fisiologi spirometri
description
Transcript of fisiologi spirometri
Laporan Praktikum Fisiologi
Pernapasan
Kelompok: F8
Ketua:
Margaretha Himawan 102013003
Anggota:
Nico Theodorus 102013037
Adetya Evy Yuniar S 102013092
Ni Nengah Oktaviani 102013111
Carla Oktavia H 102013170
Raydel Amalo 102013203
Akrestivany T 102013329
Farhan Riza Ridwan 102013377
Tri Angela A 102013404
Muhamad Yusuf 102013507
Lanny Winarta 102013539
Pendahuluan
Manusia yang hidup dan bernafas membutuhkan O2 yang di dapat dari lingkungan
sebagai sumber energi selain makanan dan minuman, untuk menunjang keberlangsungan hidup
manusia. O2 didapatkan oleh tubuh melalui proses sirkulasi udara (respirasi) dalam tubuh yang
memiliki fungsi utama untuk memasok oksigen ke dalam tubuh serta membuang CO2 dari dalam
tubuh.1 Respirasi merupakan keseluruhan proses yang melaksanakan pemindahan pasif O2 dari
atmosfer ke jaringan untuk menunjang metabolisme sel, serta pemindahan pasif terus – menerus
CO2 yang di hasilkan oleh metabolisme dari jaringan ke atmosfer. Sistem pernafasan berperan
dalam homeostasis dengan mengambil O2 dan mengeluarkan CO2 ke lingkungan luar. Sistem ini
dapat membantu tubuh dalam mengatur pH daerah interstitium, dengan menyesuaikan kecepatan
pengeluaran CO2.2 Selain itu organ-organ respirasi juga berfungsi dalam berbicara, menyanyi,
menjaga keseimbangan asam basa, pertahanan tubuh melawan benda asing, dan pengaturan
hormonal tekanan darah.3 Respirasi merupakan proses ganda namun berkaitan, yang terdiri dari:
1. Respirasi internal, yaitu mencakup reaksi – reaksi metabolik intra sel yang menggunakan O2
dan menghasilkan CO2 sewaktu oksidasi molekul nutrien untuk menghasilkan energi, 2.
Respirasi eksternal, mencakup berbagai tahapan dalam pemindahan O2 dan CO2 antar lingkungan
eksternal dan sel jaringan.2,3
Struktur utama sistem pernapasan terdiri dari jalan napas dan saluran napas, serta paru
(parenkim paru). Yang disebut sebagai jalan napas adalah hidung bagian luar (nares), hidung
bagian dalam, sinus paranassal, faring, laring. Sedangkan saluran napas adalah trakea, bronki dan
bronkioli. Parenkim paru adalah organ berupa kumpulan kelompok alveoli yang mengelilingi
cabang-cabang pohon bronkus. Paru kanan ada 3 lobus dan kiri 2 lobus. Alveoli terdiri dari 2 tipe
sel yang menyusun, tipe sel I adalah sel selapis gepeng, tipe sel II mengandung surfaktan, sejenis
lipoprotein yang disekresi untuk mengurangi tegangan pemukaan alveoli, untuk membantu
mengembang kempiskan paru saat bernapas. Struktur pelengkap sistem pernapasan berupa
komponen pembentuk dinding toraks (otot dan tulang), diafragma, dan pleura (visceral dan
parietal).4
1
Inspirasi atau menarik napas adalah proses aktif yang diselenggarakan oleh kerja otot.
