Floating Drug Delivery System

download Floating Drug Delivery System

of 23

description

Floating Drug Delivery System

Transcript of Floating Drug Delivery System

  • 7/13/2019 Floating Drug Delivery System

    1/23

    FLOATING DRUG DELIVERY SYSTEM

    Pendahuluan

    Ada beberapa metode yang digunakan untuk membuat sediaan obat lepas lambat,

    salah satunya adalah sediaan yang dirancang untuk tetap tinggal di dalam lambung. Bentuk

    sediaan yang dapat dipertahankan di dalam lambung disebut Gastro Retentive Drug

    Delivery System (GRDDS). GRDDS memiliki beberapa euntungan diantaranya adalah

    mampu meningkatkan bioavailabilitas, dapat mengurangi obat yang terbuang dengan sia!

    sia, dapat meningkatkan kelarutan obat yang kurang larut pada lingkungan p" yang tinggi.

    GRDDS #uga dapat memperbaiki pengontrolan penghantaran obat yang memiliki #endela

    terapeutik sempit, dan absorbsinya yang baik di lambung.

    Ada beberapa hal yang dapat meningkatkan $aktu tinggal di lambung yaitu meliputi%

    sistem penghantaran bioadhesive yang melekat pada permukaan mukosa, sistem

    penghantaran yang dapat meningkatkan ukuran obat sehingga tertahan karena tidak dapat

    mele$atipylorus dan sistem penghantaran dengan mengontrol densitas termasuk floating

    system dalam cairan lambung (Gohel, &ehta, Dave, ' Bariya, *).

    Floating System, sistem ini pertama kali diperkenalkan oleh Davis pada tahun +-,

    merupakan suatu sistem dengan densitas yang kecil, memiliki kemampuan mengambang

    kemudian mengapung dan tinggal di dalam lambung, obat dilepaskan perlahan dengan

    kecepatan yang dapat ditentukan. "asil yang diperoleh adalah peningkatan GR/ (Gastro

    Retentive Time) dan pengurangan 0luktuasi konsentrasi obat di dalam plasma(1ha$la,

    2).

    Defenisi floating drug delivery system.

    Floating drug delivery systems (3DDS) merupakan 0ormulasi sediaan obat yang

    memiliki berat #enis lebih kecil dibandingkan dengan cairan lambung. Sistem ini dapat

    mengapung dalam #angka $aktu yang lama (2!* 4am) di perut tanpa mempengaruhi tingkat

    pengosongan lambung. 5bat akan mengapung di dalam lambung sehingga $aktu

    retensinya di dalam lambung akan semakin lama. 5bat akan dilepaskan secara perlahan!

    lahan di dalam lambung. Akibatnya GR/ meningkat dan 0luktuasi konsentrasi obat plasma

    dapat dikontrol lebih baik (&aheta, 6atel, 6atel, ' 6atel, +*).

  • 7/13/2019 Floating Drug Delivery System

    2/23

    Gambar . 1lassi0ication o0 gastroretentive drug delivery systems (1ha$la, 2).

    Mekanisme Floating System

    6ada saat sistem mengambang di isi lambung ter#adi, maka obat dilepaskan

    perlahan pada tingkat yang diinginkan dari sistem. Setelah pelepasan obat, sistem residual

    dikosongkan dari lambung. 7amun, selain kandungan lambung minimal yang diperlukan

    untuk memungkinkan pencapaian yang tepat dari prinsip retensi apung, tingkat gaya apung

    minimal #uga diperlukan untuk men#aga bentuk sediaan apung di permukaan makanan.

    8ntuk mengukur kinetika gaya apung, dibutuhkan

    sebuah alat untuk penentuan bobot yang dihasilkan.

    Alat tersebut beroperasi dengan mengukur secara

    terus menerus gaya yang ekevalen dengan 3 sebagai

    0ungsi dari $aktu yang dibutuhkan untuk men#aga

    benda9obat sampai benar!benar tenggelam kedalam

    cairan (&aheta et al., +*), (/immermans ' &o:s,

    +).

    Secara skematis alat tersebut beker#a Seperti

    ditun#ukkan dalam Gambar. Dimana pada bagian (+)

    melakukan 0ungsi ganda men#aga benda u#i () di

    dalam media cairan yang dipilih (2) transmisi gaya 3

    yang beker#a9bereaksi, baik ke atas atau ke ba$ah

    (*), menu#u ke modul pengukuran elektromagnetik (;)

    yang terhubung di bagian ba$ahnya(/immermans '

    &o:s, +).

    Gambar. skematis dari alat linear 0orcetransmitter device (3/D) (/immermans '

    &o:s, +).

  • 7/13/2019 Floating Drug Delivery System

    3/23

    3 < 3 buoyancy ! 3 gravity < (D0 ! Ds) gv

    Dimana =

    3 < total vertical 0orce 9total gaya vertikalD0 < 0luid densit 9 densitas cairan

    Ds < ob#ect density 9 densitas ob#ek (obat)v < volume dan,g < acceleration due to gravity

    Gambar. &ekanisme Floating System(&aheta et al., +*).

    Pendekatan Untuk Desain e!"a#ai entuk Sedian Fl$atin#

    8ntuk merancang sediaan floatingada dua pendekatan yang dapat digunakan. >ang

    pertama adalah pendekatan sistem bentuk sediaan tunggal (seperti tablet atau kapsul),

    sedangkan yang kedua adalah pendekatan sistem bentuk sediaan #amak (seperti granul

    atau mikros0er).

    entuk Sediaan Tun##al

    Sistem yang seimbang secara hidrodinamis (Hydrodynamically Balance Systems

    < "BS) yang dapat berupa tablet atau kapsul, dirancang untuk memperpan#ang $aktu

    tinggal sediaan di dalam saluran cerna (dalam hal ini di lambung) dan meningkatkan

    absorpsi. Sistem dibuat dengan menambahkan !?;@ b9b hidrokoloid tunggal atau

    campuran ke dalam 0ormula tablet atau kapsul. 6ada sistem ini akan dicampurkan

    bahan akti0 obat, hidrokoloid (!?;@ dari bobot tablet) dan bahan bahan pembantu lain

    yang diperlukan (pada umumnya proses pencampuran ini diikuti dengan proses

    granulasi), selan#utnya granul dicetak men#adi tablet atau diisikan ke dalam kapsul.

