Fisiologi Sistem Muskulos

8
Fisiologi Sistem Muskuloskeletal FISIOLOGI SISTEM TULANG Fungsi umum tulang 1. Formasi kerangka : tulang membentuk kerangka tubuh untuk menentukan ukuran tulang dan menyokong struktur tubuh yang lain. 2. Formasi Sendi : tulang-tulang membentuk persendian yang bergerak dan tidak bergerak tergantung dari kebutuhan fungsional. Sendi bergerak menghasilkan bermacam-macam pergerakan tergantung kebutuhan. 3. Perlengkeran otot : tulang-tulang menyediakan permukaan untuk tempat melekatnya otot-otot, tendon, dan ligamentum. Untuk melaksanakan pekerjaan dibutuhkan suatu tempat melekat yang kuat dan tempat tersebut di sediakan oleh tulang. 4. Sebagai pengungkit : untuk bermacam-macam aktivitas selama pergerakan. 5. Penyokong berat badan : memelihara sikap tegak tubuh, menahan gaya tarikan dan gaya tekanan yang terjadi pada tulang sehingga dapat menjadi kaku dan lentur. 6. Proteksi : tulang membentuk rongga yang mengandung dan melindungi struktur-struktur yang halus seperti otak, medula spinalis, jantung, paru-

description

Fisiologi Sistem Muskulos

Transcript of Fisiologi Sistem Muskulos

Page 1: Fisiologi Sistem Muskulos

Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

FISIOLOGI SISTEM TULANG

Fungsi umum tulang

1. Formasi kerangka : tulang membentuk kerangka tubuh untuk menentukan

ukuran tulang dan menyokong struktur tubuh yang lain.

2. Formasi Sendi : tulang-tulang membentuk persendian yang bergerak dan

tidak bergerak tergantung dari kebutuhan fungsional. Sendi bergerak

menghasilkan bermacam-macam pergerakan tergantung kebutuhan.

3. Perlengkeran otot : tulang-tulang menyediakan permukaan untuk tempat

melekatnya otot-otot, tendon, dan ligamentum. Untuk melaksanakan

pekerjaan dibutuhkan suatu tempat melekat yang kuat dan tempat tersebut

di sediakan oleh tulang.

4. Sebagai pengungkit : untuk bermacam-macam aktivitas selama

pergerakan.

5. Penyokong berat badan : memelihara sikap tegak tubuh, menahan gaya

tarikan dan gaya tekanan yang terjadi pada tulang sehingga dapat menjadi

kaku dan lentur.

6. Proteksi : tulang membentuk rongga yang mengandung dan melindungi

struktur-struktur yang halus seperti otak, medula spinalis, jantung, paru-

paru, dan alat-alat dalam rongga perut dan panggul.

7. Hemopoiesis : sumsum tulang merupakan tempat pembentukan sel-sel

darah, tetapi terjadinya pembentukan sel-sel darah sebagian besar terjadi

pada sumsum tulang merah.

8. Fungsi imunologi : limfosit B dan makrofag makrofag dibentuk dalam

sistem retikuloendotelial sumsum tulang. Limfosit B diubah menjadi sel-

sel plasma yang membentuk antibodi guna keperluan kekebalan kimiawi,

sedangkan makrofag berfungsi untuk fagositotik.

Page 2: Fisiologi Sistem Muskulos

9. Penyimpanan kalsium : tulang mengandung 97% kalsium tubuh, baik

dalam bentuk anorganik maupun dalam bentuk garam-garam, terutama

kalsium fosfat. Sebagian besar fosfat disimpan dalam tulang dan kalsium

dilepas dalam darah bila dibutuhkan.

Secara khusus tulang mempunyai fungsi sebagai berikut.

1. Sinus-sinus paranusalis : dapat menimbulkan nada khusus pada suara

2. Email gigi : dikhususkan untuk menggigit, memotong dan menggilas

makanan. Email merupakan struktur yang terkuat dari tubuh manusia.

3. Panggul wanita : dikhususkan untuk memudahkan proses kelahiran bayi.

a. Perkembangan dan Osifikasi Tulang

Perkembangan tulang berasal dari jenis perkembangan membranosa dan

perkembangan kartilago. Proses peletakan jaringan tulang (histogenesis)

disebut osifikasi (penulangan). Jika hal ini terjadi dalam suatu model selaput

dimana penulangan intramembranosa dan tulang-tulang yang dibentuk maka

dinamakan tulang membran. Tulang endokardial (tulang kartilago)

merupakan tulang-tulang yang berkembang dari penulangan suatu model

tulang rawan, penulangan ini dinamakan tulang intrakartilaginosa

(penulangan tidak langsung). Jenis-jenis penulangan intramembranosa

merupakan suatu proses yang mendesak, sedangkan jenis penulangan

intrakartilaginosa merupakan proses yang berjalan perlahan-lahan dan

berencana.

Pusat Osifikasi

Awal pembentukan tulang terjadi pada bagian tengah dari suatu tulang

yang disebut pusat penulangan primer, selanjutnya terjadi penulangan

sekunder. Pusat primer timbul sangat dini pada kehidupan janin, hal ini terjadi

Page 3: Fisiologi Sistem Muskulos

akibat perangsangan genetik. Pusat penulangan sekunder tampak pada ujung

tulang panjang dan tulang besar yang selalu tampak setelah kelahiran.

