Fonologi fonem

16
FONOLOGI PENGELOMPOKAN FONEM BERDASARKAN DATA KATA SETEMPAT Disusun Oleh : Nur Handayani (1451140015) Nurfa Rahin Nabila (1451140014) Yesitiana.S (1451141017) Muh As’ad (14511) Herman (1151140011) PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Transcript of Fonologi fonem

Page 1: Fonologi fonem

FONOLOGI

PENGELOMPOKAN FONEM BERDASARKAN DATA KATA SETEMPAT

Disusun Oleh :

Nur Handayani (1451140015)

Nurfa Rahin Nabila (1451140014)

Yesitiana.S (1451141017)

Muh As’ad (14511)

Herman (1151140011)

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2014

Page 2: Fonologi fonem

PENGELOMPOKAN FONEM BERDASARKAN DATA KATA SETEMPAT

1. Data bunyi /a/ dan /e/

- [mate] /mate/ ‘mati’

[mata] /mata/ ‘mata’

Analisis :

Bunyi /a/ dan /e/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berada pada

kontraks dalam lingkungan yang sama, karna itu /a/ dan /e/ adalah kedua fonem yang

berbeda. Hal ini dapat kita buktikan dengan data lainnya, yaitu :

- [baǰa] /baja/ ‘besok’

[baǰe] /baje/ ‘baje’

- [ala] /ala/ ‘ambil’

[ale] /ale/ ‘diri’

- [mandre] /mandre/ ‘makan’

[mendre]/mendre/ ‘naik’

Kontraks dalam lingkungan yang mirip

- [ ǰakka] /jakka/ ‘sisir

[děkka] /dekka/ ‘haus’

- [tendre] /tendre/ ‘gemetar’

[mandre] /mandre/ ‘makan’

- [mataǰaŋ] /matajang/ ‘silau’

[mataǰěŋ] /matareng/ ‘tajam’

- [sessa] /sessa/ ‘siksa’

[kassa] /kassa/ ‘jago’

- [těppu] /teppu/ ‘sebut’

[tappa] /tappa/ ‘wajah’

Kontraks dalam lingkungan yang berbeda

- [tonaŋěŋ] /tonangeng/ ‘kendaraan’

[toana ŋ ] /toanang/ ‘tamu’

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa bugis

mempunyai fonem /a/ dan /e/

2. Data bunyi /e/ dan /i/

- [andre] /andre/ ‘makan’

[andri] /andri/ ‘adik’

Analisis :

Bunyi /e/ dan /i/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berada pada

kontraks dalam lingkungan yang sama, karna itu /e/ dan /i/ adalah kedua fonem yang

berbeda. Hal ini dapat kita buktikan dengan data lainnya, yaitu :

- [če?di] /ce’di/ ‘satu’

Page 3: Fonologi fonem

[či?di]/ci’di/ ‘jijik’

- [čělla] /cella/ ‘merah’

[čilla] /cilla/ ‘pensil alis’

- [isě] /ise/ ‘isi’

[isi] /isi/ ‘gigi’

- [tasě?] /tase’/ ‘tas’

[tasi?] /tasi’/ ‘pantai’

- [mitti] /mitti/ ‘menetes’

[mětti] /metti/ ‘kering’

Kontraks dalam lingkungan yang mirip

- [čěnniŋ] /cenning/ ‘manis’

[činnoŋ] /cinnong/ ‘bening’

- [tindro] /tindro/ ‘tidur’

[tendre] /tendre/ ‘gemetar’

- [paččiŋ] /Paccing/ ‘membersihkan’

[piččeŋ] /Picceng/ ‘mengadu’

Kontraks dalam lingkungan yang berbeda

- [tindro] /tindro/ ‘tidur’

[mandre] /mandre/ ‘makan’

- [mandre] /mandre/ ‘makan’

[mindrěŋ] /mindreng/ ‘pinjam’

3. Data bunyi /o/ dan /i/

- [poso] /poso/ ‘sesak nafas’

[piso] /piso/ ‘pisau’

Analisis :

Bunyi /o/ dan /i/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berada pada

kontraks dalam lingkungan yang sama, karna itu /o/ dan /i/ adalah kedua fonem yang

berbeda. Hal ini dapat kita buktikan dengan data lainnya, yaitu :

- [čommo] /commo/ ‘gemuk’

[čommi] /commi/ ‘mengecap’