    Setelah dikonsumsi, di dalam lambung, hidrokoloid dalam tablet atau kapsul

    berkontak dengan cairan lambung dan men#adi mengembang. arena #umlahnya

    hidrokoloidnya banyak (sampai ?;@) dan mengembang maka berat #enisnya akan lebih

    kecil dari berat #enis cairan lambung. Akibatnya sistem tersebut men#adi mengapung di

  • 7/13/2019 Floating Drug Delivery System

    4/23

    dalam lambung. arena mengapung sistem tersebut akan bertahan di dalam lambung,

    tidak mudah masuk ke dalam pylorus dan terus ke usus. "idrokoloid yang mengembang

    akan men#adi gel penghalang yang akan membatasi masuknya cairan lambung ke dalam

    sistem dan berkontak dengan bahan akti0 obat, sekaligus akan mengatur pelepasan bahan

    akti0 obat dari system terapung itu ke dalam cairan lambung.

    Sistem "BS paling baik diterapkan pada obat yang memiliki kelarutan yang lebih

    baik dalam lingkungan asam dan obat yang memiliki tempat absorpsi.

    khusus di daerah usus bagian atas. 8ntuk dapat bertahan dalam lambung untuk

    $aktu yang lebih lama maka bentuk sediaan harus memiliki bobot #enis kurang dari satu.

    Sediaan tersebut harus bertahan dalam lambung, integritas strukturnya ter#aga dan

    melepaskan obat secara konstan dari bentuk sediaan.

    Sistem "BS ini telah berhasil dikembangkan pada klordiaepoksid hidroklorida. 5bat

    ini merupakan contoh klasik obat yang memiliki masalah kelarutan. 6ada p" 2 kelarutannya

    * kali lebih besar dibandingkan pada p" -. apsul klordiaepoksid hidroklorida yang

    dibuat dengan sistem "BS memiliki kadar dalam darah yang setara dengan kadar dalam

    darah dari 2+ mg kapsul klordiaepoksid hidroklorida komersial biasa.

    Beberapa polimer dan kombinasi polimer dengan teknik pembuatan granulasi basah

    telah digunakan untuk menghasilkan tablet yang dapat mengapung. 6ada "BS dapat

    ditambahkan komponen pembentuk gas, seperti golongan garam karbonat. Garam karbonatbila berkontak dengan cairan lambung yang asam akan melepaskan gas karbondioksida

    yang akan terperangkap dalam hidrokoloid yang mengembang. "al ini akan mempercepat

    $aktu mulai mengapung. 6ada "BS yang ditambahkan komponen pembentuk gas maka

    komposisi hidrokoloidnya dapat dikurangi hingga tinggal +!@.

    Sistem "BS ini dapat dikembangkan dalam bentuk tablet lapis tunggal , tablet lapis

    dua atau tiga. >ang et. al., telah mengembangkan tablet tiga lapis tidak simetris yang

    memiliki kemampuan mengapung untuk memperpan#ang $aktu tinggal di dalam lambung

    dari tiga #enis obat yaitu tetrasiklin, metronidaol dan garam bismut untuk menangani tukak

    lambung yang disebabkan oleh "elicobacter pylori. Sebagai polimer yang mengatur

    kecepatan pelepasan obat digunakan "6&1 dan polietilenoksid.

    Rancangan sistem pelepasannya berdasarkan kemampuan mengembang dari tablet

    tiga lapis itu. Sistem ini dapat di#elaskan sebagai berikut. /ablet dibuat men#adi 2 lapis

    (seperti tablet Decolgen yang ada di pasaran). Capis pertama berisi garam bismut yang

    di0ormulasikan untuk pelepasan segera. /etrasiklin dan metronidaol berada di lapis kedua,

    dimasukkan sebagai komponen tablet inti.

  • 7/13/2019 Floating Drug Delivery System

    5/23

    yang pelepasannya dikendalikan oleh matriks. Capis ketiga berisi komponen

    pembentuk gas. 0ek mengapung disebabkan oleh lapisan pembentuk gas yang terdiri

    dari natrium bikarbonat % kalsium karbonat (+%). Saat berkontak dengan cairan lambung,

    karbonat pada komponen pembentuk gas bereaksi dengan asam lambung membentuk

    karbondioksida. arena di0ormulasikan untuk pelepasan segera, lapis pertama akan

    segera terdiintegrasi dan garam bismut akan segera terlepas dari sediaan tablet itu.

    Sedangkan lapis kedua, hidrokoloidnya akan mengembang. Adanya karbondioksida

    yang terperangkap dalam hidrokoloid yang mengembang menyebabkan sistem men#adi

    mengapung. Dan hidrokoloid yang mengembang itu akan men#adi gel penghalang

    pelepasan tetrasiklin dan metronidaol ke dalam cairan lambung, sehingga

    pelepasannya dikatakan diperlambat.

    "asil pengu#ian in vitro menun#ukkan pelepasan diperlambat dari tetrasiklin dan

    metronidaol dapat dicapai dalam -! #am dan selama itu tablet tetap berada dalam

    keadaan terapung. emampuan memperpan#ang $aktu tinggal di dalam lambung ini

    meningkatkan e0ektivitas tetrasiklin dan metronidaol.

    3ormulasi sediaan tunggal mengalami masalah seperti saling menempel atau

    terhambat dalam saluran cerna yang mungkin memiliki potensi bahaya yang dapat

    mengiritasi saluran cerna. Sistem ini tidak layak dan irreproducible dan memperlambat

    $aktu tinggal dalam lambung #ika diberikan secara oral.

    entuk Sediaan %amak

    Adapun tu#uan merancang bentuk sediaan #amak adalah untuk mengembangkan

    suatu 0ormulasi yang handal yang memiliki semua keuntungan dan mengurangi kerugian

    dari bentuk sediaan tunggal

    Sediaan #amak ini dapat berupa granul atau mikros0er yang mengandung komponen

    polimer yang dapat mengembang saat berkontak dengan cairan lambung sehingga

    membentuk koloid penghalang yang mengendalikan kecepatan penetrasi cairan ke dalam

    sistem dan kecepatan pelepasan obat dari sistem sediaan. Adanya udara yang

    terperangkap dalam polimer yang mengembang akan menurunkan bobot #enis sehingga

    mikros0er dapat mengapung.

