Fisiologi Mata

5
Fisiologi Mata Cairan Intra Okular Cairan intraokular berfungsi untuk mempertahankan tekanan yang cukup pada bola mata untuk menjaga distensinya Dibagi menjadi 2 bagian : - Humor aquos : berada di depan lensa - Humor vitreus: sebuah massa dari gelatin, dilekatkan oleh jaringan fibriler halus yang tersusun dari molekul proteoglikan yang sangat panjang Fisiologi Aquous Humor Aquos humor dibentuk oleh epitel badan siliaris dengan kecepatan 2µL/menit; mengisi kamera okuli anterior 0,25 ml dan kamera okuli posterior 0,06 ml. Aqous humor memiliki peranan penting : 1. Sebagai pengganti sistem vaskuler untuk bagian mata yang avaskuler seperti kornea dan lensa 2. Memberi nutrisi seperti oksigen, glukosa, dan asam amino 3. Mengangkut metabolit dan substansi toksik seperti asam laktat dan CO2 4. Aquos humor mempertahankan TIO 5. Mengandung askorbat yang sangat tinggi sehingga dapat membersihkan radikal bebas dan melindungi mata dari sinar ultraviolet 6. Dalam kondisi inflamasi dan infeksi, aquos humor memberi respon imun humoral dan seluler

description

nnn

Transcript of Fisiologi Mata

Fisiologi Mata

Cairan Intra Okular

Cairan intraokular berfungsi untuk mempertahankan tekanan yang cukup pada bola mata untuk menjaga distensinya

Dibagi menjadi 2 bagian :

- Humor aquos : berada di depan lensa

- Humor vitreus: sebuah massa dari gelatin, dilekatkan oleh jaringan fibriler halus yang tersusun dari molekul proteoglikan yang sangat panjang

Fisiologi Aquous Humor

• Aquos humor dibentuk oleh epitel badan siliaris dengan kecepatan 2µL/menit; mengisi kamera okuli anterior 0,25 ml dan kamera okuli posterior 0,06 ml.

Aqous humor memiliki peranan penting :

1. Sebagai pengganti sistem vaskuler untuk bagian mata yang avaskuler seperti kornea dan lensa

2. Memberi nutrisi seperti oksigen, glukosa, dan asam amino

3. Mengangkut metabolit dan substansi toksik seperti asam laktat dan CO2

4. Aquos humor mempertahankan TIO

5. Mengandung askorbat yang sangat tinggi sehingga dapat membersihkan radikal bebas dan melindungi mata dari sinar ultraviolet

6. Dalam kondisi inflamasi dan infeksi, aquos humor memberi respon imun humoral dan seluler

Komposisi

• Air 99,9%

• Protein 0,04%

• Natrium 144 mm/kg

• Kalium 4,5 mm/kg

• Klorida 110 mmol/kg

• Glukosa 6 mm/kg

• Asam laktat 7,4 mm/kg

• Asam amino 0,5 mm/kg

• Inositol 0,1 mmol/kg

Pembentukan Aquosus Humor

• Aquos humor dibentuk oleh prosesus siliaris

• Permukaan prosesus siliaris ditutupi oleh sel epitel yang bersifat sangat sekretoris dan tepat dibawahnya terdapat daerah yang banyak pembuluh darah

• Aquos humor di produksi melalui tiga mekanisme fisiologis :

- difusi

- ultrafiltrasi

- transpor aktif

Difusi

• Adalah pergerakan pasif ion-ion melalui membran karena perbedaan konsentrasi

• Saat aquos humor lewat dari kamera okuli posterior sampai ke kanalis schlemm, mengalami kontak dengan korpus siliaris, iris, lensa, vitreus, kornea, dan retikulum trabekular. Terjadi pertukaran secara difusi dengan jaringan sekitarnya.