- [poso] /poso/ ‘sesak nafas’

[piso] /piso/ ‘pisau

- [mondro] /mondro/ ‘tinggal’

[mondri] /mondri/ ‘belakang’

Kontraks dalam lingkungan yang mirip

- [čěnniŋ] cenning/ ‘manis’

[činnoŋ] /cinnong/ ‘bening’

- [guli] /guli/ ‘kelereng’

[golo] /golo/ ‘parang’

Kontraks dalam lingkungan yang berbeda

- [malino] /malino/ ‘malino’

[matoǰo] /matojo/ ‘kaku’

4. Data bunyi /u/ dan /i/

[ulu] /ulu/ ‘kepala’

[uli] /uli/ ‘kulit’Analisis :

Page 4: Fonologi fonem

Bunyi /u/ dan /i/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berada pada

kontraks dalam lingkungan yang sama, karna itu /u/ dan /i/ adalah kedua fonem yang

berbeda. Hal ini dapat kita buktikan dengan data lainnya, yaitu :

- [masigi ] /masigi/ ‘mesjid’

[masugi] /masugi/ ‘nakal’

- [utti] /utti/ ‘pisang’

[uttu] /uttu/ ‘lutut’

Kontraks dalam lingkugan yang mirip

- [kaluku] /kaluku/ ‘kelapa’

[kaliki ]/kaliki/ ‘pepaya’

- [tindro] /tindro/ ‘tidur’

[tandru] /tandru/ ‘tanduk’

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa bugis

mempunyai dan mengenal fonem /u/ dan /i/.

5. Data Bunyi /u/ dan /e/:

- [paku] /paku/ ‘paku’

[pake] /pake/ ‘pakai’

Analisis:

Bunyi /u/ dan /e/ dalam kedua data di atas merupakan dua bunyi yang berada pada

dalam lingkungan yang sama, karena itu /u/ dan /e/ adalah 2 fonem yang berbeda. Hal

ini dapat kita buktikan dengan data lainnya, yaitu:

- [asu] /asu/ ‘anjing’

[asě] /ase/ ‘atas’

- [aǰu ] /aju/ ‘kayu’

[aǰe] /aje/ ‘kaki’

- [luppě] /luppe/ ‘lompat’

[lěppě] /leppe/ ‘lepas’

- [lampu] /lampu/ ‘lampu‘

[lampe] /lampe/ ‘panjang’

- [měttu] /mettu/ ‘kentut’

mětte] /mette/ ‘bicara’

- [pěnne] /penne/ ‘piring’

[pěnnu] /pennu/ ‘penuh’

- [balu] /balu/ ‘jual’

[bale] /bale/ ‘ikan’

- [lette] /lette/ ‘pindah’

[lěttu] /lettu/ ‘tiba’

- [matu] /matu/ ‘nanti’

[mate] /mate/ ‘mati’

Kontrakss dalam lingkugan yang berbeda

- [madureke] /madureke/ ‘mengeluh’

[madekeŋ] /madekeng/ ‘menghitung’

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa bugis

mempunyai dan mengenal fonem /u/ dan /e/.

6. Data Bunyi /a/ dan /i/:

- [ita] /ita/ ‘melihat’

Page 5: Fonologi fonem

[iti] /iti/ ‘bebek’

Analisis:

Bunyi /a/ dan /i/ dalam kedua data di atas merupakan dua bunyi yang berada pada

kontraks dalam lingkungan yaang sama, karena itu /a/ dan /i/ adalah 2 fonem yang

berbeda. Hal ini dapat kita buktikan dengan data lainnya, yaitu:

- [aga] /aga/ ‘apa’

[iga] /iga/ ‘siapa’

- [ula] /ula/ ‘ulat’

[uli] /uli/ ‘kulit’

- [kača] /kaca/ ‘gelas’

[kači] /kaci/ ‘ kain kafan’

- [biŋkuŋ] /bingkung/ ‘cangkul’

[baŋkuŋ] /bangkung/ ‘parang

- [lěppa] /leppa/ ‘tampar’

[lěppi] /leppi/ ‘lipat’

- [doa] /doa/ ‘doa’

[doi] /doi/ ‘uang’

- [roti] /roti/ ‘roti’

[rota] /rota/ ‘kotor’

Kontraks dalam lingkugan yang berbeda

- [tindro] /tindro/ ‘tidur’

[tandru] /tandru/ ‘tanduk’

Kontraks dalam lingkungan yang berbeeda

- [marruki] /marruki/ ‘menulis’

[marukka] /marukka/ ‘ribut’

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa bugis

mempunyai dan mengenal fonem /a/ dan /i/.