    Bentuk sediaan #amak yang sudah dikembangkan saat ini adalah mikros0er yang

    menggunakan resin akrilat, udragit, polietilenoksid, dan selulosa asetat. Selain itu #uga

    sudah dikembangkan cangkang polistiren, balon polikarbonat dan granul menggunakan

    Gelucire

    Sistem ini prospekti0 diterapkan, tetapi belum adanya industri yang membuatnya

    (bahkan di luar negeri). Salah satu kemungkinan yang besar adalah karena penelitian ini

  • 7/13/2019 Floating Drug Delivery System

    6/23

    pada umumnya dipatenkan. Dan masa paten itu umumnya +;! tahun. 4adi sebelum masa

    paten itu kadaluarsa, sistem yang dipatentkan itu tidak boleh ditiru.

    Sistem ini merupakan pilihan yang baik karena dapat mengurangi variabilitas pada

    absorbsi dan mengurangi kemungkinan dosis dumping (konsentrasi obat meningkat

    sehingga menghasilkan toksisitas obat).

    ahan tam"ahan &an# di#unakan untuk f$!mulasi FDDS

    6olimer dan bahan tambahan lain yang digunakan untuk 0ormulasi 3DDS adalah sebagai

    berikut%

    +. "idrokoloid (@ ! ?;@) % dapat berupa sintetik, anionik atau non!ionik seperti gom

    hidro0ilik, modi0ikasi derivat selulosa. &isalnya % Akasia, pektin, kitosan, agar, kasein,

    bentonit, veegum, "6&1 (*&, +& dan +;&), gom gellan (GelriteE), 7a 1&1,

    &1, "61.

    Bahan matriks yang paling sering digunakan adalah hydroypropyl methylcellulose

    ("6&1) merupakan turunan selulosa yang bersi0at hidro0ilik yang dapat

    mengendalikan pelepasan kandungan obat didalamnya ke dalam medium pelarut.

    "6&1 dapat membentuk lapisan hidrogel yang kental di sekeliling sediaan

    setelah kontak dengan cairan medium pelarut. Gel ini merupakan penghalang 0isik

    lepasnya obat dari matriks. 6roses pelepasan obat dari matriks penghalang dapat

    ter#adi dengan mekanisme erosi dan di0usi.

    . Bahan Cemak inert (;@ ! ?;@)% dible, bahan lemak inert memiliki berat #enis kurang

    dari + dapat digunakan untuk mengurangi si0at hidro0ilik dari 0ormulasi dan sebaliknya

    dapat meningkatkan keterapungan. &isalnya % Bees$a (1era), asam lemak,

    lemak alkohol rantai pan#ang, GeluciresE 29+ dan *29+.

    2. Bahan e00ervescent % 7a"152, asam sitrat, asam tartrat, di7atrium Glisin arbonat,

    Sitroglisin.

    *. &eningkatkan kecepatan pelepasan (;@ ! -@) % laktosa, manitol

    ;. &emperlambat kecepatan pelepasan (;@ ! -@) &isalnya % Dikalsium phospat, talk,

    magnesium stearat

    -. Bahan meningkatkan keterapungan (di atas @), misalnya etil selulosa

    ?. Bahan densitas rendah % serbuk busa polypropilen (Accurel &6 +E).

  • 7/13/2019 Floating Drug Delivery System

    7/23

    Pen#a!uh e!a#am F$!mulasi Pada Sifat Floating

    Banyak hal yang mempengaruhi si0at mengapungnya sediaan 3DDS karena

    adanya variasi bahan tambahan yang digunakan. Fariasi rasio "6&1 9 carbopol dan

    penambahan &g Stearat menentukan si0at 0loating. 6enambahan &g Stearat dapat

    meningkatkan si0at 0loating secara sign0ikan. 7amun #umlah hidroksi propil metilselulosa

    yang tinggi tidak mempengaruhi kemampuan mengapung secara signi0ikan. Rasio "6&1 %

    1arbopol lebih tinggi menun#ukkan si0at 0loating lebih baik.

    3ormulasi 0loating menggunakan polimer yang mengembang seperti "6&1 dan

    "61 tidak menun#ukkan reprodusibiltas pada pelepasan dan $aktu tinggal karena

    pembengkakan sangat bergantung pada isi lambung dan osmolaritas medium dan

    0ormulasi tertentu diamati akan tenggelam pada medium disolusi setelah $aktu tertentu. Cag

    time 0loating pada 0ormulasi tersebut < 2 menit. emampuan pembentukan gel dan

    kekuatan gel polisakarida bervariasi dari batch ke batch karena variasi pada pan#ang rantai

    dan tingkat substitusi dan situasi ini diperburuk pada 0ormulasi e00ervescent dengan

    gangguan dari struktur gel melalui evolusi 15( . 6embentuk gel bereaksi sangat

    sensiti0 terhadap perbedaan osmolaritas media pelepasan, dengan peningkatan pelepasan.

    Suatu studi men#elaskan pengaruh tiga bahan pengisi yaitu &ikrokristalin selulosa

    (&11), dikalsium pospat dan laktosa pada si0at 0loating dari tablet bersalut. /ablet yang

    mengandung laktosa mengapung lebih cepat daripada tablet yang mengandung kalsium

    pospat (pengisi anorganik). "al ini dapat di#elaskan karena tablet yang mengandung laktosa

    memiliki densitas lebih rendah (+ g9cm2

    pada kekerasan 2 7), sedangkan tablet yang

    mengandung dikalsium pospat memiliki densitas lebih tinggi (+, g9cm2

    pada kekerasan 2

    7).

    Caktosa memiliki kelarutan dalam air lebih tinggi dan menun#ukkan aktivitas osmotik

    dan uptake dari medium lebih cepat pada inti tablet selama penyalutan. &11, pengisi yang

    tidak larut dengan uptake air yang lebih tinggi dan kemampuan desintegrasi,

    mengakibatkan robeknya penyalutan dan desintegrasi tablet, 15 tidak berakumulasi

    pada penyalutan dan lepas melalui lapisan 0ilm yang robek, sehingga floating tidak ter#adi.