Kontraksi diafragma meluaskan rongga dada dari atas sampai ke bawah (vertikal). Penaikan iga-
iga dan sternum, yang ditimbulkan oleh kontraksi otot interkostalis, meluaskan rongga dada ke
kedua sisi dan dari belakang ke depan. Paru-paru bersifat elastik mengembang untuk mengisi
ruang yang membesar itu dan udara ditarik masuk ke dalam saluran udara. Otot interkostal
eksterna diberi peran sebagai otot tambahan, hanya bila inspirasi menjadi gerak sadar. Pada
ekspirasi, udara dipaksa keluar oleh pengendoran otot dadn karena paru-paru kemps kembali,
disebabkan sifat elastic paru-paru itu. Gerakan ini adalah proses pasif. Ketika pernapasan sangat
kuat, gerakan dada bertambah. Otot leher dan bahu membantu menarik iga-iga dan sternum ke
atas. Otot sebelah belakang dan abdomen juga dibawa bergerak ke alae nasi (cuping hidung)
dapat kembang-kempis.5
Volume udara dalam paru-paru dan kecepatan pertukaran saat inspirasi dan ekspirasi
dapat diukur melalui spirometer.3 Yang mana spirometer terdiri dari drum terisi udara yang
mengapung di dalam ruangan berisi air. Sewaktu seseorang menghirup dan menghembuskan
udara dari dan ke dalam drum melalui selang yang menghubungkan mulut dengan wadah udara,
drum naik turun dalam wadah air. Naik – turunya drum ini dapat direkam sebagai spirogram
yang di kalibrasikan dengan perubahan volume. Yang mana pena merekam inspirasi sebagai
defleksi ke atas dan ekspirasi sebagai defleksi ke bawah.2 Nilai volume paru memperlihatkan
suhu tubuh standard dan tekanan ambient serta diukur dalam millimeter udara. Volume tidal
(tidal volum, TV ), merupakan volume udara yang masuk dan keluar paru dalam sekali bernapas
normal. Nilai rerata pada kondisi istirahat = 500 ml. Volume cadangan inspirasi (inspiratory
reserve volume, IRV) adalah volume udara ekstra yang masuk ke paru-paru dengan inspirasi
masksimum diatas inspirasi tidal. IRV di capai pada kontraksi maksimal diafragma, otot
interkostal eksternal, dan otot inspirasi tambahan. Nilai rerata = 3000 ml. Volume cadangan
ekspirasi (expiratory reserve volume, ERV) adalah volume ekstra udara yang dapat keluar
dengan kuat dikeluarkan pada akhir ekspirasi tidal normal. Volume residual (residual volume,
RV) adalah volume udara sisa dalam paru-paru setelah melakukan ekspirasi kuat, nilai reratanya
adalah 1200 ml. Volume residu (RV) Sangat penting untuk kelangsungan aerasi dalam darah saat
jeda pernapasan. Kapasitas inspirasi (inspiratory capacity, IC) adalah penambahan volume tidal
dan volume cadangan inspirasi (IC = IRV + TV). 2
Nilai rerata 3500 ml. Kapasitas vital (vital capacity, VC) adalah volume udara maksimal
yang dapat dikeluarkan dalam satu kali bernapas setelah inspirasi maksimal (VC = IRV =TV +
ERV). Kapasitas paru total (total lung capacity, TLC) adalah volume udara makasimal yang
dapat ditampung oleh paru (TLC = VC + RV). Volume ekspirasi paksa dalam satu detik ( forced
expiratory volume in one second, FEV) adalahh volume udara yang dapat dihembuskan selama
sedetik pertama ekspirasi dalam suatu penentuan VC. Biasanya sekitar 80% dari VC.2,3
Sekitar 97% oksigen dalam darah dibawa eritrosit yang telah berikatan dengan
hemoglobin (Hb), 3% oksigen sisanya larut dalam plasma. Setiap molekul dalam hemoglobin
mengandung besi dan berikatan dengan satu molekul oksigen untuk membentuk oksihemoglobin
(HbO2) berwarna merah tua. Ikatan ini tidak kuat dan reversible. Hemoglobin tereduksi (HHb)
berwarna merah kebiruan.3
Pembahasan
Spirometri
Dasar Teori
Berbagai aktivitas sel yang ditujukan untuk mempertahankan hidup pasti memerlukan
energi, misalnya untuk sintesis protein dan transportasi aktif menembus membran plasma. Sel-
sel tubuh memerlukan pasokan O2 secara terus-menerus untuk menunjang reaksi-reaksi kimia
yang menghasilkan energi. Sedangkan CO2 yang dihasilkan oleh reaksi-reaksi tersebut harus
dikeluarkan dari tubuh derngan kecepatan yang sama dengan pembentukannya sehingga tidak
terjadi peningkatan pH yang membahayakan, dalam hal ini untuk mempertahankan
keseimbangan asam-basa.
3
Respirasi atau pernapasan melibatkan seluruh proses yang menyebabkan pergerakan pasif
O2 dari atmosfer ke jaringan untuk menunjang metabolisme sel, serta pergerakan pasif CO2
selanjutnya yang merupakan produk sisa metabolisme dari jaringan ke atmosfer.6
Sistem pernapasan ikut berperan dalam homeostasis dengan mempertukarkan O2 dan CO2
antara atmosfer dan darah. Darah mengangkut O2 dan CO2 antara sistem pernapasan dan
jaringan. Sistem pernapasan mencakup saluran pernapasan yang berjalan ke paru, paru itu
sendiri, dan struktur-struktur toraks (dada) yang terlibat menimbulkan gerakan udara masuk-
keluar paru melalui saluran pernapasan. Saluran pernapasan adalah saluran yang mengangkut
udara antara atmosfer dan alveolus, tempat pertukaran gas-gas antara udara dan darah dapat
berlangsung. Saluran pernapasan berawal dari saluran hidung yang berjalan ke faring kemudian
ke laring dan trakea dan berujung pada cabang terkecil yaitu bronkiolus.