7. Data Bunyi /o/ dan /e/:

- [loppo] /loppo/ ‘besar’

[lěppo] /leppo/ ‘tabrak’

Analisis:

Bunyi /o/ dan /e/ dalam kedua data di atas merupakan dua bunyi yang berada pada

kontraks dalam lingkungan yaang sama, karena itu /o/ dan /e/ adalah 2 fonem yang

berbeda. Hal ini dapat kita buktikan dengan data lainnya, yaitu:

- [pěnno] /penno/ ‘penuh’

[pěnně] /penne/ ‘piring’

- [bellě] /belle/ ‘bohong’

[běllo] /bello/ ‘cantik’

- [čera] /cera/ ‘pindah’

[čora] /cora/ ‘terang’

- [bombe] /bombe/ ‘musuh’

[bembe] /bembe/ ‘kambing’

- [polo] /polo/ ‘patah’

[pole] /pole/ ‘dari’

- [loppo] /loppo/ ‘besar’

[lěppe] /leppo/ ‘tabrak’

Page 6: Fonologi fonem

- [bělle] /belle/ ‘bohong’

[běllo] /bello/ ‘cantik’

- [ise] /ise/ ‘isi’

[iso] /iso/ ‘hisap’

- [čolo] /colo/ ‘korek’

[čole] /cole/ ‘baik’

- [tanro] /tanro/ ‘perjanjian’

[tanre] /tanre/ ‘tinggi’

Kontraks dalam lingkungan yang mirip

- [mondro] /mondro/ ‘tinggal’

[mendre] /mendre/ ‘naik’

- [čěnniŋ] cenning/ ‘manis’

[činnoŋ] /cinnong/ ‘bening’

- [tindro] /tindro/ ‘tidur’

[tendre] /tendre/ ‘gemetar’

- [mondro] /mondro/ ‘tinggal’

[mandrE] /mandre/ ‘makan’

Kontraks dalam lingkungan yang berbeda

- [tindro] /tindro/ ‘tidur’

[mandrE] /mandre/ ‘makan’

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa bugis

mempunyai dan mengenal fonem /e/ dan o/.

8. Data Bunyi /u/ dan /o/:

- [těllu] /tellu/ ‘tiga’

[těllo]/tello/ ‘telur’

Analisis:

Bunyi /u/ dan /o/ dalam kedua data di atas merupakan dua bunyi yang berada pada

kontraks dalam lingkungan yaang sama, karena itu /u/ dan /o/ adalah 2 fonem yang

berbeda. Hal ini dapat kita buktikan dengan data lainnya, yaitu:

- [ěsso] /esso/ ‘hari’

[ěssu] /essu/ ‘keluar’

- [awo] /awo/ ‘bambu’

[awo] /awu/ ‘debu’

- [měsso] /messo/ ‘kenyang’

[měssu] /messu/ ‘keluar’

- [pau] /pau/ ‘bilang’

[pao] /pao/ ‘mangga’

- [taru] /taru/ ‘tuli’

[taro] /taro/ ‘simpan,

- [sanro] /sanro/ ‘dukun’

[sanru] /sanru/ ‘sendok’

Kontraks dalam lingkungan yang berbeda

- [tindro] /tindro/ ‘tidur’

[tandru] /tandru/ ‘tanduk’

- [moto] /moto/ ‘bangun’

[matu] /matu/ ‘sebentar’

- [guli] /guli/ ‘kelereng’ [golo] /golo/ ‘parang’

Kontraks dalam lingkungan yang berbeda

- [magolo] /magolo/ ‘main bola’

[maguru] /maguru/ ‘belajar’

Page 7: Fonologi fonem

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa bugis

mempunyai dan mengenal fonem /o/ dan /u/.

