Tugas Anatomi Dan Fisiologi Retina Mata

14
Anatomi dan Fisiologi Retina ANATOMI DAN FISIOLOGI RETINA MATA Gambar : ANATOMI MATA 1 Mata adalah suatu struktur sferis berisi cairan yang dibungkus oleh tiga lapisan. Dari luar ke dalam, lapisan–lapisan tersebut adalah : (1) sklera/kornea, (2) koroid/badan siliaris/iris, dan (3) retina. Sebagian besar mata dilapisi oleh jaringan ikat yang protektif dan kuat di sebelah luar, sklera, yang membentuk bagian putih mata. Di anterior (ke arah depan), lapisan luar terdiri atas kornea transparan tempat lewatnya berkas–berkas cahaya ke interior mata. Lapisan tengah dibawah sklera adalah koroid yang sangat berpigmen dan mengandung pembuluh-pembuluh darah untuk memberi makan retina. Lapisan paling dalam dibawah koroid adalah retina, yang terdiri atas lapisan yang sangat berpigmen di sebelah luar dan sebuah lapisan syaraf di dalam. Retina mengandung sel batang Page 1

Transcript of Tugas Anatomi Dan Fisiologi Retina Mata

Page 1: Tugas Anatomi Dan Fisiologi Retina Mata

Anatomi dan Fisiologi Retina

ANATOMI DAN FISIOLOGI RETINA MATA

Gambar : ANATOMI MATA 1

Mata adalah suatu struktur sferis berisi cairan yang dibungkus oleh tiga lapisan. Dari

luar ke dalam, lapisan–lapisan tersebut adalah : (1) sklera/kornea, (2) koroid/badan

siliaris/iris, dan (3) retina. Sebagian besar mata dilapisi oleh jaringan ikat yang

protektif dan kuat di sebelah luar, sklera, yang membentuk bagian putih mata. Di

anterior (ke arah depan), lapisan luar terdiri atas kornea transparan tempat lewatnya

berkas–berkas cahaya ke interior mata. Lapisan tengah dibawah sklera adalah

koroid yang sangat berpigmen dan mengandung pembuluh-pembuluh darah untuk

memberi makan retina. Lapisan paling dalam dibawah koroid adalah retina, yang

terdiri atas lapisan yang sangat berpigmen di sebelah luar dan sebuah lapisan syaraf

di dalam. Retina mengandung sel batang dan sel kerucut, fotoreseptor yang

mengubah energi cahaya menjadi impuls syaraf.1

Struktur mata manusia berfungsi utama untuk memfokuskan cahaya ke retina.

Semua komponen–komponen yang dilewati cahaya sebelum sampai ke retina

mayoritas berwarna gelap untuk meminimalisir pembentukan bayangan gelap dari

cahaya. Kornea dan lensa berguna untuk mengumpulkan cahaya yang akan

difokuskan ke retina, cahaya ini akan menyebabkan perubahan kimiawi pada sel

Page 1

Page 2: Tugas Anatomi Dan Fisiologi Retina Mata

Anatomi dan Fisiologi Retina

fotosensitif di retina. Hal ini akan merangsang impuls–impuls syaraf ini dan

menjalarkannya ke otak.

Cahaya masuk ke mata dari media ekstenal seperti, udara, air, melewati kornea dan

masuk ke dalam aqueous humor. Refraksi cahaya kebanyakan terjadi di kornea

dimana terdapat pembentukan bayangan yang tepat. Aqueous humor tersebut

merupakan massa yang jernih yang menghubungkan kornea dengan lensa mata,

membantu untuk mempertahankan bentuk konveks dari kornea (penting untuk

konvergensi cahaya di lensa) dan menyediakan nutrisi untuk endothelium kornea.

Iris yang berada antara lensa dan aqueous humor, merupakan cincin berwarna dari

serabut otot. Cahaya pertama kali harus melewati pusat dari iris yaitu pupil. Ukuran

pupil itu secara aktif dikendalikan oleh otot radial dan sirkular untuk

mempertahankan level yang tetap secara relatif dari cahaya yang masuk ke mata.

Terlalu banyaknya cahaya yang masuk dapat merusak retina. Namun bila terlalu

sedikit dapat menyebabkan kesulitan dalam melihat. Lensa yang berada di belakang

iris berbentuk lempeng konveks yang memfokuskan cahaya melewati humour kedua

untuk menuju ke retina.1,2

Untuk dapat melihat dengan jelas objek yang jauh, susunan otot siliare yang teratur

secara sirkular akan mendorong lensa dan membuatnya lebih pipih. Tanpa otot

tersebut, lensa akan tetap menjadi lebih tebal, dan berbentuk lebih konveks.

