FitrianiOM_Kemajuan Terbaru Dalam Deteksi Dini Lesi Prakanker Oral

7
Kemajuan terbaru dalam Deteksi Dini Lesi Prakanker Oral ABSTRAK Tingkat mortalitas yang tinggi pada kanker seperti karsinoma sel skuamosa oral biasanya dihubungkan dengan kelalaian yang muncul sewaktu mendeteksi penyakit pada tahap awal pengobatan. Sejumlah teknologi baru yang menjanjikan telah diusulkan untuk meningkatkan efektivitas deteksi dini kanker mulut. Tujuan dari screening kanker adalah untuk mendeteksi tumor pada tahap awal sehingga pengobatan dapat berhasil. Alat-alat screeing yang diperlukan yang merupakan alat yang menggabungkan fitur dengan sensitivitas tinggi dan spesifisitas yang baik. Selain itu, alat screening harus cukup non-invasif dan murah agar dapat digunaka di kalangan luas. Laporan ini akan mencoba memberikan gambaran kemajuan terbaru dalam kedokteran gigi dengan penekanan khusus pada deteksi pada tahap awal kanker oral dan juga bertujuan untuk memperkenalkan berbagai alat diagnostik kepada mahasiswa sarjana dan pascasarjana dari berbagai bidang kedokteran. Kata kunci: Lesi Prakanker, Nanoteknologi, Heterozigositas, Saliva PENDAHULUAN Kanker mulut adalah kanker keenam yang paling umum terjadi di dunia. Merupakan masalah utama dalam bidang onkologi di seluruh dunia di mana umumnya karena kebiasaan mengunyah tembakau dan/atau merokok dengan atau tanpa konsumsi alcohol. Biasanya terjadi pada pria usia lanjut selama dekade kelima sampai kedelapan kehidupan dan jarang terlihat pada orang muda. Berdasarkan 17% dari semua kanker yang dialami pria dan 10,5% dari seluruh jenis kanker pada wanita menempati kanker yang paling banyak terjadi pada pria dan kanker paling banyak ketiga pada perempuan (Iype EM et al., 2001). Perkembangan bioteknologi yang signifikan dan peningkatan pemahaman dasar kita tentang inisiasi kanker dan perkembangannya sekarang memungkinkan kita untuk mengidentifikasi tanda-tanda tumor, seperti onkogen dan

description

oral precancer

Transcript of FitrianiOM_Kemajuan Terbaru Dalam Deteksi Dini Lesi Prakanker Oral

Page 1: FitrianiOM_Kemajuan Terbaru Dalam Deteksi Dini Lesi Prakanker Oral

Kemajuan terbaru dalam Deteksi Dini Lesi Prakanker Oral

ABSTRAK

Tingkat mortalitas yang tinggi pada kanker seperti karsinoma sel skuamosa oral biasanya dihubungkan dengan kelalaian yang muncul sewaktu mendeteksi penyakit pada tahap awal pengobatan. Sejumlah teknologi baru yang menjanjikan telah diusulkan untuk meningkatkan efektivitas deteksi dini kanker mulut. Tujuan dari screening kanker adalah untuk mendeteksi tumor pada tahap awal sehingga pengobatan dapat berhasil. Alat-alat screeing yang diperlukan yang merupakan alat yang menggabungkan fitur dengan sensitivitas tinggi dan spesifisitas yang baik. Selain itu, alat screening harus cukup non-invasif dan murah agar dapat digunaka di kalangan luas. Laporan ini akan mencoba memberikan gambaran kemajuan terbaru dalam kedokteran gigi dengan penekanan khusus pada deteksi pada tahap awal kanker oral dan juga bertujuan untuk memperkenalkan berbagai alat diagnostik kepada mahasiswa sarjana dan pascasarjana dari berbagai bidang kedokteran.Kata kunci: Lesi Prakanker, Nanoteknologi, Heterozigositas, Saliva

PENDAHULUAN

Kanker mulut adalah kanker keenam yang paling umum terjadi di dunia. Merupakan masalah utama dalam bidang onkologi di seluruh dunia di mana umumnya karena kebiasaan mengunyah tembakau dan/atau merokok dengan atau tanpa konsumsi alcohol. Biasanya terjadi pada pria usia lanjut selama dekade kelima sampai kedelapan kehidupan dan jarang terlihat pada orang muda. Berdasarkan 17% dari semua kanker yang dialami pria dan 10,5% dari seluruh jenis kanker pada wanita menempati kanker yang paling banyak terjadi pada pria dan kanker paling banyak ketiga pada perempuan (Iype EM et al., 2001).

