Fister Lab 4

10
Laporan Praktikum Dasar Fisiologi Ternak. No. 4 : 1-6 (Halaman) SISTEM SIRKULASI DARAH DAN KONTRAKSI JANTUNG, PEREDARAN DARAH PERIFER, FUNSI OTAK DAN INTEGRASI SARAF Andi Sukma Indah*, Muh. Ridwan B. ** * Peserta Praktikum Dasar Fisiologi Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin ** Staf Asisten Laboratorium Dasar Fisologi Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin ABSTRAK Pratikum ini bertujuan untuk mengetahui pembuluh darah yang ada di dalam tubuh baik itu vena maupun arteri, mengetahui lama kontraksi, mengetahui bagaimana darah perifer beredar, mengetahui keseimbangan aksi pada tubuh dari pengaruh perlakuan yang diberikan. Alat-alat yang digunakan adalah mikroskop, stopwatch, thermometer, objek glass, deck glas, pipet tetes dan gelas. Bahan-bahan yang digunakan yaitu katak, tissue roll, larutan ringer, air hangat dan air dingin. Pada Sitem Sirkulasi Darah yaitu terlihat pembuluh darah arteri yang berbentuk kecil serta aliran darah lebih terang dan aliran keluarnya jantung. Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini antara lain mikroskop, papan, penusuk katak, garisan, jarum pentul, NaCl 0,6 %, benang, tissue, pinset, gunting, katak hijau, dan air. Hasil yang diperoleh pada pengamatan sistem sirkulasi darah yaitu sistem peredaran katak merupakan sistem peredaran darah tertutup. Hasil yang diperoleh pada pengamatan kontraksi jantung yaitu pada kondisi normal yaitu 100x denyutan/menit, setelah selaput perikardium dilepas 93 denyutan/menit, ikatan statius I 91x denyutan/menit, ikatan stanius II 100x denyutan/menit, setelah jantung dipisahkan dari tubuh 96x denyutan/menit. Hasil yang diperoleh pada pengamatan fungsi otak dan integrasi saraf yaitu aktivitas tubuh katak dalam keadaan normal sangat baik, sedangkan pada katak decerebrasi aktifitas tubuh mulai kurang normal, dan pada katak spinal aktifitas tubuh sudah kurang. Dari praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa katak memiliki sistem sirkulasi darah tertutup, jumlah denyut jantung akan berbeda pada keadaan yang berbeda. Otak dan sistem saraf berperan penting dalam setiap aktivitas. Kata Kunci : Sirkulasi, Jantung, Spinal, Decerebrasi, Katak PENDAHULUAN Sistem peredaran darah adalah sistem berkoordinasi dengan saraf merangsang otot melakukan peredaran darah ke seluruh tubuh. Jantung merupakan organ vital dalam sistem peredaran darah pada makhluk hidup. Tanpa adanya jantung yang senantiasa memompa darah maka proses peredaran darah tidak akan mungkin dapat berlangsung. Siklus jantung sebagai pompa berkaitan dengan kontraksi dan pengosongan ventrikel yang disebut sistole, serta 1

description

SISTEM SIRKULASI DARAH DAN KONTRAKSI JANTUNG, PEREDARAN DARAH PERIFER, FUNSI OTAK DAN INTEGRASI SARAF

Transcript of Fister Lab 4

Laporan Praktikum Dasar Fisiologi Ternak. No. 4 : 1-6 (Halaman)

Andi Sukma Indah I 111 12 275

Andi Sukma Indah I 111 12 275

SISTEM SIRKULASI DARAH DAN KONTRAKSI JANTUNG, PEREDARAN DARAH PERIFER, FUNSI OTAK DAN INTEGRASI SARAFAndi Sukma Indah*, Muh. Ridwan B.***Peserta Praktikum Dasar Fisiologi Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin

