Fisiologi Mata
-
Upload
intansulistiani -
Category
Documents
-
view
16 -
download
8
description
Transcript of Fisiologi Mata
-
Fisiologi
Dini Reulina
121 0211 122
-
Mata
Fungsi mata salah satunya adalah untuk melihat. Agar dapat melihat, mata harus menangkap pola pencahayaan di lingkungan sebagai gambar/ bayangan optis di suatu lapisan sel peka sinar, retina, seperti kamera nondigital menangkap bayangan pada film
-
Refraksi mata
Refraksi adalah pembelokan berkas cahaya.
Refraksi terjadi ketika berkas berpindah dari suatu medium yang mempunyai kepadatan berbeda.
Ketika suatu berkas cahaya masuk ke medium dengan densitas yang lebih tinggi, cahay tersebut melambat
Berkas cahaya mengubah arah perjalannya jika mengenai permukaan berbagai sudut kecuali sudut tegak lurus
-
Pada permukaan melengkung seperti lensa, semakin besar kelengkungan, maka semakin besar derajat pembelokan dan semakin kuat lensa.
Ketika suatu berkas cahaya mengenai permukaan lengkung suatu benda dengan densitas lebih besar maka arah refraksi bergantung pada sudut kelengkungan.
-
Permukaan lensa
Permukaan konveks Permukaan konveks melengkung keluar (cembung, seperti
permukaan luar sebuah bola), Permukaan konveks menyebabkan konvergensi berkas sinar,
membawa berkas-berkas tersebut lebih dekat satu sama lain. Karena konvergensi penting untuk membawa suatu bayangan ke
titik fokus, maka permukaan refraktif mata berbentuk konveks. Permukaan konkaf Permukaan konkaf melengkung ke dalam (cekung, seperti gua). Permukaan konkaf membuyarkan berkas sinar (divergensi). Lensa konkaf bermanfaat untuk mengoreksi kesalahan refraktif
tenentu mata, misalnya berpenglihatan dekat.
-
Media refraksi
Mata terdiri dari empat permukaan bias :
Antara udara dan permukaan anterior kornea mata (ib udara = 1, kornea = 1,38)
Antara permukaan posterioir dari kornea dan aqueous humor (ib akuos humor = 1,33)
Antara aqueous humor dan permukaan anterior dari lensa mata (ib lensa anterior = 1,4)
Antara permukaan posterior lensa dan vitreus humor (ib vitreus humor = 1,34)
-
Media refraksi
Kornea
Berfungsi sebagai media pelindung dan jendela yang dilalui oleh berkas cahaya menuju retina
Sifat tembus cahaya kornea disebabkan oleh strukturnya yang uniform dan avaskular
Kamera Okuli Anterior
Sudut bilik anterior mata dibentuk oleh jaringan korneosklera dengan pangkal iris
Pada bagian ini terjaddi pengaliran keluar cairan bilik mata
-
Lensa
Struktur yang berfungsi memfokuskan gambar pada retina
Dapat mengubah fokus objeknya karena kemampuan lensa untuk mengubah bentuknya (akomodasi)
Aquos Humor
Cairan jernih yang dihasilkan oleh korpus siliaris
Vitreus Humor
Suatu badan gelatin yang jernih dan avaskular yang membentuk 2/3 volume dan berat mata
-
Lensa
Karena tidak memiliki DNA dan perangkat pembentuk protein maka sel-sel lensa matur tidak dapat memperbaiki diri atau menghasilkan sel baru.
Sel-sel di bagian tengah lensa mengalami kesialan ganda. Tidak saja berusia paling tua, sel-sel ini juga terletak paling jauh dari humor aquosus, sumber nutrisi lensa.
Dengan bertambahnya usia, sel-sel di bagian tengah yang tidak dapat diperbarui ini mati dan menjadi kaku/tidak elastis
Pengurangan kemampuan akomodasi terkait usia ini, presbiopia, mengenai sebagian besar orang pada usia pertengahan (45 sampai 50), sehingga mereka perlu mengenakan lensa korektif untuk melihat dekat (membaca).
-
Dalam keadaan normal, serat-serat elastik di lensa bersifat transparan. Serat-serat ini kadang menjadi keruh (opak) sehingga berkas sinar tidak drpat menembusnya, suatu kondisi yang dikenal sebagai katarak
-
Gangguan penglihatan
Mata normal (emetropia) : sumber cahaya jauh difokuskan di retina tanpa akomodasi, sementara dengan akomodasi kekuatan lensa ditingkatkan untuk membawa sumber cahaya dekat ke fokus.
Miopia : karena bola mata terlalu panjang atau lensa terlalu kuat, maka sumber cahaya dekat dibawa ke fokus di retina tanpa akomodasi (meskipun akomodasi dalam keadaan normal digunakan untuk melihat benda dekat), sementara sumber cahaya jauh terfokus di depan retina dan tampak kabur.
Hiperopia : bola mata terlalu pendek atau lensa terlalu lemah. Benda jauh difokuskan di retina hanya dengan akomodasi, sedangkan benda dekat terfokus di belakang retina bahkan dengan akomodasi dan, karenanya, tampak kabur
-
Akomodasi
Akomodasi adalah kemampuan menyesuaikan kekuatan lensa.
Kekuatan lensa bergantung pada bentuknya, yang selanjutnya dikendalikan oleh otot siliaris.
Otot siliaris adalah bagian dari badan siliar, suatu struktur khusus lapisan koroid bagian anterior.
Badan siliar Memiliki 2 komponen utama : otot siliaris dan anyaman kapiler yang menghasilkan humor aquos.
-
Otot siliaris adalah suatu cincin melingkar otot polos yang melekat ke lensa melalui ligamentum suspensorium.
