TV sebagai alat untuk melihat gambar dan

mendengarkan suara dari jarak jauh. (Rohmat: 2010:15)

Disamping penggolongan tersebut di atas masih ada pula kelompok media yang lain

dalam bentuk obyek nyata baik itu berupa benda hewan, tumbuhan dan bahkan manusia

sendiri yang dapat berfungsi sebagai media dalam pengajaran, kelompok ini disebut

Realia. Alam semesta bagaikan hamparan permadani yang diciptakan Allah bagi umat

manusia adalah laboratorium media pembelajaran ( Rahmad: Kuliah Media Pasca PAIS)

Dari uraian-uraian yang telah dikemukakan, Rohmat memberikan beberapa jenis media

yang sering digunakan (Rohmat:154) yaitu :

Page 8: Penggolongan Media Pembelajaran

8

1. Media cetak

Media cetak adalah jenis media yang lebih pating banyak digunakan dalam proses belajar.

Jenis media ini memiliki bentuk yang sangat bervariasi mulai dari buku, brosur, Leaflet

studi Guide, jurnal, dan majalah, ilmiah. Buku adalah media yang bersifat fleksibel (luwes)

dan biaya penggadaannya relatif lebih murah. Pada umumya media ini digunakan sebagai

informasi utama atau bahkan slupemen informasi terhadap pengunaan media lain

2. Media pameran

Jenis media yang mempunyai bentuk dua atau tiga dimensi informasi yang dapat

dipamerkan dalam media ini terupa benda-benda sesungguhnya (Realia) atau benda

reproduksi atau tiruan dari benda-benda asli. Media yang dapat diklasifikasikan ke dalam

jenis media pameran yaitu poster grafis (graphic materials), Realia adalah benda nyata

yang dapat dihadirkan diruang kelas untuk keperluan proses pembelajan, pengajaran dapat

menggunakan realia untuk menjelaskan konsep bentuk dan mekanisme kerja suatu sistem

misalnya peralatan Laboratorium, Model adalah benda tiruan yang digunakan untuk

mempresentasikan realitas model mesin atau benda tertentu dapat digunakan untuk

menggantikan mesin riel.

3. Media yang diproyeksikan

Media yang diproyeksikan juga memiliki bentuk fisik yang bervariasi, yaitu Overhead

transparansi, slide suara, dan Film Strip..

4. Rekarnan audio

Rekaman audio adalah jenis medium yang sangat tepat untuk digunakan dalam

pembelajaran bahasa asing Al-Quran dan latihan-latihan yang bersifat varbal.

Page 9: Penggolongan Media Pembelajaran

9

Pembelajaran tentang cara Pengucapan (prondunciation) dan keterampilan mendengar

(listening skill) akan sangat efektif jika menggunakan media ini..

5. Video dan VCD

Gambar bergerak yang di sertai dengan unsur suara dapat ditayangkan melalui media

Video Compak Dist (VCD). Sama seperti media audio. progam video yang disiarkan

(broadcasted) sering digunakan oleh lembaga pendidikan jarak jauh.

6. Komputer

Komputer bukan lagi sesuatu yang baru, karena komputer telah banyak digunakan oleh

pengajar, pembelajar, perkantoran, lembaga-lembaga latihan kerja, warnet, maupun

masyarakat pada umumnya. Sebagai media pembelajaran komputer memiliki kemampuan

yang sangat luar biasa dan komputer mampu membuat proses belajar menjadi interaktif.

Sebagaimana dibahas Rohmat, Komputer telah diterapkan dalam pembelajaran

bahasa mulai 1960 (Lee,1996). Dalam 40 tahun pemakaian komputer ini ada berbagai

periode kecenderungan yang di dasarkan pada teori pembelajaran yang ada. Periode

pertama adalah pembelajaran dengan komputer dengan pendekatan Behaviorist, periode ini

ditandai dengan pembelajan yang menekankan pengulangan dengan metode Drill dan

praktik. periode berikutnya (kedua) adalah periode pembelajaran komunikatif sebagai

reaksi terhadap Behaviorest. Penekanan pembelaiaran adalah lebih pada pemakaian

bentuk-bentuk tidak pada bentuk itu sendiri seperti pada pendekatan Behaviorest.