  • 7/13/2019 Floating Drug Delivery System

    8/23

    'lasifikasi Floating Drug Delivery System

    lasi0ikasi floating drug delivery system dapat diklasi0ikasikan men#adi dua kelompok

    yaitu system Non-effervescent Floating dan effervescent system system Non-effervescent

    Floating, pada sistem ini dibagi men#adi * subtipe yaitu sedangkan effervescent

    system ini dibagi lagi men#adi system yaitu gas generating system dan volatile li!uid

    containing system

    Gambar. Skema klasi0ikasi floating drug delivery system

    Sistem Effe!(es)ent

    Gambar . Sistem 00ervescent. sediaan oral dari 3DDS (A),prinsip ker#a dari 3DDS secara effervescent (B).

    Sistem ini menggunakan matrik dari polimer yang mengembang seperti metilselulosadan polisakarida seperti kitosan. Bahan e00ervescent yaitu% 7a"152, asam tartrat dan

  • 7/13/2019 Floating Drug Delivery System

    9/23

    asam sitrat. &atriks yang mengandung air yang berubah men#adi gas pada suhu tubuh.

    Di0ormulasikan sedemikian rupa sehingga ketika matriks kontak dengan isi asam lambung,

    15 dilepaskan dan gas diperangkap dalam hidrokoloid gel yang mengembang yang

    menyebabkan bentuk sediaan akan terapung. Capisan e00ervescent dibagi dalam lapisan

    untuk mencegah kontak langsung antara 7a"152 (lapisan dalam) dan asam tartrat

    (lapisan luar). Saat sistem dimasukkan dalam larutan bu00er pada suhu 2? o1, mulanya akan

    tenggelam dalam larutan kemudian membentuk pil yang mengembang seperti balon

    (densitas, + g9ml).

    a* V$latile li+uid )$ntainin# s&stems,

    Gastro Retentive Timedari sistem penghantaran obat dapat dipertahankan dengan

    menambahkan9membuat suatu inflatable chamber, yang berisi cairan (seperti eter,

    siklopentana), yang bersi0at gasifiespada suhu tubuh sehingga menyebabkan peradangan

    ruangan di perut. 6erangkat ini #uga dapat terdiri dari plug bio-erodible terdiri dari 6FA,

    6olyethylene, dan lain!lain, yang larut secara bertahap dan menyebabkan inflatable

    chamberuntuk melepaskan gas dan hancur setelah pada $aktu yang telah ditetapkan untuk

    sehingga memungkinkan pembuangan secara spontan inflatable systems dari perut.

    Int!a#ast!i) fl$atin# #ast!$intestinal d!u# deli(e!& s&stem

    Sistem ini dapat dibuat mengapung di perut, karena ruang mengambang, dibuat

    vacum atau di isi dengan udara atau gas (harmless gas), sementara reservoir obat

    dikemas dalam kompartemen berpori mikro.

    Inflata"le #ast!$intestinal deli(e!& s&stem

    Dalam sistem ini dibuat sebuah inflatable chamber, yang berisi eter cair yang

    gasifies pada suhu tubuh menyebabkan chamberuntuk inflatabledi perut. Sistem ini

    dibuat dengan memuat ruangan dengan reservoir obat, yang dapat membuat obat

    diresapi matriks polimer, dari encapsulated gelatin. Setelah pemberian oral, kapsul

    larut sehingga melepaskan reservoir obat bersama!sama dengan inflatable chamber.

    inflatable chamber otomatis mengembang dan mempertahankan reservoir obat didalam cairan lambung.

    "* Gas #ene!atin# s&stems

    Dalam reaksi e00ervescent sistem ini ter#adi antara garam karbonat 9 bikarbonat

    dengan asam sitrat 9 tartrat sehingga menghasilkan gas15, yang akan

    terperangkap dalam matriks gel dari sistem. Sehingga menurunkan berat #enis dan

    membuatnya mengapung di atas cairan lambung.

    +) Fl$atin# -ills.

    Sistem ini terdiri dari dua lapisan, lapisan bagian dalam yang berisi e00ervescent

    sodium bikarbonat dan asam tartrat, dibagian luar merupakan membran polimer

  • 7/13/2019 Floating Drug Delivery System

    10/23

    s"ellable. Capisan dalam ini dibagi lagi men#adi dua sub lapisan untuk

    menghindari kontak 0isik antara natrium bikarbonat dan asam tartaric. Bila pil ini

    direndam dalam larutan bu00er pada suhu 2? H1, itu akan settles do"n(turun) di

    bagian ba$ah dan larutan bu00er masuk ke dalam lapisan e00ervescent melalui

    membran s"ellable luar. 6il akan membengkak atau balon, ini ter#adi karena

    dihasikannya karbon dioksida, akibat reaksi antara antara natrium bikarbonat dan

    asam tartaric. arbon dioksida yang dihasilkan terperangkap dalam sistem

    penghantaran sehingga membuat sistem ini mengambang. Sistem ini dapat

    mengapung sepenuhnya dalam $aktu + menit dan memiliki kemampuan 0loating

    independen terhadap p", viskositas menengah dan obat dilepaskan secara

    terkendali.

    ) Fl$atin# )a-sules.

    3loating kapsul9kapsul mengambang disusun dengan mengisi campuran natrium

    alginat dan natrium bikarbonat, pengapungan dapat ter#adi karena karbon

    dioksida yang dihasilkan ter#ebak dalam #aringan gel hidrat yang terpapar dengan

    lingkungan asam.

    2) Fl$atin# s&stems /ith i$n e0)han#e !esins.

    Sistem ini di0ormulasikan dengan menggunakan resin penukar ion yang sarat

    bikarbonat. >aitu campuran beads9manik!manik dengan larutan natrium

    bikarbonat. beads # butiran!butiran dimuat dan dilapisi dengan membran semi

    permeabel untuk menghindari kehilangan karbon dioksida secara tiba!tiba.

    Setelah ter#adi kontak dengan isi lambung, kemudia ter#adi pertukaran ion klorida

    dan bikarbonat yang akan menghasilkan karbon dioksida sehingga memba$a

    beads# butiran!butiran ke arah atas dari isi lambung dan memproduksi floating

    layer9lapisan yang mengambang dari resin beards, yang akan melepaskan obat

    pada $aktu yang telah ditentukan.