Manusia secara perlahan akan kehilangan fleksibilitas karena usia, yang dapat

mengakibatkan kesulitan untuk memfokuskan objek yang dekat yang disebut juga

presbiopi. Ada beberapa gangguan refraksi lainnya yang mempengaruhi bantuk

kornea dan lensa atau bola mata, yaitu miopi, hipermetropi dan astigmatisma.3

Selain lensa, terdapat humor kedua yaitu vitreous humor yang semua bagiannya

dikelilingi oleh lensa, badan siliar, ligamentum suspensorium dan retina. Dia

membiarkan cahaya lewat tanpa refraksi dan membantu mempertahankan bentuk

mata.3

Page 2

Page 3: Tugas Anatomi Dan Fisiologi Retina Mata

Anatomi dan Fisiologi Retina

Retina adalah suatu membran yang tipis dan bening, terdiri atas penyebaran

daripada serabut-serabut saraf optik. Letaknya antara badan kaca dan koroid.

Bagian anterior berakhir pada ora serata, di bagian retina yang letaknya sesuai

dengan sumbu penglihatan terdapat makula lutea (bintik kuning) kira-kira

berdiameter 1 – 2 mm yang berperan penting untuk tajam penglihatan yang paling

peka terhadap cahaya ((yaitu bintik kuning (fovea)). Di tengah makula lutea terdapat

bercak mengkilap yang merupakan reflek fovea. Kira-kira 3 mm ke arah nasal kutub

belakang bola mata terdapat daerah bulat putih kemerah-merahan, disebut papil

saraf optik, yang di tengahnya agak melekuk dinamakan eksvakasi foali. Arteri retina

sentral bersama venanya masuk ke dalam bola mata di tengah papil saraf optik.

Retina meluas ke depan hampir mencapai badan siliaris. Struktur ini tersusun dalam

10 lapisan dan mengandung sel batang (rods) dan sel kerucut (cones), yang

merupakan reseptor penglihatan, ditambah 4 jenis neuron: Sel bipolar, Sel ganglion,

Sel horizontal, dan Sel amakrin. Karena lapisan saraf pada retina disatukan

bersama-sama oleh sel-sel glia yang disebut sel muller. Tonjolan-tonjolan dari sel-

sel ini membentuk membran pembatas dalam di permukaan dalam retina dan

membran pembatas luar di lapisan reseptor. Retina berbatas dengan koroid dengan

sel pigmen epitel retina, dan terdiri atas 10 lapisan.3,4,6

Di retina juga dijumpai daerah yang sama sekali tidak mengandung sel batang

ataupun sel kerucut. Bagian ini disebut bintik buta. Bila cahaya jatuh di daerah ini,

kita tidak bisa melihat apa - apa.6

Gambar : Struktur Retina5

Page 3

Page 4: Tugas Anatomi Dan Fisiologi Retina Mata

Anatomi dan Fisiologi Retina

Lapisan-lapisan retina mulai dari sisi dalamnya adalah :5

1. Membran limitans interna, merupakan membran hialin antara retina dan

badan kaca.

2. Lapisan serat saraf, yang mengandung akson-akson sel ganglion yang

berjalan menuju nervus optikus. Di dalam lapisan-lapisan ini terletak sebagian

besar pembuluh darah retina.

3. Lapisan sel ganglion yang merupakan lapis badan sel daripada neuron kedua.

4. Lapisan pleksiformis dalam, merupakan lapis aseluler tempat sinaps sel

bipolar, sel amakrin dengan sel ganglion.

5. Lapis nukleus dalam, merupakan tubuh sel bipolar, sel horizontal dan sel

muller lapis ini mendapat metabolisme dari arteri retina sentral.

6. Lapisan pleksiformis luar, merupakan lapis aseluler dan merupakan tempat

sinapsis sel fotoreseptor dengan sel bipolar dan sel horizontal.

7. Lapisan inti luar sel fotoreseptor.

8. Membran limitans eksterna yang merupakan membran ilusi.

9. Lapis fotoreseptor, merupakan lapis terluar retina terdiri atas sel batang yang

mempunyai bentuk ramping, dan sel kerucut.

10.Epithelium pigmen retina

Retina mempunyai tebal 0,1 mm pada ora serrata dan 2,3 mm pada kutub posterior.