**Staf Asisten Laboratorium Dasar Fisologi Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin

ABSTRAK

Pratikum ini bertujuan untuk mengetahui pembuluh darah yang ada di dalam tubuh baik itu vena maupun arteri, mengetahui lama kontraksi, mengetahui bagaimana darah perifer beredar, mengetahui keseimbangan aksi pada tubuh dari pengaruh perlakuan yang diberikan. Alat-alat yang digunakan adalah mikroskop, stopwatch, thermometer, objek glass, deck glas, pipet tetes dan gelas. Bahan-bahan yang digunakan yaitu katak, tissue roll, larutan ringer, air hangat dan air dingin. Pada Sitem Sirkulasi Darah yaitu terlihat pembuluh darah arteri yang berbentuk kecil serta aliran darah lebih terang dan aliran keluarnya jantung. Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini antara lain mikroskop, papan, penusuk katak, garisan, jarum pentul, NaCl 0,6 %, benang, tissue, pinset, gunting, katak hijau, dan air. Hasil yang diperoleh pada pengamatan sistem sirkulasi darah yaitu sistem peredaran katak merupakan sistem peredaran darah tertutup. Hasil yang diperoleh pada pengamatan kontraksi jantung yaitu pada kondisi normal yaitu 100x denyutan/menit, setelah selaput perikardium dilepas 93 denyutan/menit, ikatan statius I 91x denyutan/menit, ikatan stanius II 100x denyutan/menit, setelah jantung dipisahkan dari tubuh 96x denyutan/menit. Hasil yang diperoleh pada pengamatan fungsi otak dan integrasi saraf yaitu aktivitas tubuh katak dalam keadaan normal sangat baik, sedangkan pada katak decerebrasi aktifitas tubuh mulai kurang normal, dan pada katak spinal aktifitas tubuh sudah kurang. Dari praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa katak memiliki sistem sirkulasi darah tertutup, jumlah denyut jantung akan berbeda pada keadaan yang berbeda. Otak dan sistem saraf berperan penting dalam setiap aktivitas.

Kata Kunci : Sirkulasi, Jantung, Spinal, Decerebrasi, KatakPENDAHULUAN

Sistem peredaran darah adalah sistem berkoordinasi dengan saraf merangsang otot melakukan peredaran darah ke seluruh tubuh. Jantung merupakan organ vital dalam sistem peredaran darah pada makhluk hidup. Tanpa adanya jantung yang senantiasa memompa darah maka proses peredaran darah tidak akan mungkin dapat berlangsung. Siklus jantung sebagai pompa berkaitan dengan kontraksi dan pengosongan ventrikel yang disebut sistole, serta pengisian dan relaksasi ventrikel yang disebut diastole. Ketika atrium berkontraksi maka ventrikel sedang relaksasi dan sebaliknya atrium relaksasi maka disitu ventrikel sedang berkontraksi.Organ tubuh mahluk hidup yang juga sangat vital selain jantung, pembuluh darah dan lainnya adalah otak yang merupakan pusat kontrol dan pengendali syaraf. Otak yang merupakan sistem syaraf pusat juga bagian dari syaraf sendiri terdiri dari otak besar (cerebrum), otak tengah, otak kecil (cerebellum) yang mempunyai fungsi berbeda-beda dengan lainnya.ALAT DAN BAHANAlat yang digunakan dalam praktikum ini terdiri atas mikroskop, papan preparat katak, jarum pentul, pipet tetes, gunting, ember, jarum preparat, pisau bedah (scalpel), dan stopwachBahan yang digunakan yaitu katak, NaCl 0,6%, air, dan benang.METODE PRAKTIKUMSirkulasi Darah

Merusak otak dan sumsum belakang katak dengan menusuk pada bagian foramenoccipitale kemudian memberikan perlakuan dengan membentangkannya diatas papan preparat. Setelah itu membentangkan selaput pada salah satu kakinya dan mengamatinya dibawah mikroskop.