    *) Ta"let.

    a* Int!a#ast!i) sin#le la&e! fl$atin# ta"lets $! 1&d!$d&nami)all& alan)eds&stem

    3ormulasi ini memiliki densiti massal yang lebih rendah dari cairan lambung

    dan dengan demikian akan mengapung di perut, yang dapat meningkatkan

    tingkat pengosongan lambung dalam $aktu lama. 3ormulasi sistem ini erat

    kaitannya dengan pencampuran gas (15) yang dihasilkan oleh agen dan

    obat dalam tablet matriks. 5bat akan dilepaskan secara perlahan sesuai

    dengan rate yang diinginkan dari floating system dan residual dikosongkan

    dari perut setelah rilis lengkap obat. "al ini menyebabkan peningkatan $aktu

    tinggal lambung dan kontrol yang lebih baik.

  • 7/13/2019 Floating Drug Delivery System

    11/23

    "* i2la&e! ta"let

    /ablet bilayer #uga dapat dibuat dengan satu lapisan matriks pembentuk gas

    dan lapisan kedua dengan obat untuk e0ek rilis berkelan#utan nya.

    )* T!i-le la&e! ta"let

    /ablet lapisan triple #uga memiliki lapisan pertama s$ellable yang mengapung,

    lapisan kedua lapisan yang dapat pelepasan berkelan#utan dua obat dan

    lapisan ketiga, lapisan yang dapat melarutkan dengan cepat.

    System Non-effervescent Floating

    System ini menggunakan pembentuk gel atau selulosa yang mengembang tipehidrokoloid, polisakarida dan polimer pembentuk matrik seperti% polikarbonat, poliakrilat,

    polimetakrilat dan polistiren. &etode 0ormulasi yaitu pencampuran obat dengan hidrokoloid

    pembentuk gel. Setelah pemberian oral bentuk sediaan ini mengembang saat kontak

    dengan cairan lambung dan mempertahankan bentuk integritas relati0 dan densitas tetap

    I + dalam permukaan luar barier gelatin. 8dara yang terperangkap dalam polimer yang

    mengembang menyebabkan bentuk sediaan mengapung. Selain itu, struktur gel bertindak

    sebagai reservoir untuk pelepasan obat berkelan#utan (Sustained release) karena obat

    secara perlahan dilepaskan oleh di0usi terkontrol melalui penghalang (barier) gelatin.

    Sistem 7on!e00ervescent ini dapat dibagi dalam * sub!type %

    3. Sistem a!ie! Gel '$l$id

    Sistem mengandung obat dengan hidrokoloid pembentuk gel yang dimaksudkan

    untuk mempertahankan keterapungan sediaan dalam isi lambung. Sistem ini

    memperpan#ang GR/ dan memaksimalkan #umlah obat yang mencapai tapak absorbsinya

    dalam bentuk larutan yang siap diabsorbsi.

    Sistem ini menggabungkan satu atau lebih selulosa tipe hidrokoloid

    pembentuk gel yg sangat larut seperti hidroksipropil selulosa, hidroksietil selulosa,

    hidroksipropilmetilselulosa ("6&1), polisakarida dan polimer pembentuk matriks seperti

    policarbo0il, poliakrilat dan polistiren. Saat kontak dengan cairan lambung, hidrokoloid pada

    sistem berhidrasi dan membentuk barier gel koloid disekitar permukaannya.

  • 7/13/2019 Floating Drug Delivery System

    12/23

    Gambar 2.+ 6elepasan dengan sistem hidrokoloid

    4. Sistem '$m-a!tment Mik!$-$!i

    Gambar. Gas filled floatation chamber

    /eknologi ini berdasarkan pada enkapsulasi reservoir obat di dalam kompartment

    mikropori dengan pori disepan#ang dinding atas dan ba$ah. Dinding disekeliling

    kompartment reservoir obat sepenuhnya ditutup untuk mencegah adanya kontak langsung

    permukaan lambung dengan obat yang tak terlarut.

    6ada lambung, floatation chamber mengandung udara yang terperangkap

    menyebabkan sistem mengapung di atas isi lambung. 1airan lambung masuk melalui celah,

    melarutkan obat dan memba$a obat yang larut untuk melan#utkan transport obat di usus

    untuk diabsorbsi.

  • 7/13/2019 Floating Drug Delivery System

    13/23

    5. uti!an Al#inat 6Al#inate eads*

    Bentuk sediaan floating unit ganda telah dikembangkan dari kalsium alginat

    beku kering. /etesan bulat dengan diameter ,; mm dapat dibuat dengan cara meneteskan

    larutan 7atrium Alginat ke dalam larutan alsium lorida encer, menyebabkan

    pengendapan alsium Alginat.

    /etesan kemudian dipisahkan, membeku cepat pada nitrogen cair dan

    dibekukeringkan pa !* o1 selama * #am, menyebabkan pembentukan sistem pori,

    yang dapat mempertahankan kekuatan mengapung selama + #am. /etesan 0loating ini

    memberikan $aktu tinggal yg lebih pan#ang lebih dari ;,; #am. Dibandingkan dengan 7on!

    0loating beads memiliki $aktu tinggal dalam lambung lebih singkat dengan onset $aktu

    pengosongan lambung sekitar + #am.

    7. Mik!$sfe! e!$n##a 61$ll$/ mi)!$s-he!es 8Mi)!$"al$$ns)

    Gambar . 6embuatan floating microspheres

    &ikros0er berongga diisi dengan obat pada bagian polimer luar dibuat dengan cara

    metode baru di0usi pelarut emulsi. Carutan obat dengan etanol9 diklorometan dan polimer

    akrilik enterik dituangkan ke dalam larutan agitasi (teraduk konstan) 6olivinilalkohol (6FA),

    dimana suhunya diatur *o

    1.

    3ase gas dihasilkan pada tetesan9 droplet polimer yang terdispersi oleh evaporasi

    dari pembentukan diklorometan dan rongga dalam pada mikros0er polimer dengan obat.

    &ikrobaloon mengapung secara kontinyu pada permukaan media disolusi asam yang

    mengandung sur0aktan selama lebih dari + #am.

  • 7/13/2019 Floating Drug Delivery System

    14/23

    E(aluasi Fl$atin# D!u# Deli(e!& S&stem

    Berbagai parameter yang perlu dievaluasi pengaruhnya terhadap 0ormulasi

    gastroretensive 0loating terutama dapat dikategorikan ke dalam kelas yang berbeda

    sebagai berikut %

    +. 6arameter 0isik % ukuran diameter, 0leibilitas dan B4

    . 6arameter kontrol % Jaktu 0loating, dissolusi, speci0ic gravity, keseragaman

    kandungan dan kekerasan dan 0riabilitas (#ika tablet).

