Anatomi Fisiologi Mata Makalah

9
Anatomi mata Bila kita membicarakan mata kita harus mengetahui anatomi rongga orbita, kelopak mata kelenjar air mata dan anatomi dari bola mata  Rongga orbita Bola mata terletak didalam rongga mata (orbita), yang merupakan bagian dari tulang kepala, ada sepasang terletak bagian depan dari tulang kepala . Rongg a mata dibentuk oleh tulang2 kepala yaitu: tl frontalis, tl nasalis, tl lakrimalis dan etmoidalis dibagian tengah, tl sfenoidalis dan tl ygomatikus bagian luar dan tl maksilaris dibagian ba!ah. Rongga orbita berbentuk kerucut dan "olume #$ c c, luas bagian luar #%&'$ mm idalamnya didapat bola mata, otot 2 penggantung bola mata, lemak sebagai bantalan dan kelenjar air mata. ada sekitar rongga orbita didapat beberapa rongga, yang terbesar adalah rongga tengkorak, kemudian rongga frontalis di ba!ah tl dahi, rongga maksilaris di ba!ah tulang pipi, rongga hidung dan paranasalis * sinus etmoidalis. Ron gga orb ita dih ubu ngk an pad a ron gga ten gko rak mel alui for amen opt ikum, for ame n orbitalis superior dan inferior. Otot2 penggantung bola mata +tot2 penggantung bola mata terdiri dari # pasang yang kerjanya berpasangan, berguna untuk menggerakkan bola mata secara bersamaan supaya gerakan mata kiri dan mata kanan selaras arah dan kekuatannya. +tot 2 tersebut adalah m rektus lateralis dan m. rektus medialis kanan dan ki ri untuk perg era kan hori sont al, m rekt us inferi or dan m rek tus superior untuk  pergerakan keba!ah dan keatas, sedang untuk pergerakan mata miring memerlukan m oblius superior yang menggerakkan mata miring ke ba!ah, dan m. obliusinferior untuk  pergerakan miring ke atas. Bila pasangan otot tersebut tidak bergerak bersama dan  berkekuatan tidak sama, maka terjadi yang namanya juling -

description

a

Transcript of Anatomi Fisiologi Mata Makalah

Anatomi mata

Bila kita membicarakan mata kita harus mengetahui anatomi rongga orbita, kelopak mata kelenjar air mata dan anatomi dari bola mata Rongga orbitaBola mata terletak didalam rongga mata (orbita), yang merupakan bagian dari tulang kepala, ada sepasang terletak bagian depan dari tulang kepala . Rongga mata dibentuk oleh tulang2 kepala yaitu: tl frontalis, tl nasalis, tl lakrimalis dan etmoidalis dibagian tengah, tl sfenoidalis dan tl zygomatikus bagian luar dan tl maksilaris dibagian bawah.

Rongga orbita berbentuk kerucut dan volume 30 cc, luas bagian luar 35x40 mm

Didalamnya didapat bola mata, otot 2 penggantung bola mata, lemak sebagai bantalan dan kelenjar air mata.

Pada sekitar rongga orbita didapat beberapa rongga, yang terbesar adalah rongga tengkorak, kemudian rongga frontalis di bawah tl dahi, rongga maksilaris di bawah tulang pipi, rongga hidung dan paranasalis / sinus etmoidalis.

Rongga orbita dihubungkan pada rongga tengkorak melalui foramen optikum, foramen orbitalis superior dan inferior.

Otot2 penggantung bola mataOtot2 penggantung bola mata terdiri dari 3 pasang yang kerjanya berpasangan, berguna untuk menggerakkan bola mata secara bersamaan supaya gerakan mata kiri dan mata kanan selaras arah dan kekuatannya. Otot 2 tersebut adalah m rektus lateralis dan m. rektus medialis kanan dan kiri untuk pergerakan horisontal, m rektus inferior dan m rektus superior untuk pergerakan kebawah dan keatas, sedang untuk pergerakan mata miring memerlukan m obliqus superior yang menggerakkan mata miring ke bawah, dan m. obliqusinferior untuk pergerakan miring ke atas. Bila pasangan otot tersebut tidak bergerak bersama dan berkekuatan tidak sama, maka terjadi yang namanya juling

Vaskularisasi

Pembuluh darah yang mengsuplai bola mata adalah, a karotid interna yang mempunyai cabang2: a oftalmika, a. retina sentralis, a. siliaris posterior longus dan brevis, dan a. siliaris anterior.