Rangsangan dan Kontraksi Otot Jantung

Menusuk Otak katak dengan jarum di foramen occipital katak. Letakkan kodok pada punggungnya dan fiksasi pada papan kodok dengan jarum pentul. Bukalah dadanya hingga terlihat jantungnya. Menghitung frekuensi denyut jantung permenit. Membuka pericardium dan bagian jantung dipelajari. Memperhatikan urutan gerak kontraksi jantung dan membasahi NaCl 0,6 % atau larutan ringer, menghubungkan apex jantung dengan kimograf. Menghitung frekuensi permenit dan laju logam rangsanganya. Untuk ikatan-ikatan stanius, Mengikat longgar dibuat dengan benang antara sinus venosus dan atrium (ikatan stanius I) dan kontraksinya diperhatikan. Atrium dan ventrikel diikat (ikatan stanius II) pada jantung yang sama. Menghitung Frekuensi permenit dan membasahi dengan NaCL 0,6 % atau larutan ringer. Mengikat mati ikatan stanius I, kemudian mengamati akibatnya. Memperhatikan senus vinosus apakah ikut berkontraksi. Beberapa saat kemudian, setelah ikatan stanius I berhasil maka ikatan stanius II diikat mati. perhatikan yang terjadi. Mengamati dan mencatat urutan gerak dari kontraksi jantung lalu frekuensinya.Fungsi Otak

Mengamati aktivitas tubuh katak normal dapat melakukan dengan mengamati reaksi-reaksi berikut pada katak normal: sikap badan (posture), gerakan-gerakan spontan, keseimbangan badan (reflek bangkit), kemampuan berenang dan frekuensi napas (mengamati gerakan-gerakan bagian dasar mulut). Lalu mencatat hasilnya. Untuk katak spinal, merusak otak katak dengan menusuk foramen occipitale atau medula oblongatanya. Setelah itu melakukan perlakuan seperti pada keadaan normal tadi dan mencatat hasil pengamatan tersebut. Untuk metode decerebrasi, memberi perlakuan dengan menggunakan katak yang sama kita lalu memotong otak katak secara melintang menurut suatu garsis yang menghubungkan tepi-tepi anterior dan kedua gendang telinga (membran tympani yang terletak di belakang dan di bawah kedua mata). Setelah itu memberikan perlakuan seperti halnya prosedur sebelumnya dan mencatat hasilnya.Ransangan Dan Kontraksi Otot Otomatis Jantung

Mengeluarkan jantung dari tubuh katak dengan memutuskan hubungannya dengan vena dan arteri-arteri besar. Meletakkan jantung tersebut dalamgelas arloji dan merendamnya dalam NaCl 0,6% atau larutan ringer. Memperhatikan dan menhitung denyut jantungnya. Memisahkan sinus venosus dengan bagian-bagian lainnya dengan gunting, mengamati apakah sinus venosus berdenyut dan bagian lainnya, lalu menghitungnya. Memisahkan atrium dari ventrikel sedikit pada bagian ke atrium. Melihat pakah atrium dan ventrikel masih berdenyut lalu menghitungnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Ransangan Dan Kontraksi Otot Jantung

Berdasarkan hasil praktikum ransangan dan kontraksi otot jantung dapat diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabei 1.Hasil Pengamatan Ransangan dan Kontraksi Otot Jantung

Kontraksi Jantung

Normal/ menitPerikardium dilepas/ menitStasius I/ menitStasiun II/ menit

1009310096

Sumber: Data Hasil Praktikum Fisiologi Ternak, 2013Berdasakan tabel diatas dapat dilihat bahwa adanya pebedaan jumlah denyut jantung apabila jantung katak diberi perlakuan berbeda. Saat perikardium dilepas, frekuensi denyut jantung mengalami sedikit peningkatan karena tidak ada pembatas volume jantung. Hal ini sesuai pendapat Anonim (2013), bahwa Perikardium berfungsi untuk membungkus bagian epikardial (dalam) jantung. Selain itu, pericardium juga berfungsi untuk mempertahankan posisi jantung, menjaga fleksibilitas pergerakan jantung, memberi pelumasan, dan menahan pembesaran berlebihan yang terjadi apabila jantung terisi darah dalam jumlah yang melebihi kapasitas normalnya. Ketika dilakukan pengikatan bagian jantung terjadi penurunan frekuensi denyut jantung dikarenakan adanya penghambatan kontraksi jantung. Adanya perbedaan dikarenakan ikatan longgar lebih lama dalam menghalangi terjadinya peredaran darah sehingga frekuensinya lebih kecil, bisa disebut output jantung, dimana output jantung merupakan sejumlah darah yang dipompa per unit waktu tergantung pada frekuensi denyut jantung. Menurut (2012), yang menyatakan bahwa output jantung merupakan jumlah darah dipompa per unit waktu yang dapat dipengaruhi oleh faktor volume adanya jantung lebih besar dalam peningkatan output jantung. B. Sistem Sirkulasi Darah