Di tengah-tengah retina posterior terdapat makula yang merupakan daerah

pigmentasi kekuningan yang disebabkan oleh pigmen luteal (xantofil), yang

berdiameter 1,5 mm. Di tengah makula, sekitar 3,5 mm di sebelah lateral diskus

optikus, terdapat fovea, yang merupakan suatu cekungan yang memberikan

pantulan khusus bila dilihat dengan oftalmoskop. Foveola adalah bagian tengah

fovea dimana sel fotoreseptornya adalah sel kerucut dan merupakan bagian retina

yang paling tipis.5,6

Page 4

Page 5: Tugas Anatomi Dan Fisiologi Retina Mata

Anatomi dan Fisiologi Retina

Retina menerima darah dari dua sumber yaitu khoriokapilaria dan cabang-cabang

arteri sentralis retina. Khoriokapilaris memperdarahi sepertiga luar retina, termasuk

lapisan pleksiformis luar dan lapisan inti luar, fotoreseptor, dan lapisan epitel pigmen

retina sedangkan cabang-cabang arteri sentralis retina memperdarahi dua pertiga

sebelah dalam retina.6

PROSES MASUKNYA CAHAYA KE RETINA

Sebelum cahaya masuk, suatu jaringan yang bernama retina fotoreceptors harus menerobos ke

dalam kornea mata, cairan mata, selaput pelangi, lensa, dan pembuluh darah kecil yang ada di

dalam mata. Tepat sebelum cahaya sampai pada retina, harus menerobos beberapa lapisan sel

saraf yang berada di paling atas retina. Sel ini membentuk mata rantai yang pertama antara retina

dan otak. Cahaya yang tidak diserap oleh fotoreceptors di dalam retina akan memantul di sekitar

mata. Ketika energi cahaya merangsang sebuah RODS dan CONES, energi tersebut diubah

menjadi energi listrik. Rangsangan itu dikirim dari sel-sel reseptor melalui suatu rangkaian

perantara yaitu sel-sel bipolar dan akhirnya akson sel saraf optic. Gambar yang diterima oleh

retina dalam posisi terbalik. Kemudian sel saraf mata mengantarkan ke otak dan otak

memperbaiki. Koroid; lapisan gelap di belakang retina yang mendapatkan warna dari melanin

yang berfungsi menyerap cahaya. Tanpa adanya koroid ini, cahaya tidak akan terserap oleh

fotoreceptors di dalam retina dan cahaya akan memantul di dalam/sekitar mata sehingga warna

atau gambaran dari objek luar (dunia) memudar, memucat, tidak jelas.6

Gambar : Proses Melihat6

Page 5

Page 6: Tugas Anatomi Dan Fisiologi Retina Mata

Anatomi dan Fisiologi Retina

SEL – SEL FOTORESEPTOR

Retina sebagai detektor cahaya akan mengubah bayangan cahaya menjadi impuls

listrik saraf yang dikirim ke otak. Penyerapan suatu foton cahaya oleh sebuah

fotoreseptor menimbulkan suatu reaksi fotokimia di fotoreseptor yang melalui suatu

cara akan memicu timbulnya sinyal listrik ke otak, yang disebut suatu potensial aksi.

Foton harus di atas energy minimum untuk dapat menimbulkan reaksi.7

Ada 2 tipe umum reseptor cahaya di retina, yaitu :7,8

a. Sel Kerucut

- Jumlahnya sekitar 6,5 juta di masing-masing mata.

- Digunakan untuk penglihatan siang hari (fotopik).

- Berguna untuk melihat detail halus dan mengenali beragam warna.

- Tersebar di seluruh retina, terutama di fovea sentralis.

- Memiliki sensitivitas maksimum di panjang gelombang sekitar 550 nm pada

region kuning-hijau.

b. Sel Batang

- Jumlahnya sekitar 120 juta di masing-masing mata.

-` Digunakan untuk penglihatan malam hari (skotopik).

- Berguna untuk penglihatan perifer.

Page 6

Page 7: Tugas Anatomi Dan Fisiologi Retina Mata

Anatomi dan Fisiologi Retina

- Tidak tersebar merata di retina namun memiliki kepadatan maksimum di

sudut sekitar 20D.

- Memiliki sensitivitas maksimum di panjang gelombang sekitar 510 nm pada

region biru-hijau.