Perangsangan pusat sekunder dilaksanakan oleh tekanan atau tarikan ujung-

ujung tulang. Bila anak sudah mulai bergerak, maka tekanan pada sendi

terjadi pada ujung sendi sehingga menimbulkan tarikan tendon pada tempat

terjadinya tarikan. Hal ini paling banyak terjadi pada masa pubertas dan

setelah umur 20 tahun hanya terjadi sedikit.

Rawan persendian. Pada bagian ujung epifise tersisa selapis tulang

rawan hialin yang tidak menjadi tulang keras, tetapi selalu tampak sebagai

tulang rawan persendian. Rawan ini tidak dibungkus oleh selaput apapun.

Rawan merupakan permukaan yang licin untuk membentuk sendi-sendi

sinovial (bergerak bebas)

Ujung Pertumbuhan Tulang

Epifise bersatu dengan diafise biasanya terjadi pada umut 18-20 tahun.

Pusat-pusat epifise (pusat penulangan sekunder) atau menyatu dengan diafise

hingga terjadi tulang-tulang yang lain. Pertumbuhannya berjalan secara terus-

menerus beberapa tahun setelah pertumbuhan ujung tulang yang akan

berhenti. Korpus dari semua tulang panjang dan besar memperlihatkan akhir

dari suatu alur yang berfungsi sebagai lubang (foramen nutricium) yang

digunakan untuk berjalan menuju siku, sedangkan anggota gerak bawah

menuju lutut, dengan demikian ujung pertumbuhan tulang berlawanan dengan

arah jalan arteri nutrisia (arteria nutricia).

Suplai peredaran darah tulang adalah sebagai berikut.

1. Suplai peredaran darah untuk tulang-tulang panjang adalah sebagai

berikut.

a. Arteri nutrisia : arteri tunggal yang berkelok-kelok masuk ke

foramen nutrisia menuju ke arah yang berlawanan untuk

Page 4: Fisiologi Sistem Muskulos

pertumbuhan tulang. Satu arteri dengan 1-2 vena. Selama dalam

korteks, arteri memberikan cabang-cabang menuju konalis

harvers (saluran arteri pada tulang).

b. Arteri periosteale : arteri kecil yang menyuplai periosteum

berjalan sepanjang perlengketan otot.

c. Arteri metapisiale : rangkaian yang membentuk anastomosis di

sekeliling sendi yang di sebut sirkulus vaskulosus (circulus

vaskulosus), cabangnya masuk melalui foramina vaskularis

tempat keluarnya vena-vena epifise.

2. Suplai peredaran darah untuk tulang-tulang gepeng : arteri apifise

sebuah arteri nutrisia tunggal dan bercabang, sejumlah cabangnya

menyuplai substansia spongeosa dan substansia kompakta tulang.

3. Suplai peredaran darah untuk tulang iga : arteri manusia memasuki

tulang distalis dari tuberkulum dan membagi diri menjadi cabang-

cabang anterior longus dan posterior brevis menyuplai seluruh

bagian tulang iga.

4. Suplai peredaran darah tulang vertebra : terdapat dua buah arteri

besar yang memasuki permukaan korvus vertebra. Arkus neuralis

disuplai oleh pembuluh darah yang dimasuki prosesus transverses

bercabang menuju prosus spinosus. Foramina untuk vena vertebralis

terdapat pada permukaan posterior korpus vertebra.

Aliran Getah Bening

Pada sumsum tulang tidak terdapat aliran getah bening, tetapi

periosteum dan sistem harvers mempunyai pembuluh getah bening yang

berjalan sepanjang pembuluh darah dan menyalurkan isinya menuju kelenjar

betah gening regional (daerah tertentu).

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tulang dijelaskan

dibawah ini.

Page 5: Fisiologi Sistem Muskulos

1. Herediter (genetik) : tinggi badan anak tergantung dari orangtua,

anak yang dilahirkan dari orangtua yang tinggi biasanya anak

mempunyai badan yang tinggi.

2. Faktor Nutrisi : suplai bahan makanan yang mengandung

kalsium, fosfat, protein, serta vitamin A, C, dan D adalah hal yang

penting untuk generasi pertumbuhan tulang serta memelihara

rangka yang sehat.

3. Faktor endokrin

a. Paratiroid hormon (PTH) : satu sama lain saling berlawanan

dalam memelihara kadar kalsium dalam darah sehingga

merangsang terjadinya sekresi PTH dengan cara :

- Merangsang osteoklaa reabsorpsi tulang dan melepaskan

kalsium dalam darah,

- Merangsang absorpsi kalsium dan fosfat dari usus,

- Mereabsorpsi kalsium dari tubulus renalis.

b. Tirokalsitonin : adalah hormon yang dihasilkan oleh sel-sel

folikuler dari kelenjar tiroid , cara kerjanya menghambat

reabsorpsi tulang.

c. Hormin pertumbuhan : hormon ini dihasilkan oleh hipifisis

anterior, penting untuk proliferasi (bertambah banyak). Secara

normal dari rawan epifisealis untuk memelihara tinggi badan

yang normal bagi seseorang.

d. Tiroksin : bertanggung jawab dalam pertumbuhan tulang yang

layak, remodelling (renovasi) tulang dan kematangan tulang.

4. Faktor persarafan : gangguan sulplai persarafan mengakibatkan

penipisan tulang seperti pada kelainan poliomielitis.

5. Faktor mekanisme : kekuatan dan arah dari tuberkula tulang

ditentukan oleh gaya-gaya mekanisme yang bekerja padanya.

6. Penyakit-penyakit : mempunyai pengaruh yang kurang baik

terhadap pertumbuhan tulang.