    2. 6arameter geometrik % Bentuk

    *. 6arameter 0isiologi % 8sia, #enis kelamin, postur tubuh dan makanan

    ;. /es keterapungan dan pelepasan obat secara invitro dilakukan pada cairan lambung

    dan usus buatan, suhu konstan pada 2?o1. 6ada prakteknya $aktu 0loating

    ditentukan oleh alat disentrigator 8S6 mengandung ml ,+ 7 "1l sebagai

    medium percobaan dipertahankan suhu pada 2?o1. Jaktu yang dibutuhkan sediaan

    "BS untuk mengapung disebut 0loatation time.

    -. 8#i disolusi dilakukan dengan menggunakan alat disolusi 8S6. Sampel diambil

    secara periodik dari medium disolusi, diisi ulang dengan medium baru volume yang

    sama setiap kali, dan dianalisa isi obatnya setelah pengenceran yang tepat.

    -.+. 8#i disolusi modi0ikasi menurut B6 (+2) 9 8S6 (+)

    Dayung diletakkan pada permukaan medium disolusi. "asil yang diperoleh

    menun#ukkan pro0il pelepasan disolusi biphasic reproduciblesaat kecepatan

    dayung ditingkatkan dari ? men#adi + rpm dan p" medium disolusi

    bervariasi dari -, ,.

    -.. 8#i Disolusi modi0ikasi menurut Gohel (*)

    8#i disolusi yang dilakukan untuk evaluasi bentuk sediaan 0loating system

    berbeda dengan sediaan konvensional, baik dari segi alat maupun lamanya

    proses disolusi. Salah satu metode disolusi untuk sediaan 0loating yang

    sangat baik, seperti yang dipublikasikan oleh Gohel et al., *. Dalam u#i

    disolusi 0loating ini, digunakan gelas beker yang dimodi0ikasi denganmenambahkan suatu saluran tempat sampling yang menempel pada dasar

    bekerglass. &edium yang digunakan disesuaikan dengan keadaan dilambung

    baik p", #umlah cairan maupun kecepatan motilitas lambung (Gohel et al.,

    *).

  • 7/13/2019 Floating Drug Delivery System

    15/23

    Gambar Desain alat disolusi untuk 0loating (Gohel et al., *).

    1ara ker#a u#i disolusi menurut Gohel adalah sebagai berikut %

    /ablet dimasukkan ke dalam Bekerglass (dimodi0ikasi untuk disolusi seperti pada

    Gambar *.+), yang berisi media disolusi larutan "1l p" 2, sebanyak + mC suhu

    diatur pada 2?K,;.L1.

    Stirrer di#alankan dengan kecepatan pengadukan ; rpm selama ; #am.

    Carutan disampling sebanyak ;, mC pada $aktu tertentu.

    adar ditetapkan dengan metode spektro0otometri.

    ?. 8#i 3loating

    6engamatan si0at mengembang dan mengapung dilakukan secara visual, dengan

    cara tablet dimasukkan dalam beker gelas + mC yang berisi larutan "1l p" 2,

    kemudian diamati si0at pengembangan dan pengapungannya selama ; #am.

    Gambar . 8#i 0loating tablet lepas lambat propanolol "1l #am ke!

  • 7/13/2019 Floating Drug Delivery System

    16/23

    Gambar . 8#i 0loating tablet lepas lambat propanolol "1l #am ke!2

    Gambar . 8#i 0loating tablet lepas lambat propanolol "1l #am ke!;

    6ada a$al pengu#ian, tablet ke empat 0ormula belum mengapung

    (tenggelam) karena baru ter#adi proses penetrasi air ke dalam tablet,yang

    selan#utnya matriks akan mengembang. Bersamaan dengan pengembangan

    matriks, #uga ter#adi gas yang dihasilkan dari reaksi asam sitrat dan natrium karbonat

    yang akan membantu proses pengapungan tablet.

    6ada #am ke tiga terlihat tablet pada semua mengembang dan mengapung. Sampai

    #am ke ; (; #am pengamatan), tablet dari 0ormula M dan MM kembali tenggelam,

    hal ini kemungkinan karena #umlah matriksnya kurang sehingga proses

    pengapungan tidak dapat berlangsung lebih lama.

    . Sistem untuk memeriksa berlan#utnya si0at 0loating

    Sistem untuk memeriksa berlan#utnya si0at 0loating digunakan keran#ang stainless

    steel dihubungkan dengan tali logam dan digantungkan pada neraca elektronik

    asartorius. Benda yang mengapung dimasukkan pada a00ied penangas air yang

    ditutup untuk mencegah penguapan air. Gaya mengapung ke atas diukur dengan

    neraca dan data ditransmisikan pada 61 melalui inter0ase RS21 menggunakan

    program sarto $edge.

    &edium u#i untuk mengukur kinetika 0loating menggunakan cairan lambung buatan

    (p" +,) ml suhu dipertahankan pada 2?o1, data diambil pada interval $aktu 2

  • 7/13/2019 Floating Drug Delivery System

    17/23

    detik= baseline dicatat dan dibagi dari tiap pengukuran. eran#ang disolusi memiliki

    penyangga pada bagian dasarnya untuk mengukur gaya ke ba$ah.

    . Berat #enis 3DDS

    Berat #enis 3DDS dapat ditentukan dengan metode pemindahan menggunakan

    benen analitik sebagai media pengganti. B4 a$al (Bentuk kering) dari sediaan dan

    perubahan kekuatan 0loating dengan $aktu harus ditandai sebelum

    perbandingan in vivo antara 8nit 3loating (3) dan unit non 0loating (73). Selan#utnya

    optimalisasi 0ormulasi 0loating harus segera direalisasi dalam hal stabilitas dan daya

    tahan kekuatan 0loating yang dihasilkan, sehingga menghindari variasi dalam

    kemampuan 0loating yang mungkin ter#adi selama studi in vivo.

    +. 8#i berat resultanAlat ukur in vitro telah disusun untuk menentukan kemampuan 0loating yang

    sebenarnya dari sediaan yg mengapung sebagai 0ungsi dari $aktu. 8#i ini mengukur

    gaya ekivalen dengan gaya 3 yang dibutuhkan untuk men#aga ob#ek benar!benar

    tenggelam dalam cairan. Gaya ini menentukan berat resultan dari ob#ek ketika

    tenggelam dan dapat digunakan untuk mengukur kemampuan mengapungnya

    atau tak!mengapung.

