Fisiologi sistem saraf

44
FISIOLOGI SISTEM SARAF By Dr kamelia

Transcript of Fisiologi sistem saraf

Page 1: Fisiologi sistem saraf

FISIOLOGI SISTEM SARAF

By Dr kamelia

Page 2: Fisiologi sistem saraf

Sistem Saraf

Merupakan sistem jaringan komunikasi yang menghubungkan setiap bagian dari tubuh kita, berfungsi dalam proses menerima rangsangan dari luar serta mengendalikan otot-otot kita.

Sistem saraf terbagi menjadi dua, yaitu:• Sistem Saraf Pusat (Otak)• Sistem Saraf Tepi (Parifer)

2

Page 3: Fisiologi sistem saraf

Sistem Saraf

Sistem saraf

Sistem saraf tepi

•12 pasang saraf otak•31 pasang saraf sumsum tulang belakang

•Saraf somatis•Saraf otonom

Sistem saraf pusat

•Otak depan•Otak tengah•Otak belakang

3

Page 4: Fisiologi sistem saraf
Page 5: Fisiologi sistem saraf

OTAK 1. Otak manusia kira* merupakan 2 % dr berat badan

orang dewasa.2. Otak menerima 15 % dr curah jantung3. Memerlukan sekitar 20 % pemakaian oksigen tubuh4. Sekitar 400 kilokalori energi setiap harinya 5. Otak merupakan jaringan yg paling byk memakai

energi dlm seluruh tubuh manusia dan terutama berasal dr proses metabolisme oksidasi glukosa

6. Jaringan otak sangat rentan dan kebutuhan akan oksigen dan glukosa melalui aliran darah adalah konstan

7. Metabolisme otak merupakan proses tetap dan kontinu, tanpa ada masa istirahat.

Page 6: Fisiologi sistem saraf

8. Bila aliran darah terhenti selama 10 detik saja,maka kesadaran mungkin sudah akan hilang dan penghentian dalam beberapa menit saja dpt menimbulkan kerusakan ireversibel.

9. Hipoglikemia yg berkepanjangan jg merusak jaringan otak.

10. Aktivitas otak yg tak pernah berhenti ini berkaitan dgn fungsi yg kritis sbg pusat integrasi dan koordinasi organ* sensorik dan sistem efektor perifer tubuh dan fungsi sbg pengatur informasi yg masuk, simpanan pengalaman, impuls yg keluar dan tingkah laku.

Page 7: Fisiologi sistem saraf

7

Page 8: Fisiologi sistem saraf

Otak

8

Page 9: Fisiologi sistem saraf
Page 10: Fisiologi sistem saraf

Fungsi Otak

Mengatur dan mengkordinir sebagian besar,  gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh. Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi, ingatan, pembelajaran motorik dan segala bentuk pembelajaran lainnya.

10

Page 11: Fisiologi sistem saraf

Pembagian Otak

Otak, salah satu dari organ yang terbesar, terdiri dari pembagian utama yang berikut ini, yang dinamakan berdasarkan urutan dengan dimulai dari yang paling bawah:

I. Batang otak•a. Medulla oblongata•b. Pons•c. Otak tengah

II. Cerebellum

III. Diencephalon•a. Hypothalamus•b. Thalamus

IV. Cerebrum

Otak Depan

Page 12: Fisiologi sistem saraf
Page 13: Fisiologi sistem saraf
Page 14: Fisiologi sistem saraf

14

Page 15: Fisiologi sistem saraf
Page 16: Fisiologi sistem saraf

SISTEM saraf PUSAT• Ringkasan fungsional dr bagian* otak :

1. Serebrum Proses pikiran alam sadar, fungsi intelektual Memproses & menyimpan memori Regulasi alam sadar dan bawah sadar dari kontraks

otot rangka.

2. Cerebelum : Pusat refleks yg mengkoordinasi dan memperhalus

gerakan otot utk mempertahankan keseimabangan dan

sikap tubuh.

Page 17: Fisiologi sistem saraf

3. Diencephalon :

1) Thalmus : Pusat memproses dan mengulang informasi sensori.

