Fisiologi reproduksi

21
Fisiologi Reproduksi

Transcript of Fisiologi reproduksi

Page 1: Fisiologi reproduksi

Fisiologi Reproduksi

Page 2: Fisiologi reproduksi

Anatomi & Fisiologi

Hipotalamus

Hipofisis

Anterior

Posterior

Ovarium (folikel)

Hormon

Siklus Mens

Page 3: Fisiologi reproduksi

Anatomi – Fisiologi Hipotalamus

terletak di dasar otak, di atas kiasma optikus dan di bawah ventrikel ke-3

Terhubung langsug dengan hipofisis

3 zona: periventrikuler, medial dan lateral.

koneksi: hipotalamus-hipofisis, hipotalamus – sistem limbik, hipotalamus-talamus, hipotalamus – pons

umpan balik: (1) umpan balik panjang, (2) umpan balik pendek; (3) umpan balik sangat pendek

Fungsi: pelepasan GnRH, CRH, GHRH, TRH

sumber produksi hormon neurohipofisial

Page 4: Fisiologi reproduksi

Hipotalamus dan hubungannya dengan hipofisis

Page 5: Fisiologi reproduksi

Hormon Reproduksi - Hipotalamus

GnRH: disebut juga luteinizing hormone–releasing hormone

(LHRH), diproduksi oleh neuron yang badan selnya ada di

nukleus arkuata hipotalamus1

Sekresi GnRH secara pulsasi dan kontinyu diperlukan karena

GnRH mempunyai waktu paruh singkat (2-4 menit).

GnRH disekresi secara pulsasi, dan sekresi secara pulsasi ini

mempengaruhi pelepasan gonadotropin.1,2

GnRH mempunyai fungsi autokrin dan parakrin.3

Page 6: Fisiologi reproduksi

Sekresi pulsasi GnRH pada fase folikuler dan luteal dari sisklus mens

Page 7: Fisiologi reproduksi

Hipofisis: Anatomi - Fisiologi

Hipofisis

Anterior (Adenohipofisis)

Embriologi: ektoderm epidrmal dari lipatan

kantong Rathke

Pembuluh darah: pleksus kapiler pembuluh darah porta yang berasal dari

eminensia mediana hipotalamus

Sel: (1) asidofilik (2)basofilik (3) netral

intermediate

Posterior

embriologi berasal dari jaringan neuro

ektodermal ventrikel ke-3

Fungsi: sekresi oksitosisn dan Vasopresin

Page 8: Fisiologi reproduksi

Sekresi Hormon Hipofisis Anterior

Sekresi: FSH, LH, TSH, ACTH, GH, dan Prolaktin

Gonadotropin: FSH dan LH, disekresi oleh sel gonaotroph

Prolaktin: disekresi oleh sel lactotroph, untuk sintesis air susu. Sekresi dihambat oleh dopamin. Distimulasi oleh manipulasi puting, obat2an, stres, latihan fisik, makanan, hormon lain: TRH, vasopressin, GABA, enorphin.

TSH: dihasilkan oleh sel tyrotroph. Stimulasi pelepasan T3-T4, prolaktin. Hiper/hipotiroid berhubungan dengan disfungsi ovulasi krn HPO aksis terganggu

Page 9: Fisiologi reproduksi

Hipofisis Posterior (Neurohipofisis): Sruktur dan Fungsi

Struktur

• perpanjangan hipotalamus

• embriologi berasal dari jaringan neuro ektodermal ventrikel ke-3.

• Akson pada hipofisis posterior berasal dari badan sel nukleus otik kiasma dan paraventrikuar.

Fungsi

• sekresi oksitosisn dan Vasopresin

Oksitosin

• diproduksi di nukleus paraventrikuler hipotalamus,

• stimulasi kontraksi otot uterus dan kontrasi myoepitel duktus laktiferus.

Vasopresin

• Hormon antidiuretik,

• disintesis di nukleus supraoptikus.

• Mengatur tekanan darah dan osmolalitas cairan

Page 10: Fisiologi reproduksi

Neurohipofisis

Page 11: Fisiologi reproduksi

Efek opioid endogen pada GnRH

Endorphin

Enkephalin

Dynorphin

Endorphin menghambat pelepasan GnRH

Kadar endorphin memuncak pada saat fase luteal, dan terendah pada saat menstruasi

Page 12: Fisiologi reproduksi

Fisiologi Menstruasi

Menstruasi

Ovarium

Fase folikuler

Fase luteal

Endometrium

Fase proliferasi

Fase sekresi

Page 13: Fisiologi reproduksi

Siklus Menstruasi. Panel atas

menunjukkan perubahan siklik

FSH, LH, Estradiol, dan

Progesteron relatif terhadap

waktu ovulasi.

Panel bawah menunjukkan siklus

ovarium pada fase folikuler dn

fase luteal dan siklus

endometrium pada fase

proliferartif dan sekretori

Page 14: Fisiologi reproduksi

Perubahan endometrium selama siklus mens

Perubahan pada: kelenjar endometrium dan stroma

Lapisan endometrium1:

- Desidua fungsionalis: stratum spongiosum & stratum compactum- Desidua basalis

Fase: proliferatif & sekretorik2,3,4

Mens5

Page 15: Fisiologi reproduksi

Folikel Ovarium & Perkembangannya

Folikel De Graaf

Folikel Preantral2

Folikel Primordial1

Page 16: Fisiologi reproduksi

Folikel preovulasi (De Graaf)

Folikel yang yang mempunyai antrum yang berisi cairan yang tersusun atas

sekresi dari sel granulosa. Oosit terhubung ke folikel melalui cumulus

oophorus.

Estrogen pada kadar rendah menghambat sekresi LH, namun pada kadar tinggi

dapat meningkatkan sekresi LH.1

Page 17: Fisiologi reproduksi

Teori Dua Sel, Dua Gonadotropin

ada pembagian dan kompartemen

aktivitas sintesis hormon steroid

pada folikel yang sedang

berkembang.

Page 18: Fisiologi reproduksi

Ovulasi

Lonjakan LH bertanggung jawab terhadap peningkatan konsentrasi

prostaglandin dan enzi proteolitik lokal pada dinding folikel.

Page 19: Fisiologi reproduksi

Fase Luteal

Setelah ovulasi fase luteal

Setelah ovulasi, folikel berubah menjadi korpus luteum, regulator utama fase luteal.1

Page 20: Fisiologi reproduksi

Umur korpus luteum bergantung pada produksi LH.1

Jika kehamilan terjadi, peran LH digantikan oleh hCG dan akan terus menstimulasi korpus luteum untuk mensekresi progesteron. 2

Page 21: Fisiologi reproduksi

32