9. Data Bunyi /o/ dan /a/:

- [ ǰokka] /jokka/ ‘jalan’

[ ǰalan] /jakka/ ‘sisir’

Analisis:

Bunyi /o/ dan /a/ dalam kedua data di atas merupakan dua bunyi yang berada pada

kontraks dalam lingkungan yaang sama, karena itu /o/ dan /a/ adalah 2 fonem yang

berbeda. Hal ini dapat kita buktikan dengan data lainnya, yaitu:

- [sappa] /sappa/ ‘cari’

[sappo] /sappo/ ‘sepupu’

- [sanra] /sanra/ ‘gadai’

[sanro] /sanro/ ‘dukun’

- [soppa] /soppa/ ‘tusuk’

[sappa] /sappa/ ‘cari’

- [baǰa] /baja/ ‘besok’

[boǰo] /bojo/ ‘kerang’

- [ǰokka] /jokka/ ‘jalan’

[ǰakka] /jakka/ ‘sisir’

Kontraks dalam lingkungan yang mirip

- [moto] /moto/ ‘bangun’

[matu] /matu/ ‘sebentar’

- [mondro] /mondro/ ‘tinggal’

[mandre] /mandre/ ‘makan’

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa bugis

mempunyai dan mengenal fonem /a/ dan o/.

10. Data Bunyi /a/ dan /u/:

- [ulu] /ulu/ ‘kepala’

[ula] /ula/ ‘ular

Analisis:

Bunyi /a/ dan /u/ dalam kedua data di atas merupakan dua bunyi yang berada pada

kontraks dalam lingkungan yaang sama, karena itu /a/ dan /u/ adalah 2 fonem yang

berbeda. Hal ini dapat kita buktikan dengan data lainnya, yaitu:

- [bulu?] /bulu/ ‘gunung’

[balu?] /balu/ ‘menjual’

- [puru] /puru/ ‘cacar’

[pura] /pura/ ‘sudah’

- [lasana] /lasana/ ‘penyakit’

[lasuna] /lasuna/ ‘bawang’

- [ma?guru] /ma’guru/ ‘belajar’

[ma?garu] /ma’garu/ ‘mengaduk’

- [araŋ] /arang/ ‘arang’

[aruŋ] /arung/ ‘raja’

- [mata] /mata/ ‘mata’

[matu] /matu/ ‘nanti’

Page 8: Fonologi fonem

Kontraks dalam lingkugan yang mirip

- [těppu] /teppu/ ‘sebut

[tappa] /tappa/ ‘wajah’

- [mattumbu] /Mattumbu/‘menumbuk’

[mattampu] /mattampu/ ‘hamil’

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa bugis

mempunyai dan mengenal fonem /a/ dan /u/.

11. Data Bunyi /m/ dan /t/:

- [mandre] /mandre/ ‘makan’

[tandre] /tandre/ ‘tinggi’

Analisis:

Bunyi /m/ dan /t/ dalam kedua data di atas merupakan dua bunyi yang berada pada

kontraks dalam lingkungan yaang sama, karena itu /m/ dan /t/ adalah 2 fonem yang

berbeda. Hal ini dapat kita buktikan dengan data lainnya, yaitu:

- [tětte]/tette/ ‘jam’

[mětte] /mette/ ‘bicara’

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa bugis

mempunyai dan mengenal fonem /a/ dan /u/.

12. Data Bunyi /e/ dan /ě /:

- [sessa] /sessa/ ‘siksa’

[sěssa]/sessa/ ‘mencuci’

Analisis:

Bunyi /e/ dan / ě / dalam kedua data di atas merupakan dua bunyi yang berada pada

kontraks dalam lingkungan yaang sama, karena itu /e/ dan / ě / adalah 2 fonem yang

berbeda. Hal ini dapat kita buktikan dengan data lainnya, yaitu:

- [lesse] /lesse/ ‘pindah’

[lěsse] /lesse/ ‘langsat’

- [měttu] /mettu/ ‘kentut’

[mětte] /mette/’bicara’

- [lette] /lette/ ‘pindah’

[lěttu] /lettu/ ‘tiba’

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa bugis

mempunyai dan mengenal fonem /e/ dan /ě/.

13. Data Bunyi /m/ dan /n/:

- [čěnne] /cenne/ ‘jalan-jalan’

[čěmme] /cemme/ ‘mandi’

Analisis:

Page 9: Fonologi fonem

Bunyi /m/ dan /n/ dalam kedua data di atas merupakan dua bunyi yang berada pada

kontraks dalam lingkungan yaang sama, karena itu /m/ dan /t/ adalah 2 fonem yang

berbeda. Hal ini dapat kita buktikan dengan data lainnya, yaitu:

- [gěmmě] /gemme/ ‘rambut’

[gěnně] /genne/ ‘cukup’

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa bugis

mempunyai dan mengenal fonem /m/ dan /n/.