Kecenderungan terakhir adalah pembelajaran yang dengan komputer yang intergatif.

Pembelajaran intergratif memberikan penekanan pada pengintrograsian berbagai

keterampilan berbahasa, mendengarkan, berbicara, menulis, membaca dan

mengintegrasikan teknologi secara lebih penuh pada pembelajaran paling sedikit ada

Page 10: Penggolongan Media Pembelajaran

10

delapan alasan pemekaran komputer sebagai media pembelaiaran (Lee,1996) alasan-alasan

itu adalah : pengalaman, motivasi, meningkatakan pembelajaran materi otentik, interaksi

yang lebih luas, lebih pribadi, tidak terpaku pada sumber tunggal, dan pemahaman global.

Kemudian, dengan tersambungnya komputer pada jaringnya internet, maka pembelajar

akan mendapat pengalaman yang lebih luas. Pembelajaran akan mendapat pengalaman

yang pasif melainkan juga menjadi penentu pembelajaran bagi dirinya sendiri.

Pembelajaran dengan komputer akan memberikan motivasi yang lebih tinggi karena

komputer dikaitkan dengan kesenangan permainan, dan kreativitas, pembelajaran itu

sendiri akan meningkat, karena pembelajaran dengan komputer akan memberi kesempatan

pada pembelajar untuk mendapat materi pembelajaran yang otentik dan dapat secara lebih

luas dan pembelaiaran pun menjadi lebih menarik, menyenangkan dan lebih bersifat

pribadi yang akan memenuhi kebutuhan strategi pembelajaran yang berbeda-beda.

Disamping kelebihan dan keuntungan dari pembelajaran dengan komputer tentu saja ada

kekurangan dan kelemahannya. Hambatan pemakaian komputer sebagai media

pembelajaran antara lain adalah:

a. Hambatan dana

b. Ketersediaan piranti lunak dan keras computer dan

c. Keterbatasan pengetahuan tehnis dan teoris dan penerimaan terhadap teknologi.

Dan bagi penyediaan komputer dengan jaringannya memang cukup mahal, demikian juga

untuk piranti lunak dan kerasnya itulah sebabnya media pembelajaran model ini kurang

berkembang, karena keterbatasan pengetahuan teknis dari pengajar atau ahli pengajaran

dan keterbatasan kemampuan pengetahuan teoristik. ( Rohmat: 156)

Page 11: Penggolongan Media Pembelajaran

11

Perkembangan selanjutnya, mau tidak mau, siap tidak siap pembelajaran dengan

komputer dan intemet akan menjadi media yang efektif dalam proses pembelajaran dikelas

sebab pembelajaran dengan komputer dan intemet akan member kesempatan kepada

pembelajar untuk mendapatkan materi pembelajaran yang otentik, baru, dan dapat

berinteraksi secara lebih dengan sesama pembelajar .atau dengan orang lain sehingga akan

tercipta pembelajaran yang lebih menarik dan lebih menyenangkan. pembelajaran akan

mendownload materi pembelajaran lewat internet. Perkembangan teknologi komputer saat

ini telah membentuk suatu jaringan (Network) yang dapat member kemungkinan bagi

siswa untuk berinteraksi dengan sumber belajar secara luas. jaringan komputer berupa

internet dan Web telah membuka akses bagi setiap orang untuk memperolah informasi dan

ilmu pengetahuan yang aktual dalam berbagai bidang studi. Internet dan web dapat

memberi kemungkinan bagi guru untuk menggali informasi dan ilmu pengetahuan dalam

mata pelajaran sesuai dengan bidang yang di ampu.

Selain itu perlu dicermarti daftar kelompok media instruksional menurut Anderson,

1976 yang di kutip M. Ihsan (http://muhamadikhsan.multiply.com/journal/item/25) berikut

ini:

KELOMPOK MEDIA MEDIA PEMBELAJARAN

1

.

Audio pita audio (rol atau kaset)

piringan audio

radio (rekaman siaran)

2

.

Cetak buku teks terprogram

buku pegangan/manual

buku tugas

Page 12: Penggolongan Media Pembelajaran

12

3

.

Audio – Cetak buku latihan dilengkapi kaset

gambar/poster (dilengkapi audio)

4

.

Proyek Visual Diam film bingkai (slide)

film rangkai (berisi pesan verbal)

5

.