    Besar dan arah gaya dan berat resultan sesuai dengan #umlah vektorial dari

    keterapungan (3 apung) dan gaya gravitasi (3 grav) yang beker#a pada ob#ek seperti

    pada persamaan %

    3 < 3 apung 3 grav

    3 < d 0 g F d s g F < ( d 0 d s ) gF

    3 < (d 0 & 9 F) gF

    Dimana=3 < gaya vertikal total (berat resultan ob#ek)g < percepatan gravitasi d 0 < densitas 0luida

    d s < densitas ob#ek& < massa ob#ekF < Folume ob#ek

  • 7/13/2019 Floating Drug Delivery System

    18/23

    Gambar. 6engaruh berat resultan selama proses pengapungan pada sediaan 3DDS.

    Berat resultan (N) menandakan bah$a gaya 3 diberikan ke atas dan ob#ek itu

    mampu mengambang. Sedangkan berat resultan (!) berarti bah$a gaya 3 ke ba$ah

    dan benda tenggelam.

    6ersimpangan dari garis dasar nol oleh kurva berat resultan dari (N) terhadap nilai!

    nilai (!) menun#ukkan transisi dari bentuk sediaan dari kondisi 0loating ke non

    0loating. 6erpotongan garis pada sumbu $aktu sesuai dengan $aktu 0loating bentuk

    sediaan.

    ++. &etode O! Scintigraphy

    6ada studi invivo sediaan 0loating yang tertahan di lambung biasanya ditentukan

    dengan gamma scntigraphy atau roentgenography. 6enelitian dilakukan pada

    sub#ek manusia muda dan sehat, baik dilakukan pada kondisi berpuasa atau tidak

    menggunakan sediaan 0loating dan non!0loating (kontrol). O! Scintigraphy merupakan

    metode evaluasi 3DDS yang modern untuk mengevaluasi 0ormulasi

    gastroretentive pada sukarela$an sehat. misi O radioisotop dicampurkan ke

    dalam 1R!D3s (1athoda Ray direction 3inder). Se#umlah isotop stabil mis. +;

    Sm dicampurkan ke dalam D3 selama pembuatan. &etode ini digunakan untuk

    membantu memantau lokasi bentuk sediaan dalam GM/ dan dapat memprediksi dan

    menghubungkan $aktu pengosongan lambung dan lintasan bentuk sediaan pada

    GM/.

    elemahan dari metode ini dapat berupa pasien terkena radiasi pengion, terbatasnya

    in0ormasi topogra0i, teknik resolusi rendah, pemakaiannya sulit dan persiapan

    radio0armasinya mahal.

  • 7/13/2019 Floating Drug Delivery System

    19/23

    +. Radiology

    &etode ini sebagai evaluasi preklinis dari gastroretentivity. Cebih unggul

    dibandingkan O! Scintigraphy karena lebih sederhana dan lebih murah. Bahan

    pengkontras biasanya digunakan Barium sul0at.

    +2. Gastroscopy

    ndoskopi oral menggunakan 0iberoptic dan video. Digunakan untuk memeriksa

    secara visual e0ek memperlambat $aktu tinggal 3DDS dalam lambung.

    +*. 8ltrasonography (8SG)

    Gelombang ultrasonik mere0leksikan secara substansial perbedaan suara melalui

    permukaan dan menampilkan organ perut. arakterisasi meliputi penilaian

    lokasi intragastrik dari hidrogel, penetrasi pelarut ke dalam gel dan interaksi antara

    dinding lambung dan 3DDS selama peristalsis.

    +;. &agnetic Resonance Mmaging (&RM)

    6eralatan yang bernilai pada penelitian GM/ untuk menganalisis pengosongan

    lambung, motilitas dan distribusi intragastrik bahan makanan dan model obat.

    euntungan alat ini dapat berupa kontras #aringan lunak tinggi, resolusi spasial dan

    temporal yang tinggi, dan tidak menimbulkan radiasi

    APLI'ASI FDDS

    3DDS mena$arkan aplikasi untuk obat yang memiliki bioavalabilitas rendah karena

    sempitnya daerah absorbsi pada bagian atas GM/. 3DDS mempertahankan bentuk sediaan

    pada tapak absorbsi dan #uga meningkatkan bioavailabilitas. Dapat diringkas sebagai berikut

    %

    3. Sustained d!u# deli(e!&

    Sistem "BS tetap berada di lambung dalam periode yang lama dan karenanya dapat

    melepaskan obat dalam #angka $aktu lama. &asalah $aktu tinggal di lambung yang singkat

    dihadapi dengan 0ormulasi 1R oral maka dapat diatasi dengan sistem ini. Sistem ini memiliki

    bulk density I + , sehingga sistem ini dapat mengapung pada isi lambung. Sistem ini

    ukurannya relati0 besar sehingga tidak dapat mele$ati pilorus.

    &isalnya kapsul 0loating SR nikardipin hidroklorida dikembangkan dan dievaluasi

    secara in vivo. 3ormulasi dibandingkan dengan sediaan kapsul &M1ARD yg tersedia di

    pasaran dengan menggunakan kelinci. urva konsentrasi plasma dengan $aktu pada

    pemberian kapsul 0loating SR menun#ukkan durasi yang lebh lama (+- 4am) dibandingkan

    dengan kapsul &M1ARD konvensional (

    4am).

  • 7/13/2019 Floating Drug Delivery System

    20/23

    4. Pen&am-aian O"at Pada Ta-ak 'husus

    Sistem ini sangat menguntungkan untuk obat yang khusus diabsorbsi dari lambung

    atau bagian proksimal usus halus, seperti Ribo0lavin dan 0urosemid.

    &isalnya 0urosemid terutama diabsorbsi dari lambung diikuti oleh duodenum. /elah

    dilaporkan bah$a sediaan 0loating monolitik dengan $aktu tinggal di lambung yg lama

    dikembangkan dan bioavailabilitas meningkat. 6ada sediaan tablet 0loating A81 diperoleh

    sekitar +, daripada tablet 0urosemid konvensional.

    5. Penin#katan A"s$!"si

    5bat yang memiliki bioavailablitas rendah karena tapak absorbsi khusus dari bagian

    atas GM/ adalah kandidat potensial untuk di0ormulasikan sebagai 3DDS sehingga

    memaksimalkan absorbsinya.