14. Data Bunyi /t/ dan /k/:

- [matoǰo] /matojo/ ‘kaku’

[nakojo] /makojo/ ‘kurus’

Analisis:

Bunyi /t/ dan /k/ dalam kedua data di atas merupakan dua bunyi yang berada pada

kontraks dalam lingkungan yaang sama, karena itu /t/ dan /k/ adalah 2 fonem yang

berbeda. Hal ini dapat kita buktikan dengan data lainnya, yaitu:

- [tasě?]/tase’/ ‘tas’

[kasě?] /kase’/ ‘kaset’

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa bugis

mempunyai dan mengenal fonem /t/ dan /k/.

15. Data Bunyi /s/ dan /k/:

- /iso/ ‘hisap’

/iko/ ‘kamu’

Analisis:

Bunyi /s/ dan /k/ dalam kedua data di atas merupakan dua bunyi yang berada pada

kontraks dalam lingkungan yaang sama, karena itu /s/ dan /k/ adalah 2 fonem yang

berbeda. Hal ini dapat kita buktikan dengan data lainnya, yaitu:

- [sessa] /sessa/ ‘siksa’

[kassa] /kassa/ ‘jago’

Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa bugis

mempunyai dan mengenal fonem /s/ dan /k/.

16. Data bunyi /t/ dan /r/:

- /tuppa/ ‘tumpah’

/rupa/ ‘muka’

Analisis:

Page 10: Fonologi fonem

Bunyi /t dan /r/ dalam kedua data di atas merupakan dua bunyi yang berada pada

kontraks dalam lingkungan yaang berbeda, namun kedua data tersebut belum dapat

dipastikan sebagai 2 fonem yang berbeda karena tidak adanya data yang mendukung.

BERDISTRIBUSI KOMPLEMENTER

1 Data berdistribusi komplementer dalam bahasa bugis mengenal fonem /p/ dan /f/. berikut

adalah data yang mendukung analisa kami:

- [pake]/pake/ dan [fake] /fake/ ‘pakai’

- [polopeŋ] /polopeng/ dan [polofeŋ] /polofeng/ ‘pulpen’

- [pěssu] /Pessu/ dan [fěssu] /fessu/ ‘kempes’

- [pao] /pao/ dan [fao] /fao/ ‘mangga.

- [paku] /paku/ dan [faku] /faku/ ‘paku’

Namun konteks /p/ merupakan sebuah fonem sedangkan /f/ termasuk dalam kategori

variasi.

2. Data berdistribusi komplementer dalam bahasa bugis mengenal fonem /u/ dan /o/. berikut

adalah data yang mendukung analisa kami:

- [maruki] /Maruki/ dan [maroki] /maroki/ ‘menulis’

- [massunti] /Massunti/ dan [massonti] /massonti/ ‘menyuntik’

Namun konteks /u/ merupakan sebuah fonem sedangkan /o/ termasuk dalam kategori

variasi.

3. Data berdistribusi komplementer dalam bahasa bugis mengenal fonem /c/ dan /sy/.

berikut adalah data yang mendukung analisa kami:

- [mačulE] /Macule/ dan [ma∫ulE] /masyule/ ‘bercanda’

- [čěnniŋ] /Cenning/ ‘manis’ [∫ěnniŋ] /syenning/ ‘manis’

Namun konteks /c/ merupakan sebuah fonem sedangkan /sy/ termasuk dalam kategori

variasi.

KESIMPULAN :

Dari data yang telah kami temukan dalam mentranskripsi, mengelompokkan

dan Menganalisis korpus data dapat disimpulkan bahwa bahasa bugis mempunyai

fonem /a/ dan /e/, /e dan /i/, /o/ dan /i/, /u/ dan /i/, /u/ dan /e/, /a/ dan /i/, /o/ dan /e/, /u/

dan /o/, /o/ dan /a/, /a/ dan /u/, /m/ dan /t/, /e/ dan /ě /, /m/ dan /n/, /t/ dan /k/, /s/ dan /k

dan data yang tidak termasuk fonem ialah /t/ dan /r sedangkan data yang termasuk

kategori berdistribusi komplementer ialah /p/ dan /f/, /u/ dan /o/, dan /c/ dan /sy/.