2) Hipothalmus : Pusat kontrol emosi, fungsi* otonom dan produksi

hormon*.

4. Mesensefalon : Memproses data audio visual Generasi dari respon motor somatik Pemeliharaan kesadaran

5. Pons : Mengulang informasi sensori ke serebelum dan Thalmus Pusat motorik viseral alam bawah sadar.

6. Medulla Oblongata : Mengulang inforamsi sensori ke thalamus menuju ke bagian lain dari

batang otak. Pusat regulasi otonom dari organ viseral ( kardiovaskular, pernapasan

dan aktivitas sistem pencernaan).

Page 18: Fisiologi sistem saraf

Fungsi cairan serebrospinalis 1) Kelembaban otak dan medulla spinalis

2) Melindungi alat* dalam medulla spinalis dan otak dari tekanan.

3) Melicinkan alat* dalam medulla spinalis dan otak.

Kompisisi cairan serebrospinalis sebanyak 80 – 200 cc tetapi jumlah tdk tetap ( reaksi alkalis ) terdiri dari air, protein, glukosa garam dan sedikit limfosit dan CO2

Page 19: Fisiologi sistem saraf

FUNGSI AREA UTAMA KORTEKS MENURUT BRODMANN

AREA NAMA BERTGG JWB AKIBAT LESI KET

1, 2, 3 Korteks parientalis area somstestik primer ( somatos sensorik )

Kegiatan memproses dan mengintegrasi informasi sensorik yang lebih tinggi tingkatnya. Sensasi umum ini mencakup antara lain nyeri, raba, tekan & proprioseptik

Ggn sensorik kontralateral

Terletak pd gyrus postsentralis, paralel terhdp kortek sensorik & posterior dr sukus sentralis

Page 20: Fisiologi sistem saraf

AREA NAMA BERTGG JWB AKIBAT LESI KET

4 Korteks frontalis merupakan area motorik primer

Gerakan * voluntar. Hemipeglia kontralateral.

Terletak pd gyrus presentralis, ( di depan sukus sentralis)

5 Asosiasi Menerima & mengintegrasi berbagai modalitas sensorik :

Kualitas, bentuk tekstur,berat & suhu. Kesadaran akan bentuk tubuh & kesadaran akan diri sendiri juga merupakan fungsi area ini.

Lesi pada area ini menyebabkan penurunan sensibilitas sbg modalitas dr fungsi sensori.

Menduduki lobus parientalis superior meluas sampai permukaan medial hemisfer.

Page 21: Fisiologi sistem saraf

AREA NAMA BERTGG JWB AKIBAT LESI KET

6 Korteks premotorik

Gerakan terlatih : menulis, mengemudi / mengetik.

Hilangnya kemampuan

menulis, agrafia

8 Lapangan pandang frontal

Menyidik voluntar dan deviasi konjugat dr mata & kepala.

Lesi pada area ini menyebabkan penurunan kemampuan gerakan mata utk berdeviasi.

Gerakan mata voluntar mendpt input dr area 4,6,8,9,& 46

Page 22: Fisiologi sistem saraf

AREA NAMA BERTGG JWB AKIBAT LESI KET

9 & 12

Korteks prefrontalis

Fungsi utama korteks prefrontalis : melakukan kegiatan intelektual kompleks, menerima informawsi penglihatan & menyadari sensasi warna.

Lesi menyebabkan penurunan sensibilitas dr kegiatan intelektual scr umum.

Berkaitan dgn kepribadian.

17 Korteks penglihatan primer

Informasi* penglihatan menjadi berarti. Area ini jg memegang peranan dlm refleks gerakan mata apabila sedang memandang / Mengikuti suatu objek.

Ggn lapangan pandang.

Terletak di lobus oksipitalis.

Page 23: Fisiologi sistem saraf

AREA NAMA BERTGG JWB AKIBAT LESI KET

18 & 19

Korteks visual primer di kelilingi oleh korteks aosiasi visual.

Daerah peneriamaan visual.

Kerusakan pd sisi yg dominan mengakibatkan kehilangan kemampuan mengenal benda*.