Pada orang dewasa sehat, rata-rata jumlah maksimum udara yang dapat dikandung oleh
kedua paru adalah sekitar 5,7 liter pada pria dan 4,2 liter pada wanita. Secara normal, selama
proses bernapas biasa, paru tidak pernah mengalami pengembangan maksimum atau penciutan
yang mendekati volume minimumnya. Perubahan volume paru yang terjadi selama bernapas
dapat diukur dengan menggunakan spirometer. Pada dasarnya, spirometer terdiri dari sebuah
tong berisi udara yang mengapung dalam wadah berisi air. Sewaktu sesorang menghirup dan
menghembuskan udara ke dalam tong tersebut melalui selang yang menghubungkan mulut ke
wadah udara, tong akan naik dan turun di wadah air.
Volume dan kapasitas paru dapat ditentukan dengan :
Volume tidal (TV) : merupakan volume udara yang diinspirasikan dan diekspirasikan di
setiap pernapasan normal dan jumlahnya sekitar 500 ml.
Volume cadangan inspirasi (Inspiratory Reserve Volume, IRV) : merupakan volume
tambahan udara yang dapat diinspirasikan diatas volume tidal normal dan jumlahnya kira-
kira 3000 ml.
Kapasitas inspirasi (Inspiratory Capacity, IC) : diperoleh dari penjumlahan TV + IRV, yaitu
jumlah udara yang dapat dihirup oleh seseorang mulai dari tingkat ekspirasi normal dan
mengembangkan paru-parunya sampai jumlah mkasimal. Jumlahnya sekitar 3500 ml.
4
Volume cadangan ekspirasi (Expiratory Reserve Volume, ERV) : merupakan jumlah udara
yang masih bisa dikeluarkan dengan ekspirasi kuat setelah akhir suatu ekspirasi tidal yang
normal. Jumlahnya kira-kira 1100 ml.
Volume residual (RV) : merupakan volume udara yang masih tersisa di dalam paru-paru
setelah kebanyakan ekspirasi kuat. Jumlahnya sekitar 1200 ml.
Kapasitas residual fungsional (Functional Residual Capacity, FRC) : merupakan jumlah
udara yang tersisa di dalam paru-paru pada akhir ekspirasi normal, diperoleh dari jumlah
ERV + RV. Jumlahnya kira-kira 2300 ml.
Kapasitas vital (Vital Capacity, VC) : merupakan jumlah udara maksimum yang dapat
dikeluarkan dari paru-paru seseorang setelah ia mengisinya sampai batas maksimal dan
kemudian mengeluarkan sebanyak-banyaknya, dapat diperoleh dari jumlah ERV + TV +
IRV. Jumlah pada laki-laki normalnya sekitar 4600 ml dan pada perempuan sekitar 3100 ml.
Kapasitas paru total (Total Lung Capacity, TLC) : merupakan volume maksimal
pengembangan paru-paru dengan usaha inspirasi yang sebesar-besarnya, dan dapat diperoleh
dair jumlah TV + IRV + ERV + RV. Jumlahnya kira-kira 5800 ml.
Manfaat pengukuran berbagai volume dan kapasitas peru lebih dari sekedar untuk
pengetahuan akademik.
Persiapan dan Cara Kerja
1. Persiapan:
a. Isi bejana biru dengan air sampai tanda garis pengisian, gunakan pegangan tangan
disamping bejana untuk membawa bejana.
b. Tekan sungkup putih perlahan-lahan ke bawah untuk meyakinkan penempatannya di
dasar bejana biru.
c. Masukkan pipa mulut yang disposable ke ujung pipa plastik yang fleksibel, selalu
gunakan pipa mulut disposable yang baru setiap pergantian OP.
d. Tempelkan garis penunjuk pada garis 0 yang terdekat dengan ujung lengan skala, dengan
mengatur cakram penunjuk yang harus berada di sebelah kanan garis penunjuk.
e. Bila mengukur volume inspirasi letakkan cakram penunjuk di sebelah kiri garis penunjuk
di garis 0 yang terdekat dengan lengan skala. 5
2. Cara Pengukuran:
a. Pakai penjepit hidung.
b. Pengukuran TV (Volume Tidal). OP melakukan inspirasi biasa di luar, kemudian
ekspirasi biasa di spirometer.
c. Nafas biasa.
d. Pengukuran TV + ERV. OP melakukan inspirasi biasa di luar, kemudian ekspirasi
maksimum di spirometer.
e. Nafas biasa.
f. Pengukuran VC. OP melakukan inspirasi maksimum di luar, kemudian ekspirasi
maksimum di spirometer.