Palpebra

Terdiri dari palpebra superior dan palpebra inferior, di bagian ujung palpebra bertemu disebut kantus medialis dan kantus lateralis. Palpebra bagian luar dilapisi oleh kulit yang tipis dan bagian dalam dilapisi oleh selaput lendir (mukosa) yang disebut konjungtiva.

Konjungtiva yang melapisi palpebra disebut konjungtiva palpebralis superoir dibagian atas dan palpebralis inferior di bagian bawah, kemudian konjungtiva melipat kedepan membentuk kantung yang disebut fornix superior dan inferior, dan di depan konjungtifa melapisi bola mata bagian depan disebut konjungtiva bulbi. Konjungtiva palpebralis inferior dan superior bagian dalam, berakhir dimargo palpebra yang berbatasan dengan lepisan kulit luar palpebra.

Didalam palpebra terdapat

Tarsus sebagai penguat / pengeras/ penunjang, konsistensinya seperti tulang rawan.

Kelenjar:- Kelenjar Meibom terletak di dalam tarsus dan bermuara pada margo palpebra mengeluarkam lipid , berguna untuk melapisi lapisan air mata.

- Kelenjar Zeis dan Moll adalah kelenjar yang terletak dimargo palpebra

- Kelenjar Goblet terletak pada permukaan konjungtiva

- Kelenjar Krause adalah kelenjar lakrimalis asesori yang terletak di fornix

Otot otot Otot sirkuler m orbikularis okuli untuk menutup mata

Otot levator palpebra untuk membuka mata

Otot Muller untuk berkedip

Septum orbitale adalah jaringan ikat yang cukup kuat untuk membatasi ruang orbita dengan palpebra

Kelenjar air mata

Kelenjar air mata utama terletak di bagian atas temporal dari mata, pada fosa lakirimalis tl frontalis, dan kelenjar Krause terletak di fornix konjungtiva. Kelenjar air mata memproduksi lapisan air mata bagian tengah( bagian akuos.)

Air mata diproduksi oleh kelenjar air mata ,yang kemudian mengalir ke duktus lakrimalis yang keluar di forniks dan melapisi permukaan bola mata. Dengan bantuan kedipan palpebra air mata terdorong kearah pungtum lakrimalis superior dan inferior yang terletak di bagian nasal. Kemudian air mata berkumpul di sakus lakrimalis yang akan mengalir melalui kanalis nasolakrimalis ke rongga hidung.

Lapisan air mata

Air mata adalah cairan yang melapisi permukaan mata supaya mata tetap basah, dan permukaannya rata, membuang sel2 yang mati, benda asing yang ada pada permukaan mata. Supaya air mata stabil, maka air mata mempunyai 3 lapisan yang terdiri dari lapisan lipid di bagian paling luar, berguna untuk mencegah penguapan dari air mata. Lapisan tengah adalah lapisan air yang dihasilkan oleh kelenjar air mata ; lapisan terakhir adalah lapisan musin yang dihasilkan oleh sel goblet yang terletak di konjungtiva menjaga penempelan air mata dengan konjungtiva.

Bola mata

Bola mata dibentuk oleh dinding yang kuat, kornea di bagian depan dan sklera di bagian belakang, bagian2 di dalam bola mata adalah bilik mata depan, bilik mata belakang, lensa, iris, badan siliar, khoroid ( jaringan uvea), vitreus, retina dan syaraf optik.

Kornea

Kornea adalah lapisan bagian depan, transparan, tak berpembuluh darah, diameter 9-13 mm, tebal 0,5-1mm, dilapisi oleh lapisan air mata supaya menjadi rata. Dipersyarafi oleh syaraf perasa N trigeminus ( NV). Batas kornea dan sklera disebut limbus yang mengandung pembuluh darah untuk nutrisi kornea.

Kornea terdiri dari 5 lapisan: epitel, membrana Bowmann, stroma, membrana Descemet, dan endotel.

Sklera

Merupakan dinding bola mata 4/5 bagian belakang, tebalnya 1 mm, kuat tidak transparan, ada pembuluh darah. Dibagian belakang sklera ada bagian yang tipis berlubang-lubang yang disebut lamina kribrosa, diameternya 1mm, sebagai tempat masuknya pembuluh darah dan syaraf kedalam bola mata.