Berdasarkan hasil praktikum ransangan dan kontraksi otot jantung dapat diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabei 2.Hasil Pengamatan Sistem Sirkulasi Darah

LABORATORIUM FISIOLOGI TERNAK

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2010

Preparat: Katak

Perbesaran: 40X

Sumber: Data Hasil Praktikum Fisiologi Ternak, 2013Berdasakan tabel diatas terlihat peredaran darah katak melalui pembuluh darah yang menandakan sistem peredaran darah katak adalah sistem peredaran darah tertutup. Hal ini sesuai dengan pendapat Superagus (2011) bahwa sistem peredaran darah katak berupa sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda. Pada system peredaran darah ganda, darah melalui jantung 2 kali dalam satu kali peredaran. Pertama, darah dari jantung menuju paru-paru kemudian kembali ke jantung. Kedua, darah dari seluruh tubuh menuju ke jantung dan diedarkan ke seluruh tubuh.

C. Ransangan Dan Aksi Interaksi Saraf

Berdasarkan hasil praktikum ransangan dan kontraksi otot jantung dapat diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabei 4.Hasil Pengamatan Ransangan Dan Aksi Interaksi Saraf

NoPerlakuanNormalKet.

1.Sikap badan (posture)+++++ : baik sekali

2.Gerakan spontan++++ : baik

3.Keseimbangan badan++++ : cukup

4.Kemampuan berenang++- : kurang

5.Frekuensi napas+++

Sumber:Data Hasil Praktikum Fisiologi Ternak, 2013Berdasakan tabel diatas terlihat katak normal dapat melakukan aktivitas dengan baik, hal ini menjukkan ransangan mampu mempengaruhi intesrasi saraf. Sistem saraf berfungsi benting bagi katak. Hal ini sesuai dengan pendapat Wulandari (2012) bahwa meskipun jantung berkontraksi dengan sendirinya, namun kuat kontraksi, frekuensi denyut jantung, dan perambatan impuls pada jantung dipengaruhi oleh saraf otonom, yaitu saraf simpatik dan saraf parasimpatik. Pasangan kedua saraf ini kerjanya adalah saling berlawanan yaitu: saraf simpatik bekerja meningkatkan baik kuat kontraksi maupun frekuensi denyut jantung dan mempercepat perambatan impuls pada jantung, sedangkan saraf parasimpatik bekerja menurunkan naik kuat kontraksi maupun frekuensi denyut jantung dan melambatkan perambatan impuls pada jantung.Menurut O Neill Tingkat dan kekuatan kontraksi otot jantung diatur oleh sistem saraf otonom . Katak jantung menerima masukan baik simpatis dan parasimpatis. Serat parasimpatik innervating jantung yang dibawa oleh saraf vagus (saraf kranial X) . Beberapa serabut saraf simpatis juga dilakukan di cabang ini, tapi serat paling simpatik berasal di bagian dada dari sumsum tulang belakang.D. Fungsi Otak

Berdasarkan hasil praktikum fungsi otak dapat diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabei 5.Hasil Pengamatan Funsi Otak