Perkembangan bioteknologi yang signifikan dan peningkatan pemahaman dasar kita tentang inisiasi kanker dan perkembangannya sekarang memungkinkan kita untuk mengidentifikasi tanda-tanda tumor, seperti onkogen dan perubahan gen supresor tumor, dalam cairan tubuh yang mengalir dari organ yang terkena tumor. Sejumlah teknologi baru yang menjanjikan telah diusulkan untuk meningkatkan efektivitas deteksi dini kanker mulut. Hal tersebut termasuk penggunaan saliva sebagai metode screening platform kanker mulut meningkat sitologi eksfoliatif, analisis molekuler dan studi perubahan gen, dan penggunaan lampu neon dan gambara modalitas lainnya. Dalam tulisan ini, penulis mencoba untuk membahas mengenai teknik tersebut dan metode untuk mendeteksi kanker mulut pada tahap awal, sehingga meningkatkan gaya hidup pasien.

Kemajuan terbaru dalam mendeteksi kanker mulut

Metode konvensional deteksi kanker rongga mulut metiputi biopsi konvensional, pewarnaan jaringan vital dan teknik sitologi. Pewarnaan dengan Toluidin Blue (TB) adalah salah satu yang paling banyak digunakan, prosedur diagnostik yang sederhana dan murah, yang menggunakan pewarna biru untuk mengetahui area mukosa abnormal (Sankaranarayan R.dkk, 1989). Kemajuan terbaru untuk deteksi dini kanker mulut dan kondisi prakanker dalam rongga mulut secara luas meliputi penggunaan teknik berikut:

Page 2: FitrianiOM_Kemajuan Terbaru Dalam Deteksi Dini Lesi Prakanker Oral

2.1 ViziLite-ViziLite ®. System (Zila Farmasi, Phoenix, AZ) menjadi sistem pertama yang disetujui oleh FDA untuk meningkatkan visualisasi pemeriksaan lesi dini kanker di kepala dan leher (Ram S dan Siar CH., 2005). Dalam sistem ini, pasien melakukan kumur satu menit dengan larutan asam asetat yang diencerkan untuk menghilangkan barrier glikoprotein dan sehingga mukosa menjadi kering. Penggunaan intensitas cahaya ambient yang redup dan cahaya chemiluminescent yang difus putih kebiruan. Sel-sel normal menyerap cahaya dan sehingga memiliki warna kebiruan, sedangkan cahaya dipantulkan oleh sel-sel abnormal dengan inti yang lebih tinggi: rasio sitoplasma dan oleh epitel dengan keratinisasi berlebihan, hyperparakeratinisasi dan/atau penyerapan inflamatori yang signifikan, yang menimbulkan warna keputihan dan cerah, lebih kentara dan berbatas tegas (Farah CS dan McCullough MJ., 2007), (Epstein JB dkk., 2008).

2.2 Velscope–VELscope® system (Visually Enhanced Lesion Scope; LED Dental Inc., White Rock, B.C.) merupakan perangkat manual sederhana yang dikembangkan oleh LED Medical Diagnostic bekerjasama dengan para ilmuwan dari British Columbia Cancer Agency (BCCA). Mendeteksi hilangnya fluoresensi pada lesi oral risiko tinggi yang visible/terlihat dan non-visibel/tidak terlihat dengan menerapkan fluoresensi langsung. Hilangnya fluoresensi mencerminkan perubahan kompleks terhadap distribusi jaringan intrinsik fluorophores (Epstein JB dkk, 2008). Sistem ini terdiri dari sumber cahaya yang memancarkan panjang gelombang 400-460 nm dan unit manual untuk visualisasi langsung. Di bawah cahaya ini, mukosa mulut normal memancarkan auto-fluoresensi berwarna hijau, sedangkan daerah abnormal menyerap cahaya fluoresensi dan tampak gelap. Oleh karena itu , perubahan biokimia awal terdeteksi sebelum keadaan abnormal mukosa tampak jelas, sehingga memungkinkan deteksi dini lesi patologis .