Korteks asosiasi visual terltak sisebelah area 39 lobus temporalis .

22 Korteks pendengaran primer

Berfungsi sbg penerima suara & menjd korteks asosiasi pendengaran ( Daerah penerimaan pendengaran )

Ggn pendengaran

Lobus temporalis meruapakan area sensorik resertif utk impuls pendengaran.

Page 24: Fisiologi sistem saraf

AREA NAMA BERTGG JWB AKIBAT LESI KET

39 Pusat persepsi visio - lesik

Pengenalan & pengrtian segala sesuatu yg bersangkutan dgn bahasa tulis / isyarat visual.

+ lesi pd temporipariertal kiri. Ggn interpretasi bahasa tulis.

Lesi pd area ini dinamakan disfasia nominal.

41 & 42

Area wernicke 1

~ pusat persepsi audio - lesik yaitu pengertian & pengenalan bahasa tulis ( verbal ).

~ Daerah interpretasi pendengaran.

+ + lesi akan mengakibatkan afasia wernicke.

Nama lain afasia wernicke adlh afasia sensorik ( afasia resertif )

Page 25: Fisiologi sistem saraf

AREA NAMA BERTGG JWB AKIBAT LESI KET

44 & 45 Area Brocca 2

Pelaksanaan motorik berbicara.

+ + + Akibat lesi pd area ini menyebabkan kesulitan dlm artikulasi ( afasia motorik atau afasia ekspresif ).

Lesi pd daerah ini dpt mengakibatkan ggn kesadaran tubuh pd sisi kontralateral trhdp lesi.

Page 26: Fisiologi sistem saraf

Keterangan :+ Lesi ( enselopati atau efek TIK = tekanan intra kranial ) di

temporopariental kiri menyebabkan disfasia nominal dimana klien kesulitan menyebut nama* benda tetapi aspek* lain dr fungsi bicara masih normal.

++ Lesi ( infark, perdarahan & tumor ) pd bagian posterior dr gyrus temporalis superior ( area wernicke ) menyebabkan afasia resertif dimana klien tdk dpt memahami bahasa lisan & tertulis, kelianan ini dicurigai bila klien ternyata tdk dpt memahami setiap perintah.

Page 27: Fisiologi sistem saraf

+++ Afasia broca berarti kerusakan daerah bahasa atau pusat bahasa yg mengendalikan baik artikulasi maupun peran yg unik dalam pembentukan kata dan kalimat, kerana broca berhubungan dng unsur struktur dan organisasi bahasa. Oleh karena itu, area broca pada otak bertanggung jawab untuk kaidah artikulasi yg menciptakan pola bunyi, untuk kaidah morfologi dan sintaksis, antara lain dalam membentuk kata dan frasa.

Page 28: Fisiologi sistem saraf

Ringkasan fungsi* saraf kranial

saraf KRANIAL KOMPONEN FUNGSI

I. Olfaktorius Sensorik Penciuman.

II. Optikus Sensorik Penglihatan.

III. Okulomotoris Motorik ~ Mengangkat kelopak mata atas.

~ kontriksi pupil

~ Sebagian besar gerakan ekstraokuler.

IV. Troklearis motorik Gerakan mata ke bawah dan ke dalam

Page 29: Fisiologi sistem saraf

saraf KRANIAL KOMPONEN FUNGSI

V. Tigeminus

Motorik Deviasi mata lateral

Motorik Otot temporalis & maseter ( menutup rahang & mengunyah ) gerakan rahang ke lateral.

Sensorik

~ kulit wajah, 2/3 depan kulit kepala mukosa mata, mukosa hidung, & rongga mulut, lidah & gigi.

~ Refleks kornea / refleks mengedip; komponen sensorik dibawa oleh saraf kranial V, respons motorik melalui saraf kranial VII.

Page 30: Fisiologi sistem saraf

saraf KRANIAL KOMPONEN FUNGSI

VI. Abdusens Motorik Deviasi mata lateral.

VII. Fasialis Motorik ~ Otot*ekspresi wajah termasuk otot dahi, sekeliling mata serta mulut.

~ Lakrimasi dan sekresi.