Gambar : Sel Batang dan Sel Kerucut8

Segmen Luar Fotoreseptor

Segmen luar mengandung fotopigmen dan merupakan tempat berlangsungnya

proses fototransduksi, yang merupakan suatu proses pengubahan energi cahaya

menjadi sinyal-sinyal elektrik. Sel batang sensitif terhadap cahaya karena

mengandung pigmen penglihatan peka cahaya yang disebut rodopsin yang mampu

menangkap foton. Substansi ini merupakan kombinasi protein skotopsin dengan

senyawa protein retinal. Retinal tersebut secara kimiawi berhubungan erat dengan

vitamin A dan merupakan tipe khusus yang disebut 11-cis retinal. Bentuk cis dari

retinal adalah penting sebab hanya bentuk ini saja yang dapat berikatan dengan

opsin agar dapat mensintesis rodopsin.7,8

Molekul penyerap cahaya pada sel kerucut hampir sama persis dengan komposisi

kimiawi rodopsin dalam sel batang. Perbedaan hanya terletak pada bagian protein

opsin yang disebut fotopsin pada sel kerucut, berbeda dengan skotopsin dalam sel

batang. Bagian retinal semua pigmen visual sama persis dengan apa yang ada di

Page 7

Page 8: Tugas Anatomi Dan Fisiologi Retina Mata

Anatomi dan Fisiologi Retina

dalam sel batang ataupun kerucut. Oleh karena itu, pigmen peka warna sel kerucut

merupakan kombinasi antara retinal dan fotopsin.7

Pada retina primata terdapat tiga jenis sel kerucut yang masing-masing sensitif

terhadap cahaya biru (2%), hijau (32%), dan oranye (64%). Sensitivitas pigmen

kerucut bergantung pada molekul opsin yang diikatnya. Pigmen rodopsin sel batang

menyerap spektrum pada 500 nm, sedangkan pigmen sel kerucut menyerap

maksimal spektrum biru (450 nm), hijau (530 nm), dan kuning (565 nm).7

Gambar : Jenis Sel Batang Dan Sel Kerucut 7

Gambar :Spektrum Cahaya Sel Batang dan Sel Kerucut 7

Segmen Dalam Fotoreseptor

Segmen luar dan dalam fotoreseptor dihubungkan oleh suatu tangkai silinder sempit

bersilia yang mempunyai 9 pasang filamen. Filamen berakhir pada sentriol pada

badan basal yang terletak pada apeks segmen dalam.8

Dua morfologi yang membedakan segmen dalam adalah daerah ellipsoid dan myoid.

Ellipsoid pada segmen dalam fotoreseptor memiliki cirri adanya agregrasi

Page 8

Page 9: Tugas Anatomi Dan Fisiologi Retina Mata

Anatomi dan Fisiologi Retina

mitokondria, sedangkan pada daerah myoid terdapat kompleks golgi dengan

komponen-komponen vesikel dan ribosom yang tersebar letaknya. Nukleus terletak

di bagian bawah segmen dalam pada bagian yang melebar. Perluasan axon

berakhir pada badan terminal yang bersinaps dengan procesus sel-sel bipolar dan

horizontal.9

PEMBEDAAN WARNA

Penglihatan warna terjadi melalui dua tingkatan proses, yaitu pada tingkat reseptor

sesuai dengan teori triwarna, sedangkan pada saraf optik dan di luarnya sesuai

dengan teori antagonis.7

Teori triwarna menganggap bahwa pada retina terdapat 3 macam pigmen yang

mempunyai penyerapan maksimum terhadap warna biru, hijau, dan merah pada

spectrum. Pigmen-pigmen ini terdapat pada reseptor secara terpisah yang masing-

masing mengirimkan impuls-impuls yang dapat dibedakan ke otak. Teori antagonis

menganggap bahwa retina mempunyai aktivitas yang lebih kompleks. Ada 6 macam

tanggapan retina yang terjadi dalam bentuk pasangan antagonistik. Rangsangan

yang menghasilkan setiap tanggapan tunggal dapat menekan kegiatan anggota

pasangan lain.7,8,9

Ukuran saraf batang dan kerucut yang begitu kecilnya, jika dikombinasikan dengan

indeks bias relatifnya yang tinggi menunjukkan bahwa mereka dapat bertindak

sebagai pemandu gelombang optik, yang secara selektif mentransmisikan energi

hanya di dalam suatu pita gelombang karakteristik sempit bagi saraf batang atau

kerucut. Secara teoritis, energi cahaya dalam suatu pemandu yang berupa serat

ditransmisikan dalam bermacam ragam yang karakteristik, artinya, ada selektivitas

warna dalam retina.8,9

Page 9

Page 10: Tugas Anatomi Dan Fisiologi Retina Mata

Anatomi dan Fisiologi Retina

DAFTAR PUSTAKA

1. Wijana, N, 1993, Ilmu Penyakit Mata, Perpustakaan Nasional, Jakarta.

2. Ilyas, S, 1997, Ilmu Penyakit Mata, Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia, Jakarta.

3. Ghozi, M, 1997, Ilmu Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.

4. Vaughan, D dan Asbury, T, 1990, General Ophtalmology, Widya Medika,

Jakarta.

5. Ilyas, S, 1998, Penuntun Ilmu Penyakit Mata, Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia, Jakarta.

6. Glasspool, M. G, 1990, Atlas Berwarna Ophtalmology, Widya Medika,

Jakarta.

7. Radjamin, R. K, dkk, 1993, Ilmu Penyakit Mata, Airlangga University Press,

Surabaya.

8. Sidarta I,. Anatomi dan Fisiologi Mata. Dalam : Ilmu Penyakit Mata Edisi

kedua. Jakarta : BP-FKUI. 2002

9. 7. Hardy RA,. Retina dan Tumor Intraokuler. Dalam : Vaughan D.G, Asbury

T., Riordan E.P, Editor. Oftalmologi Umum Edisi 14. Jakarta : Widya Medika.

2000.

Page 10