k7 - Spirometri-respi

38
SPIROMETRI

description

Spirometri

Transcript of k7 - Spirometri-respi

SPIROMETRI

SPIROMETRITujuan PembelajaranMahasiswa dapat menjelaskan indikasi pemeriksaan spirometriMahasiswa dapat menjelaskan faktor faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan spirometriMahasiswa dapat menjelaskan interpretasi hasil pemeriksaan spirometri

OutlineRespirasiVolume paruIndikasi pemeriksaan spirometriInterpretasi spirogramGangguan ventilasi

Respirasi Ventilasi Difusi Perfusi

VentilasiPeristiwa masuk dan keluar udara ke dalam paru Inspirasi EkspirasiTes Faal ParuSpirometriKapasitas difusiArterial blood gas, shunt fraction measurement, dead spaceAirway resistanceInspiratory/expiratory muscle pressures Airway reactivity (methacholine/exercise challenge)Cardiopulmonary exercise test

Spirometripemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur secara obyektif kapasitas/fungsi paru (ventilasi). Alat yang digunakan : spirometer.Pengukuran :mengukur volume parumenilai perubahan atau gangguan pada faal paru

Tujuan Pemeriksaan spirometriMenilai status faal paruMenilai manfaat pengobatanMemantau perjalanan atau progresifitas penyakitMenentukan prognosis Menentukan toleransi tindakan bedah

Indikasi Pemeriksaan spirometriInvestigasi pasien dengan tanda/gejala penyakit paruCough, Wheeze, Breathlessness, Crackles, Abnormal chest x-rayMonitoring pasien dengan penyakit paru: progressfitas dan respon terapi.Interstitial fibrosis, COPD, Asthma,Pulmonary vascular disease Investigasi pasien dengan penyakit yang berkomplikasi ke respirasi.Connective tissue disorders, Neuromuscular diseasesIndikasi Pemeriksaan spirometriEvaluasi Preoperative :Lung resection,Abdominal surgery, Cardiothoracic surgeryEvaluasi pasien beresiko terkena penyakit paru.Exposure to pulmonary toxins such a radiation, medication, or environmental or occupational exposureSurveillance pasca transplantasi paru, menilaiAcute rejection, Infection, Obliterative bronchiolitisIndikasi Spirometri di Layanan primerPasien dengan gejala pernapasan yang tidak terdiagnosis:Sesak, Mengi, BatukPasien yang diduga COPD, khususnya dengan riwayat merokok dan:Peningkatan usiaBatuk kronisSesak napas saat aktivitas, danWheezing setiap hariRiwayat infeksi paru di musim dingin berulangDiagnosis PPOKMonitoringPasien dengan COPDDiagnosis asmaKontra IndikasiAbsolut: Tidak adaRelatif: Kondisi akut yang dapat mempengaruhi pemeriksaan: muntah, vertigoHemoptisis, pneumothoraxPasca bedah: Abdomen, thorax, mataInfark miokard akut dalam 1 bulan terakhir dan atau angina tidak stabil

Penilaian Volume tidal (TV) Volume Cadangan Inspirasi (IRV) Volume Cadangan Ekspirasi (ERV) Volume Residu (RV) Kapasitas Vital (VC) Kapasitas Vital Paksa (FVC) Kapasitas Residu Fungsional (FRC) Kapasitas Paru Total (TLC)

Penilaian Volume ekspirasi paksa detik pertama (FEV1) Maximal voluntary ventilation (MVV)

Tipe SpirometerFlow vs.VolumeTipe flow-measuring : Turbin/rotating vane Pneumotachograph (Lilly or Fleisch type) Ultrasonic designsAspek pemeriksaan spirometriPersiapan peralatan dan pasienPelaksanaan pemeriksaanProduksi hasil spirogram yang akurat dengan nilai acuanInterpretasi hasil.Persiapan PeralatanKaliberasi akuratinfection controlPersiapan Alat & RuanganTimbangan, pengukur tinggiNose clip, Mouth piece (1 per pasien)Spiro filter SpirometerSuhu ruangan 25C

Persiapan PasienAnamnesis terinciID, Usia, Ras, riwayat penyakit atau pengobatanPengukuran TB, BBAktivitas/ kondisi yang harus dihindari sebelum px:Merokok 4 jamMengkonsumsi alkohol 4 jamMelakukan latihan fisik 30 menitMakan kenyang 2 jamMengenakan pakaian dan atau celana longgar selama pemeriksaanMengosongkan kandung kemihPasien mendapat penjelasan mengenai tujuan dan prosedur pemeriksaanPosisi dagu

Spirogram20SVCManeuver (1)Vital Capacity merupakan jumlah udara yang dapat diekspirasi maksimal setelah inspirasi maksimal, diukur dalam Liter.Pemeriksaan SVC dilakukan dalam posisi berdiri, dan sebaiknya dilakukan sebelum pemeriksaan FVC dilakukan.Pasien diminta untuk melonggarkan pakaian, dasi, ikat pinggang, BH, atau perlengkapan lain yang dapat membatasi pernafasan maksimal.Posisi dagu dan leher saat melakukan manuver harus benar, yaitu berdiri tegak dengan leher menghadap ke depan, sedikit mendongak.SVCManeuver (2)Teknik pemeriksaan:Pasien diminta untuk memasukkan mouth piece ke dalam mulut dan bernafas secara normal ( inspirasi dan ekspirasi biasa) sebanyak 3 kali sesuai dengan instruksi pemeriksa. Kemudian pasien diminta untuk menarik nafas dalam - dalam dan menghembuskannya secara maksimal.Test dihentikan setelah ekspirasi maksimal berakhir atau subjek tidak dapat melanjutkan pemeriksaan.Jumlah manuver dalam satu kali pemeriksaan yang disarankan adalah 3 kali manuver dan maksimal 4 kali manuver dengan interval antar manuver selama 1 menit atau lebih.