NoPerlakuanNormalSpinalDecerebrasi

1.Sikap badan (posture)++++++

2.Gerakan spontan++++++

3.Keseimbangan badan++++-

4.Kemampuan berenang++++-

5.Frekuensi napas++++++

Sumber:Data Hasil Praktikum Fisiologi Ternak, 2013Berdasakan tabel diatas terlihat bahwa katak spinal dan decerebrasi menunjukkan adanya penurunan fungsi organ tubuh yang disebabkan karena otaknya sudah tidak berfungsi secara normal karena adanya pemotongan otak dan pengerusakan pada bagian cerebellum dan medulla oblongata. Dimana cerebellum ini berfungsi sebagai pusat keseimbagan dan koordinasi motorik, sedangkan medulla oblongata sebagtai pusat pengatur alat-alat visceral yang esensial seperti respirasi dan sirkulasi jantung. Hal ini sesuai dengan pendapat Sonjaya (2012) yang menyatakan bahwa kerusakan cerebellum dan medulla oblongata pada hewan dapat menyebabkan hewan tersebut tidak aktif lagi. Menurut Fredy (2011) bahwa secara keseluruhan katak normal ditinjau dari responnya terhadap rangsangan luar sangat bagus. Hal ini disebabkan pada katak normal masih dalam kondisi saraf lengkap. Pusat pengaturan frekuensi nafas terletak di medula oblongata. dibuktikan dengan frekuensi nafas katak yang masih stabil. Sedangkan gerak spontan diatur oleh medulla spinalis. Perlakuan kedua adalah menginhibisi katak normal yang sebelumnya telah diamati. Inhibisi dilakukan dengan mengikat kedua tangan katak mengunakan tali kencang. Setalah katak diinhibisi, didapatkan perbedaan respon katak terhadap rangsang. Katak terlihat kurang agresif daripada kondisi normal. Keseimbangan badannya menurun ditandai keinginan untuk kembali ke posisi nyamannya tidak secepat kondisi normal. Respon saat papan diputar dan diangkat juga lambat. Perlakuan inhibisi ini menunjukkan bahwa dengan mengikat tangan katak berpengaruh pada gerak respon spontan katak yang semakin lambat karena saraf efektor gerakan pada kakainya diikat dengan kencang sehingga berhenti merespon.Gerak spontan pada katak normal sangat agresif dilihat dari sikap katak yang dapat mempertahankan keseimbangan dirinya dengan sangat baik. Pada saat katak di putar ke arah kiri dengan cepat, katak mempertahankan keseimbangan dirinya dengan posisi badan miring ke kanan. Kemampuan berenangnya pun sangat baik. Ketika katak dimasukkan ke dalam baskom berisi air, katak tersebut langsung menunjukkan kemampuan berenangnya ditunjukkan dengan posisi tangan dan kakinya sejajar dan kuat dalam melakukan gerakan berenang. Frekuensi bernafas pada katak normal menunjukkan frekuensi yang cukup tinggi dengan hasil sebanyak 93/menit. Katak desereberasi yaitu katak yang telah dihilangkan serebrumnya, keadaan ini menyebabkan kemampuan dari katak berkurang. Dapat dibuktikan dengan berkurangnya gerakan spontan yang dilakukan oleh katak ketika diberikan perlakuan berupa pemindahan posisi dari posisi awal katak. Kemudian ketika katak dimasukkan kembali kedalam baskom berisi air, katak tersebut masih memiliki kemampuan untuk berenang dengan baik seperti pada keadaan normal. Frekuensi nafas pada katak deserebrasi mengalami penurunan yang cukup drastis dengan jumlah frekuensi sebanyak 10/menit. Katak spinal adalah katak yang hanya memiliki medula oblongata. Hal ini berhubungan dengan system respirasi, ritmis jantung dan aliran darah. Selain itu juga terjadi perubahan pada gerak spontan, keseimbangan dan kemampuan berenang pada katak. Gerak spontan pada katak spinal semakin lambat, dan hilangnya keseimbangan badan dan kemampuan berenang pada katak (Fredy, 2011).E. Ransangan Kontraksi Otomatis Jantung

Berdasarkan hasil praktikum ransangan dan kontraksi otomatis jantung dapat diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabei 5.Hasil Pengamatan Ransangan Kontraksi Otomatis Jantung