Bilik mata depan( BMD) camera okuli anterior (COA)BMD adalah ruang yang ada di belakang kornea dibatasi oleh kornea di bagian depan, iris, pupil, lensa dibagian belakang. Kedalaman BMD sentral sekitar 2,5 mm, lebih dangkal pada anak2 dan orang tua, diisi oleh humor akuos. Disudut BMD terdapat bagian penting untuk pengaliran humor akuos ialah anyaman trabekel, kanalis Schlemm dan vena episklera.

HA dihasilkan oleh prosesus siliaris mengisi BMB kemudian mengalir kecelah iris lensa, pupil dan kemudian mengisi BMD. HA akan meninggalkan bola mata melalui sudut bilik mata depan yang terdiri dari anyaman trabekel dan berakhir di vena episklera

Bila aliran HA terhambat dapat menyebabkan keadaan patologis berupa tekanan bola mata tinggi

Lensa Lensa mata terletak di belakang iris digantung oleh ligamentum suspensorium lensa Zonul Zinn yang berinsersi di badan siliar. Lensa berasal dari ektoderm, bikonveks, diameter 9 mm, tebal 4 mm, transparan, tidak berpembuluh darah. Bagian2 nya adalah kapsul anterior, kapsul posterior, korteks dan nucleus. Nukleus ada nukleus embional, infantil dan dewasa.

Pada mata emetrop dalam keadaan relaksasi lensa digunakan untuk melihat jauh, sedang bila digunakan untuk melihat dekat lensa harus mencembung supaya bayangan jatuh pada retina ( berakomodasi). Daya akomodasi pada anak sangat kuat, berkurang mengikuti bertambahnya umur dan mulai sangat berkurang pada umur lebih dari 40 tahun, sehingga untuk membaca diperlukan kaca mata baca. Lensa harus selalu transparan, bila menjadi keruh disebabkan oleh berbagai sebab, maka penglihatan menjadi kabur, makin kabur dan bisa buta.

Jaringan uvea Terdiri dari badan siliar, iris, khoroid, banyak mengandung pembuluh darah dan pigmen tergantung dari ras. Fungsinya untuk memberi nutrisi pada bagian2 yang transparan. Dipersyarafi oleh NIII, N V, dan syaraf simpatik. IrisIris merupakan batas antara segmen anterior dan posterior mata, berwarna, mengandung pigmen tergantung dari ras, vaskularisasi a siliaris anterior yang berjalan radier. Terbentang dari batas lateral badan siliar dan berlubang dibagian tengah yang disebut pupil.

Iris mempunyai otot m. dilatator pupil dan m sfingter pupil untuk membuat pupil menjadi lebar dan mengecil, syaraf sensoris N V, sfinster pupil dipersyarafi oleh syaraf motorik NIII dan dilator pupil dari syaraf simpatik.

Badan siliar

Badan siliar berbentuk segitiga dengan basis di anterior, dan iris berinsersi pada tengah dasar segotiga, sehingga sebagian badan siliar berada di belakang BMD. Sebagian besar terdiri dari otot polos, m. siliaris yang terdiri dari 3 bagian: tendo berupa struktur sirkuler mulai dari taji sklera dan trabekel. Bagian tengah melekat padan suprakhoroid dan sisa dari serabut otot berjalan miring berbentuk V yang berakhir di basis iris, bagian ketiga otot adalah serabut dari iris anterior dari epitel pigmen ke otot dilatator pupil, dipersyarafi oleh N III..

Bagian dalam dari badan siliar dibagi 2 bagian bagian anterior adalah berlekuk lekuk disebut pars plikata, didapat kira2 70 lekukan/ prosesus siliaris dan bagian posterior rata disebut pars plana. Batas belakang dari badan siliar adalah ora serrata dimana yang kemudian jadi khoroid sebagai lapisan kedua bola mata bagian belakang.

Badan siliar mengandung banyak pembuluh darah dan syaraf sensoris trigeminus.

KhoroidKhoroid adalah lapisan yang kaya pembuluh darah dan pigmen, dan berada dibagian dalam sklera diantaranya terdapat ruangan: suprakhoroid dan bagian dalam dibatasi oleh lamina vitrea membrana Bruch dan retina.

Khoroid terdiri dari 5 lapisan Lapisan kapiler ( khoriokapilar), lapisan pembuluh sedang, sklera. Khoroid disuplai oleh syaraf sensoris N V dan vasomotor.

Retina Retina adalah lapisan ketiga dari bola mata yang terdiri dari lapisan syaraf mulai dari ora serrata sampai ke diskus optikus, sebelah luar mebrana Bruch dan sebelah dalam berbatasan dengan vireus.