Biopsi Oral Brush, merupakan metode peningkatan dari sitologi eksfoliatif yang menjamin sampel biopsi yang adekuat, yang dideteksi menggunakan Oral CDX Computer System yang secara khusus dirancang untuk mendeteksi epitel kanker oral & lesi prakanker (Dinkar A dan Satoskar S, 2006).

Perubahan gen dan analisis molekuler

Sekitar dua pertiga dari semua sel kanker kepala dan leher mengalami kehilangan kromosom 9p21-22, yang menyebabkan timbulnya lesi displastik dan carsinoma in situ (CIS), yang dimana menunjukkan bahwa gen di wilayah ini tersingkir lebih awal akibat karsinogenesis oral. Oleh karena itu, analisis biologi molekuler membantu dalam deteksi dini kanker mulut (DTW Wong dkk., 1996). Penggunaan metode tambahan seperti gambaran cytometry DNA, analisis AgNOR (AgNORs memperlihatkan nucleolar berwarna silver pada daerah yang terorganisir), dan analisis sel multimodal telah terbukti secara signifikan meningkatkan akurasi diagnostik sitologi oral. Metode ini hanya diterapkan pada sampel yang menunjukkan keraguan atau sel mencurigakan (displastik), pada sitologi yang tidak normal maupun yang terlihat ganas.

Teknik molekuler juga mencakup kuantifikasi kandungan nuclear DNA dengan analisis flow cytometric, menilai kehadiran gejala tumor yang dapat menjadi genomik dan tanda proliferasi & diferensial. Mikro satellite marker digunakan untuk mempelajari perubahan klonal pada lesi prakanker rugi dan melaporkan regio kromosom loss yang diduga mengandung gen supresor tumor. Yang dikatakan sebagai hilangnya heterozigositas (LOH).

Page 3: FitrianiOM_Kemajuan Terbaru Dalam Deteksi Dini Lesi Prakanker Oral

Sering menyebabkan terjadinya LOH yang terlihat di daerah 9p & 3p, yang mengindikasikan perkembangan displasia. Hilangnya heterozigositas pada 4q, 8p, 11q, 13q & 17p mengindikasikan waktu perkembangan yang signifikan lebih pendek untuk karsinoma sel skuamosa. Keuntungan satellite micro marker adalah karena dapat menilai pada eksfoliasi sel membrane mukosa rongga mulut (Wong DT., 2006).

Kemajuan terbaru dari deteksi dini kanker mulut adalah teknik Diaelectrophoresis (DEP). DEP adalah metode non-invasif untuk menentukan parameter elektrofisiologi seperti konduktivitas dan permitivitas sitoplasma dan membran sel. Broche LM dkk., (2007) menyimpulkan bahwa DEP dapat digunakan untuk mengetahui karakteristik sel derived dari karsinoma sel skuamosa rongga mulut (H357) dan sel human keratinosit dan mengungkapkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada parameter ini antara epithelial cell line ganas dan normal. Hasil dari studi yang disebutkan di atas menunjukkan bahwa secara klinis DEP dapat berperan untuk deteksi dini kanker dari sel-sel non-kanker. Tanda molekuler untuk karsinoma sel squamous oral menunjukkan variasi enzim metabolisme xenobiotik seperti glutathione S transferase, glutation peroksidase (GPX), sitokrom p450, N asetil transferase dan alkohol dehydrogenase, yang terlibat dalam detoksifikasi karsinogen. Mutasi pada gen Ras , lebih dari cyclin- D1, Ki-67, sinyal ekstra seluler kinase yang diaktifkan lebih pada daerah kanker, sementara hilangnya p16 & p27 merupakan peristiwa onkogenik & menjadi faktor predisposisi untuk perkembangan karsinoma sel skuamosa oral (OSCC) pada pasien. Metaloproteinase & inhibitor jaringan dari metaloproteinase (MMP & TIMP), plasminogen activator inhibitor-1 alel , dan gelsolin medorong terjadinya inisiasi kanker dan pengembangan pada tahap awal. Diagnosis didukung dengan adanya perubahan tand dari Bcl-2, Ki-67, E-cadherin, dan LOH pada 9p21 & 17p13 mengakibatkan peningkatan kerentanan terhadap perkembangan OSCC (Scully C , Bagan JV., 2007).