Otot siliaris dikontrol oleh sistem saraf otonom. Stimulasi simpatis relaksasi dan parasimpatis berkontraksi.
-
Aquoeos Humor
Cairan jernih yang dihasilkan oleh korpus siliaris yang mengisi kamera okuli posterior dan anterior
Volume = 250 mikroliter dgn kecepatan produksi +- 2-3mikroliter/menit
Komposisi : konsentrasi askorbat, piruvat dan laktat yang lebih tinggi dari plasma. Dan konsentrasi protein, urea dan gula yang lebih rendah dari plasma
-
Fisiologi AH
Memberi nutrisi penting bagi mata seperti oksigen glukosa dan protein
Mengangkut metabolit dan substansi toksis seperti asam laktat dan co2
Mengandung askorbat dalam kadar tinggi untuk membersihkan radikal bebas dan melindungi mata dari sinar uv
Dalam kondisi inflamasi dan infeksi aqueos humor membei respon imun humoral dan seluler
-
Sebagai pengganti sistem vaskuler untuk bagian bagian mata yang avaskular seperti kornea dan lensa
Aqueos humor berputar mempertahankan tekanan intraokular yang penting bagi pertahanan struktur dan penglihatan mata
-
Pembentukan aqueos humor
Akuos humor dibentuk oleh korpus siliaris yang masing-masing dibentuk oleh 2 lapis epitel diatas stroma
Pembentukan aquos humor terdiri dari 3 tahap : difusi, ultra infiltrat, dan transpor aktif
-
Pembentukan AH
Difusi
Adalah pergerakan pasif ion-ion melalui membran karena perbedaan konsentrasi.
Pada waktu akuos humor melewati kamera okuli posterior menuju kanalis schlemm, mengalami kontak dengan korpus siliaris, iris, lensa, vitreus, kornea dan trabekular meshwork terjadi pertukaran secara difusi dengan jaringan sekitarnya,
Sehingga akuos humor pada kamera okuli anterior lebih menyerupai plasma dibandingkan dengan akuos humor pada kamera okuli posterior.
-
Pembentukan AH
Ultra filtrasi
Adalah suatu proses dimana cairan dan bahan terlarut melewati membran semi permeabel dibawah gradient tekanan.
Setiap menitnya 150 ml darah mengalir melalui kapiler prosesus siliaris. Sekitar 4% filter plasma mengalami penetrasi dalam dinding kapiler kedalam rongga interstisial antara kapiler dan epitel siliaris.
Dalam korpus siliaris, gerakan cairan dipengaruhi oleh perbedaan tekanan hidrostatis antara tekanan kapiler dan tekanan cairan interstisial
-
Pembentukan AH
Transport aktif
Sekresi aktif,,membutuhkan energi untuk memindahkan substansi secara selektif terhadap gradient elektrokimia serta tidak bergantung pada tekanan menyebrangi membran sel.
Diperankan oleh berjuta sel epitell tidak berpigmen
Ion-ion yang diangkut melalui epitel siliaris tidak berpigmen belum jelas, menurut kebanyakan teori termasuk sodium, klorida, dan bikarbonat.
-
150 ml darah mengalir melalui kapiler prosessus siliaris
4% plasma mengalami penetrasi ke dalam rongga interstisial antara kapiler & ep. Siliaris
Masuk ke sel berpigmen
Cairan pindah ke sel non pigmen melalui tight junction
Zat yang diangkut antara lain sodium, cl, bikarbonat ke sel non pigmen
Terbentuk aquos humor
Cairan berpindah ke kamera okuli posterior
-
Aliran Aqueos humor Dihasilkan oleh prosessus siliaris
Mengalir ke bilik posterior
Membasahi lensa dan pupil
Mengalir ke bilik anterior
Masuk ke jaringan trabekular
Stroma
Sinus venosus
Vena sklera Mengalir
Balik
-
Faktor yang mempengaruhi
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBENTUKAN AKUOS HUMOR
1. Variasi diurnal
Aliran akuos humor lebih tinggi pada pagi hari dibandingkan pada sore hari. Laju pembentukan akuos humor pada saat tidur kira-kira setengah kali laju pada saat bangun.
2. Umur
Penurunan pembentukan akuos humor berhubungan dengan usia seseorang, terutama usia diatas 60 tahun. Hal ini kemungkinan berhubungan dengan penurunan ultrastrukur sel epitel siliaris.
3. Tekanan intra okular
Terjadinya mekanisme feedback yang menyebabkan peningkatan atau penurunan pembentukan akuos humor yang berhubungan dengan perubahan tekanan intra okuler.
4. Aliran darah ke badan siliaris
Penurunan aliran plasma yang sedikit menuju prosesus siliaris tidak menurunkan produksi dari akuos humor, namun vasokonstriksi yang kuat akan mengurangi laju aliran akuos humor.
-
Faktor yang mempengaruhi
5. Kontrol syaraf Perangsangan syaraf simpatis servikal dapat menurunkan produksi akuos humor. 6. Hormonal Melatonin, progesteron, dan desmopresin, memiliki efek terhadap laju
pembentukan akuos humor, namun tidak ditemukan efek yang berarti. 7. Regulasi intraseluler Guanosin monofosfat siklik kemungkinan merupakan second massanger beta
bloker, simpatomimetik, dan penghambat carbonic anhidrase. 8. Penggunaan obat-batan Berkurangnya sekresi akuos humor dikarenakan penggunaan obat-obatan seperti
beta bloker, dan penghambat karbonik anhidrase. 9. Pembedahan Tindakan cyclodestructive seperticyclocryotherapy dan laser ablatio mengurangi
produksi akuos humor.