Hasil praktikum 2
Dari pemeriksaan spirometri didapatkan data sebagai berikut.
Rata-rata (mL)TV = 400, 700, 500 533,34VC = 4500, 4800, 4700 4666,67ERV = 1700 – TV 1166,66
IRV = VC – ( TV + ERV ) = 4666,67 – (533,34 + 1166,67)
2966,67
IC = IRV + TV = 2966,67 + 533,34
3300,01
Pembahasan
Dalam keadaan normal, volume udara paru-paru manusia mencapai 4500 cc. Udara ini
dikenal sebagai kapasitas total udara pernapasan manusia. Walaupun demikian, kapasitas vital
udara yang digunakan dalam proses bernapas mencapai 3500 cc, yang 1000 cc merupakan sisa
udara yang tidak dapat digunakan tetapi senantiasa mengisi bagian paru-paru sebagai residu atau
6
udara sisa. Kapasitas vital adalah jumlah udara maksimum yang dapat dikeluarkan
seseorang setelah mengisi paru-parunya secara maksimum. Dalam keadaaan normal, kegiatan
inspirasi dan ekpirasi atau menghirup dan menghembuskan udara dalam bernapas hanya
menggunakan sekitar 500 cc volume udara pernapasan (kapasitas tidal = ± 500 cc). Kapasitas
tidal adalah jumlah udara yang keluar masuk paru-paru pada pernapasan normal. Dalam keadaan
luar biasa, inspirasi maupun ekspirasi dalam menggunakan sekitar 1500 cc udara pernapasan
(expiratory reserve volume = inspiratory reserve volume = 1500 cc).7
Kesimpulan percobaan
Dari hasil percobaan, dinyatakan bahwa pada data hasil penelitian ini volume paru paru op
adalah normal.spirometri merupakan salah satu alat pengukur untuk mengetahui jumlah volume
ekspirasi seseorang.dengan cara meniupkan selang untuk mengukur suatu volume ekspirasi.
Autospirometri
Tujuan :
Untuk mengetahui volume dan kapasitas paru ( TV,IRV, ERV, IC, VC )
Cara Kerja :
1. Ukur tinggi badan dan berat badan OP sebelum melakukan percobaan
2. Isi data nama, umur, jenis kelamin OP
3. Hidung OP dijepit menggunakan penjepit hidung, OP berada dalam posisi duduk
berlawanan arah dengan alat spirometri digital (OP tidak perbolehkan melihat alat
spirometri digital)
4. OP bernafas biasa terlebih dahulu melalui mouth piece, setelah beberapa saat
kemudian OP diminta melakukan inspirasi maksimal dan ekspirasi maksimal
sebanyak tiga kali
7
A. Cara Pengukuran
1. Penjepit hidung dipakai
2. Pengukuran Tidal Volume (TV)
OP melakukan inspirasi biasa di luar, kemudian ekspirasi biasa di spirometer
3. Nafas biasa
4. Pengukuran TV + ERV
OP melakukan inspirasi biasa di luar, kemudian ekspirasi maksimum di spirometer
5. Nafas biasa
6. Pengukuran VC
OP melakukan inspirasi maksimum di luar, kemudian ekspirasi maksimum di spirometer
Keputusan Hasil Ujian
Vital Capacity
(VC)
Tidal Volume
(TV)
IRV ERV IC
3.94 0.28 1.22 2.44 1.50
8
Pembahasan
Spirometri adalah suatu teknik pemeriksaan untuk mengetahui fungsi paru – paru, dimana
pasien diminta sekuat – kuatnya melalui suatu alat yang dihubungkan dengan mesin spirometer
yang akan menghitung kekuatan, kecepatan dan volum udara yang dikeluarkan, sedangkan
alatnya bernama spirometer, dan hasil perekamannya bernama spirogram. Dengan menggunakan
spirometer ini, maka kami dapat mengukur volume tidal, volume cadangan inspirasi, volume
cadangan ekspirasi, kapasitas vital, dan kapasitas total paru.
Ada banyak uji spirometrik, yang paling sering digunakan adalah forced vital capacity
(FVC), forced expiratory volume dalam 1 detik (FEV1,0) rasio FEV1,0/FVC, maximal voluntary
ventilation (MVV). Nilai normal fungsi paru didasarkan pada usia, jenis kelamin, dan tinggi
badan.8
Volume udara dalam paru-paru dan kecepatan pertukaran saat inspirasi dan ekspirasi
dapat diukur melalui spirometer. Nilai volume paru mernperlihatkan suhu tubuh standar dan
tekanan ambien serta diukur dalam milimeter udara.