No.Jenis OrganDenyut Jantung

1.Jantung96 denyut /menit

Sumber:Data Hasil Praktikum Fisiologi Ternak, 2013Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jantung yang dikeluarkan dari tubuh, masih memiliki kemampuan berdenyut. Hal ini sesuai dengan pendapat Faiz (2011) bahwa jantung merupakan salah satu organ tubuh yang memiliki keistimewaan, yang salah satunya yaitu Automaticity dimana spontan jantung berdenyut secara teratur dan independent tanpa adanya intervensi sistem tubuh lain. Dengan kata lain apabila jantung sehat kita pisahkan dengan tubuh, maka jantung masih bisa berdenyut. Kenapa demikian? Karena jantung memiliki sel-sel pacemaker alami yang secara automatis mengeluarkan impuls secara teratur. Jantung mempunyai beberapa tempat utama sel-sel pacemaker yaitu SA node, AV node, Bundle of His dan Furkinje fiber. Normal sel pacemaker jantung berada di SA node yang secara teratur mengeluarkan impuls 60-100x/menit. Sedangkan pacemaker lain yang berfungsi sebagi backup apabila SA node mengalami gangguan. Pacemaker yang berfungsi sebagai backup yaitu AV node 40-60x/menit, Furkinje fiber 20-40x/menit. Keistimewaan lainnya yaitu excitability, conductivity dan contractility. Excitability yaitu pabila terjadi ketidakseimbangan pada unsur-unsur yang berperan dalam proses elektrofisiologi sel jantung, maka sel-sel jantung akan berespon secara fisiologis untuk mempertahankan hemostastis. Conductivity yaitu danya jaringan neuromuskular yang membentuk lintasan atau jalan khusus sebagai kawat penghantar bioelektrik antara SA node, AV node, Bundle of his, Furkinje fiber yang nantinya akan diteruskan sel-sel otot jantung agar bisa berdenyut. Contractility yaitu secara fisiologis mampu merespon impuls yang masuk ke sel-sel otot jantung dengan berkontraksi dan berelaksasi.KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Pada Sitem Sirkulasi Darah yaitu terlihat pembuluh darah arteri yang berbentuk kecil serta aliran darah lebih terang dan aliran keluarnya jantung. Dan denyut jantung yang dihasilkan pada saat kontraksi jantung pada keadaan normal adalah 100/menit dan padasaat perikardiumnya dilepasadalah 91/ menit, dan pada saat diikat stanius 93/menit, dan pada saat diikat stanius II yaitu 100/menit. katak yang normal sikap badan, gerakspontan, keseimbangan badan dan frekuensi nafasnya baik dan kemampuan berenang masih baik. katak yang normal semua aktivitasnya baik tetapi setelah diberikan perlakuan spinal maka aktifitas katak tersebut tidak akan baik lagi walaupun masih dapat beraktivitas tetapi tidak sempurna lagi, dan pada perlakuan decebrasi semua aktifitas katak tidak aktif lagi. Frekuensi denyut jantung pada katak setelah dilepas jantungnya dan diletakkan di dalam gelas arloji yang berisi NaCl 0,1% yaitu 14 kali/menit.

Dari praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa katak memiliki sistem sirkulasi darah tertutup, jumlah denyut jantung akan berbeda pada keadaan yang berbeda. Jantung yang dikeluarkan dari dalam tubuh tetap dapat berdenyut. Otak dan sistem saraf berperan penting dalam setiap aktivitas.DAFTAR PUSTAKAAnonim. 2013. Notum Karbium. http://kambrium.blogspot.com/2013/05/apa-itu-paru-paru-dan-perikardium.html. Diakses Tanggal 23 Oktober 2013

Faiz. 2011. ECG Jantung. http://bilikdokterfa-iz.wordpress.com/ecg-jantung/. Diakses tanggal 28 Oktober 2013.Fredy. 2011. Laporan Fisiologi Hewan Susunan Saraf Pusat II. http://fender-project.wordpress.com/page/20/. Diakses tanggal 28 Oktober 2013.O Neill, Matthew. 2003. Cardiac Muscle Physiology. www.hccfl.edu/media/36-8009/ch_18_summary.doc. Diakses tanggal 28 Oktober 2013.

Sonjaya, Herry. 2012. Dasar Fisiologi Ternak. Bogor : IPB Press.Superagus, Dedi. 2011.Sistem Peredaran Darah Katak. http://zonabawah.-blogspot.com/2011/06/sistemperedaran-darah-katak.html. Diakses tanggal 28 Oktober 2013.

Wulandari, Desy Tria. 2012. Makalah Fister Kelompok 7. http://dessytria.blogspot-.com/2012/10/makalahfister-kelompok-7.html. Diakses tanggal 28 Oktober 2013.

123