    &isalnya pada bentuk sediaan 0loating dapat dicapai peningkatan bioavailabilitas yg

    signi0ikan (*,@) dibandingkan dengan sediaan tablet CASMP yang tersedia di pasaran

    (22,*@) dan produk salut enterik CASMP!long (,;@).

    'euntun#an FDDS

    +. Sistem Gastroretentive menguntungkan untuk obat yang diabsorbsi di

    lambung &isal % Garam 3ero, Antasida

    . 3ormulasi "BS berguna untuk at asam seperti aspirin (obat se#enis lainnya) yang

    dapat menyebabkan iritasi bila kontak dengan dinding lambung.

    2. 6emberian sediaan 0loating seperti tablet atau kapsul yang dapat

    memperpan#ang pelepasan obat akan mengakibatkan disolusi obat pada cairan

    lambung. Sediaan tersebut melarut dalam cairan lambung sesuai untuk

    absorbsi pada usus halus setelah pengosongan isi lambung. Sehingga diharapkan

    obat akan sepenuhnya diabsorbsi dari sediaan 0loating #ika tetap dalam bentuk

    larutan bahkan pada p" basa dari usus.

    *. etika ada gerakan usus yang kuat dan $aktu tinggal obat yang singkat seperti

    keadaan diare, absorbsi obat yang sedikit diharapkan. 6ada keadaan seperti ini

    mungkin menguntungkan untuk men#aga obat dalam kondisi mengapung pada

    lambung untuk mendapatkan respon yang lebih baik.

    'elemahan FDDS ,

    +. Sistem 3loating tidak layak untuk obat!obatan yang memiliki masalah dalam

    kelarutan atau stabilitas pada GM/.

    . Sistem ini membutuhkan cairan level tinggi pada lambung untuk penyampaian obat

    mengapung dan tersalut dengan baik.

  • 7/13/2019 Floating Drug Delivery System

    21/23

    2. 5bat yang diserap secara signi0ikan di seluruh GM/, hanya yang mengalami

    metabolisme lintas pertama kandidat yang diinginkan.

    *. Beberapa obat yang termasuk pada sistem 0loating menyebabkan iritasi pada

    mukosa lambung.

    Sediaan FDDS

    /abel + 5bat yang digunakan pada 0ormulasi sediaan 3DDS berdasarkan tipe bentuksediaan

    Ti-e entuk

    Sediaan O"at &an# di#unakan -ada f$!mulasi sediaan FDDS

    /ablet 1hlorpheniramine maleate, /heophylline, 3urosemide,

    1ipro0loacin, 1aptopril, Acetylsalicylic acid, 7imodipine,

    Amoycillin trihydrate, Ferapamil "1M, Msosorbide di nitrate,

    Sotalol, Msosorbide mononitrate, Acetaminophen, Ampicillin,

    1innaraine, Diltiaem, 3lorouracil, 6iretanide,

    Qapsul 7icardipine, C!Dopa dan benseraide, chlordiepoide "1M,

    3urosemide, &isoprostol, Diaepam, 6ropanolol, Asam

    8rodeoksikolat

    &ikros0er Ferapamil, Aspirin, Griseo0ulvin, and p!nitroanilline,

    etopro0en, /ranilast, Mbupro0en, /er0enadine

    Granul Mndomethacin, Diclo0enac sodium, 6rednisolone

    3ilm 1innariine

    /abel . Sediaan 3DDS yang ada di pasaran

    Nama O"at Ti-e entuk Sediaan 8 Isi 'ete!an#an

    &adopar"BSE(6ropal"BS)

    3loating capsule 9Cevodopa dan benseraid

    3loating 1R capsules

    FalreleaseE 3loating capsule, Diaepam 3loating 1apsules

    /opalkanE 3loating Antacid, aluminumdan magnesium miture

    00ervescent 0loating liuidAlginate preparation

    Amalgate 3loat1oatE

    3loating antacid 3loatinggel

    3loating dosage 0orm

    1onviron 3errous Sulphate 1olloidal gel 0orming 3DDS

    1i0ran 5DE 1ipro0loacine (+ gm) Gas generating 0loating 0orm

    1ytotechE &isoprostol (+ mcg9 &isoprostol (+ mcg9 mcg)

    CiuidGavisconeE 1ampuran alginat &enekan gastro esophagealre0lu dan meringankan hati

  • 7/13/2019 Floating Drug Delivery System

    22/23

    'ESIMPULAN

    Dari uraian mengenai Floating $rug $elivery System maka dapat

    disimpulkan bah$a 3DDS merupakan sediaan yang potensial untuk menahan retensi

    lambung, hal ini disebabkan karena floating system merupakan sistem dengan

    densitas yang kecil, yang memiliki kemampuan mengembang kemudian mengapung dan

    tinggal di lambung untuk beberapa $aktu sehingga menyebabkan antara lain%

    +. Sistem ini tetap berada di lambung dalam periode yang lama dan karenanya

    dapat melepaskan obat dalam #angka $aktu lama.

    . Dapat memaksimalkan absorbsi obat yang memiliki bioavailabilitas yang

    rendah.

    2. &enguntungkan untuk obat yang dimaksudkan untuk aksi lokal ataupun obat

    yang diabsorbsi di lambung seperti antasida.

    *. &enguntungkan untuk at asam seperti aspirin (obat se#enis lainnya) yang

    dapat menyebabkan iritasi bila kontak dengan dinding lambung.

  • 7/13/2019 Floating Drug Delivery System

    23/23

    Refe!ensi

    1ha$la, G. (2). A means to address regional variability in intestinal drug absorption.%harm tech,&', ;-.

    Gohel, &. 1., &ehta, 6. R., Dave, R. ., ' Bariya, 7. ". (*). A &ore Relevant Dissolution&ethod 0or valuation o0 a 3loating Drug Delivery System. dissolutiontech, ((, -.

    &aheta, "., 6atel, &., 6atel, ., ' 6atel, &. (+*). Revie$% An 5vervie$ on 3loating DrugDelivery System. %harmaTutor,&(2), -+?+.

    /immermans, 4., ' &o:s, A. 4. (+). "o$ $ell do 0loating dosage 0orms 0loat)nternational *ournal of %harmaceutics, +&(2), ?+-. doi%+.++-92?!;+?2()2*!8