Retina terdiri dari beberapa lapisan yang dibentuk oleh 3 macam lapisan sel dan sinapsisnya; lapisan luar terdiri atas sel visual, intermediate sel bipolar dan terdalam adalah lapisan ganglion, axon yang menuju sistem syaraf pusat. Yang paling luar yang dekat epitel pigmen , epitel neuron, sel batang dan sel kerucut adalah akhir dari organ visual, dan terakhir adalah lapisan nuklear luar.

Dibagian posterior retina 3mm temporal dari diskus optikus ada bagian khusus dari retina: fovea sentralis yang berupa lekukan di tempat ini hanya terdapat sel kerucut dan hanya ada lapisan neuroepitel, sedang lapisan lain tidak ada.

Fovea adalah bagian yang sangat sensitif dari retina dan disekelilingnya terdapat makula lutea atau bintik kuning yang kurang sensitif. Pada makula tidak terdapat pembuluh darah nutrisi didapat secara difusi dari khoroid. Pada diskus optikus serabut syaraf masuk ke N optikus dan lapisan lain menghilang pada apertura kanal sklera.

Pembuluh darah retina dan syaraf optik menembus sklera pada lamina kribrosa.

Vitreus

Vitreus adalah suatu cairan yang mengisi sebagian besar bola mata bagian belakang terletak di belakang retina, berbentuk jeli, inert, mengandung sedikit sel, transparan dan di bagian perifer jeli ini lebih kental seperti membran pembatas disebut membrana hialoid.

Diskus optikus

Diskus optikus adalah bagian bola mata di posterior tempat masuknya syaraf optik ke dalam bola mata.

Bagian bagian dari diskus optikus yang harus diperhatikan adalah: warna diskus, batas diskus, bentuk discus, batas cup dengan diskus, ratio C/D perbandingan lebar diskus dan cup horisontal dan vertikal, tebalnya reuroretinal rim, perbandingan pembuluh darah vena dan arteri.

Syaraf optikTerdiri dari tiga bagian mulai dari diskus optikus intra okular sewaktu masih di lamina kribrosa, bagian intra orbital sampai ke foramen optikum waktu masuk kedalam rongga kepala, dan bagian intra kranial .

Jalannya syaraf optik adalah mulai dari retina, diskus optikus, lamina kribrosa, foramen optikum, intra kranial, khiasma optikum, ganglion genikulatum laterale optik radiar dan berakhir di korteks oksipitalis.

Fisiologi mata

Mata berbentuk bulat dan bentuknya dipertahankan oleh adanya cairan didalam bilik matadepan ( HA), dan cairan dibilik mata belakang adalah vitreus yan lebih kental dan kuat mempertahankan bentuk mata.

Produksi HA dan pengaliran keluarnya harus seimbang bila tidak seimbang akan terjadi keadaan patologis. Pengaliran HA mengatur tekanan intra okular bila produksi HA turun maka akan terjadi hipotoni atau bila pengaliran keluar HA terhambat akan terjadi peninggian tekanan intra okular.

Cairan di rongga belakang adalah cairan vitreus yang berbentuk jeli untuk mempertahankan bentuk bola mata. Vitreus sifatnya hampir statis tidak ada aliran,bila vitreus berkurang karena ada kebocoran maka bentuk bola mata akan berubah sehingga akan mengganggu semua fungsi mata.

Fungsi bola mata yang utama adalah penglihatan, sinar masuk ke dalam mata dibiaskan oleh kornea, HA dan lensa kemudian vitreus dan sampai pada retina, dari retina rangsangan cahaya ini dirubah menjadi rangsangan listrik yang dibedakan atas gelombang listrik dan dilanjutkan keotak sehingga kita dapat menyadari adanya objek.

Supaya pembiasan baik maka permukaan kornea harus rata, lengkung kornea harus sferis jaras penglihatan harus jernih, lensa harus pada tempatnya dan sferis, tentu saja retina dan syaraf optikdan otaknya harus baik supaya kita dapat melihat. Bila hasil pembiasan bayangan jatuh dibelakang / depan retina maka penglihatan akan buram.

Untuk dapat melihat ke kanan ke kiri dan lapang pandang kita luas maka kerja otot penggantung bola mata harus selaras.

ANATOMI FISIOLOGI MATA

Disusun Oleh

Andri Rusbayanti

Tati Komalasari

Lina Herawati

Lina Marlina Tuti Kurniati

PROGRAM S1 KEPERAWATAN

STIKES BAKTI KENCANA BANDUNG

2010

8