1. Volume
a. Volume tidal (tidal volume, TV) adalah volume udara yang masuk dan keluar paru-paru
selama ventilasi normal biasa. Nilai rerata pada kondisi istirahat = 500 ml
b. Volume cadangan inspirasi (inspiratory reserve volume, IRV) adalah volume udara ekstra
yang masuk ke paru-paru dengan inspirasi maksimum di atas inspirasi tidal. Nilai rata-
rata = 3000 ml
c. Volume cadangan ekspirasi (expiratory reserve volume, ERV) adalah volume ekstra
udara yang dapat dengan kuat dikeluarkan pada akhir ekspirasi tidal normal. Nilai rata-
rata = 1000 ml.
d. Volume residual (residual volume, RV) adalah volume udara sisa dalam paru-paru setelah
melakukan ekspirasi kuat. Volume residual penting untuk kelangsungan aerasi dalam
darah saat jeda pernapasan. Rata-rata volume = 1200.9
9
2. Kapasitas
a. Kapasitas residual fungsional (functional residual capacity, FRC) adalah penambahan
volume residual dan volume cadangan ekspirasi. Kapasitas ml merupakan jumlah
udara sisa dalam sistem respiratorik setelah ekspirasi normal. Nilal rata-ratanya adalah
2.200 ml.
b. Kapasitas inspirasi (inspiratory capacity, IC) adalah penambahan volume tidal dan
volume cadangan inspirasi. Nilai rata-ratanya adalah 3.500 ml.
c. Kapasitas vital (vital capacity, VC) adalah penambahan volume tidal, volume
cadangan inspirasi, dan volume cadangan ekspirasi. Karena diukur dengan spirometer,
kapasitas vital merupakan jumlah udara maksimal yang dapat dikeluarkan dengan
kuat setelah inspirasi maksimum. Kapasitas vital dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti postur, ukuran rongga toraks, dan komplians paru, tetapi nilal rata-ratanya
sekitar 4.500 ml.
d. Kapasitas total paru (total lung capacity, TLC) adalah jumlah total udara yang dapat
ditampung dalam paru-paru dan sarna dengan kapasitas vital ditainbah volume
residual. Nilai rata-ratanya adalah 5.700 ml.10
Kesimpulan Percobaan
Dapat disimpulkan dari hasil percobaan bahwa kebiasaan atau aktivitas seseorang
mempengaruhi kapasitas paru-paru. Jenis kelamin, usia, berat badan dan tinggi badan juga
mempengaruhi volume dan kapasitas paru seseorang. Perbedaan hasil percobaan juga biasa
terjadi karena kesalahan OP dalam mengikuti instruksi.
10
Kesimpulan
Tubuh kita memerlukan O2 sebagai sumber energi untuk menunjang keberlansungan hidup
manusia dan O2 tersebut dapat didapatkan oleh tubuh melalui sistem respirasi . Sistem respirasi
merupakan proses pemindahan pasif O2 dari atmosfer ke jaringan untuk menunjang metabolism
sel , serta pemindahan pasif CO2 juga secara terus menerus dari jaringan ke atmosfer .
Pemindahan tersebut berguna supaya tidak terjadi peningkatan pH yang membahayakan atau
untuk mempertahankan keseimbangan asam-basa.
Respirasi ada 2 macam yaitu respirasi internal dan respirasi eksternal . Respirasi internal
mencakup reaksi – reaksi metabolik intra sel yang menggunakan O2 dan menghasilkan CO2
sewaktu oksidasi molekul nutrien untuk menghasilkan energi , sedangkan respirasi eksternal
mencakup berbagai tahapan dalam pemindahan O2 dan CO2 antar lingkungan eksternal dan sel
jaringan.
Daftar pustaka.
1. Isnaeni W. Fisiologi hewan. Cetakan ke-5. Yogyakarta: Kanisius; 2006. h. 191
2. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi ke-6. Jakarta: EGC; 2012. h. 517
3. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Cetakan ke-1. Jakarta: EGC; 2004. h.
266-73
4. Djojodibroto RD. Respirologi. Jakarta: EGC; 2009. h. 5-9
5. Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama;
2009. h. 211-23
6. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi ke-2. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC;2001.
11
7. Sloane, E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta : EGC. 2003
8. Sherwood L. Fisiologi manusia.Edisi 6. Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC;2011
9. Ganong W. Review of medical physiology. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;
2008.
10.Guyton CA dan Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 11. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC; 2008
12