Ultrafiltrasi

• Adalah suatu proses dimana cairan dan bahan terlarut melewati membran permeabel di bawah gradien tekanan

• Setiap menitnya, sekitar 150 mL darah mengalir melalui kapiler prosesus siliaris, kira-kira 4% filter plasma mengalami penetrasi dalam dinding kapiler ke dalam rongga interstitial antara kapiler dan epitel siliaris

Transpor Aktif

• Merupakan proses yang membutuhkan energi yang menggerakkan substansi secara selektif melawan gradien elektrokimia menyebrangi membran sel.

• Pembentukan aquos humor kebanyakan dari epitel tidak berpigmen korpus siliaris yang melibatkan natrium dan kalium serta ATP-ase pada membran sel.

Aliran Aquosus Humor

• Setelah dibentuk oleh prosesus siliaris, aquos humor mengalir melalui pupil ke dalam kamera okuli anterior, kemudian melalui retikulum trabekular dan akhirnya masuk ke dalam kanalis schlemm, yang kemudian dialirkan ke dalam vena ekstraokular

• Kanalis schlemm adalah sebuah vena yang berdinding tipis yang memiliki membran endotel berpori-pori sehingga molekul protein dapat lewat dari ruang anterior ke dalam kanalis schlemm

Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Aquos Humor

1. Variasi diurnal

2. Umur

3. Tekanan intraokular

4. Aliran darah ke badan siliaris

5. Kontrol saraf

6. Pengaruh hormon

7. Regulasi intraseluler

8. Penggunaan obat-obatan

9. pembedahan

Tekanan Intra Okular

• Normalnya sekitar 15 mmHg; dengan kisaran 12-20 mmHg

• Faktor yang banyak memperngaruhi keseimbangan dinamis produksi aquos humor oleh korpus siliaris dan pengeluarannya melalui kanalis schlemm.

Pengaturan TIO

• TIO tetap konstan pada mata yang normal

• Besarnya tekanan ini ditentukan terutama oleh tahanan terhadap aliran keluar aquos humor dari kamera okuli anterior ke kanalis schlemm

Faktor Yang Mempengaruhi TIO

1. Variasi tekanan hidrostatik dalam kapiler

2. Peningkatan permeabilitas kapiler, menyebabkan pembentukan aquos humor yang plasmoid dengan kadar protein tinggi

3. Perubahan tekanan osmotik darah , meningkatkan difusi di sepanjang kapiler

4. Perubahan volume seperti perdarahan vitreus

5. Hambatan sirkulasi aquos humor

Tonometri

Digunakan untuk mengukur tekanan intraokular. Cara nya adalah :

1. Kornea mata di anastesi dengan anastesi lokal.

2. Foodplate dari tonometer diletakkan pada kornea

3. Lalu diberikan sedikit tekanan ke sebuah alat penyedot yang berada di tengah, yang menyebabkan bagian kornea yang dibawah plunger dipindah ke dalam

4. Banyaknya perpindahan tersebut akan direkam pada skala tonometer, lalu dikalibrasi dengan ketentuan-ketentuan TIO

Sistem Lakrimasi

Air mata melewati empat proses yaitu produksi dari aparatus atau sistem sekretori lakrimalis, distribusi oleh berkedip, evaporasi dari permukaan okular, dan drainase melalui aparatus atau sistem ekskretori lakrimalis

Sistem Sekresi Air Mata

• Volume terbesar air mata dihasilkan oleh kelenjar lakrimal yang terletak di glandulae lacrimalis di kuadran temporal atas orbita

• Kelenjar ini dibagi oleh kornu lateral aponeurosis levator menjadi :

- lobus orbita

- lobus palpebra

1. Sherwood, L. Fisiologi Manusia: dari Sel ke Sistem. Ed 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2002; 160-76.

2. Guyton AC, Hall CE. Sifat Optik Mata. Dalam : Hall CE, editor. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. 11th edition Philadelphia:

Elsevier Saunders, 2006.p.642-50.

3. Olver J and Cassidy L, Basic Optics and Refraction. In Olver J and Cassidy L, Ophtalmology at a Glance. New York:

Blackwell Science, 2005; 22-23.

4. Ganong, William F. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed 21. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2005; 142-64.