Sensorik Pengecapan 2 / 3 depan lidah ( rasa manis, asam & asin ).

VIII. Cabang vestibularis - Vestibulokoklearis

Sensorik Keseimbangan

Cabang koklearis Sensorik Pendengaran

Page 31: Fisiologi sistem saraf

saraf KRANIAL KOMPONEN FUNGSI

IX. Glasofaringeus Motorik Faring : menelan, refleks, muntah, parotis ; salivasi.

Sensorik Faring : lidah posterior, termasuk rasa pahit.

X. Vagus Motorik Faring : menelan, refleks muntah, fonasi, visera abdomen.

Sensorik Faring, laring : refleks muntah ; visera leher, thoraks & abdomen.

Page 32: Fisiologi sistem saraf

saraf KRANIAL KOMPONEN FUNGSI

XI. Asesorius Motorik Otot sternokleidomastoideus dan pergerakan kepala dan bahu.

XII. Vagus Motorik Pergerakan lidah.

Page 33: Fisiologi sistem saraf
Page 34: Fisiologi sistem saraf

Sistem Saraf Tepi (Perifer)

• Saraf tepi terbagi menjadi 12 pasang saraf otak dan 31 pasang saraf sumsum tulang belakang.

• Berdasarkan kerja:

- Saraf somatis (saraf sadar)

- Saraf otonom (saraf tak sadar).

34

Page 35: Fisiologi sistem saraf

12 Pasang Saraf Otak

35

Page 36: Fisiologi sistem saraf

Sumsum Tulang Belakang (Medulla Spinalis)

• Terletak di dalam kanalis vertebralis bersama ganglion radik posterior.

• Berfungsi sebagai pusat gerakan otot-otot tubuh terbesar di kornu motorik atau kornu ventralis, menguras kegiatan reflek-reflek spinalis serta reflek lutut, menghantarkan rangsangan kordinasi dari otot dan sendi ke serebelum, sebagai penghubung antar segmen medulla spinalis, mengadakan komunikasi antara otak dengan semua bagian tubuh 36

Page 37: Fisiologi sistem saraf

Sumsum Tulang Belakang

Medula spinalis terdiri dari 31 pasang yaitu :

Servikal : 8 pasang

Torakal : 12 pasang

Lumbal : 5 pasang

Sacral : 5 pasang

Koksigial : 1 pasang

37

Page 38: Fisiologi sistem saraf

Saraf Somatis (Saraf Sadar)

• Saraf somatis adalah saraf yang rangsangannya disampaikan ke pusat reseptor, yaitu ke pusat motoris pada serebrum.

38

Page 39: Fisiologi sistem saraf

Saraf Otonom (Saraf Tidak sadar)

• Saraf otonom adalah saraf yang rangsangannya tidak disampaikan ke otak.

• Berdasarkan sifat kerja:- Saraf simpatis - Saraf parasimpatis.

39

Page 40: Fisiologi sistem saraf

Saraf Simpatis & Parasimpatis

Stimulasi dari sistem saraf simpatis pada umumnya merangsang kerja organ. Sebaliknya, stimulasi oleh saraf parasimpatis pada umumnya bersifat menghambat kerja organ. Jadi, kedua sistem saraf ini bersifat antagonis.

40

Page 41: Fisiologi sistem saraf

Saraf Simpatis & Parasimpatis

41

Page 42: Fisiologi sistem saraf
Page 43: Fisiologi sistem saraf

Gerak Refleks

Merupakan gerak spontan yang tidak melibatkan kerja otak. Gerak ini dilakukan tanpa kesadaran, berguna untuk mengatasi kejadian yang tiba-tiba.

Jenis Gerak Refleks• Refleks tunggal• Refleks ganda• Refleks kompleks• Refleks pelatihan (yang dipelajari).

43

Page 44: Fisiologi sistem saraf

Jalur yang dilalui oleh rangsangan saat terjadi gerak refleks

Reseptor Neuron Sensoris Sumsum Tulang Belakang Neuron Motoris Efektor

44