500 ml3300/1900 ml1000 ml1200/1100 mlThe resting tidal volume is the amount of air you move into or out of your lungs during a single respiratory cycle under resting conditions. The resting tidal volume averages about 500 ml in both males and females. The expiratory reserve volume (ERV) is the amount of air that you can voluntarily expel after you have completed a normal quiet respiratory cycle. If, with maximum use of the accessory muscles, you can expel an additional 1000 ml of air, your expiratory reserve volume is 1000 ml. The residual volume is the amount of air that remains in your lungs even after a maximal exhalation--typically about 1200 ml in males and 1100 ml in females. The minimal volume, a component of the residual volume, is the amount of air that would remain in your lungs if they were allowed to collapse. The minimal volume ranges from 30 to 120 ml, but, unlike other volumes, it cannot be measured in a healthy person. The minimal volume and the residual volume are very different, because the fluid bond between the lungs and the chest wall prevents the recoil of the elastic fibers. Some air remains in the lungs, even at minimal volume, because the surfactant coating the alveolar surfaces prevents their collapse. The inspiratory reserve volume (IRV) is the amount of air that you can take in over and above the tidal volume. The inspiratory reserve volumes differ significantly by gender, because on average the lungs of males are larger than those of females. The inspiratory reserve volume of males averages 3300 ml versus 1900 ml in females.

23FVC Maneuver (1)Terdapat 3 fase penting dalam manuver pemeriksaan FVC, yaitu:Inspirasi maksimalEkspirasi cepat dan maksimalEkspirasi komplit sampai end of test (EOT)Parameter yang dinilai:FVC (Force Vital Capacity )FEV1 (Force Expiratory Volume in 1 second)FEV1/FVC (FEV1 %)PEF (Peak Expiratory Flow)FEF 25-75% (Forced Expiratory Flow 25-75%)Minimal 3manuver, maksimal 8 manuver

FVC Maneuver (2)Teknik pemeriksaanPasien diminta untuk memasukkan mouth piece ke dalam mulut dan menarik nafas maksimal secara cepat dan kemudian menghembuskannya secara cepat dalam satu kali usaha sampai tidak ada udara lagi yang dapat dikeluarkan.Berikan instruksi dengan benar, tepat, dan bersemangat selama manuver berlangsung.Manuver dihentikan bila ekspirasi telah maksimal atau subjek telah melakukan ekspirasi 6 detik dan atau tidak dapat melanjutkan pemeriksaan.SpirometriFEF 25-75%: rerata forced expiratory flow selama pertengahan FVC; sensitif untuk small airways disease

26Nilai RujukanStandar normal tergantung pada:Tinggi badanGenderUsiaRasKriteria Reproduksibel (3 x tes)Rate of decline: normal tambah usia, FEV1 = 20-30cc/th; pada COPD, FEV1 = 50-80cc/th27Kriteria PenerimaanPermulaan uji harus baikPemeriksaan selesaiWaktu ekspirasi minimal 3 detikGrafik flow volume memiliki puncakTerbebas dari artefak:BatukPenutupan glottisSumbatan mouth pieceKebocoranKriteria ReproduksibelDitentukan setelah didapatkan 3 manuver yang memenuhi kriteria penerimaan.Dinyatakan reproduksibel bila 2 manuver dengan nilai terbesar memiliki perbedaan volume absolut kurang dari 5% atau kurang dari 100 ml untuk nilai FVC dan FEV1, pilih yang lebih besar.Interpretasi Parameter Fungsi ParuNilai prediksi orang Indonesia berdasarkan Pneumobile Project IndonesiaGangguan Fungsi paru RestriksiVC < 80% nilai prediksiFVC < 80% nilai prediksiGangguan Fungsi paru ObstruksiFEV1 < 80% nilai prediksiFEV1 /FVC < 75% nilai prediksiGangguan Fungsi paru Restriksi dan ObstruksiFVC < 80% nilai prediksiFEV1 / FVC < 75% nilai prediksi

Klasifikasi gangguan paru

31Gangguan ventilasi Restriksi : gangguan pengembangan paru

ARDS Pneumonia Atelektasis Abses paru TB milier Pneumotoraks Efusi pleura

Gangguan ventilasi Obstruksi : perlambatan aliran udara ekspirasi

Asma bronkiale Bronkitis kronik Emfisema Bronkiekstasis

ReferensiLevi ML et al. 2009. Diagnostic Spirometry in Primary Care: Proposed standards for general practice compliant with American Thoracic Society and European Respiratory Society Recommendations. Primary Care Respiratory Journal; 18(3): 130-147http://www.klikparu.com/2013/09/nilai-normal-faal-paru-indonesia.html