Proyek Visual Diam

dengan Audio

film bingkai (slide) suara

film rangkai suara

6

.

Visual Gerak film bisu dengan judul (caption)

7

.

Visual Gerak dengan

Audio

film suara

video/vcd/dvd

8

.

Benda benda nyata

model tirual (mock up)

9

.

Komputer media berbasis komputer; CAI (Computer Assisted

Instructional) & CMI (Computer Managed Instructional)

Dari data tersebut dapat dengan mudah di fahami pengelompokan media dengan media

intruksionalnya sehingga dapat dengan mudah diambil untuk mengajarkan materi yang di

sesuaikan dengan jenis media pembelajaran.

C. Kesimpulan dan Implikasi.

Page 13: Penggolongan Media Pembelajaran

13

Dalam pengelompokan media pembelajaran belum disepakati oleh para ahli tentang

model pengelompokannya hal ini dikarenakan berbagai sudut pandang yang ada dalam

memotret media serta selalu berkembangnya media dalam berbagai jenis dan format.

Perkembangan yang cukup mengesankan adalah dengan digunakannya computer dengan

produk turunannya dalam media pembelajaran. Melalui teknologi computer khasanah

dunia pendidikan dan media pembelajaran khususnya mengalami kemajuan yang sangat

pesat terutama dalam koneksitas antara guru, pebelajar dan web. yang memungkinkan

orang berselancar dan berkomunikasi dalam ilmu pengetahuan tanpa batas.

Pengelompokan media pembelajaran oleh para ahli mengelompokkan media

berdasarkan ciri atau karekteristiknya diantaranya:

1. Pengelompokan berdasarkan cirri oleh Brets menjadi suara (audio), bentuk (visual),

dan Gerak (Motion).

2. Gagne menelompokkan media dikaitkan dengan kemampuan memahami fungsi

menurut tingkat hirarki belajar menjadi : 1) benda untuk didemontrasikan, 2)

komunikasi lisan, 3) gambar cetak, 4) gambar diam 5) gambar gerak, 6) film bersuara,

7) mesin belajar.

3. Schramm memandang media dari segi kerumitan dan besarnya biaya

4. Kemp & Dayton mengelompokkan media kedalam delapan jenis yaitu: 1) media

cetakan, 2) media panjang, 3) overhead transparacies, 4) rekaman audio tape, 5) seri

slide dan filmtrips, 6) penyajian multi-image, 7) rekaman video dan film hidup, dan 8)

computer.

5. Seels & Glasgow dari segi perkembangan teknologi, media pembelajaran

dikelompokkan menjadi dua kategori luas, yaitu pilihan media tradisional dan pilihan

media teknologi mutakhir

6. Rohmat menggolongkan media berdasarkan ukuran, kompleksitas dan

kelengkapannya .

Demikian tinjauan pengelompokan media pembelajaran yang dilakukan oleh para ahli.

Daftar Pustaka

Page 14: Penggolongan Media Pembelajaran

14

Arsyad, Azhar. (1997) Media Pembelajaran. Jakarta, PT Raja Grafindo Persada

Ihsan, Muhammad, Prinsip pengembangan media pendidikan, http://muhamadikhsan.multiply.com/journal/item/25, didonlowd Selasa, 10 Novemver 2010, jam 19.30

Munadi, Yudhi (2008) Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada.

Rohani, Ahmad (1997) Media Intruksional Edukatif. Jakarta: PT. Rineka CiptaRohmat, (2010), Media Pembelajaran Suatu pengantar, Yogjakarta, Logung

Rohmat,(2010), Media Pembelajaran, Kuliah Pasca Sarjana PAIS

Samsul, Macam-macam Media , www.unjabisnis.com © 2007 - 2010 All Rights Reserved. Using WordPress 3.0.1 Engine Entries and Comments. 13 Juni 2010 jam 15,00

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai (2001). Media Pembelajaran. Bandung: sinar Baru Algesindo

Sadiman, Arif. Rahardjo, Haryanto Anung dan Rahardjito, (2003), Media Pendidikan Pengertian,Pengembangan dan Pemanfaatannya, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada

Usman , Basyirudin. (2002), Media Pembelajaran, Jakarta, Ciputat Pres