Alat diagnostik saliva

Saliva ditemukan mengandung 309 protein, transcriptome saliva yang normal mengandung 3000 mRNA, dari 180 mRNA yang paling banyak terdapat pada semua subjek sehat. Yang merupakan salivara transcriptome core normal (NSTC). Empat gen dari NSTC ini, yang mengirimkan kode untuk IL-8, dekarboksilase ornithine, Spermidine asetiltransferase, & IL-1 β lebih tinggi pada saliva pasien yang menderita karsinoma sel skuamosa rongga mulut (Lee JM dkk., 2009). Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Brailo V, Boras V. V, dan Arambasin AC (2006) menunjukkan bahwa peningkatan yang signifikan dari IL-6 & TNF-α ditemukan pada saliva pasien dengan lesi prakanker leukoplakia khususnya oral (Brailo V. dkk., 2006).

Sistem Microelectromechanical dan Nanoelectromechanical (MEMS & NEMS) telah dibuat yang menunjukkan sensitivitas dan spesifisitas yang baik untuk deteksi analit sampai tingkat molekuler tunggal. Produk tersebut disebut sebagai Oral Fluid Nanosensor Test (OFNASET), yang merupakan perangkat otomatis yang memungkinkan deteksi secara simultan & cepat unutu beberapa protein saliva dan asam nukleat (Gau V dan Wong D., 2007). Oral Fluid Nano Sensor Test (OFNASET) platform teknologi menggabungkan teknologi terdepan, seperti self-assembled monolayers (SAM), bionanotechnology, amplifikasi enzimatik siklik, dan mikro fluidics, dengan beberapa teknik seperti mikroinjeksi

Page 4: FitrianiOM_Kemajuan Terbaru Dalam Deteksi Dini Lesi Prakanker Oral

molding, hibridisasi berbasis deteksi, dan pemurnian molekul. Tujuan penggunaan OFNASET adalah untuk deteksi multipleks perawatan biomarker saliva untuk kanker mulut.

Gau V dan Wong D (2007) menunjukkan bahwa kombinasi dari dua biomarker saliva proteomika (Thioredoxin dan IL-8) dan empat biomarker mRNA saliva (SAT, odz, IL-8, dan IL-1b) dapat mendeteksi kanker mulut dengan spesifitas dan sensitivitas tinggi. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan hasil yang sesuai. Oleh karena itu, di masa depan, teknik ini dapat digunakan untuk deteksi lesi kanker mulut hanya dengan menggunakan setetes saliva (James Chen Yong Kah., 2007).

Nanoteknologi adalah kelompok teknologi yang sedang dikembangkan dengan struktur materi yang dikendalikan pada skala nanometer, skala pada jumlah kecil dari atom, untuk memproduksi bahan-bahan baru dan perangkat yang memiliki sifat yang berguna dan unik. Berbagai nanoproducts dilakukan uji klinis meliputi Lipid based nanoparticles, Quantum dots, Nanoshells, Gold Nanoparticles, Paramagnetic Nanoparticles dan Carbon Nanotubes. Gold Nanopartikel yang menghubungkan antibodi terhadap reseptor faktor pertumbuhan epidermal diekspresikan oleh sel-sel neoplastik yang secara khusus berikatan dengan sel-sel kanker sehingga membuat deteksi lebih mudah (James Chen Yong Kah , 2007). Teknik non-invasif lain untuk deteksi displasia oral menggunakan tomografi koherensi optic atau optical coherence tomography (OCT). OCT dapat memberikan gambaran resolusi tinggi dari permukaan dan subpermukaan jaringan, dengan kemampuan potensial untuk deteksi dan pemetaan epitel patologi. OCT adalah alat yang sangat berguna untuk deteksi dini dan diagnosis lesi oral, serta pemantauan berkala dan cepat lesi dalam rongga mulut yang dicurigai, screening ini murah untuk digunakan pada populasi berisiko tinggi (Petra Wilder-Smith dkk, 2009).

Kesimpulan

Rujukan awal dan kolaborasi dengan dental profesional serta karena berbagai kemajuan tersebut, kita akan mampu untuk memberikan perawatan cepat dan efisien untuk pasien, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup mereka. Diagnosis dini dan hasil pengobatan terhadap pencegahan akan bahaya kesehatan tertentu karena radiasi dan juga mengurangi kemungkinan komplikasi lebih lanjut.